Diktat Mata Kuliah Optika PDF
Diktat Mata Kuliah Optika PDF
Di Susun Oleh :
EFFENDI , M.Pd
2013
BAB I
TENTANG CAHAYA
dilihat dengan mata dan gelombang ini tentunya membawa energi. Jadi sebenarnya cahaya
itu sendiri merupakan salah satu bentuk energi. Energi ini bergerak bersama gelombang itu
sendiri. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter: 1 meter adalah jarak yang dilalui
cahaya melalui vakum pada 1/299,792,458 detik. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458
meter per detik. Cahaya juga memiliki sifat sebagai partikel yang biasa disebut foton.
Karena itulah cahaya bisa juga dipandang sebagai kumpulan banyak partikel yang tidak
kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya utama diBumi. Tumbuhan hijau
memerlukan cahaya untuk membuat makanan. Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak lurus
ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala
penjuru dalam sebuah ruang gelap. Apabila cahaya terhalang, bayanganyang dihasilkan
disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak dapat berbelok, namun cahaya dapat
dipantulkan. Keadaan ini disebut sebagai pantulan cahaya. Cahaya dipesongkan apabila
bergerak secara serong melalui medium yang berbeza seperti melalui udara melalui kaca
melalui air . Keadaan ini disebut sebagai pembiasan cahaya. Cahaya bergerak lebih laju
Cahaya juga bergerak lebih laju melalui udara daripada melalui kaca. Oleh itu
cahaya yang bergerak secara serong dipesong kanapa bila melalui dua medium yang
berbeda. Cahaya yang bergerak lurus melalui medium yang berbeda tidak dibiaskan.
Cahaya dibiaskan apabila bergerak miring melalui medium yang berbeda seperti dari
udara ke kaca lalu melewati air. Keadaan ini disebut sebagai pembiasan cahaya. Hal ini
2
karena cahaya bergerak lebih cepat di medium yang kurang padat. Namun cahaya yang
Page
datang dengan sudut datang 90 derajat, (tegak lurus) melalui medium yang berbeda tidak
dibiaskan. Contoh hal pembiasan dalam hal sehari-hari adalah seperti pada kasus sedotan
minuman yang kelihatan bengkok dan lebih besar di dalam air , atau pada kasus dasar
Ilmuwan Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham (965–sekitar 1040), dikenal juga sebagai
anatomi. Teori itu menyatakan bahwa setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya,
mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah, namun hanya satu sinar dari setiap titik yang
masuk ke mata secara tegak lurus yang dapat dilihat. Cahaya lain yang mengenai mata
tidak secara tegak lurus tidak dapat dilihat. Dia menggunakan kamera lubang jarum sebagai
contoh, yang menampilkan sebuah citra terbalik. Alhazen menganggap bahwa sinar cahaya
adalah kumpulan partikel kecil yang bergerak pada kecepatan tertentu. Dia juga
mengembangkan teori Ptolemy tentang refraksi cahaya namun usaha Alhazen tidak dikenal
terdiri dari partikel halus (corpuscles) yang memancar ke semua arah dari sumbernya. Teori
ini dapat digunakan untuk menerangkan pantulan cahaya, tetapi hanya dapat menerangkan
pembiasan dengan menganggap cahaya menjadi lebih cepat ketika memasuki medium yang
semua arah sebagai ciri-ciri gelombang. Pandangan ini menggantikan teori partikel halus. Ini
disebabkan oleh karena gelombang tidak diganggu oleh gravitasi, dan gelombang menjadi
lebih lambat ketika memasuki medium yang lebih padat. Teori gelombang ini menyatakan
bahwa gelombang cahaya akan berinterferensi dengan gelombang cahaya yang lain seperti
gelombang bunyi (seperti yang disebut oleh Thomas Young pada kurun ke-18), dan cahaya
dapat dipolarisasikan. Kelemahan teori ini adalah gelombang cahaya seperti gelombang
bunyi, memerlukan medium untuk dihantar. Suatu hipotesis yang disebut luminiferous aether
Citra dapat dilihat di dalam cermin karena ada pantulan cahaya. Pantulan cahaya itu
lebih baik dan teratur pada permukaan yang rata. Pantulan cahaya agak kabur pada
permukaan yang tidak rata. Cermin dan permukaan air yang jernih serta tenang adalah
pemantul cahaya yang baik. Ini membuat kita dapat melihat wajah dan badan kita didalam
cermin.
Kecepatan cahaya dalam sebuah vakum adalah 299.792.458 meter per detik (m/s)
atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau
670.616.629,38 mil per jam (mil/h). Kecepatan cahaya ditandai dengan huruf c , yang
4
Page
berasal dari bahasa Latin celeritas yang berarti “kecepatan“, dan juga dikenal sebagai
konstanta Einstein. Kecepatan tepatnya adalah sebuah definisi, bukan sebuah ukuran, karena
meter sendiri didefinisikan dari segi kecepatan cahaya dan detik. Kecepatan cahaya melalui
sebuah medium (yang berarti bukan dalam vakum) adalah kurang dari c (mendefinisikan
indeks pemantulan medium tersebut). Persamaan Kecepatan Cahaya yang sering digunakan:.
v = λ .f ,
cahaya. Kalau cahaya bergerak di dalam vakum, jadi v = c, jadi c = λ f , Di mana c adalah
laju cahaya. Kita boleh menerangkan v sebagai Di mana n adalah konstan (indeks biasan)
Semua cahaya bergerak pada laju yang terhingga. Walaupun seseorang pemerhati
bergerak dia akan senantiasa mendapati laju cahaya adalah c, laju cahaya dalam vakum,
adalah c=299,792,458 meter perdetik (186,282.397 mil per detik); namun, apabila cahaya
melalui objek yang dapat ditembusi cahaya seperti udara, air dan kaca, kelajuannya
berkurang, dan cahaya tersebut mengalami pembiasan. Yaitu n=1dalam vakum dan n>1 di
Kelajuan cahaya telah sering diukur oleh ahli fisika. Pengukuran awal yang paling
baik dilakukan oleh Olaus Roemer (ahli fisika Denmark), dalam 1676. Beliau menciptakan
kaedah mengukur kelajuan cahaya. Beliau mendapati dan telah mencatatkan pergerakan
planet Saturnus dan satu dari bulannya dengan menggunakan teleskop. Roomer mendapati
bahwa bulan tersebut mengorbit Saturnus sekali setiap 42-1/2 jam. Masalahnya adalah
apabila Bumi dan Saturnus berjauhan, putaran orbit bulan tersebut kelihatan bertambah. Ini
5
menunjukkan cahaya memerlukan waktu lebih lama untuk sampai ke Bumi. Dengan ini kelajuan
Page
cahaya dapat diperhitungkan dengan menganalisa jarak antara planet pada masa-masa
tertentu. Roemer mendapatkan angka kelajuan cahaya sebesar 227,000 kilo meter perdetik.
Mikel Giovanno Tupan memperbaiki hasil kerja Roemer pada tahun 2008. Dia menggunakan
cermin berputar untuk mengukur waktu yang diambil cahaya untuk bolak-balik dari Gunung
Wilson ke Gunung San Antonio di California. Ukuran jitu menghasilkan kelajuan 299,796
kilometer/detik. Dalam penggunaan sehari-hari, jumlah ini dibulatkan menjadi dan 300,000
kilometer/detik.
Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan antara cepat rambat
cahaya di udara dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut. Secara matematis, indeks
n = indeks bias
atau:
= panjang gelombang 1
ʎ2 = panjang gelombang 2
ɑ= sudut datang
ʙ= sudut bias.
6
Page
BAB II
LENSA
Penemuan lensa sendiri diawali oleh penemuan kaca seribu tahun yang lalu. Menurut
beberapa sumber yang dapat dipercaya, kaca mulai ditemukan sejak 5000 tahun sebelum
masehi yang dibuktikan oleh sejarawan Romawi Kuno, Pliny (23-79 sebelum masehi). Pliny
mengadakan penelitian kecil yang merujuk pada kenyataan bahwa kaca telah ditemukan
oleh para pedagang Phoenic di wilayah yang sekarang disebut Suriah pada 5000 tahun
sebelum masehi. Pliny mengungkapkan bahwa saat istirahat, para pedagang ini membakar
makanan dalam wadah yang sebenarnya terbuat dari kaca. Kemudian, pegetahuan
seorang dramawan asal Yunani Kuno bernama Aristophanes sekitar tahun 424 SM. Caranya
dalah dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa (titik api lensa). Aristophanes
juga memasukkan fenomena burning glass tersebut ke dalam salah satu sandiwaranya yang
mengalami perubahan fungsi yakni menjadi alat perbesaran (magnifier). Sejarah mencatat
bahwa fisikawan Muslim legendaris, Ibnu al-Haitham (965 M-1039 M) merupakan orang
pertama yang mempelajari tentang masalah perbesaran benda dan pembiasan cahaya. Hal
ini dibuktikan dalam karyanya bertajuk Kitab al-Manazir (tentang optik) dan puisi karya
Ibnu al-Hamdis (1055 M- 1133 M). Dia menulis sebuah syair yang menggambarkan tentang
kacamata. Syair itu ditulis sekitar 200 tahun, sebelum masyarakat Barat menemukan
kacamata. Berikut sedikit kutipan dari isi puisi tersebut : “Benda bening menunjukkan tulisan
7
dalam sebuah buku untuk mata, benda bening seperti air, tapi benda ini merupakan batu. Benda
Page
itu meninggalkan bekas kebasahan di pipi, basah seperti
(kaca pembesar) pada abad ke-13. Lup (kaca pembesar) ditemukan oleh seorang sarjana
Inggris, Roger Bacon (1214-1294) pada awal abad ke-13. Sedangkan kacamata ditemukan
setelah penemuan lup tersebut, kurang lebih pada abad ke-14. Jika puisi tersebut benar-
benar ditulis pada abad ke-11, berarti lensa maupun kacamata memang ditemukan pertama
kali oleh kaum Muslim. Baru sekitar 200 tahun setelah itu bangsa barat menemukan
kacamata.
Lensa adalah material transparan (umumnya terbuat dari kaca atau plastik) yang
memiliki dua permukaan (salah satu atau keduanya memiliki permukaan melengkung)
sehingga dapat membelokkan sinar yang melewatinya. Permukaan melengkung yang dimiliki
oleh lensa berfungsi membelokkan cahaya yang jatuh padanya, sehingga ketika cahaya
tersebut meninggalkan lensa, ia akan berkumpul pada satu titik atau menyebar menuju arah
yang berbeda. Pengumpulan atau penyebaran cahaya ini bergantung pada lengkungan dari
kehidupan manusia. Baik di bidang kesehatan maupun di bidang pendidikan, lensa kerap
digunakan sebagai alat bantu penglihatan. Prinsip kerja lensa diterapkan pada alat-alat
seperti kacamata, mikroskop, teropong bintang, teleskop, kamera, lup, periskop dan lain
sebagainya. Optical instruments atau alat optik adalah alat buatan manusia yang memiliki
prinsip kerja menyerupai mata. Jika membahas mengenai alat optik, tentu kita tidak lepas
dari bahasan optik itu sendiri. Yang dimaksud dengan optik ini sendiri adalah tampilan
karena adanya suatu benda nyata yang terkena cahaya. Benda-benda tersebut mengalami
proses sedemikian rupa sehingga pada akhirnya dapat dilihat oleh mata. Alat optik yang
digunakan masing-masing memiliki bagian khusus yang mendukung prinsip kerja dari alat
tersebut. Bagian penyusun alat optik yang paling penting adalah lensa.
Lensa cekung adalah lensa yang permukaan lengkungnya ke dalam, lensa cekung
bersifat memencarkan sinar (divergen) yaitu sinar sejajar sumbu utama lensa di biaskan
LENSA SFERIS
terletak di sumbu utama karena bentuk lengkung dari lensa .penyimpangan pembentukan
bayangan seperti aberasi sferis ini dapat di atasi dengan memakai lensa gabungan aplanatis
atau diafragma. lensa gabungan aplanatis terdiri dari dua buah lensa yang terbuat dari jenis
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan menuju titik fokus (F)
2. Sinar datang menuju titik fokus (F) akan dipantulkan sejajar sumbu utama
10
Page
Untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung, dapat dilakukan dengan
1. Lukis dua buah sinar istimewa (menggunakan sinar datang sejajar dengan sumbu
utama yang akan dipantulkan menuju titik fokus dan sinar yang menuju titik pusat
Secara umum setiap sinar datang yang mengenai cermin cekung menggunakan aturan
Hukum Snellius dengan menunjukkan setiap titik pantulnya sesuai dengan garis
normalnya.
2. Sinar datang dari depan cermin dan dipantulkan kembali ke depan, perpanjangan
sinar-sinar di belakang cermin dilukis sebagai garis putus-putus. Lukisan garis putus-
putus menyatakan bahwa sinar seolah-olah berasal dari titik tertentu yang akan
3. Perpotongan kedua buah sinar pantul yang dilukis pada langkah 1 merupakan titik
bayangan, karena titik perpotongan sinar tersebut yang akan menunjukkan bahwa
bayangan akan terbentuk. Jika perpotongan didapat dari sinar pantul terjadi
bayangan nyata (sejati), karena titik perpotongan yang terbentuk terletak di daerah
11
bayangan nyata di depan cermin. Akan tetapi jika perpotongan didapat dari
Page
perpanjangan sinar pantul, bayangan yang dihasilkan adalah maya (semu), karena
Benda nyata : Jika sinar datang divergen pada permukaan pembias (s > 0).
Bayangan Jika sinar datang konvergen dari permukaan pembias (s’ > 0)
:
nyata berpotongan.
S S’ Cermin Cekung
Hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan s' dan fokus
atau
catatan :
Catatan: Bila perbesaran M bertanda negatif (-), maka bayangan adalah nyata dan terbalik
terhadap bendanya. Bila perbesaran M bertanda positif (+), maka bayangan adalah maya
13
Page
Dasar dari semua kaidah dalam catatan di atas yaitu tidak lain adalah penggambaran
14
Page
BAB IV
INTERFERENSI CAHAYA
Interferensi cahaya adalah perpaduan interaksi dua atau lebih gelombang cahaya yang
menghasilkan suatu radiasi yang menyimpang dari jumlah masing-masing komponen radiasi
gelombangnya. Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang
cahaya harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta selisih fase
tetap. Young melakukan percobaan, dimana celah sempit akan menghasilkan sumber cahaya
Hasil Percobaan Young : Terdapat serangkaian garis yang terang seperti deret-deret
cahaya terang. Hasil percobaan tersebut adalah fenomena interferensi gelombang cahaya.
Hal ini dengan membayangkan cahaya sebagai gelombang datar dengan panjang
gelombang tunggal (disebut monokromatik = eka warna = satu warna) dijatuhkan pada
kedua celah sempit yang berdekatan. Akibat difraksi (pelenturan cahaya saat gelombang
melewati suatu celah permukaan yang sempit), gelombang yang meninggalkan kedua celah
tersebut menyebar sama seperti permukaan air yang tenang lalu dilemparkan batu
memunculkan riak-riak gelombang yang menyebar dari titik asal jatuh batu. Demikian pula
halnya difraksi gelombang setelah melewati celah sempit, kedua celah seolah-olah
menyebarkan riak-riak gelombang cahaya – hal ini berfungsi sebagai sumber getaran yang
Gelombang yang melewati ke-2 celah sempit ini menyebar dan menempuh jarak yang
sama hingga mencapai satu fase : saat di mana dari suatu gelombang tiba pada saat yang
15
sama dengan puncak gelombang yang lain. Amplitudo kedua gelombang bergabung untuk
Page
membentuk amplitudo yang lebih besar = interferensi ini dinamakan interferensi konstruktif
(terbentuk saat terdapat bintik terang pada layar dan pada saat dua berkas gelombang
berbeda jarak sebesar satu panjang gelombang atau kelipatan bilanganbulat lainnya dari
menempuh jarak lebih setengah kali panjang gelombang yang lain, saat amplitudo kedua
gelombang tiba dengan keadaan fase gelombang yang berlawanan saat mencapai layar –
dengan nol. Hal ini dikatakan interferensi destruktif.Beda LintasanJarak tempuh cahaya yang
melalui dua celah sempit mempunyai perbedaan (beda lintasan), hal ini yang menghasilkan
mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus koheren ,yaitu memiliki frekuensi
dan amplitudo yg sama serta selisih fase tetap. Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu
Garis terang, merupakan hasi interferensi maksimum (saling memperkuat atau konstruktif)
Garis gelap, merupakan hasili nterferensi minimum (saling memperlemah atau destruktif)
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase
kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari
Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan. 16
Page
Gambar 2.1 pola interferensi
Kedua sumber cahaya harus bersifat kokeren (Kedua sumber cahaya mempunyai
beda fase,frekuensi dan amplitude sama) Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua
sumber cahaya dari satu sumber cahaya, yang dijatukan pada dua buah celah sempit.
17
Gambar 2.1 Satu sumber cahaya, dilewatkan pada dua celah sempit, sehingga cahaya yang
melewati kedua celah itu, merupakan dua sumbeer cahaya baru
Page
Hasil interferensi dari dua sinar/cahaya koheren menghasilkan pola terang dan gelap.
Secara matematika rumus untuk mendapatkan pola terang dan gelap Sbb:
S1 = Sumber cahaya
S2 dan S3, dua sumber cahaya baru., d = jarak antar dua sumber c
Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase yg sama (sefase), yaitu jika
selisih lintasannya sama dgn nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang
Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat, m=1 disebut terang ke-1,
dst. Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celahd (l >> d), maka
m=bilangan (1,2,3…dst)
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180derajat, yaitu jika selisih
lintasannya sama dengan bilangan ganjil kali setengah Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada
Mengingat sin = tan = p/l, maka Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat
terang.Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua garis gelapberurutan.Jika jarak
atau
19
Page
Page 20
BAB V
POLARISASI
polarisasi. Fakta bahwa cahaya dapat mengalami polarisasi menunjukkan bahwa cahaya
gelombang yang mempunyai banyak arah getar disebut gelombang tak terpolarisasi,
sedangkan gelombang yang memilki satu arah getar disebut gelombang terpolarisasi. Gejala
polarisasi dapat digambarkan dengan gelombang yang terjadi pada tali yang dilewatkan
pada celah. Apabila tali digetarkan searah dengan celah maka gelombang pada tali dapat
melewati celah tersebut. Sebaliknya jika tali digetarkan dengan arah tegak lurus celah maka
Sinar alami seperti sinar Matahari pada umumnya adalah sinar yang tak
terpolarisasi. Cahaya dapat mengalami polarisasi dengan berbagai cara, antara lain karena
Cahaya yang datang ke cermin dengan sudut datang sebesar 57o, maka sinar yang
21
terpantul akan merupakan cahaya yang terpolarisasi. Cahaya yang berasal dari
Page
saling tegak lurus, maka tidak akan ada cahaya yang dipantulkan oleh cermin II.
sedangkan cermin II disebut analisator. Polarisator akan menyebabkan sinar yang tak
bahwa polarisasi karena pemantulan dan pembiasan dapat terjadi apabila cahaya
yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan saling tegak lurus atau membentuk
sudut 90o.
sedangkan sinar bias merupakan sinar terpolarisasi sebagian. Sudut datang sinar yang
dapat menimbulkan cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan merupakan
sinar yang terpolarisasi. Sudut datang seperti ini dinamakan sudut polarisasi (ip) atau sudut
Brewster. Pada saat sinar pantul dan sinar bias saling tegak lurus (membentuk sudut 90o)
Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan
yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.
Cahaya yang lurus disebut cahaya biasa, yang memenuhi hukum Snellius dan cahaya
ini tidak terpolarisasi. Sedangkan cahaya yang dibelokkan disebut cahaya istimewa
karena tidak memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini adalah cahaya yang
terpolarisasi.
Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar
gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar
23
yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga
Page
sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi. Peristiwa
polarisasi ini disebut polarisasi karena absorbsi selektif. Polaroid banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada kacamata dari sinar
Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya
cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi Bumi. Cahaya
matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itulah sebabnya pada hari yang
cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal itu disebabkan oleh warna cahaya biru dihamburkan
Seberkas cahaya tak terpolarisasi melewati sebuah polarisator sehingga cahaya yang
24
diteruskan terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi melewati zat optik aktif, misalnya larutan gula
Page
25
Page
BAB VI
DIFRAKSI
Difraksi merupakan metode yang unggul untuk memahami apa yang terjadi pada
level atomis dari suatu material kristalin. Sinar X, elektron dan neutron memiliki panjang
gelombang yang sebanding dengan dimensi atomik sehingga radiasi sinar tersebut sangat
cocok untuk menginvestigasi material kristalin. Teknik difraksi mengeksploitasi radiasi yang
terpantul dari berbagai sumber seperti atom dan kelompok atom dalam kristal. Ada
beberapa macam difraksi yang dipakai dalam studi material yaitu: difraksi sinar X, difraksi
neutron dan difraksi elektron. Namun yang sekarang umum dipakai adalah difraksi sinar X
dan elektron.
Dari metode difraksi kita dapat mengetahui secara langsung mengenai jarak rata –
rata antar bidang atom. Kemudian kita juga dapat menentukan orientasi dari kristal tunggal.
Secara langsung mendeteksi struktur kristal dari suatu material yang belum diketahui
komposisinya. Kemudian secara tidak langsung mengukur ukuran, bentuk dan internal stres
dari suatu kristal. Prinsip dari difraksi terjadi sebagai akibat dari pantulan elastis yang
terjadi ketika sebuah sinar berinteraksi dengan sebuah target. Pantulan yang tidak terjadi
Ada dua karakteristik utama dari difraksi yaitu geometri dan intensitas. Geometri dari
difraksi secara sederhana dijelaskan oleh Bragg’s Law. Misalkan ada dua pantulan sinar α
dan β. Secara matematis sinar β tertinggal dari sinar α sejauh xy+yz yang sama dengan 2d
sinθ secara geometris. Agar dua sinar ini dalam fasa yang sama maka jarak ini harus berupa
kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang sinar λ. Maka didapatkanlah Hukum
Bragg: 2d sin θ = nλ
26
Page
(sumber:gsu.edu)
Secara matematis, difraksi hanya terjadi ketika Hukum Bragg dipenuhi. Secara fisis
jika kita mengetahui panjang gelombang dari sinar yang membentur kemudian kita bisa
mengontrol sudut dari benturan maka kita bisa menentukan jarak antar atom (geometri dari
latis). Persamaan ini adalah persamaan utama dalam difraksi. Secara praktis sebenarnya
nilai n pada persamaan Bragg diatas nilainya 1. Sehingga cukup dengan persamaan 2d sin
θ = λ . Dengan menghitung d dari rumus Bragg serta mengetahui nilai h, k, l dari masing –
masing nilai d, dengan rumus – rumus dibawah ini kita bisa menentukan latis parameter (a, b
Serat optic adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau
plastic yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinya cahaya dari suatu tempat ketempat lain. Sumber cahaya yang biasa
digunakan adalah laser atau LED. Cahaya yang ada didalam serat optic tidak keluar karna
indeks bias dari kaca lebih besar dari pada ndeks bias dan udara karna laser mempunyai
spectrum yang sangat sempit. . Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat
Pantulan internal sempurna adalah prinsip dibalik serat optik. Sekumpulan serat-serat
kecil disebut pipa cahaya atau kabel dan cahaya dapat ditransmisikan sepanjang kabel
tersebut dengan hampir tidak ada kebocoran karna pantula intrernal sempurna. Aplikasi
penting dari serat optic adalah pada telekomunikasi dan kedokteran. Serat ini digunakan
untuk mentransmisikan percakapan telefon, sinyal video dan computer . sinyal merupakan
berkas cahaya yang dimodulasi (berkas cahaya yang intensitasnya dapat diubah-ubah) dan
ditransmisikan dengan kecepatan yang jauh lebih besar dan dengan kebocoran yang jauh
Apabila cahaya melintas dari suatu materike yang lainnya dimana indeksbiasnnya
lebih kecil (katakanlah dari air ke udara), cahaya di belokan menjauhi normal. Pada sudut
datang tertentu, sudut biasnya akan 900, dan dalam hal ini berkas bias akan berhimpitan
dengan permuka’an.Sudut dating dimana hal ini terjadi disebut sudut kritis , Dari hukum
Sin =
Untuk semua sudut datang yang lebih kecil dari Akan ada berkas bias, walaupun ada
sebagian cahaya juga akan dipantulka pada perbatasan. Bagaimana pun untuk sudut
daaing yang lebih besar dari… . Hukum snell akan memberitahu bawa sin… …. Lebih
besar dari 1,00. Tetapi sinus sebuah sudut tidak akan perah bias lebih dari 1,00. Dalam hal
ini tidak ada berkas bias sama sekali, dan seluruh cahaya terpantulkan. Pantulan internal
sempurna hanya terjadi jika arahnya menimpa batas dimana medium sesudahnya memiliki
Berdasarkan sifat karakteristiknya maka jenis serat optik secara garis besar dapat
dibagi menjadi:
1. Multimode
Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi
2. Single Mode
Serat optik single mode atau monomode mempunyai diameter inti (core) yang sangat
kecil 3 – 10 mm, serat optik single mode sering dipergunakan pada sistem transmisi
serat optik jarak jauh atau luar kota (long haul transmission system)
Pada aplikasinya serat optik digunakan dalam berbagai bidang dan sistem yang
penyampaian pesan dari suatu tempat ke tempat yang lain dan beroperasinya satelit
telekomunikasi Palapa. Teknologi ini berupa kabel terbuat dari kaca yang dapat
mentransmisikan sinar cahaya dari suatu tempat dan ke tempat lain dan
b. Serat optik juga telah membawa pengaruh besar dalam bidang kedokteran.
macam penyakit. Jaringan serat optik dapat dibuat sangat tipis dan dapat dibuat
menjadi bentuk yang sangat fleksibel sehingga serat optik dapat digunakan untuk
dimasukan ke dalam tubuh manusia untuk masuk ke dalam pembuluh darah, paru
paru, jantung, dan bagian tubuh lainnya yang dapat membantu dalam proses
pengobatan.
Serat optik telah memungkinkan dokter untuk melihat bagian tubuh paling
dalam manusia dan bekerja untuk melakukan sayatan di dalam bagian dalam tubuh
manusia dengan menggunakan alat yang disebut Endoskopi. Endoskopi adalah alat
medis kedokteran yang dibuat untuk dapat membawa dua kumpulan serat optik
dalam satu tabung panjang. Salah satu kumpulan serat optik mengarahkan cahaya di
jaringan yang diuji, sedangkan kumpulan serat optik lainnya mentransimikan cahaya.
30
Page
BAB VIII
ALAT-ALAT OPTIK
Alat optik dibuat untuk bermacam-macam tujuan, tetapi memiliki fungsi pokok yang
sama, yaitu untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contoh alat optik adalah
Mata memiliki sebuah lensa cembung yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan
benda pada lapisa yang peka cahaya dibagian belakang bola mata. Iris merupakan
bagian mata berupa diafragma bulat yang dapat membuk dan menutup untuk mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. Kelopak mata merupakan bagian mata yang
berfungsi seperti shutter pada kamera. Gambar 5.1 menunjukkan bagian-bagian mata.
Bagian mata depan diliputi oleh membran transparan (C), yang disebut CORNEA.
Daerah di sebelah cornea mengandung cairan A, yang disebut : Aqueous Humor
Lebih ke dalam lagi, adalah lensa kristal (crystallinelensa) L, yang terdiri dari serat-serat
yang cukup keras di pusat dan agak lunak di sebelah luar.
Lensa kristal ini terletak pada tempatnya, diikat dengan tali pada Ciliary Muscle(M)
31
Di samping lensa ini, mata dipenuhi cairan tipis (V), yang sebagian besar terdiri dari air,
yang disebut : Vitreous Humor.
Page
Indeks bias daripada aqueous humor dan vitreous humor, keduanya hampir sama dengan
indeks bias air, yaitu kira-kira 1,366.
Lensa kristal tidak homogen, mempunyai indeks bias “rata-rata” 1,437. Harga ini hampir
tidak berbeda dengan indeks bias aqueous humor dan vitreous humor, sehingga
pembiasan cahaya yang masuk ke dalam mata hanya ter jadi pada kornea.
1. Daya Akomodasi : Daya menebal dan menipisnya lensa mata, lensa paling tipis
pada saat mata tidak berakomodasi.
2. Titik Jauh (Punctur Remotum : Titik terjauh yang masih terlihat jelas oleh mata (tidak
berakomodasi).
Untuk mata normal : titik jauh letaknya di jauh tak berhingga.
3. Titik Dekat (Punctur Proximum) : Titik terdekat yang masih terlihat jelas oleh mata
(berakomodasi max )
B. Cacat-cacat mata :
Supaya dapat melihat seperti orang normal maka orang itu perlu bantuan kacamata
Page
Apabila diinginkan benda dapat terlihat jelasa pada jarak normal ( titik dekat mata
normal) yaitu 25 cm, maka :
4. Presbiopi
33
Adalah kelainan mata pada orang tua, hal ini disebabkan : daya akomodasi
berkurang.Dapat ditolong dengan dengan kacamata lensa rangkap.
Page
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Ruwanto. Asas-Asas Fisika 3A. 2005. Bogor: PT. Ghalid Indonesia.
34
Page