Anda di halaman 1dari 6

NAMA : EFA BONITA

NPM : 1843050081

1. Tuliskan pembagian kimia farmasi analisis!


Jawab :
Kimia farmasi analisis dibedakan menjadi 2 bagian:
a. Kimia farmasi analisis 1 ( kuantitatip )
Bagian dari Ilmu yg mempelajari cara 2 mengenal/mengidentifikasi
senyawa farmasi,menjawab pertanyaan senyawa farmasi, menjawab
pertanyaan farmasi apa?

b. Kimia famasi analisis 2 ( Kuantitatip )


Ilmu yag mempelajari cara-cara penetapan kadar suatu senyawa
farmasi,Menjawab pertanyaan berapa jumlah senyawa farmasi itu.

2. Berapa macam cara yang dapat digunakan untuk penentuan kadar zat
uji?
Jawab :
Ada 3 cara yang dapat digunakan untuk penentuan kadar zat uji:
A. Volumetri:
1. Asam Basa
2. Argentometri
3. Lodimetri / Lodometri
4. Permanganometri
5. Bromometri/Bromatometri
6. Cerimetri
7. Kompleksometri
8. Nitrimetri
9. Titrasi bebas air (TBA)
B. Gravimetri:
1. Ekstraksi
2. Pengendapan
3. Elektrolisa
C. Dengan Instruments:
1. Spektrofotometri
2. Chromatografi
3. Fluorometri
4. Potensiometri

3. Apa bedanya lodometri dengan lodimetri?


Jawab :
Lodimetri : Termasuk dalam kelompok titrasi redok
- Zat uji mengalami oksidasi oleh larutan Iodium
- Zat uji bersifat reduktor dalam wadah titrasi /Erlenmeyer
- Pentiter larutan Iodium yang diketahui normalitasnya/ dalam buret

Lodometri : Termasuk Reaksi Redoks


- Zat uji mengalami oksidasi oleh larutan Iodium yang terbentuk antara
KIO3 + KI dalam suasana asam/ H2SO4
- Zat uji bersifat reduktor dalam wadah titrasi /Erlenmeyer
- Pentiter larutan KIO3 yang diketahui normalitasnya/dalam buret
4. Apa bedanya Brometri dengan Bromatometri?
Jawab :
Bromometri : Termasuk reaksi redoks
- Zat uji mengalami oksidasi oleh larutan Br2 dalam suasana asam
- Zat uji bersifat reduktor dalam wadah titrasi /Erlenmeyer
- Pentiter larutan KBrO3 yang diketahui normalitasnya/dalam buret

Bromatometri: Termasuk reaksi redoks

- Zat uji mengalami oksidasi oleh larutan KBrO3 yang dalam suasana
asam/ H2SO4
- Zat uji bersifat reduktor dalam wadah titrasi /Erlenmeyer
- Pentiter larutan KBrO3 yang diketahui normalitasnya /dalam buret

5. Tuliskan beberapa cara yang termasuk penentuan kadar zat uji sebagai
gravimetri!
Jawab :
Cara pertama :
a. Dengan cara penambahan zat pengendap

Urutan pengerjaan :

- Sejumlah Zat uji dilarutkan dalam air dalam wadah beaker glass
- Zat pengendap dengan kosentrasi tertentu dilarutkan dalam air,lalu
diteteskan kedalam zat uji sampai tidak terjadi lagiendapan
- Saring endapan dengan kertas saring
- Cuci endapan 3 kali dengan 10 ml aquadest sampai bebas zat pengendap
- Contoh; menghitung berat BaCl2 dengan penambahan pengendap larutan
H2SO4 dil : BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl
- Timbang krus porselen dengan tutupnya yang telah keringkan dalam
oven,sesudah dingin ditimbang.misal beratnya M mg
- Lipat kertas saring dengan endapannya dan masukkan kedalam krus
porselen,lalu dengan tutupnya di pijar dalam tanur pada temperatur 800
C selama 30 menit
- Periksa isi krus pastikan sudah jadi abu semua /putih
- Matikan tanur dan biarkan temperaturnya turun sampai 100 C, lalu
keluarkan krus dan tutupnya dengan kruising tang
- Dinginkan dalam desikator, Lalu ditimbang,misal beratnya N mg
- Berat endapan / zat AB adalah ( M –N) mg
- Perhitungan: Persamaan reaksi : Zat A + Zat B Zat AB
Berat zat A adalah:
BM zat A
x( M −N)mg
BM zat AB

Cara yang kedua dengan cara penyaringan :


Terbagi atas:
- Maserasi: bhan yang mengadung zat khasiat direndam dalam pelarut
tertentu selama 1 malam,lalu disaring,filtrat mengandung zat khasiat
- Perkolasi: Bahan di tarik dengan pelarut tertentu beberapa kali lalu zat
terlarut dpisahkan dengan bahan padat dengan cara dituangkan bagian cair
nya dan ditampung.Dilakukan beberapa kali (dekantasi)
- Extraksi: Zat tertentu dipisahkan dari yang lain dengan menggunakan
pelarut yang hanya melarutkan zat diinginkan.Larutan diuapkan dan
diperoleh zat yang diinginkan.
Yang ketiga dengan cara elektrolisa :

Digunakan untuk memisahkan logam dari bagian lain yang bukan logam
menggunakan sel elektrolisis dengan arus searah logam akan berkumpul
pada elektroda negatip/katoda Banyak logam yang diperoleh dapat diketahui
dari penambahan berat katoda Misal: pemurnian emas ,nikel,tembaga.

Yang keempat dengan cara instrumen dibedakan menjadi 2 bagian


yaitu :

Dengan menghitung kadar zat secara spektofotometri dan fluorometry.

6. Bagaimana menghitung kadar zat secara spektrofotometri?


Jawab :
Dasar: Hukum Lambert & Beer:
Jika intensitas cahaya monochromatic (Io) meliwati suatu medium homogen
maka intensitas cahaya tsb sebagian akan diabsorbsi (Ia), sebagian akan
transmisikan/ diliwatkan (It) dan sebagian akan direfleksikan (Ir)
Ditulis Io = Ia + It + Ir

Jika ditulis seperti A : 1%


325 mµ = 1,5
1cm
artinya: pada panjang gelombang cahaya 325 mµ dari larutan 1% dalam
cuvet yang tebalnya 1 cm, nilai absorbansi larutan sampel.
tsb adalah 1,5
ingat: A = log I0/It
Note: Aplikasinya dibuat dulu curva baku yang menghubungkan A vs C
dalam berbagai cosentrasi dari zat murni yang sama

Anda mungkin juga menyukai