Muhammad Dwi Wicaksana, Fauzan Ade Azizie, Indrabayu Amirullah, Ingrid Nurtanio
Disusun Oleh
IIS NUR FAIJAH
2115T1102
Pada penelitian ini yang mengutamakan menghasilkan waktu nyala lampu pada
lampu lalu lintas pada simpang A.P. Pettarani, Urip Sumoharjo, dan Tol. Reformasi
dengan menggunakan metode Neuro Fuzzy sebagai sistem transportasi cerdas yang akan
dibandingkan dengan sistem yang sudah ada
1) Tingkat keberhasilan yang dicapai untuk inefisiensi metode Fuzzy untuk tiga ruas
jalan yang diamati rata-rata sebesar 0.00 %, Timer sebesar 46.83 %, logika fuzzy sebesar
10.06% dan ANFIS sebesar 0.24%. Neuro Fuzzy lebih baik dari tiga metode tersebut
untuk memperkecil hasil inefesiensi.
2) Tingkat keberhasilan yang dicapai untuk jumlah kendaraan yang belum lewat.
Neuro Fuzzy untuk tiga ruas jalan yang diamati rata-rata sebanyak 2.93 %, Timer
sebanyak 12.71 %, logika fuzzy sebanyak 7.60 % dan ANFIS sebanyak 1.05 %.ANFIS
lebih baik dari tiga metode tersebut dalam melewatkan kendaraan. .
3) Tingkat keberhasilan yang dicapai untuk jumlah kemacetan yang dapat ditekan.
Neuro Fuzzy untuk tiga ruas jalan yang diamati rata-rata sebanyak 142.33 mobil,
logika fuzzy sebanyak 102.33 mobil dan ANFIS sebanyak 146.67 ANFIS lebih baik dari
dua metode tersebut dalam menekan jumlah kemacetan.
1) Tingkat keberhasilan yang dicapai untuk inefisiensi metode Neuro Fuzzy untuk tiga
ruas jalan yang diamati rata-rata sebesar 0.00 %, Timer sebesar 46.83 %, logika fuzzy
sebesar 10.06% dan ANFIS sebesar 0.24%. Neuro Fuzzy lebih baik dari tiga metode
tersebut untuk memperkecil hasil inefesiensi.
2) Tingkat keberhasilan yang dicapai untuk jumlah kendaraan yang belum lewat.
Neuro Fuzzy untuk tiga ruas jalan yang diamati rata-rata sebanyak 2.93 %, Timer
sebanyak 12.71 %, logika fuzzy sebanyak 7.60 % dan ANFIS sebanyak 1.05 %.ANFIS
lebih baik dari tiga metode tersebut dalam melewatkan kendaraan. .
3) Tingkat keberhasilan yang dicapai untuk jumlah kemacetan yang dapat ditekan.
Neuro Fuzzy untuk tiga ruas jalan yang diamati rata-rata sebanyak 142.33 mobil,
logika fuzzy sebanyak 102.33 mobil dan ANFIS sebanyak 146.67 ANFIS lebih baik dari
dua metode tersebut dalam menekan jumlah kemacetan.
2. Jenis data
Data yang digunakan dalam penilitan ini adalah banyaknya kendaraan pada setiap
persimpangan di lokasi pengambilan data. Dimana lokasi pengambilan data adalah
salah satu perempatan diruas jalan protokol kota Makassar tepatnya dipersimpangan
JL.AP.Pettarani, JL.Urip Sumoharjo dan JL.Tol Reformasi KM.4 dari pusat kota Makassar.
Lokasi ini dipilih karena pada penelitian sebelumnya menggunakan persimpangan ini
sebagai objek pengamatan.
3. Implementasi Neuro Fuzzy
Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam megimplementasikan metode Neuro-
Fuzzy, secara garis besar terbagi atas pelatihan menggunakan jaringan syaraf tiruan,
clustering fungsi keanggotaan, fuzzifikasi, dan defuzzifikasi.
Hasil yang dicapai system untuk memperkecil antrian pada simpang A.P Pettarani, Urip
Sumiharjo dan Tol Reformasi dengan menggunakan algoritma Neuro Fuzzy dalam
menentukan durasi nyala lampu pada lampu lalu lintas.
1) Analisa Hasil Prediksi Neuro FuzzyPelatihan JST dimaksudkan untuk melatih data
input agar mendapatkan data output yang terbaik untuk digunakan pada
A. Kesimpulan Pada penelitian ini yang mengutamakan menghasilkan waktu nyala lampu pada
lampu lalu lintas pada simpang A.P. Pettarani, Urip Sumoharjo, dan Tol. Reformasi dengan
menggunakan metode Neuro Fuzzy sebagai sistem transportasi cerdas yang akan dibandingkan
dengan sistem yang sudah ada maka dapat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian, sebagai
berikut :
1) Tingkat keberhasilan yang dicapai untuk inefisiensi metode Neuro Fuzzy untuk tiga ruas jalan yang
diamati rata-rata sebesar 0.00 %, Timer sebesar 46.83 %, logika fuzzy sebesar 10.06% dan ANFIS
sebesar 0.24%. Neuro Fuzzy lebih baik dari tiga metode tersebut untuk memperkecil hasil
inefesiensi.
2) Tingkat keberhasilan yang dicapai untuk jumlah kendaraan yang belum lewat. Neuro Fuzzy
untuk tiga ruas jalan yang diamati rata-rata sebanyak 2.93 %, Timer sebanyak 12.71 %, logika fuzzy
sebanyak 7.60 % dan ANFIS sebanyak 1.05 %.ANFIS lebih baik dari tiga metode tersebut dalam
melewatkan kendaraan. .
3) Tingkat keberhasilan yang dicapai untuk jumlah kemacetan yang dapat ditekan. Neuro Fuzzy
untuk tiga ruas jalan yang diamati rata-rata sebanyak 142.33 mobil, logika fuzzy sebanyak 102.33
mobil dan ANFIS sebanyak 146.67 ANFIS lebih baik dari dua metode tersebut dalam menekan
jumlah kemacetan.
4) Dari tiga parameter ukuran perbandingan di atas menunjukkan hasil metode Neuro Fuzzy
lebih baik untuk memperkecil antrian yang terjadi pada simpang A.P. Pettarani, Urip Sumoharjo,
dan Tol. Reformasi dibandingkan dengan metode Timer dan Logika Fuzzy. Tapi bila
dibandingkan dengan metode ANFIS, Neuro Fuzzy masih kurang baik pada dua parameter diatas,
walau selisihnya sangat kecil.