Pengintegrasian Perencanaan SDM Dengan Perencanaan Bisnis PDF
Pengintegrasian Perencanaan SDM Dengan Perencanaan Bisnis PDF
Di Susun Oleh
KEMAS SAHADAT(C1B012067)
WAHID WIFANDI(C1B012090)
JENRIKO
Dosen Pembingbing
NURHASANAH, S.E,MSc
UNIVERSITAS JAMBI
1
PENGINTEGRASIAN DAN PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA DENGAN
PERENCANAAN BISNIS
Dalam uraian terdahulu telah di kemukaan bahwa sumberdaya manusia merupakan faktor
sentral karena berfungsi sebagai faktor penggerak organisasi /perusahaan dalam mencapai
tujuan nya . Sebagai mana kita tahu,tanpa sumberdaya manusia secara pasti sebuah organisasi
tidak akan berfungsi dan sumberdaya lain nya seperti sumbserdaya material, keuangan ,
informasi dan tejnoogi akan menjadi benda mati yang tidak berarti.
Lebih jauh lagi SDM yang dibutuhkan itu adalah yang ma,pu menjalankan kegiatan
bisnis organisasi sesuai dengan Rencana stategik dan(RENSTRA ) dan rencana Operaisonal
(RENOP) yang telah disiapkan oleh SDM. Peran itu bahkan mengandung makna bahwa SDM
harus mampu menggeraakkan dirinya agar berfungsi secara efektif dan efesien dalam
mendayagunakan sumberdaya lain nya dalam melaksanakan aktivitas bisnis sebuah
organissasi/perusahaan.
Dari sisi lain kenyatan menunjukkan bahwa setiap organisasi /perusahaan menjalankan
bisnis yang berbeda , meskipun trdapat yang bisnis nya sama diwilayah operasional yang sama
pula.Kondisi ini berarti bahwa sebuah organisasi /perusahaan harus berusaha menyesuaikan
bidang bsnis nya dengan kebutuhan manusia sebagai konsumen nya. Oleh krena itu lah diantara
organisasi/perusahhan terebut disamping ada yang berbisnis dlam bidang ynag berbeda,terdapat
juga yang berbisnis dalam bidang yang sama . Pemilihan bidang bisnis ini tergantung jug pada
SDM yang dimiliki dalam memprediksi pasar potensial bagi produknya, yang pada gilirannya
tergantung juga pada SDM yang mewujutkan nya menjadi pasar yang nyata (real) apabila jumlah
knsumen yang memiliki kebutuhan/keinginanan pada suatu jenis produk (barang /jasa) sebagai
pasar potensial cukup besar .
Kondisi seperti itu berdampak terjadi persaingan dalam mencari dan mempekerjakan
SDM yang memiliki kemampuan yang sama .Pesaiangan itu berbentuk memperebutkan SDM
yang memiliki kemampuan atau keterampilan/keahlian tinggi (profesional) ,baik dalam bidang
bisnis secaraa umum maupunsecra khusus dalam bidang produk lini masing – masing
.Olehkarena itu secara beruang ulang telah di ketengah kan bahwa SDM menjadi faktor yang
semakin entin peranannya dalam mengantarkan organisasi/perusahaan mencapai keunggulan
bisnis di bidang nya masing – masing .
Kondissi itu mengisayarat kan bahwa bagi setiap organisaiperusahaan untuk memperoleh
SDM seperti diuraikan diatas, sangat diperlukan Perencanaan SDM yang terintegrasi dengan
Perncaaan Bisnisnya ,agar selruh programnya dapaat diwujtkan menjadi kegiatan bisnis yang
efektif dan efesien dalam mencapai tujuan nya .
Pengntegrasian itu sendiri , harus dilakukan oleh organisasi /perusahaan dalam semua
skala baik perusahaan berskalaa besar , kecil dan menengah dan bahkan juga yang berskala
2
raksasa,apabila menginginkan sukses dalam mempertahankan dalam mengembangkan
eksistensinya.
Peran SDM itu sangat penting sebagai mana telah dikemukaan pada awal makalah ini
bahwasanya invtasi dan semua aset yang dimiliki betapapun banyak nya tidak akan ada artinya
jikalau tidak dikelola oleh SDM yang memiliki keahlian, keterampilan dalam bidanga bisnis
yanag telah dipilih.
Namun SDM yang dibutuhkan oleh orgaisasi/perusahaan bukan lah yang hanyao
memiliki keteramilan dan keahlian saja ,tetapi juga harus memenuhi berbagai karakteristik
kemanusiaan berupa keperibadian tertentu sesuai dengan bidang kerja atau jabatan yang
diercayakan kepadanya .
PERENCANAAN STRATEGIK
PERENCANAAN OPERASIONAL
(PERSFEKTIF JANGKA PANJANG )
(PERSPEKTIF JANGKA SEDANG ) ANGGARAN( PERSFEKTIF TAHUNAN)
PERENCA • FILSAFAT
• RANCANGAN • ANGGARAN UNIT
PERUSAHAAAN
KERJAVDAN
NAAN • HASIL PENGAMATAN
/PROGRAM BISNIS
• STRUKTUR INDIVIDUAL SESUAI
IKLIM/LINGKUNGAN
BISNIS BISNIS
ORGANISASI DENGAN TUGAS
• RENCANA POKOK
• VISI,TUJUAN
PENGEMBANGAN • PEMBAGIAN TUGAS
STRATEGIK DAN MISI
BISNIS DAN PEMBAGIAN
ORGANISASI
• HASIL PRODUK DAN KERJA
PENJUALAN • MONITOR DAN
,PEMBIAYAAAN KONTROL
(COST) PRODUKSI PELAKSANAAN DAN
DAN SDM PEKERJAAN DAN HASIL
NYA
3
PEREDIKSI PERMINTAAN
(DEMAND) SDM RENCANA TINDAKAN MSDM
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pengintegrasian perencanaan SDM kedalam
perencanaan Bisnis berlangsung tiga tahap , meskipun relisasinya berlangsung simultan pada
waktu bersamaan atu pada saat operasional bisnis dilaksanakan. Tiga tahat tesebut ialah :
Untuk mencapai sukses dalam mencapai RENSTRA bagi organisasi/perusahaan bersekala besar
dan menengah di perlukan peng implementasian manajemenSDM dengan strategi yang tepat,
untuk menunjang dan meningkatkan efesiensi dan efektifitaas perwujudan rencana bisnis nya.
Sehubungan dengan itu di dalam rencana strategik bisnis terdapat beberapa faktor penting yang
berpegaruh pada strategi manajemen SDM .Faktor – faktor tersebut antara lain adalah :
4
1.Filsafat Perusahaan dan Filsafat serta Kebijakan SDM
Untuk nilai nilai didalam nya harus di implementassikan di dalam strategi manajemen SDM , di
dalam nya terdapat nilai nilai yang mendasari cara penerimaan ,penghargaan, dan perlakuan ke
pada SDM sebagai manusia di lingkungna sebuah organisasi/perusahaan , perwujudan di
tampilkan berupa kebijakan Utama .
Pada dasar nya secara ekstrim kebijakan utama itu dapat dibedakan antara dua poolyang
bertentangan secara ekstrim, Terdiri dari perlakuan tanpa diskriminasi pada ujung pool yang satu
dan perlakuan sepenuhnya diskriminatif pada ujung pool yang lain.
Filsafat Tanpa diskriminasi dalam manajemen SDM mengandung nilai –nilai sebagai
berikut :
• Membantu SDM sebagai individu sesuai potensi yang dimilikinya dan posisi masing
masing .
Nilai nilai demokratis yang terdapat di dalam budaya organisasi/perusahaan ,di dalam
manajemen SDM akan akan di manifestasikan dalam kebijakan utama sebagai berikut :
5
2.Hasil pengamatan iklim/lingkungan bisnis dan program serta kegiatan MSDM
Dari segi teknis tujuan strategik dan sasaran pada setiap tahapan oprasional bisnis yang
diselenggarakan sebuah organisasi/perusahaan tidak dapat lain daripada
mencapai,mempertahankan dan meningkatkan laba kompetitif,di samping tujuan lain berupa
tujuan sosial dan tujuan individual (SDM)yang di pekerjakan.
6
Berarti strategi manajemen SDM harus mampu mewujudkan proses manajemen SDM yang
mampu mendukung pelaksanaan setiap bidang atau jenis bisnis yang telah dipilih dan ditetapkan
sebagai misi,agar tujuan strategik dapat dicapai dan misi organisasi/perusahaan dapat
diwujudkan.proses manajemen SDM yang dimaksud adalah rangkaian kegiatan membantu
manajer yang bertugas pada unit kerja/departemen di bidang bisnis beserta SDM
dilingkungannya,agar secara terus menerus memiliki kemampuan meningkatkan kontribusinya
dalam mencapai tujuan strategik organisasi/perusahaan.
Secara real pengintegrasian perencanaan SDM dengan perencanaan bisnis ,Sebagai salah satu
kegiatan manajemen SDM harus dilakukan pada tahap rencana oprasional sebagai perspektif
bisnis jangka sedang.
Pengintegrasian harus dilakukan secara efektif dan efisien,karena RENOP merupakan penjabaran
tujuan strategik menjadi sasaran bisnis dan misi menjadi kegiatan oprasional bisnis untuk jangka
waktu yang tidak terlalu lama (2 atau 3 tahun) prediksi oprasional bisnis untuk jangka waktu
yang terlalu lama sulit dilakukan,perubahan lingkungan bisnis terutama kondisi ekonomi atau
moneter negara seperti krisis ekonomi atau moneter,sangat besar pengaruhnya pada oprasional
bisnis.kondisi seperti itu dapat berakibat buruk pada eksistensi sebuah
organisisi/perusahaan,yang tidak mustahil terpaksa harus ditutup.
Kegiatan perencanaan SDM dalam memprediksi kebutuhan atau permintaan (demand) selama
jangka waktu yang sama dengan pelaksanaan RENOP.
Untuk itu dari diagram diatas,berarti pengintegrasian dapat dilakukan sebagai berikut:
Penjabaran misi di dalam RESTRA menjadi rancangan atau program bisnis yang akan
dilaksanakan di dalam RENOP, memunculkan beberapa pembidangan kerja.
7
Bidang kerja utama yang berhubungan dengan bisnis yang telah dipilih/ditetapkan dan akan di
oprasionalkan,sekurang-kurangnya terdiri dari 5 jenis pekerjaan kunci terdiri dari:
a.bidang produksi
b.bidang pemasaran
c.bidang keuangan
e.bidang/kegiatan penunjang.
Kelima jenis pekerjaan itu membutuhkan SDM yang memiliki keterampilan dan keahlian yang
berbeda satu dengan yang lain.
a. SDM di bidang produksi tergantung pada jenis produk lini(barang maupun jasa)
yang di hasilkan oleh organisasi/perusahaan.
SDM yang dibutuhkan itu bila di hubungkan dengan struktur organisasi sebuah perusahaan
masih harus dibedakan lagi menurut tinkat (level) pekerjaan atau jabatan yang berbeda-
beda.perbedaan itu bermakna perbedaan bobot tugas,wewenang dan tanggung jawab,yang
semakin tinggi jenjangnya maka akan semakin berat.
8
2.Sumber daya yang dimiliki perusahaan melalui audit SDM
Dalam merancang atau memrogramkan kegiatan bisnis di dalam RENOP trdapat bidang kerja
utama dan kegiatan penunjang lainnya, yang harus memperhitung kan ketersediaan sumberdaya
yang dimiliki oleh organinasasi/perusahaan.
Sehubungan dengan itu sekurang kurang nya ada lima sumberdaya yang harus di perhitung kan ,
Sumber daya itu adalah sumberdaya financial, sumberdaya material, sumberdaya manusia,
sumberdaya informasi, dan sumber daya teknologi.
Dari sumberdaya yang dimiliki tersebut dapat diprediksi jumlah dan kualitas SDM yang
dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan agar dapat melaksanakan operasional bisnis secara efektif
dan efesien produktif dan berkualitas untuk mencapai sassaran setiap programnya.
Untuk itu diperlukan kegiatan Audit SDM yang dapat mengungakapkan kondisi dan
pendayagunaan SDM yang telah dimiliki .
E
SUMBERDAYA
FINANSIAL N
P P
G
E E SASARA
O K N SESUAI
PROGRA DENGAN
SUMBERDAYA R L
R O M TUJUAN
MATERIAL E A BISNIS STRATEG
G N RENOP IK
N K
N T
C S
SUMBERDAYA I R
MANUSIA A A
S O
N N
A L
A A
S
SUMBERDAYA A A
TEKNOLOGI I
N N
A
PENGGANGARAN
9
Organisasi/perusahaan pada saat sekarang. Hasilnya dapat dipergunakan untuk mengatur ulang
pendayagunaan SDM yang dimiliki organisasi/perusahaan secara efektif dan efisien dalam
melaksanakan semua volume dan beban kerja. Kegiatan audit SDM (work force analysis) sangat
penting dilakukan dalam perencanaan SDM sebuah organisasi/perusahaan,yang hasilnya dapat
digunakan dalam usaaha mengintegrasian SDM yang dimiliki dengan perencanaan operasional
bisnis.
Perencanaan SDM hasil audit SDM dapat digunakan untuk melakukan kegiatan
penempatan ulang (re-placement atau re-staffing),dalam memenuhi prinsip “orang yang tepat
untuk pekerjaan yang tepat (the raight man on the right job)”dengan demikian dapat diharapkan
setiap SDM akan mampum memberikan kontribusi terbaik dalam bekerja,sesuai dengan
program bisnis yang telah dirumuskan dalam RENOP. Hasil audit SDM tersebut harus di
evaluasi untuk mengatahui ketepatan pendayagunaan setiap SDM dengan bidang kerja atau
jabatanya sekarang.di samping itu dpat diketahui juga keserasian sarana kerja yang
dipergunakan,termasuk kemutahiran tekhnologi dengan bidang kerjanya,yang berpengaruh pada
tingkat efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pekerjaan.Dari hasil evluasi dapat diketahui juga
mengenai jumlah dan kualifikasi SDM yang dibutuhkan organisasi/perusahaan.
………………………………………………………………………………………………………
(NAMA ORGANISASI/PROGRAM)
TANGGAL……………….
BAGIAN I
3.Nama jabatan:…………………………………………………………………………………….
10
6.Tahun dalam jabatan ini :…………………………………………………………………...tahun
BAGIAN II
a.Bahasa:……………………………………………………Lancar:lisan/tulisan/membaca
b.Bahasa:……………………………………………………Lancar:lisan/tulisan/membaca
c.Bahasa:……………………………………………………Lancar:lisan/tulisan/membaca
a. ……………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………
a. ……………………………………………………………………………………………………
11
b. ……………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………
a.Peralatan kerja:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
b.Pengelolaan anggaran/dana:
……………………………………………………………………....................................................
............................................................................................................................................................
c.Supervisi pekerja:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
a.Perguruan tinggi:…………………………………………………………………………………
b.Kursus-kursus: (1)………………………………………………………………………………
(2)………………………………………………………………………………
(3)………………………………………………………………………………
c.Pelatihan jabatan:(1)…………………………………………………………………………….
(2)…………………………………………………………………………….
(3)…………………………………………………………………………….
d.Latihan militer:……………………………………………………………………………………
BAGIAN III
17.Manajer bidang:…………………………………………………………………………………
12
19.Tipe pekerjaan yang dikelola:…………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
a………………………………………………………………………lamanya:…………………
b………………………………………………………………………lamanya:…………………
c. ………………………………………………………………………lamanya:………………..
a. ………………………………………………………………………lamanya:…………………
b………………………………………………………………………lamanya:…………………
c………………………………………………………………………lamanya:…………………
a. ……………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………
a.………………………………………………………………………lamanya:…………………
b. ………………………………………………………………………lamanya:…………………
c. ………………………………………………………………………lamanya:…………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAGIAN IV
13
(DI ISI OLEH DAPARTEMEN SDM DENGAN MASUKAN DARI SUPERVISIOR)
…………………………………………………………………………………………………........
b.Alasan: …………………………………………………………………………………………...
a. ……………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Jumlah dan kualifikasi SDM yang dibutuh kan akan semakin jelas apabila hasil audit SDM
digunakan untuk melakukan kegiatan penepatan ulang (re-placement atu re-stafing) dengan
menempatkan kembali SDM pada bidang kerja dan jabatan yang sesuai dengan keterampilan
,keahlian dan pengalaman atau masa kerjanya.
Selanjut nya sehubungan dengan sumberdaya financial yang dimiliki atau yang sedng
disedikan untuk embiayaan (cost ) SDM khusu nya upah dapat di prediksi jumlah dan kualifikasi
SDM yang di prioritaskan untuk mengisi jabatan kosong dengan mempergunakan SDM dari
sumber eksternal.
Pada giliran berikut nya masih perlu dilakukan kegiatan evaluasi pekerjaaan untuk
mengetahui karakteristik jabatan/pekejaan dalam rangka merumuskan kualifikasi SDM yang
harus dimulai pendayagunaan SDM yang dimiikki organisasi secara efektif dan efisiien
14
,sebelum kegiatan bisnis operasional bisnis yang membutuhkannya.untuk itu rencana
penempatan ulang berdasarkan hasil audit SDM dapat di tuang kan dalam chart enempatan ulang
bagi SDM dari sumber internal , yang berfungsi untuk kegiatan sukses yang dapat dilihat pada
diagram berikut :
GENERAL MANAGER
Struktur organisasi yang terdiri dari sejumlah unit kerja yang bersifat jenjang dan
horizontal,merupakan gambaran jumlah manajer yang dibutuhkan. Unit kerja dengan jenjang
jabatan yang berbeda , menggambarkan kualifikasi yang berbeda pula antar manajer secara
vertikal.sedangkan jumlah unit kerja secra horizontal menggambarkan jumlah manajer yang
setara kualifikasinya dalam bidang kerja yang berbeda.
Dalam kenyataanya tidak semua jabatan dapat di rencanakan pengisiannya melalui kegiatan
suksesi,karena sering terdapat jabatan yang kosong. Dalam keadaan seperti itu SDM yang
relevan untuk mengisi kekosongan harus di cari dari luar.
15
Chart penempatan ulang bagi perusahaan berskala besar dan menengah sangat banyak jumlah
jabatan strukturalnya,akan sulit membuat dan membacanya. Untuk menyederhanakannya dapt
dibuat secara terurai untuk setiap jabatan yang hasilnya di sebut “Model Resume Penempatan
Ulang” sesuai dengan hasil audit SDM. Sebagaimana yang terlihat di bawah ini
NAMA PERUSAHAAN…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
CALON (KANDIDAT) I
Nama :………………………………………………………………….Usia:………………….thn
Jabatan sekarang:……………………………………………………….selama:……………….thn
……………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
CALON (KANDIDAT) II
Nama :………………………………………………………………….Usia:………………….thn
Jabatan sekarang:……………………………………………………….selama:……………….thn
16
……………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
Mudah mendapatkan calon tenaga kerja menengah ke bawah dan bawah tetapi sulit untuk
mendapatkan calon tenaga kerja menegah ke atas atau atas,maka sering kali terjadi
pembajakan SDM
Merupakan kegiatan pembinaan dan pengembangan karir dan suksesi dari bawah ke
atas(vertikal) yang akan meningkatkan motivasi kerja,loyalitas dan disiplin kerja.
4. prediksi costproduksi dan laba kompetitif dari penjualan dengan prediksi jumlah dan
kualifikasi SDM
Dalam kenyataannya baik dan akuratnya prediksi SDM yang dibutuhkan dalam
perencnaaan SDM setelah diintegrasikan dengan program-program di dalam RENOP ,pada
akhir nya sangat tergantung pada jumlah atau persentase pembiayaan.
Seluruh perencanaan SDM yang telah di integrasikan dengan RENOP harus di tindaklanjuti
dengan melaksanakan kegiatan yang telah di rencanakan sesuai dengan anggaran pembiayaan
SDM dalam perusahaan tersebut
17
C.PENGINTEGRASIAN KEGIATAN BISNIS BERDASARKAN ANGGARAN
(PERSFEKTIF TAHUNAN ) DENGAN PELAKSANAAN HASIL PERENCANAAN SDM
Tahap ini merpakan akhir dari kegiatan mengintegrasikan perencanaan SDM dengan
perencanaan Bisnis ,agar seluruh kegiatan memproduksi dan memasarkan produk sebuah
peruahaan berlangsung efektif dan efisien serta produktifitas berkualitas.
Akhir dari pengintegrsian adalah melakukan proses produksi dan memasarkan produk dengan
berbagai jenis kegiatan , seperti pekerjaan di lboraturium atau di pabrik ,mendesain produk baru
,penggudangn, promosi melalui berbagai jenis advertensi.
Dari semua kegiatan tersebut akan diperoleh laba yang diharapkan dapat mencapai bahkan
melampaui target setahun berjalan. Semua kegiatan harus dijadwalkan. Pencapaian target laba
beratrti proses produksi dan pemasaran tahun berikutnya dapat dilanjutkan yang berarti
eksistensi organisasi dapat diperthankan bahkan di kembang kan.
Dari uraian diatas jelas terlihat bahwa keberhasilan bisnis sebuah oeganisasi sangat ditentukan
oleh terpenuhinya kualifikasi berupa SDM
berkualitas dan kompetitif, baik dalam rangka mendayagunakan SDM dari sumber internal
maupun eksternal.
Kualifikasi SDM yang di butuhkan di lingkungan sebuah perusahaan terdapat variasi yang tidak
dapat di hindari, baik untuk pekerjaaan/jabatan yang berbeda lininya maupun dalam satu lini
yang berbeda jenjangnya.Kualifikasi itu tidak saja mengenai keterampilan/keahlian kerja, tetapi
juga mengenai kemampuan manajerial yang secara structural untuk jenjang jabatan yang sama
meskipun berbeda lininya, secara relative kualifikasinya harus sama.
Demikian pula untuk jabatan fungsional atau pekerjaan professional yang bertanggung jawab
melaksanakan proses produksi. Untuk setiap tingkatan atau pengalaman berdasarkan masa kerja
dan tingkat pendidikan yang sama di perlukan kualifikasi keterampilan teknis yang relative
sama. Meskipun berbeda-beda jenis pekerjaan dan pendidikannya.Contoh dua jenis pekerjaan
produk lini yang jenjangnya sama harus di tetapkan kualifikasi ijazah dan pengalaman kerja yang
sama, misalnya sama-sama berijazah S2 meskipun yang satu ahli kimia, dan satunya lagi ahli
akuntan. Dalam bekerja semakin tinggi pekerjaannya semakin terlibat dalam pekerjaan
manajerial dan semakin melepaskan pekerjaan teknis.Berikutnya sebagian dari tenaga
professional yang mengawali bekerja pada bidang teknis, semakin lama masa kerja atau
pengalamannya akan menjadi SDM ahli senior dalam bidang kerja produk lini.
18
KETERAMPILAN MANAJERIAL
90% I 10%
II 30%
70%
30% IV 70%
10% V 90%
KETERAMPILAN TEKNIS
Misalnya pada jabatan structural, manajemen tingkat I yang tertinggi di perlukan kemampuan
manajerial sebesar 90% dan kemampuan teknis sebesar 10%, meskipun pejabatnya berasal dari
SDM Profesional dalam bidang bisnis perusahaannya. Pada jabatan structural tingkat V yang
terendah di perlukan 90% kemampuan teknis dan 10% kemampuan manajerial.Sedang pada
jabatan structural, manajemen tingkat III di perlukan SDM dengan kemampuan berimbang antara
teknis/professional 50% dan kemampuan manajerial 50%.
Pembagian jenjang jabatan structural itu pada setiap organisasi dapat berbeda, di antaranya dapat
sampai 5 atau 6 jenjang dengan kepangkatan sebanyak 12 atau 13 jenjang bahkan ada yang lebih.
Pengaturan jenjang kepangkatan dalam jenjang jabatan itu tidak sama pada setiap
organisasi/perusahaan, yang di atur menurut kebutuhan sesuai dengan besar kecilnya skala
perusahaan. Jenjang jabatan structural dan kepangkatan tersebu tidak termasuk jabatan Presiden
Perusahaan, Dirut, General Manager.Ketiga jenjang jabatan tersebut biasanya di tentukan oleh
pemilik perusahaan.Oleh karena itu biasanya tidak di masukkan dalam perencanaan SDM, yang
juga berarti tidak di prediksi kapan akan terjadi kekosongan untuk di isi dan apa kualifikasinya.
Dalam perencanaan SDM di perlukan melakukan prediksi kualifikasi SDM yang di butuhkan
oleh sebuah organisasi/perusahaan di masa depan. Prediksi tersebut tidak mudah, karena harus
menetapkan karakteristik SDM yang memiliki kemampuan potensial dan mampu mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis di masa depan. Selanjutnya karena untuk jabatan manajerial setiap
organisasi berbeda dalam menetapkan jumlah jenjang jabatan dan kepangkatannya, maka sulit
untuk menetapkan kualifikasi SDM secara seragam.Untuk itu perlu tolakukur pembanding
19
tentang persyaratan yang di butuhkan dalam bekerja untuk lima jenjang pekerjaan. Persyaratan
tersebut cenderung berlaku umum bagi setiap perusahaan.Penjenjangan jabatan/pekerjaan dalam
daftar tersebut di buat untuk perusahaan dengan struktur organisasi yang flat dengan hanya 5
jenjang jabatan/pekerjaan.
20
II Pekerjaan rata-rata Pekerjaan tingkat menengah
komplek,bervariasi,supervisi dan menengah atas(manejer
umum,keterampilan dapartemen,divisi,direktur)
tinggi,bertanggung jawab pada penglaman memadai, atau
operasional S2/S3 yang relevan
pekerjaan,peralatan,keselamatan
kerja,inisiatif dan
kreativitas/manajerial bidang
bisnis perusahaan
Teknik lain yang dapat di gunakan dalam penetapan kualifikasi SDM yang akan di pekerjakan di
lingkungan suatu organisasi/perusahaan adalah dengan melakukan Evaluasi Pekerjaan (Job
Evaluation). Teknik ini di sebut juga Analisis Beban Kerja (Work Load Analisys) yang sering di
salah artikan dengan Penilaian Kinerja (Job PerfprmanceAprrasial), sebagai dua kegiatan dalam
Manajemen SDM yang berbeda satu dengan yang lain. Penilaian pekerjaan pada dasarnya
berarti prosedur yang sistematis untuk menetapkan nilai relative suatu pekerjaan atau jabatan,
berdasarkan volume dan beban kerja (tugas-tugas), tanggung jawab, keterampilan/keahlian, jenis
kegiatan dalam bekerja dan kondisi kerja yang di butuhkan untuk dapat melaksanakannya secara
efektif dan efesien. Salah satu tekniknya di sebutTeknik Sistem Point.Teknik banyak di gunakan
untuk menyusun system upah agar memenuhi prinsip keadilan internal dan eksternal.
Sistem point digunakan dengan menetapkan faktor-faktor sebagai kualifikasi yang di butuhkan
SDM agar dapat melaksanakan suatu pekerjaan secara efektif dan efisien
21
TINGKATAN
NO FAKTOR
MINIMUM RENDAH RATA- TINGGI
RATA
1 TANGGUNG JAWAB
B.Peralatandanbahan 20 40 60 80
C.Pelaksanaanpelatihan 5 20 35 50
D.Kualitasprodukdanpelayanan 20 40 60 80
2 PENDIDIKAN DAN
PENGALAMAN
B.Pendidikandanpelatihan 25 50 75 100
3 KEGIATAN USAHA
A.Fisik 25 50 75 100
4 KONDISI PEKERJAAN
A.Kondisitidakmenyenangkan 20 40 60 80
B.Pekerjaanberbahaya 20 40 60 80
TOTAL 1000
22
no faktor tingkatan
1 Pendidikan 20 40 60 80 100
4 Hubugan kerja 15 30 45 60 75
5 Keterampilan fisik 5 10 15 20 25
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa klasifiaksi manajemen SDM dapat di kelompokkan sbb:
1.Kualifikasi umum yang dapat di pergunakan oleh semua perusahaan seperti pengetahuan
umum,intelgensi,kepribadian,ksehatan dll
23
24