PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP
PARAXYLENE
PT. PERTAMINA (PERSERO) RU IV
CILACAP
PARAXYLENE
1. Mengoperasikan kilang paraxylene untuk mencapai
PRODUKSI .II
target produksi yang memenuhi spesifikasi, efisien
dan ramah lingkungan.
SHIFT A SHIFT B SHIFT C SHIFT D 2. Menjaga kehandalan peralatan proses.
3. Menjaga lingkungan dengan memonitor
air buangan dari area proses.
GKM ISO
Keterangan: : Realisasi
: Rencana
Gambaran Proses
Kilang paraxylene adalah kilang petrokimia yang mengolah heavy naptha menjadi paraxylene dan benzene.
Sedangkan produk samping adalah raffinate, LPG, heavy aromatik, hydrogen dan fuel gas. Semua produk itu bisa
menimbulkan pencemaran bila keluar dari system apalagi tidak dikelola dengan baik. Control room paraxylene dirancang
sebagai tempat untuk mengkoordinir, perencanaan, pelaksanaan kontrol kilang, monitoring, evaluasi dan untuk penyimpanan
peralatan kontrol beserta penunjangnya.
Furnace merupakan salah satu peralatan yang penting di dalam industri pengolahan minyak (kilang). Peralatan ini
digunakan untuk memanaskan feed product. Di dalam furnace terdapat peralatan untuk mengukur tekanan. Tekanan didalam
furnace harus negatif (vakum). Kevakuman di furnace digunakan agar didalam furnace tidak bertakanan positif atau lebih
besar dari tekanan udara luar. Apabila tekanan didalam furnace lebih tinggi maka dapat membahayakan kelangsungan kilang.
Alat pengukur tekananan vakum dalam furnace tersebut adalah draft gauge. Peralatan tersebut sangatlah penting sebagai salah
satu indikator pengukuran didalam furnace.
LANGKAH I
MENENTUKAN TEMA
C 3 15 18.75 93.75
B 1 16 6.25 100
Total 16 - 100 -
6
18.75
1 6.25
0
A C B Masalah
LANGKAH II
MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB
ALAT MANUSIA
Line draft gauge ke dapur
sering buntu Kurang peduli
Penunjukan draft gauge
di 87 F 201 yang tidak
Ukuran pipa kecil Kurang memahami akibat yang benar
ditimbulkan penunjukan draft
Draft gauge penunjukan gauge yang tidak benar
tidak benar
METODE
LINGKUNGAN MATERIAL
LANGKAH III
MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB DOMINAN
Tidak
relevan
- Line draft mudah korosif - sering terjadi buntu pada - Ganti material yang tahan Tidak
- Fuel di dapur line draft korosif. relevan
Material mengandung sulphur - Menyebabkan tingkat - Memilih jenis fuel yang low Tidak
korosif yang tinggi. sulphur relevan
- Kurang peduli - Tidak memperhatikan - Perlu pemahaman akan Tidak
- Kurang memahami kondisi draft gauge pentingnya merawat paralatan relevan
akibat yang ditimbulkan - Terjadi kondisi operasi yang ada ( BOC)
penunjukan draft gauge tidak aman dan atau tidak - Perlu pemahaman akan
Manusia
yang tidak benar efisien. pentingnya penunjukan draft
gauge yang benar. Tidak
relevan
- Area nozzle line draft - Draft gauge line gampang - Memilih jenis fuel yang low Tidak
gauge mengandung korosif sulphur relevan
sulphur
- Jelaga hasil pembakaran
Lingkungan
- Draft gauge line sering - Pengaturan komposisi steam
terjadi buntu. Tidak
dan fuel oil yang baik. relevan
% Kumulatif
C. Metode 16 16 40.00 40.00
B. Alat 9 25 22.50 62.50 25 62.5
82.50 16 40.0
A. Lingkungan 8 33 20.00
D. Manusia 5 38 12.50 95.00 9
22.5
8 20.0
E. Material 2 40 5.00 100 5 12.5
Jumlah 40 - 100 - 2 8
0 C B A D E Faktor
Berdasarkan tabel stratifikasi dan pareto penyebab dominan diatas , terlihat bahwa faktor metode adalah faktor penyebab yang
dominan disusul oleh faktor alat. Dalam pembahasan ini gugus menanggulangi faktor metode. Karena dipandang mendesak dan
berhubungan langsung dengan efisiensi dan aspek safety.
LANGKAH IV
MENETAPKAN RENCANA PENANGGULANGAN
Mengetahui, Cilacap,
LANGKAH V
MELAKSANAKAN PENANGGULANGAN SESUAI RENCANA
Langkah kerja
1.Lepas koneksi union line draft gauge
LANGKAH VI
EVALUASI HASIL
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa penunjukan draft gauge tidak sesuai dengan kondisi yang ada.
Dari inventarisasi masalah sebelumnya, masalah yang belum diatasi adalah sebagai berikut :
A. Pemasangan AC di control room paraxylene.
B. Perbaikan ruang AC di basement.
VIII.1. Data Permasalahan
Sesuai dengan langkah 1.1 dan perkembangan terkini serta kebutuhan operasi kilang paraxylene maka gugus melakukan
pemilihan masalah yang akan dibahas selanjutnya dengan metode komparasi. Metode ini dilakukan karena diantara
permasalahan tersebut tidak ada parameter atau besaran sama yang secara langsung bisa dibandingkan.
66,6
Nilai Prosentase
Masalah
Rel Kum Rel Kum
B 5 5 83.3 83.3
6
C 1 6 16.6 100
33.3
GKM ISO - Total
November 2010 1
Halaman - 8
6 - 100 - 5.6
0
B C A Masalah
KONVENSI MANAJEMEN MUTU TERPADU
PT PERTAMINA (PERSERO)
REFINERY UNIT IV CILACAP
`
Gugus ISO menentukan tema berikutnya yaitu :
“ Pemasangan AC di control room paraxylene.”
Alasan : 1. Modifikasi control room Paraxylene
2. Pembuatan change room Paraxylene
VIII.3. Jadwal Rencana Kegiatan Berikutnya