disimpulkan dari tahun ke tahun terdapat kesehariannya pasien mengaku tidak pernah
peningkatan lansia yang menderita mengatur pola makannya, pasien cenderung
hipertensi dan ini perlu mendapatkan hanya makan satu kali dalam sehari
perhatian dan penanganan yang baik, dikarenakan pasien sibuk dengan kegiatan
mengingat prevalensi yang tinggi dan sehari-hari sampai pasien lupa untuk makan.
komplikasi yang ditimbulkan cukup berat.11 Pasien mengaku pada awalnya pasien
Hipertensi merupakan penyebab kematian mencoba untuk menurunkan berat badan
nomor 3 yakni mencapai 6,7 % dari populasi dengan hanya makan satu kali sehari sejak
kematian pada semua umur di Indonesia.12 delapan tahun yang lalu. Sejak saat itu, pola
makan pasien terganggu, bahkan terkadang
Hipertensi dapat disebabkan oleh kekakuan pasien tidak makan sama sekali dalam satu
pada arteri sehingga tekanan darah hari.
cenderung meningkat. Selain itu penyebab
hipertensi dapat terjadi karena gaya hidup Selain itu, pasien juga mengeluhkan nyeri
serta perilaku sehari-hari yang kepala sejak 3 hari yang lalu dan semakin
mengkonsumsi makanan yang banyak memberat sejak 1 hari sebelum ke Puskemas
mengandung garam. Hipertensi ditandai disertai dengan susah tidur. Nyeri kepala
dengan meningkatnya tekanan darah secara terutama dirasakan pada belakang kepala
tidak wajar dan terus-menerus karena kemudian menjalar ke leher sehingga
rusaknya salah satu atau beberapa faktor tengkuk pasien terasa berat. Nyeri kepala
yang berperan mempertahankan tekanan dirasakan hilang timbul dan berkurang
darah agar tetap normal.8 Badan kesehatan dengan istirahat. Pasien mengaku keluhan
dunia atau WHO (world health seperti ini sudah dirasakan sejak hamil anak
organization) telah memberikan batasan ke tiga, namun pasien masih belum
bahwa seseorang dengan beragam usia dan menghiraukan keadaannya dan hanya
jenis kelamin, apabila tekanan darahnya melakukan pengobatan apabila ada keluhan
berada pada satuan 140/90 mmHg atau serta tidak rutin kontrol. Pasien mengaku
diatas 160/90 mmHg, maka ia sudah dapat bahwa ibu pasien memiliki hipertensi dan
dikatagorikan sebagai penderita hipertensi.11 sudah meninggal akibat penyakit jantung.
Pasien mendatangi puskesmas dengan
Krisis hipertensi ditandai dengan harapan agar dapat diobati rasa penuh di
peningkatan akut tekanan darah sistolik perut dan tekanan darahnya agar tidak
>180/120 mmHg. JNC 7 membagi krisis menjadi stroke. Pasien mengaku belum
hipertensi berdasarkan ada atau tidaknya banyak mengetahui mengenai penyakitnya,
bukti kerusakan organ sasaran yang selama ini ia hanya datang berobat apabila
progresif (hipertensi emergensi dan ada keluhan dan setiap diperiksa tekanan
hipertensi urgensi).13 darah pasien tinggi. Pasien belum
mengontrol pola makan ataupun aktivitas
sehari-hari.
TUJUAN STUDI
1. Mengidentifikasi faktor risiko dan Pasien biasanya makan satu kali sehari.
masalah klinis yang terdapat pada Makanan yang dimakan kurang bervariasi.
pasien. Pasien menyukai makanan yang pedas dan
2. Menerapkan pendekatan dokter asam, penggunaan garam dalam masakan
keluarga yang holistik dan juga masih belum dapat dikendalikan,
komprehensif sesuai masalah yang sehari-hari pasien bisa menggunakan garam
ditemukan pada pasien, dan melakukan ≥5 gram (setara dengan 1 sendok teh).
penatalaksanaan berbasis Evident Based Makanan berlemak tidak terlalu sering.
Medicine yang bersifat patient- Asupan serat pasien juga masih tergolong
centered, family focused, dan rendah. Begitu pula dengan asupan kalsium,
community oriented. pasien mengaku sangat jarang
mengkonsumsi susu ataupun olahannya,
ILUSTRASI KASUS namun sumber kalsium lain seperti ikan,
Pasien Ny. S, seorang ibu rumah tangga kacang-kacangan, sayur seperti bayam, kol,
berusia 51 tahun datang ke Puskesmas kangkung masih dikonsumsi namun tidak
Gedong Tataan dengan keluhan perut terasa dalam intensitas yang sering. Kegiatan
penuh terutama pada bagian ulu hati dan rumah tangga dikerjakan sendiri. Kegiatan
mual sejak 5 bulan yang lalu. Dalam sehari-hari yang biasa dilakukan pasien
3
seperti mencuci pakaian, menyetrika Ny. S, ibu rumah tangga, 51 tahun datang ke
pakaian, mencuci piring, memasak, Puskesmas Gedong Tataan dengan keluhan
membersihkan rumah. Pasien rutin perut terasa penuh terutama pada ulu hati
mengikuti senam lansia di daerah dan mual sejak 5 bulan yang lalu. Pasien
rumahnnya dan mengatakan tidak juga mengeluhkan nyeri kepala sejak 3 hari
mengkonsumsi alkohol ataupun merokok. yang lalu dan semakin memberat sejak 1
hari sebelum ke Puskemas. Nyeri kepala
Pasien tinggal bersama suaminya Tn. M (65 terutama dirasakan pada bagian belakang
tahun), anak Tn. D (19 tahun). Kedua anak kepala kemudian menjalar ke leher sehingga
pasien yang lain telah ikut bersama suami tengkuk pasien terasa berat. Nyeri kepala
masing-masing. Suami pasien bekerja jual dirasakan hilang timbul dan berkurang
beli ayam di pasar. Anak pertama pasien dengan istirahat. Keluhan seperti ini sering
sudah menikah dan memiliki satu anak. dirasakan pasien sejak 19 tahun terakhir.
Anak kedua pasien juga sudah menikah dan Pasien mengatakan memiliki tekanan darah
memiliki satu anak. Anak ketiga pasien baru tinggi sejak 19 tahun dan tidak terkontrol.
lulus SMK, belum menikah dan belum
bekerja. Pemeriksaan Fisik:
Penampilan cukup bersih dan terawat, berat
Ayah dan ibu Ny.S sudah meninggal badan 71 kg, tinggi badan 150 cm, IMT
dikarenakan sakit. Ibu Ny.S menderita darah 31,56 (Obesitas), compos mentis, tampak
tinggi dan penyakit jantung. Sedangkan sakit sedang. Tekanan darah 180/110mmHg,
Ny.S mengaku ayahnya meninggal karena nadi 98x/menit, frekuensi napas 18x/menit,
sakit sudah tua. suhu tubuh 36,7o C.
Motorik Sensorik
Sup. Sup. Sup Sup
Dekstra sinistra dekstra sinistra
Genogram
5 5 + +
Judul : Genogram keluarga Ny. S
Inf. Inf Inf Inf Oleh : Hanifah Hanum
Dekstra sinistra dekstra sinistra Tanggal pembuatan : 16 April 2017
5 5 + +
Family Map
Farmakoterapi :
1. Antasida 3x200 mg
2. Captopril 3x12,5 mg