Anda di halaman 1dari 8

TEMU ILMIAH IPLBI 2016

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga


berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan
Pengunjung
Riana Viciani G.

Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),
ITB.

Abstrak

Kawasan pusat olahraga merupakan kawasan yang perkembangannya sering dikesampingkan


dalam perkotaan. Rendahnya kepedulian kota tentang perkembangan kawasan ini membuat
skala proritas pengembangannya menjadi bagian akhir. Pengelolahan dan pemanfaatan kawasan
sebagai area yang mampu memberikan kesegaran jasmani dan rekreasi perlu ditingkatkan dalam
pengembangan kawasan pusat olahraga, sehingga efektivitas dalam pemanfaatan kawasan
bukan hanya diperuntukan bagi sarana olahraga, namun juga pada fungsi lainnya seperti rekre-
asi dan RTH pada kawasan perkotaan. Ruang perkotaan yang optimal seharusnya mampu me-
nyediakan RTH sebanyak 30 % sesuai dengan yang diamanatkan oleh pedoman penataan ruang.
Permasalahan yang sering muncul adalah kurang optimalnya pemanfaatan dan pengelolahan
kawasan pusat olahraga dalam perkotaan, sehingga menimbulkan keterbatasan pengunjung
dalam memanfaatkan kawasan, selain itu keberadaan kawasan yang kurang representative.
Peningkatan kawasan olahraga dibutuhkan untuk menciptakan kawasan olahraga yang ideal, dan
ditinjau dari tingkat kepentingan dan kepuasaan pengunjung dengan melihat seberapa besar
variabel mempengaruhi keberadaan kawasan pusat olahraga.

Kata-kunci : RTH, Representatif, Publik, Privat, Efektivitas

Pendahuluan grasi secara langsung dengan konsep ‘mass


open space’ atau ruang terbuka yang berwa-
Kawasan pusat olahraga adalah kawasan yang
wasan lingkungan.
diperuntukan bagi aktivitas berolahraga dan
rekreasi pada perkotaan. Definisi olahraga me- Pengembangan kawasan pusat olahraga se-
nurut undang-undang No 3 tahun 2005 adalah ring kali hanya memperhatikan bentuk ruang
segala kegiatan yang sistematis untuk mendo- tanpa adanya intergarsi antar area-area yang
rong, membina, serta mengembangkan poten- berada pada kawasan dan tidak diimbangi
si jasmaniah, rohani, dan sosial. Peran kawa- dengan kelengkapan fasilitas yang ada, hal
san pusat olahraga yang termasuk bagian dari inilah yang membuat masyarakat enggan un-
ruang publik perkotaan adalah sebagai sarana tuk masuk dan berada pada kawasan pusat
aktivitas publik dan ruang terbuka hijau yang olahraga. Unsur biaya yang dikeluarkan dan
menjadi area rekreasi warga. posisi kawasan yang tidak strategis sehingga
tidak mudah dijangkau oleh pengendara mau-
Tingginya kebutuhan publik akan ruang ter- pun pejalan kaki, juga merupakan faktor pen-
buka, baik hijau maupun non hijau dapat di- ting yang menjadi pertimbangan dalam pemi-
wujudkan dengan merancangan kawasan lihan kawasan pusat olahraga.
pusat olahraga yang multifungsi. Multifungsi
yang dimkasud adalah kawasan yang terinter-
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | C 079
Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung
Pengembangan kawasan pusat olahraga dan Analisis kuantitatif digunakan untuk meneliti
faktor-faktor dominan yang menentukan prio- populasi atau sampel tertentu, dengan tujuan
ritas penetapan kawasan ditinjau berdasarkan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
tingkat kepentingan dan kepuasan masyarakat
terhadap keberadaan kawasan pusat olahraga, Metode Pengumpulan Data
sehingga keseluruhan hasil akan dilakukan Metode pengumpulan data dalam penulisan ini
analisis faktor dan dilanjutkan dengan analisi menggunakan metode korelasional (Groat &
korespondensi dengan tujuan untuk menge- Wang : 2002). Data dalam metode ini dikum-
tahui faktor-faktor dominan dalam pemilihan pulkan dengan menggunakan kuesioner yang
kawasan pusat olahraga dan seberapa jauh berisi pertanyaan tertutup (close ended ).
faktor tersebut mempengaruhi keberadaan ka- Pertanyan-pertanyaan tertutup pada kuesioner
wasan. Tahapan pembahasan pada jurnal diperoleh melalui tahapan kuesioner terbuka
dapat lebih jelas dilihat pada gambar 1. (open ended) yang dilakukan pada penelitian
sebelumnya, sehingga diperoleh kata kunci.
Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat (Viciani : 2015)
Olahraga Berdasarkan Tingkat
Prioritas Pengembangan
Kepentingan Kawasan
Dan Kepuasan Pusat
Pengunjung
Olahraga Berdasarkan Tingkat Skala pengukuran yang digunakan adalah ska-
Kepentingan Dan Kepuasan Pengunjung la likert, yang bertujuan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelom-
Metodologi
Metode Kuantitatif pok yang membahas tentang fenomena sosial.
Metodologi
Metode Kuantitatif
(Sugiyono:2012). Skala likert yang digunakan
memiliki gradasi nilai dari sangat positif sam-
Metode Penelitian Analisis Faktor pai sangat negatif yaitu 1 sampai dengan 5.
Korelasional Analisis
Metode Penelitian Analisis Faktor Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Koresponden
Korelasional Analisis
Koresponden secara Non-Probability Sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang memberikan pelu-
ang yang sama bagi setiap unsur populasi
Analisis & untuk dipilih menjadi anggota sampel dan
Interpretasi
Analisis & dilakukan secara non-random. (Sugyono :
Interpretasi 2012). Data yang dikumpulkan sampai temu-
annya jenuh dan tanpa ada pembatasan
Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasaan
jumlah responden.
Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasaan

Metode Analisis Data


Kesimpulan
Temuan akhir penelitan berupa Metode analisis data yang digunakan adalah
Kesimpulan
“ faktor dominan dalam pemilihan
Temuan akhir penelitan berupa
kawasan pusat olahraga metode analisis faktor, dimana metode ini
“ faktor dominan dalam pemilihan
(Kepuasan : Kepentingan)
kawasan pusat olahraga
merupakan prosedur untuk menggadakan data
(Kepuasan : Kepentingan) dengan cara mengubah sekelempok variabel
Gambar 1. Tahapan Pembahasa Jurnal atau lebih tanpa mengubah informasi yang
ada didalamnya. Analisis ini juga dapat dinya-
Metode takan sebagai teknik untuk meruduksi data.
Metode analisis faktor yang digunakan adalah
Metode yang digunakan dalam penelitian ada- varimax rotation (orthogonal) dimana metode
lah metode kuantitatif, dimana metode kuan- ini bertujuan untuk memperoleh nilai dalam
titatif merupakan metode penelitian yang ber- suatu kolom sebanyak mungkin mendekati 0,
landaskan pada filsafat postivisme. (sugiyono : sehingga setiap faktor mencakup variabel
2012) yang sedikit. (lihat gambar 2.)

C 080 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016


Riana Viciani G.
Analisis Faktor Berdasarkan Tingkat
1 Orthogonal rotation faktor II Kepentingan Pengunjung dalam Pe-
Oblique rotation faktor II milihan Kawasan Pusat Olah raga

0,5 Hasil analisis faktor berdasarakan pada tingkat


kepentingan terbentuklah 7 varia-bel laten
yang diperoleh dari hasil Rotated Component
0
Matrix dengan ketentuan ≥ 1 adapun histo-
-1 - 0,5 0,5 1
gramnya adalah sebagai beri-kut.
- 0,5

Oblique rotation faktor I


Eigenvalue Percent Percent Cum
Percent
-1 Orthogonal rotation faktor I
9.6161 38.465 38.465
1.9929 7.971 46.436
1.4777 5.911 52.347
Gambar 2. Metode Varimax Rotation (orthogonal) 1.4188 5.675 58.022
1.3007 5.203 63.225
1.0804 4.322 67.547
1.0219 4.088 71.634
Analisis korespondensi digunakan untuk me-
0.7879 3.152 74.786
ngetahui faktor dominan yang sering muncul, 0.7186 2.874 77.660
dengan melakukan perbandingan antara varia- 0.6881 2.752 80.412
0.6465 2.586 82.998
bel laten dan tingkat pekerjaan, sehingga di- 0.5784 2.314 85.312
perolehlah hasil berupa jenis pekerjaan me- 0.5030 2.012 87.324
nentukan variabel dominan yang harus dimilki 0.4738 1.895 89.219
0.4295 1.718 90.937
oleh kawasan pusat olahraga. 0.3881 1.552 92.490
0.3750 1.500 93.990
Analisis dan Interpretasi 0.3415 1.366 95.356
0.2511 1.004 96.360
Analisis yang dilakukan dengan menyebarkan 0.2218 0.887 97.247
kuesioner tertutup (close ended) diperoleh da- 0.1964 0.786 98.033
ri hasil jawaban responden, adapun jumlah 0.1546 0.619 98.652
0.1402 0.561 99.213
responden dalam penelitian ini sebanyak 101 0.1059 0.424 99.636
responden. Hasil jawaban responden akan 0.0909 0.364 100.000
dilakukan analisis dengan metode analisis fak-
tor. Analisis faktor berujuan untuk mereduksi
Nilai Eigenvalue ≥ 1 (7 faktor)
data dengan prosedur menyederhanakan se-
jumlah variable yang mempunyai hubungan Gambar 3. Digram Priciple Componen: On
Correlation Tingak Kepentingan
menjadi kelompok variabel yang lebih kecil
(faktor) dengan kandungan kelengkapan infor-
masi yang sama dengan data aslinya (tanpa Hasil analisis dari nilai egeinvalue diatas
mengurangi informsi yang terdapat dalam terbentuklah 7 faktor utama, kemudian taha-
variabel). pan selnajutnya adalah memberikan nama
pada masing-masing faktor laten yang terben-
Analisis faktor dilakukan dengan menganalisis
tuk. Adapun tahapan penama-naan pada ma-
hasil jawaban responden berdasarkan pada
sing-masing variabel laten dapat dilihat pada
tingkat kepentingan dan kepuasaan terhadap
tabel 1 berikut.
keberadaan kawasan pusat olahraga, sehingga
dihasilkanlah beberapa variabel laten yang
bentuk berdasarkan hasil analisis faktor.

AR5142 Analisis Data | C 081


Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung
Tabel 1. Variabel Laten Tingkat Kepentingan pada Analisis Faktor

Variabel
No
Laten Anggota Variabel Nilai
Kebersihan 0.84
Keamanan 0.79
Penggelohan dan perawatan Kawasan Olahraga 0.76
Kualitas layanan 0.75
1 Kenyamanan Nyaman 0.74
Kelengkapan Fasilitas 0.74
Teduh atau Sejuk 0.72
Area Hijau (RTH) 0.70
Bebas macet 0.53
Area Rekreasi 0.82
Area Pribadi 0.80
2 Area Kawasan Intensitas kunjungan 0.56
Area Umum 0.56
Desain kawasan yang khas 0.44
Bebas dari PKL 0.77
Kawasan Outdoor / Indoor 0.59
3 Bebas PKL
Area Parkir 0.55
Sirkulasi 0.44
Akses Publik 0.87
4 Aksesibilitas
Jarak Keterjangkauan 0.58
Tidak Ramai 0.75
5 Ketenangan
Biaya 0.63
Berdekatan dengan kawasan perbelanjaan 0.86
6 Strategis
Kawasan Strategis 0.47
7 Lokasi Jauh dari jalan raya 0.83

Hasil analisis faktor berdasarkan tingkat ke- diri dari area publik dan private, serta in-
pentingan pengunjung terhadap pemilihan tensitas kunjungan pada kawasan.
kawasan pusat olahraga terdapat 7 variabel
laten yang mewakili faktor-faktor yang domi-
 Bebas PKL
nan pada kawasan, dimana berdasarkan hasil
analisis diperolehlah hasil : Kepetingan kawasan yang ingin diciptakan
dan dinikamati pengunjung adalah area
 Kenyamanan kawasan yang bebas dari PKL, sehingga
Kenyamanan merupakan faktor penting sirkulasi pada kawasan akan lebih baik.
dalam pemilihan kawasan pusat olahraga  Aksesibilitas
hal ini dikarenkan tingkat kenyamann dipe- Aksesibilitas merupakan bagian penting
ngaruhi oleh kebersihan, keamanan, pe- dalam pemilihan kawasan olahraga, hal ini
ngolahan dan perawatan kawasan, keleng- dikarenakan jarak pada kawasan menjadi
kapan fasilitas dan RTH. Kenyaman dapat bagian yang menentukan seberapa jauh
memberikan Susana yang berbeda pada kawasan tersebut dapat dijangkau dan di
suatu kawasan. akses oleh publik.
 Area Kawasan  Ketenangan
Area kawasan dianggap sebagai unsur Ketengan dipengaruhi oleh suasanan ka-
yang penting dalam pemilihan kawasan wasan yang tidak terlalu ramai dengan bia-
olahraga dikarenakan area kawasan ini ter- ya memasuki kawasan yang murah.

C 082 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016


Riana Viciani G.
 Strategis Hasil analisis faktor terhadap tingkat kepuasan
Kawasan yang strategis dalam arti kawa- pengunjung, terbentuk 5 faktor yang mempe-
san yang berada pada pusat kota dan ber- ngaruhi dalam pemilihan kawasan pusat olah-
deketan dengan area komersial lainnya. raga. Kelima faktor ini terbentuk dari nilai
egeinvalue ≥ 1, adapun penjelasan dari kelima
faktor yang terbentuk daiatas adalah sebagai
 Lokasi berikut .
Lokasi kawasan yang menjadi pertimba-
ngan dalam pemilihan kawasan pusat olah-  Sirkulasi
raga salah satunya dalah kawasan yang Sirkulasi pada suatu kawasan akan mem-
jauh dari jalan raya dan terbebas dari ada- pengaruhi tingkat kepuasaan pada kawa-
nya polusi. san yang juga dipengaruhui oleh kondisi
area kawasan, desain, intensitas kunju-
A. Analisis Faktor Berdasarkan Tingkat ngan dan kondisi kawasaan idoor / outdoor.
Kepentingan Pengunjung dalam Pe-
milihan Kawasan Pusat Olah raga  Kenyamanan

Kenyamanan jga menjadi bagian penting


Hasil analisis faktor berdasarkan tingkat
dalam pemenuhan kepuasaan pengunjung
kepuasan pengunjung, diperolehlah 5 vari-
hal ini dikarenkan, faktor kenyamanan di
abel laten yang diperoleh berdasarkan hasil
pengaruhi oleh kebersihan , kelengkapan
Rotated Component Matrix dengan keten-
fasilitas serta kualitaslayanan dll.
tuan ≥ 1 adapun histogramnya adalah
sebagai berikut.  Akses
Akses kawasan dipengaruhi oleh kondisi
kawasan yang strategis, keterjangkauan,
Eigenvalue Percent Percent Cum area hijau, serta akses publik.
Percent
9.5268 38.107 38.107  Lokasi
2.599 10.364 48.471
1.6134 6.454 54.924 Lokasi kawasan yang tidak jah dari jalan
1.4461 5.784 60.709 raya serta mudah dijangkau oleh pengun-
1.1101 4.440 65.149
0.9930 3.972 69.121 jung merupakan pertimbangan yang mem-
0.8962 3.585 72.706 pengaruhi tingkat kepuasaan pengunjung,
0.7967 3.187 75.893 hal ini dikarenakan lokasi yang mudah di
0.7461 2.984 78.877
0.6583 2.633 81.510
jangkau akan mempermudah pergerakan
0.5842 2.337 83.847 pengunjung.
0.5334 2.133 85.980
0.4855 1.942 87.922  Keamanan
0.4346 1.738 89.661
0.3935 1.574 91.235 Faktor safety menjadi pertimbangan utama,
0.3400 1.360 92.594
karena keamanan menentukan kualitas pe-
0.3166 1.266 93.861
0.2892 1.157 95.017 layanan dari kawasan dan seberapa jauh
0.2684 1.074 96.091 pengelola mampu menjaga barang private
0.2533 1.013 97.104
pengunjung, baik dari kualitas maupun pe-
0.2144 0.857 97.962
0.1831 0.732 98.694 ngelohanan kawasan.
0.1414 0.565 99.260
0.1080 0.432 99.691 Berikut adalah faktor yang terbentuk ber-
0.0772 0.309 100.000
dasarkan tingkat kepuasaan (lihat tabel 2)
Nilai Eigenvalue ≥ 1 (7 faktor)

Gambar 4. Digram Priciple Componen: On


Correlation Tingkat Kepuasan

AR5142 Analisis Data | C 083


Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung
Tabel 2. Variabel Laten Tingkat Kepuasaan pada Analisis Faktor

No Variabel Laten Anggota Variabel Nilai


Area Rekreasi 0.84
Area Pribadi 0.81
Desain kawasan yang khas 0.75
Area Umum 0.74
1 Sirkulasi
Sirkulasi 0.66
Intensitas kunjungan 0.65
Kawasan Outdoor / Indoor 0.61
Area Parkir 0.57
Kebersihan 0.75
Penggelohan dan perawatan Kawasan Olahraga 0.75
Kelengkapan Fasilitas 0.75
2 Kenyamanan
Kualitas layanan 0.75
Nyaman 0.56
Bebas dari PKL 0.49
PU-Akses Publik 0.81
PU-Kawasan Strategis 0.78
PU-Biaya 0.69
3 Akses
PU-Jarak Keterjangkauan 0.68
PU-Teduh atau Sejuk 0.61
PU-Area Hijau (RTH) 0.55
PU-Tidak Ramai 0.71
4 Lokasi
PU-Jauh dari jalan raya 0.67
PU-Bebas macet 0.68
5 Keamanan PU-Berdekatan dengan kawasan perbelanjaan 0.60
PU-Keamanan 0.42

Hasil analisis faktor secara keseluruhan jika di Tingkat kepentingan dan kepuasaan pengun-
bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan jung membentuk faktor-faktor dominan yang
dan kepuasaan diperolehlah hasil sebagai be- harus dimiliki oleh kawasan pusat olahraga,
rikut. sehingga seberapa penting dan puasnya pe-
ngunjung terhadap kualitas pelayanan yang
Kenyamanan ditawarkan oleh kawasan pusat olahraga
Area kawasan
menjadi faktor penilai dari keberadaan kawa-
Tingkat san dan tentunya dapat menjadi masukan bagi
Kepentinga Bebas PKL
nan perubahan kawasan kearah yang lebih baik.
Aksesibilitas
Analisis faktor pada kawasan pusat olahraga
Ketenangan
dapat lebih diperjelas dengan melihat tingkat
Strategis korespondensi atau kemungkinan yang sering
Lokasi muncul berdasarkan pada beberapa faktor
yang terbentuk pada analisis faktor.
Sirkulasi
Tingkat Analisis Korenspondensi dilakukan dengan me-
Kepuasan Keamanan
lakukan analisis perbandingan terhadap ting-
Akses kat pekerjaan dengan fakto-faktor yang ter-
Lokasi bentuk berdasarkan tingkat kepentingan pe-
Keamanan
ngunjung terhadap kebeadaan kawasan pusat
olaharaga. (lihat tabel 3)
Gambar 5. Faktor yang terbentuk berdasarkan
Tingkat Kepentingan dan Kepuasaan

C 084 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016


Riana Viciani G.

Tabel 3. Analisis Tingkat Pekerjaan dan Faktor Kepentingan Pengunjung pada Kawasan Pusat Olahraga

Area Bebas
Pekerjaan Kenyamanan Aksesibilitas Ketenangan Strategis Lokasi
Kawasan PKL
Lainnya 0.152 -0.568 0.405 -0.551 -0.507 -0.195 -0.163
Mahasiswa/
0.030 0.195 -0.015 0.021 0.172 -0.044 0.100
Pelajar
PNS 0.049 -0.341 0.203 0.531 0.192 0.128 -0.136
Swasta -0.186 -0.173 -0.246 -0.296 -0.533 0.106 -0.162

Hasil analisis diatas menunjukan bahwa ting- olahraga, berangkat dari pertanyaan bagai-
kat kepentingan pengunjung yang memilih be- mana menciptakan kawasan pusat olahraga
berapa faktor, jika ditinjaua dari tingakat yang ideal ?, sehingga untuk menjawab perta-
pekerjaannya maka dapat di interpretasikan nyaan tersebut dilakukanlah penelitian terkait
sebagai berikut. kepentingan dan kepuasaan pengunjung pada
kawasan olahraga di Indonesia, diperolehlah
 Pekerjaan Lainnya hasil sebagai berikut.
Pengunjung dengan tingkat pekerjaan lain-  Tingkat Kepentingan pengunjung dalam
nya cenderung menganggap bahwa faktor pemilihan kawasan pusat olahraga dipe-
“bebas PKL” memiliki tingkat kepentingan ngaruhi oleh 7 faktor dominan yaitu
yang tinggi dalam pemilihan kawasan pu- Kenyamanan, area kawasam bebas PKL,
sat olahraga. aksesibilitas, ketenangan, strategis dan lo-
 Pekerjaan Mahasiswa kasi

Pengunjung dengan pekerjaan mahasiswa  Tingkat Kepuasaan Pengunjung terhadap


menganggap bahwa faktor “area kawa- keberadaan kawasan pusat olahraga dipe-
san” merupakan pertimbangan penting ngaruhi oleh 5 faktor dominan yaitu sirku-
dalam pemilihan kawasan pusat olahraga. lasi, kenyamanan, akses, lokasi dan kea-
manan.
 Pekerjaan PNS

Pengunjung dengan pekerjaan PNS me-  Tingkat kepentingan dan kepuasaan pe-
nganggap bahwa “aksesibilitas” merupa- ngunjung pada kawasan pusat olahraga
kan faktor penting. jika ditinjau dari pekerjaannya, maka fak-
tor yang dominan terpilih adalah bebas
 Pekerjaan Swasta PKL, area kawasan, aksesibilitas dan kete-
Pengunjung dengan pekerjaan swasta cen- nangan.
derung menganggap bahwa faktor “kete-
nengan” merupakan variabel penting da- Faktor-faktor yang menentukan pemilihan ka-
lam pemilihan kawasan pusat olahraga. wasan pusat olahraga berdasarkan tingkat
kepentingan dan kepuasaan diatas dapat men-
Kesimpulan jadi masukan dalam merancang kawasan
olahraga yang ideal dan tentunya menjadi
Kesimpulan yang dapat dinyatakan berdasar- masukan bagi pemerintah untuk menyiapkan
kan keseluruhan hasil analisis diatas dengan ruang terbuka publik yang baik dalam hal
melakukan analisis faktor dan analisis kores- kualitas pelayananan dan pemanfaatannya.
ponedensi terhadap tingkat kepentingan pemi-
lihan kawasan pusat olahraga. Penelitian ter-
kait prioritas pengembangan Kawasan pusat

AR5142 Analisis Data | C 085


Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung
Kelebihan dalam penelitian ini adalah faktor
dominan pada pemilihan kawasan pusat olah-
raga dapat menjadi masukan bagi peranca-
ngan, pemanfaatan dan pengelolahan kawa-
san olahraga yang dapat terintergrasi lang-
sung dengan lingkungan sekitar.

Kekurangan dalam penelitian ini adalah perlu


adanya ujian atau penelitian yang lebih sig-
nifikan untuk membuktikan kevalidan hasil
analisis, yang dilakukan secara berulang dan
berkala, sehingga beberapa faktor diatas da-
pat menjadi pendomana dalam merancang
kawasan pusat olahraga.

Ucapan Terima Kasih

Puji dan syukur penulis persembahkan keha-


dirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menye-
lesaikan jurnal dengan judul “Prioritas Pe-
ngembangan Kawasan Pusat Olahraga Berda-
sarkan Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan
Pengunjung” ini dengan sebagaimana mesti-
nya. Terimakasih yang sebesar-besarnya juga
penulis sampaikan kepada dosen pembimbing
mata kuliah analisis data Bapak Hanson E.
Kusuma, karena atas bimbingannya maka
junal ini dapat selesai tepat pada waktunya,
dan terimakaish juga penulis ucapkan kepada
kedua orang tua, keluarga dan teman-teman
yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
karena telah membantu dalam kelancaran
penyelesaian jurnal ini.

Daftar Pustaka

Groat, L and David Wang. (2000) Architectural


Research Methods. New York: Jhon Wiley & Sons,
Inc.
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kombinasi.
Bandung, Alfabeta CV.
Undang-Undang No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem
Keolahragaan Nasional.
Viciani Riana (2015). Alternatif Pemilihan Kawasan
Pusat Olahraga di Kota Bandung. Jurnal Temu
Ilmiah IPLBI.

C 086 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016

Anda mungkin juga menyukai