Anda di halaman 1dari 12

RESUME

ENTOMOLOGI

Dosen Pembimbing:

Nopriyeni M.pd

Disusun Oleh:

Wiyana Nadia Liza (1721160074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH BENGKULU TAHUN AJARAN 2020/2021


RESUME

Entomologi, Cara hidup serangga dan peranannya bagi


kehidupan

Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga. Istilah
ini berasal dari dua perkataan Latin -ent omon bermakna serangga dan logos bermakna ilmu
pengetahuan.

Sebagai bagian dari komunitas ekosistem bumi, serangga telah menjadi penentu
keberadaan dan perkembangan ekosistem di muka bumi. Interaksi antara serangga dengan
manusia sudah berlansung sejak manusia ada dan hidup di dunia. Serangga mempunyai peran
penting dalam kehidupan manusia. Nilai ekonomi serangga dapat mencapai trilyunan rupiah
setiap tahun. Nilai yang menguntungkan dapat berasal dariproduk seperti madu, royal jelly,
sutera, jasa penyerbukan, agens hayati, perombak,pariwisata, sumbangan dalam ilmu
pengetahuan, dan peran dalam ekosistem. Jutaan ton produk pertanian hilang karena
kerusakan yang disebabkan oleh serangga. Begitu juga kerugian yang besar akibat gangguan
kesehatan hewan dan manusia yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan dan disebarkan
oleh serangga. Trilyunan rupiah dana digunakan untuk biaya pengendalian hama tanaman,
hama pasca panen,hama permukiman serta penyakit pada tanaman, hewan dan manusia yang
ditularkan oleh serangga. Manusia sering memandang serangga secara antroposentris, yaitu
sebagai kelompok organanisme yang lebih banyak mendatangkan kerugian daripada
keuntungan bagi kehidupan manusia. Namun pada hakekatnya aspek-aspek positif dan
manfaat serangga bagi kehidupan manusia jauh lebih besar dibandingkan aspek-aspek yang
merugikan.Dengan belajar Entomogi kita bisa menempatkan serangga secara proporsional
dalam kehidupan, sehingga tidak memandang serangga sebagai hewan yang selalu
merugikan.

A. RUANG LINGKUP ENTOMOLOGI

Secara terbatas, Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga (insecta).


Akantetapi, arti ini seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari Arthropoda
(hewan beruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau
Arachnoidea), serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda). Dimasukannya
Arthropoda lain sebagai bagian yang dibahas pada Entomologi karena ada hubungan
evolusioner/filogenetis dalam konteks pembahasan taksomis dengan serangga. Selain itu
dalam konteks fungsional Arthropoda lain berperan sebagai pemangsa dan pesaingbagi
serangga. Melalui entomologi kita akan diajak memgenal serangga lebih jauh.Sebagai
disiplin ilmu yang sudah berkembang pesat entomologi kini dapat dibagi menjadi dua cabang
ilmu yaitu :
 Entomologi Dasar
 EntomologiTerapan.

Entomologi Dasar dibagi lagi menjadi sub-cabang ilmu yang lebih khusus antara lain:
1. Morfologi Serangga
 adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur tubuh serangga, biasanya lebih
ditekankan kepada bentuk dan struktur luar tubuh serangga.
2. Anatomi dan Fisiologi Serangga
 adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur organ dalam serangga beserta
fungsinya.
3. Perilaku (behavior) Serangga
 adalah ilmu yang mempelajari apa yang dilakukan serangga, bagaimana dan
kenapaseranggamelakukannya.
4. Ekologi Serangga
 Adalah ilmu yang mempelajari hubungan serangga dengan lingkungannya baik
lingkungan biotic (organisme lain) maupun lingkungan abiotik, (faktor fisika dan
kimia)
5. Patologi Serangga
 adalah ilmu yang mempelajari serangga sakit baik tingkat individu (patobiologi)
maupun pada tingkat populasi (epizootiologi).
6. Taksonomi Serangga
 adalah ilmu yang mempelajari tatanama dan penggolongan serangga.

Dalam mengkaji taksonomi ini banyak para ahli serangga (Entomologyst)


mengkhususkan kajian hanya pada satu ordo bahkan satu famili dari serangga, mereka
memberi nama ilmunya biasanya didasarkan kepada nama ilmiah kelompok serangga
tersebut seperti :
1. Apiology (melittology),
 adalah ilmu yang khusus mempelajari lebah.
2. Coleopterology,
 adalah ilmu yang khusus mempelajari kumbang.
3. Dipterology,
 adalah ilmu yang khusus mempelajari lalat.
4. Hemipterology,
 adalah ilmu yang khusus mempelajari kepik.
5. Lepidopterology,
 adalah ilmu yang khususs mempelajari kupu-kupu dan ngengat.
6. Myrmecology,
 adalah ilmu yang khusus mempelajari semut.
7. Orthopterology,
 adalah ilmu yang khusus mempelajari belalang, jangkrik, kecoak dan sebangsanya.

Entomologi terapan kini telah terspesialisasi kedalam sub-sub disiplin yang lebih
khusus yaitu:

1. Entomologi Forensik
 memfokuskan kajian pada penyelidikan kematian manusia dengan menggunakan
serangga sebagai petunjuk. Jenis, fase kehidupan dan suksesi serangga yang
berasosiasi dengan mayat,
 misalnya berbagai jenis lalat seperti
 Cochliomyia macellaria,
 Hydrotaea aenescens,dan
 Sarcophaga haemorrhoidalis dan
 kumbang bangkai seperti Nicrophorus orbicollis dan Necrophila americana
dapat digunakan untuk memprediksi saat dan lokasi kematian manusia yang
bersangkutan.
2. Entomologi kedokteran (Medical Entomology),
 memfokuskan kajian pada golongan serangga pengganggu manusia,
 serangga pengganggu yang langsung (penyengat/menggigit mangsa) seperti
 tawon,
 lebah,
 kutu dan serangga berbisa lainnya),
 serangga pengganggu yang tidak lansung (vektor penyakit) seperti
 lalat,
 nyamuk,
 kecoak,
 pinjal/kutu.
3. Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology),
 memfokuskan kajian kepada serangga yang mengganggu pada peternakan baik
yang bersifat langsung seperti caplak, kutu yang bersifat ektoparasit pada hewan
ternak maupun yang berperan sebagai vektor penyakit. Hewan dapat berfungsi
sebagai inang alternatif bagi berbagai pathogen penyebab penyakit pada manusia
dan tidak jarang serangga berperan sebagai vektornya. Misalnya penyakit malaria
dapat ditularkan dari kera ke manusia dan sebaliknya, dengan vektor perantara
adalah nyamuk Anopheles. Penyakit flu burung (avian influensa) dapat ditularkan
dari unggaskemanusia.
4. Entomologi perkotaan (Urban Entomology)
 secara khusus mengkaji serangga-serangga yang menjadi masalah dikawasan
perkotaan, Disini lebih difokuskan pada serangga-serangga yang berasosiasi
dengan manusia (fasilitas manusia) yang masih hidup seperti kecoak, lalat,
nyamuk, dan rayap di perumahan, hotel, apartemen, gudang, perkantoran, kapal
laut, pesawat udara.
5. Entomologi Kehutanan (Forest Entomology)
 disini pengkajian lebih difokuskan pada serangga-serangga yang berada pada
ekosistem hutan baik serangga yang bermanfaat seperti lebah madu berperan
sebagai produsen dan polinator di ekosistim hutan, dan sebagian rayap
(Capritermes) dapat berperan sebagai serangga saprofit yang membantu
menguraikan materi organik berupa serasah dan pohon tumbang di ekosistem
hutan. Sedangkan kelompok rayap lain (Coptotermes) berperan sebagi hama
merusak hutan jati.
6. Entomologi Pertanian (Agricultural Entomology)
 fokus kajian pada serangga-serangga yang berasosiasi dengan ekosistem pertanian
seperti tanaman hortikultura, tanaman pangan dan perkebunan baik yang
menguntungkan seperti serangga pollinator, peredator dan parasitoid maupun
serangga herbivor yang berperan sebagai hama yang dapat merusak semua bagian
tanaman mulai dari akar, batang, daun, bahkan sampai ke buah dan biji yang sudah
tersimpan di gudang.

B. CARA HIDUP SERANGGA

Banyak sekali serangga yang berharga bagi manusia, dan masyarakat tidak akan ada
bentuknya sekarang ini tanpa serangga. Dengan aktivitas penyerbukan serangga tersebut
memungkinkan produksi dari banyak produk pertanian, buah, kacang, sayur, kapas tembakau
dan lain-lain. Insekta memberikan kita madu, sutra dan produk perdagangan lain yang
bernilai.

Serangga telah hidup di bumi kira-kira 350 juta tahun. Dibandingkan dengan manusia
serangga adalah hewan yang berkontruksi aneh, mereka memiliki rangka luar. Ukuran
serangga berkisar dari 0,25 sampai 330 mm panjang dan 0,5 sampai 300 mm dalam
bentangan sayap; sebuah fosil capung mempunyai bentangan sayap lebih dari 760 mm.
Namun sayap serangga memiliki sejarah evolusi berbeda dari vertebrata. Kisaran warna
serangga dari yang sangat tidak menarik sampai sangat cemerlang, tidak ada hewan di bumi
ini yang lebih cemerlang dari pada serangga. Beberapa serangga memiliki struktur yang
mengagumkan bila kita bandingkan dengan vertebrata. Lebah, tabuhan dan semut
mempunyai ovipositor atau organ untuk bertelur yang berkembang menjadi penusuk beracun
(sengat). Serangga adalah mahluk yang berdarah dingin. Bila suhu lingkungan menurun, suhu
tubuh juga menurun dan proses fisiologis mereka menjadi lamban. Banyak serangga tahan
terhadap suhu beku pada periode yang pendek. Organ perasa serangga seringkali kelihatan
aneh dibandingkan dengan manusia dan vertebrata lain. Daya reproduksi serangga sering
hebat sekali, kebanyakan orang tidak menyadari betapa luar biasanya insekta. Seekor
serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, umumnya memiliki larva dengan ciri
tempat hidup dan makanan berbeda dengan dewasa. Serangga hampir makan segala macam,
tidak terbatas makanan, dan mereka makan dalam banyak cara yang berbeda-beda. Tawon
penggali mempunyai metode menyimpan makanan yang menarik yang dikumpulkan dan
disimpan untuk anak-anak mereka. Serangga sering memiliki alat pertahanan yang menarik
dan efektif terhadap pelanggar- pelanggar wilayah dan musuh. Ngengat memiliki sayap
bertotol yang menyerupai mata seekor hewan yang lebih besar, bila diganggu akan
memamerkan sayap tersebut yang cukup berpengaruh menakuti seekor pelanggar wilayah
yang potensial. Banyak serangga menggunakan tipe pertahan kimiawi. Beberapa serangga
mengeluarkan zat-zat yang busuk bila diganggu. Ada pula serangga yang mengigit bila
dipegang. Salah satu pertahanan yang paling efektif serangga memiliki sebuah penyengat,
yang berkembang pada tabuhan. Ini semua hanya sejumlah cara serangga menyesuaikan
kehidupanya.

Karakteristik insekta (ciri umum) insekta. Berikut ini beberapa karakteristik serangga
sehingga dapat dibedakan dengan kelas hewan yang lain:

1. Kepala, toraks, dan abdomen jelas dapat dibedakan, kepala dengan satu pasang antena,
alat-alat mulut disesuaikan untuk mengunyah, mengisap atau menjilat. Toraks terdiri
atas tiga buah segmen, pada bagian ini terdapat 3 pasang kaki yang bersegmen-segmen
dan satu atau dua pasang sayap. Abdomen memiliki 11 segmen atau beberapa segmen,
bagian terminal termodifikasi sebagai genitalia.
2. Alat pencernaan makanan sempurna, mulut dengan kelenjar ludah.Usus terdiri dari usus
depan, usus tengah dan usus belakang.
3. Jantung memanjang, dengan ostia lateral dan aorta anterior, tidak memiliki venasi atau
pembuluh kapiler, coelom tereduksi.
4. Respirasi dengan trakhea yang bercabang-cabang, yang akan membawa oksigen dari
pasangan spirakel yang terdapat di kedua sisi abdomen dan toraks secara langsung ke
jaringan-jaringan. Namun pada beberapa spesies akuatik atau protura dan collembola
ada yang memiliki insang.
5. Ekskresi dengan dua atau beberapa buah saluran malpighi yang halus melekat pada
ujung anterior usus belakang kecuali collembola
6. Sistem syaraf dengan ganglion supraesophageal dan subesophageal yang dihubungkan
pada dua buah tali syaraf ventral dengan satu pasang atau kurang ganglia pada setiap
segmennya. Organ sensoris meliputi mata sederhana dan mata majemuk, chemoreseptor
untuk merasakan terletak pada antena dan untuk mengecap pada bagian mulut serta
bermacam-macam tonjolan rambut.
7. Reproduksi terpisah, gonad terdiri banyak saluran dengan satu saluran median ke arah
posterior. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur memiliki banyak kuning telur dengan
cangkang pelindung. Perkembangan tubuh mengalami ekdisis, atau dengan beberapa
tingkat nimfa. Selain itu, terdapat metamorfosis secara bertahap atau mengalami
beberapa tingkat larva. Partenogenesis juga terdap pada golongan kutu daun.
C. PERANAN SERANGGA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Serangga dapat bermanfaat bagi manusia, karena serangga memberikan kepada kita
madu, sutra dan banyak produksi berguna lain. Banyak serangga parasit atau pemangsa
penting untuk mengontrol hama, mengontrol gulma, membersihkan sampah dan membuat
dunia ini lebih menyenangkan. Manfaat serangga yang lain misalnya bahan makanan penting
bagi unggas, ikan, dan hewan lainnya (termasuk manusia). Beberapa jenis telah dipakai untuk
mengobati penyakit-penyakit tertentu. Penelitian mengenai serangga telah menolong ahli-ahli
pengetahuan memecahkan banyak problem dalam keturunan, evolusi, sosiologi, pencemaran
sungai, dan dan bidang-bidang lain. Serangga-serangga juga mempunyai nilai keindahan.
Sebaliknya, banyak serangga adalah berbahaya atau sebagai perusak. Serangga menyerang
berbagai tumbuh-tumbuhan yang sedang tumbuh, termasuk tanaman yang bernilai bagi
manusia, dan makan tumbuh-tumbuhan itu, merusak atau mematikannya serta menularkan
penyakit pada tanaman. Serangga menyerang harta benda manusia termasuk rumah, pakaian,
makanan. Mereka menyerang manusia dan hewan lewat bau, gigitan atau sengatan. Banyak
serangga agen penular beberapa penyakit yang paling parah dapat menyerang manuasia dan
hewan.

Aspek-aspek bermanfaat serangga :

a. Polinasi

Lebih dari 60 persen tumbuhan berbunga (angiospermae) dipolinasi oleh hewan seperti
insekta, burung, siput dan kelelawar, tetapi insekta berperan dominan. Coleoptera,
Hymenoptera, Lepidoptera dan Diptera ordo insekta utama yang terlibat dalam penyerbukan
ini. Empat kategori utama adaptasi tumbuhan yang memastikan atau meningkatkan efisiensi
polinasi insekta:

Tumbuhan menarik insekta berkunjung ke bunga, sehingga polen akan dipindahkan,


contoh warna petal.
Tumbuhan memiliki polen lengket untuk melekat pada tubuh insekta.
Tumbuhan memiliki “hadiah” pada insekta dengan polen atau nektar.
Faktor kepadatan tumbuhan. Tumbuhan dipolinasi oleh insekta banyak memiliki arti
ekonomi penting termasuk kacang, tomat, buah-buahan kapas dan lain-lain.
Serbuk sari yang pindah dari satu bunga ke bunga yang lain dengan dua cara utama, yaitu
oleh angin dan oleh serangga. Tumbuhan yang diserbuk oleh angin menghasilkan sejumlah
tepung sari yang kering yang tertiup jauh dan luas, tumbuhan ini melakukan reproduksi,
karena sedikit dari jutaan serbuk sari yang dihasilkan mendarat pada putik dari bunga yang
tepat. Tumbuh-tumbuhan yang diserbuk oleh serangga menghasilkan lebih sedikit tepung
sari, yang biasanya lengket dan menempel pada tubuh serangga yang mengunjungi bunga
tersebut. Serbuk sari ini kemudian digosokkan dan lepas dari serangga lalu menempel di atas
bunga lain. Banyak bunga yang memiliki struktur yang aneh yang membantu menjamin
penyerbukan. Ada yang memiliki iris, sehingga serangga tidak dapat mencapai cairan madu
tanpa mengumpulkan serbuk sari pada tubuhnya dan tidak dapat masuk ke dalam bunga
berikutnya dari jenis yang sama tanpa meninggalkan sejumlah serbuk sari pada putik bunga
tersebut. Tumbuh-tumbuhan Aselepidaceae (milkweed) mempunyai masa serbuk sari yang
khusus, yaitu pollinia yang tersusun sedemikian rupa, sehingga bila seekor serangga hinggap
di tepi bunga tungkainya tergelincir ke dalam celah pollinia, pollinia kemudian menempel
pada tungkai serangga dan menempel pada bunga lain. Sejumlah tumbuhan tergantung pada
satu jenis tunggal atau tipe tunggal serangga untuk penyerbukan. Beberapa anggrek hanya
diserbuki oleh kupu-kupu gendut besar (hawk moths) yang mempunyai probosis panjang.
Berbagai tumbuhan kebun seperti apel, pir, kismis, jeruk, kacang, mentimun, melon, gambas
dan lain-lain penyerbukan tergantung pada serangga. Selama ini yang penting untuk
penyerbuk yakni lebah madu, Apis mellifera, tanpa serangga ini tidak mungkin menghasilkan
dan memperdagangkan kebanyakan dari buah biji, mentimun, melon, jeruk dan lain-lain.

b. Produk-produk Perdagangan yang berasal dari serangga.

Madu dan malam tawon. Madu dipakai secara meluas sebagai makanan dan dipakai
untuk membuat banyak produk. Malam tawon dipakai secara luas oleh industri yang
membuat lilin, malam penutup, semir, bermacam-macam tinta tertentu, model-model dari
berbagai jenis, mencetak gigi palsu, kosmetik, royal jeli dan produk lainya. Lilin tawon lebah
sebenarnya adalah bahan untuk membuat sarang tawon. Sutera dan zat warna. Industri sutera
adalah industri yang tua, merentang jauh sejak tahun 2500 sebelum masehi. Sutra adalah
produks komersil dari ulat sutra (Bombyx mori). Pemeliharaan ulat sutera dan proses serta
pemintalan sutera terutama industri di negara timur, tetapi dipraktekkan pula sekedarnya di
sejumlah negara-negara lain, terutama Spanyol, Prancis, dan Italia. Zat pewarna, beberapa
serangga telah dipakai dalam pembuatan zat warna
c. Serangga entomofagus sebagai agen biokontrol

Serangga mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi dan potensial membuat populasi
yang dahsyat, tetapi mereka jarang melakukan hal yang demikian, karena sebagian besar dari
banyak hewan memakannya. Pengontrolan yang dilakukan oleh entomofagus atau predator
terhadap hama-hama adalah suatu faktor penting dalam menurunkan populasi jenis hama.
Spesies parasit alami atau pemangsa organisme lain untuk program manajemen
(pengontrolan) dinamakan biologi kontrol.

d. Trashburner (pembakar sampah) dan memperbaiki (builder) tanah

Kata trashburner telah digunakan oleh banyak ahli biologi untuk menunjukkan
organisme yang terlibat degradasi dan resiklus hewan dan tumbuhan mati. Proses ini penting
untuk menjaga permanen dari nutrisi. Contoh yang paling umum seperti dekomposer bakteri
dan jamur; tetapi banyak insekta yang memakan langsung atau bersembunyi pada bangkai
hewan dan tumbuhan. Larva insekta seperti Diptera dan Coleoptera resiklus feses dengan
menggali-gali dan memakan. Soil building (memperbaiki tanah) berhubungan dekat dengan
dekomposisi. Pemecahan sisa hewan dan tumbuhan dan mencampur materi dengan tanah
bertujuan untuk perkembangan lapisan humus. Walaupun peran cacing tanah telah diketahui.

e. Makanan manusia dan hewan

Telah diketahui insekta menjadi makan penting burung, kelawar, ikan, dan manusia.
Sejumlah hewan menggunakan serangga sebagai bahan makanan. Banyak ikan air tawar
makan sejumlah besar serangga, terutama pada bentuk akuatik seperti serangga
Ephemeroptera, Trichoptera, dan jentik-jentik nyamuk.

f. Serangga dalam kedokteran dan eksperimen ilmuan.

Manusia telah berabad-abad menggunakan serangga atau hasil-hasilnya sebagai sarana


pengobatan. Kantaridin, ekstrak tubuh kumbang lepuh, telah digunakan dalam pengobatan
kondisi tertentu sistem urogenital. Racun lebah telah digunakan dalam pengobatan artritis.
Salah satu peran yang mengesankan dari serangga dalam kedokteran, yaitu memakai larvae
lalat hijau untuk mengobati kondisi jaringan yang sedang membusuk. Lalat buah Drosophila
melanogaster mudah dipelihara dalam jumlah yang banyak dan larvanya memiliki kromosom
raksasa kelenjar ludah, telah digunakan secara ekstensif pada penelitian genetika. Banyak
yang telah ditambahkan pada pengetahuan kita tentang pokok- pokok dasar keturunan dengan
mempelajari lalat ini. Serangga seringkali dipakai sebagai indeks keadaan-keadaan ekologi.
Dalam penelitian tentang pencemaran aliran sungai atau danau, misalnya derajat pencemaran
dapat ditentukan dengan tipe kehiduan banyak serangga yang ada. Populasi seranga dapat
dipakai sebagai indeks suksesi, lama waktu seekor hewan telah mati seringkali ditentukan
melalui fauna serangga.

g. Nilai seni keindahan serangga

Serangga menjadi hewan yang mengagumkan, bila seeorang mulai mempelajari. Bagi
banyak orang penelitian serangga memberikan suatu hobi yang menggairahkan seperti orang
tertarik mempelajari unggas, bunga atau objek-objek alam lainnya. Keindahan serangga telah
digunakan untuk pola-pola oleh para artis dan ahli desain. Sejumlah kupu-kupu, ngengat dan
kumbang telah melengkapi pola-pola dasar dalam banyak tipe seni.

Aspek-aspek merugikan dari serangga :

a. Sebagai hama perusak tanaman

Manusia menderita kerugian sangat banyak akibat aktivitas makan dan aktivitas lainnya
dari serangga. Kerusakan itu karena tanaman langsung dimakan serangga, serangga bertelur
pada tumbuhan terutama di cabang-cabang atau buah dan serangga bertindak sebagai agen
dalam penularan-penularan penyakit tumbuhan. Cicada misalnya, biasanya meletakkan telur
pada ranting dan merusak ranting itu hingga mati atau melemahkan ranting sehingga mudah
patah pada tempat bertelur. Peloncat pohon dan peloncat daun sering meletakkan telurnya di
dalam buah, sehingga merusak buah tersebut. Ada dua jalan serangga menyebabkan patogen
pada tumbuh-tumbuhan dapat masuk:

1) Patogen secara kebetulan dapat masuk melalui lubang-lubang untuk bertelur atau
lubang-lubang untuk makanan. Melalui lubang-lubang itu seranga memasuki jaringan
tumbuhan.
2) Patogen dapat ditularkan pada atau dalam tubuh serangga dari satu tumbuhan atau ke
lainnya.
b. Sebagai hama bahan bangunan, simpanan dan lain-lain

Segala macam struktur kayu seperti bangunan, meja kursi, tiang-tiang pagar, patok
bangunan, dan bahan seperti lembaran pasta dan kertas cenderung diserang oleh serangga.
Salah satu hama yang penting itu adalah rayap, kumbang-kumbang bubuk dan semut. Banyak
tipe makanan yang disimpan terutama daging, keju, produk susu, tepung, makanan gandum,
padi, kacang dan buah-buahan mungkin diserang oleh serangga.

c. Serangga yang Menyerang Manusia dan Hewan

Serangga dapat menyerang manusia, hewan dan menularkan penyakit. Untuk lebih
jelasnya dapat dipelajari pada mata kuliah parasitologi kedokteran, pertanian, peternakan,
perikanan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai