Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Hormon

Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman yang artinya “yang menggerakkan”, jadi hormon
adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon merupakan suatu kelompok
heterogen pesan-pesan kimia yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh.
Hormon adalah suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan ditranspor ke sel sasaran yang
jauh letaknya melalui darah. Kebanyakan hormon disekresi langsung ke sirkulasi. Akan tetapi, beberapa
hormon disekresi oleh jaringan yang secara primer bukan jaringan endokrin. Hormon lainnya disekresi
oleh lebih dari satu jaringan. Suatu jaringan merupakan sasaran untuk hormon tertentu hanya bila
jaringan tersebut mengandung protein reseptor spesifik yang mengikat hormon dan menimbulkan
respon selular. Hormon mengatur aktifitas jaringan sasarannya melalui 2 cara umum: (1) dengan
mengatur aktivitas protein yang sudah ada dalam sel pada saat kerja hormonal, dan (2) dengan
mengatur sintesis atau degradasi protein. (S.Colby.1999:263)

B. Klasifikasi Hormon Berdasarkan Fungsinya

Klasifikasi hormon Berdasarkan Fungsi

Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan, pertumbuhan dan
reproduksi.

Hormon metabolisme: hormon yang mempunyai peranan dalam proses metabolisme.

Hormon trofik: hormon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang merangsang kelenjar endrokin untuk
menghasilkan hormon.

Hormon pengatur metabolisne mineral dan air: hormon yang mengatur homeostatik mineral dan
konservasi air tubuh.

Hormon pengatur sistem kardiovaskuler: hormon yang mengatur aktivitas konduksi dan kontraksi
jantung.

C. Klasifiikasi Hormone Berdasarkan Tempat Pembentukannya

1. Kelenjar hipofise
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi
hormon dari suatu organ endokrin. Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hormon-hormon
yang dihasilkanya dapat mempengaruhi pekerjaaan kelenjar lainya. Kelenjar hipofise terdiri dari dua
lobus. Lobus anterior (Adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat
pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.

Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh

Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.

Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol


yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.

Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang perkembangan
folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.

Luteiizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan
testoteron dalam testis. Interstisial Cell Stimulating Hormone (ICSH).

Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan dua jenis hormon;

Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot
polos ADH disebut juga hormon pituitrin.

Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan
air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak didasar tengkorak, didalam fosa hipofise tulang
spenoid.

2. Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan trakea diikat bersama oleh
jaringan tiroid dan yangt melintasi trakea disebelah depan dan terdapat didalam leher bagian depan
bawah, melekat pada dinding laring.
Atas pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofise lobus anerior, kelenjar tiroid ini dapat
memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin ; mengatur pertukaran
zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.

3. Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher, kelenjar ini
berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para
tiroksin. Masing –masing melekat pada bagian belekang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam tubuh.

4. Kelenjar timus

Kelenjar timus terletak didalam mediastinum di belakang os sternum atau teletak didalam toraks kira-
kira setinggi bifurkasi trakea dan hanya dijumpai pada anak-anak dibawah 18 tahun. Warnanya
kemerah-merahan dan terdiri dari dua lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10
gram aau lebih sedikit. Ukuran kelenjar timus bertambah pada masa remaja dar 30-40 gram kemudian
berkerut lagi.

Adapun hormon yang dikeluarkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut;

Mengaktifkan pertumbuhan badan

Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin

5. Kelenjar suprarenal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas ginjal kiri dan kanan. Ukuranya
berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu

Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks

Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin)

Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengndalian sistem persarafan simpatis. Sekresinya bertambah dalam
keadaan emosi seperti marah,takut serta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang
bertambah itu menaikan tekanan darah guna melawan shok.

Nor adrenalin menaikan tekanan darah dengan merangsang serabut otot didalam dinding pembuluh
darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah
pengeluaran glukosa dari hati.

Beberapa hormon terpenting yang disekresikan olehkorteks adrenal adalah; Hidrokortison, aldosteron,
dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan fungsi
otot.

Pada insufiesiensi (penyakit aldison) penyakit nampak kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama
karena tidak adanya hormon ini, sednangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam darah terlampau
banyak, penyakit ini diobati dengan kortison

6. Kelenjar pankreatika

Kelenjar ini terdapat pada bagian belakang lambung di depan vertebrata lumbalis I dan II terdiri dari sel-
sel alpha dan beta. Sel alpha menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel- sel beta menghasilkan
hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein
yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan protein

Fungsi hormon insulin adalah untuk mengedalikan glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan,
memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak

Pulau langerhans

Pulau –pulau lngerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua
pankreas. Dalam tubuh terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan
atas dasar granulasi dan pewarnanya separuh dari sel ini mensekresi insulin yang lainya menghasilkan
polipeptida dari mpankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans;sebagai unt sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat
sekresi insulin, glukagon dan polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.

7. Kelenjar kelamin

Kelenjar testika terdapat pada pria yaitu, pada skrotum menghasilkan hormon testoteron. Adapun
fungsi hormon testoteron. Mementukan sifat kejantanan, misalnnya ada jenggot, kumis, jakun dan lain-
lain. Menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.

Kelenjar ovarika terdapat pada wanita yaitu, pada ovarium disamping kiri dan kanan uterus.
Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, hormon ini dapat mempegaruhi pekerjaan uterus
serta memberika sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang membesar, bahu sempit dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai