Anda di halaman 1dari 9

KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU

PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP

GUGUS KENDALI MUTU


“ ISO “

“ MENGATASI KEBUNTUAN LINE DRAFT GAUGE DI


FURNACE 87 F-201”

PARAXYLENE
PT. PERTAMINA (PERSERO) RU IV
CILACAP

GKM ISO - November 2010 Halaman - 1


Lampiran 6D PKM SULPHUR REMOVAL II
KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU
PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP
RISALAH GUGUS KENDALI MUTU

DATA GKM KEGIATAN GKM


Perusahaan : PT PERTAMINA ( Persero ) RU IV Cilacap Jumlah pertemuan : 15 kali
Bagian : PARAXYLENE Tempat Pertemuan : Control Room KPC
Nama GKM : ISO ( Inisiatif & Solusi Operator ) Lama Pertemuan : 60 menit
Dibentuk : 02 September 2001 Periode Kegiatan :
Risalah : Kehadiran : 95 %

TEMA SAAT INI : MENINGKATKAN EFISIENSI FURNACE


JUDUL : MENGATASI KEBUNTUAN LINE DRAFT GAUGE DI FURNACE 87 F-201

KEANGGOTAAN GKM ISO


PRIYONO BASUKI RAHARJO W.SIGALINGGING
Ketua,635278 Anggota, 702678 Anggota, 583698
HERI TANDIONO WIDADIYO A. R. LEONARD SIREGAR
Sekretaris, 746435 Anggota, 702353 Anggota, 702645
AZIZ SAEFUR R. RONI HERMAN P. WAWAN BUDI S.
Anggota, 734121 Anggota, 688325 Anggota, 747768
Usia rata-rata : 33 tahun TRISNO PRIYANTO
Fasilitator, 605891

ABSENSI PERSONIL GKM TOLUENE


JUN 10 JUL 10 AGS 10 SEP 10 OKT 10 NOV 10
NAMA NO. PEK
PRIYONO 635278
HERI TANDIONO 746435
AZIZ SAEFUR R. 734121
BASUKI RAHARJO 702678
WIDADIYO A. R. 702353
RONI HERMAN P. 688325
W.SIGALINGGING 583698
LEONARD S. 702645
WAWAN BUDI S. 747768
TRISNO PRIYANTO 605891

 POSISI GKM ISO  TUGAS POKOK GUGUS

PARAXYLENE
1. Mengoperasikan kilang paraxylene untuk mencapai
PRODUKSI .II
target produksi yang memenuhi spesifikasi, efisien
dan ramah lingkungan.
SHIFT A SHIFT B SHIFT C SHIFT D 2. Menjaga kehandalan peralatan proses.
3. Menjaga lingkungan dengan memonitor
air buangan dari area proses.
GKM ISO

JADWAL RENCANA KEGIATAN DAN REALISASI


P D 2010
KEGIATAN
C A JUN JUL AGS SEP OKT NOV
P 1. Menentukan tema
L 2. Analisa sebab akibat
A 3. Menentukan faktor dominan
N 4. Merencanakan penanggulangan dan target
DO 5. Melaksanakan penanggulangan
CHECK 6. Evaluasi hasil
7. Standarisasi
ACTION
8. Menentukan tema selanjutnya

Keterangan: : Realisasi
: Rencana

GKM ISO - November 2010 Halaman - 2


KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU
PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP

Gambaran Proses

Kilang paraxylene adalah kilang petrokimia yang mengolah heavy naptha menjadi paraxylene dan benzene.
Sedangkan produk samping adalah raffinate, LPG, heavy aromatik, hydrogen dan fuel gas. Semua produk itu bisa
menimbulkan pencemaran bila keluar dari system apalagi tidak dikelola dengan baik. Control room paraxylene dirancang
sebagai tempat untuk mengkoordinir, perencanaan, pelaksanaan kontrol kilang, monitoring, evaluasi dan untuk penyimpanan
peralatan kontrol beserta penunjangnya.
Furnace merupakan salah satu peralatan yang penting di dalam industri pengolahan minyak (kilang). Peralatan ini
digunakan untuk memanaskan feed product. Di dalam furnace terdapat peralatan untuk mengukur tekanan. Tekanan didalam
furnace harus negatif (vakum). Kevakuman di furnace digunakan agar didalam furnace tidak bertakanan positif atau lebih
besar dari tekanan udara luar. Apabila tekanan didalam furnace lebih tinggi maka dapat membahayakan kelangsungan kilang.
Alat pengukur tekananan vakum dalam furnace tersebut adalah draft gauge. Peralatan tersebut sangatlah penting sebagai salah
satu indikator pengukuran didalam furnace.

LANGKAH I
MENENTUKAN TEMA

1.1. Inventarisasi Masalah


Dalam pertemuan GKM ISO dijumpai beberapa permasalahan yang akan ditanggulangi GKM untuk meningkatkan
effisiensi, nilai tambah serta kehandalan kilang paraxylen yaitu :
A. Penunjukan draft gauge di 87 F 201 yang tidak benar
B. Kebocoran line sample di kilang paraxylene
C. Perbaikan ruang AC di basement

I.2. Penetapan Tema


Didalam menetapkan tema yang akan ditanggulangi, berdasarkan pada analisa prioritas masalah dan kemampuan gugus
untuk mengatasi permasalahan.
1.2.1. Data Sheet Masalah, banyak paparan, losses
No Masalah Uraian Keuntungan Proses
Penunjukan draft gauge yang benar akan
1. A Penunjukan draft gauge di 87 F 201 yang tidak benar.
menciptakan safe condition dan efisiensi.
2. B Kebocoran line sample di kilang paraxylene. Mengurangi losses minyak dan paparan.
Mengurangi paparan benzene dan
3. C Perbaikan ruang AC di basement. paraxylene di area proses.

1.2.2. Komparasi Masalah


Urgency Dampak terhadap proses Kemudahan penanggulangan
Masalah Jumlah
A B C Nilai A B C Nilai A B C Nilai
A 2 2 - 4 2 2 - 4 2 2 - 4 12
C 0 1 - 1 0 1 - 1 0 1 - 1 3
B 0 - 0 0 0 - 0 0 0 - 1 1 1
Total 5 5 6 16
Keterangan :- Nilai 2 = Prioritas I ; - Nilai 1 = Prioritas II ; - Nilai 0 = Prioritas III

1.2.3. Stratifikasi Masalah Diagram Pareto Masalah


Jumlah
Nilai Prosentase 16 100
Masalah 15 93.75
Rel Kum Rel Kum
12 .
A 12 12 75 75 75.0
% Kumulatif

C 3 15 18.75 93.75
B 1 16 6.25 100

Total 16 - 100 -
6
18.75
1 6.25
0
A C B Masalah

GKM ISO - November 2010 Halaman - 3


KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU
PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP

Dari diagram pareto terlihat bahwa masalah A yaitu


, sehingga GKM ISO sepakat memilih tema :

“MENINGKATKAN EFISIENSI FURNACE”


Masalah ini akan diselesaikan dan mengambil judul :
“MENGATASI KEBUNTUAN LINE DRAFT GAUGE DI FURNACE 87 F-201”
I.3. Alasan Pemilihan Judul
1. Kebuntuan line draft gauge pernah terjadi di semua furnace.
2. Menghindari potensi unsafe condition.
1.4. Tinjauan QCDSEM Sebelum Penanggulangan

Q Tidak tercapainya efisiensi furnace


QUALITY
C Pemakaian fuel kurang efisien.
COST
D Waktu yang diperlukan untuk mengatur furnace lebih banyak.
DELIVERY
S&E Dapat terjadi unsafe conditionkarena penunjukan draft gauge yang tidak benar.
SAFETY &
ENVIRONMENT
M Pekerja kurang puas.
MORALE

LANGKAH II
MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB

Diagram Fish Bone :

ALAT MANUSIA
Line draft gauge ke dapur
sering buntu Kurang peduli
Penunjukan draft gauge
di 87 F 201 yang tidak
Ukuran pipa kecil Kurang memahami akibat yang benar
ditimbulkan penunjukan draft
Draft gauge penunjukan gauge yang tidak benar
tidak benar

Line draft mudah Pengukuran masih


korosif panjang
Area nozzle line draft
gauge mengandung
sulphur
Belum ada cara
Jelaga hasil Fuel di dapur mengatasi
pembakaran mengandung buntuan dgn
sulphur cepat

METODE

GKM ISO - November 2010 Halaman - 4


KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU
PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP

LINGKUNGAN MATERIAL

LANGKAH III
MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB DOMINAN

III.1. Analisa Sebab Akibat

Faktor Sebab Akibat Evaluasi Hasil


- Pengukuran masih - Memerlukan line draft - Ganti dengan pengukuran Tidak
analog yang panjang. yang digital relevan
- Belum ada cara - Belum ada cara mengatasi - Kebuntuan line draft tidak
Metode mengatasi buntuan dgn buntuan yang cepat bisa diatasi dengan cepat. Relevan
cepat

- Line draft gauge ke - Pengukuran draft tidak - Harus di bersihkan Relevan


dapur sering buntu akurat - Diperlukan pemeliharaan
- Draft gauge penunjukan - Gampang buntu yang rutin Tidak
Alat tidak benar penunjukan tidak akurat. - Perlu kalibrasi relevan

Tidak
relevan
- Line draft mudah korosif - sering terjadi buntu pada - Ganti material yang tahan Tidak
- Fuel di dapur line draft korosif. relevan
Material mengandung sulphur - Menyebabkan tingkat - Memilih jenis fuel yang low Tidak
korosif yang tinggi. sulphur relevan
- Kurang peduli - Tidak memperhatikan - Perlu pemahaman akan Tidak
- Kurang memahami kondisi draft gauge pentingnya merawat paralatan relevan
akibat yang ditimbulkan - Terjadi kondisi operasi yang ada ( BOC)
penunjukan draft gauge tidak aman dan atau tidak - Perlu pemahaman akan
Manusia
yang tidak benar efisien. pentingnya penunjukan draft
gauge yang benar. Tidak
relevan

- Area nozzle line draft - Draft gauge line gampang - Memilih jenis fuel yang low Tidak
gauge mengandung korosif sulphur relevan
sulphur
- Jelaga hasil pembakaran
Lingkungan
- Draft gauge line sering - Pengaturan komposisi steam
terjadi buntu. Tidak
dan fuel oil yang baik. relevan

III.2 Tabel Komparasi Penyebab Dominan

Urgensi Nilai Kemudahan


Faktor E E Nilai JML
A B C D A B C D
A. Lingkungan X 1 0 2 1 4 X 0 1 1 2 4 8
B. Alat 1 X 0 1 2 4 0 X 2 1 2 5 9
C. Metode 2 2 X 2 2 8 2 2 X 2 2 8 16

GKM ISO - November 2010 Halaman - 5


KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU
PT PERTAMINA (PERSERO)
D. Manusia
REFINERY
0 1
UNIT
0
IV CILACAP
X 1 2 0 0 1 X 2 3 5
E. Material 1 0 0 1 X 2 0 0 0 0 X 0 2
Total 40
Keterangan : Menang → nilai = 2 , Seri → nilai = 1 , Kalah → nilai = 0

III.3 Stratifikasi Penyebab Dominan Diagram Pareto Penyebab Dominan


Jumlah
Nilai Prosentase 40 100
Faktor 38 95.00
Rel Kum Rel Kum 33 82.5

% Kumulatif
C. Metode 16 16 40.00 40.00
B. Alat 9 25 22.50 62.50 25 62.5

82.50 16 40.0
A. Lingkungan 8 33 20.00
D. Manusia 5 38 12.50 95.00 9
22.5
8 20.0
E. Material 2 40 5.00 100 5 12.5
Jumlah 40 - 100 - 2 8
0 C B A D E Faktor

Berdasarkan tabel stratifikasi dan pareto penyebab dominan diatas , terlihat bahwa faktor metode adalah faktor penyebab yang
dominan disusul oleh faktor alat. Dalam pembahasan ini gugus menanggulangi faktor metode. Karena dipandang mendesak dan
berhubungan langsung dengan efisiensi dan aspek safety.

LANGKAH IV
MENETAPKAN RENCANA PENANGGULANGAN

IV.1 Rencana Penanggulangan


Kapan dan
Faktor Apa Mengapa Bagaimana Siapa
Dimana
Metoda Belum ada Karena belum Membersihkan September 2010 Priyono, Heri T., Aziz S.R.,
cara ada metoda buntuan dengan Kilang Roni H.P., Widadiyo A.R.,
mengatasi pembersihan cara memblow line paraxylene Basuki R., Leonard S.,
buntuan draft buntuan draft draft dengan Wawan B.S.,
gauge dengan gauge. nitrogen. W.Sigalingging., Trisno P.
cepat

IV.2. Penetapan Target

Target yang ditetapkan gugus adalah:


- Tidak terjadi lagi penunjukan draft gauge yang tidak benar yang disebabkan kebuntuan di line draft gauge.

Mengetahui, Cilacap,

Paraxylene Fasilitator Ketua


Section Head GKM ISO

Markawi AW Trisno Priyanto Priyono

LANGKAH V
MELAKSANAKAN PENANGGULANGAN SESUAI RENCANA

V.1. Melaksanakan Penanggulangan

GKM ISO - November 2010 Halaman - 6


KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU
PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP Kapan dan
Faktor Aksi penanggulangan Hasil yang dicapai Siapa
Dimana
Memblow line draft Penunjukan Line draft September 2010 Priyono, Heri T., Aziz S.R., Roni
gauge yang buntu dengan gauge 87 F-201 akurat Kilang H.P., Widadiyo A.R., Basuki R.,
Metoda media nitrogen paraxylene Leonard S., Wawan B.S.,
bertekanan W.Sigalingging., Trisno P.

Langkah kerja
1.Lepas koneksi union line draft gauge

LANGKAH VI
EVALUASI HASIL

VI.1. Perbandingan data sesudah dan sebelum perbaikan


Data kondisi operasi furnace 87 F 201 sebelum perbaikan berdasarkan logsheet operator area paraxylene.

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa penunjukan draft gauge tidak sesuai dengan kondisi yang ada.

Hasil Setelah Perbaikan adalah:


Data kondisi operasi furnace 87 F 201 setelah perbaikan berdasarkan logsheet operator area paraxylene.

GKM ISO - November 2010 Halaman - 7


KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU
PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP

Dari inventarisasi masalah sebelumnya, masalah yang belum diatasi adalah sebagai berikut :
A. Pemasangan AC di control room paraxylene.
B. Perbaikan ruang AC di basement.
VIII.1. Data Permasalahan
Sesuai dengan langkah 1.1 dan perkembangan terkini serta kebutuhan operasi kilang paraxylene maka gugus melakukan
pemilihan masalah yang akan dibahas selanjutnya dengan metode komparasi. Metode ini dilakukan karena diantara
permasalahan tersebut tidak ada parameter atau besaran sama yang secara langsung bisa dibandingkan.

Tabel Komparasi Masalah


Pencapaian
Dampak terhadap proses Kemudahan penanggulangan
Masalah target produksi Jumlah
A B C Nilai A B C Nilai A B C Nilai
A
B 2 - 0 2 2 - 0 2 1 - - 1 5
C - 0 0 0 - 0 0 0 - 1 0 1 1
Total 2 Jumlah
2 2 6
Keterangan :- Nilai 2 = Menang ; - Nilai 1 = Seri ; - Nilai 0 = Kalah 100
18
17 94.4
VIII.2. Stratifikasi Masalah Diagram
12 Pareto Masalah
% Kumulatif

66,6
Nilai Prosentase
Masalah
Rel Kum Rel Kum
B 5 5 83.3 83.3
6
C 1 6 16.6 100
33.3
GKM ISO - Total
November 2010 1
Halaman - 8
6 - 100 - 5.6
0
B C A Masalah
KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU
PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP

`
Gugus ISO menentukan tema berikutnya yaitu :
“ Pemasangan AC di control room paraxylene.”
Alasan : 1. Modifikasi control room Paraxylene
2. Pembuatan change room Paraxylene
VIII.3. Jadwal Rencana Kegiatan Berikutnya

GKM ISO - November 2010 Halaman - 9

Anda mungkin juga menyukai