Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN PUSKESMAS

DOSEN : DR.FRANS MANANGSANG,SKM,M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 13

1. Cahya Jaya Wisakti ( PO.71.20.1.17.064)


2. Julia wally ( PO.71.20.1.17.)
3. Yosie ( PO.71.20.1.17.)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D III KEERAWATAN

TAHUN 2020
Puskesmas Pulo Kapuk, Puskesmas di Kabupaten X dengan profil tahun 2015 sebagai
berikut :

Puskesmas Pulo Kapuk terletak pada Kecamatan Pulo kapuk, memiliki 4 kelurahan 9
Keluruhan Mawar, Melati, Anggrek dan Kamboja). Di kelurahan Mawar dan Melati dan
masing-masing satu Puskesmas Pembantu dengan tenaga perawat, sedangkan di Kel.
Anggrek ada satu praktek bidan

Data Dasar

Luas Wilayah 295 km persegi

Jumlah kelurahan 4

Jumlah RW/RT 32 RW

Jumlah sekolah di wilayah 3 buah


kerja

Jumlah pustu 2

Jumlah posyandu 32

Jumlah kader 150 orang

Kader aktif 99 orang

Kader terlatih 100 orang

Jumlah penduduk 9.038 jiwa Jumlah keluarga 1529

Laki-laki 4500 jiwa

Perempuan 4538 jiwa

Mata pencaharian Swasta (dagang, jasa, sektor swasta lain) 50%


PNS 10%

Pentani 35%

Lain-lain 5%

Tingkat pendidikan S1/S2 2,4%


penduduk di atas 15 tahun
SMA 25%

SLTP 17,73%

SD 33%

Tidak sekolah 0,82%

Tempat- tempat umum  Pasar

 Tempat wisata

 Penginapan

 Mesjid/langgar/surau

Sumber daya

Sarana Gedung puskesmas kondisi baik


Prasarana Instalasi air,listrik berfungsi, kendaraan
roda 4 sejumlah 2 buah, 1 dalam kondisi
baik. 1 rusak ringan

Alat. Obat, dan BPH Beberapa alat di R. periksa umum dan


KIA, KB, Imunsasi kurang lengkap dan
ada yang tidak berfungsi dengan baik:
Alat-alat Laboratrium tidak lengkap

Tenaga  Dokter umum 2 orang (1 orang


sebagai kepala Puskesmas)

 Dokter gigi 1 orang

 Bidan 3 orang (termasuk 1 bidan


desa)

 Perawat 3 orang (perawat gigi 1


orang)

 Tenaga gizi 1 orang

 Ahli teknologi lab medik 1 orang

 Tenaga kesling 1 orang

 Asisten apoteker 1 orang

 Tat usaha 1 orang

 Pekarya 2 orang

 Tenaga sukarelawan 3 orang

Pembiayaan  BOK (setahun 76 juta rupiah)

 Kapitasi ( 5600 pesrta , nilai kapitasi


Rp. 55000. PBi 450 orang

 APBD (setahun 100 juta)

Rekapitulasi data profil kesehatan keluarga dari kecamatan pulokapuk

Indicator Kel. Kel. Kel. Kel.ka Keluar Total Kec.


mawar Mela anggr mboja ga klg - Pulokap
ti ek bernila sigma uk
i l1 N

Keluarga mengikuti 32,6 50,9 32,2 30,9 492 1335 36,9%


program KB

Ibu melakukan 40,6 38,5 63,6 11.8 70 211 33,2%


persalianan di faskes

Bayi mendapatkan 43,1 31,4 80 10,5 76 214 35,5%


imunisai dasar
lengkap

Bayi mendapatkan 49,3 40,5 76,9 21,4 110 250 44%


ASI ekslusif

Balita dipantau 71,8 57,1 92,3 35,2 327 520 62,9%


pertumbuhannya

Penderita TB Paru 5,7 6,5 40 0 17 177 9,6%


mendapatkan
pengbtan sesuai
standar

Penderita hipertensi 33,3 23,5 58,8 11,8 72 279 25,8%


melakukan
pengobatan secara
teratur

Penderita gangguan 0 0 0 0 0 159 0%


jiwa mendapatkan

pengobatan dan tidak 35,7 26,1 29,3 34,5 484 1529 31,7%
ada yang merokok

Keluarga sudah 43,2 29,4 35,7 34,0 611 1529 40%


menjadi anggota
JKN

Keluarga mempunyai 91,6 84,4 96,4 85,3 1368 1529 89,5%


akses sarana air
bersih

Keluarga mempunyai 91’4 80,6 84,3 77,2 1271 1529 83,2%


akses dan
menggunakan
jamban sehat

Indeks keluarga sehat 0,150 0,09 0,079 0,071 0,129


4

Jumlah keluarga yang memiliki IKS > 0.800 ada 197 keluarga, sedangkan jumlah
keluarga di kecamatan pulokapuk adalah 1529 keluarga. Dengan demikian IKS Kec.
Pulokapuk adalah 197 / 1529 yaitu sebesar 0,129

Indikator Kl. A Klg. Klb.c Klg. Klg.e Klg.f ⅀Klg, Tota Kel.
b d bernila l klg MW
i N

“1”
Keluarga Y Y N T T T 150 460 32,6
mengikuti
program KB

Ibu persalinan N N N N N N 26 64 40,6


di faskes

Bayi imunisasi N N N N N N 28 65 43,1


dasar lengkap

Bayi N N N N N N 37 75 49,3
mendapatkan
ASi eksklusif

Balita dipantau Y Y N N N N 122 170 71,8


pertumbuhanny
a

Penderita TB N N N N N N 3 53 5,7
paru
mendapartakan
pengobatan
sesuai standar

Penderita N N N N N N 36 108 33,3


hipertensi
mendapatkan
Npengobatan
secara teratur

Penderita N N N N N N 0 49 0
gangguan jiwa
mendapatakan
pengobatan

Anggota Y T Y T T T 188 526 35,7


keluarga tidak
merokok

Keluarga T T T Y Y Y 227 526 43,2


menjadi anggota
JKN

Keluarga akses Y Y Y Y Y Y 482 526 91,6


sarana air bersih

Keluarga akses Y Y Y Y Y Y 481 526 91,4


jamban sehat

IKS 0,83 0,66 0,75 0,60 0,60 0,40 0,15


3 7 0 0 0 0 0

Tugas studi kasus

1. Buatlah analisis data dari data yang ada (data tingkat keluarga, data tingkat
kelurahan, dan data tingkat kecamatan)
2. Identifikasi masalah dan susun prioritas masalah yang akan ditangani puskesmas
di tingkat keluarga, di tingkat kelurahan dan di tingkat kecamatan
3. Untuk melengkapi data hasil pendataan keluarga sehat tersebut, data apa lagi
yang sdr perlukan untk menyusun RUK Puskesmas tersebut agar penyusunan
RUK lebih realistis?
4. Anggap bahwa data hasil pendataan keluarga sehat tersebut telah diverivikasi
akurainya oleh pembina Darbin. Apa pendapat Sdr dengan status kesehatan
masyarakat dalam data dimaksud?
5. Cari kemungkinan akar penyebab masalah prioritas dan tetapkan cara
pemecahan masalah ( melalui kunjungan rumah, pengorganisasian/ penggerakan
masyarakat UKBM dan program kesehtan Puskesmas)
6. Buatlah RUK Puskesmas TA 2020 berdasarkan hasil diatas dengan
memperhatikan integrasi program dan upaya pemberdayaan keluarga
7. Dengan asumsi bahwa RUK telah ditetapkan , buatlah rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) tahunan dan RPK bulanan

Jawaban

1. - Analisis data keluarga di kelurahan mawar


Dari hasil analisis terdapat 6 keluarga yang dimana terdapat 1 keluarga yang
dikategorikan sebagai keluarga sehat dan 4 keluarga dikategorikan sebagai
keluarga pra sehat dan 1 keluarga tidak sehat. Hasil survey didapatkan bahwa
keluarga F dikategorikan sebagai keluarga tidak sehat (indicator cakupan >0,500
) yang dari hasil penghitungannya keluarga F hanya mendapatkan nilai 0,400
untuk IKS. Sehingga nilai yang IKS < 0,500 sudah dikategorikan sebagai
keluarga tidak sehat. Dimana yang menjadi prioritas masalah yang terkait
dengan 12 indikator program puskesmas menjadi masalah yaitu terkait :
 Keluarga mengikuti program Kb
 Anggota keluarga tidak merokok
 Keluarga menjadi anggota JKN

- Analisis data kelurahan mawar


Nilai IKS dari kelurahan mawar adalah 0,150 yang berarti menurut indicator
IKS dikategorikan tidak sehat. Terdapat 6 keluarga di Kelurahan dengan
cakupan keluarga yang disurvei mencapai 100%.
Hasil survey menunjukkan 16,7 % keluarga yang berstatus tidak sehat, dan
66,7% keluarga yang berstatus pra sehat. Sementara 16,7 % yang berstatus
sehat. Sedangkan cakupan program yang masih perlu ditingkatkan di desa ini
karna angka cakupan masih rendah ( dengan indikator cakupan lebih dari 40%)
adalah sebagai berikut :
KB dan Tidak Merokok, cakupan masing-masing program tersebut adalah
32,6% dan 35,7% secara garis besar masalah kesehtan di kelurahan mawar yang
perlu prioritas intervensi tindaklanjut berdasarkan infromasi diatas adalah KB
dan Tidak merokok. Dengan besaran masalah masing-masing 67,4 % dan 64,3
%.

- Analisis data kecamatan


Telah dilakukan pendataan PISPK di wilayah kecamatan Pulokapuk yang
terdiri dari 4 kelurahan yaitu kelurahan mawar, kelurahan melati,
kelurahan anggrek, kelurahan kamboja. Keluarga yang telah didata
sebanyak 1529 jiwa.
Jumlah keluarga yang memiliki IKS > 0,800 ada 197 keluarga dari seluruh
total 1529 jumlah keluarga di kecamatan Pulokapuk, dengan demikian IKS
kecamatan Pulokapuk adalah 197 / 1529, yaitu sebesar 0,129. Berarti
pencapaian IKS di Kecamatan Pulokapuk tersebut dikategorikan tidak
sehat (IKS < 0,500). Status ini merupakan tingkatan paling rendah dari
IKS. Status IKS tertinggi adalah keluarga sehat dengan IKS > 0,800
selanjutkan keluarga pra sehat dengan IKS anatara 0,500-0,800

2. Hasil identifikasi masalah dan penyusunan prioritas masalah ( tingkat keluarga,


kelurahandan kecamatan) sebagai berikut:
- Tingkat keluarga
Sesuai dengan hasil survey yang didapatkan bahwa di kelurahan mawar ada
1 keluarga sehat , 4 keluarga pra sehat dan 1 keluarga tidak sehat. Sesuai
dengan nilai tetapan untuk kategori keluarga sehat, keluarga pra sehat, dan
keluarga tidak sehat. Dari masing-masing survey keluarga didapatkan hasil
survey yaitu sebagai berikut :
 Klg. A
Didapatkan hasil survey dari 12 indikator keluarga sehat yang ada
hanya 1 indicator yang tidak terpenuhi (T) terkait dengan indicator
keluarga menjadi anggota JKN. Ada 5 indikator yang sudah
terpenuhi atau melaksanakan (Y) meliputi keluarga megikuti
program KB, balita dipantau pertymbuhannya, anggota keluarga
tidak merokok, keluarga akses sarana air besih, dan keluarga akses
jamban sehat. Dan 6 indikator yang dikategorikan normal (N)
meliputi ibu persalinan di faskes, bayi imuniasasi dasar lengkap, bayi
mendapatkan ASI eksklusif, penderita TB paru mendapatakan
pengobatan sesuai standar, penderita hioertensi melakukan
pengobatan secara teratur, dan penderita gangguan jiwa
mendapatakan pengobatan dan tidak ditelantarkan
Keluarga A mendapatkan hasil IKS sebesar 0,833, dimana ini
dikategorikan sebagai keluarga sehat karena nilainya > 0,800
 Klg. B
Didapatkan hasil survey dari 12 indikator keluarga sehat yang ada 2
indikator yang tidak terpenuhi (T) terkait dengan indicator anggota
keluarga tidak merokok, dan keluarga menjadi anggota JKN. Ada 4
intikator yang sudah terpenuhi atau melaksanakan ( Y) meliputi
keluarga mengikuti program KB, balita dipantau pertumbuhannya,
keluarga akses sarana air bersih, dan keluarga akses jamban sehat.
Dan 6 indikator yang dikategorikan normal (N) meliputi ibu
persalinan di faskes, bayi imunisai dasar lengka bayi mendapatkan
ASI eksklusif , penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar, penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur,
penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
Keluarga B mendapatkan hasil IKS sebesar 0,667 dimana ini
dikategorikan sebagai keluarga pra sehat karena nilainya IKS anatara
0,500-0,800
 Klg. C
Didapatkan dari hasil survey dari 12 indikator keluarga sehat yang
ada 1 indikator yang tidak terpenuhi (T) terkait dengan indicator
keluarga menjadi keluarga JKN. Ada 3 indikator yang sudah
terpenuhi atau dilaksanakan (Y) meliputi anggota keluarga tidak
merokok, keluarga akses sarana air bersih, dan keluarga akses
jamban sehat. Dan 8 indikator yang dikategorikan normal (N)
meliputi keluarga mengikuti program KB, ibu persalinan di faskes,
bayi imunisasi dasar lengkap, bayi mendapatkan ASI eksklusif, balita
dipantau pertumbuhannya, penderita TB paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar, penderita hipertensi melakukan
pengobatan secara teratur, dan penderita jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan
Keluarga C mendapatkan hasil IKS sebesar 0,750 dimana ini ebagai
keluarga pra sehat karena nilainya IKS anatara 0,500-0,800
 Klg . D
Didapatkan dari hasil survey dari 12 indikator keluarga sehat yang
ada 2 indikator yang tidak terpenuhi (T) terkait dengan indicator
keluarga mengikuti program KB dan anggota keluarga yang tidak
merokok. Ada 3 indikator yang sudah terpenuhi atau melaksanakan
(Y) meliputi keluarga menjadi anggota JKN, keluarga akses sarana
air bersih, dan keluarga akses jamban sehat. Dan 7 indikator yang
dikategorikan normal (N) meliputi ibu persalinan di faskes, bayi
imunisasi dasar lengkap, bayi mendapatkan ASI eksklusif, balita
dipantau pertumbuhannya, penderita TB paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar, penderita hipertensi melakukan
pengobatan secara teratur, penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan
Keluarga D mendapatkan hasil IKS sebesar 0,600 dimana ini
dikategorikan sebagai keluarga pra sehat karena nilainya IKS anatara
0,500-0,800
 Klg. E
Didapatkan dari hasil survey dari 12 indikator keluarga sehat yang
ada 2 indikator yang tidak terpenuhi (T) terkait dengan keluarga
mengikuti program KB, dan anggota keluarga tidak merokok. Ada 3
indikator yang sudah terpenuhi atau melaksanakan (Y) meliputi
keluarga menjadi anggota JKN, keluarga akses sarana air bersih, dan
keluarga akses jamban sehat. Dan 7 indikator yang dikategorikan
normal (N) meliputi ibu persalinan di faskes, bayi imunisasi dasar
lengkap, bayi mendapatkan ASI eksklusif, balita dipantau
pertumbuhannya, penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar, penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur,
penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
Keluarga E mendapatkan hasil IKS sebesar 0,600 dimana ini
dikategorikan sebagai keluarga pra sehat karena nilainya IKS anatara
0,500-0,800
 Klg. F
Didapatkan dari hasil survey dari 12 indikator keluarga sehat yang
ada 3 indikator yang tidak terpenuhi ( T) terkait dengan keluarga
mengikuti program KB, anggota keluarga tidak merokok, keluarga
menjadi anggota JKN. Ada 2 indikator yang sudah terpenuhi atau
melaksanakan (Y) meliputi keluarga akses sarana air bersih dan
keluarga akses jamban sehat. Dan 7 indiaktor yang dikategorikan
normal (N) meliputi ibu persalinan di faskes, bayi imunisai dasar
lenkap, bayi mendapatkan ASi eksklusif, balita dipantau
pertumbuhannya, penderita TB paru mendpatakan pengobatan sesuai
standar, penderita hipertensi melakukan pengobatan secara rutin,
penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan.
Keluarga F mendapatkan hasil IKS sebesar 0,400 dimana ini
dikategorikan sebagai keluarga tidak sehat karena nilainya IKS <
0,500

- Tingkat kelurahan
Hasil survey menunjukkan 16,7 % keluarga yang berstatus tidak sehat, dan
66,7% keluarga yang berstatus pra sehat. Sementara 16,7 % yang berstatus
sehat, Sedangkan cakupan program yang masih perlu ditingkatkan di desa ini
karna angka cakupan masih rendah ( dengan idikator cakupan lebih dari
40%) adalah sebagai berikut :
KB dan Tidak Merokok, cakupan masing-masing program tersebut adalah
32,6% dan 35,7% secara garis besar masalah kesehtan di kelurahan mawar
yang perlu prioritas intervensi tindaklanjut berdasarkan infromasi diatas
adalah KB dan Tidak merokok. Dengan besaran masalah masing-masing
67,4 % dan 64,3 %.

- Tingkat kecamatan
Hasil survey menunjukkan bahwa di kecamatan pulokapuk terdapat beberapa
kelurahan yang belum melakukan 12 indikator keluarga sehat dengan baik.
Dimana dari hasil survey yang didapat dari kelurahan mawar, kelurahan m
elati, kelurahan anggrek, dan kelurahan kamboja didapatkan hasil bahwa
persentase dari keluarga mempunyai akses sarana air bersih mendapatkan
persentase sebesar 89,5% itu merupakan persentase indicator yang paling
tinggi dan mampu dilaksakanan oleh keluarga yang ada di keempat kelrahan
yang ada di kecamatan pulokapuk tersebut. Sedangkan persentase dari
penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
hanya mendaptakan persentasi sebesar 0 % dan ini merupakan persentase
paling rendah dan tidak dilaksanakan di keempat kelurahan yang ada di
kecamatan pulokapuk.
3. Data yang dibutuhkan untuk melengkapi data hasil pendataan keluarga di
kelurahan mawar tersebut adalah menekankan pada analisa situasi yakni :
Data khusus
a. Status kesehatan : data kematian, data kesakitan, dam pola sepuluh
penyakit terbanyak
b. Kondisi lingkungan masyarakat
c. Data epidemiologi dan kejadian luar biasa
d. Cakupan (kinerja) program pelayanan kesehatan (baik UKM maupun
UKP)
e. Hasil survey mawas diri, Musyawarah Masyarakat Desa, dan survey-
survey kepuasan dan kebutuhan
f. Hasil lokakarya dengan masyarakat, tokoh masyarakat, lintas sector,
sasaran program tentang masukan dan harapan pelayanan Puskesmas.
4. Pendapat kami dari hasil pendataan yang didapatkan bahwa untuk kategori
keluarga yang ada di keluarahan mawar lebih tepat jika dikatakan sebagai
keluarga pra sehat. Karena jika dikategorikan sebagai keluarga sehat untuk data
hasil analisisnya hanya ada 1 keluarga dikategorikan sehat karena nilai IKS
>0,800, dan ada 1 keluarga yang dari hasil analisisnya dikategorikan sebagai
keluarga tidak sehat karena nlai IKS < 0,500 sadangkan untuk keluarga
dikategorikan sebagai keluarga pra sehat yang meiliki niai IKS antara 0,500 –
0,800 sejumlah 4 keluarga. Dari hasilnya itu dilihat bahwa keluarga pra sehat itu
lebih banyak dibandingkan keluarga sehat dan keluarga tidak sehat.
5. Akar penyebab
Akar penyebab dari prioritas masalah pada kelurahan Mawar adalah
1. Program KB Dan
2. Tidak Merokok
3. Keluarga tidak terdaftar menjadi anggota JKN

Dengan program pemecahan sebagai berikut:


1. Pemecahan dari masalah program KB tersebut adalah dengan
mengadakan kegiatan

 Penyuluhan di masyarakat tentang pentingnya program KB


 Upaya pelaksanaan keluarga berencana dengan cara:
a) Peningkatan keterpaduan dan peran serta masyarakat
b) Pembinaan keluarga
 Peningkatan akses dan kualitas informasi, pendidikan dan
pelayanan kontrasepsi dengan cara:
a) Penyediaan metode kontrasepsi, keamanan, keterjangkauan
dan ketersediaan alat
b) Promosi dan penyediaan, informasi yang lengkap, akurat dan
mudah diperoleh
2. Pemecahan dari masalah program tidak merokok tersebut adalah
dengan mengadakan promkes berkaitan dengan bahaya merokok bagi
kesehatan dan pembuatan program hari tanpa asap rokok di masing-
masing kelurahan minimal program ini dilaksanakan dua hari
perminggu.
3. Penyuluhan tentang bahaya merokok bagi tubuh, serta dampak
perokok aktif dan pasif dan bagaimana cara mengubah perilaku
merokok

Anda mungkin juga menyukai