Anda di halaman 1dari 28

Gangguan Kejiwaan

Generasi Masa Kini


Meylisa HCD / F.131.18.0135
Rahmawati M.H. / F.131.18.0145
Nur Ika Nafacha / F.131.18.0167
Ivoni Kusputriyan / F.131.18.0189
Latar Belakang
Generasi masa kini, terutama remaja dan dewasa awal mengalami transisi dari anak-anak menuju dewasa.
Pada masa ini, mereka hidup dalam tekanan besar, dan dituntut untuk menghadapi
permasalahan-permasalahan yang terjadi di hidupnya. Belum lagi dengan pesatnya teknologi yang tidak
melulu memberikan pengaruh positif. Sebaliknya, banyak dari mereka yang menyalahgunakan kecanggihan
teknologi dengan melakukan hal-hal yang negatif, sampai berkurang pula waktu tidurnya, dan membuat
mereka justru memiliki banyak masalah serta ketidakseimbangan diri. Sehingga, banyak generasi masa kini
yang mudah stress dan mengidap gangguan-gangguan kejiwaan.
Tujuan

1. Mengetahui macam-macam gangguan kejiwaan generasi masa kini,


beserta penyebab, gejala, dan cara menyikapinya.
2. Membuat kita lebih aware tentang masalah kesehatan mental dan
meningkatkan kepedulian terhadap orang dengan gangguan kejiwaan.
Jenis Gangguan Kejiwaan Pada Masa Kini

1. OCD
2. Anxiety
3. Depresi
4. Bipolar
5. Kleptomania
OCD
OCD adalah jenis gangguan mental yang menyerang otak,
dimana penderita tidak dapat mengendalikan pikiran,
dorongan, dan berulang (obsesi), serta perilaku
(paksaan) kompulsif. Pikiran dan tindakan tersebut
berada di luar kendali pengidap. Meski pengidap mungkin
tidak ingin memikirkan atau melakukan hal tersebut, ia
tidak berdaya untuk menghentikannya.
Gejala OCD
Orang dengan OCD memiliki gejala obsesi, kompulsi, atau keduanya. Obsesi adalah
pikiran yang berulang, dorongan, atau gambaran mental yang menyebabkan
kecemasan. Sementara itu, kompulsi adalah perilaku berulang seseorang dengan
OCD merasakan dorongan untuk melakukan dalam menanggapi pemikiran obsesif.
Gejala bisa datang dan pergi, mereda seiring waktu, atau memburuk.
Penyebab OCD
Penyebab OCD belum diketahui secara pasti. Kebanyakan orang
didiagnosis pada usia 19 tahun, biasanya dalam usia dini pada anak
laki-laki daripada anak perempuan.
Cara Menyikapi Penderita OCD
1. Meminta agar penderita membatasi perilaku OCD pada area tertentu di rumah.

2. Melakukan kegiatan bersama untuk mengalihkan pikirannya.

3. Jangan menyalahkan si penderita.

4. Ciptakan lingkungan yang mendukung, jangan membuat penderita semakin stress.

5. Libatkan anggota keluarga yang mengalami OCD saat membuat keputusan.

6. Ucapkan selamat jika penderita mengalami kemajuan kecil.


Anxiety
Gangguan kecemasan umum
(anxiety disorder) adalah
kondisi saat seseorang
mengalami kecemasan yang
berlebihan dan berlangsung
terus-menerus terhadap banyak
hal.
Gejala Anxiety
1. Cemas berlebihan hampir setiap hari dalam jangka waktu lama.
2. Sulit mengendalikan rasa cemas.
3. Perasaan cemas yang memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk pekerjaan.
4. Susah tidur atau berkonsentrasi.
5. Mudah marah, pusing, lelah, dan gemetar.
6. Jantung berdebar-debar (palpitasi).
7. Nyeri otot, nyeri perut, dan nyeri kepala.
8. Berkeringat berlebihan, merasa sakit, dan sesak napas.
Penyebab Anxiety
1. Aktivitas berlebihan pada area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku.
2. Ketidakseimbangan zat kimia otak, yaitu serotonin dan noradrenalin, yang terlibat dalam
pengendalian dan pengaturan mood.
3. Faktor genetik, riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko gangguan.
4. Memiliki riwayat mengalami kejadian traumatis atau menimbulkan stres.
5. Mengalami kondisi sakit dalam jangka panjang.
6. Memiliki riwayat kecanduan alkohol atau narkoba.
Cara Menyikapi Penderita Anxiety
1. Bersabarlah. Yang terpenting untuk menghadapi penderita anxiety adalah respons
positif yang disampaikan kepada mereka. Bimbinglah mereka dengan sabar sampai
pikiran cemas tidak lagi mendominasi.
2. Ajak penderita mengikuti terapi psikolog atau psikiater.
3. Buka komunikasi. Jika kamu memberikan ruang yang aman bagi mereka untuk
berkomunikasi tentang masalah-masalah sensitif ini, mereka akan merasa cukup
nyaman untuk mengungkapkannya kepadamu yang akan membantu meringankan
beberapa masalah potensial dalam kecemasan mereka.
Depresi
Depresi merupakan gangguan
kesehatan mental yang ditandai
dengan suasana hati yang
terus-menerus merasa tertekan atau
kehilangan minat dalam beraktivitas,
sehingga mengakibatkan penurunan
kualitas hidup sehari-hari.
Gejala Depresi
1. Selalu merasa bersalah, putus asa, rendah diri, dan tidak berharga.

2. Suasana hati buruk atau sedih berkelanjutan.

3. Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan.

4. Timbul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

5. Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga.

6. Gangguan tidur dan kehilangan selera makan.


Penyebab Depresi
1. Mengalami peristiwa traumatis.

2. Memiliki penyakit kronis atau serius.

3. Mengkonsumsi jenis obat tertentu.

4. Memiliki riwayat gangguan mental pada keluarga.


Cara Menyikapi Penderita Depresi
1. Berusaha untuk selalu mendampingi. Luangkan waktu untuk mendengarkan
mereka bercerita atau mungkin menenangkan jika mereka menangis.
2. Pahami bahwa depresi merupakan penyakit dan jangan menyalahkan mereka.
3. Sarankan bantuan berupa terapi dan obat.
4. Ekspresikan perhatian dan ingatkan bahwa kita selalu ada.
5. Beri dukungan.
Bipolar
Gangguan bipolar adalah kondisi
dimana seseorang mengalami
perubahan suasana hati (mood
swing) secara fluktuatif dan
drastis, misalnya tiba-tiba
menjadi sangat bahagia dari yang
sebelumnya murung/depresif.
Gejala Bipolar Fase Depresif
1. Nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan secara drastis, atau
makan berlebihan dan penambahan berat badan secara drastis.
2. Kesulitan berkonsentrasi, mengingat, dan membuat keputusan.
3. Kelelahan, penurunan energi, “melambat”.
4. Perasaan bersalah, tidak berharga, tidak berdaya.
5. Perasaan putus asa, pesimisme, gelisah, mudah marah dan sering berpikir
mengenai kematian atau bunuh diri, pernah melakukan percobaan bunuh
diri.
6. Insomnia, bangun pagi, atau tidur berlebihan.
Gejala Bipolar Fase Euforia/Manik
1. Pikiran terputus sangat cepat (kalap) dan keyakinan muluk.
2. Kegembiraan atau euforia yang tidak pantas.
3. Kemarahan yang tidak pantas.
4. Hasrat seksual meningkat.
5. Peningkatan kecepatan atau volume bicara secara signifikan
meningkatkan energi.
6. Penilaian yang buruk.
7. Kebutuhan tidur yang menurun karena energi tinggi.
Penyebab Bipolar
1. Faktor Biologis
Bipolar disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan pada senyawa kimia di
dalam otak yang berfungsi menjaga fungsi otak (neurotransmitter).
2. Faktor Genetik
Mempunyai anggota keluarga dekat, yang mempunyai riwayat bipolar,
akan meningkatkan resiko terkena bipolar juga.
3. Lingkungan
Perubahan besar dan penting dalam kehidupan seseorang akan
menyebabkan stress akut, dan akhirnya mengganggu psikologisnya.
Misalnya perceraian, bullying, meninggalnya keluarga dekat, dlsb.
Cara Menyikapi Penderita Bipolar
1. Jangan menjauhinya dan sebisa mungkin ajak sharing.
2. Menemani dan memantau untuk mengurangi aktivitas yang menimbulkan stress
berlebihan.
3. Berikan dukungan, namun jangan mengasihani mereka, karena akan membuatnya
tersinggung dan semakin mengucilkan diri. Mereka butuh dukungan, bukan rasa
kasihan yang akan membuat mereka semakin buruk.
4. Tawarkan untuk berkonsultasi kepada ahli, misalnya psikolog atau psikiater.
Kleptomania
Kleptomania adalah gangguan kebiasaan
dan impuls (impulse control disorder) yang
tidak dapat dikendalikan oleh individu untuk
memiliki barang-barang yang dilihatnya
dengan cara mencuri, dengan berbagai
alasan yang tidak rasional untuk memiliki
benda-benda tersebut.
Gejala Kleptomania
1. Gagal menahan dorongan untuk mencuri sesuatu yang tidak dibutuhkan.
2. Dorongan yang disertai rasa tidak nyaman dan gelisah.
3. Adanya kepuasan setelah mencuri sesuatu.
4. Dilakukan berulang.
5. Pengidap kleptomania sering kali ditemukan juga mengidap depresi atau gangguan
kecemasan.
Penyebab Kleptomania
1. Gangguan Fungsi Biologis
Menurunnya kadar serotonin yang mengatur emosi, ketidakseimbangan sistem opioid otak yang
mengakibatkan keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan, serta terjadi pelepasan dopamin,
yang menjadikan pelaku merasa senang atas perbuatannya dan cenderung ketagihan.
2. Pola asuh
Orang tua tidak membiasakan anak untuk permisi saat meminjam barang orang lain.
3. Riwayat Keluarga
Kleptomania lebih rentan terjadi pada seseorang dari keluarga yang menderita kleptomania,
pecandu alkohol, atau pengguna narkoba.
Penyebab Kleptomania
4. Riwayat Penyakit Mental
Penderita kleptomania umumnya mengalami gangguan mental lain, seperti bipolar,
gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian.
5. Jenis Kelamin
2 dari 3 pengidap kleptomania adalah wanita.
Cara Menyikapi Penderita Kleptomania
1. Jangan menjauhinya.
2. Ajak melakukan aktivitas positif dan menyenangkan,
seperti berolahraga, wisata.
3. Cari tahu penyebabnya dan segera ajak
berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Referensi
Alodokter. 2018. “Kleptomania”, (Online), (https://www.alodokter.com/kleptomania, diakses
pada 12 Mei 2020, 23.30).
Halodoc. 2019. “Depresi”. (Online), (https://www.halodoc.com/kesehatan/depresi, diakses
pada 13 Mei 2020, 16.00).
Halodoc. 2019. “Kleptomania”, (Online), (https://www.halodoc.com/kesehatan/kleptomania,
diakses pada 12 Mei 2020, 23.20).
Halodoc. 2019. “OCD”, (Online), (https://www.halodoc.com/kesehatan/ocd, diakses pada 13
Mei 2020, 13.32).
Referensi
Redaksi Halodok. 2020. “Gangguan Bipolar”, (Online),
(https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-bipolar, diakses pada 13 Mei 2020, 14.40).
Redaksi Halodok. 2019. “Gangguan Kecemasan Umum”, (Online),
(https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-kecemasan-umum, diakses pada ada 13 Mei
2020, 15.00).
WikiHow. 2018. “Cara Menghadapi Orang Yang Mengalami Gangguan Obsesif Kompulsif”,
(Online),
(https://id.wikihow.com/Menghadapi-Orang-yang-Mengalami-Gangguan-Obsesif-Kompul
sif, diakses pada 13 Mei 2020, 13.42).
Willy, Tjin. 2018. “Gangguan Bipolar”, (Online), (https://www.alodokter.com/gangguan-bipolar,
diakses pada 13 Mei 2020, 15.20).

Anda mungkin juga menyukai