Anda di halaman 1dari 9

Analisis Jenis Kegiatan Isolasi Diri Mahasiswa TPB Dalam Penanganan

Wabah Covid-19

Janu Melando
Teknik Pertambanagn, Institut Teknologi Sumatera
Janu.119370003@student.itera.ac.id

ABSTRAK
Pada akhir tahun 2019 dunia digemparkan oleh serangan virus yang disebut virus corona atau
covid-19. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke beberapa negara, termasuk
Indonesia. Untuk mengatasi hal ini pemerintah menerapkan kebijakan social distencing sehingga
mahasiswa harus melakukan kuliah secara daring (Dalam Jaringan). tujuan penelitian ini
difokuskan pada beberapa hal. Pertama untuk mengetahui persentase mahasiswa yang menjalani
isolasi diri di rumah, Kedua untuk mengetahui jenis kegiatan apa saja yang dilakukan mahasiswa
TPB selama isolasi diri, Ketiga untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan
mahasiswa dalam penanganan wabah covid-19, Keempat untuk mengetahui efektivitas
kebijakan social distencing, dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi mahasiswa
dalam melakukan kegiatan sehari-hari selama isolasi diri. Penelitian ini menggunakan metode
analisis kuantitatif dan kualitatif. Persentase mahasiswa yang melakukan isolasi diri mencapai
100%. Selama isolasi diri banyak kegiatan yang dapat dilakukan mulai dari belajar, bermain
game, menonton film, olahraga ringan hingga belajar memasak. Mahasiswa juga dapat berperan
dalam upaya penanganan wabah covid-19 dengan hal sederhana mulai dari mencuci tangan
dengan sabun secara rutin hingga menggunakan masker saat harus keluar rumah. Efektivitas
kebijakan social distencing mencapai angka 92%. Selama isolasi diri ada banyak kendala yang
dialami mahasiswa mulai dari jaringan internet hingga rasa bosan. Wabah covid-19 dapat di atasi
apabila masyarakat mau mengikuti kebijakan pemerintah salah satunya social distencing.
Melakukan social distencing bukan berarti kita tidak dapat melakukan apa pun ada banyak
kegiatan yang dapat dilakukan selama isolasi diri.

Kata Kunci: Wabah, corona, kegiatan, Isolasi.

PENDAHULUAN
Pada awal tahun 2020 dunia digemparkan oleh serangan virus yang dalam
waktu cepat menyebar ke berbagai negara. “Virus ini disebut dengan virus corona
atau covid-19, dapat menyebar melalui sentuhan dan berukuran mikroskopis
penyebarannya sangat cepat hingga ke berbagai negara” (MerryDame,2020). Di
Indonesia sendiri covid-19 mulai menyebar pada awal bulan maret 2020 hingga
pemerintah mengeluarkan kebijakan agar seluruh warga Indonesia untuk
membatasi aktivitas di luar rumah atau melakukan social distance.
Isolasi diri merupakan kebijakan pemerintah untuk menangani penyebaran
wabah covid-19 yang semakin menyebar luas dengan kebijakan ini penyebaran
virus corona yang salah satunya melalui sentuhan dapat di minimalisir karena aktivitas
masyarakat menjadi berkurang. Isolasi diri adalah tindakan untuk menghindari keramaian
dan menjaga jarak sosial serta berusaha untuk menjauhi perkumpulan massa yang
berpotensi sebagai
Oleh sebab itu Rektor ITERA mengeluarkan surat edaran yang berisi bahwa
seluruh mahasiswa dihimbau untuk kembali ke daerah masing-masing terhitung
tanggal 18 maret hingga 29 mie. Dengan dikeluarkannya surat edaran Rektor
ITERA ini maka segala bentuk kuliah tatap muka di ganti dengan sistem daring
sehingga mahasiswa dapat melakukan perkuliahan, ujian tengah semester, dan
praktikum di rumah masing-masing.
Ada banyak kegiatan yang dapat di lakukan oleh mahasiswa, terutama
mahasiswa TPB di tengah isolasi diri dalam upaya penanganan wabah covid-19
seperti lebih banyak membaca buku, menulis cerpen atau artikel, menonton film,
dan olahraga ringan yang memungkinkan untuk dilakukan di dalam rumah. Selain
itu, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan bersama anggota keluarga dalam
mencegah penyebaran covid-19 antara lain rutin mencuci tangan dengan sabun,
mengonsumsi buah dan sayur, menghindari kontak dengan hewan, dan menjaga
kebersihan.
Pembatasan masalah pada penelitian ini difokuskan pada beberapa hal.
Pertama jenis kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa TPB, kedua efektivitas
isolasi diri dalam penanganan wabah covid-19, ketiga kendala mahasiswa dalam
kegiatan sehari-hari.
Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini difokuskan pada beberapa hal.
Pertama untuk mengetahui persentase mahasiswa yang menjalani isolasi diri di
rumah, Kedua untuk mengetahui jenis kegiatan apa saja yang dilakukan mahasiswa
TPB selama isolasi diri, Ketiga untuk mengetahui upaya apa saja yang telah
dilakukan mahasiswa dalam penanganan wabah covid-19, Keempat untuk
mengetahui efektivitas kebijakan social distencing, dan untuk mengetahui kendala
apa saja yang dihadapi mahasiswa dalam melakukan kegiatan sehari-hari selama
isolasi diri.
Mengingat wabah covid-19 sedang menjadi masalah yang serius di berbagai
penjuru dunia maka penelitian ini penting dilakukan untuk melakukan penelitian
ini guna mengetahu apa saja kegiatan mahasiswa TPB di tengah isolasi diri dalam
upaya penanganan wabah covid-19 dan juga mengetahui efektivitas kebijakan yang
di buat oleh pemerintah dalam memerangi wabah ini.
METODOLOGI PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data pada penelitian kali ini dilakukan dengan metode
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan secara
terstruktur dari penelitian umum hingga khusus dan memberikan kuantitas di setiap
data atau pertanyaan yang akan diberikan sehingga tergeneralisasikah (Anshori dan
Iswati, 2009).
Metode penelitian yang akan digunakan selain metode kuantitatif adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif ini tidak terstruktur dengan tidak adanya data berupa
angka sehingga tidak rinci (Anshori dan Iswati, 2009). Namun, metode ini dapat
digunakan untuk melihat hasil dari suatu penelitian terhadap alasan responden
menjawab suatu pertanyaan. Metode ini juga masih bersifat fleksibel dan
berkembang sesuai alur penelitinya.

Teknik Penelitian
Teknik penelitian pada artikel kali ini penulis memperoleh data dalam bentuk
kuisioner atau angket yang harus diisi oleh responden. Data secara keseluruhan
didapatkan dari mahasiswa TPB ITERA. Pengumpulan data dimulai dengan penulis
memberikan pertanyaan yang akan disebar melalui laman google form. Pertanyaan
yang akan dilontarkan disusun secara terstruktur dan akan diberi pilihan jawaban
dengan bobot yang berbeda sesuai dengan metode penelitian kuantitatif. Akan ada
pertanyaan yang dijawab dengan kalimat panjang atau pendek sesuai responden
untuk mendapatkan jawaban yang berkualitas dan meyakinkan.

Metode Analisis Data


Artikel ilmiah tentang analisis jenis kegiatan isolasi diri mahasiswa TPB dalam
penanganan wabah covid-19 ini akan dianalisis secara kuantitatif. Data yang
diperoleh akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dan diperjelas
secara kualitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase Mahasiswa Yang Melakukan Isolasi Diri

Penyebaran wabah virus covid-19 sudah sangat menjadi-jadi dan semakin hati kian
meluas. Berdasarkan data pemerintah dalam 24 jam terakhir terdapat penambahan
pasien positif covid-19 sebanyak 375 orang sehingga jumlah total kasus covid-19
di Indonesia berjumlah 7.135 orang (BayuGalih,2020). Untuk mengatasi hal ini
perlu kesadaran diri dari seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan social
distencing yang telah di anjurkan pemerintah. Berdasarkan survei yang dilakukan
terhadap 52 mahasiswa TPB ITERA tentang persentase mahasiswa yang melakukan
social distencing peneliti mendapatkan data seperti pada gambar 1 berikut:
Gambar 1 persentase mahasiswa yang melakukan social distancing
Dari gambar di atas terlihat bahwa seluruh mahasiswa TPB sedang menjalani social
distancing hal ini menujukan bahwa mahasiswa TPB ITERA telah sadar tentang
bahaya dari virus covid-19. Selain itu mahasiswa TPB melakukan laporan
kesehatan setiap harinya.

Jenis Kegiatan Mahasiswa TPB Selama Isolasi Diri


Melakukan isolasi diri bukan berati tidak bisa melakukan apa saja, sangat banyak
kegiatan yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi rasa bosan dan jenuh
melakukan isolasi diri juga bukan berarti memutus interaksi dengan teman,
keluarga dan sahabat. Kita bisa memanfaatkan teknologi saat ini seperti telefon
pintar dan lain sebagainya. Dalam rapat terbatas 34 Gubernur pemerintah
menyampaikan upaya untuk terhindar dari Covid-19 dengan cara menjaga pola
makan yang sehat, menjaga perasaan agar tetap tenang, hati senang dan tidak stres
agar imunitas meningkat. Untuk itu agar tidak stres selama masa isolasi diri maka
lakukan kegiatan positif di rumah (Humas Setkab,2020). Untuk mengetahui jenis
kegiatan apa saja yang dilakukan mahasiswa agar tidak stres selama masa isolasi
diri maka peneliti melakukan survei kepada 50 mahasiswa TPB dengan hasil pada
gambar 2 sebagai berikut:

Gambar 2 Jenis kegiatan mahasiswa TPB ITERA


Dari data di atas kegiatan yang paling banyak dilakukan mahasiswa TPB dengan
jumlah responden 50 (96,2%) mahasiswa adalah kuliah online karena seluruh
perkuliahan tatap muka dialihkan menjadi kuliah daring (dalam jaringan).
Kemudian terbanyak kedua yaitu rebahan dengan 47 responden (90,4%) hal ini
karena kegiatan yang paling mudah dilakukan bahkan dapat dilakukan sambil
bermain game, membaca, bahkan ketika kuliah online. Selanjutnya menonton film
dengan 44 responden (48,6%) kegiatan ini dapat membunuh rasa bosan yang di
alami oleh beberapa mahasiswa, belajar di rumah dengan 38 responden (73,1%)
dapat dilakukan dengan beragam metode belajar mulai dari modul hingga youtube,
bermain game juga merupakan kegiatan yang banyak di lakukan mahasiswa dengan
33 responden (63,5%), olahraga ringan yang dapat dilakukan di rumah untuk
menjaga kebugaran seperti yoga atau senam lantai 33 responden (63,5%), belajar
memasak yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa putri 16 responden (30,8%),
dan lainnya seperti membuat program komputer atau menggambar desain sebanyak
26 responden(50%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk menghindari stres dan
maka mahasiswa harus banyak melakukan kegiatan positif dan dapat meningkatkan
imunitas tubuh.

Upaya yang Dilakukan Mahasiswa TPB Untuk Meminimalisir Penyebaran


Covid-19
Selain isolasi diri di rumah, melakukan kegiatan positif, menghindari stres dan hati
yang senang. Masih ada beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti mencuci
tangan dengan benar menggunakan sabun secara rutin atau dapat menggunakan
hand sanitaizer, menggunakan masker N95 atau masker bedah sekali pakai,
menjaga pola hidup sehat, pertahankan jarak sosial, hindari menyentuh mata,
hidung dan mulut (WHO,2020). Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan
mahasiswa peneliti telah melakukan survei kepada 30 responden dan di dapat data
seperti pada gambar 3 berikut:

Gambar 3 upaya yang dilakukan mahasiswa


Dari data di atas mahasiswa yang mencuci tangan dengan sabun mencapai 70% dari
30 mahasiswa, kemudian tidak keluar rumah dengan persentase 86,7% dari 30
mahasiswa, menjaga pola hidup sehat dengan persentase 73,3%, menjaga
kebersihan menjadi upaya yang paling banyak dilakukan mahasiswa dengan
persentase mencapai 90%, menggunakan masker saat harus keluar rumah 70%, dan
menjaga jarak sosial dengan persentase terendah yaitu 66,7%. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa juga telah melakukan upaya pencegahan penularan
wabah covid-19. Namun, masih ada beberapa mahasiswa yang tidak melakukan
langkah pencegahan seperti yang di anjurkan oleh WHO, salah satunya adalah
menjaga jarak sosial dengan persentase terendah yaitu 66,7% padahal menjaga
jarak sosial merupakan salah satu upaya yang vital dalam pencegahan wabah ini.

Efektivitas Kebijakan Social Distance Dalam Penanganan Wabah Covid-19


Social distencing adalah salah satu upaya yang paling mungkin untuk dilakukan
saat ini, mengingat belum di temukannya vaksin untuk mengatasi wabah ini bahkan
jika di temukan belum diketahui apakah vaksin tersebut dapat menyembuhkan dari
covid-19 dan belum diketahui efek samping atau bahaya yang di timbulkan. Untuk
mengetahui seberapa efektif kebijakan social distencing dalam penanganan wabah
covid-19 berikut di sajikan data hasil survei dari 52 mahasiswa TPB:

Gambar 4 efektivitas kebijakan social distance


Dari total 52 responden terdapat 96,2% yang mengatakan bahwa kebijakan social
distence efektif dalam penanganan wabah covid-19 karena dengan adanya
kebijakan social distencing akan memutus mata rantai penyebaran vovid-19 yang
kita ketahui dapat menyebar melalui sentuhan dan cairan dari pasien positif covid-
19. Data yang di dapatkan oleh peneliti sedikit berbeda dari penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya oleh Dr. I Gusti Rai Utama yang membuktikan efektivitas
social distencing sebesar 75%. Perbedaan ini terjadi karena jumlah responden yang
berbeda dan aspek penelitian yang lebih mendalam dilakukan oleh Dr. I Gusti Rai
Utama.

Kendala Yang Dihadapi Mahasiswa Dalam Kegiatan Sehari-hari


Setelah peneliti melakukan jajak pendapat kepada mahasiswa TPB ITERA ada
banyak kendala yang dihadapi mahasiswa dalam melakukan aktivitas sehari-hari di
rumah selama isolasi diri. Yang paling banyak adalah jaringan seluler yang tidak
stabil ini sangat menghambat berbagai kegiatan mahasiswa mulai dari kuliah
online, mengerjakan tugas kuliah, menonton film, bermain game, bahkan saat UTS
online yang memiliki batas waktu juga sangat mempengaruhi hasil ujian
mahasiswa. Kemudian rasa bosan yang dialami siswa selama isolasi diri juga
mempengaruhi proses belajar mahasiswa TPB, selain itu mahasiswa TPB menjadi
lebih boros kuota internet karena banyak kegiatan yang dilakukan secara daring
(Dalam Jaringan).

SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dari data yang telah peneliti peroleh dalam rangka
penanganan wabah covid-19 yang semakin cepat dan semakin luas menyebar perlu
di lakukan kebijakan social distencing. Kebijakan ini merupakan salah satu langkah
pencegahan penyebaran wabah vovid-19 kita di anjurkan untuk menjaga jarak
sosial, melakukan pekerjaan dari rumah, dan belajar dari rumah. Selama melakukan
social distencing ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan mahasiswa TPB
ITERA mulai dari kuliah online, belajar, membaca, menonton film, bermain game,
belajar memasak, olahraga ringan, rebahan dan lainnya. Selain itu mahasiswa juga
dapat melakukan upaya pencegahan seperti yang dianjurkan oleh badan organisasi
kesehatan dunia (WHO). Saat melakukan kegiatan sehari-hari di rumah selama
isolasi diri banyak kendala yang ditemui mahasiswa TPB mulai dari jaringan
internet, rasa bosan dan penggunaan kuota internet yang lebih boros. Hasil
penelitian melalui survei efektivitas kebijakan social distance mencapai 90,6%.
Penelitian ini dilakukan secara aksidental dan hanya melakukan survei kepada 52
orang, akan lebih baik jika responden lebih banyak dan melakukan observasi atau
wawancara secara langsung agar data yang di dapat lebih memberikan gambaran
yang jelas.

Daftar pustaka
Anshori dan Iswati. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Pusat
Penerbitan dan Percetakan UNAIR (AUP)
Pane, Merry Dame Cristy. 2020. Virus Corona [internet]. [Diunduh 2020 April 15].
Tersedia pada: https://www.alodokter.com/virus-corona.

Bayu, Galih. 2020. Data pertambahan kasus covid-19 di Indonesia [internet].


[Diunduh 2020 April 21]. Tersedia pada https://nsional.compas.com/update-
virus-covid-19-di-Indonesia.

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2020. Rangkuman arahan presiden Kepada


34 Gubernur hadapi covid-19. [Internet]. {Diunduh 2020 April 22}. Tersedia
pada http://setkab.go.id

WHO, 2020. Langkah-langkah perlindungan dasar terhadap virus coron.


https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-
public

Anda mungkin juga menyukai