Anda di halaman 1dari 3

“BERKENALAN DENGAN DEMAM TIFOID (TIPES)

YANG LEBIH BERBAHAYA DARI DEMAM RINDU”

OPENING :

TAMPILKAN SEKILAS VIDEO PEMERIKSAAN TUBEX SECARA CINEMATIK

Haiii…! Selamat datang di channel youtube MIKROSKOPIS ID.

Channel youtube yang berisi konten menarik dan informative. Bagi kalian yang baru
bergabung, silakan klik tombol subscribe sebagai bentuk dukungan kalian terhadap channel
ini.

NARASI AWAL :

Menurut kalian apa nama bakteri dengan sosok menggelikan ini ? yang jika dilihat lebih dalam
seperti ini ? jawabannyaa…….(sambungkan lagu Dragon Ball “diujung langit, kita ke sana
dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemeberani”….teeetttt) adalah Salmonella
typhi.

Dialah yang menyebabkan penyakit tipes atau demam tifoid. Penyakit ini menjadi masalah
yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan kepadatan penduduk, kesehatan
lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk, serta standar hygiene industry pengolahan
makanan yang masih rendah. (masukan foto atau tulisan penjelasan rincian)

Besarnya angka pasti kasus tipes atau demam tifoid di dunia sangat sulit ditentukan karena
penyakit ini mempunyai gejala klinis yang mirip dengan penyakit demam infeksi lainnya, salah
satu contohnya demam berdarah dengue (DBD) (masukan foto konten DB dan I card konten
DB). Di Indonesia sendiri demam tifoid masih merupakan penyakit endemic yang tidak
menyebar ke area lain dengan cepat. Tidak seperti infeksi Covid-19 yang bersifat pandemic
dengan penyebaran yang cepat ke seluruh dunia.

Penegakkan diagnosis demam tifoid dilakukan dengan melihat gejala klinis dan melalui
pemeriksaan laboratorium. Gejala klinis yang timbul sangat bervariasi, seperti demam, sakit
kepala, mual/muntah, susah BAB atau bisa juga diare serta lidah kelihatan kotor dan ditutupi
selaput putih (masukan foto atau tulisan penjelasan rincian). Sedangkan pemeriksaan
laboratoriumnya dapat berupa pemeriksaan darah tepi, uji serologis dan kultur atau biakan.

NARASI INTI : (Part 1)

Pemeriksaan IgM anti Salmonella atau tes TUBEX merupakan salah satu uji serologis yang ideal
karena memiliki akurasi yang baik, mudah dilakukan dan tidak perlu waktu yang lama.
Pemeriksaan ini mendeteksi adanya antibody IgM Anti-Salmonella dengan metode aglutinasi
kompetitif semi kuantitatif yang sederhana. (pakai foto reagen/kit)
NARASI INTI : (Part 2) PRAKTIKUM

Sampel darah yang digunakan adalah serum atau plasma, untuk itu sampel darah diputar
dengan alat centrifuge pada kecepatan 3000 rpm selama 5 menit.

Adapun alat dan bahan yang dipakai meliputi :

1. Satu set tabung yang berbentuk V dengan model khusus yang dapat menampung enam
sampel dalam satu set tabung tersebut.
2. TUBEX Color Scale dan juga sebagai penyangga magnet yang berisi skala warna untuk
panduan pembacaan hasil.
3. Mikropipet dan yellow tip
4. Brown reagent, yang mengandung partikel-partikel magnetic dan dilapisi dengan
antigen (Salmonella typhi O9 lipoplysaccharide[LPS])
5. Blue reagent, yang mengandung partikel-partikel indicator yang berwarna biru dan
dilapisi dengan monoclonal antibody (mAb) spesifik terhadap antigen Salmonella typhi
O9 LPS (pada brown reagent)

Prosedur pemeriksaan : LAKUKAN PADA 2 SAMPEL (POSITIF DAN NEGATIF)


1. Brown reagent diteteskan sebanyak 25 ul pada tabung reaksi yang berbentuk V.
2. Ditambah dengan 25 ul sampel serum atau plasma pasien.
3. Dihomogenkan dengan mikropipet.
4. Didiamkan selama 2 menit.
5. Kemudian ditambahkan dengan Blue reagent sebanyak 50 ul.
6. Tabung ditutup dengan seal plastic yang sudah disediakan dalam kit.
7. Dihomogekan selama 2 menit dengan dikocok dalam sudut 90o.
8. Selanjutnya tabung diletakkan pada penyangga magnet yang juga merupakan TUBEX
Color Scale.
9. Hasil dibaca setelah 5 menit.
10. Baca pengamatan hasil

INTERPRETASI HASIL : GUNAKAN FOTO ATAU VIDEO TUBEX COLOR SCALE


Pembacaan hasil tes TUBEX berdasarkan atas warna yang terlihat setelah reaksi pencampuran
brown reagen (antigen), serum/plasma pasien (ada atau tidak antibody) dan blue reagent
(antibody spesifik). Rentang warna yang muncul bisa dari merah hingga biru tua. Pada
penyangga magnet sudah tercantum skala warna sebagai panduan pembacaan hasil. Terdapat
skor 0, 2, 4, 6, 8 sampai 10, skor 0 menunjukkan semakin merah warna yang terlihat dan
semakin negative hasil yang didapat, sedangkan skor 10 menunjukkan semakin biru warna
yang muncul dan semakin positif hasilnya. Bila di spesifikkan, skor 0-2 menunjukkan hasil yang
negative dan skor 4-10 menunjukkan hasil yang positif.

PADA HASL NEGATIF : (tambahkan juga ilustrasi gambar)


Partikel-partikel indicator yang dilapisi antibody monoclonal (blue reagent) akan berikatan
dengan partikel-partikel magnetic (brown reagent) yang dilapisi dengan antigen. Ketika
diletakkan pada penyangga magnet, keduanya mengendap pada bagian bawah tabung karena
adanya reaksi magnetic antara partikel magnetic (brown reagent) dengan penyangga magnet.
Maka dari itu yang tersisa hanyalah warna merah yang merupakan latar belakang dari larutan
tersebut, yang disebabkan karena adanya microspheres merah yang inert.
Kesimpulannya : serum atau plasma pasien tidak mengandung antibody terhadap Salmonella
typhi dan pasien tidak terinfeksi Demam Tifoid atau Tipes.

PADA HASIL POSITIF : (tambahkan juga ilustrasi gambar)


Antibodi terhadap Salmonella typhi pada serum atau plasma berikatan dengan partikel
magnetic (brown reagent) dan mengendap bersama di dasar tabung, sehingga mencegah
partikel indicator (blue reagent) ikut berikatan. Partikel indicator (blue reagent) yang tidak
berikatan tersebut masih melayang-layang sehingga menimbulkan warna biru pada larutan
tersebut. Rentang warnanya dari biru kemerah-merahan jika konsentrasi antibody rendah,
sampai biru tua jika konsentrasi antibody tinggi.
Kesimpulannya : serum atau plasma pasien mengandung antibody terhadap Salmonella typhi
dan pasien terinfeksi Demam Tifoid atau Tipes.

NARASI AKHIR :

Pemeriksaan IgM Anti Salmonella atau tes TUBEX dapat mendeteksi secara dini infeksi akut
Demam Tifoid atau Tipes yakni pada hari ke-3 sejak timbul demam. Namun penting bagi kita
untuk tetap menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, sehingga dapat terhindar dari resiko
terinfeksi penyakit Demam Tifoid atau Tipes.

CLOSING :

Terima kasih atas perhatian team-teman semua, klik LIKE bila kalian suka dengan
video ini, kritik dan saran dapat kalian tulis di kolom KOMENTAR, akhir kata sampai
jumpa di video selanjutnya. DADAAAAA…..!

Anda mungkin juga menyukai