MAKALAH IPS Pak Shodiq

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH IPS

“Dampak Negatif Perubahan Sosial Dalam Masyarakat”

Disusun Oleh:
Nama : Kurnia Dwi A

Kelas : IX A

No.Absen : 17

SMP 15 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


Kata pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Sosial Budaya
Terhadap Globalsasi”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Semarang, Desember 2018


Penyusun

Kurnia Dwi A
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang
mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas,
serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan
dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat diketemukan oleh seseorang yang
sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan
membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang
lampau.
Seseorang yang tidak dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di 
indonesia misalnya, akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan
tidak berubah. Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja
kurang mendalam dan kurang teliti.Karena tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti
pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Orang orang desa sudah mengenal perdagangan,
alat-alat transport modern, bahkan dapat mengakui berita-berita menggenai daerah lain
melalui radio, televisi, dan sebagainya yang kesemuanya belum dikenal sebelumnya.
Perkataan perubahan sosial mempunyai arti yang luas, yang dapat diartikan sebagai
perubahan, perkembangan dalam arti positif maupun negatif. Mengapa perubahan itu
muncul? Mungkin jawabannya adalah karena manusia pada dasarnya mempunyai sifat
bosan yang merupakan penyebab terjadinya perubahan sosial. Disamping itu jawaban
yang lain melihat perubahan adalah suatu yang konstan dan merupakan hal yang ada
dalam alam semesta ini.
Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembagalembaga
sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembagalembaga sosial itu
selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, Gaya-Gaya perilaku ataupun sikapsikap dalam masyarakat itu yang terdiri dari
kelompok-kelompok sosial.
Perubahan masyarakat dalam arti luas dapat di maknai sebagai perubahan dan
perkembangan dalam arti positif dan negative. Pada umumnya perubahan masyarakat
terdapat kesepakatan mengenai hal tersebut,.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian perubahan sosial
2. Faktor penyebab perubahan sosial
3. Proses-proses perubahan sosial
4. Cara menyikapi dampak negatif perubahan sosial
5. Perubahan sosial dan dampaknya
6. Upaya pencegahan dampak negatif perubahan sosial

C. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui pengertian perubahan sosial
2. Untuk memahami faktpr penyebab perubahan sosial
3. Untuk mengetahui Proses-proses perubahan sosial
4. Untuk memahami Cara menyikapi dampak negatif perubahan sosial
5. Untuk mengetahui Upaya pencegahan dampak negatif perubahan sosial
Bab II
Pembahasan

1. Pengertian perubahan sosial


Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya,
termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat
dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan.
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu
proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan
mengalami perubahan-perubahan.
Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak
menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang
memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan
yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat.

 Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah
sebagai berikut.
 Gillin 
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup
yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.
 Emile Durkheim 
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas
mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas
organistik.
 Kingsley Davis 
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat.
Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan
sebagai perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki
ciri-ciri antara lain:
a. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami
perubahan baik lambat maupun cepat.
b. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan
perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
c. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang
bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
d. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena
keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.

2. Faktor penyebab perubahan sosial


Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi dalam terjadinya perubahan sosial
antara lain sebagai berikut..
a. Faktor Internal, adalah faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Macam-macam faktor internal dalam perubahan sosial adlaah sebagai berukut.
 Pertumbuhan penduduk
 Penemuan baru
 Invensi (kombiansi baru terhadap suatu pengetahuan yang telah ada)
 Sistem ideologi (keyakinan mengenai nilai-nilai tertentu)
b. Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal lingkungan luar masyarakat tersebut.
 Lingkungan fisik (contohnya musibah atau bencana alam)
 Peperangan 
 Pengaruh kebudayaan lain.

3. Proses proses perubahan sosial


a. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses bertemunya dua budaya atau lebih dimana unsur-unsur
budaya lama masih ada.
Contoh : Sunan Kalijaga menggunakan budaya Wayang untuk mengajar keagamaan.
b. Asimilasi
Asimilasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur dan
menghasilkan budaya yang baru. Tidak seperti Akulturasi yang masih ada unsur
lamanya. Jadi bisa disimpulkan bahwa budaya yang lama pastinya hilang. Namun
proses asimilasi ini berlangsung lama namun terus menerus.
c. Difusi
Merupakan proses penyebaran unsur budaya dari seseorang ke orang lain atau
kelompok masyarat ke masyarakat lain. Prinsip yang pertama dari difusi adalah unsur-
unsur kebudayaan itu pertama-tama akan diambil alih masyarakat yang paling dekat
hubungannya atau letaknya paling dekat dari sumbernya. Baru kemudian, kebudayaan
baru tersebut diambil oleh masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari
sumber unsur budaya baru.

4. Cara menyikapi dampak negatif perubahan sosial


 Berkaitan dengan dampaknya dibidang social budaya, maka sebagai generasi muda
penerus bangsa, kita harus mengambil sikap untuk menghadapi Globalisasi,
diantaranya:
1. Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan Dan Moralitas Masyarakat
Meskipun Globalisasi datang dengan setumpuk pengaruh negative, namun dengan
perisai keimanan dan moral yang tinggi, maka pengaruh Globalisasi khususnya yang
menimbulkan sifat-sifat seperti matrealistis, hedonisme, permisif, dan lain-lain tidak
akan bisa menguasai diri kita. Maka keimanan dan moral kita dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dibenahi dan ditingkatkan lagi.
2. Meningkatkan Jiwa Dan Semangat Persatuan, Kesatuan, Dan Nasionalisme
Lunturnya sikap gotong-royong, tolong-menolong yang telah diajarkan oleh nenek
moyang kita diakibatkan kurangnya rasa persatuan. Jiwa indivisualisme lebih
kental pada setiap individu. Rasa kesatuan dan Nasionalisme pun ikut pudar
karena lebih memilih hal-hal yang menguntungkan saja. Perlu adanya kesadaran
diri untuk memupuk dan meningkatkan rasa persatuan, kesatuan dan Nasionalisme
3. Melestarikan Kebudayaan Dan Adat Istiadat Daerah
Jika bukan kita sendiri sebagai generasi muda yang turut melestasikan warisan
budaya leluhur, lalu adakah orang lain? Kebiasaan yang ada dalam masyarakat
pun mulai hilang ketika Globalisasi dating. Globalisasi perlahan-lahan dapat
mengikir budaya asli. Ini sangat berbahaya. Sebagai generasi muda, kita harus
melestarikan budaya dan adat istiadat daerah bersam-sama
Setelah nilai globalisasi menyatu dengan nilai dasar budaya bangsa maka kita
sebagai bangsa yang berdaulat berkewajiban menumbuhkan rasa kebanggaan
sebagai bangsa, yakni dengan cara mendidik anak bangsa agar menjadi manusia
Indonesia yang dilandasi oleh nilainilai budaya bangsa dan memiliki kemampuan
untuk ber kompetisi dalam dunia global. Sikap positif lain yang perlu
dikembangkan untuk bisa berperan di era globalisasi adalah sebagai berikut:
a. Berkompetisi dalam kemajuan iptek;
b. Meningkatkan motif berprestasi;
c.  Meningkatkan kualitas/mutu;
d. Selalu berorientasi ke masa depan.
Terlebih lagi kita memiliki Pancasila yang merupakan penyaring terhadap
pengaruh globalisasi. Kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki sikap
dan usaha untuk menghadapi pengaruh dari proses globalisasi, di antaranya
sebagai berikut.
 Selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sebagai penyaring terhadap pengaruh globalisasi yang bersifat
negatif.
 Selalu meningkatkan penghayatan dan pengamalan kita terhadap Pancasila
untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
 Selalu  meningkatkan ilmu pengetahuan kita agar dapat menilai mana yang
dianggap baik dan benar terhadap pengaruh globa lisasi.
 Selalu meningkatkan pendidikan dan keterampilan kita agar dapat menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain.
 Selalu meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala
bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
 Selalu mempertahankan dan melestarikan budaya lokal tradisional agar tidak
digantikan oleh budaya bangsa asing.  
 Selalu meningkatkan kualitas produk hasil produksi dalam negeri sehingga
dapat igunakan dan selalu dicintai oleh masyarakat dalam negeri. Selain itu,
produk hasil produksi dapat bersaing dan dapat merebut pasar lokal serta
internasional.
 Selalu menumbuhkan sikap terbuka dan tanggap terhadap pembaruan sehingga
mampu menilai pengaruh yang dinilai baik bagi pembangunan. Jadi sifat-sifat
positif manusia modern sangat penting dikembang kan dalam era globalisasi.
5. Perubahan sosial dan dampaknya
 Perubahan Sosial Berdasarkan Kecepatan terjadinya
1. Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan sosial yang berlangsung secara lambat
dan dalam waktu yang cukup lama dengan tidak adanya kehendak tertentu dari
masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini biasanya terjadi karena
perkembangan kondisi masyarakat dalam menjalankan usaha-usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan sosial yang berlangsung secara
cepat, dapat direncanakan atau tanpa perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis,
perubahan revolusi biasanya berkaitan dengan perubahan unsur–unsur kehidupan
atau lembaga-lembaga sosial dalam suatu rlingkungan masyarakat.Perubahan
revolusi bisa direncanakan atau tidak, pemicu dari perubahan ini biasanya adalah
konflik atau ketegangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang
bersangkutan.
 Suatu perubahan baru bisa dikatakan sebuah revolusi apabila memenuhi
beberapa syarat berikut:
a. Ada keinginan secara umum untuk melakukan sebuah perubahan. Keinginan
ini dirangsang oleh rasa ketidakpuasan yang berkembang dalam masyarakat.
b. Adanya pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu menjadi
pemimpin dalam lingkungan yang bersangkutan.Pemimpin yang dimaksud
setuju dengan pendapat masyarakat dan menjadikan ketidakpuasan
masyarakat sebagai program dan arag bagi perkembangan sosial lingkungan
yang bersangkutan. Pemimpin yang dimaksud harus menunjukkan suatu
tujuan positif pada masyarakat.
c. Harus ada momentum yang tepat. Pemilihan waktu yang tepat sangat penting
dalam melakukan sebuah revolusi, semakin tepat suatu momentum, maka
akan semakin besar suatu revolusi dapat berjalan secara lancar.

 Perubahan Sosial Berdasarkan Perencanaanya


1. Perubahan Sosial yang Direncanakan
Quipperian, perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan yang sudah
dijadikan tujuan oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan. Pihak–pihak
tertentu ini biasanya disebut sebagai Agent Of Change.
Biasanya, mereka merupakan kelompok yang mendapat kepercayaan dari
masyarakat untuk menjadi pemimpin dalam lingkungan yang bersangkutan. Suatu
perubahan sosial yang direncanakan akan selalu berada di bawah pengendalian dan
pengawasan Agent of Changetersebut.
2. Perubahan sosial yang Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak
dikehendaki dan terjadi diluar perkiraan masyarakat. Perubahan ini sering memicu
masalah masalah baru karena perubahan tersebut muncul secara tiba-tiba.

Contohnya adalah kasus Tsunami yang terjadi di Aceh, bencana alam ini
membuat terjadinya perubahan besar dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh pada
saat itu.

 Berdasarkan Pengaruhnya, Perubahan Sosial dibagi Menjadi


1. Perubahan Sosial yang Berpengaruh Besar
Perubahan sosial yang berpengaruh besar adalah perubahan sosial yang
mengakibatkan terjadi perubahan pada struktur kemasyarakatan, sistem mata
pencaharian, hubungan kerja dan lapisan masyarakat (stratifikasi masyarakat).
Contohnya berubahnya sistem pemerintahan suatu negara.
2. Perubahan Sosial yang Pengaruhnya Kecil
Perubahan sosial yang pengaruhnya kecil adalah perubahan sosial yang terjadi
pada struktur sosial tetapi tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat.
Contohnya perubahan gaya berpakaian dalam masyarakat.

 Dampak Positif (Manfaat) Perubahan Sosial

 Perkembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat


 Terciptanya lapangan kerja baru
 Terciptanya tenaga kerja dengan kualitas yang lebih baik
 Terbentuknya nilai dan norma baru
 Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat
 Tingkat pendidikan dan kesadaran politik semakin tinggi
 Perlindungan dan kebebasan dalam berpendapat
 Masyarakat semakin menghargai waktu.

 Dampak negatif (Kerugian) Perubahan Sosial


 Terjadinya Disintegrasi Sosial (Kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan) yang
akan menimbulkan perpecahan
 Terjadinya ketegangan dan pergolakan di daerah yang bersangkutan
 Muncul permasalahan sosial baru karena perubahan nilai, norma dan kondis
 kebudayaan baru
 Memicu kerusakan lingkungan
 Mulai redupnya keberadaan adat istiadat karena kebudayaan lama cenderung
ditinggalkan
 Perubahan tingkah laku ke arah negatif sehingga memicu konflik sosial
 Lembaga sosial tidak dapat berfungsi secara maksimalAdanya kesenjangan sosial
 Budaya konsumtif semakin besar karena tingkat konsumsi akan menggambarkan
status seseorang

6. Upaya pencegahan dampak negatif perubahan sosial


 Pengaruh Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya.
Ada dua faktor pendukung munculnya globalisasi yaitu berkembang pesatnya
teknologi komunikasi dan adanya integrasi ekonomi. Namun meski hanya 2 faktor
pendukung. Dampak globalisasi merambat pada segala sekor yang ada dan pengaruh
Globalisasi bidang Sosial Budaya yang paling dapat kita rasakan adalah “Masuknya
Budaya Barat”.
Budaya Barat sangat bertentangan dengan Bangsa Asia khusunya Indonesia yang
dianggap Budaya Timur. Di era Globalisasi ini, dengan mudahnya Budaya Barat
masuk  melalui media internet, tv, ataupun media cetak yang kemudian diserap oleh
banyak kaum muda. Hal ini saling berkesinambungan dengan pengaruh buruk lainnya
dari globalisasi. Bagi Bangsa Asia, Masuknya Budaya Barat dapat menyebabkan:
1. Cultur Shock
Biasanya ditandai dengan perubahan budaya maupun kebiasaan dalam
masyarakat. Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang
bertindak perlahan-lahan berubah menjadi longgar.Misalnya kebiasaan
memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan
generasi muda.
Pudarnya budaya atau kebiasaan pada masyarakat seperti memberikan salam
dan mencium tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan generasi muda
sebagian besar disebabkan oleh masuknya budaya Barat.
 Memberi salam atau mencium tangan orang tua sudah tergantikan oleh
“Cipika-Cipiki” yang diperkenalkan budaya Barat. Padahal ini tidak sesuai dengan
Bangsa Timur yang lebih mengedepankan etika dalam bermasyarakat. Terlebih
dalam Agama Islam “Cipika-Cipiki” dianggap dosa bila dengan lawan jenis.
2. Sikap Meniru
1) Meniru perilaku yang buruk
Banyak sekali adegan dalam film Barat yang tidak sepatutnya dicontoh oleh
kaum muda. Misalnya perkelahian antarpelajar dan pelajar yag terintimidasi
dalam sekolah.
2) Meniru Idola
Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh, pasti ingin sama persis menjadi
seperti idolanya, setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Kita ambil
contoh, siapa yang tak kenal Lady Gaga? Ia adalah salah satu dari banyak
contoh penyanyi papan atas dari luar negri yang banyak dikagumi. Tak sedikit
kaum muda yang mengidolakannya dan mengikuti gaya serta penampilannya.
Cara berpakaian yang tak lazim bahkan mungkin dapat dikatakan “gila” serta
lirik lagunya yang “satanic”. Tapi semua itu seolah tak berarti, dan tetap diikuti.
3) Style dari Bangsa Barat.
Barat yang identik dengan liberalisme, sangat bebas dalam berpakaian. Dan
karena trend pakaian dunia berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara
berpakaian bangsa Barat pun perlahan masuk dalam budaya kita dan berpakaian
sangat sexy dengan rok pendek sudah mejadi hal yang lumrah.
4) Cultur lag (Kesenjangan Budaya)
Cultur lag ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat melanggar aturan
atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam masyarakat kini telah menjadi lazim
untuk dilakukan. Hal ini akibat kebebasan yang diajarkan budaya Barat
sehingga dirasa terlalu bebas tanpa disertai tanggung jawab.
5) Sekularisme/Sekulerisme
Merupakan Ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi harus berdiri
terpisah dari agama atau kepercayaan. Dalam kajian keagamaan, masyarakat
dunia barat pada umumnya di anggap sebagai sekular. Hal ini di
karenakan kebebasan beragama yang hampir penuh tanpa sangsi legal atau
sosial, dan juga karena kepercayaan umum bahwa agama tidak menentukan
keputusan politis. Tentu saja, pandangan moral yang muncul dari tradisi
kegamaan tetap penting di dalam sebagian dari negara-negara ini.

Meningkatnya pengaruh sekularisme menyebabkan menurunnya pengaruh


agama di dalam Negara. Orang-orang akan mulai beralih kepada ilmu
pengetahuan dan rasionalisme dan menjauh dari agama dan takhayul.

Selain Masuknya Budaya Barat yang menjadi akar dari semua dampak negatif
Globalisasi bidang sosial budaya, ada unsur lain yang ikut berperan dalam hal
ini yaitu “Kemajuan IPTEK”. Kemajuan IPTEK adalah dampak positif dari
globalisasi dalam bidang Teknologi, namun ini sedikit banyak membawa
dampak negatif bidang Sosial Budaya yang diantaranya melahirkan gaya hidup
yang:
a) Mewah
Suatu gaya hidup yang mengedepankan merk dari barang-barang yang
dikonsumsinya. Segala sesuatunya haruslah mewah denga harga yang
menakjubkan.
b) Individualistis
Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita pergi keluar rumah,
menyapa tetangga ataupun mengobrol. Namun dizaman modern ini, hanya
dengan duduk dialam rumah dengan internet, bahkan kita bisa bersosialisasi
dengan orang-orang yang berada sangat jauh. Inilah akar dari individualistis
yang tercipta karena tidak bersosialisasi secara langsung. Hal ini akan sangat
fatal karena menciptakan seseorang dengan sikap yang tidak memperdulikan
orang lain selain dirinya.
c) Pragmatisme
Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari untung ruginya
bagi diri sendiri.  Padahal menolong tanpa pamrih adalah pelajaran dasar
dalam bermasyarakat. Tapi semakin majunya jaman, menyebabkan lunturnya
nilai-nilai gotong royong dan tolong-menolong. Individu lebih mengarahkan
pada kegiatan yang menguntungkan saja.
d) Matrealisme
Suatu paham yang menilai segala sesuatunya dengan materi dan selalu
berusaha memperkaya diri dengan materi berlebih. Gaya hidup seperti ini
sepatutnya dihindari karena tidak semua barang dapat dinilai secara materi.
e) Hedonisme
Hedonisme menjiwai para pengusaha lokal yang hidup di beberapa
negara miskin. Mereka meraih keuntungan yang banyak dengan cara
menggali sumber daya alam tanpa batas. Tangan-tangan merekalah yang
telah menggunduli hutan, mengotori sungai, mencemari ekosistem laut, dan
penebar racun di udara. Para pengusaha lokal tersebut memperkaya diri
mereka demi sebuah kesenangan hidup. Padahal secara tidak langsung,
mereka telah menghancurkan keseimbangan alam dan menghilangkan mata
pencaharian bagi orang-orang yang bergantung pada alam.
f) Permisif
Suatu paham yang membiarkan sesuatu hal yang dianggap tabu untuk
diperlihatkan. Contoh dari pemahaman ini adalah Bangsa Barat yang
mengajarkan untuk bertelanjang dada untuk pria bahkan sebagian wanita
Barat yang ekstrem ikut bertelanjang dada. Sikap permisif tersebut
berangsur-angsur mulai tumbuh dikalangan kaum pria. Tapi untuk kaum
wanita kebanyakan tentunya tidak melakukan hal demikian. Terlebih aturan
beberapa negara terutama bangsa Timur yang sangat membatasi.
g) Konsumerisme
Konsumerisme merupakan paham atau aliran atau ideologi dimana
seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau
pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak
sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Dan inilah hal yang paling
sering terjadi seperti berbelanja pakaian terlalu banyak. Padahal pakaian
tersebut tidak semuanya dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
h) Sikap yang Serba Instant
Era Globalisasi membuat mudah segala sesuatunya. Ingin makan mie,
cukup menyeduh mie instant. Ingin makan bubur, cukup menyeduh bubur
instant. Ingin makanan dalam waktu singkat, cukup pesan fast food. Serba
instant yang hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Namun bukan
berarti hal tersebut bagus. Sikap yang serba instant akan mengantarkan pada
sifat yang tidak sabaran. Terlebih semua makanan yang instant berdampak
negatif pada kesehatan tubuh.
i) Malas & Lalai
Seiring berkembangnya zaman, masyarakat beralih dari penggunaan
Radio menjadi TV atau bahkan Internet. Hiburan yang disajikan begitu
mengasyikan dan seru hingga membuat kita menjadi lalai
dan malas.Bukan hanya berpengaruh pada kelalaian mengerjakan tugas
namun juga dapat menyebabkan lalai dalam beribadah bahkan cenderung
malas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur
sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam
masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma
sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan
dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain
sebagainya. Perubahan budaya adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena
perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan
yang berubah adalah sistem kepercayaan/religi, system mata pencaharian hidup, sistem
kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu
pengetahuan.
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu: kesenian,
ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam
bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakanya perubahan
pada logat bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi perubahan tersebut
tidak mempengaruhi organisasi-organisasi sosial masyarakatnya.Perubahan-perubahan
tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan ketimbang perubahan sosial. Masyarakat
menurut kingsley davis adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antara organisasi-
organisasi, dan bukan hubungan antara sel-sel, kebudayaan dikatakanya mencakup
segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat
komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis dan bukan oleh karena
warisan yang berdasarkan keturunan.
Cara meyikapi dampak globalisasi di bidang social budaya yaitumeningkatkan kualitas
nilai keimanan dan moralitas masyarakat,meningkatkan jiwa dan semangat persatuan,
kesatuan, dan nasionalisme serta melestarikan kebudayaan dan adat istiadat daerah.
B. Saran
Bahwa di era globalisasi ini sangat nyata dibutuhkan generasi yang unggul dan
mandiri dalam iptek. Oleh karena itu diperlukan sikap positif dari kita dalam menerima
perkembangan iptek untuk mengimbangi kehidupan kita dalam era globalisasi ini sehingga
tercipta generasi yang tidak tertinggal dalam era globalisasi ini.
Sehingga pengaruh teknologi informasi memang tidak mungkin kita tolak atau
hindari, kita harus dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat tetapi disisi
lain kita juga harus berhati-hati dan bersikap bijak agar dampak negatif yang menyertainya
dapat kita hilangkan atau paling tidak kita minimalisir, mengenalkan teknologi informasi
sekaligus pemanfaatannya bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial
kemasyarakatan dan meningkatkan daya nalar dan daya seleksi masyarakat terhadap
berbagai informasi yang membanjir, sehingga masyarakat semakin kritis dan dewasa
dalam menyikapinya.
pada masa-masa sekarang indonesia perlu melakukan sosialisasi yang berkelanjutan
dalam membudayanya iptek. Pengenalan iptek dapat di mulai dari tingkat sekolah
menengah sampai perguruan tinggi, juga pelaku industri dan masyarakat umum.tujuannya
adalah menciptakan generasi yang unggul dan mandiri dalam iptek untuk menghadapi era
globalisasi. Sebab globalisasi proses  yang tidak bisa dihindari dan dicegah. Globalisasi
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dimana proses yang mencakup keseluruhan
dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang
mengikat secara nyata. Dalam keadaan global apa saja dapat masuk sehingga sulit untuk
disaring atau dikontrol.

Lampiran
Daftar pustaka

 https://haryonogaf.wordpress.com/2015/01/07/carakitamengatasiglobalisasidibidangso
sialdanbudaya/
 https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sosiologi/bentuk-perubahan-sosial/
 http://makalahlamakoe.blogspot.co.id/2014/08/makalah-modernisasi-dan-globalisasi.
 http://mesaenimerosis.blogspot.co.id/2014/01/perubahan-sosial-budaya.html
 http://wanhijau.blogspot.co.id/2013/11/bab-i-pendahuluan-1_1213.html   

Anda mungkin juga menyukai