Bab 6 Edit
Bab 6 Edit
244
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
dan penanganan kasus diare Tertinggi di Kabupaten Samosir dan Padang
Lawas Utara. Penemuan dan penanganan kasus diare terendah di
Kabupaten Nias dan Kota Padang Sidimpuan.
Tingginya angka diare berdasarkan konsep Blum disebabkan oleh 4
faktor besar yaitu perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan,
dan genetik. Dalam permasalaan diare ini, faktor yang merupakan
determinan adalah faktor perilaku dan faktor lingkungan yang saling
tumpang tindih. Faktor perilaku yang dimaksud disini adalah perilaku
hidup bersih dan sehat yang dilakukan atas kesadaran dari setiap anggota
keluarga agar dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.3 Salah
satu indikator mengambil peran besar dalam kasus diare adalah perilaku
mencuci tangan (Kusumawati, dkk. 2011).
Berdasarkan data diatas, peneliti ingin melihat lebih jauh
bagaimana gambaran perilaku (pengetahun, sikap dan tindakan) cuci
tangan dengan sabun dan kasus diare di Kelurahan Mesjid, Kecamatan
Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020.
6.3 Tujuan
6.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran
perilaku (pengetahun, sikap dan tindakan) cuci tangan dengan sabun dan
kejadian diare di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan,
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020.
245
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
6.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan cuci tangan dengan sabun
dan kejadian diare di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020.
2. Untuk mengetahui gambaran sikap cuci tangan dengan sabun dan
kejadian diare di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020.
3. Untuk mengetahui gambaran tindakan cuci tangan dengan sabun dan
kejadian diare di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020.
6.4 Manfaat
1. Sebagai bahan masukan bagi petugas puskesmas dalam rangka
peningkatan promosi kesehatan.
2. Bagi masyarakat, bermanfaat untuk dijadikan bahan masukan dalam
perilaku hidup sehat.
3. Dapat memberi manfaat kepada mahasiswa dalam memberi informasi
tentang perilaku masyarakat cuci tangan dengan sabun dan kejadian
diare.
4. Menjadi dasar yang dapat digunakan sebagai informasi untuk
pembahasan selanjutnya.
5. Bagi peneliti Sebagai proses belajar dalam upaya
mengimplementasikan berbagai teori yang diperoleh di bangku kuliah
selama proses belajar.
246
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
6.5 Landasan Teori
6.5.1 Perilaku
Perilaku yaitu suatu respon seseorang yang dikarenakan adanya
suatu stimulus/ rangsangan dari luar (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan dari teori Bloom, perilaku dibagi menjadi tiga yaitu
pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan praktik (practice)
(Notoatmodjo, 2012).
1. Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan adalah hasil dari suatu
proses pembelajaran seseorang terhadap sesuatu baik itu yang
didengar maupun yang dilihat (Fitriani, 2011).
a) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Wawan
& Dewi (2011) dibedakan menjadi faktor internal dan faktor
eksternal :
Faktor internal, terdiri dari pendidikan dan usia.
Faktor eksternal, terdiri dari lingkungan dan sosial budaya.
b) Penilaian tingkat pengetahuan menurut Arikunto (2006) dikutip
dari Wawan & Dewi (2011) diinterpretasikan dengan skala yang
bersifat kualitatif, yaitu :
a) Baik : dengan presentase 76%-100%
b) Cukup : dengan presentase 56%-75%
c) Kurang : dengan presentase <56%.
247
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
kebudayaan, Media massa, Lembaga pendidikan dan lembaga
agama, Faktor emosional Sikap.
b) Cara pengukuran sikap
Skala Thurstone (Method of Equel-Appearing Intervals)
Skala Likert (Method of Summateds Ratings)
Skala Guttman
Pengukuran dengan menggunakan skala Guttman hanya akan ada
dua jawaban, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak
pernah”, “setuju-tidak setuju”, dan lain-lain. Skala Guttman
digunakan apabila ingin mendapatkan jawaban yang tegas tentang
permasalahan yang dipertanyakan. Penilaian pada skala Guttman
untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan jika tidak setuju diberi skor
0 (Sugiyono, 2009). Sikap dikatakan positif (mendukung) bila hasil
mean lebih besar daripada ratarata, sedangkan dikatakan negatif
(tidak mendukung) bila hasil mean lebih rendah daripada ratarata.
3. Praktik (Practice), Praktik merupakan tindakan nyata dari adanya
suatu respon (Notoatmodjo, 2012). Sikap dapat terwujud dalam
tindakan nyata apabila tersedia fasilitas atau sarana dan prasarana.
Tanpa adanya fasilitas, suatu sikap tidak dapat terwujud dalam
tindakan nyata (Notoatmodjo, 2005).
Kategori penilaian praktik menurut Arikunto (2006) dalam
Wawan & Dewi (2011) :
a) Baik : presentase 76%-100%
b) Cukup : presentase 56%-75%
c) Kurang : presentase <56%
248
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan
mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013).
Kebersihan tangan yang tak memenuhi syarat juga berkontrubusi
menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri salmonella dan E.
Coli infection. Mencuci tangan dengan sabun akan membuat bakteri lepas dari
tangan (IKAPI, 2007).
Cuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyakit yang
ditularkan melalui makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu
dilatih pada anak. Jika sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain atau ketika
akan makan ,aka diharapkan kebiasaan tersebut akan terbawa sampai tua
(Samsuridjal, 2009).
249
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terkontaminasinya makanan yang akan kita konsumsi dengan kuman, sekaligus
mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh kita.
250
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
i. Sebelum menangani luka
Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat sensitive terhadap
bakteri dan kuman. Apabila anda tidak mencuci tangan sebelum menangani luka,
maka kemungkinan terjadinya infeksi karena bakteri dan kuman akan menjadi
semakin tinggi.
j. Setelah memegang benda “umum”
Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus tahu, benda – benda umum
memiliki kandungan bakteri dan kuman yang sangat tinggi, sehingga wajib anda
bersihkan.
251
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Sumber: Health Unit (2012)
Cara cuci tangan pada gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
1. Basahi tangan menggunakan air yang mengalir
2. Tuangkan sabun pada tangan
3. Gosok sampai berbusa dikulti tangan hitung sampai 15 detik
4. Bilas tangan menggunakan air mengalir
5. Keringkan tangan menggunakan handuk atau pengering
6. Tutup kran menggunakan handuk atau lengan (Healt Unit, 2012).
6.5.3 Diare
A. Definisi
Diarrhea berasal dari bahasa Greek, yaitu Dia berarti
melalui dan rhien berarti mengalir, istilah diarrhea digunakan
untuk menyatakan buang kotoran yang frekuensi dan jumlah
cairannya abnormal. Untuk pengertian diare sendiri adalah
penyakit yang ditandai bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari
biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja
(menjadi cair), dengan atau tanpa darah atau lendir
(Suraatmaja,2007).
252
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Berdasarkan waktu serangannya terbagi menjadi dua, yaitu
diare akut (< 2 minggu) dan diare kronik (≥ 2 minggu) (Widoyono,
2008). Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih
dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair
dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari
satu minggu, (IDAI, 2011).
2. Klasifikasi
3. Etiologi
Menurut World Gastroenterology Organization Global
Guidelines (2005), etiologi diare akut dibagi atas empat penyebab :
1) Bakteri
Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan diare
seperti Shigella, Salmonella, E.Coli, Golongan vibrio,
Bacillus Cereus, Clostridium perfringens, Staphilococ
Usaurfus, Camfylobacter dan Aeromonas.
2) Virus
Beberapa virus yang dapat menyebabkan diare yaitu
Rotavirus, Norwalk virus, Adenovirus, Coranovirus dan
Astrovirus.
3) Parasit
253
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Mikroorganisme parasit yang dapat menyebabkan
diare seperti Protozoa, Entamoeba Histolytica, Giardia
Lamblia, Balantidium Coli, Trichuris trichiura,
Cryptosporidium parvum, Strongyloides strercoralis.
4) Non infeksi
Adapun penyebab diare secara non infeksi yaitu
malabsorpsi, penyakit ini menimbulkan diare karena
adanya kerusakan di atas vili mukosa usus, sehingga terjadi
gangguan absorpsi elektrolit dan air. Gangguan motilitas
juga menyebabkan diare hal ini sering terjadi pada sindrom
kolon iritabel (iritatif). Keracunan makanan, kesulitan
makan, dan imunodefisiensi dapat menyebabkan diare.
4. Gejala
Diare akut karena infeksi dapat disertai keadaan muntah –
muntah dan/atau demam, tenesmus, hematochezia, nyeri perut atau
kejang perut. Diare yang berlangsung beberapa waktu tanpa
penanggulangan medis yang adekuat dapat menyebabkan kematian
karena kekurangan cairan di badan yang mengakibatkan renjatan
hipovolemik atau karena gangguan biokimiawi berupa asidosis
metabolik yang lanjut. Karena kehilangan cairan seseorang merasa
haus, berat badan berkurang, mata menjadi cekung, lidah kering,
tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun serta suara menjadi
serak. Keluhan dan gejala ini disebabkan deplesi air yang isotonik.
Selain itu, gejala bisa berupa tinja bayi encer, berlendir atau
berdarah, warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan
empedu, dan lecet pada anus (IDAI, 2011).
5. Faktor Resiko
Faktor risiko terjadinya diare yaitu :
1. Faktor perilaku
254
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Faktor perilaku yang dapat menyebabkan diare antara lain:
2. Faktor lingkungan
b. Ketersediaan jamban
255
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
atau tempat pembuangan kotoran manusia adalah semua
benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh (Notoatmodjo, 2007).
d. Pembuangan sampah
256
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
mendapatkan pertolongan sehingga berisiko mengalami dehidrasi
(Kemenkes RI, 2011).
6. Penularan
Penularan penyakit diare disebabkan oleh infeksi dari agen
penyebab dimana akan terjadi bila memakan makanan/air minum
yang terkontaminasi tinja/muntahan penderita diare. Akan tetapi,
penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang
terinfeksi secara langsung, seperti:
a. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang
sudah dicemari oleh serangga atau terkontaminasi oleh tangan yang
kotor.
257
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Gambar 6.2 Proses Penularan Penyakit Diare (WHO, 2006)
7. Diagnosis
1. Anamnesis
Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala
klinik tergantung penyebab penyakit dasarnya. Keluhan diarenya
berlangsung kurang dari 15 hari. Diare karena penyakit usus halus
biasanya berjumlah banyak, diare air, dan sering berhubungan
dengan malabsorpsi dan dehidrasi sering didapatkan. Diare karena
kelainan kolon seringkali berhubungan dengan tinja berjumlah
kecil tapi sering,
bercampur darah dan ada sensasi ingin ke belakang (IDAI, 2011).
258
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2. Pemeriksaan Fisik
3. Laboratorium
8. Penatalaksanaan
Menurut Kemenkes RI (2011), prinsip tatalaksana diare
pada balita adalah Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS
DIARE). Rehidrasi bukan satu satunya cara untuk mengatasi
diare tetapi memperbaiki kondisi usus serta mempercepat
penyembuhan/menghentikan diare dan mencegah anak kekuragan
gizi akibat diare juga menjadi cara untuk mengobati diare.
Adapun program LINTAS DIARE yaitu:
1. Rehidrasi menggunakan oralit osmolaritas rendah
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut untuk
memperpanjang episode diare
259
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
3. Teruskan pemberian ASI dan makanan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat kepada orang tua/pengasuh
6.6 Jenis
Pembahasan ini adalah survey yang bersifat Deskriptif, yaitu
memberikan gambaran perilaku (pengetahun, sikap dan tindakan) cuci
tangan dengan sabun dan kasus diare di Kelurahan Mesjid, Kecamatan
Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020.
260
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
6.8 Kunci Jawaban dan Teknik penilaian
6.10.1 Kunci Jawaban Kuesioner Pengetahuan
Pertanyaan Ke
Jawaban
1. C
2. C
3. C
4. C
5. A
6. C
7. A
8. C
9. A
10. C
2. 3 2 1
3. 1 2 3
4. 3 2 1
5. 1 2 3
6. 1 2 3
7. 3 2 1
8. 3 2 1
9. 3 2 1
10. 3 2 1
6.10.3 Kunci Jawaban Kuesioner Tindakan
Skor
Pertanyaan Ke Kadang
Ya Tidak
Kadang
1. 3 2 1
2. 1 2 3
261
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
3. 1 2 3
4. 3 2 1
5. 1 2 3
6. 1 2 3
7. 1 2 3
8. 1 2 3
9. 1 2 3
10. 1 2 3
262
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Jumlah jawaban benar
Presentase= x 100 %
Jumlah pertanyaan
Arikunto (2010) membuat kategori tingkat Sikap seseorang
menjadi tiga tingkatan yang didasarkan pada nilai presentase yaitu sebagai
berikut :
a. Tingkat Sikap kategori baik jika nilainya ≥ 76-100%
b. Tingkat Sikap kategori Cukup jika nilainya 60-75%
c. Tingkat Sikap Kategori Kurang jika nilainya ≤60%
6.11.2 Waktu
263
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Waktu penulisan dilakukan pada bulan Februari 2020.
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sempel
264
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
d = tingkat penyimpangan yang diinginkan (5% = 0,05)
1098
n=
1+1098( 0,052)
1098
n= =316 orang
1+1098(0,0025)
6.11 Alat
Alat yang digunakan dalam penulisan ini untuk mendapatkan data
dari responden adalah kuesioner.
6.13 Instrumen
Setiap responden ditanyakan mengenai kuesioner yang berisi
pertanyaan mengenai, gambaran perilaku (pengetahun, sikap dan tindakan)
cuci tangan dengan sabun dan kasus diare di Kelurahan Mesjid,
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun
2020.
265
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
yang terdiri dari 30 pertanyaan sebagai berikut :
a. 10 pertanyaan untuk menilai pengetahuan
b. 10 Pertanyaan untuk menilai sikap
c. 10 Pertanyaan untuk menilai Tindakan.
6.14 Langkah-langkah
Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data ini melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing Data (Pengolahan Data)
Langkah pertama yang dilakukan dengan cara meneliti kelengkapan
data dan dilakukan pencocokan pada setiap data yang telah terkumpul
sehingga tidak ada kesalahan dalam pengumpulan data.
2. Entery Data
Memasukan data kedalam komputer untuk mempermudah dalam
pengolahan data melalui tindakan mengklasifikasikan.
266
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Sebelah timur berbatasan dengan Medan Perjuangan
Sebelah barat berbatasan dengan Simpang Limun
Keadaan Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Teladan memiliki jumlah penduduk sebanyak
22.366 orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 10.905 orang dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 11.461 orang.
6.19.1 Keadaan Penduduk
Tabel 6.1 Jumlah penduduk berdasarkan kelurahan Tahun 2019
0-6 bulan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
6-11 bulan 1 2 0 1 1 4 1 0 1 2 4 0 17
1-4 tahun 8 0 3 0 0 9 5 7 2 3 6 15 58
5-9 tahun 6 6 0 7 4 1 2 14 1 9 12 5 67
10-14 tahun 3 3 0 1 0 3 4 8 2 7 8 2 41
267
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
15-19 tahun 1 0 1 0 3 1 6 9 1 8 10 4 49
>20 tahun 17 19 31 22 11 19 16 6 25 29 35 60 290
Total 36 30 35 31 19 37 36 44 39 58 75 90 495
Sumber : SP2TP Puskesmas Teladan Januari-Desember Tahun 2019
Persentase
Jawaban Jumlah
(%)
1 17-25 tahun 26 8
2 26-35 tahun 60 19
3 36-45 tahun 90 29
4 46-55 tahun 84 27
5 55-65 tahun 47 15
6 65-keatas tahun 7 2
Jumlah 316 100
Diagram 6.1 Karakteristik responden berdasarkan usia
65-keatas tahun
17-25 tahun
2% 8%
55-65 tahun
15%
26-35 tahun
19%
46-55 tahun
27%
36-45 tahun
29%
268
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Persentase
Jawaban Jumlah
(%)
1 Wiraswasta 49 16
2 Pns 17 5
3 Ibu rumah tangga 142 45
4 Pegawai swasta 10 3
5 buruh 28 9
6 pelajar 66 21
7 Lain lain 2 1
Jumlah 316 100
Diagram 6.2 Karakteristik responden berdasarkan usia
Distribusi
Lain lain
1% wiraswasta
pelajar 16%
21%
Pns
5%
buruh
9%
Pegawai swasta
3%
269
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
(%)
1 SD 47 15
2 SMP 70 22
3 SMA 165 52
4 KULIAH 33 11
Jumlah 316 100
KULIAH
11% SD
15%
SMP
22%
SMA
52%
2.20.4 Pengetahuan
Persentase
Jawaban Jumlah
(%)
270
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Mencuci tangan adalah proses yang
secara mekanik melepaskan kotoran
A 176 50
dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun dan air bersih.
Mencuci tangan adalah proses yang
B secara mekanik melepaskan perhiasan 82 29
yang ada ditangan
Mencuci tangan adalah proses
C menggunakan cairan untuk 58 21
melembabkan tangan
Jumlah 316 100
Mencuci Mencuci
tangan tangan
adalah adalah
proses yang proses yang
secara
Mencuci secara
mekanik
tangan mekanik
melepaskan
adalah melepaskan
perhiasan
proses kotoran dan
yangmenggunaka
ada debris dari
ditangan
n cairan kulit tangan
29%
untuk dengan
melembabka menggunaka
n tangan n sabun dan
21% air bersih.
50%
271
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Manfaat Dari
Mencuci Tangan Di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Distribusi
Menambah
mikroorganisme di
tangan/ kulit
26%
272
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Saat
Yang Tepat Untuk Mencuci Tangan Pakai Sabun Di Kelurahan Mesjid,
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
B Setelah dari wc 74 20
C Semua benar 145 54
Jumlah 316 100
Distribusi
Semua benar
54%
Setelah dari wc
20%
273
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Jenis Air
Yang Digunakan Saat Mencuci Tangan Di Kelurahan Mesjid, Kecamatan
Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Distribusi
Air dalam bak mandi
17%
Air mengalir
13%
Semua benar
70%
274
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Dari 316 responden didapatkan bahwa 205 responden (70%) tidak
mengetahui tentang penggunaan air yang cocok untuk mencuci tangan.
275
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.9 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang jenis
Sabun yang digunakan untuk mencuci tangan di Kelurahan Mesjid,
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
Sabun cair 161 58
A
Sabun cuci muka 20 5
B
Semua benar 135 37
C
276
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Diagram 6.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Jenis
Sabun Yang Digunakan Untuk Mencuci Tangan di Kelurahan Mesjid,
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Distribusi
Semua benar
36%
Sabun cair
58%
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
7 langkah 81 37
A
277
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 langkah 20 5
B
5 langkah 215 58
C
Distribusi
1 langkah
36%
7 langkah
58%
5 langkah
5%
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
Diare 228 76
A
278
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
DBD 84 23
B
Semua benar 4 1
C
Jumlah 316 100
Distribusi
Semua benar
1%
DBD
23%
Diare
76%
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
A Telapak tangan 202 69
279
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Sela-sela jari 23 6
B
Jempol 91 25
C
Jumlah 316 100
Distribusi
Jempol
25%
Sela-sela jari
6%
Telapak tangan
69%
280
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Penularan Diare Di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
A Meminum air yang kurang matang 30 8
Distribusi
Meminum air yang
kurang matang
8%
Semua Benar
52% Tidak mencuci tangan
dengan bersih
40%
281
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Akibat Yang
Ditimbulkan Dari Perilaku Tidak Mencuci Tangan Di Kelurahan Mesjid,
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
Mudah terserang penyakit 50 14
A
Tangan menjadi kering 15 4
B
Semua benar 251 82
C
Jumlah 316 100
Diagram 6.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Akibat Yang
Ditimbulkan Dari Perilaku Tidak Mencuci Tangan Di Kelurahan Mesjid,
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Distribusi
Mudah terserang
penyakit
14%
Tangan menjadi kering
4%
Semua benar
82%
282
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.15 Gambaran Pengetahuan Cuci Tangan Pakai Sabun Terhadap
Kejadian Diare Di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan,
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Distribusi
Kurang Baik
26%
Baik
34%
Cukup Baik
40%
283
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Analisa Tabel dan Diagram
Dari tabel dan diagram di atas didapatkan 120 responden (40%) memiliki
pengetahuan cukup baik, 96 responden (26%) memiliki pengetahuan kurang baik
dan 100 responden (34%) memiliki pengetahuan baik.
2.20.5 Sikap
S Setuju 298 95
KS Kurang Setuju 14 4
TS Tidak Setuju 4 1
Jumlah 316 100
Distribusi
Tidak
Kurang Setuju
Setuju
4% 1%
Setuju
95%
284
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Analisa Tabel dan Diagram
Dari 316 responden didapatkan bahwa responden sebesar (95%) 298
responden bersikap setuju bahwa Cuci tangan pake sabun dapat menghindarkan
kita dari kuman penyakit.
S Setuju 278 90
KS Kurang Setuju 20 5
TS Tidak Setuju 18 5
Jumlah 316 100
285
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Diagram 6.16 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Langkah
Setelah Mencuci Tangan Tidak Diperlukan Mengeringkan Tangan Dengan Lap/
Tisu Di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2020
Distribusi
tidak setuju
Kurang
5% Setuju
5%
setuju
90%
S Setuju 163 59
KS Kurang Setuju 81 22
286
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
TS Tidak Setuju 72 19
Jumlah 316 100
Distribusi
Tidak Setuju
19%
Setuju
Kurang Setuju 59%
22%
287
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
(%)
S Setuju 254 83
KS Kurang Setuju 27 7
TS Tidak Setuju 35 10
Jumlah 316 100
Distribusi
Tidak Setuju
9%
Kurang Setuju
7%
Setuju
83%
288
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
(%)
S Setuju 202 69
KS Kurang Setuju 70 19
TS Tidak Setuju 44 12
Jumlah 316 100
Distribusi
Tidak Setuju
12%
Kurang Setuju
19%
Setuju
69%
289
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.21 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Mencuci
Tangan Dengan Bersih Sebelum Makan Dapat Menambah Nafsu Makan Di
Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2020
S Setuju 40 11
KS Kurang Setuju 43 12
TS Tidak Setuju 233 77
Jumlah 316 100
Distribusi
Setuju
11%
Kurang Setuju
12%
Tidak Setuju
78%
290
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Dari tabel dan diagram di atas didapatkan bahwa sebesar 77% responden setuju
bahwa Mencuci tangan dengan bersih sebelum makan dapat menambah nafsu
makan, sedangkan 11% responden lainnya tidak setuju.
Distribusi
Setuju
100%
291
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Dari tabel dan diagram di atas didapatkan bahwa hanya sebesar 100 %
responden setuju Sebelum dan sesudah makan diperlukan mencuci tangan pakai
sabun
Tabel 6.23 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Setelah Buang Air Besar
Diperlukan Mencuci Tangan Pakai Sabun Di Kelurahan Mesjid, Kecamatan
Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Distribusi
Setuju
100%
292
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Dari tabel dan diagram di atas didapatkan bahwa sebesar 93% responden
setuju Setelah buang air besar diperlukan mencuci tangan pakai sabun.
S Setuju 250 82
KS Kurang Setuju 34 9
TS Tidak Setuju 32 9
Jumlah 316 100
Distribusi
Setuju
9%
Kurang Setuju
9%
Tidak Setuju
82%
293
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Analisa Tabel dan Diagram
Dari tabel dan diagram di atas didapatkan bahwa 82% responden setuju
bahwa Waktu yang tepat untuk cuci tangan pakai sabun adalah setelah buang
sampah, dan 9% responden lainnya tidak setuju.
S Setuju 276 89
KS Kurang Setuju 16 4
TS Tidak Setuju 24 7
Jumlah 316 100
294
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Diagram 6.24 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Mencuci
Tangan Pakai Sabun Diperlukan Setelah Menyentuh Hewan/Unggas Termasuk
Hewan Peliharaan Di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Distribusi
Setuju
6% Setuju
Kurang
4%
Tidak Setuju
89%
Tabel 6.26 Gambaran Sikap Masyarakat tentang Perilaku cuci tangan pakai
sabun Sembarangan Dan Kasus Diare Di Kelurahan Mesjid, Kecamatan
Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
295
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Baik 285 92
Distribusi
KurangCukup
baik Baik
2% 6%
Baik
92%
2.20.6 Tindakan
296
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
T Tidak 61 16
Jumlah 316 100
Distribusi
ya
7%
kadang kadang
14%
tidak
78%
297
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
KK Kadang Kadang 70 19
T Tidak 46 12
Jumlah 316 100
Distribusi
Tidak
12%
Kadang Kadang
19%
Ya
69%
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
298
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Y Ya 49 13
KK Kadang Kadang 60 16
T Tidak 207 71
Distribusi
Ya
13%
Kadang kadang
16%
Tidak
71%
299
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
anggota keluarga, sedangkan 13% menyediakan sabun di rumah untuk cuci
tangan anggota keluarga.
T Tidak 14 4
Jumlah 316 100
300
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Diagram 6.29 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Perilaku Anggota
Keluarga Selalu Mencuci Tangan Pakai Sabun Sebelum Makan Di Kelurahan
Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2020
Distribusi
Tidak
Kadang4%
Kadang
6%
Ya
90%
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
301
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Y Ya 228 76
KK Kadang Kadang 36 10
T Tidak 52 14
Jumlah 316 100
Distribusi
kadang kadang
10%
tidak
14%
ya
76%
302
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.32 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Tentang Cuci
Tangan Pakai Sabun Merepotkan Di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan
Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
Y Ya 42 11
KK Kadang-Kadang 112 30
T Tidak 162 59
Jumlah 316 100
Distribusi
Ya
11%
Kadang-Kadang
Tidak 30%
58%
303
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Dari tabel dan diagram di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden
59% apakah menurut saudara cuci tangan pakai sabun merepotkan, sedangkan
11% responden masih kadang-kadang melakukan hal tersebut.
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
Y Ya 250 82
KK Kadang-Kadang 29 10
T Tidak 37 8
Jumlah 316 100
304
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Distribusi
Kadang-Kadang
10%
Tidak
8%
Ya
82%
305
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Jumlah 316 100
Distribusi
Kadang-kadang
11%
Tidak
15%
Ya
74%
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
306
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Y Ya 302 96
KK Kadang-Kadang 7 2
T Tidak 7 2
Jumlah 316 100
Distribusi
Tidak
Kadang-kadang
2% 2%
Ya
96%
307
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
hanya 2% dari total responden yang tidak keluarga selalu mencuci tangan pakai
sabun setelah ke jamban/bab.
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
Y Ya 90 34
KK Kadang-Kadang 86 23
T Tidak 140 43
Jumlah 316 100%
308
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tahun 2020
Distribusi
Ya
34%
Tidak
43%
Kadang-Kadang
23%
309
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
(%)
Kurang baik 177 53
Cukup baik 125 43
Baik 14 4
Distribusi
Baik
4%
Cukup baik
43% Kurang baik
53%
310
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2.20.7 Kejadian Diare
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
Y Ya 51 19
T Tidak 265 81
Jumlah 316 100
Ya
19%
Tidak
81%
311
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Dari tabel dan diagram di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden
81% tidak mengalami diare selama 6 bulan terakhir, sedangkan 19% lainnya
mengalami diare selama 6 bulan terakhir.
312
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tabel 6.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Diare Tentang
Fasilitas Yang Di kunjungi Jika Terjadi Diare di Kelurahan Mesjid,
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020
Presentase
Jawaban Jumlah
(%)
PS Puskesmas 122 42
KL Klinik 113 34
BN Bidan 33 10
RS Rumah sakit 31 9
TA Tidak Ada 17 5
Jumlah 316 100
Bidan
10% Puskesmas
42%
Klinik
34%
313
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Dari tabel dan diagram di atas didapatkan bahwa 95% responden pergi ke
bidan dan puskesmas ketika mengalami diare dan hanya 5% dari total responden
tidak berobat ketika mengalami diare.
314
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI