Anda di halaman 1dari 4

I.

Dasar Teori
II. Algoritma
III. Flo
IV.
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI II

V. Data Hasil Pengamatan

Gambar 5.1 Hasil Pengamatan Benda Jatuh

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI II

VI. Analisa
Percobaan kali ini membahas kasus gerak benda jatuh, dimana dapat diselesaikan
dengan metode euler menggunakan program matlab. Sebelum menentukan batas
interval, harus ditentukan batas awal interval dan batas akhir interval terlebih dahulu.
Pada listing program diketahui 0,01 interval waktu iterasinya (h) dan 15 batas akhir
intervalnya (s) dengan 0 batas awal interval (r). Karena batas intervalnya 0,01, maka
didapatlah nilai step size-nya banyak mencapai 1500. Banyaknya hasil nilai step size
sudah termasuk hasil perhitungan yang didapat. Hasilnya didapatkan dari perumusan
step size N=(s-r)/h. Dimana nilai step size (N), batas akhir interval (s), batas awal
interval (r), dan interval waktu iterasi (h).
Nilai interval waktu iterasi (h) berbanding terbalik dengan nilai step size (N),
dimana semakin kecil nilai dari interval waktu iterasi maka semakin banyak nilai step
size-nya dan sebaliknya. Untuk melihat hasil output yang lebih sederhana, listing
program bisa dimodifikasi dengan memasukkan nilai v 100:100:1500. Maksudnya pada
batas interval waktunya 0,01 dikalikan dengan 100 sehingga nilai interval waktunya 1.
Nilai 100:1500 bermaksud bahwa nilai iterasi nya 15 iterasi dengan pengulangan nilai
dari 100-1500 menunjukan iterasinya mencapai 15 kali. Sehingga hasil yang didapat
lebih mudah dan efisien. Jika pada listing program tidak ada batasnya, maka program
akan menghasilkan nilai dari iterasi 1 hingga iterasi 1500.
Terdapat program utama dan subprogram pada listing program. Pada listing
program utama menambahkan title yang digunakan untuk membuat judul pada grafik
yang judulnya “hubungan kecepatan terhadap waktu kasus gerak benda jatuh”. File
pada subrogram harus di-save dengan nama fjb1, karena pada kasus membahas
mengenai gerak benda jatuh bebas, jika tidak makan program akan error. Program
utama fjbl digunakan untuk memanggil fungsi dari subprogram. Terdapat dua parameter
masukan fjb1 kecepatan (v) dan parameter keluarannya percepatan (a). Metode euler
termasuk metode yang kurang konvergen karena terdapat kekurangan dimana
menghasilkan error yang cukup besar.

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI II

VIII. Kesimpulan
1. Sebelum menentukan batas interval, harus ditentukan batas awal interval dan batas
akhir interval terlebih dahulu.
2. Karena batas intervalnya 0,01, maka didapatlah nilai step size-nya banyak mencapai
1500.
3. Nilai interval waktu iterasi (h) berbanding terbalik dengan nilai step size (N), dimana
semakin kecil nilai dari interval waktu iterasi maka semakin banyak nilai step size-
nya dan sebaliknya.
4. Untuk melihat hasil output yang lebih sederhana, listing program bisa dimodifikasi
dengan memasukkan nilai v 100:100:1500.
5. Metode euler termasuk metode yang kurang konvergen karena terdapat kekurangan
dimana menghasilkan error yang cukup besar.

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya

Anda mungkin juga menyukai