Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 1

1. Jelaskan arti K3 listrik


Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan,
proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari
keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam
melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk
instalasi maupun jaringan.

2. Apa dasar hukum dari tujuan K3 listrik


Undang-undang No 20 Th 2002 ketenagalistrikan mengenai Pengusahaan Listrik

Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No.Kep75/Men/2002 pemberlakuan


PUIL 2000 SNI 04-0225-2000.

Peraturan Umum Instalsai Listrik (PUIL) 2000 Standard Nasional Indonesia (SNI) 04-
0225-2000 ditetapkan sebagai standard wajib Keputusan Menteri Energi & Sumber
Daya Mineral No.2046K/40/MEN/2001.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per02/Men/1989 tentang instalasi penyalur petir.


Berlaku untuk sistem proteksi eksternal/ proteksi bahaya sambaran langsung

SNI 225.2000 (PUIL 2000).


Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal/ proteksi bahaya sambaran tidak
langsung.

3. Sebutkan dan jelaskan upaya pencegahan kecelakaan kerja listrik


Beralas kaki

Ketika bekerja dengan listrik, salah satu hal yang mesti diperhatikan yaitu jangan
sampai tubuh terhubung langsung ke tanah, sebab tanah merupakan kutub negatif pada
setiap aliran listrik. Maka dari itu ketika sedang bekerja menghadapi listrik, usahakan
jangan samai tubuh bersentuhan langsung dengan tanah ataupun bersentuhan dengan
bumi.

Selalu mengecek aliran listrik menggunakan test pen

Menggunakan Test Pen guna membedakan kabel negatif serta kabel positifnya. Ceklah
aliran listrik pada setiap kabel tersebut sehingga ketika bekerja tidak akan tersengat
listrik.

4. Sebutkan dan Jelaskan alat pelindung dari pekerjaan kelistrikan


Safety Helmet : Manfaat utama dari helm safety sendiri yaitu membuat perlindungan
kepala si pekerja, agar dapat terlepas dari kejatuhan barang dan yang lain, dan
meminimalkan cedera yang akan menimpa si pekerja tersebut
Hand Gloves : Alat ini berguna untuk melindungi tangan dari benda – benda tajam dan
mencegah cidera saat sedang bekerja.
Safety Belt: Manfaat utama sabuk keselamatan ini untuk melindungi seseorang pekerja
dari kecelakaan kerja ketika bekerja, misalnya saat aktivitas erection baja pada
bangunan tower.
Safety Shoes: salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang wajib dipakai oleh pekerja
yang kemungkinan dapat terkena pecahan kaca, besi ataupun serpihan lainnya yang
pastinya sangat membahayakan telapak kaki.

5. Sebutkan dan jelaskan bahaya listrik

■Bahaya Sentuhan Langsung


Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara
normal bertegangan.
■. Bahaya Sentuhan Tidak Langsung
entuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara
normal tidak bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi.
■Bahaya Kebakaran
KELOMPOK 2

1. Perbedaan generator AC dan generator DC

a) Perbedaan desain
Generator AC memiliki stator berupa kabel yang tetap dan rotor berupa
magnetnya. Jadi magnet berputar di sekitar kumparan. Sementara itu generator
DC memiliki kumparan yang berputar dengan magnet sebagai statornya.

b) Penggunaannya
Generator AC lebih sering digunakan untuk kebutuhan listrik rumahan untuk
menggerakan motor berukuran kecil seperti vacuum cleaner, dan kipas angin,
jenis arus ini juga aman ditransfer dalam jarak jauh dan tidak kehilangan energy.
Sementara itu Generator DC sering digunakan untuk kereta listrik dan motor-
motor besar lainnya.

c) Energi yang bisa dihasilkan


Arus AC sangatlah aman untuk ditransfer ke seluruh kota dan dapat menghasilkan
energy yang jauh lebih besar dibandingkan arus DC. Arus DC tidak bisa mengalir
ke tempat yang jauh karena cenderung kehilangan energi ketika dialirkan.

d) Penyebab aliran arus


Pada generator AC arus dihasilkan karena gaya magnet yang berputar sepanjang
kabelnya, sementara itu pada generator DC arus dihasilkan karena gaya magnet
yang tidak berputar dan bersifat tetap sepanjang kabelnya.

e) Frekuensi
Frekuensi arus yang dihasilkan oleh generator AC adalah 50 hertz atau 60 hertz
(berbeda-beda di berbagai negara). Sementara itu arus dari generator DC adalah
nol. Kenapa bisa begitu? Karena arus yang dihasilkan generator AC seperti
gelombang karena berbolak-balik, oleh karena itu arus AC memiliki frekuensi.
Sementara arus DC bentuk arusnya lurus tanpa amplitudo, maka dari itu
frekuensinya nol.

f) Arah arus yang dihasilkan


Arah dari arus yang dihasilkan generator AC berbalik dan terus berbalik ketika
mengalir di sebuah sirkuit. Sementara itu arus dari generator DC mengalir di satu
arah.

g) Kekuatan arus yang dihasilkan


Arus dari generator AC berubah-ubah terus setiap waktu, maka dari itu terkadang
terjadi gangguan listrik di rumah anda karena kekuatan arusnya berubah-ubah.
Sementara itu generator DC menghasilkan arus yang konstan.

h) Arah gerak elektron


Elektron dari arus yang dihasilken generator AC memiliki dua arah yaitu depan
dan belakang, pergantian arah ini terjadi sangat cepat dalam satu cyclenya (satuan
waktu). Sementara elektron dari arus DC mengalir dengan arah depan saja.

2. Prinsip kerja motor induksi

Bahwa medan magnet yang berputar mengarah ke arah berlawanan arah jarum
jam. Medan magnet yang berputar memiliki polaritas yang bergerak. Polaritas medan
magnet bervariasi dengan memperhatikan setengah siklus positif dan negatif dari suplai.
Perubahan polaritas membuat medan magnet berputar.

Konduktor rotor tidak bergerak. Konduktor stasioner ini memotong medan


magnet berputar dari stator, dan karena induksi elektromagnetik, EMF menginduksi
dalam rotor. EMF ini dikenal sebagai EMF yang diinduksi rotor, dan ini disebabkan oleh
fenomena induksi elektromagnetik.

Konduktor rotor dihubung pendek baik oleh cincin akhir atau dengan bantuan
resistansi eksternal. Gerakan relatif antara medan magnet yang berputar dan konduktor
rotor menginduksi arus dalam konduktor rotor. Ketika arus mengalir melalui konduktor,
fluks menginduksi padanya. Arah fluks rotor sama dengan arah arus rotor.

Sekarang kita memiliki dua fluks satu karena rotor dan yang lain karena stator.
Aliran-aliran ini saling berinteraksi. Di satu ujung konduktor fluks saling membatalkan,
dan di ujung lainnya, kerapatan fluks sangat tinggi.
Dengan demikian, fluks densitas tinggi mencoba untuk mendorong konduktor
rotor menuju daerah fluks densitas rendah. Fenomena ini menginduksi torsi pada
konduktor, dan torsi ini dikenal sebagai torsi elektromagnetik.

Arah torsi elektromagnetik dan medan magnet yang berputar adalah sama.
Dengan demikian, rotor mulai berputar ke arah yang sama dengan medan magnet yang
berputar.

Kecepatan rotor selalu kurang dari medan magnet yang berputar atau kecepatan
sinkron. Rotor mencoba berlari dengan kecepatan rotor, tetapi selalu terlepas.

Dengan demikian, motor tidak pernah berjalan pada kecepatan medan magnet
yang berputar, dan ini adalah alasan karena motor induksi juga dikenal sebagai motor
asinkron.

3. Prinsip kerja motor sinkron


Salah satu fungsi yang beda dari motor sinkon adalah dapat berjalan tanpa slip
pada kecepatanyang di tentukan oleh frekuensi sumber terhubung dan jumlah kutub yang
ada didalamnya.Jenis motor ini diatur sebuah medan putar melalui kumparan stator yang
dibangkitkan oleh arus bolak-balik. ( Tindakan ini mirip dengan prinsip kerja motor
induksi ).Sebuah medan bebas didirikan rotor yang dibangkitkan oleh arus searah melalui
slip ring yangdipasang pada poros. Rotor memiliki jumlah kumparan yang sama dengan
stator.Pada kecepatan putar, kutub ini (utara dan selatan) saling mengunci satu sama lain
secaramagnetis sehingga kecepatan rotor pada langkah ini berputar bersama medan
magnet pada stator.!tau dengan kata lain, rotor berubah pada kecepatan sinkron."ariasi
beban terhubung tidak menyebabkan perubahan berarti pada kecepatan, karena akansama
dengan motor induksi
4. Jenis motor AC 1 fasa
- Motor Kapasitor
Konstruksi sebuah motor kapasitor mirip dengan motor fasa belah, hanya pada jenis
kapasitor ini di tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC
satu fasa dan umumnya banyak digunakan untuk pompa air, refrigerator, compressor
udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat kedudukan kapasitor pada motor terletak pada
bagian atas motor ada juga yang di dalam kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini
berfungsi untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start pada motor
kapasitor dan geseran fasa antara belitan utama dan bantu lebih dipertajam.
Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini antara lain:
a.Kapasitor kertas (The Paper Capacitor)
b.Kapasitor minyak (The oil Capacitor)
c.Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor)

Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 mikroF – 150 mikroF. Menurut hubungan
kapasitornya jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1.Motor kapasitor start (starting capacitor motor)
2.Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)
3.Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)

- Motor shaded pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan
banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin,
blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang
terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator.
Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang
dua buah bearing. Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian,
yaitu bagian stator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar
ditempatkan di tengah-tengah stator,
Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi
yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan
cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole banyak digunakan
untuk peralatan rumah tangga kecil.
5. Keuntungan dan kerugian motor AC 3 fasa

No Keuntungan Kerugian
1 Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila Kecepatan tidak mudah
motor dengan rotor sangkar dikontrol
2 Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi Power faktor rendah
pada beban ringan

3 Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal tidak ada Arus start biasanya  sampai >
sikat sehingga rugi gesekan ke,il kali dariarus nominal
4 Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor
hampir tidak diperlukan

KELOMPOK 3

1. Jelaskan tentang system distribusi dan fungsi distribusi tenaga listrik!


Sistem Distribusi dan Fungsi Distribusi Tenaga Listrik:
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source)
sampai ke konsumen,
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan
2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan,
karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan
distribusi. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11
kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan
menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi.
Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecilkerugian daya listrik pada saluran
transmisi, dimana dalam hal ini kerugian dayaadalah sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus
yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula.
Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta pembatasan-
pembatasan.
Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)
Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi (HV,UHV,EHV)
Daerah III : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV).
Daerah IV : (Di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan rendah.

2. Jelaskan tentang konfigurasu jaringan ditribusi!


Ada tiga macam konfigurasi yang dikenal, yaitu:
a. Konfigurasi Horizontal
Konfigurasi horizontal yaitu bila diantara ketiga saluran fasanya saling membentuk garis
lurus horizontal sejajar dengan permukaan tanah. Konfigurasi horizontal ini ada dua macam,
yaitu konfigurasi horizontal tanpa perisai pelindung dan konfigurasi horizontal dengan perisai
pelindung.
b. Konfigurasi Vertikal
Konfigurasi vertikal yaitu bila diantara ketiga saluran fasa pada sistem tiga phasa (R, S,
T) saling membentuk garis vertikal, yaitu tegak lurus dengan bidang tanah dan sejajar dengan
posisi tiangnya. Dalam perkembangannya, terdapat pula konfigurasi vertikal delta.
c. Konfigurasi Segitiga atau Delta
Konfigurasi segitiga atau delta yaitu apabila ketiga saluran phasanya membentuk bidang
segitiga (delta).

3. Apakah yang dimaksud dengan transformator dan sebutkan jeni jenis transformator
yang saudara ketahui
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy
listrik satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
lain, melalui suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator
adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai tertentu ke
nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder.
Jenis jenis transformator
1 Jenis-jenis transformator adalah [3]:

1. Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa
ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator
menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

2. Step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui,
terutama dalam adaptor AC-DC.

3. Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan
sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk
tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan
transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan
kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat
memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu,
autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat
(biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

4. Autotransformator Variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan
tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-
ubah.

5. Transformator Isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan
primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain,
gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator
seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator
jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

6. Transformator Pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan
keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh
sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena
GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,
transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer
berbalik arah.

7. Transformator Tiga Fasa


Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara
khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan
sekunder dihubungkan secara delta (Δ)

4. Jelaskan aplikasi transformator yang saudara ketauhi


.Trafo step-up dan trafo step-down sering kita temui dalam kehidupan sehari
– hari.Contohnya untuk trafo step-up dapat kita temui pada pembangkit tenga listrik
sebagai penariktegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan
dalam transmisi jarak jauh. Untuk trafo step-down, trafo jenis ini sangat mudah ditemui. Trafo
step-downterutama terdapat dalam adaptor-
adaptor listrik. Misalnya, adaptor handphone, kamera, dsb

5. Sebutkan dan jelaskan jenis rugi –rugi pada transformator


. Berikut ini adalah kerugian kerugian yang terdapat pada sebuah trafo:
Kerugian arus eddy: kerugian ini disebabkan ggl masukan yang menimbulkan arus eddy
dalam inti magnet yang melawan flux magnet yang membangkitkan ggl. Kerugian ini dapat
dikurangi dengan cara membuat inti trafo berlapis lapis.
Kerugian efek kuli : arus bolak balik cendrung untuk mengalir pada permukaan
konduktor sehingga dapat menambah resistansi relatif lilitan dan memperbesar kerugian
kapasitas. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan jenis kawat litz yaitu jenis kawat
yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi.
Kerugian histerisis : kerugian yang terjadi ketika arus primer ac berbalik arah disebabkan
inti trafo tidak dapat mengubah arah fluksi magnet secara seketika. Kerugian ini dapat dikurangi
dengan menggunakan material inti yang mempunyai reluktansi rendah.
Kerugian kapasitas liar : Kerugian ini disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada
lilitan transformator. Kerugian ini sangat terasa pengaruhnya pada efisiensi trafo frekuensi
tinggi. Untuk mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan menggulung lilitan primer dan
sekunder secara semi acak (bank winding).
Kerugian kopling : terjadi karena kopling primer dan sekunder bekerja tidak sempurna
sehingga tidak semua fluksi magnet yang diinduksikan lilitan primer dapat memotong lilitan
sekunder. Untuk mengatasi atau mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan cara
menggulung lilitan secara berlapis lapis antara lilitan primer dan sekunder.
Kerugian tembaga : kerugian ini karena faktor resitansi yang dimiliki tembaga yang akan
menimbulkan disipasi daya ketika dilalui arus listirk (i^2 x R)
Kerugian kerugian ini akan mempengarui efisiensi kerja dari transformator. Karena
karugian kerugian pada trafo tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, maka efisiensi dari trafo tidak
ada yang mencapai 100 %. Efisiensi trafo 100 % merupakan efisiensi trafo ideal yang hanya ada
dalam teori. Untuk trafo yang bekerja pada frekuensi rendah nilai efisiensinya dapat mencapai 98
%.

KELOMPOK 4

1. Jelaskan penggunaan turbin yang saudara ketahui !


Jawab :
 Turbin angin : Sebagai penghasil listrik alternatif, sebagai penggerak pompa air
 Turbin uap : Sebagai pembangkit tenaga listrik dan transportasi
 Turbin air : Sebagai kincir air, sebagai pompa air, dan PLTA
2. Sebutkan dan jelaskan komponen – komponen turbin uap!
Jawab :
 Shaft Seal
Adalah bagian dari turbin antara poros dengan casing yang berfungsi untuk
mencegah uap air keluar dari dalam turbin melewati sela-sela antara poros dengan
casing akibat perbedaan tekanan dan juga untuk mencegah udara masuk ke dalam
turbin (terutama turbin LP karena tekanan uap air yang lebih vakum) selama
turbin uap beroperasi.
 Turbine Bearings
Bearing / bantalan pada turbin uap memiliki fungsi sebagai berikut:
o Menahan diam komponen rotor secara aksial
o Menahan berat dari rotor
o Menahan berbagai macam gaya tidak stabil dari uap air terhadap sudu
turbin
o Menahan gaya kinetik akibat dari sisa-sisa ketidakseimbangan atau
ketidakseimbangan karena kerusakan sudu (antisipasi)
o Menahan gaya aksial pada beban listrik yang bervariasi
 Balance Piston
Pada turbin uap, ada 50% gaya reaksi dari sudu yang berputar menghasilkan gaya
aksial terhadap sisi belakang dari silinder pertama turbin, gaya inilah yang perlu
dilawan oleh sistem balance piston.
 Turbine Stop Valves
Atau disebut juga Emergency Stop Valve karena berfungsi untuk mengisolasi
turbin dari supply uap air pada keadaan darurat untuk menghindari kerusakan atau
juga overspeed.
 Turbine Control Valve
Berfungsi untuk mengontrol supply dari uap air yang masuk ke dalam turbin
sesuai dengan sistem kontrol yang bergantung pada besar beban listrik.
 Turning Device
Adalah suatu mekanisme untuk memutar rotor dari turbin pada saat start awal atau
pada saat setelah shut down untuk mencegah terjadinya distorsi/bending akibat
dari proses pemanasan atau pendinginan yang tidak seragam pada rotor.
3. Sebutkan dan jelaskan jenis – jenis pemeliharaan pada turbin!
Jawab :

3. Jenis jenis pemeliharaan turbin


A. Pemeliharaan Turbin Uap
1. Pemeliharaan Berdasarkan Periode (Time Based Maintenance)
Pada umumnya ada tiga jenis pemeliharaan periodik yang ada pada turbin uap yaitu :
 Simple Inspection atau Si  (8.000 jam operasi)
 Mean Inspection atau Me  (16.000 jam operasi)
 Serious Inspection atau Se  (32.000 jam operasi)
Dalam Mean Inspection, terdapat pekerjaan yang sama dengan Simple Inspection yang
ditambah dengan beberapa pekerjaan lain yang diperlukan, demikian juga halnya dengan
Serious Inspection akan ada pekerjaan yang sama dengan Mean Inspection yang ditambah
dengan beberapa pekerjaanlain yang harus dilakukan sesuai dengan Maintenance Manual
Book.
Serious Inspection juga dilakukan pada tahun pertama operasi, hal ini biasanya disebut
First Year Inspection. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengamati kemungkinan
kerusakan yang terjadi dan juga dapat digunakan untuk mendapatkan jaminan atau garansi
dari kontraktor atau pabrik pembuat turbin uap yang bersangkutan. First Year Inspection
biasanya dilakukan oleh kontraktor atau pabrik pembuatnya.
Siklus inspection tersebut diatas apabila dihitung dari saat dimulainya operasi turbin uap
akan berurutan sebagai berikut :

                     
     

2. Pemeliharaan Berdasarkan Kondisi (Condition Based Maintenance)


Pemeliharaan yang waktu pelaksanaannya direncanakan sebelumnya, berdasarkan data
operasi yang dicatat dan unit diberhentikan beberapa saat sebelum sampai pada kondisi rusak.
Apabila pemberhentian mesin dilaksanakan atas hasil analisa data, maka disebut pemeliharaan
prediktif. Pemeliharaan berdasarkan kondisi pada umumnya dibagi dua macam yaitu :
 Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi (In Service Maintenance)
 Pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi (Outage Maintenance)
a.    Pemeliharaan Dalam Keadaan Beroperasi
Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi adalah pekerjaan yang dilakukan tanpa
mengganggu jalannya operasi turbin. Pada umumnya pekerjaan yang dilakukan adalah
pekerjaan-pekerjaan ringan seperti pembersihan, pengukuran, pengamatan dan sebagainya
pada turbin maupun peralatan bantunya. Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi
mencakup :
 Pemeliharaan Rutin
Beberapa pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan pada saat turbin beroperasi,
diantaranya :
 Penambahan grease pada bagian yang memerlukannya
 Menambah minyak pelumas ke dalam tangki
 Membersihkan minyak pelumas melalui instalasi pemurniminyak pelumas.
 Membuang air dan lumpur melalui drain tangki minyak pelumas dan memeriksa
kondisi minyak pelumas.
 Mengencangkan baut-baut yang longgar
 Menutup atau mengurangi kebocoran pada seal katup-katup.
 Peralatan Stand-by
Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap memiliki unit
cadangan atau stand-by, sehingga apabila peralatan bantu tersebut memiliki unit
cadangan,maka unit cadangan itu dapat dipelihara seperti dalam keadaan stop.
 Pengaman Turbin
Pemeliharaan lengkap dari pengaman turbin beserta sistemnya dilakukan pada
saat turbin tidak beroperasi, akan tetapi untuk melihat unjuk kerja dari peralatan
pengaman tersebut, banyak pabrikan turbin membuat peralatan pengamatan yang dapat
diuji pada saat turbin bekerja dengan cara pengujian simulasi.
Pengujian pada saat bekerja ini amat riskan, karena dapat menyebabkan turbin
akan trip apabila tidak dilakukan dengan benar dan sangat berhati-hati.
 Turbin Supervisory
Pengamatan terhadap pengukuran yang didapat dari peralatan turbine
supervisory haruslah dicatat, diamati dan dievaluasi dengan tepat untuk melihat gejala
kerusakan yang terjadi dan parameter-parameter itu tidak boleh dilampaui. Peralatan
turbin supervisory adalah alat-alat untuk mengukur eksentrisitas, getaran, temperatur
bantalan, kecepatan, posisi rotor dan pemakaian trhust bearing.
 Kebersihan
Dalam pemeliharaan turbin uap, kebersihan sangat besar pengaruhnya terhadap
keamanan operasi turbin, oleh sebab itu kebersihan pada saat turbin beroperasi tidak
boleh ditinggalkan, seperti kebocoran minyak pelumas.
b. Pemeliharaan Dalam Keadaan Tidak Beroperasi
Biasanya pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi dapat dilakukan pada saat
periodic inspection yaitu pada simple inspection, mean inspection dan seirous inspection.
Pada keadaan tertentu dapat dilakukan juga pemeliharaan tak terjadwal, tetapi hal ini
tidak boleh melampaui lama waktu yang diperlukan oleh kegiatan utama dan ini hanya
dilakukan pada peralatan yang pada pengamatan sebelumnya menunjukkan adanya kelainan.
Dalam sifat pemeliharaan seperti ini harus memperhatikan schedule inspection yang baik
sehingga urutan satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya tanpa ada waktu yang terbuang. Schedule yang baik akan mempercepat
penyelesaian pekerjaan dan mengurangi biaya inspection. Pemeliharaan dalam keadaan
beroperasi mencakup :
 Pemeliharaan Rotor Turbin
Pemeliharaan simple inspection pada rotor turbin dilakukan tanpa harus
mengangkat upper casing. Hal ini hanya berupa pemeriksaan pada sudu turbin tingkat
akhir dengan jalan melihatnya dari bagian atas kondensor setelah menhole disisi turbin
exhaust dibuka. Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah :
o   Kemungkinan adanya kerak yang menempel pada sudu akhir.
o   Kemungkinan terjadinya keretakan.
o   Kemungkinan terjadinya gesekan.
o   Kerusakan akibat benda asing.
o   Korosi dan erosi.
Sedangkan pada mean inspection dan serious inspection, seluruh bagian atas rotor
diperiksa dan diperbaiki. Pemeriksaan dilakukan dengan cara membuka upper
casing, melepas kopling, membuka bantalan dan komponen lainnya hingga rotor
dapat diangkat dan ditopang pada dudukan khusus yang disediakan. Pengangkatan
ini harus dilakukan dengan hati-hati karena sangat sempitnya clearance antara rotor
dan stator turbin.
 Pemeliharaan Stator Turbin
Pemeliharaan ini dilakukan dengan terlebih dahulu membuka upper casing,
kemudian angkat rotor dengan hati-hati, lalu lakukan pekerjaan pemeliharaan,
pemeriksaan dan perbaikannya, yaitu :
o   Periksa adanya kerak pada sudu tetap, bersihkan dengan sand-blast.
o   Laksanakan pemeriksan pada permukaan flanges upper dan lower casing.
o   Bersihkan ulir-ulir pada baut dan mur.
o   Periksa bekas bocoran uap melalui celah pada flanges antara upper dan lower
casing.
o   Periksa akibat korosi dan erosi pada labyrinth dan sudu-sudu.
o   Periksa dan perbaiki kerusakan pada sudu-sudu tetap.
o   Periksa keretakan-keretakan pada setiap bagian stator.
Setelah pekerjaan pemeliharaan selesai, maka perakitan kembali dilakukan.
Pengencangan baut harus melihat daftar besarnya momen penguncian yang
dikeluarkan pabrik. Perlu diperhatikan juga urutan pemasangan baut terutama pada
flange antara upper dan lower casing.
 Pemeriksaan Bantalan
Turbin uap memiliki dua jenis bantalan yaitu bantalan journal aksial dan bantalan
aksial (thrust bearing). Pemeriksaan dan pemeliharaan pada bantalan-bantalan ini
dilakukan baik pada Si, Me maupun Se. Pemeriksaan yang perlu dilakukan
diantaranya
o   Pengukuran Clearance.
o   Pemeriksaan bekas kontak / gesekan antara journal dengan bearing.
o   Goresan-goresan pada permukaan babbit (white metal).
o   Babbit yang terkelupas.
o   Keretakan.
o   Cacat cathodic.
 Pemeriksaan Labyrinth (Gland seal)
Pada Si, labyrinth tidak dibuka karena tidak dilakukan pemeriksaan terhadapnya,
tetapi hanya dilakukan pemeriksaan pada sistem uap perapatnya. Sedangkan pada Me
dan Se juga dilakukan pemeriksaan pada keadaan labyrinth-nya.
 Penyetelan Clerance Rotor dan Stator
Jarak celah atau clerance antara rotor turbin dan stator, terutama pada sisi tekanan
tinggi sangatlah sempit dan kemungkinan akan terjadinya gesekan antara rotor dengan
stator apabila celah ini tidak disetel dengan baik. Jarak clerance ini telah ditetapkan
oleh pabrikan dan penyetelannya harus dalam batas-batas yang ditentukan pabrikan.
Pengukuran dapat dilakukan dengan fuller, dial gauge, kawat timah dan alat ukur
lainnya.
 Penyebarisan Poros
Dalam kenyataannya posisi turbin dalam keadaan diam dan dingin, tidak lurus
sama sekali, sehingga posisi satu poros dengan poros lainnya tidak lurus/ sebaris,
misalnya poros turbin dengan poros generator, atau poros turbin tekanan tinggi dengan
poros turbin tekanan rendah. Ketidaksebarisan ini diakibatkan oleh melengkungnya
poros akibat dibebani rotor. Besarnya kelelngkungan akan tergantung dari beban rotor
dan kekakuan poros.
Dengan demikian satu poros dengan poros lainnya sengaja tidak dibuat sebaris,
akan tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga ada ketidaksebarisan yang besarnya
sudah ditentukan oleh pabrik pembuat. Diharapkan pada saat turbin berputar dan
panas, posisi poros akan menjadi sebaris baik arah aksial maupun radial. Dalam
pelaksanaan penyebarisan pada turbin generator tertentu harus sesuai dengan
ketentuan pabrik.
 Pemeliharaan Sistem Governor
Pemeliharaan ini meliputi pemeilharaan terhadap katup uap utama, katup pengatur
(governor valve) dan intercept valve serta sistem kontrol governor dan proteksi
putaran lebih (over speed).
Hal-hal yang dilakukan mencakup pemeriksaan, pembersihan dan perbaikan atau
penggantian komponen yang rusak.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan pada katup-katup, kemudian
dilakukan penyetelan kembali yang sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
 Pengujian pada Peralatan Proteksi
Setelah pekerjaan inspection selesai dilakukan, perlu adanya pengujian pada
peralatan proteksi untuk menjamin agar turbin bekerja dengan aman. Pengujian
dilakukan pada :
o   Overspeed trip
o   Low bearing oil pressure trip
B. Turbin Air
Pada umumnya pemeliharaan komponen turbin air dan alat bantunya dilakukan dalam 2
katagori, yaitu :
- Pemeliharaan yang bersifat Rutin.
- Pemeliharaan yang bersifat Periodik.
1. Pemeliharaan Rutin
Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara
berulang dengan periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi
sedang beroperasi, yaitu meliputi :
o Pemeriksaan temperatur bearing, air pendingin, minyak tekan dan sebagainya
dilakukan setiap hari.
o Pemeriksaan kebocoran pada perapat poros (seal) dilakukan setiap hari, apabila
terjadi kebocoran melebihi batas yang ditentukan, maka untuk mengatasinya
adalah dengan cara mengencangkan baut penekan perapat poros sedikit-sedikit
dan merata, sampai bocorannya mengecil, seandainya tidak dapat diatasi maka
unit distop dan seal diganti dengan yang baru. - Pemeriksaan vibrasi sekali
sebulan.
o Pemeriksaan tekanan air dan tekanan minyak tekan dilakukan setiap hari.
o Pemeriksaan kebocoran air pada pemegang sudu atur / bos sudu atur.
o Pemeriksaan kebisingan atau terjadinya suara yang aneh didalam rumah turbin.
o Pemeriksaan pada pipa pelepas air apakah timbul kavitasi dan bila perlu stel
tekanan hampanya.
o Pemeriksaan pada servomotor apakah ada kebocoran minyak, bila bocor
diperbaiki.
o Pemeriksaan tekanan udara pada akumulator, bila kurang ditambah/menambah
sendiri (otomatis).
o Pemeriksaan air pendingin dan saringan dibersihkan setiap hari.
o Pemeriksaan level minyak tekan dan minyak bantalan, bila kurang ditambah.
2. Pemeliharaan Periodik.
Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang dilakukan
berdasarkan lama operasi dari turbin air, yang diklasifikasikan :
- Pemeriksaan sederhana, setiap 8.000 jam.
- Pemeriksaan sedang, setiap 20.000 jam.
- Pemeriksaan serius, setiap 40. 000 jam.
Pemeriksaan periodik kegiatan yang dilakukan meliputi pembongkaran
(disassembly), pemeriksaan (inspection) dan pengujian (testing). Kegiatan
pemeriksaan tersebut tidak harus semua komponen dilakukan sama, melainkan
tergantung dari klasifikasi pemeriksaan periodiknya. Pemeriksaan sederhana dan
sedang, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya melainkan sebagian saja. Tetapi
pemeriksaan serius, kegiatankegiatan seperti tersebut diatas dilakukan secara
menyeluruh terhadap turbin dan alat bantunya. Adapun jenis-jenis kegiatan yang
dilakukan dalam Pemeriksaan Serius, meliputi :
Pengosongan air didalam rumah turbin.
- Pelepasan pipa-pipa ukur (manometer dan vacuummeter).
- Pelepasan draft tube atau manhole draft tube.
- Pelepasan manhole rumah turbin.
- Penutupan lubang saluran pembuangan.
- Pelepasan bos sudu atur bagian luar atau bagian bawah.
- Pelepasan tutup turbin bagian luar atau bagian bawah.
- Pelepasan distributor turbin : sudu atur, cincin pengatur dan batang penggerak.
- Pelepasan rumah bantalan turbin.
- Pelepasan perapat poros turbin.
- Run out test sebelum lepas kopling.
- Pelepasan baut kopling poros turbin dengan poros generator.
- Pelepasan tutup turbin bagian dalam atau bagian atas.
- Pengangkatan runner.
- Pemeriksaan dan perbaikan runner, poros, kopling dan bearing.
- Pemeriksaan dan perbaikan tutup turbin.
- Pemeriksaan dan perbaikan rumah turbin dan pengaman tekanan air (relief
valve).
- Pemeriksaan dan perbaikan draft tube.
- Pemeriksaan dan perbaikan sudu-sudu atur.
- Pemeriksaan dan perbaikan katup utama (main inlet valve).
- Pemeriksaan dan perbaikan perapat poros (seal).
- Pemeriksaan dan perbaikan bushing sudu atur.
- Penyetelan sudu atur dan penggurisan spie sudu atur.
- Pembuatan alur spie sudu atur
- Pemasangan poros runner dan pengukuran centering runner.
- Pemasangan sudu-sudu atur.
- Pemasangan tutup turbin.
- Pengukuran clearance antara runner dengan pelindung tutup turbin.
- Pemasangan dan penyetelan perapat poros.
- Pemasangan mekanik sudu atur.
- Pemasangan dan penyetelan bantalan turbin.
- Pembongkaran tutup draft tube.
- Pemasangan draft tube.
- Pemasangan manhole.
- Pemasangan pipa manometer dan vacuummeter.
- Pengisian minyak bantalan (bearing) dan minyak governor.
Pemeriksaan Rumah Turbin.
- Pemeriksaan bagian dalam rumah turbin, tutup turbin dan pelindung tutup turbin
terhadap kerusakan. Bila ada kelainan harus diperbaiki/diganti. Pemeriksaan
baut-baut dudukan rumah turbin.
- Pemeriksaan dan pengukuran celah (clearance) sisi masuk dan sisi keluar antara
tutup turbin dan runner. Bila harga clearance melebihi batas maximal yang telah
ditentukan, harus diganti. Pengukuran celah (clearance) dilakukan sebelum dan
sesudah diperiksa/diperbaiki. Pemeriksaan Distributor Turbin
- Pemeriksaan sudu-sudu atur terhadap kerusakan, bila rusak harus diperbaiki.
- Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi sudu atur menutup
rapat. Bila diperoleh celah yang melebihi harga yang ditentukan harus diperbaiki
atau distel kembali.
- Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi sudu atur menutup
rapat. Bila diperoleh celah yang melebihi harga yang ditentukan harus diperbaiki
atau distel kembali.
- Pemeriksaan dan pengukuran jarak antara masing-masing sudu atur pada posisi
sudu atur membuka penuh. Pengukuran kerapatan dan jarak dilakukan sebelum
dan sesudah diperiksa/diperbaiki.
- Pemeriksaan dan pengukuran celah antara sudu atur dengan cincin dudukan sudu
atur. Bila harga celah melebihi toleransi yang ditentukan, harus diperbaiki (sudu
atur diganti atau cincin dudukan sudu atur diganti) Pengukuran celah dilakukan
sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki
Pemeriksaan Runner.
- Pemeriksaan terhadap kerusakan (kavitasi, keausan, keretakan). Bila ada
kelainan harus diperbaiki atau diganti.
- Pemeriksaan dan pengukuran celah antara runner dengan tutup turbin. Bila ada
kelainan harus diganti.
- Pemeriksaan pasak dan baut antara poros dan runner.
- Pengaman Tekanan Air.
- Pemeriksaan bagian dalam terhadap kerusakan. Bila rusak ringan harus
diperbaiki dan bila rusak berat harus diganti.
- Pemeriksaan dan pengukuran kerapatan katup terhadap dudukannya pada posisi
tertutup. Bila tidak rapat harus diperbaiki dengan cara diskir atau diganti.
Pengukuran kerapatan dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki. -
Pengujian bekerjanya pengaman tekanan air pada waktu percobaan pelepasan
beban (percobaan unit berbeban setelah semua peralatan siap beroperasi).
Pemeriksaan Poros.
- Pemeriksaan dan pengukuran celah antara poros dan bantalan. Bila harga celah
melebihi toleransi yang ditentukan, harus diperbaiki/diganti.
- Pemeriksaan/pengukuran kelurusan poros turbin generator (run out shaft).
- Pemeriksaan dan pengukuran getaran poros pada bantalan. Bila getaran melebihi
batas, harus diperbaiki. Pengukuran getaran dilakukan sebelum dan sesudah
inspection.
Pemeriksaan Pipa Pelepas Air.
- Pemeriksaan bagian dalam pipa pelepas air terhadap kerusakan (terutama pada
sisi masuk pipa pelepas air akibat kavitasi). Bila rusak harus diperbaiki.
- Pemeriksaan pipa dan katup injeksi apakah mengalami kerusakan. Bila rusak
harus diperbaiki/diganti.
Pemeriksaan Pengatur Putaran Turbin (Governor).
- Pemeriksaan dan membersihkan cooler (pendingin) minyak regulator.
- Pemeriksaan viskositas minyak. Bila sudah tidak memenuhi syarat minyak
diganti dengan yang baru.
- Pemeriksaan kebocoran minyak pada servomotor, bila bocor diperbaiki.
Pemeriksaan Katup Utama (Main Inlet Valve).
- Pemeriksaan kebocoran. Bila kebocoran air melebihi batas yang ditentukan,
maka harus diganti seal main gasketnya.
- Pemeriksaan dan pengencangan baut-baut.
- Pemeriksaan kebocoran minyak pada servomotor, bila bocor diperbaiki
C. Turbin gas
Pemeliharaan Selama Unit Beroperasi.
Merupakan pengamatan yang terus menerus selama Turbin Gas dioperasikan.
Pengamatan ini biasanya dilaksanakan setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan dan
setiap tahun.
Bagian-bagian yang diamati diantaranya :
- Tekanan bahan bakar pada Fuel Nozzle
- Differential Pressure pada filter-filter
- Exhaust Gas Temperature
- Kebocoran-kebocoran.
- Vibrasi
- Tingkat kekotoran Kompresor
Kotoran pada kompresor dapat dikurangi dengan Catlyst atau campuran air
dengan detergent yang dilakukan pada saat Turbin Gas beroperasi, atau dapat juga
dengan Water Wash yang dilakukan ketika Turbin Gas pada posisi spin (600 RPM).
Besarnya vibrasi Turbin Gas dan peralatan lainnya perlu diamati. Sedikit perubahan
besarnya vibrasi mungkin diakibatkan oleh perubahan beban. Akan tetapi bila vibrasi
naik dengan cepat atau secara kontinyu terlihat ada tendensi kenaikan vibrasi, ini
merupakan suatu indikator untuk dilaksanakan aksi korektif (perbaikan). Mungkin yang
paling perlu untuk diamati adalah exhaust gas temperature (temperatur gas keluar turbin),
karena batas operasi Turbin Gas diset terhadap exhaust gas temperature.
Pekerjaan pengamatan yang dilanjutkan dengan aksi korektif seprti ini merupakan
bagian dari Predictive Maintenance.
Pemeliharaan Selama Unit Stop
 Fuel Nozzle Inspection.
Inspection ini adalah membuka, melepas serta membersihkan Fuel Nozzle dan
memeriksa bagian dalam Combustor Basket dan Transition Pice melalui lubang tempat
memasang Nozzle.
Untuk pemeriksaan pertama (terhitung sejak Turbin Gas dioperasikan sesudah
erection atau sesudah Major Inspection), pemeriksaan Fuel Nozzle ini selambat-
lambatnya-lambatnya dilaksanakan setelah mencapai 50 jam operasi. Apakah dari
pemeriksaan pertama ini tidak terlihat adanya kelain-kelain maka pemeriksaan
selanjutnya bersama dengan Combustor Section Inspection.
 Combustor Section Inspection
Bagian pekerjaan yang termasuk dalam Combustor Section Inspection adalah
membongkar, memeriksa dan memperbaiki Fuel Nozzle, Combustor Basket, Transition
Pieces dan komponen lain yang berada didalam Combustor Chamber. Bagian-bagian
yang dibuka tersebut harus dibersihkan dengan teliti, diperiksa dan diperbaiki. Pada
kesempatan ini juga diperiksa sudu-sudu turbin tingkat pertama yang dapat diperiksa dari
lubang tempat pemasangan Transition Pieces.
 Turbin Section Inspection
Inspection ini biasa disebut juga sebagai hot gas path inspection, yang meliputi
Combustor Section Inspection ditambah dengan memeriksa / memperbaiki bagian dalam
Turbin Gas dengan trelebih dahulu membuka Combustor Chamber Cylinder.
Sudu-sudu turbin dilepaskan dari rotornya kemudian dibersihkan dan diperbaiki.
Diaphragma dan seal labirin juga dilepas, dibersihkan dan diperbaiki. Dianjurkan juga
agar bantalan aksial (Thrust Bearing) serta bantalan journal (Journal Bearing) dibuka,
diperiksa dan diperbaiki.
 Major Inspection
Major Inspection adalah pemeriksaan dan perbaikan menyeluruh yang dilakukan
terhadap semua komponen unit PLTG (Turbin Gas, Kompresor, Peralatan bantu dll).
Pekerjaan yang dilaksanakan mencakup pekerjaan Combustor Section Inspection,
Turbine Section Inspection, ditambah dengan membuka Compresor Casing, melepas
sudu-sudu kompresor untuk diperiksa / diperbaiki.
Diaphragma Kompresor, Seal labirin, bantalan-bantalan juga dilepas, dibersihkan
diperiksa dan diperbaiki. Dalam pelaksanaan Major Inspection ini juga dilakukan
alignment (penyetelan-penyetelan) secara menyeluruh. Kriteria pemeriksaan, perbaikan
dan penggantian dapat dilihat dari Service Bulletin yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat
atau dari buku manual.
4. Jelaskan fungsi dari turbin uap!
Jawab:

Berfungsi untuk memutar generator, terdiri dari HP (high pressure) turbine, IP


(intermediate pressure) turbine dan LP (low pressure) turbine. Turbine dan generator
memiliki beberapa peralatan pendukung, yaitu lubricating oil system dan generator
cooling system.
5. Jelaskan cara kerja turbin uap!
Jawab :
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun cakram yang
disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap bertekanan yang berasal
dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan menggunakan bahan bakar padat,
cair dan gas.

Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan
dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama
halnya dikopel dengan sebuah generator singkron untuk menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi
muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor
menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju
boiler. Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula yang
masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap bernilai lebih
kecil dari 50%. Turbin uap yang modern mempunyai temperatur boiler sekitar 5000C
sampai 6000C dan temperatur kondensor 200C sampai 300C.

KELOMPOK 5

1. Sebutkan jenis jenis uap air yang saudara ketahui dan cara pembuatannya

Jawab:

Menurut keadaannya uap ada tiga jenis, yaitu :

a. Uap jenuh
Uap jenuh merupakan uap yang tidak mengandung bagian-bagian air yang lepas dimana
pada tekanan tertentu berlaku suhu tertentu.
b. Uap kering
Uap kering merupakan uap yang didapat dengan pemanas lanjut dari uap jenuh dimana
pada tekanan terbentuk dan dapat diperoleh beberapa jenis uap kering dengan suhu yang
berlainan.
c. Uap basah
Uap basah merupakan uap jenuh yang bercampur dengan bagian-bagian air yang halus
yang temperaturnya sama.
2. Apakah yang saudara ketahui tentang boiler? Jelaskan secara singkat jenis jenis boiler yang
saudara ketahui

Jawab:

Boiler atau ketel uap merupakan sebuah alat untuk pembangkit uap (uap air),
dimana uap ini berfungsi sebagi zat pemindah tenaga kaloris. Tenaga kalor yang
dikandung dalam uap dinyatakan dengan entalpi panas.

Jenis- jenis boiler:

1. Boiler Pipa Api (Fire Tube Boiler)


Pada boiler pipa api, api dan gas panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan
bakar mengalir melalui pipa-pipa yang dikelilingi oleh air yang berfungsi sebagai
penyerap panas. Panas dihantarkan melalui dinding-dinding pipa dari gas-gas panas
ke air disekelilingnya. Boiler pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak, gas,
dan bahan bakar padat.
2. Boiler Pipa Air (Water Tube Boiler)
Pada boiler pipa air, air berada di dalam pipa-pipa yang dikelilingi oleh api dan
gas-gas panas yang berada di luar pipa, sehingga pembentukan uap terjadi di dalam
pipa-pipa. Pada dinding dapur boiler pipa air, hampir semuanya tertutup oleh pipa-
pipa air. Pipa-pipa air ini berfungsi sebagai permukaan perpindahan panas, dan
sebagai pendingin dinding dapur boiler sehingga akan memperpanjang usia pakainya.

3. Sebutkan dan jelaskan komponen utama dari boiler yang saudara ketahui

Jawab:

Komponen Utama Boiler:

1. Pompa air umpan ketel


Mempunyai peranan penting yaituuntuk mensirkulasi air menuju steam drum boiler.
2. Economiser
Berfungsi untuk memanaskan air setelah melewati High Pressure Heater. Pemanasan
dilakukan dengan memanfaatkan panas dari flue gas yang merupakan sisa dari
pembakaran dalam furnace.
Temperatur air yang keluar dari Economizer harus dibawah temperatur jenuhnya untuk
mencegah terjadinya boiling dalam Economizer. Karena perpindahan panas yang terjadi
dalam Economizer merupakan konveksi, maka menaikkan luas permukaan akan
mempermudah perpindahan panas ke air. Inilah sebabnya mengapa desain pipa
Economizer dibuat bertingkat .
1. Boiler
Adalah bejana tempat menampung air yang datang dari economizer dan uap hasil
penguapan dari tube wall.
3. Superheater
Berfungsi untuk memanaskan uap dari Steam Drum menjadi uap panas lanjut (main
steam).Main steam digunakan untuk melakukan kerja dengan ekspansi dalam turbin.
Superheater memiliki lima bagian utama, yaitu :
a. Superheater (SH) Vertical Platens
b. SH Division Panel
c. Low Temperature SH Pendant
d. Low Temperature SH Horizontal
e. Back Pass and Roof
4. Air Heater
Adalah pemanas udara sehingga temperatur udara pembakaran dapat mencapai 300 0C.
Menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Air heater terpasang atas sekumpulan
pipa bajayang dipasang didalam saluran gas panas. Gas panas mengalir didalam pipa
sedangkan udara yang dipanassi mengalir diluar pipa.
5. Ruang Bakar
Merupakan ruang bakar yang pada dindingnya tersusun pipa – pipa.
6. Cerobong Asap
Adalah struktur bagian dari boiler yang menyediakan vertilasi untuk gas buang panas
atau asap dari ruang bakar untuk di buang ke atmosfir.
7. Blower
Adalah alat pembersih pada boiler pada tri area yaitu area superheater, economizer, serta
pada air heater. Blower menyemprotkan uap panas membersihkan dinding luar tube dan
elemen heat excahanger pada air heater.
4. Jelaskan perbedaan antara boiler, reboiler, dan waste heat boiler yang saudara ketahui

Jawab:
>Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana tertutup yang di dalamnya berisi air untuk
dipanaskan. Energi panas dari uap air keluaran boiler tersebut selanjutnya digunakan
untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk turbin uap, pemanas ruangan, mesin uap,
dan lain sebagainya. Secara proses konversi energi, boiler memiliki fungsi untuk
mengkonversi energi kimia yang tersimpan di dalam bahan bakar menjadi energi panas
yang tertransfer ke fluida kerja.
>Reboiler merupakan alat penukar panas yang bertujuan untuk mendidihkan kembali
serta meenguapkan sebagian cairan yang diproses. Media pemanas yang digunakan
antara lain uap (steam) dan minyak (oil). Alat penukar panas ini digunakan pada
peralatan distilasi.
>WHB (Waste Heat Boiler) adalah alat penukar panas sejenis dengan ketel uap tetapi
memiliki perbedaan pada sumber panas yang digunakan. Sumber panas pada ketel uap
yaitu hasil pembakaran bahan bakar sedangkan sumber panas pada WHB yaitu
memanfaatkan panas dari gas asap pembakaran atau cairan panas yang diperoleh dari
reaksi kimia.

5. Jelaskan cara perawatan boiler

Jawab:
Perawatan Boiler adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga boiler dan
melakukan perbaikan atau penggantian peralatan yang diperlukan agar Boiler bisa
dioperasikan kembali sesuai dengan yang direncanakan.
Jenis perawatan pada boiler:
1. Melakukan pengecekan dan pengontrolan setiap hari pada seluruh boiler, mengisi
boiler dengan air umpan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, karena dengan
mengisi boiler dengan air umpan (feed water) sesuai yang dipersyaratkan akan
mengurangi endapan dan kerak jika endapan dan kerak terlalu tebal maka menggangu
proses penyaluran panas dari dinding pemanas menuju air serta mengurangi efisiensi
Boiler.
2. Melakukan pemeriksaan pompa pengisi air umpan (Boiler feed water pump), apakah
pompa bekerja dengan baik atau tidak, serta pengontrolan air uman boiler dijaga
dengan kapasitas yang telah ditentukan.
3. Memeriksa saluran air umpan (feed water) dari sumbatan atau kotoran yang akan
menghalangi jalannya aliran air umpan (feed water).
4. Menggunakan bahan bakar dengan kualitas yang baik, sehingga proses pembakaran
akan berlangsung dengan baik dan sempurna.
5. Safety Valve (Katup Pengaman) dijaga dan disetting sesuai dengan standar yang
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai