Tim Penulis
PEMBAHASAN KASUS 3
BAB I
PENDAHULUAN
Orang kota bisa dibilang memiliki resiko lebih tinggi memiliki cacat mata
dibanding orang yang ada di desa. Faktanya adalah bahwa kebanyakan orang di kota
menghabiskan banyak waktu bekerja atau berada di tempat yang jarak pandang yang tidak
jauh. Contoh aktifitasnya adalah seperti bekerja di depan komputer, membaca buku,
bekerja di dalam ruangan tertutup yang sempit, dsb. Hasilnya mata kita yang tadinya tidak
memiliki masalah melihat jauh kini menjadi buram jika melihat benda yang jaraknya jauh.
Melihat bintang di langit yang tinggi pun jadi berpendar berbayang. Hal tersebut biasa
disebut dengan miopi atau rabun jauh.
Rabun jauh merupakan gangguan pada mata yang dianggap wajar atau lumrah
oleh sebagian besar orang. Banyak di antara kita yang terserang jenis gangguan kesehatan
mata tersebut karena mudah mengidentifikasi seperti memakai kacamata atau sulit
mengenali orang dan membaca huruf kecil dari jarak jauh. Mata rabun jauh sulit untuk
disembuhkan serta cenderung bertambah parah, sehingga diperlukan pencegahan atau
penghindaran terhadap miopi mata.
Penderita Myopia bisa melihat benda dari jarak dekat dengan jelas. Namun pada
jarak jauh benda tampak kabur sehingga membuat kepala menjadi pusing. Jika anak
anda merasa pusing ketika melihat tulisan di papan tulis di ruangan kelasnya dan
pandangannya kabur, kemungkinan dia menderita Myopia.
Rabun jauh adalah kelainan refraksi pada mata yang menyebabkan fokus
citra jatuh di depan retina ketika mata tidak berakomodasi. Tentu saja keadaan ini
membuat mereka yang menderita rabun jauh tidak dapat melihat objek yang letaknya
jauh secara jelas, namun tidak bermasalah jika melihat objek yang dekat dengan mata.
Miopia ( penglihatan dekat atau rabun jauh ) kemampuan refraksi mata terlalu
kuat. Sinar sejajar yang masuk kemata dlm keadan istirahat (tanpa akomodasi)akan
dibiaskan membantu bayangan jatuh didepan retina atau makula lutea
Ada dua hal yang secara umum menyebabkan rabun jauh secara anatomis, yaitu
bola mata yang terlalu lonjong atau kornea yang terlalu melengkung, sehingga
bayangan tidak tepat jatuh di retina, namun justru di depannya. Kebalikan dari kondisi
ini dikenal sebagai rabun dekat (hiperopia).
Pada mata miopia fokus sistem optik mata terletak di depan retina, sinar sejajar
yang masuk ke dalam mata difokuskan di dalam badan kaca. Jika penderita miopia
tanpa koreksi melihat ke objek yang jauh, sinar divergenlah yang akan mencapai
retina sehingga bayangan menjadi kabur. Ada dua penyebab yaitu : daya refraksi
terlalu kuat atau sumbu mata terlalu panjang (Hoolwich, 1993).
Miopia yang sering dijumpai adalah miopia aksial. Miopia aksial adalah
bayangan jatuh di depan retina dapat terjadi jika bola mata terlalu panjang. Penyebab
dari miopia aksial adalah perkembangan yang menyimpang dari normal yang di dapat
secara kongenital pada waktu awal kelahiran, yang dinamakan tipe herediter. Bila
karena peningkatan kurvatura kornea atau lensa, kelainan ini disebut miopia kurvatura
(desvianita cit Slone, 1997).
Miopi sering terlewatkan. Terutama pada fase awal di mana gangguan penglihatan
yang terjadi sangat minim. Beberapa gejala yang mungkin timbul pada fase-fase awal
Miopia disebabkan karena pembiasan sinar di dalam mata yang terlalu kuat untuk
panjangnya bola mata akibat :
1. Sumbu aksial mata lebih panjang dari normal (diameter antero-posterior yang
lebih panjang, bola mata yang lebih panjang ) disebut sebagai miopia aksial
2. Kurvatura kornea atau lensa lebih kuat dari normal (kornea terlalu cembung atau
lensa mempunyai kecembungan yang lebih kuat) disebut miopia
kurvatura/refraktif
3. Indeks bias mata lebih tinggi dari normal, misalnya pada diabetes mellitus.
Kondisi ini disebut miopia indeks
4. Miopi karena perubahan posisi lensa
Posisi lensa lebih ke anterior, misalnya pasca operasi glaucoma
1.6. PENATALAKSANAAN
Pada pemeriksaan oleh dokter, penderita rabun jauh akan sangat mudah membaca
kartu baca Jaeger (kartu baca dekat), namun menemukan kesulitan saat diminta mem-
baca kartu baca Snellen (kartu baca jauh). Beberapa pemeriksaan standar oftalmologi
akan dilakukan, dan mungkin beberapa pemeriksaan pelengkap seperti phoropter dan
retinoscope.
1. Kacamata
Koreksi dengan lensa sferis negatif terlemah yang menghasilkan tajam penglihatan terbaik
2. Lensa kontak
Untuk : anisometropia
Myopia tinggi
3. Bedah refrakstif
a. bedah refraktif kornea : tindakan untuk mengubah kurvatura permukaan anterior kornea
( Excimer laser, operasi lasik )
b. bedah refraktif lensa : tindakan ekstraksi lensa jernih, biasanya diikuti dengan implantasi lensa
intraokuler
4. LASIK
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.medicastro.com
http://obat-penyakit.com/rabun-jauh-miopia.html
http://catatan.legawa.com/2010/11/rabun-jauh/
http://aktifisika.wordpress.com/tag/miopi/
Disusun Oleh:
ANAK AGUNG D.A (01)
ANGGA DINDA PRADANA (04)
ERMA NUR FADILAH (22)
ERNA AGUSTINA (24)
NELY INDAH RAHMAWATI (47)
RETNO AYU. K (55)
SIGMA WARISTAMA (60)
PEMBAHASAN KASUS 4
BAB I
PENDAHULUAN
Sampai saat ini katarak jenis ini adalah jenis katarak yang paling sering terjadi.
Katarak senilis adalah salah satu jenis katarak yang timbul setelah umur 40 tahun, proses
pastinya belum diketahui, diduga karena ketuaan dan usia.
Di masa modern saat ini, banyak masyarakat yang tidak peduli akan manfaat
hidup sehat. Seperti meninggalkan rokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Dalam
penelitian rokok dan alkohol diduga juga dapat menjadi penyebab penyakit katarak
Hingga saat ini belum ada penjelasan pasti mengenai faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang menderita katarak. Namun yang pasti katarak umumnhya terjadi
pada usia lanjut (senil) tapi dapat terjadi secara kongenital. Akibat infeksi virus saat
pertumbuhan janian , genetik dan gangguan perkembangan; kelainan sistemik atau
metabolik, seperti Diabetes Mellitus.
Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan
lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998). Katarak adalah proses terjadinya
opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses
penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk.
2000).
Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi keruh akibat
hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan
metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu. Katarak dapat
terjadi pada saat perkembangan serat lensa masih berlangsung atau sesudah serat lensa
berhenti dalam perkembangannya dan telah memulai proses degenerasl.
Katarak senil biasanya mulai pada usia 50 tahun, kecuali bila disertai dengan
penyakit lainnya seperti diabetes melitus yang akan terjadi lebih cepat. Kedua mata dapat
terlihat dengan derajat kekeruhan yang sama ataupun berbeda. Proses degenerasi pada
lensa dapat terlihat pada beberapa stadium katarak senil.
Katarak dapat ditemukan dalam keadaan tanpa adanya kelainan mata atau
sistemik, Katarak disebabkan oleh berbagai faktor, seperti :
• Faktor keturunan.
• Nuclear sclerosis, merupakan perubahan lensa secara perlahan sehingga menjadi keras
dan berwarna kekuningan. Pandangan jauh lebih dipengaruhi daripada pandangan
dekat (pandangan baca), bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik. Penderita
juga mengalami kesulitan membedakan warna, terutama warna biru
• Kortical, terjadi bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat menyebabkan silau
terutama bila menyetir pada malam hari. Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk
jeruji menuju korteks anterior dan posterior
• Penglihatan kabur seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara
progresif
• Merasa silau terhadap sinar matahari, dan kadang merasa seperti ada film didepan
mata
KATARAK SENILIS
Epitel lensa bertambah usia
kecil epitel
KATARAK SENILIS
1.6. PENATALAKSANAAN
Bila penglihatan dapat dikoreksi dengan dilator pupil dan refraksi kuat sampai ke
titik di mana pasien melakukan aktivitas sehari-hari, maka penanganan biasanya
konservatif.
Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut untuk
bekerja ataupun keamanan. Biasanya diindikasikan bila koreksi tajam penglihatan yang
terbaik yang dapat dicapai adalah 20/50 atau lebih buruk lagi bila ketajaman pandang
mempengaruhi keamanan atau kualitas hidup, atau bila visualisasi segmen posterior
sangat perlu untuk mengevaluasi perkembangan berbagai penyakit retina atau sarf
optikus, seperti diabetes dan glaukoma.
Ada 2 macam teknik pembedahan ;
1. Ekstraksi katarak intrakapsuler : Adalah pengangkatan seluruh lensa
sebagai satu kesatuan.
PENCEGAHAN
Umumnya katarak terjadi bersamaan dengan bertambahnya umur yang tidak dapat dicegah.
Pemeriksaan mata secara teratur sangat perlu untuk mengetahui adanya katarak. Bila telah
berusia 60 tahun sebaiknya mata diperiksa setiap tahun. Pada saat ini dapatdijaga kecepatan
berkembangnya katarak dengan:
• Lindungi mata dari sinar matahari, karena sinar UV mengakibatkan katarak pada mata
Menjaga kesehatan tubuh seperti kencing manis dan penyakit lainnya
2. Intervensi :
- Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau dua mata terlibat.
- Orientasikan klien tehadap lingkungan
- Observasi tanda-tanda disorientasi.
- Pendekatan dari sisi yang tak dioperasi, bicara dengan menyentuh.
- Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata, dimana dapat terjadi
bila menggunakan tetes mata.
- Ingatkan klien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar kurang
lebih 25 persen, pelihatan perifer hilang dan buta titik mungkin ada.
- Letakkan barang yang dibutuhkan/posisi bel pemanggil dalam jangkauan/posisi yang
tidak dioperasi.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.medicastro.com
http://nusaindah.tripod.com/keskatarak.htm
http://nazran.wordpress.com/tag/katarak/
http://blognyauti.blogspot.com/2008/11/katarak-senilis.html