Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI
TIPE MADYA PABEAN C
Standar Operasional Prosedur
Pelelangan Barang Milik Negara
Eks. Kepabeanan Dan Cukai Secara Elektronik
(E-Auction)
No. SOP: Tanggal Penetapan: Tanggal Revisi : - Revisi ke : -
11/TMPC/2017 19 Juni 2017
1. Deskripsi
a. SOP ini menggambarkan proses pelaksanaan pelelangan Barang Milik
Negara (BMN) Eks Kepabeanan dan Cukai secara elektronik (E-auction)
dimulai sejak diterimanya surat persetujuan lelang BMN dan hasil penilaian
BMN dari DJKN atau Penilai Independen sampai dengan pembuatan laporan
pelaksanaan lelang.
b. Lelang adalah penjualan BMN yang terbuka untuk umum dengan
penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat
atau menurun untuk mencapai harga tertinggi yang didahului dengan
pengumuman lelang
c. Barang yang Menjadi Milik Negara, yang selanjutnya disingkat dengan BMN,
adalah:
1. barang yang dinyatakan tidak dikuasai yang merupakan barang yang
dilarang untuk diekspor atau diimpor, kecuali terhadap barang
dimaksud ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2. barang yang dinyatakan tidak dikuasai yang merupakan barang yang
dibatasi untuk diekspor atau diimpor, yang tidak diselesaikan oleh
pemiliknya dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak
disimpan di tempat penimbunan pabean atau tempat lain yang berfungsi
sebagai tempat penimbunan pabean;
3. barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah oleh pejabat Bea dan
Cukai yang berasal dari tindak pidana yang pelakunya tidak dikenal;
4. barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di kawasan
pabean oleh pemilik yang tidak dikenal yang tidak diselesaikan dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak disimpan di tempat penimbunan
pabean atau tempat lain yang berfungsi sebagai tempat penimbunan
pabean;
5. barang yang dikuasai negara yang merupakan barang yang dilarang
atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor;
6. barang dan/atau sarana pengangkut yang berdasarkan putusan hakim
yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dinyatakan
dirampas untuk negara;
7. barang kena cukai dan barang lain yang berasal dari pelanggar tidak
dikenal yang dikuasai negara dan berada di bawah pengawasan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan apabila dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari sejak dikuasai negara pelanggarnya tetap tidak
diketahui;
8. barang kena cukai yang pemiliknya tidak diketahui, dikuasai negara dan
berada di bawah pengawasan serta yang wajib diumumkan secara resmi
oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk diselesaikan oleh yang
bersangkutan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak dikuasai
negara, dan apabila dalam jangka waktu dimaksud yang bersangkutan
tidak menyelesaikan kewajibannya yang telah ditetapkan oleh Kepala
Kantor Bea dan Cukai, maka barang tersebut menjadi barang milik
negara.
d. Pengumuman Lelang adalah pemberitahuan kepada masyarakat tentang
akan adanya Lelang dengan maksud untuk menghimpun peminat lelang dan
pemberitahuan kepada pihak yang berkepentingan.
e. Nilai Limit adalah harga minimal barang yang akan dilelang dan ditetapkan
oleh Penjual.
f. Nilai Lelang adalah harga penawaran tertinggi yang diajukan oleh Peserta
Lelang yang telah disahkan sebagai pemenang lelang oleh Pejabat Lelang.
g. Setiap pelaksanaan lelang harus dilakukan oleh dan/ atau dihadapan
Pejabat Lelang kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang atau Peraturan
Pemerintahan.
h. Dalam hal barang yang dilelang berupa barang bergerak dengan nilai limit
di atas Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), Penjual harus mengadakan
aanwijzing dan memberi kesempatan calon Peserta Lelang untuk melihat
barang.
i. Setiap pelaksanaan lelang dibuatkan Risalah Lelang.
j. Risalah Lelang adalah berita acara pelaksanaan lelang yang dibuat oleh
Pejabat Lelang yang merupakan akta otentik dan mempunyai kekuatan
pembuktian sempurna.
k. Unit pelaksana SOP ini adalah Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai, Seksi
Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis.

2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
d. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 93/PMK.06/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
106/PMK.06/2013.
e. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 62/PMK.04/2011
tentang Penyelesaian Terhadap Barang Yang Dinyatakan Tidak Dikuasai,
Barang Yang Dikuasai Negara, Dan Barang Yang Menjadi Milik Negara.
f. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
240/PMK.06/2012 tentang Tata Cara Pengelolaan Barang Milik Negara
Yang Berasal Dari Aset Eks Kepabeanan Dan Cukai.
g. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 39/PMK.04/2014
tentang Tata Cara Penyelesaian Barang Kena Cukai dan Barang-Barang
Lain Yang Dirampas Untuk Negara Atau Yang Dikuasai Negara.
h. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 78/PMK.06/2014
tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara.
i. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Penggunaan Barang Milik Negara.
j. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 27/PMK.06/2016
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang
k. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 2/KN/2017 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang

3. Ketertautan
SOP ini memiliki ketertautan dengan:
- Prosedur Penetapan Peruntukan BMN dan Prosedur Penilaian BMN (DJKN)
- SOP Permohonan Penilaian BMN dan SOP Permohonan Peruntukkan BMN
(DJBC).

4. Pihak-pihak yang Terlibat


a. Kepala Kantor
b. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
c. Kepala Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai
d. Tim Panitia Lelang
e. Pelaksana
f. Peserta Lelang
g. Direktur Jenderal Kekayaan Negara/ Kepala Kanwil DJKN/Kepala KPKNL

5. Persyaratan dan Perlengkapan


a. Surat Persetujuan Lelang BMN dari Kepala KPKNL/Kepala Kanwil
DJKN/Direktur Jenderal Kekayaan Negara.
b. Hasil penilaian BMN dari DJKN atau Penilai Independen.
c. Keputusan Kepala KPPBC tentang panitia lelang, nilai limit lelang,
penjualan dimuka umum, dan penunjukan penjual.
d. Surat permohonan pelaksanaan waktu pelelangan ke KPKNL.
e. Surat penetapan waktu pelelangan dari KPKNL.
f. Pengumuman lelang di surat kabar.

6. Keluaran (output)
Risalah Lelang.

7. Jangka Waktu Penyelesaian


- Sejak diterimanya surat persetujuan peruntukan BMN untuk dilelang dari
DJKN sampai dengan diterbitkannya Keputusan terkait Panitia Lelang, Nilai
Limit Lelang, Penjualan Umum, dan Penunjukan Penjual paling lama 10
(sepuluh) hari kerja.
- Sejak penerbitan Keputusan terkait Panitia Lelang, Nilai Limit Lelang,
Penjualan Umum, dan Penunjukan Penjual sampai dengan penerbitan
permohonan waktu pelelangan BMN kepada KPKNL adalah paling lama 5
(lima) hari kerja.
- Jangka waktu pengumuman lelang dan pelaksanaan lelang sebagaimana
ditentukan oleh KPKNL.
- Sejak diterimanya risalah lelang sampai dengan penyusunan laporan
pelaksanaan lelang adalah paling lama 5 (lima) hari kerja.

8. Perhatian
SOP ini bermanfaat untuk penyelesaian BMN eks. Kepabeanan dan Cukai
dengan proses pelelangan.
9. Matriks RASCI
Pelelangan BMN Eks. Kepala Kasi Kasubsi Pelak Panitia Pejabat Peserta KPKNL
Kepabeanan dan Cukai Kantor PKCDT HPC -sana Lelang Lelang Lelang
Penerbitan Keputusan Kepala R/A R R S I
Kantor Kepri tentang Panitia
Lelang, Nilai Limit Lelang,
Penjualan dimuka umum, dan
Penunjukan Penjual BMN eks.
Kepabeanan dan Cukai
Penerbitan Permohonan R/A R
pelaksanaan waktu Pelelangan
BMN eks. Kepabeanan dan
Cukai
Pengumuman Lelang R R
Aanwijzing R R R
Pembuatan Berita Acara Lelang R R R R S
dan Laporan Lelang BMN eks
Kepabeanan dan Cukai

10. Prosedur Kerja


a. Kepala Kantor menerima surat persetujuan lelang BMN eks Kepabeanan
dan Cukai dari Kepala KPKNL/Kepala Kanwil DJKN/Dirjen Kekayaan
Negara dan penetapan nilai BMN eks Kepabeanan dan Cukai dari Kepala
KPKNL/Kepala Kanwil DJKN/Dirjen Kekayaan Negara atau Penilai
Independen, kemudian menugaskan Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan
dan Cukai dan Dukungan Teknis untuk melakukan pelelangan BMN eks.
Kepabeanan dan cukai.
b. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
menugaskan Kepala Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai untuk membuat
konsep Keputusan Kepala Kantor tentang panitia lelang, nilai limit lelang,
penjualan dimuka umum, dan penunjukan penjual dalam rangka
pelelangan BMN eks. Kepabeanan dan cukai.
c. Kepala Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai menugaskan pelaksana untuk
membuat konsep Keputusan Kepala Kantor tentang panitia lelang, nilai
limit lelang, penjualan dimuka umum, dan penunjukan penjual dalam
rangka pelelangan BMN.
d. Pelaksana membuat konsep Keputusan Kepala Kantor tentang panitia
lelang, nilai limit lelang, penjualan dimuka umum, dan penunjukkan
penjual dalam rangka pelelangan BMN.
e. Kepala Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai meneliti dan memaraf konsep
Surat Keputusan Kepala Kantor tentang panitia lelang, nilai limit lelang,
penjualan dimuka umum, dan penunjukkan penjual dalam rangka
pelelangan BMN, kemudian menyerahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan
Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis.
f. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
meneliti dan memaraf konsep Keputusan Kepala Kantor tentang panitia
lelang, nilai limit lelang, penjualan dimuka umum, dan penunjukkan
penjual dalam rangka pelelangan BMN, kemudian menyerahkan kepada
Kepala Kantor.
g. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Keputusan Kepala Kantor
tentang panitia lelang, nilai limit lelang, penjualan dimuka umum, dan
penunjukkan penjual dalam rangka pelelangan BMN dan menyerahkan
kepada pelaksana untuk proses administrasi dan distribusi.
h. Pelaksana melakukan administrasi dan distribusi Keputusan Kepala Kantor
tentang panitia lelang, nilai limit lelang, penjualan dimuka umum, dan
penunjukkan penjual kepada panitia lelang.
i. Panitia lelang menerima Keputusan Kepala Kantor tentang panitia lelang,
nilai limit lelang, penjualan dimuka umum, dan penunjukkan penjual dan
membuat konsep surat permohonan waktu pelaksanaan pelelangan BMN
eks Kepabeanan dan Cukai ke KPKNL kemudian menyerahkan ke Kepala
Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis sebagai
Ketua Panitia Lelang.
j. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
selaku ketua panitia lelang menerima, meneliti dan menandatangani surat
permohonan pelaksanaan waktu pelelangan BMN kemudian menyerahkan
kepada pelaksana untuk administrasi dan distribusi.
k. Pelaksana menerima dan mendistribusikan surat permohonan pelaksanaan
waktu pelelangan BMN ke KPKNL.
l. Proses penentuan pelaksanaan waktu pelelangan pada KPKNL
m. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
selaku ketua panitia lelang menerima jadwal pelaksanaan lelang dari
KPKNL, kemudian menugaskan tim panitia lelang untuk membuat konsep
pengumuman lelang di surat kabar.
n. Panitia Lelang membuat konsep pengumuman lelang di surat kabar yang
berisikan nilai limit lelang, syarat dari peserta lelang, waktu pelaksanaan
aanwijzing (dalam hal diperlukan), waktu pendaftaran, dan waktu lelang.
o. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
selaku ketua panitia meneliti dan menandatangani konsep Pengumuman
Lelang BMN kemudian menyerahkan kepada panitia lelang untuk
diumumkan di surat kabar.
p. Panitia lelang:
- mengumumkan di surat kabar;
- melaksanakan aanwijzing (apabila diperlukan) dengan Calon Peserta
Lelang;
q. Pendaftaran Peserta Lelang, Pelaksanaan Lelang, Penentuan Pemenang
Lelang dengan E-Auction serta Pembuatan Risalah Lelang (oleh Pejabat
Lelang/DJKN).
r. Pemenang Lelang menerima risalah lelang dan melakukan pelunasan.
s. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
selaku ketua panitia lelang menerima risalah lelang dari Pejabat Lelang dan
bukti pelunasan uang lelang dari KPKLN, kemudian menyerahkan pada
Panitia Lelang untuk pemrosesan pengambilan barang lelang oleh
pemenang lelang.
t. Panitia lelang meneliti risalah lelang, bukti pelunasan, dan menyerahkan
barang lelang kepada pemenang lelang dan membuat konsep laporan
pelaksanaan lelang.
u. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
selaku Ketua Panitia Lelang meneliti dan memaraf konsep laporan
pelaksanaan lelang, kemudian menyerahkan kepada Kepala Kantor.
v. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani, kemudian menyerahkan
kepada pelaksana untuk administrasi dan distribusi.
w. Pelaksana melakukan administrasi dan distribusi laporan pelaksanaan
lelang kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara, dengan tembusan
Direktur Teknis Kepabeanan, Kepala Kanwil DJKN dan Kepala KPKNL.
11. Bagan Alir (Flowchart)

PELELANGAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) EKS KEPABEANAN DAN CUKAI SECARA ELEKTRONIK (E-AUCTION)

PEJABAT PESERTA
KEPALA KANTOR KASI PKCDT KASUBSI HPC PELAKSANA PANITIA LELANG KPKNL
LELANG LELANG

START

SURAT
PERSETUJUAN
LELANG

PENETAPAN
NILAI

MEMBUAT
MENUGASKAN MENUGASKAN MENUGASKAN
KONSEP

PENJUAL
PENJUALAN
NILAI LIMIT

MENELITI & PANITIA LELANG


MENELITI & MENELITI &
MENANDATANG
MEMARAF MEMARAF
ANI

PENJUAL
PENJUALAN
NILAI LIMIT

PANITIA LELANG MEMBUAT


KONSEP

KONSEP SURAT
MENELITI & PERMINTAAN
MENANDATANG JADWAL
ANI LELANG

PERMINTAAN
JADWAL
LELANG

PELELANGAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) EKS KEPABEANAN DAN CUKAI SECARA ELEKTRONIK (E-AUCTION)

PEJABAT PESERTA
KEPALA KANTOR KASI PKCDT KASUBSI HPC PELAKSANA PANITIA LELANG KPKNL
LELANG LELANG

PENETAPAN
MENUGASKAN WAKTU LELANG

MEMBUAT
KONSEP

KONSEP
PENGUMUMAN

MENANDATANG
ANI

PENGUMUMAN MELAKUKAN
PENGUMUMAN

N
AANWIJZING?

AANWIJZING AANWIJZING

SOP
PENDAFTAR MENDAFTAR
AN

SOP E- MELAKSANA-
AUCTION KAN LELANG
PELELANGAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) EKS KEPABEANAN DAN CUKAI SECARA ELEKTRONIK (E-AUCTION)

PEJABAT PESERTA
KEPALA KANTOR KASI PKCDT KASUBSI HPC PELAKSANA PANITIA LELANG KPKNL
LELANG LELANG

MEMBUAT
RISALAH
LELANG

RISALAH
LELANG PELUNASAN

BUKTI
PELUNASAN

SERAH TERIMA
BARANG & MENERIMA
MEMBUAT BARANG
LAPORAN

MENELITI & KONSEP


MENELITI &
MENANDATANG LAPORAN
MEMARAF
ANI

LAPORAN
PELAKSANAAN

END

Disahkan oleh:
Sekretaris Direktorat Jenderal

ttd

Kushari Suprianto
NIP 19661002 199103 1 001

Anda mungkin juga menyukai