Anda di halaman 1dari 12

12.

3 Elektrodinamika Relativitas
12.3.1 Magnet sebagai Fenomena Relativistik
Persamaan Maxwell dan Hukum Lorentz dapat diaplikasikan secara sah pada
sistem inersia. Salah seorang pengamat menafsirkan proses elektrik bisa dianggap
proses kemagnetan, walaupun pada dasarnya diperoleh pergerakan partikel yang
sama. Sejauh ini tidak bekerjanya gaya Lorentz dan yang lainnya disebabkan
kesalahan mekanika non-relativistik yang digunakan, tidak dengan elektrodinamik.
Setelah dikoreksi dengan mekanika Newtonian kemudian konsisten dalam
penggunaan perumusan elekrodinamika relativistik.
Magnetisasi diperoleh dari elektrostatik dan relativitas, dimana dapat dihitung
gaya magnet antara kawat berarus dengan muatan yang bergerak. Bayangkan tali
bermuatan positif bergerak ke kanan dengan kecepatan . Muatan berada pada jarak
yang sangat dekat sehingga bisa dikatakan sebagai garis muatan kontinu bermuatan
negatif , yang diletakan pada tali bermuatan positif bergerak ke kiri dengan
kecepatan . Sehingga, dapat diperoleh arus ke arah kanan sebesar.
(12.76)

Gambar 12.34 a Gambar 12.34 b

Sementara itu, terdapat muatan q yang bergerak ke arah kanan dengan


kecepatan (Gambar 12.34a), karena 2 garis muatan saling menghilangkan
sehingga tidak terdapat gaya elektrik di muatan q pada sistem .
Apabila ditinjau dari sistem ̅, yang bergerak ke kanan dengan kecepatan
(Gambar 12.34b). Dalam kerangka acuan ini, q berada keadaan diam. Berdasar aturan
kecepatan Einstein, kecepatan pada garis positif dan garis negatif, dapat dituliskan.
(12.77)
Karena lebih besar dari , kontraksi Lorentz jarak antar muatan negatif
lebih besar dibanding dengan antar muatan positif, dalam kerangka ini kawat
membawa muatan negatif.
(12.78)
Dimana
(12.79)

Sedangkan rapat muatan pada garis positif yang berada pada keadaan diam,
dimana berbeda dengan , apabila pada kerangka acuan , q bergerak dengan
kecepatan maka
(12.80)
Dimana

(12.81)

Setelah kita mengetahui , sehingga dapat disubtitusikan ke persamaan
(12.79).

√ √
( )

(12.82)
√( )( )

Garis muatan pada ̅ √

( (12.83)
) √

Kesimpulannya : hasil kontraksi Lorentz garis positif dan garis negatif tidak
sama, kawat berarus bermuatan netral pada satu sistem inersia. Garis muatan
akan di set sebagai medan listrik.

,
Sehingga diperoleh gaya listrik muatan q pada ̅,
̅
(12.84)

Jika terdapat gaya q pada ̅, maka seharusnya terdapat gaya pula pada . Kita
dapat menghitung dengan menggunakan aturan transformasi untuk gaya. Semenjak
kita tahu bahwa q berada dalam keadaan diam pada ̅,dan ̅ tegak lurus
dengan
maka gaya pada berasal dari persamaan 12.67.
√ ̅ (12.85)

Muatan tertarik ke arah kawat oleh gaya listrik pada ̅ (kawat berarus dan q
berada dalam keadaan diam), tetapi pada memiliki kondisi non-elektrik (kawat
netral). Berdasar dari kedua kondisi di atas, elektrostatik dan relativitas terdapat gaya
lain. Gaya lain tersebut adalah gaya magnet. Berdasar persamaan 12.85 kita dapat
mengubah dan mengekspresikan nilai sebagai nilai arus (Pers 12.76).
( ) (12.86)
Persamaan yang berada pada tanda kurung menunjukan medan listrik pada
kawat lurus, dan gaya nya dapat kita peroleh dengan menggunakan gaya Lorentz pada
sistem .
12.3.2. Bagaimana medan berubah
Pengamat selain medan listrik adalah medan magnet. Lebih baik mengetahui
aturan umun transformasi pada medan elektromagnetik: yang diberikan pada medan
, berapa medan pada ̅? Dengan menggunakan asumsi secara tersirat pada Sect
12.3.1: muatan tidak berubah, dimana memiliki nilai yang tetap, seberapa cepat dia
bergerak. Kita dapat mengasumsikan bahwa aturan transformasi sama, tidak
bergantung pada bagaimana medan itu dihasilkan. Medan listrik berhubungan dengan
perubahan medan magnet seperti yang dibentuk oleh muatan stasioner.
Perimbangkan hal yang memungkinkan medan listrik: medan yang seragam
pada daerah antara plat sejajar kapasitor (Gambar 12.35a). Kapasitor diam pada
dan membawa luasan muatan .
(12.87)

Gambar 12.35a Gambar 12.35b

Gambar 12.35c

Jika kita menguji kapasitor yang sama pada sistem , bergerak ke kanan
dengan kecepatan (Gambar 12.35b)? pada sistem ini plat bergerak ke kiri, tetapi
medannya masih tetap sama yaitu
(12.88)

Perbedaannya hanya pada muatan permukaan . Persamaan di atas berasal


dari hukum Gauss, dimana sesuai pada muatan bergerak, pada contoh ini bergantung
pada kesimetrisan (kesejajarannya). Apakah medannya masih tetap tegak lurus?
Bagaimana jika kita memiringkanya, sepanjgan arah geraknya (Gambar 12.35c)? jika
kita melakukannya, menjadi superposisi pada medan dan medan – , dimana
masih tetap tegak lurus terhadap plat. Total muatan pada setiap plat tidak berubah dan
lebarnya pun juga tidak dirubah, tetapi panjang ( ) mengalami kontraksi Lorentz
karena faktor , sebagai berikut

(12.89)

Sehingga, muatan per satuan luas meningkat karena faktor
(12.90)
Berdasar persamaan 12.88 dan persamaan 12.87, maka persamaan 12.90 dapat
diubah menjadi
(12.91)
Komponen tegak lurus terhadap arah gerak sistem . Untuk mendapat aturan
komponen parallel, kita ubah kapasitor menjadi bidang (Gambar 12.36). Plat
sejajar ini dipisahkan dengan , yang merupakan kontraksi Lorentz, dan karena
, pada kerangka yang sama. Sejak medan tidak bergantung pada maka

(12.91)

Gambar 12.36

Persamaan 12.91 dan persamaan 12.92 bukan merupakan persamaan umum


transformasi. Sistem berada pada kondisi muatan diam, konsekuensinya tidak ada
medan magnet. Untuk memperoleh aturan umum, gunakan kondisi sistem yang
memiliki medan listrik dan medan magnet. Sistem akan sesuai dengan kondisi ini,
dimana medan listrik
(12.94)
Medan magnet yang disebabkan arus permukaan (Gambar 12.35b)
(12.95)
Medan pada titik arah – , besarnya ditentukan dengan hukum Ampere
(12.96)
Pada sistem ketiga ̅, bergerak ke kanan dengan kecepatan relatif terhadap
(Gambar 12.38), sehingga medannya menjadi
̅ ̅ , ̅ ̅ ̅ (12.97)

Gambar 12.38
Dimana kecepatan ̅ pada ̅, relatif terhadap
, ̅ (12.98)
̅ √ ̅
Dan
̅ ̅ (12.99)
Sehingga nilai ̅ dan ̅ berdasar
̅ persaman 12.97 menjadi
̅
̅ ̅ , ̅ ( ) ̅ ̅ (12.100)
( )
Dengan menggunakan aljabra maka diperoleh

( ̅ √ ( ) (12.101)
)
√ ̅ √
Dimana
(12.102)

Dengan memasukan persamaan 12.101 dan 12.102 ke persamaan 12.100,
sehingga persamaan menjadi
̅
̅ ̅ ( ) ( )
Dimana
̅ ̅ ( )
̅

sehingga;
̅ ̅ ( ),̅ ̅ (12.103)

Gambar 12.39

Ini merupakan cara mengubah dan menjadi dan , dengan kapasitor sejajar
yang sama pada bidang dengan bidang (Gambar 12.39), sehingga medan pada
sistem S
,
Tanda minus pada hilang karena menggunakan aturan tangan kanan.
Semua komponen sama seperti yang sebelumnya , begitu pula yang sebelumnya
adalah
̅ ̅ ( ),̅ ̅ (12.104)
Sebagai komponen x, kita telah melihat berdasar orientasi bidang bahwa
̅ ̅ ̅ (12.105)
Semenjak pada kasus ini tidak diikuti dengan medan magnet, kita tidak dapat
menyimpukan aturan transformasi untuk , namun dapat diperoleh dengan
menggunakan konfigurasi yang lain, misal solenoid yang panjang, yang sejajar pada
sumbu (Gambar 12.40) yang diam pada sistem , sehingga diperoleh medan magnet
dengan lilitan adalah
(12.106)

Gambar 12.40

Ketika n merupakan banyaknya lilitan per satuan panjang dan merupakan


arus. Pada sistem mengalami kontraksi panjang sehingga
̅ (12.107)
Di sisi lain terjadi dilatasi waktu, jam pada sistem yang berada pada solenoid
mengalami perlambatan, sehingga arus pada sistem ̅
̅ (12.108)
Sehingga faktor pada persamaan 12.106 saling menghilangkan dan diperoleh
bahwa
̅ ̅ ̅ (12.109)
Seperti komponen parallel terhadap arah gerak, memiliki nilai yang tidak
berubah. Dua kasus special yaitu ;
1. Jika pada sistem
̅ ( ) ( ̅ ̅ )
Jika
̅ ̅ (12.110)

2. Jika pada sistem


̅ ( ) (̅ ̅ ̅ ̅ ̅ )
̅ ̅ (12.111)
12.3.3. Medan Tensor
Berdasar persamaan 12.109 menunjukan bahwa E dan B tidak berubah seperti
bagian spatial dari 4 vektor. Pada kenyataanya komponen E dan B saling tercampur
pada satu sistem inersia ke sistem inersia lainnya. Objek apa yang memiliki enam
komponen dan berubah berdasar persamaan 12.109? yaitu Antisimetrik,.
Ingat aturan transform 4 vektor
̅ (12.113)
merupakan matriks transformasi Lorentz, jika ̅ bergerak ke arah dengan
kecepatan , memiliki bentuk

(12.114)

merupakan baris dan kolom , A (peringkat kedua) tensor merupakan


objek dengan dua indeks, merupakan transform dua faktor ( satu untuk setiap
indeks):
(12.115)
A tensor (dalam 4 dimensi) mempunyai 4 x 4 = 16 komponen ;

ke-16 elemen tidak semuanya harus berbeda. Pada tensor simetrik memiliki
bentuk
(12.116)
Pada kasus ini terdapat 10 komponen berbeda; 6 dari 16 merupakan
pengulangan ( ). Demikian pula
dengan tensor antisimetrik ;
(12.117)
Seperti simetrik yang memiliki 6 komponen berbeda dari 16. 6 komponen
merupakan perulangan pada simetrik namum memiliki tandan (-), dan 4 komponen
bernilai 0 ( ). Bentuk umum tensor antisimertrik ;

Aturan transformasi persamaan 12.115, pada tensor antisimetrik. Dimulai pada

̅ ,
Berdasar persamaan 12.114, , walaupun dan
walaupun..........................sehingga menjadi 4 bentuk yang dijumlahkan ;
̅ .
Selain itu, , sementara , sehingga

Sehingga keseluruhan aturan transformasi

(12.118)

Ini merupakan aturan yang diperoleh pada dasar fisika untuk medan
elektromagnetik. Kita dapat membuat medan tensor secara langsung dengan
menggunakan perbandingan.

Ditulis dalam matriks menjadi

(12.119)

Jadi relativitas lengkap dan sempurna oleh Oersted, dengan menggabungkan


medan listrik dan magnet pada satu entitas
Penggabungan E dan B pada tensor antisimetrik, sebagai gantinya bandingkan
baris pertama pada persamaan 12.109 dengan baris pertama pada persamaan 12.118,
begitu seterusnya. Hingga diperoleh dual tensor

(12.120)

didapatkan secara langsung dari dengan subtitusi E/c  B, B  (-


E/c). Perhatikan pada persamaan 12.109 tidak berubah, itulah mengapa kedua tensor
tersebut sesuai aturan transformasi E dan B.

12.3.4. Elektrodinamika pada Notasi Tensor


Mengubah persamaan Maxwell dan hukum Lorentz menjadi notasi relativistik.
Kita harus menentukan sumber medan dan J. Dengan menggunakan volume V yang
sangat kecil, dimana mengandung muatan Q yang bergerak dengan kecepatan u
(Gambar 12.43). muatan jenis :
Arus jenis

Muatan jenis pada sistem yang diam terhadap muatan

Gambar 12.43

Volume merupakan volume diam pada bagian awan. Karena satu dimensi
maka kontraksi Lorentz ;
√ (12.121)
Sehingga,


, (12.122)

Bandingkan persamaan 12.40 dan persamaan 12.42, komponen kecepatan
dikalikan dengan . buktinya pada muatan jenis dan arus jenis, yang kita ubah
menjadi 4 vektor ;
(12.123)
Komponen berupa
(12.124)
Persamaan diatas merupakan arus jenis 4 vektor, persamaan kontinuitas

Sementara itu,
(12.125)
Persamaan di atas merupakan persamaan kontinuitas ,

(12.126)
merupakan divergensi 4 dimensi dari , sehingga persamaan kontinuitas
arus jenid 4 vektor tidak memiliki perbedaan.
Dengan menggunakan persamaan Maxwell
, (12.127)
Melalui penjumlahan . Setiap suku memepunyai 4 persamaan untuk setiap .
Jika maka

Atau

Ini berasal dari hukum gauss, jika

Menggabungkan hasil untuk dan

Dengan menggunakan hukum Ampere yang dikoreksi dengan persmaan


Maxwell, persamaan kedua pada 12.127 dengan menjadi

Persamaan ketiga Maxwell, dimana

Dengan menggabungkan hasil dan diperoleh

Yang merupakana hukum Faraday. Dalam notasi relativistik, persamaan


Maxwell ke empat rumit untuk dijadikana menjadi lebih mudah. Menggunakan
dan kecepatan , gaya pada muatan q diberikan pada persamaan
(12.128)
Jika
Dengan dan diperoleh

(12.129)

Kembali ke persamaan 12.69

Merupakana hukum gaya Lorentz. Persamaan 12.128, mengggambarkan gaya


Lorentz dalam notasi relativistik
12.3.5. Potensial Relativitas
Medan listrik dan medan magnet dapat dituliskan dalam bentuk scalar
potensial V dan vector potensial A.
, (12.131)

V dan A merupakan 4 vektor ;


(12.132)
Dalam bentuk 4 vektor potensial, medan tensor dapat ditulis
(12.133)

Difrensiasi bergantung pada vector dan , perubahan tanda komponen


. Untuk membuktikan persamaan 12.133 sama dengan persamaan
12.131, dengan cara mengevaluasi beberapa bentuk, ,

Untuk ,

Perumusan potensial secara otomatis bersifat homogen terhadap persamaan


Maxwell (.................Untuk inhomogen persamaannya (

() (12.134)
( )
Berdasar persamaan 12.133 dapat menambahkan , gradient dari scalar fungsi
.
(12.135)
Tanpa mengubah , dapat mengukur invariance, pada persamaan 12.134.
Lorentz Gauge condition (persamaan 10.12)

Menjadi notasi relativitas

(12.136)
Pada Lorentz Gauge persamaan 12.134 dapat diubah menjadi
(12.137)
Dimana d’Alembertian

(12.138)

Anda mungkin juga menyukai