Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny.

R
DENGAN DIAGNOSA BAYI BARU LAHIR NORMAL
G.1 P.1 A.0
DI RUANG PERINATALOGI
DI RUMAH WISMARINI DAERAH PRINGSEWU
TANGGAL 26 DESEMBER 2017

DISUSUN OLEH :

DEDI KURNIAWAN
DINI NURHIDAYATI ASSMI
TITIK PURDIYANTI
EKAWATI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR” tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk melengkapi serta memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem
Reproduksi I, yang telah diberian oleh dosen pembimbing dan penanggung jawab
mata kuliah.
Penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Pringsewu , 27 Desember 2017

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan
umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala
secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.

Periode BBL (Normal) adalah masa 28 hari pertama kehidupan manusia, pada
masa ini terjadi proses penyesuaian system tubuh bayi intrauteri kekehidupan
ekstrauteri masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan perhatian karena pada
masa ini terdapat mortalitas paling tinggi (Rudon 2006). Bayi normal yang
dilahirkan dirumah sakit maupun dklinik bersalin biasanya hanya mendapatkan
perawatan 2 – 3 hari perawatan. Selanjutnya dirumah sepenuhnya dilakukan oleh
ibu.

B . Rumusan Masalah

1. Apa itu definisi Bayi Baru Lahir Normal?


2. Apa saja etiologi Bayi Baru Lahir Normal?
3. Bagaimana Patofisiologi Bayi Baru Lahir Normal?
4. Apa saja manifestasi klinis Bayi Baru Lahir Normal?
5. Apa saja Komplikasi Bayi Baru Lahir Normal?
6. Apa saja Pemeriksaan Penunjang pada Bayi Baru Lahir Normal?
7. Bagaimana penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Normal?
8. Bagaimana Proses Asuhan Keperawatan Pada Kasus Bayi Baru Lahir
Normal?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi Bayi Baru Lahir Normal


2. Untuk mengetahui etiologi Bayi Baru Lahir Normal
3. Untuk mengetahui Patofisiologi Bayi Baru Lahir Normal
4. Untuk mengetahui apa saja manifestasi klinis Bayi Baru Lahir Normal
5. Untuk mengetahui Komplikasi Bayi Baru Lahir Normal
6. Untuk mengetahui Pemeriksaan Penunjang pada Bayi Baru Lahir
Normal
7. Untuk mengetahui apa saja penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Normal
8. Untuk mengetahui dan memahami Proses Asuhan Keperawatan Pada
Kasus Bayi Baru Lahir Normal
BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI
Bayi baru lahir adalah bayi yang pada usia kehamilan 37-42 minggu dan
berat badan 2.500-4.000 gram (Vivian, N. L. D, 2010).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
(Depkes RI, 2005).
Neonatus (bayi baru lahir) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4
minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu
(Wong, D,L,2003).
Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan
yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri
hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.

2. ETIOLOGI
1. His(Kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.

3. MANIFESTASI KLINIS
a. Lahir aterm antara 37-42 minggu
b. Berat badan 2500 – 4000 gram
c. Panjang lahir 48 – 52 cm
d. Lingkar dada 30 – 38 cm
e. Lingkar kepala 33 – 35 cm
f. Lingkar lengan 11-12
g. Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit
h. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang
cukup.
i. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna
j. Kuku agak panjang dan lemas
k. Nilai APGAR >7
l. Gerakan aktif
m. Bayi lahir langsung menangis kuat
n. Genetalia :
- Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis yang berlubang.
- Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang
berlubang ,serta labia mayora menutupi labia minora.
o. Refleks
- Refleks rooting ( mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada
pipi dan daerah mulut)sudah terbentuk dengan baik.
- Refleks sucking sudah terbentuk dengan baik.
- Refleks grasping sudah baik
- Refleks morro
p. Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama

4. PATOFISIOLOGI

Adaptasi Fisiologis
Baru lahir terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi:
1. Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui
plasenta.Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru
(setelah tali pusat dipotong).Rangsangan untuk gerakan pernapasan
pertama ialah akibat adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu
melalui jalan lahir, penurunan tekanan oksigen dan peningkatan
karbondioksida merangsang kemoreseptor pada sinus karotis.Usaha
bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli adanya
surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan dengan menjerit
sehingga oksigen tertahan di dalam.Fungsi surfaktan untuk
mempertahankan ketegangan alveoli.
Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada
neonatus biasanya pernapasan diafragma dan abdominal.Sedangkan
respirasi setelah beberapa saat kelahiran yaitu 30 – 60 x / menit.
2. Jantung dan Sirkulasi Darah
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari
plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis,
sebagian besar masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena
sasaranti, darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh
dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan dialirkan ke plasenta
melalui umbilikalis, demikian seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat,
dengan demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru
mengecil dan darah mengalir ke paru-paru, dengan demikian duktus
botali tidak berfungsi lagi, foramen ovale akan tertutup. Penutupan
foramen ovale terjadi karena pemotongan tali pusat.
3. Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin
telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup
banyak.Absorpsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran
pencernaan, janin minum air ketuban dapat dibuktikan dengan adanya
mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan). Mekonium
merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam
pertama.
4. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam
metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam
hepar, setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A
dan D juga sudah disimpan dalam hepar.
Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam
keadaan imatur (belum matang).Hal ini dibuktikan dengan
ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas penghancuran
darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada
neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide
Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang
berfungsi dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus
memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.
5. Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan
pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi
tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah
lahir diambil dari hasil metabolisme lemak sehingga kadar gula darah
dapat mencapai 120 mg/100 ml.
6. Produksi Panas
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan
penyesuaian suhu terutama dengan NST (Non Sheviring
Thermogenesis) yaitu dengan pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat)
yang memberikan lebih banyak energi daripada lemak biasa.Cara
penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran panas mengalir dari
permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih dingin.Radiasi yaitu
kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang
lebih dingin tanpa kontak secara langsung.Evaporasi yaitu perubahan
cairan menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru
dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari
permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin dengan
kontak secara langsung.
7. Kelenjar Endoktrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu
bayi baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi
misalkan pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid
perempuan.Kelenjar tiroid sudah terbentuk sempurna sewaktu lahir
dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.
8. Keseimbangan Air dan Ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar
natrium relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa
ruangan ekstraseluler luas.Fungsi ginjal belum sempurna karena
jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa dan ada
ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume
tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus
relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
9. Susunan Saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka
dapat dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan
spontan.Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan
empat bulan.Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi pada
kehamilan enam bulan.
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot
menjadi lebih sempurna.Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32
minggu dapat hidup diluar kandungan.Pada kehamilan 7 bulan maka
janin amat sensitif terhadap cahaya.
10. Imunologi
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada
kehamilan 2 bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi
dilahirkan. Khususnya pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai
dengan bakteri dapat alat pencernaan, imunoglobolin G dibentuk
banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E
diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai
sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat
kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI.
11. Sistem Integumen
Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas, semua
struktur kulit ada pada saat lahir tetapi tidak matur.Epidermis dan
dermis tidak terikat dengan erat dan sangat tipis, vernik keseosa juga
bersatu dengan epidermis dan bertindak sebagai tutup pelindung dan
warna kulit bayi berwarna merah muda.
12. Sistem Hematopoiesis.
Saat bayi lahir nilai rata-rata Hb, Ht, SDM dan Leukosit lebih tinggi
dari nilai normal orang dewasa. Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl,
Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5 juta/mm3 dan Leukosit sekitar 18000/mm3.
Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80% Hb janin.Presentasi Hb
janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5% pada minggu
ke 20.
13. Sistem Skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh
secara keseluruhan.Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat
panjang tubuh.Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai.Wajah
relatif kecil terhadap ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih
besar dan berat.Ukuran dan bentuk kranium dapat mengalami distorsi
akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan
tumit disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung.Saat
baru lahir tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki.Ekstremitas
harys simetris, terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak
tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup bulan.

5. KOMPLIKASI

a. Sebore
b. Ruam
c. Moniliasis
d. Ikterusfisiologi
e. Gangguan sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata(seperti
mengdip)
f. Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur,
menghilangnya tekanan darah sistolik
g. Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen
h. Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer
6. PATHWAY

Bayi baru lahir

Perubahan Fisiologis

Sistem respirsai S.kardiovaskular S.Gastrointestinal Termoregulasi Pemotongan Tali Pusat

Sistem respirasi alveolus terisi O2 Asam lambung adaptasi hangat ke port de entry bacteri
dingin
Hipoksia, tekanan resistensi vascular kolik meningkatkan panas resiko
Resikoinfeksi
Infeksi
Rongga dada paru
Kegagalan peningkatan
Peningkatan
Merangsang saraf tekanan pylmonalis distress antara aktivitas otot panas
suhu tubuh
pernafasan waktu makan
menangis, Hipotermi
pegeluaran cariran aliran darah paru resiko nutrisi menggigil Hipertermi
paru masuk jantung kurang dari
kebutuhan tubuh
Resiko
ketidakefektifan
Ketidakefektifan gangguan
Gangguan perfusi
Cedera
bersihan jalan Perfusi jaringan
napas
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status


praasidosis, tingkat rendah menunjukkan gangguan asfiksia
bermakna.
2. Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit berkisar antara
43% sampai 61%.
3. Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanya
kompleks antigen-antibodi pada membran sel darah merah yang
menunjukkan kondisi hemolitik.
4. Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8
mg/dl 1 sampai 2 hari dan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari.

8. PENATALAKSANAAN
Menurut Prawirohardjo, (2005) tujuan utama perawatan bayi segera
sesudah lahir, adalah:
a. Membersihkan jalan nafas Bayi normal akan menangis spontan
segera setelah lahir, apabila bayi tidak langsung menangis,
penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai
berikut :
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras
dan hangat.
b. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang
Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi
dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril.
c. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau
gosok kulit bayi dengan kain.
b. Memotong dan Merawat Tali Pusat Tali pusat dipotong sebelum
atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak akan
mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Tali pusat dipotong
5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan
pengikat steril. Apabila masih terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru.
Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70% atau povidon
iodin 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap
hari dan atau setiap tali basah / kotor. Sebelum memotong tali pusat, pastikan
bahwa tali pusat telah diklem dengan baik, untuk mencegah terjadinya
perdarahan.
c. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Pada waktu baru lahir, bayi belum
mampu mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengaturan
dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus
dibungkus hangat.
d. Memberi Vitamin K Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi
baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1
mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin
K parenteral dengan dosis 0,5 1 mg I.M
e. Memberi Obat Tetes / Salep Mata Di beberapa negara perawatan mata
bayi baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya
oplitalmic neonatorum. Di daerah dimana prevalensi gonorhoe tinggi,
setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir.
Pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan
untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular
seksual).
f. Identifikasi Bayi
a.Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat
penerimaan pasien, di kamar bersalin dan di ruang rawat bayi.
b.Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak
mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
c.Pada alat/gelang identifikasi harus tercantum : nama (bayi,
nyonya) tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama
lengkap ibu. d. Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan
mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi.
g. Pemantauan Bayi Baru Lahir Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah
untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi
masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian
keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas
kesehatan. Pemantauan 2 jam pertama sesudah lahir meliputi :
a. Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b. Bayi tampak aktif atau lunglai
c. Bayi kemerahan atau biru
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
BAYI BARU LAHIR

No Register : Ruang/Kamar:
Tanggal Masuk : Tanggal Pengkajian :

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama :
Umur :
Tanggal lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
Suku bangsa :
Alamat :
Tanggal MRS :
Tanggal pengkajian :
No. Registrasi :
No. Bayi :
Diagnosa medis :
b.  Identitas ayah
Nama :
Umur :
Agama :
Suku bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Golongan Darah :
c.   Identitas ibu
Nama :
Umur :
Agama :
Suku bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Golongan Darah :

2 .Riwayat Persalinan

a. G. P. A.
b. Lamanya persalinan:
kala I : Jam ,Menit
kala II : Jam ,Menit
kala III : Jam ,Menit
Jumlah : Jam ,Menit
c. Keadaan Air Ketuban :
d. Waktu Pecahnya Ketuban :
e. Jenis Persalinan :
f.. Lilitan Tali Pusar :
g. Ditolong Oleh :
h. Komplikasi Persalinan
Ibu :
Bayi :
i. Resusitasi
1. Penghisapan lender : Ya/Tidak Rangsangan : Ya/Tidak
2. Ambu : Ya/Tidak Lamanya :Ya/Tidak
3. Massae jantung : Ya/Tidak Lamanya :-Ya/Tidak
4. Intubasi indotraceal : Ya/Tidak Lamanya :-Ya/Tidak
5. Oksigen : Ya/Tidak Lamanya :Ya/Tidak

3. Riwayat penyulit kehamilan


a. Perdarahan :
b. Preeklamasi :
c. Eklamasia :
d. Penyakit kehamilan :
4. Kebiasaan Waktu Hamil
a. Makanan :
b. Obat-obatan :
c. Merokok :
d. Lain-lain :
5. Pemeriksaan fisik
a. Apgar Score

No APGAR Menit Ke I Menit Ke V


1. Frekuensi Jantung
2. Usaha Nafas
3. Tonus Otot
4. Warna Kulit
5. Reaksi terhadap rangsangan
Jumlah
b. Keadaan Umum: Bayi lahir normal (spontan)
c. Tnda-tanda vital:
1) Suhu :
2) Pernafasan :
3) HR :
d. Antropometri
1) BB sekarang :
2) Panjang badan :
3) Lingkar Lengan :
4) Lingkar Dada :
5) Lingkar kepala :
6) Lingkar perut :
e. Head to toe
1) Kepala :

2) Mata :

3) Mulut :
4) Hidung :
5) Telinga :

6) Leher :

7) Dada :

8) Abdomen :
9) Punggung :

10) Ekstrimitas :.

11) Genetalia :
12) Anus :

f. Refleks-refleks
1) Moro :

2) Rooting :
3) Walking :
4) Grafhs/plantars :
5) Sucking :
6) Tonic neck :

a. Nutrisi
ASI :
b. Eliminasi
BAB :
BAK :
c. Istirahat Tidur : Jumlah waktu tidur 18 jam/hari, dengan waktu yang
tidak menentu
karna bayi biasanya menagis setiap 2 jam sekali untuk
meminum susu
d. Personal Hygiene :Bayi dibersihkan setelah 7 jam kelahiran bayi

6. Data Penunjang

7.Terapi dan Pengobatan(saat pengkajian)


a. Pengobatan
b. Terapi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola nafas
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
c. Hipertermia

C. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Ketidakefektifan pola nafas
Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam setelah dilakukan intervensi
keperawatan pola nafas BBL kembali efektif Kriteria hasil:
1) Kemudahan bernafas dan kedalaman inspirasi
2) Ekspansi dada simetris
3) Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
4) Tidak ada bunyi nafas tambahan
5) Nafas pendek tidak ada
Intervensi
1) Observasi adanya pucat dan sianosis Sianosis menunjukkan adanya
gangguan pada pernafasan BBL
2) Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi
Mengetahui perkembangan kondisi BBL
3) Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area penurunan/tidak adanya
ventilasi dan adanya bunyi nafas tambahan Mengetahui adanya
kelainan dalam pernafasan BBL
4) Lakukan pengisapan sesuai dengan kebutuhan untuk membersihkan
sekresi Secret yang menumpuk dapat mengakibatkan
ketidakefektifan pola nafas Kolaborasi: Berikan Non re-breathing
mask dengan oksigen Memenuhi kebutuhan oksigen BBL.

a. Diagnosa 2: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam
BBL menunjukkan keefektifan jalan nafas Kriteria hasil
1) BBL mudah untuk bernafas
2) Kegelisahan, sianosis, dan dispnea tidak ada
3) RR dalam batas normal
Intervensi :
1) Kaji keefektifan pemberian oksigen dan perawatan yang lain
2) Auskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengetahui
adanya penurunan atau tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi
tambahan
3) Pantau status oksigen BBL Jika SaO < 80% mengindikasikan
adanya ketidakefektifan jalan nafas
4) Jelaskan pada BBL dan keluarga tentang penggunaan peralatan:
O2, suction, inhalasi
5) Lakukan fisioterapi dada sesuai kebutuhan Kolaborasi: Berikan
udara/oksigen yang telah dihumidifikasi

b. Diagnosa 3 : Hipertermia
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam setelah dilakukan intervensi
keperawatan hipertermia tidak terjadi Kriteria hasil :
1) Suhu tubuh dalam rentang normal
2) Nadi dan RR dalam rentang normal
3) Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa
nyaman
Intervensi :
1) Pantau suhu paling sedikit setiap 2 jam, sesuai kebutuhan Suhu
tubuh bayi baru lahir mudah mengalami penurunan
2) Monitor warna dan suhu kulit
3) Monitor tekanan darah, nadi dan RR
4) Monitor penurunan tingkat kesadaran
5) Monitor WBC, Hb, dan Hct
6) Monitor intake dan output
7) Berikan anti piretik
8) Lakukan tapid sponge
9) Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
10) Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
11) Tingkatkan sirkulasi udara

KASUS

Pada tanggal 25 Desember 2017 Bayi. Ny R


dilahirkan di RS. WISMARINI G.1 P.1 A.0
dengan jalan lahir normal/spontan,
Saat dilakukan pemeriksaan didapat tanda-tanda vital: S: 36˚c, RR :
40x/menit, HR: 135x/menit, Bayi susah bernafas, Terdapat sisa –sisa
air ketuban, BB: 3000, PB: 48cm, LILA: 12cm, Lingkar Dada : 35cm,
Lingkar Kepala: 33, keadaan tali pusat terlihat basah, kasa penutup
tali pusat kotor, APGAR score: 9/10.

BAB III
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
BAYI BARU LAHIR
No Register : 070178 Ruang/Kamar:
Perinatalogi
Tanggal Masuk : 25-12-2017 Tanggal Pengkajian :26-12-2017

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Bayi Ny.R
Umur :1 hari
Tanggal lahir : 25 Desember 2017
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Pringsewu
Tanggal MRS : 25 Desember 2017
Tanggal pengkajian : 26 Desember 2017
No. Registrasi : 070178
No. Bayi : -
Diagnosa medis : Bayi Baru Lahir Normal
b.  Identitas ayah
Nama : Tn. A
Umur :26 Tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Alamat : Sukamanah Kec. Adiluwih
Golongan Darah : O
c.   Identitas ibu
Nama : Ny. R
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Sukamanah Kec. Adiluwih
Golongan Darah :O

2 .Riwayat Persalinan

a. G.1 P.1 A.0


b. Lamanya persalinan:
kala I : 12 Jam ,Menit
kala II : Jam 30 ,Menit
kala III : Jam 5 ,Menit
Jumlah : 12 Jam 35 ,Menit
c. Keadaan Air Ketuban : Jernih
d. Waktu Pecahnya Ketuban : 12 jam sebelum lahir
e. Jenis Persalinan : Normal (Spontan)
f.. Lilitan Tali Pusat : Tidak ada
g. Ditolong Oleh : Bidan di RS
h. Komplikasi Persalinan
Ibu : Tidak ada
Bayi : Tidak ada
i. Resusitasi
6. Penghisapan lender : Ya Rangsangan :
7. Ambu : Tidak Lamanya :-
8. Massae jantung : Tidak Lamanya :-
9. Intubasi indotraceal : Tidak Lamanya :-
10. Oksigen : Tidak Lamanya :-

3. Riwayat penyulit kehamilan


a. Perdarahan : Tidak
b. Preeklamasi : Tidak
c. Eklamasia : Tidak
d. Penyakit kehamilan : Keputihan
4. Kebiasaan Waktu Hamil
a. Makanan : Makan 3-4 kali/sehari dan sering mengemil
b. Obat-obatan : Tidak menkonsumsi obat apapun
c. Merokok : Tidak ada riwayat merokok
d. Lain-lain :Tidak ada
5. Pemeriksaan fisik
a. Apgar Score

No APGAR Menit Ke I Menit Ke V


1. Frekuensi Jantung 2 2
2. Usaha Nafas 1 2
3. Tonus Otot 2 2
4. Warna Kulit 2 2
5. Reaksi terhadap rangsangan 2 2
Jumlah 9 10
b. Keadaan Umum: Bayi lahir normal (spontan)
c. Tnda-tanda vital:
1) Suhu : 36oC
2) Pernafasan : 40x/menit
3) HR : 135x/menit
d. Antropometri
1) BB sekarang : 3000 gram
2) Panjang badan : 48 cm
3) Lingkar Lengan : 12 cm
4) Lingkar Dada : 35 cm
5) Lingkar kepala : 33 cm
6) Lingkar perut : 33 cm
e. Head to toe

1) Kepala : Simetris, caput (-)

2) Mata : Mata lebih banyak terpejam, simetris (+), daerah


mata bersih, strabismus (-)
3) Mulut : Mulut lembab, cyanosi(-)
4) Hidung : Atresia koani (-), simetris (+), kedua hidung
hidung bersih, tidak ada secret
5) Telinga : Simetris (+), terdapat rambut lanugo pada daun
telinga.

6) Leher : Bersih tidak ada benjolan,kaku kuduk(-), reflek


tonic necknormal
7) Dada : Simetris (+), suara nafas vesicular denyut jantung
normal, payudara simetris , bersih, suara nafas
ronchi, tipe nafas dada

8) Abdomen : Bentuk abdomen simetris, turgor kulit elastic.


9) Punggung : Punggung bersih, terdapat banyak lanugo, tidak
terdapat tanda-tanda dekubitus/ infeksi

10) Ekstrimitas :. Pergerakan pada bayi aktif.

11) Genetalia : Labia minor tertutup oleh labia mayora


12) Anus : Paten di tandai dengan bayi sudah BAB dan
keluarnya meconium yang berwarna coklat
kehitaman kurang dari 24 jam

f. Refleks-refleks
1) Moro : Ada (Ketika menepuk tempat tidur bayi, muncul
respon kaget)

2) Rooting : Ketika jari menyentuh dekat bibir respon bayi


baik
3) Grafhs/plantars : Ada respon menggenggam pada bayi
5) Sucking : Ada saat bayi menghisap respon bayi baik
6) Tonic neck : Ada pergerakan pada leher bayi.
a. Nutrisi
ASI : Susu formula diberikan dengan frekuensi 2-3jam sekali
dengan jumlah 30 cc.
b. Eliminasi
BAB : Meconium muncum <24 jam setelah lahir, warna hitam
kecoklatan , frekuensi 2x/hari, konsistensi cair dengan bau khas
fases
BAK : Dalam kurun waktu 24 jam buang air kecil si bayi kurang dari 3
kali, dengan bau khas urine

c. Istirahat Tidur : Jumlah waktu tidur 18 jam/hari, dengan waktu yang

tidak menentu karna bayi biasanya menagis setiap 2

jam sekali untuk meminum susu

d. Personal Hygiene : Bayi dibersihkan setelah 7 jam kelahiran bayi

5. Data Penunjang
-

7.Terapi dan Pengobatan(saat pengkajian)


c. Pengobatan
- Imunusasi Hepatitis HB 0

8. DATA FOKUS
DS :
-
DO :
- Secret banyak
- RR : 40x/menit
- Bayi susah bernafas
- Terdapat sisa –sisa air ketuban
- Tali pusat masih basah, warna putih segar
- Kasa penutup tali pusat kotor
9. ANALISA DATA
No/ Data focus Etiologi Masalah
tanggal
1 DS : Bersihan Akumulasi
- jalan nafas secret berlebih
DO : tidak efektif

DO :
- - RR 40x/menit
- - Terdapat sisa-sisa air
ketuban
- - Bayi susah bernafas
- - bayi susah bernafas
-
2 DS : Resiko tinggi Terputusnya
- infeksi kontinuitas
jaringan akibat
DO : pemotongan tali
- - Tali pusat masih basah, pusat
- warna putih segar
- Kasa penutup tali pusat
Kotor

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Banyaknya secret
2. Resiko tinggi infeksi b.d Terputusnya kontinuitas jaringan akibat
pemotongan tali pusat
E. RENCANA KEPERAWATAN

N Tanggal Diagnosa Tujuan (SMART) Rencana Rasional


O Keperawatan
1. 26 Des Bersihan Setelah di lakukan 1) Kaji 1) Melihat
keefektifan
17 jalan nafas asuhan keperawatan tingkat
pemberian
tidak efektif selama 1x24 jam oksigen dan keberhasilanda
perawatan
b.d diharapkan BBL lam pemberian
yang lain
Banyaknya menunjukan 2) Auskultasi terapi oksigen.
bagian dada
secret keefektifan jalan 2) Agar
anterior dan
nafas, dengan posterior mengetahui
untuk
kriterian hasil: apabila terjadi
mengetahui
1) BBL mudah adanya ketidak
untuk bernafas penurunan
normalan pada
2) Kegelisahan, atau tidak
sianosis, dan adanya jalan nafas
dispnea tidak ventilasi dan
BBL.
ada adanya
3) RR dalam bunyi 3) Mengetahui
batas normal tambahan
status O2 pada
4) Bunyi nafas 3) Pantau status
normal(vesiku oksigen BBL BBL.
ler) Jika SaO <
4) Agar keluarga
80%
mengindikas dapat
ikan adanya
mengetahui
ketidakefekti
fan jalan fungsi dan
nafas
manfaat
4) Jelaskan
pada Ibu dan terhadap
keluarga
pengguanaan
tentang
penggunaan alat tersebut.
peralatan:
O2, suction,
inhalasi
5) Lakukan
fisioterapi
dada sesuai
kebutuhan
2 26 Resiko Setelah dilakukan 1. Pantau 1) Mengetahui
tanda/gejala
Desember tinggi asuhan keperawatan tanda infeksi
infeksi
2017 infeksi b.d selama 1x24 jam (misal :suhu secara dini
tubuh,
Terputusny diharapkan resiko memungkinka
denyut
a infeksi tidak actual, jantung, n pencegahan
pembuangan,
kontinuitas dengan kriteria terhadap
penampilan
jaringan hasil: luka, sekresi, infeksi dan
penampilan
akibat 1) BBL bebas dari mengurangi
urin, lesi
tanda dan gejala
pemotongan kulit, keparahan
infeksi
keletihan,
tali pusat 2) Jumlah leukosit infeksi yg
malaise)
dalam batas
2. Ajarkan mungkin
normal
kepada Ibu
3) Status imun, sudah terjadi.
dan keluarga
gastrointestinal,
BBL cara 2) Agar ibu dan
genitourinaria
mengganti
dalam batas keluarga BBL
balutan pada
normal
tali pusat dapat secara
mandiri
1.
mengganti
balutan tali
pusat dengan
cara yang baik
dan benar

F. IMLEMENTASI KEPERAWATAN

TANGGA DIAGNOSA IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI


L KEPERAWATAN
26 Bersihan jalan 1. Mengkaji keefektifan S: -
Desember nafas tidak pemberian oksigen dan O:
2017 efektif b.d perawatan yang lain Bayi tampak
Banyaknya secret 2. Melakukan Auskultasi tenang, RR
bagian dada anterior 36x/menit, tidak
dan posterior untuk ada tanda
mengetahui adanya hipoksia
penurunan atau tidak A:
adanya ventilasi dan Masalah teratasi
adanya bunyi tambahan P:
3. memanntau status Hentikan
oksigen BBL Jika SaO intervesi
< 80%
mengindikasikan
adanya
ketidakefektifan jalan
nafas
4. menjelaskan pada Ibu
dan keluarga tentang
penggunaan peralatan:
O2, suction, inhalasi
5. melakukan fisioterapi
dada sesuai kebutuhan
Kolaborasi: Berikan
udara/oksigen yang
telah dihumidifikasi

26 Resiko tinggi 1. Memantau S:


Desember infeksi b.d tanda/gejala infeksi O:
2017 Terputusnya (missal.suhu tubuh, Tali pusat bersih
kontinuitas denyut jantung, dan sedikit
jaringan akibat pembuangan, mengering
pemotongan tali penampilan luka, A:
pusat sekresi, penampilan Masaah teratasi
urin, suhu kulit, lesi sebagian
kulit, keletihan, P:
malaise) Hentikan
2. Memantau hasil intevensi
laboratorium
3. mengajarkan kepada
Ibu dan keluarga BBL
cara mengganti
balutan pada tali pusat

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan
presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas
secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan
yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra
uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000
gram.
Pertanyaan : tindakan seorang perawat jika pernafasannya ronchi
apakah prosedurenya sama dengan orang dewasa atau tidak?
Jawaban : tindakannya sama atau alatnya yang berbeda, kalau orang
dewasa biasanya memakai inhalasi atau saction, dan bayi memakai
bubspring
Pertanyaan : pada diagnose 2 apakah sudah ada tanda tanda infeksi dan
apa hubungannya hasil lab?
Jawaban : tanda tanda infeksi sudah ada di intervensi, hubungannya
dwngan hasil lab kita bisa mengetahui dengan pasti tanda tanda infeksi
dengan melalui jumlah leukosit
Pertanyaan : pada renpra diagnose 2 pantau suhu cara pantau suhu kulit
Jawaban : seharusnya suhu tubuh
Pertanyaan : keapa tidak ada keterangan suhu TTV, sedangkan di
intervensi ada
Jawaban : karena kita melihat resiko infeksi tersebut terjadi karena tali
pusat yang basah dan balutan yang kotor
Pertanyaan : pada dx 2 mekanisme kehilangan panas, sedangkan tubuh
bayi suhunya mudah berubah ubah, kenapa tidak mengambil resiko
hipetermi
Jawaban : perawat telah mampu mengontrol lingkingan didalam ruagan
sehingga tidak terjadi termoregulasi
B. SARAN
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangn dan
kesalahan,kami mohon maaf.  Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang
lebih baik dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi


4.Jakarta : EGC.
MNH, JNPK-KR dan DepKes.2003. Buku Acuan Persalinan Normal.Jakarta :
DepKes
NANDA.2012. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
RI DepKes.2005. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial.Jakarta : DepKes.
Saifuddin, abdul bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai