Penggolongan hukum – Hukum adalah aturan yang diterapkan pada sebuah wilayah dan harus ditaati
oleh semua elemen masyarakat. Hukum memiliki sifat mengatur tingkah laku manusia guna melindungi
hak-hak masyarakat. Ada beberapa jenis-jenis dan macam-macam hukum yang bisa dibedakan
berdasarkan bentuk, sumber, wujud, tempat berlaku, waktu, isi, sifat, dan cara mempertahankannya.
Menurut KKBI, definisi hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang
dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Secara umum pengertian hukum adalah peraturan yang
berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga
ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya kekacauan.
Hukum bersifat mengatur dan memaksa. Hukum juga penting untuk melindungi hak-hak masyarakat dan
menjaga agar tidak ada yang bertindak sewenang-wenang dalam ruang publik. Adapun tujuan hukum
secara universal adalah menciptakan ketertiban, kedamaian, ketentraman, kebahagiaan, serta
kesejahteraan bagi masyarakat.
Ada beberapa jenis-jenis hukum yang ada, dibedakan pada banyak faktor. Misalnya macam-macam
hukum berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi hukum tertulis dan tidak tertulis. Selain itu ada
penggolongan dan pengelompokkan hukum berdasarkan faktor-faktor lainnya.
penggolongan hukum
Ada beberapa macam-macam pembagian hukum yang dibedakan berdasarkan sumbernya, tempat
berlakunya, bentuknya, waktu berlakunya, sifatnya, cara mempertahankannya, wujudnya, dan isinya.
1. Penggolongan Hukum Berdasarkan Bentuknya
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan bentuknya, yakni hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Berikut
adalah penjelasan penggolongan hukum menurut bentuknya :
a) Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan secara tertulis. Contoh hukum tertulis adalah UUD 1945, keputusan presiden,
KUHP, dan lain-lain.
Ada 2 jenis hukum tertulis yakni hukum tertulis yang dikodifikasikan serta hukum tertulis yang tidak
dikodifikasikan, sebagai berikut :
Hukum tertulis yang dikodifikasikan, yaitu hukum yang disusun lengkap, sistematis, teratur serta
dibukukukan, sehingga tidak lagi diperlukan peraturan pelaksanaan.
Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan, yakni hukum yang walaupun tertulis, akan tapi tidak disusun
dengan sistematis, tidak lengkap, dan masih terpisah-pisah. Karena itu hukum ini sering masih
memerlukan peraturan pelaksanaan di dalam penerapannya.
Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat dan dipatuhi, akan
tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir dan tumbuh di kalangan
masyarakat tersebut. Contoh hukum tidak tertulis adalah hukum adat, hukum agama, dan lain-lain.
Ada 5 jenis-jenis hukum berdasarkan sumbernya, yakni hukum undang-undang, hukum kebiasaan,
hukum traktat, hukum yurisprudensi, dan hukum ilmu. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum
menurut sumbernya :
a) Hukum Undang-Undang
Hukum undang-undang atau disebut sebagai wettenrech, adalah jenis hukum yang terletak dan
tercantum di dalam peraturan perundang-undangan.
b) Hukum Kebiasaan
Hukum kebiasaan atau disebut juga sebagai gewoonte-en adatrech, adalah jenis hukum yang berlaku di
dalam peraturan-peraturan atau kebiasaan adat.
c) Hukum Traktat
Hukum traktat atau disebut juga sebagai tractaten recht, adalah jenis hukum yang ditetapkan oleh
negara-negara melalui suatu perjanjian antar negara atau traktat.
d) Hukum Yurisprudensi
Hukum yurisprudensi atau disebut juga sebagai yurisprudentie recht, adalah jenis hukum yang muncul
karena adanya keputusan hakim, yang menjadi rujukan hakim selanjutnya dalam memberi putusan
dalam pengadilan.
e) Hukum Ilmu
Hukum ilmu atau disebut juga sebagai wetenscaps recht, adalah jenis hukum yang pada dasarnya
berupa ilmu hukum yang terdapat dalam pandangan para ahli hukum yang terkenal dan sangat
berpengaruh.
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan sifatnya, yakni hukum yang memaksa dan hukum yang mengatur.
Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut sifatnya :
a) Hukum yang Memaksa
Yang dimaksud hukum yang memaksa adalah jenis hukum yang dalam keadaan bagaimana pun, harus
dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contohnya adalah hukuman bagi perkara pidana, maka sanksinya
secara paksa wajib untuk dilaksanakan.
Yang dimaksud hukum yang mengatur adalah jenis hukum yang dapat dikesampingkan saat pihak-pihak
yang bersangkutan telah membuat peraturan tersendiri dalam suatu perjanjian. Contohnya adalah
hukum mengenai warisan yang dapat diselesaikan dengan kesepakatan antar pihak-pihak yang terkait.
Ada 3 jenis-jenis hukum berdasarkan tempat berlakunya, yakni hukum nasional, hukum internasional,
dan hukum asing. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut wilayah berlakunya :
a) Hukum Nasional
Hukum nasional adalah jenis hukum yang berlaku di dalam wilayah negara tertentu. Hukum nasional
harus dilaksanakan oleh warga negara tersebut.
b) Hukum internasional
Hukum internasional adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur hubungan hukum antar negara
di dalam hubungan internasional. Hukum internasional ini berlaku secara universal, yang berarti dapat
berlaku secara keseluruhan terhadap negara-negara yang mengikatkan diri dalam perjanjian
internasional tertentu.
c) Hukum Asing
Hukum asing adalah jenis hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain dan tidak berlaku pada
negara yang bersangkutan.
Ada 3 jenis-jenis hukum berdasarkan waktu berlakunya, yakni hukum positif, hukum negatif, dan hukum
alam. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut waktu berlakunya :
Hukum positif atau yang disebut sebagai ius constitutum, adalah jenis hukum yang berlaku sekarang dan
hanya bagi suatu masyarakat tertentu saja di dalam daerah tertentu. Contohnya adalah UUD 1945 yang
berlaku saat ini untuk warga Indonesia.
Hukum negatif atau yang disebut sebagai ius constituendum, adalah jenis hukum yang diharapkan dapat
berlaku pada waktu yang akan datang. Contohnya adalah rancangan undang-undang (RUU) yang masih
direncanakan akan diterapkan.