Anda di halaman 1dari 4

KLASIFIKASI PANTAI

Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut, diukur pada saat
pasang tertinggi dan surut terendah, dipengaruhi oleh fisik laut dan sosial ekonomi bahari,
sedangkan ke arah darat dibatasi oleh proses alami dan kegiatan manusia di lingkungan darat
(Triatmodjo, 1999, hal. 1). Penjelasan mengenai definisi daerah pantai dapat dilihat dalam
Gambar berikut:

Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti
pasang surut, angin laut dan perembesan air laut.
• Pantai adalah daerah di tepi perairan sebatas antara surut terendah dan pasang tertinggi.
• Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya
tidak tetap dan dapat bergerak sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang
terjadi.
• Sempadan pantai adalah daerah sepanjang pantai yang diperuntukkan bagi pengamanan dan
pelestarian pantai.
• Perairan pantai adalah daerah yang masih dipengaruhi aktivitas daratan.
Morfologi pantai dan dasar laut dekat pantai akibat pengaruh gelombang dibagi
menjadi empat kelompok yang berurutan dari darat ke laut sebagai berikut:
1. Backshore merupakan bagian dari pantai yang tidak terendam air laut kecuali bila terjadi
gelombang badai
2. Foreshore merupakan bagian pantai yang dibatasi oleh beach face atau muka pantai pada
saat surut terendah hingga uprush pada saat air pasang tinggi.
3. Inshore merupakan daerah dimana terjadinya gelombang pecah, memanjang dari surut
terendah sampai ke garis gelombang pecah.
4. Offshore yaitu bagian laut yang terjauh dari pantai (lepas pantai), yaitu daerah dari garis
gelombang pecah ke arah laut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar berikut :
Pantai merupakan gambaran nyata interaksi dinamis antara air, gelombang dan
material (tanah). Angin dan air bergerak membawa material tanah dari satu tempat ke tempat
lain, mengikis tanah dan kemudian mengendapkannya lagi di daerah lain secara terus-
menerus. Dengan kejadian ini menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai. Dalam
kondisi normal, pantai selalu bisa menahan gelombang dan mempunyai pertahanan alami
(sand dune, hutan bakau, terumbu karang) untuk melindungi diri dari serangan arus dan
gelombang.
Pantai sebuah tempat pertemuan antara air laut dan daratan. Tempat yang
menakjubkan, dimana banyak orang meluangkan waktunya hanya sekedar untuk menikmati
keindahannya. Banyak hal yang bisa dilakukan di tepi pantai seperti melihat sunrise dan
sunset, berenang, dan olahraga. Tempat yang disebut pantai itu ternyata ada klasifiksinya loh.
Johnson dalam Lobeck (1939: 345) melakukan klasifikasi pantai yang didasarkan pada
perubahan relatif tinggi permukaan air laut, menjadi 4 jenis pantai, yaitu:
a. Pantai submergen (Shoreline of submergence)
Merupakan pantai yang ditandai oleh adanya ciri-ciri penurunan daratan/dasar laut, yang
termasuk ke dalam klasifikasi ini adalah:
 Pantai Ria, pantai ini terjadi kalau pantai tersebut bergunung dan berlembah dengan
arah yang melintang kurang lebih tegak lurus terhadap pantai. Pada tiap teluk
bermuara sebuah sungai.
 Pantai Fyord, pantai ini terjadi karena adanya lembah-lembah hasil pengikisan oleg
gletser mengalami penurunan. Fyord ini banyak terdapat pada daerah-daerah yang
dulunya mengalami pengerjaan glasial sampai pantai.

b. Pantai emergen (Shoreline of emergence)


Merupakan pantai yang ditandai oleh adanya ciri-ciri pengangkatan relatif dasar laut. Pada
pantai jenis ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
 Pantai emergen yang berupa pegunungan, ciri utama dari pantai ini adalah adanya
beach atau cliff yang terangkat hingga letaknya jauh lebih tinggi dari pada yang dapat
dijangkau oleh gelombang. Juga bekas pantai lama yang telah terangkat yang ditandai
oleh adanya goa-goa, relung, cliff yang saat ini tidak lagi tercapai oleh gelombang
laut.
 Pantai emergen yang berupa dataran rendah, pantai ini terjadi pada continental
shelf dangkalan yang terangkat sampai ke atas permukaan laut. Pantai ini biasanya
tersusun atas batuan sedimen marine. Pantai jenis ini di daerah pedalaman
(pesisir/coast) merupakan dataran yang relatif luas dan daratan yang patah (fall line)
terkadang dijumpai banyak air terjun (seperti di Pantai Tenggara USA, dataran pesisir
melandai serta material batuannya berupa sedimen marine. Contoh lainnya adalah
pantai Teluk Mexico dan pantai selatan Rio de La Plata di Argentina.
 

 
c. Pantai netral (Neutral Shoreline)
Pantai yang tidak memperlihatkan kedua ciri di atas (tidak ada tanda-tanda bekas
pengangkatan dan penurunan daratan/dasar laut). Pantai jenis ini meluas ke arah laut. Jenis
yang termasuk ke dalam jenis ini adalah:
 Pantai delta (delta shorelines), pantai yang dicirikan oleh adanya pengendapan pada
muara sungai.
 Pantai vulkanis (volcano shorelines), terjadi karena material gunungapi yang ke luar
dari perut bumi mengalir sampai ke laut.
 Pantai dataran aluvial (delta shorelines), jenis ini sangat erat kaitannya dengan
pantai delta.
 Pantai karang (coral reef shorelines), merupakan pantai yang diperkuat oleh adanya
 pembentukan gosong-gosong karang. Material sebagian besar berupa pengendapan
karang.
 Pantai sesar (fault shorelines), di mana air laut mencapai muka sesar. Pantai
golongan ini pada umumnya tidak meliputi daerah yang tidak terbatas (tidak luas). 

image:http://www.oceanwideimages.com/images/10688/large/coral-reef-whitsundays-24M2011-43D.jpg
d. Pantai majemuk (Compound Shoreline)
Pantai ini terjadi sebagai akibat dari terjadinya proses yang berulang kali mengalami
perubahan relatif muka air laut (naik dan turun). Bentuk yang dihasilkan juga bermacam-
macam pula, ada yang ditandai oleh adanya pengangkatan, ditandai telah terjadinya proses
penurunan. Oleh karena itu, pantai demikian disebut dengan pantai majemuk. Contoh pantai
jenis ini banyak dijumpai di pantai selatan Pulau Jawa.
 

image:http://sterilthunder.files.wordpress.com/2010/07/pangandaran1.jpg
Secara sederhana, pantai dapat diklasifikasikan berdasarkan material penyusunnya, yaitu
menjadi:
1. Pantai Batu (rocky shore), yaitu pantai yang tersusun oleh batuan induk yang keras
seperti batuan beku atau sedimen yang keras. (contoh Gambar)
2. Beach, yaitu pantai yang tersusun oleh material lepas. Pantai tipe ini dapat dibedakan
menjadi:
1. Sandy beach (pantai pasir), yaitu bila pantai tersusun oleh endapan pasir.
(contoh Gambar)
2. Gravely beach (pantai gravel, pantai berbatu), yaitu bila pantai tersusun
oleh gravel atau batuan lepas. Seperti pantai kerakal di Yogyakarta.
(contoh Gambar)
3. Pantai bervegetasi, yaitu pantai yang ditumbuhi oleh vegetasi pantai.  Di daerah
tropis, vegetasi pantai yang dijumpai tumbuh di sepanjang garis pantai adalah
mangrove, sehingga dapat disebut Pantai Mangrove. (contoh Gambar)
Bila tipe-tipe pantai di atas kita lihat dari sudut pandang proses yang bekerja membentuknya,
maka pantai dapat dibedakan menjadi:
1. Pantai hasil proses erosi, yaitu pantai yang terbentuk terutama melalui proses erosi
yang bekerja di pantai. Termasuk dalam kategori ini adalah pantai batu (rocky shore).
2. Pantai hasil proses sedimentasi, yaitu pantai yang terbentuk terutama kerena prose
sedimentasi yang bekerja di pantai. Termasuk kategori ini adalah beach. Baik sandy
beach maupun gravely beach.
3. Pantai hasil aktifitas organisme, yaitu pantai yang terbentuk karena aktifitas
organisme tumbuhan yang tumbuh di pantai. Termasuk kategori ini adalah pantai
mangrove.
Kemudian, bila dilihat dari sudut morfologinya, pantai dapat dibedakan menjadi:
1. Pantai bertebing (cliffed coast), yaitu pantai yang memiliki tebing vertikal.
Keberadaan tebing ini menunjukkan bahwa pantai dalam kondisi erosional. Tebing
yang terbentuk dapat berupa tebing pada batuan induk, maupun endapan pasir.
(contohGambar)
2. Pantai berlereng (non-cliffed coast), yaitu pantai dengan lereng pantai. Pantai
berlereng ini biasanya merupakan pantai pasir.

Anda mungkin juga menyukai