Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maharani Syahnia Putri

NIM : 170600022

Kelas : A

LATAR BELAKANG

Komponen M dan D = Masalah dan Dampak

Komponen A = Area spesifik - Prevalensi, diagnosis, faktor risiko, pengobatan (uji


klinis) prognosis, patofisiologi,

Komponen E = apa yg sudah dilakukan

Komponen K = kesenjangan yang ditemukan

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai dimasyarakat
luas adalah karies. Karies merupakan penyakit infeksi yang mengenai jaringan keras
gigi yaitu enamel, dentin, dan sementum serta dapat meluas ke pulpa. Karies yang
tidak dirawat dapat mempengaruhi kualitas hidup karena dapat menyebabkan
kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Prevalensi karies cukup tinggi di seluruh belahan dunia, sehingga karies masih
menjadi penyakit infeksi gigi dan mulut di urutan pertama. WHO menyatakan, secara
global 60-90% anak usia sekolah dan hamper 100& orang dewasa mengalami karies.
Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2009, penduduk
Indonesia yang menderita karies sebesar 73%.

Penegakkan diagnosis karies didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan klinis,


dan radiologis. Karies disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme di dalam mulut, atau
bakteri dalam plak (Kidd and Bechal, 1992). Menurut Suwelo (1992), faktor yang
dapat mempengaruhi terjadinya karies, terbagi menjadi faktor dari luar (ekstrinsik)
maupun faktor dari dalam (instrinsik). Faktor dari dalam, merupakan faktor yang
langsung berhubungan dengan proses terjadinya karies. Ada empat faktor yang
berinteraksi yaitu, host yang meliputi gigi dan saliva, mikroorganisme atau plak,
substrat, dan waktu. Sedangkan faktor dari luar atau faktor yang tidak berhubungan
langsung dengan proses terjadinya karies, meliputi usia, jenis kelamin, suku bangsa,
letak geografis, sosial ekonomi, kesadaran, sikap, dan perilaku individu terhadap
kesehatan gigi.

Anda mungkin juga menyukai