Anda di halaman 1dari 4

1.

Teori yang berkaitan dengan kasus


1) Conditioning Theory
Klien mengatakan pertama kali menggunakan NAPZA diumur 14 tahun.
Klien mengonsumsi alkohol dan ganja, terakhir kali klien menggunakan pada
tahun 2013 sebelum klien masuk RSKO. Dalam penggunaan heroin klien bisa
menggunakan 3-4 kali dalam sehari.
2) Teori Adaptasi Seluler
Klien mengatakan pertama kalli hanya mencoba kemudian terus berlanjut
dan berganti-ganti sampai akhirnya menemukan yang paling cocok yaitu
putaw (heroin). Penggunaan heroin terus berlanjut sampai menjadi addict.
3) Psikodinamika
Klien mengatakan klien menggunakan NAPZA karena keadaan
lingkungan pekerjaan, pengaruh teman-teman, dan kondisi keluarga.
4) Psikososial
Klien mengatakan jika ibunya dapat hidup kembali klien akan melakukan
apa saja untuk membahagiakan ibunya.
5) Psikoanalisis
Klien mengatakan klien adalah anak kesayangan ibunya dan ibunya
selalu memanjakan klien, apa yang klien inginkan selalu diberikan sesuai
dengan apa yang klien minta. Orang terdekat klien yaitu kakak nomor 2 klien
menikah dan pergi bersama suaminya ke Inggris karena suaminya
berkebangsaan Inggris, lalu tidak lama setelah itu ibu klien meninggal, karena
kejadian itu klien merasa sangat terpukul sehingga klien merasa tidak
memiliki teman untuk berkeluh kesah.
6) Teori Behavioral
Klien mengatakan setelah klien menggunakan putaw (heroin) klien
merasa lebih tenang, dan dapat melakukan aktivitas. Klien mengatakan
setelah klien putus codein klien merasa nyeri dan gelisah.
7) Teori Gangguan Jiwa
Klien mengatakan klien pernah berhenti menggunakan pada tahun 2001,
namun pada tahun 2005 klien kembali menggunakan obat karena klien
mengalami kondisi slip dan kembali relapse, karena kondisi pekerjaan klien
sebagai manajer F&B di perusahaan minuman impor yang membuat klien
mudah dalam mengakses putaw (heroin) selain itu karena besarnya pekerjaan
berupa target-target perusahaan yang harus dicapai. Pada tahun 2007 klien
kembali mencoba untuk berhenti namun kembali menggunakan karena
kehilangan ibu dan kakaknya. Pada awalnya klien hanya ingin coba-coba
karena terpengaruh oleh temannya.
8) Teori Biologik
Klien tampak lesu, malas, dan gelisah. Klien mengatakan masih memiliki
kebiasaan mengonsumsi alkohol khususnya jenis wine sebelum masuk
RSKO.

2. Analisa Data
No Data Senjang Masalah
1. DS : Klien mengatakan badannya Nyeri
nyeri setelah putus codein, klien
mengatakan memiliki riwayat sakit
asam lambung parah.

DO :
- hasil endoskopi
- PQRST
P : karena klien mengonsumsi
NAPZA dan putus codein
Q : belum terkaji
R : seluruh tubuh dan bagian perut
S : belum terkaji
T : setelah berhenti codein
- klien tampak gelisah
2. DS : klien mengatakan klien sulit Gangguan Pola Tidur
tidur dan harus minum obat tidur
setiap malam. Klien tidur jam 03.00
sampai jam 08.00 (waktu tidur 5
jam)

DO :
- tampak lingkaran hitam di area
sekitar mata
- Klien tampak lesu
- Klien tampak tidak bersemangat
3. DS : Koping Individu Tidak Efektif
- klien mengatakan setelah ibu
klien meninggal dan kakaknya
meninggalkan klien, klien merasa
sangat terpukul.
- Klien mengatakan hanya
teman-teman sesama pakau klien
yang menjadi tempat berbagi cerita
klien

DO :
- Klien menggunakan NAPZA pada
tahun 2007 setelah klien mencoba
berhenti selama 2 bulan
4. DS : Ketidakberdayaan
- klien mengatakan klien tidak
yakin terhadap dirinya untuk bisa
berhenti menggunakan NAPZA.
- klien mengatakan klien malas
mandi

DO :
- Klien telah 3 kali putus obat,
namun kembali menggunakan obat
setelah klien putus obat (relapse)
- Klien mandi hanya 1 kali
3. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri
2) Gangguan Pola Tidur
3) Ketidakberdayaan
4) Koping Individu Tidak Efektif

Anda mungkin juga menyukai