Anda di halaman 1dari 4

TOKSISITAS MIKROPLASTIK PLAT AKRILIK DAN

RESIN KOMPOSIT TERHADAP VIABILITAS DAN


KADAR ANTIOKSIDAN PADA SEL FIROBLAS

PENGARUH TOKSISITAS MIKROPLASTIK PADA


PLAT AKRILIK DAN RESIN KOMPOSIT TERHADAP

KADAR ANTIOKSIDAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Plastik merupakan sebuah material yang memberikan berbagai manfaat
sosial. Secara global plastik diproduksi lebih dari 320 juta ton per tahun, dan
lebih dari 40% merupakan produk sekali pakai sehingga menimbulkan sampah
plastik. Sebagian besar hasil produk plastik tersebut berakhir menjadi limbah
yang menyebabkan polusi pada lingkungan, umumnya terdapat air laut. 1 Di
estimasi terdapat sekitar 5.25 triliun partikel plastik yang bersirkulasi
dipermukaan air laut.2 debri plastik hingga sekarang menjadi permasalah yang
belum terselesaikan. Brp bnyk orng pkai resin
Ketika plastik tersebut terpapar dengan radiasi sinar utra violet (UV) maka
akan terkatalis secara foto-oksidasi dan menyebabkan plastik menjadi getas.
Kombinasi dengan faktor lain seperti aksi gelombang, abrasi, dan angin.
Plastik akan terdegradasi menjadi fragmen kecil berukuran mikro (0.1-
1000µm) dan berpotensi ukuran nano (≤0.1 µm). selain melalui fotokemikal
oksidasi tersebut plastik dapat terdegradasi secara abrasi mekanik sehingga dari
ukuran partikel yang besar menjadi kecil. Ekstensi dari degradasi partikel
tersebut tergantung dari factor, seperti : tipe polimer, umur, kondisi lingkungan
(musim, suhu, pH, dan irradiasi). 1,2,3
Mikroplastik merupakan partikel dengan ukuran < 5mm, terbaru ukuran
partikel nano <1mm termasuk menjadi mikroplastik. Terdapat 2 tipe
mikroplastik, mikroplastik primer dan mikroplastik sekunder. Mikroplastik
primer adalah plastik dalam ukuran kecil yang dibuat pabrik untuk membuat
produk seperti pembersih kulit tangan yang terkelupas, kosmetik, bahan abrasif
dan lain-lain, sedangkan mikroplastik sekunduer adalah partikel kecil hasil dari
keausan, abrasi dan kerusakan dari plastik yang lebih besar. 1,2 ,4
Mikroplastik mulai terintegrasi kedalam makanan yang dikomsumsi sehari-
hari seperti pada ikan yang terdapat mikroplastik didalam pencernaannya
melalui pencemaran lingkungan, kontaminasi dari plastik makanan, dan
kontaminasi selama produksi makanannya. Selain melalui makanan dan
minuman, mikroplastik dapat terbawa kedalam tubuh manusia melalui inhalasi.
Ukuran mikroplastik yang kurang dari 130 mikrometer berpotensi masuk
kedalam jaringan tubuh manusia.5
Dalam bidang kedokteran gigi terdapat partikel mikroplastik yang ikut
berkontribusi dalam polusi lingkungan, potensi dari polusi tercermin dari
material kedokteran gigi berupa resin base komposit(RBC). Partikel RBC yang
terlepas ke lingkungan dapat melalui : dari produk pabrik yang terbuang ke
lingkungan, setelah digunakan dalam perawatan dan sisa yang terbuang, hasil
dari sisa partikel miling CADCAM, partikel yang terlepas dan tersedot oleh
suction ketika membuang hasil tumpatan RBC dan lain-lain.6
Bahan kedokteran gigi lain yang dapat menjadi mikroplastik, seperti dental
polimer untuk penumpatan gigi berlubang, sealant, gigi tiruan yang terbuat dari
resin akrilik dan plat ortodontik, serta bahan abrasif untuk pemolesan gigi.
Bahan-bahan tersebut dapat secara langsung masuk kedalam tubuh manusia.7
Pada studi secara in vivo didapatkan hasil bahwa mikroplastik dapat
berpindah ke dalam semua organ. Mikroplastik terbukti memiliki pengaruh
terhadap kesehatan secara umum, eksposur terhadap mikroplastik secara terus-
menerus dapat menstimulasi respon imun namun mekanisme respon imun
3,8
tersebut belum terjelaskan secara detail. menurut Wright and Kelly
mikroplastik yang terkonsumsi kedalam tubuh dapat menyebabkan inflamasi
pada jaringan, proliferasi dari sel, terjadinya nekrosis, dan kompromi dari sel
imun.9 plastik yang terkonsumsi masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan
10
terjadi kerusakan fisik pada saluran gastrointestinal seperti abrasi dan ulkus.
pada kondisi lingkungan yang ada polusi dan terinhalasi kedalam tubuh dapat
menyebabkan ganguan sistem pernapasan dan terjadinya penyakit
cadiopulmonari.11 studi in vitro pada nanopartikel mikroplastik (NP) mengenai
genotoksisitas mendapatkan hasil NP dapat menimbul kerusakan DNA.
Dikarenakan ukuran mikroplastik yang kecil memungkinan partikel tersebut
untuk masuk ke dalam sirkulasi.10 Studi-studi yang ada menyarakan untuk
dilakukan studi lebih lanjut mengenai toksikologi dari mikroplastik. 1,2,12,13
Penggunaan fibroblas lini sel 3T3 NIH-21 sebagai sistem dari sel rongga mulut
untuk menguji pengaruh toksisitas mikroplastik bahan kedokteran gigi terhadap
kadar antioksidan. sehingga Penetilitan ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh toksisitas mikroplastik pada bahan kedokteran gigi terhadap kadar
antioksidan fibroblas.
Tambahkan ttg antioksidan dan fibroblast. Cerita mengenai knp sel
fibroblast dipakai, tambahkan mengenai statement penelitian.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah viabilitas fibroblast terhadap mikroplastik dari resin
komposit ?
2. Bagaimanakah viabilitas fibroblast terhadap mikroplastik dari resin akrilik?
3. Pada konsentrasi toksik dari resin komposit bagaimana pengaruhnya
terhadap kadar antioksidan fibroblast?
4. Pada konsentrasi toksik dari resin akrilik bagaimana pengaruhnya terhadap
kadar antioksidan fibroblast?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui toksisitas mikroplastik pada bahan kedoktergan gigi.
2. Untuk mengetahui pada konsentrasi toksik dari mikroplastik bagaimana
pengaruhnya terhadap kadar antioksidan fibroblast.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat penelitian untuk ilmu pengetahuan : memberikan informasi
mengenai toksisitas dari mikroplastik pada bahan kedokteran gigi dan
pengaruhnya terhadap kadar antioksidan pada sel fibroblast.
2. Manfaat penelitian untuk profesi : menambah pengetahuan mengenai
mikroplastik dan dampaknya dalam bidang kedokteran gigi.
3. Manfaat penelitian untuk pemerintah : memberikan informasi mengenai
toksisitas dari mikroplastik dan pengaruhnya terhadap sel sehingga plastik
dapat diolah lebih baik dan tidak menjadi limbah yang berbahaya serta
penggunaan plastik yang lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai