Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

METODE PENELITIAN SOSIAL KRITIS

KURANGNYA KEPEDULIAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MITIGASI


BENCANA BANJIR DI DESA KABALAN KECAMATAN KANOR KABUPATEN
BOJONEGORO

(Pendampingan dalam menghadapi bencana banjir dan edukasi tentang pentingnya menjaga
kesehatan)

Disusun Oleh :

Abdul Mujib Khoiri

B92217047

PROGRAM STUDI

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAN NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2020
A. LATAR BELAKANG

Bencana yang seringkali terjadi di berbagai daerah di Indonesia memang diluar batas
nalar dan akal pikiran manusia, seperti tanah longsor, angin putting beliung, dan juga bencana
banjir. Tak dapat dipungkiri lagi adanya, dan dapat dipastikan hampir setiap tahun, bahkan
setiap bulannya terjadi berbagai bencana dibeberapa daerah yang ada di Indonesia, hal
tersebut tidak lain karena memang gejala alam, namun juga banyak bencana yang dipicu oleh
ulah tangan manusia setempat.

Menurut Richard (1995) mengartikan banjir dalam dua pengertian, yaitu: 1)


meluapnya air sungai yang disebabkan oleh debit sungai yang melebihi daya tampung sungai
pada keadaan curah hujan tinggi, 2) genangan pada daerah dataran rendah yang datar yang
biasanya tidak tergenang. Adapun faktor penyebab banjir menurut Sutopo (1999) banjir
dibedakan menjadi persoalan yang disebabkan aktifitas penduduk dan kondisi alam. Faktor
aktifitas penduduk berpengaruh terhadap keadaan banjir seperti tumbuhnya daerah budidaya
di daerah dataran banjir, penimbunan daerah rawa atau situ, menyempitnya alur sungai akibat
adanya pemukiman di sepanjang sepadan sungai. Sedangkan pengaruh dari kondisi alam yang
dimaksud antara lain curah hujan yang tinggi, melimpahnya air sungai, dan bendungan muara
sungai akibat air pasang dari laut.

Kanor adalah sebuah kecamatan yang ada di kabupaten Bojonegoro, provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Terdapat 25 Desa di kecamatan ini, di ujung utara yaitu jajaran Desa
Kedungprimpen, desa kedung arum, desa pilang, desa semambung, sampai ke ujung selatan
yaitu desa tejo, desa cangakan, desa pesen, desa kebalan, desa piyak, desa nglarangan, dan
desa sroyo. Mata pencaharian penduduk di kecamatan kanor yaitu sebagai petani, yang
seringkali mengandalkan sitem pompanisasi pada desa-desa yang dekat dengan bengawan solo
dan tadah hujan untuk wilayah yang tidak terjangkau oleh pompa dari aliran air bengawan.

Karena terletak di hilir bengawan, maka tidak asing jika kecamatan kanor hamper
setiap tahun mengalami banjir. Bahkan, hingga sampai saat ini banjir tersebut masih terus
terjadi, namun yang terbesar yakni pada tahun 2007 lalu yang mampu mencapai ketinggian
sampai pada atap rumah warga. Banjir Hal itu di picu karena luapan air dari benggawan solo
yang tidak dapat menampung derasnya air, selain letak geografisnya disamping jalur
bengawan solo, daerah kanor juga merupakan dataran rendah.

Terkhusus adalah Desa Kabalan, merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah
Kecamatan Kanor dengan kondisi geografis terletak di tepi bengawan Solo. Sebagai Desa
yang berada di tepi bengawan Solo, Kabalan adalah salah satu desa yang rawan akan banjir.
Desa ini berdampingan dengan desa-desa lain, diantaranya di Utara kabupaten Tuban, Selatan
Desa cangaan, Barat Kabupaten Tuban, dan di Timur yaitu Desa simbatan.

Bencana menimbulkan dampak terhadap menurunnya kualitas hidup penduduk,


termasuk kesehatan. Salah satu permasalahan yang dihadapi setelah terjadi bencana adalah
pelayanan kesehatan terhadap korban bencana. Untuk penanganan kesehatan korban bencana,
berbagai piranti legal (peraturan, standar) telah dikeluarkan. Dampak hencana terhadap
kesehatan masyarakat relatif berbeda-beda, antara lain tergantung dari jenis dan hesaran
hencana yang terjadi.

Hal tersebut sangat meresahkan masyarakat setempat, yang setiap tahun ketika
bencana melanda harus mengungsi dan menunggu bantuan serta pertolongan dari pemerintah
bojonegoro. Karena masyarakat setempat tidak ada yang mampu dan paham untuk melakukan
antisipasi maupun penanggulangan mengenai bencana banjir. Sehingga kesehatan
masyarakatpun menjadi sasaran dampak bencana banjir tersebut.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka kami bermaksud mengadakan


suatu penelitian guna mengetahui secara mendalam akan mitigasi dan pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah setempat terkait bencana banjir.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mitigasi Bencana banjir di kec. Kanor?

2. Bagaimana pelayanan kesehatan masyarakat pasca terjadinya bencana banjir di kec.


Kanor? Apakah sudah memenuhi standar Minimum?

3. Sejauh mana tingkat keberhasilan dalam mitigasi bencana dan pelayanan kesehatan
masyarakat?

C. TUJUAN

1. Mengetahui mitigasi Bencana banjir di Desa Kabalan

2. Mengetahui pelayanan kesehatan masyarakat pasca terjadinya bencana banjir di Desa


Kabalan dalam standar Minimum

3. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam mitigasi bencana dan pelayanan kesehatan


masyarakat

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai mitigasi Bencana Banjir di


Desa Kabalan

2. Untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan


masyarakat

3. Untuk mengetahui serta mengevaluasi kinerja yang selama ini sudah dilakukan oleh
masyarakat maupun pemerintah terkait mitigasi bencana dan pelayana kesehatan
masyarakat.
E. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DAN TUJUAN

1. Analisis Masalah

Desa Kabalan, merupakan Desa yang berada di Wilayah Kecamatan Kanor dengan
kondisi geografis terletak di tepi bengawan Solo. Sebagai Desa yang berada di tepi
bengawan Solo, Kabalan adalah salah satu desa yang rawan akan banjir.
Hal tersebut sangat meresahkan masyarakat setempat, yang setiap tahun ketika
bencana melanda harus mengungsi dan menunggu bantuan serta pertolongan dari
pemerintah bojonegoro. Karena masyarakat setempat tidak ada yang mampu dan paham
untuk melakukan antisipasi maupun penanggulangan mengenai bencana banjir. Sehingga
kesehatan masyarakatpun menjadi sasaran dampak bencana banjir tersebut.
Akibat dari Bencana tersebut yaitu menimbulkan dampak terhadap menurunnya
kualitas hidup penduduk, termasuk kesehatan. Terutama permasalahan yang dihadapi
setelah terjadi bencana adalah pelayanan kesehatan terhadap korban bencana.
Seringkali masyarakat terserang berbagai macam penyakit setelah banjir melanda
kawasan perkampungannya. Diantaranya yaitu gatal, kurap dan diare, dari ketiga penyakit
tersebut yang paling membahayakan yaitu diare yang mana biasanya korbannya sampai
dirawat inap di Rumah Sakit.dan parahnya lagi, hal itu tidak hanya dialami oleh satu dua
orang saja, namun hamper setengah dari korban mengalaminya.
Hirarchi Analisa Masalah

DAMP Perkampung Masyarakat


AK Aktivitas
an Kumuh rentan
penyakit masyarakat
terhambat

INTI MASALAH Rendahnya Tingkat Kesehatan Masyarakat Pasca Bencana Banjir


(Core problem)

Masyarakat belum Belum efektifnya Belum ada


memiliki kelompok kesehatan kebijakan desa
MASALAH
pemahaman tentang dalam melakukan terkait penanganan
UTAMA (main cara mengatasi
gerakan. kesehatan terpadu.
problem) masalah kesehatan
pasca bencana.

Kurangn
Belum Kurangn kurangn ya Belum Belum
memiliki ya ya manajem adanya ada perdes
ketrampila kesadara pengorg en advokasi yang
n n organisas mengikat
PENYEBAB anisiran untuk
pengelolaa masyarak i
UTAMA kesehata membentu terkait
(Causes) n at tentang kelompo
lingkunga kebersiha n secara k kesehatan
k
n n baik. kesehata kebijakan pasca
(kesehatan lingkung n. tersebut bencana.
) pasca an.
bencana.

FAKTOR-
YANG
MEMPENGA Belum Belum Kurang Belum Belum Belum
RUHI ada ada nya ada adanya ada
pelatihan pendidik fasilitas Renstra kelompok penekanan
(Constributor
tentang an yang dalam advokasi perdes
s Factor)
tata cara tentang ada di kelembag dalam
pengelola kesehata kelomp aan terkait
an n ok kesehatan
lingkunga lingkung kesehat pasca
n yang an. an desa. bencana
tepat.
Melihat Hirarchi Analisis masalah diatas dapat diketahui bahwasanya masalah utama pertanian di
Desa Kabalan tidak lain adalah Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat pasca bencana banjir. Karna
memang masyarakat belum begitu perhatian terhadap lingkungan sekitar yang menyebabkan
penyebaran beberapa virus penyakit.
Masalah kesehatan yang ada di masyarakat dari bagan diatas dapat dilihat melalui tiga
aspek, yakni aspek manusia, kelembagaan, dan kebijakan. Dengan penjelasan sebagaimana
berikut :
1) Aspek manusia
Dari aspek manusianya sendiri, masyarakat belum memahami tentang cara mengelolah
lingkungan (kesehatan) pasca bencana dengan baik. Masyarakat belum mendapat
pendidikan akan pentingnya memperhatikan kondisi lingkungan sekitar agar hidup sehat.
Masyarakat juga belum memiliki ketrampilan dalam mengatasi perkampungan kumuh.
Sehingga cara yang dipakai mereka bisa dikatakan sangat stagnant dengan hanya
membersihkan sisa sampah yang tercecer area rumah saja.
2) Aspek kelembagaan
Dari aspek kelembagaan sendiri, sebenarnya di desa Kabalan sudah terbentuk kelompok
Kesehatan, namun kelompok tersebut selama ini hanya berperan sebagai penyalur atau
pelayanan kesehatan saja tidak pada bagaimana memelihara kesehatan diri maupun
lingkungan sekitar agar dapat hidup sejahtera. Mereka kurang memperhatikan mengenai
aspek pengembangan dan pemberdayaan. Permasalahannya ialah kelompok kesehatan
belum mampu mengorganisir dan memfasilitasi masyarakat dengan cara terpadu.
3) Aspek kebijakan
Selama ini, di Desa Kabalan belum ada kebijakan yang jelas mengenai kesehatan
masyarakat pasca bencana di desa ini. Belum ada perdes yang jelas yang mengikat terkait
pelayanan kesehatan terpadu, sehingga seringkali pemerintah desa kurang ikut andil dan
kurang tepat dalam melakukan gerakan bidang kesehatan masyarakat. Selain itu, tidak ada
kontrol atau advokasi dari masyarakat mengenai kebijkan yang berjalan selama ini juga
menjadi suatu problem tersendiri.
Melihat dari dari pohon masalah tersebut, bisa dikatakan bahwa tingkat kesehatan
masyarakat pasca bencana masih rendah dan rentan akan penyakit pasca bencana. Strategi
Pemecahan Masalah Kesehatan Masyarakat pasca bencana
Dari uraian masalah yang telah dijelaskan, dapat diketahui bahwasanya masyarakat
membutuhakan pendidikan dan pelatihan untuk mengasah ketrampilan mereka dalam
dalam bidang kesehatan, baik individu maupun lingkungan. Selain itu, pengorganisiran dan
manajemen yang baik terhadap kelompok kesehatan juga perlu diterapkan dan juga
ditunjang dengan adanya kebijakan pemerintah desa terkait pelayanan kesehatan
masyarakat pasca bencana.

Beberapa aspek penting yang memiliki dampak besar terhadap pertanian Dadapan
yakni, aspek SDM, aspek Kebijakan, dan Aspek Lembaga. Dari ketiga aspek perlu adanya
perbaikan dalam meningkatkan kapasitas kesehatan masyarakat Desa Kabalan, serta
mampu menjawab problem –problem pertanian yang di alami oleh masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai