Makalah Wawasan Nusantara
Makalah Wawasan Nusantara
Disusun oleh :
Kurnia Dwi Agustin
X MIPA 4
17
SMA N 10 SEMARANG
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat & Hidayah-Nya sehingga saya dapat membuat tugas Pendidikan kewarga negaraan
dengan baik.
Menyusun tugas ini merupakan bagian tugas untuk memenuhi nilai mata pelajaran
Pendidikan kewarga negaraan. Tugas ini dinamakan “Makalah Wawasan Nusantara” sebagai
bentuk bahwa saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh ibu guru mata pelajaran
Pendidikan kewarga negaraan.
Harapan saya semoga yang saya buat dapat bermanfaat bagi diri saya maupun yang
membacanya. Dan semoga saya mendapatkan nilai baik diatas KKM. Kritik dan saran sangat
say butuhkan demi mendapatkan hasil yang sempurna dalam mengerjakan tugas seni budaya.
Amin
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan makalah.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara.............................................................................................2
2.2 Aspek Wawasan Nusantara....................................................................................................2
2.3 Unsur Dasar Wawasan Nusantara..........................................................................................3
2.4 Kedudukan, Fungsi,Dan Tujuan Wawasan Nusantara...........................................................4
2.5 Kasus Wawasan Nusantara....................................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
3.2 Saran......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah
kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi
tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan
konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Maka dari itu, kemerdekaan yang telah kita miliki saat ini harus dipertahankan dan
seluruh masyarakat harus menjaga wilayahnya.
4. Aspek Sosial Budaya
Wawasan nusantara mencakup keberagaman yaang ada dari semua bagian
termasuk dari aspek sosial budaya. Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan
ragam budaya, bahasa, adat istiadat, dan agama yang berbeda-beda.
Geo politik ini memiliki fungsi untuk mencegah adanya konflik dalam interaksi
bermasyarakat. Maka dari itu sangat penting bagi setiap warga negara untuk
memahami pengertian wawasan nusantara dan menjadikannya sebagai pedoman
dalam hubungan interaksi dalam masyarakat.
1) Wadah(contour)
2) Isi (content)
“Isi” adalah inspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Menyadari bahwa
untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan
tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan
persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang berupa
politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
Oleh karena itu “isi” menyangkut dua hal yang esensial yakni: Pertama,
Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya,
pencapaian cita-cita tujuan nasional, dan Kedua. Persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
Berdasarkan kedua hal yang disebutkan di atas, maka dapat dilihat tujuan
nasional yang telah dirumuskan dalam pembukaan undang-undang dasar kita yang,
berbunyi “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
Merupakan bentuk nyata dari isi konsepsi wawasan nusantara yang harus
menjadi cita-cita seluruh bangsa Indonesia, yang pada hakekatnya bertujuan unutk
mewujudkan kesejahteraan, ketentraman, dan keamanan bagi bangsa Indonesia dan
pula untuk kebahagiaan serta perdamaian bagi seluruh umat manusia.
3) Tatalaku (conduct)
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tata
laku batiniah dan lahiriah. tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan
mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia, sedangkan tata laku lahiriah tercermin
3
dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua hal tersebut
akan mencermin¬kan identitas jati diri atau kepribadian bangsa Indonesia
berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta
kepada bangsa dan tanah air sehingga menimbuhkan nasionalisme yang tinggi
dalam semua aspek kehidupm nasional.
1) Kedudukan
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional.
b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya
sebagai berikut:
Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
visional.
Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan
nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
2) Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-
rambu, dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan dan perbuatan,
baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh
rakyat/masyarakat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Fungsi Wawasan Nusantara dalam negara ada empat, yaitu :
Wawasan Nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.
Wawasan Nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan
sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
Wawasan Nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia
sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan
negara.
Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara,agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.
3) Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala
bidang/aspek kehidupan dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional daripada kepentingan orang perorangan, kelompok,
golongan, suku bangsa, atau daerah. Tujuan Wawasan Nusantara bisa dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa
tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan
4
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial”.
b. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik
alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan
untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian, dan budi
luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.
Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak
celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat
meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia
yang memiliki banyak pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana
pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua
lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang
persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik – cabik
oleh bangsa lain.
Kasus Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi bukti
lemahnya bangsa Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara. Permasalahan
yang dihadapi bangsa Indonesia semakin hari semakin berat, maka penerapan dan
pemahaman konsep wawasan nusantara sebagai landasan visional mutlak perlu
ditanamkan kembali dalan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia. Euforia reformasi
telah menghilangkan arah dalam pembangunan yang merata dan adil, karena
hilangnya arah visional pembangunan bangsa. Era desentralisasi dan globalisasi saat
ini, menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia, untuk terus bertahan dan
menjaga keutuhannya.Tantangan globalisai yang semakin besar akan merusak
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Apabila tidak memiliki arah
pandangan hidup yang kuat. Pemahaman yang kuat tentang konsep wawasan
nusantara dapat menjadi banteng dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Dengan adannya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara
penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika.Dalam era Reformasi ini,
Wawasan Nusantara semakin kabur dalam pemahaman bangsa Indonesia. Peranan
wawasan nusantara sebagai landasan visional semakin berkurang penerapannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Konflik-konflik internal dan eksternal yang
terjadi saat ini yang tidak mampu diselesaikan dengan baik disebabkan rapuhnya
landasan visional bangsa Indonesia.
5
sampai persoalan atas kepemilikan dua pulau ini selesai. Sedangkan Malaysia
malah membangun resort di sana SIPADAN dan Ligitan tiba-tiba menjadi berita,
awal bulan lalu. Ini, gara-gara di dua pulau kecil yang terletak di Laut Sulawesi itu
dibangun cottage. Di atas Sipadan, pulau yang luasnya hanya 4 km 2 itu, siap
menanti wisatawan. Pengusaha Malaysia telah menambah jumlah penginapan
menjadi hampir 20 buah. Dari jumlahnya, fasilitas pariwisata itu memang belum
bisa disebut memadai. Tapi pemerintah Indonesia, yang juga merasa memiliki
pulau-pulau itu, segera mengirim protes ke Kuala Lumpur meminta agar
pembangunan di sana dihentikan terlebih dahulu. Alasannya, Sipadan dan Ligitan
itu masih dalam sengketa, belum diputus siapa pemiliknya. Pada tahun 1969 pihak
Malaysia secara sepihak memasukkan kedua pulau tersebut ke dalam peta
nasionalnya.
Pada tahun 1976, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia
Tenggara atau TAC (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia) dalam
KTT pertama ASEAN di pulau Bali ini antara lain menyebutkan bahwa akan
membentuk Dewan Tinggi ASEAN untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi
di antara sesama anggota ASEAN akan tetapi pihak Malaysia menolak beralasan
karena terlibat pula sengketa dengan Singapura untuk klaim pulau Batu Puteh,
sengketa kepemilikan Sabah dengan Filipina serta sengketa kepulauan
Spratley di Laut Cina Selatan dengan Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Cina,
dan Taiwan. Pihak Malaysia pada tahun 1991 lalu menempatkan sepasukan polisi
hutan (setara Brimob) melakukan pengusiran semua warga negara Indonesia serta
meminta pihak Indonesia untuk mencabut klaim atas kedua pulau.
Sikap pihak Indonesia yang ingin membawa masalah ini melalui Dewan
Tinggi ASEAN dan selalu menolak membawa masalah ini ke ICJ kemudian
melunak. Dalam kunjungannya ke Kuala Lumpur pada tanggal 7 Oktober 1996,
Presiden Soeharto akhirnya menyetujui usulan PM Mahathir tersebut yang pernah
diusulkan pula oleh Mensesneg Moerdiono dan Wakil PM Anwar Ibrahim,
dibuatkan kesepakatan "Final and Binding,"pada tanggal 31 Mei 1997, kedua
negara menandatangani persetujuan tersebut. Indonesia meratifikasi pada tanggal
29 Desember 1997 dengan Keppres Nomor 49 Tahun 1997 demikian pula
Malaysia meratifikasi pada 19 November 1997.
Kasus lepasnya pulau sipadan dan pulau ligitan menjadi pukulan telak bagi
Indonesia dan harus dijadikan pelajaran untuk kedepanya. Pemerintahan diminta
6
lebih serius dan waspada dalam menjaga wilayah kesatuan republik Indonesia
selain itu sebagai warga negera indonesia juga harus turut ikut serta untuk
melindungi dan menjaga apa yang telah bangsa ini miliki. Malaysia bisa
memenangkan karena telah merawat pulau itu. Mereka mendirikan bangunan
sebagai simbol bahwa mereka telah merawat dan menjadi pemilik pulau itu. Selain
itu kerukunan antar negara juga perlu dijaga demi menjaga perdamaian dunia.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi
wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita
nasionalnya.
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional bangsa Indonesia sebagai pedoman,
motivasi, dorongan, serta rambu-rambu, dalam menentukan segala kebijakan, keputusan,
tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah,
maupun bagi seluruh rakyat/masyarakat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat yang
bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala bidang/aspek kehidupan dari
rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah.
3.2 Saran
Sebagai masyarakat Indonesia yang telah memahami konsep Wawasan Nusantara,
sebaiknya bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun kebudayaan
Indonesia sangat beragam, namun sebaiknya tetap mementingkan kesatuan dan persatuan
bangsa Indonesia serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/62730812-Latar-belakang-kedudukan-fungsi-dan-tujuan-wawasan-
nusantara.html
http://blog.unnes.ac.id/lovebiologyuniversitasnegerisemarang710/2015/11/29/makalah-wawasan-
nusantara/
http://dwi212.blogspot.com/2013/04/kedudukan-fungsi-dan-tujuan-wawasan.html
https://medium.com/@jatiedukasi/pengertian-wawasan-nusantara-fungsi-tujuan-terlengkap-
5c1de6e4fd62
https://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara
iv
5