Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REPORT

“PENDIDIKAN AGAMA PROTESTAN”

NAMA : RAHUL ALLES NAINGGOLAN


NIM : 5183510012
KELAS : D-III TEKNIK SIPIL

NAMA DOSEN PENGAMPU :


Dr. LUHUT SIMARMATA, M.Th

PRODI D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
Daftar Isi

BAB 1..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan Pembahasan.................................................................................................1
C. Manfaat Pembahasan...............................................................................................1
BAB 2..............................................................................................................................2
RINGKASAN ARTIKEL.................................................................................................2
BAB 3..............................................................................................................................11
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL.....................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical jurnal report adalah mengkritik ataupun membandingkan jurnal penelitian. Untuk
membahas tentang kelebihan dan kekurangan dari Jurnal yang ingin di kritik. Laporan pengkritikan
jurnal ini bertujuan menambah wawasan mahasiswa – mahasiswi Universitas Negeri Medan . Dan
Jurnal yang ingin penulis kritik berjudul
Jurnal tersebut merupakan Jurnal yang mencakup pembelajaran mengenai agama protestan,
yaitu batang tarik. Jurnal tersebut dibuat di karenakan adanya sebuah penelitian atau observasi yang di
lakukan oleh para ahli.

B. Tujuan Pembahasan
Adapun Tujuan Pembahasan dalam pengkritikan sebuah Jurnal yaitu
- Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari Jurnal tersebut
secara ringkas

- Mengkritik jurnal jika ada kelemahan dan keunggulan pada artikel jurnal tersebut

C. Manfaat Pembahasan
Adapun Manfaat Pembahasan dalam pengkritikan sebuah jurnal yaitu
- Menambah ilmu pengetahuan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Protestan
- Mengetahui keunggulan dan kelebihan pada jurnal yang di kritik.
BAB 2
RINGKASAN ARTIKEL

PROVIDENSI: Jurnal Pendidikan dan Teologi P- ISSN 2621-6140


Volume 2, Nomor 2, Desember 2019 E-ISSN 2621-6124

Pendidikan Israel
Luhut Simarmata
STT Anugerah Sinagoge Medan
luhut.mata@g.mail.com

Abstract
The enthusiasm and responsibility of parents in education in many Christian families has decreased. Therefore this
study aims to provide an illustration and enthusiasm for each Christian family in its responsibility to educate
members of their families. And by describing the pattern of Israeli education, it is hoped that education in the
Christian family can work well. The method used in this research is the library research method. In this case the
materials used are from books available at the STT Anugerah Sinagoge Medan library and the Author Library.

Keywords: Education, Israel

Abstrak
Semangat dan tanggungjawab orang tua dalam pendidikan di keluarga kristen banyak mengalami mengalami
penurunan. Oleh karena itu penelitian ini betujuan untuk memberi gambaran dan semangat bagi setiap keluarga
kristen dalam tanggungjawabnya untuk melakukan pendidikan anggota keuarganya. Dan dengan memaparkan pola
pendidikan Israel, di harapakan pendidikan di keluarga kristen dapat berjalan dengan baik. Cara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan “library research”. Dalam hal ini bahan-bahan yang dipergunakan
adalah dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan STT Anugerah Sinagoge Medan dan Perpustakaan Penulis.

Kata kunci: Pendidikan, Israel

I. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, kemampuan serta keterampilan yang
dilihat dari kebiasaan setiap orang. Pendidikan merupakan instrumen yang paling ampuh dipekerjakan
oleh masyarakat dan bangsa untuk bergerak bersama menuju keagungan peradaban (Elia Tambunan
2011:1). Bagi penulis pendidikan adalah proses kemampuan serta keahlian diri yang terus berkembang
terus menerus secara individual. Dalam kekristenan pendidikan adalah istilah untuk pengajaran-
pengajran biasa yang diberikan dalam suasana Kristen, dipakai oleh sekolah-sekolah Kristen yang
diselenggarakan oleh gereja atau organisasi perhimpunan Krsiten (E.G. Homrighausen dan I.H.
Enklaar 2008:19). Maka berbicara tentang pendidikan amatlah luas cakupanya, apalagi membahas
tentang pendidikan bangsa Israel. Sebab bangsa ini adalah umat pilihan Tuhan (band. Ulangan 14:2).
S. Wismoady Wahono (1990:97) mengatakan bangsa harus memahami eksistensinya pertama-tama
dalam kaitannya dengan Allah yang telah memberikan dan memelihara perjanjianNya.
II. PEMBAHASAN
A. Pendidikan Israel pada Masa Musa
Menuru Badudu, J.S. dan Sutan Mohammad Zain (1996:342) Pendidikan berasal dari kata didik,
mendidik yang artinya mengajari seseorang supaya menjadi pandai dan berakhlak yang baik. Maka

54
PROVIDENSI: Jurnal Pendidikan dan Teologi P- ISSN 2621-6140
Volume 2, Nomor 2, Desember 2019 E-ISSN 2621-6124

apabila berbicara tentang pendidikan Israel, maka tidak boleh di lepaskan dengan nenek moyang
mereka. Sedikitnya sebagai kesaksian kematangan rohani. Pendidikan dalam sejarah bangsa ini adalah
istimewa, sebab dasar dari pendidikan adalah kepala keluarga. Kepala keluarga harus mengajar anak-
anaknya dan seisi rumah tangganya. Bagi hamba-hamba Allah pendidikan anak-anak mereka
merupakan suatu kewajiban (H.H. Rowley 2012:6). Penulis berpendapat bahwa dengan pernyataan
tersebut di atas bahwasannya Allah memperlihatkan dan memandang pendidikan sebagai hal yang
sangat penting. Sebagaimana dikatakan Nicholas P. Wolterstorff (2007:4) manusia adalah mahluk
yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan. Struktur manusia dan situasi di dunia membuat proses
belajar mengajar tak terhindarkan.
Allah menuntut Abraham, Ishak, dan Yakub untuk mendidik seisi rumah tangga mereka dalam jalan-
jalan-Nya. Yaitu jalan yang adil dan benar serta penghakiman-Nya sehingga keturunan mereka akan
berada dalam jalan Allah. Sehingga Allah akan menggenapi janji-Nya sehubungan dengan benih
Abraham dan berkat bagi ”semua bangsa di bumi” (band. Ul. 7:13). Israel ataupun dengan penyebutan
Yahudi adalah bagian yang sama.
Mengutip https://jewishcentersurabaya.wordpress.com/2018/05/18/pendidikan-yahudi/ 2 Des. 2019 di
katakan;
Masyarakat Yahudi selalu agak aneh, terutama karena kegiatan keagamaan dan sosial utamanya
adalah pendidi -kan. Dalam budaya Yahudi tradisional, hal paling mengesankan yang dapat Anda
katakan tentang seorang pria bukanlah bahwa ia kaya, tampan atau berkuasa, atau bahkan dia
seorang dokter. Hal terbesar yang dapat Anda katakan tentang seseorang adalah bahwa “dia tahu
cara belajar.” Itu adalah sikap tentang pendidikan yang dimulai semasa kanak-kanak di rumah
dan di sekolah. Dan itu memiliki akar yang dalam dan kuno.
Pada masa Israel berada di tanah Mesir, pendidikan mereka tidak lah terpelihara. Sebab keadaan
bangsa ini dalam tekanan dan kondisi yang sesunguhnya mereka jajahan di negeri orang (band.
Keluaran 1). Peristiwa keluarnya bangsa Israel menjadi masa pendidikan dalam pimpinan Musa (lihat
Keluran 2:23-25; Keluaran 3 dan 4). Musa adalah seorang yang sangat lembut hatinya lebih dari setiap
manusia yang ada di atas muka bumi dan Musa merupakan tokoh besar dalam sejarah bangsa Israel.
Musa dipanggil Allah untuk membawa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Peristiwa ini menurut
Jeane Ch. Abadja (2004:9) adalah
‘Hahwa Allah menunjukkan kesetiaan-Nya pada kovenan-ya terhadap Abraham demi
benih keturunannya. Ia tidak hanya lebih berkuasa dari ilah-ilah Mesir, namun juga
menggenapkan perjanjian-Nya untuk membawa mereka keluar dari Mesir menuju tanah
Kanaan (Kej. 13:14 bd. Kel. 3:7), agar mereka dapat beribadah kepada TUHAN, Allah

55
PROVIDENSI: Jurnal Pendidikan dan Teologi P- ISSN 2621-6140
Volume 2, Nomor 2, Desember 2019 E-ISSN 2621-6124

yang berdaulat, Penebus dan Pewahyu Firman’


Kemudian Musa pun memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Meskipun demikian, semua
tindakan itu berasal satu jaminan yang menguatkan, “Aku akan meyertai engkau”, karena itulah nama
dan karakter Allah (Walter C. Kaiser, Jr. 2004:137).
Keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir juga ditandai dengan "perang" antara Tuhan dan Firaun yang
diwakili oleh Musa, kisah sepuluh tulah dan kisah-kisah lainnya menyertai keluarnya bangsa Israel,
kemudian bangsa Israel menyeberangi Laut Teberau. Memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk
tidaklah mudah. Hingga ada sepuluh hukum taurat yang diberikan Tuhan di Gunung Sinai merupakan
campur tangan Tuhan untuk mendidik bangsa Israel dalam kepeminpinan Musa. Bilangan 11:10 dan
seterusnya menggambarkan beberap peristiwa yang terjadi selama masa pengembaraan di padang
gurun (Harry Mowvley 2006:15).
Dalam kitab Ulangan 11:18-23 mengatkan demikian;

18 Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu
harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di
19
dahimu.
Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila
engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau
20
berbaring dan apabila engkau bangun; engkau harus menuliskannya pada tiang pintu
21
rumahmu dan pada pintu gerbangmu, supaya panjang umurmu dan umur anak-anakmu di
tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk
22
memberikannya kepada mereka, selama ada langit di atas bumi. Sebab jika kamu sungguh-
sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan kepadamu untuk dilakukan, dengan
mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan
23
dengan berpaut pada-Nya, maka TUHAN akan menghalau segala bangsa ini dari
hadapanmu, sehingga kamu menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih
kuat dari padamu.
Teks ini mengisyaratkan dalam hal pendidikan yang sangat penting dikalangan bangsa Israel. ”Alkitab
merupakan sumber utama bagi pemahaman dari proses pendidikan pada zaman Israel purba.” Allah
menggunakan Musa sebagai guru manusia yang pertama dari bangsa Israel (Ulanagan 1:3). Musa
menyampaikan kata-kata yang diberikan Allah kepadanya (Keluaran 24:3). Maka, sebenarnya Allah
adalah Pengajar utama bangsa Israel. Bagi penulis hal tersebut di atas merupakan pembeda sistem
pendidikan Israel dibanding bangsa-bangsa lain, yakni pendidikan yang lebih tinggi atau pengetahuan
yang dipelajari di Mesopotamia dan Mesir adalah formal dan terbatas bagi kelas juru tulis.
Israel memperlihatkan bahwa metode pengajaran dasar yang digunakan adalah belajar menghafal di luar
kepala. Hal yang dipelajari sehubungan dengan hukum-hukum Allah dan cara Allah berurusan dengan
56
PROVIDENSI: Jurnal Pendidikan dan Teologi P- ISSN 2621-6140
Volume 2, Nomor 2, Desember 2019 E-ISSN 2621-6124

umat-Nya harus meresap ke dalam hati seluruh umat Israel (Ulangan 6:6 dan 7) umat Israel dihimbau
harus merenungkannya (Mazmur 77:12 dan 13). Hal inilah yang membuat tingkat kecerdasan orang-
orang Yahudi itu berbeda. Abdul Waid mengatakan bahwa kecerdasan orang-orang Yahudi adalah
fakta nyata yang paling diakui dunia, dibanding dengan kecerdasan bangsa-bangsa lain. Karena
kecerdasannya, tidak ada golongan yang mampu melampaui prestasi yang telah ditorehkan olah
bangsa Yahudi (Abduk Waid 2011:17). Lebih lanjut ia mengatakan banyak fakta ilmuah yang bisa
kita jadikan renungan, misalnya;
1. Orang-orang Yahudi memiliki IQ (intellecyual Quotient) atau yang dikenal dengan kecerdasan
intelektual dengan tingkatan 140 atau sekitar enam kali tingkatan kecerdasan golgongan lain.
2. Orang-orang Yahudi dengan tingkat kecerdasanya yang tinggi mampu mengungguli 99,99%
seluruh penduduk dunia, pada hal Yahudi di muka bumi hanya 0,2 dari penduduk dunia.
3. Generasi manusia supercerdas dari golongan orang-orang Yahusi selalu berasa di berbagai negara
maju (1954 di New York City-Amerika ada anak di bawah usia 15 dengan IQ 170.
4. Kecerdasan orang-orang Yahudi yang sanagat tinggi meliputi bidang kedokteran, hukum,
keuangan, sastra, ilmu pengetahuan, seni kreatif dan media.
5. Penelitian Cochran menemukan rata-rata IQ Yahudi adala 107,5 – 115 sedangkan orang Eropa
maksimal 100, itupun sanagat jarang dijumpai.
6. Dibanding dengan Indonesia, beberapa literatur Yahudi rata-rata IQ-nya 130, sedangkan Indonesia
hanya IQ sekitar 90-100.

B. Pendidikan Israel pada Masa Musa Para Imam, Orang-Orang Lewi, dan Para Nabi Walaupun
Israel selalu jatuh dalam dosa, yaitu melalui pemberontakan mereka kepada Allah namun tetaplah
Allah mengasihi dan memelihara Israel, sebab Allah telah memilih meraka. Allah memilih bagsa
Israel sebagai lambang Kerajaan Allah (Stephen Tong 2010:43). Bruce Milne (2011:115) berpendapat
pemeliharaan Allah meliputi seluruh alam semesta dan Allah bekerja dalam segala sesuatu (Mazmur
115:3; Matius 10:30; Efesus 1:11). Allah tidak membiarkan Israel begitu saja terhilang. Allah
selanjutnya mendidik umat-Nya dengan perantaraan para imam, orang-orang Lewi yang bukan imam,
dan para nabi. ”Biarlah mereka mengajarkan peraturan-peraturanMu kepada Yakub, hukumMu kepada
Israel.” (Ulangan 33:8, 10).
Bagi Israel, Taurat merupakan sarana Allah untuk memberitahu umat-Nya bagaimana Allah ingin
mereka untuk beribadat kepada-Nya dan hidup selaras dengan kehendak-Nya. Dan ini termasuk kasih
kepada Allah dan sesama (Imamat 19:18; Ulangan 6:5). Taurat tersebut jauh dari sebuah buku
undang-undang yang kaku. Ini memuat doktrin, pengajaran, dan instruksi dalam cara hidup yang
harus dipelajari. Tangung jawab para Imam, Orang Lewi, dan para Nabi sangat besar. Ketika mereka

57
PROVIDENSI: Jurnal Pendidikan dan Teologi P- ISSN 2621-6140
Volume 2, Nomor 2, Desember 2019 E-ISSN 2621-6124

melakukan tugas tanpa hati yang melayani, maka akan ada selahan. Kesalahan yang mereka buat itu
mengakibatkan hal fatal kepada bangsa Israel. Khoe Yao Tung (2000:113) mengatakan ‘tanpa hati
yang melayani mustahil bagi seseorang untuk dapat menjadi pemimpin yang melayani’. Maleakhi 2:7-
8: Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya,
sebab dialah utusan TUHAN semesta alam. Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat
banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman
TUHAN semesta alam. Hingga kepada pernyataan Tuhan melalu Nabi Hosea “UmatKu binasa karena
tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau
menjadi imamKu; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan
melupakan anak-anakmu” (Hosea 4:6). Namun pun demikian Allah tetap mengasihi Israel. Selain
memperingatkan kepada orang Israel dengan perantaraan semua nabi, Allah juga mengingatkan Israel
melalui semua tukang tilik. Hal ini sebagaimana tertulis Kitab 2 Raja-raja 17:13-14;
TUHAN telah memperingatkan kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan
perantaraan semua nabi dan semua tukang tilik: "Berbaliklah kamu dari pada jalan-jalanmu
yang jahat itu dan tetaplah ikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala
undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah
Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi." Tetapi
mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka menegarkan tengkuknya seperti nenek
moyangnya yang tidak percaya kepada TUHAN, Allah mereka.

C. Pendidikan Israel pada Masa Pembuangan dan Setelah Pembuangan


Melalui kitab 2 Raja-raja 24:15, kitab Daniel 1:3 dan 6, kita melihat masa Raja Yoyakhin dan
sekelompok pangeran dan bangsawan ditawan ke Babel oleh Raja Nebukadnezar. Dalam masa di
Babel, Daniel dan teman-temannya harus dididik dalam hikmat dari imam-imam Kasdim dan pria-pria
terpelajar, yang diajarkan di sekolah-sekolah di Babel.” Tunjangan makanan kerajaan juga membuka
diri mereka kepada pelanggaran pembatasan menu makanan yang ditentukan oleh Taurat Musa.
Sebagai juru bicara dari keempat bangsawan Yahudi muda ini, sejak permulaan sekali Daniel
menjelaskan bahwa mereka tidak akan makan atau minum dengan melanggar hati nurani mereka
(Daniel 1:8, 11-13. Allah memberkati sikap teguh mereka dan melembutkan hati dari pejabat Babel
yang bertugas (Daniel 1:9, 14-16). Sehubungan dengan pelajaran mereka, peristiwa-peristiwa yang
menyusul dalam kehidupan keempat pemuda Ibrani ini tanpa keraguan membuktikan bahwa tiga tahun
masa pendidikan yang diwajibkan dalam kebudayaan Babel, tidak menyimpangkan mereka dari kasih
mereka yang dalam kepada Allah serta ibadat sejati-Nya (Daniel 3 dan 6).

58
PROVIDENSI: Jurnal Pendidikan dan Teologi P- ISSN 2621-6140
Volume 2, Nomor 2, Desember 2019 E-ISSN 2621-6124

Allah memungkinkan mereka untuk tampil tanpa tercemar dari tiga tahun berkecimpungnya secara
paksa dalam pendidikan tinggi Babel. ”Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan
pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga
mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Dalam tiap-tiap hal yang
memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa
mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh
kerajaannya.” (Daniel 1:17,20). Setelah penawanan di Babel, pekerjaan pendidikan besar-besaran
dilaksanakan oleh Ezra, seorang imam yang ”bertekad untuk meneliti Taurat dan melakukannya serta
mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel” (Ezra 7:10). Dalam hal ini Ezra dibantu oleh
orang-orang Lewi yang setia, yang ”menjelaskan hukum kepada bangsa tersebut” (Nehemia 8:7). Ezra
adalah seorang sarjana Alkitab dan ”seorang ahli kitab (Ezra 7:6). Bagi penulis keberanian dan
ketegasan serta kepintaran yang Ezra - Daniel dan teman-temanya dapat tidaklah terlepas dari tatanan
didup dan janji Allah kepada Abraham sebagai nenek moyang Israel. Sebab Abaraham adalah orang
yang tak kenal takut, dia setia, visioner dan merupakan orator brilian. Abraham adalah kakek dari
orang-orang Yahudi yang merupakan pendidik utama keluarganya dan juga dunia. Tahun 70 M, pada
abad sebelum penghancuran Yerusalem oleh orang-orang Romawi, orang-orang bijak terkemuka Israel
mendirikan sistem sekolah umum pertama di dunia. Mereka bisa merasakan diaspora datang, dan
mereka mengukuhkannya dengan memformalkan proses pendidikan Yahudi.

D. Pendidikan Israel pada Masa Kini


Pendidikan di Israel tidak terbatas pada belajar membaca dan menulis. Satu mata pelajaran penting
yang diajarkan adalah sejarah. Pelajaran tentang perbuatan-perbuatan yang menakjubkan dari Allah
demi umat-Nya merupakan bagian yang pokok dari kurikulum. Fakta-fakta sejarah ini harus diajarkan
dari generasi ke generasi (Ulangan 4:9,10). Bahkan jika jika kita melihat kitab Amsal 1:1-9;
1 2
Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel, untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk
3
mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta
4
kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak
5
berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda -- baiklah orang
bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh
6
bahan pertimbangan -- untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang
7
bijak. Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina
8
hikmat dan didikan. Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan
9
ajaran ibumu sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi
lehermu.

59
PROVIDENSI: Jurnal Pendidikan dan Teologi P- ISSN 2621-6140
Volume 2, Nomor 2, Desember 2019 E-ISSN 2621-6124

Mengatakan pengatahuan dan kepintaran itu berasal dari Tuhan, dan pengatuhuan itu dengan mendengar
didikan kepala keluarga (ayah) dan setiap perkataan dari seorang itu harusnya adalah suatu pengajaran. Di
dalam konteks Israel perayaan dari festival-festival tahunan selalau memberikan kesempatan baik bagi
kepala keluarga untuk mengajarkan anak-anaknya (Keluaran 13:14; Imamat 23:37-43). Pendidikan ini
mengajarkan bagaimana Tuhan dalam pengasihan kepada Israel sebagai buatan/ bangsa yang spesial.
Sejalan dangan Louis Berkhof dan Cornelius Van Til (2004:6) mengatakn ‘Orang Kristen percaya
kepribadian anak tidak dapat berkembang sama sekali jika tidak ditempatkan berhadapan dengan Allah.’
Kemudian mereka juga berpendapat ‘Hanya pendidikan Kristen menginginkan otoritas yang didasarkan
pada pemikiran bahwa Allah adalah Pencipta manusia dan Kristus adalah penebus manusia. Di Israel,
Taurat merupakan sarana Allah untuk memberi tahu umat-Nya bagaimana Ia ingin mereka untuk beribadat
kepada-Nya dan hidup selaras dengan kehendak-Nya.
Israel adalah satu-satunya negara Timur Tengah yang masuk ke peringkat 200 terbaik di dunia.
Universitas Ibrani Yerusalem berada pada peringkat ke-121 dan Universitas Tel Aviv di posisi ke-166.
(Bandingkan dengan UGM yang berada pada posisi 379, UI peringkat 507, ITB peringkat 568, UNS
peringkat 883 dan UNY peringkat 1854.
Israel dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki rasio tingkat pendidikan tertinggi di dunia. Setiap
10.000 penduduk terdapat 135 penyandang gelar doktor (Ph.D) dalam berbagai disiplin ilmu, seperti ahli
mesin, pertanian, persenjataan dan peneliti sehingga wajar kalau pada saat ini memiliki lebih dari 3500
perusahaan berteknologi tinggi. Hampir 90 persen rumah di Israel menggunakan air panas menggunakan
panel tenaga surya. Karena Israel secara rutin mengalami kekurangan air, negeri ini memiliki industri
teknologi air sangat maju di dunia dalam tekniklogi konservasi air dan daur ulang air. Dalam hal produk
domestik bruto, ekonomi negara ini menduduki peringkat ke-44 di dunia. Semenjak dini, anak-anak
Yahudi sudah di wajibkan untuk bisa berbicara dengan menggunakan bahasa Ibrani. Karena dengan bahasa
itulah mereka dipersatukan, meskipun mereka berpencar di penjuru dunia.

III.KESIMPULAN
Bangsa Israel adalah umat pilihan Allah. Pendidikan Israel di mulai dari Allah melalu pemilihan
hamba-Nya Musa. Pendidikan Israel melalui landasan Taurat Tuhan membedakan pola pendidikan
bangsa ini. Dengan pola pendidikan yang dilakakan terus-menerus/ berulang-ulang sebagaimana yang
di utarakan kitab Ulangan. Israel dengan didasarkan pendidikan Takut akan Tuhan membuat IQ
mereka dan penemuan-penemuan bangsa ini jauh di atas rata-rata bangsa di dunia ini, yang walaupun
jumlah mereka 0,2% dari penduduk dunia.

60
PROVIDENSI: Jurnal Pendidikan dan Teologi P- ISSN 2621-6140
Volume 2, Nomor 2, Desember 2019 E-ISSN 2621-6124

Supaya kita memiliki pengetahuan maka “Takutlah akan Tuhan”. Sebagaimana yang dikatakan kitab
Amsal 1:7 “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat
dan didikan”. Sependapat dengan Robert. W. Pazmino yang di kutip Junohot Simanjuntak (2017:115),
maka perlu kita membuat pendidikan Kristen sebagai;
“Usaha bersengaja dan sistemits, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi untuk
mentransmisikan pengetahuan, nilai, sikap, keterampilan, dan tingkahlaku yang mengupayakan
perubahan, pembaharuan dan reformasi pribadi, kelompok, bahkan struktur oleh kuasa Roh
Kudus sehingga peserta didik hidup sesuai kehendak Allah sebagaimana dikatakan Alkitab,
terutama dalam Kristus Yesus”.

DAFTAR PUSTAKA
Abduk Waid, 2011. Menguak Rahasia Cara Belajar Orang Yahudi, Yogyakarta: DIVA
Andrew Subagyo, 2004. Pengantar Riset Kuantitatis dan Kualitatif, Bandung:Yayasan Kalam Hidup
Bruce Milne, 2011. Mengenali Kebenaran Panduan Iman Kristen, Jakarta: BPK- Gunung Mulia E.G.
Homrighausen dan I.H. Enklaar, 2008. Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: BPK- Gunung Mulia
H.H. Rowley, 2012. Ibadat Israel Kuno, Jakarta: BPK-Gunung Mulia
Harry Mowvley, 2006. Penuntun ke Dalam Nubuat Perjanjian Lama, Jakarta: BPK- Gunung Mulia
Jeane Ch. Abadja, 2004. Survei Ringkas Perjanjian Lama, Surabaya: Momentum
Koentjaraningrat, 1993. Metode-metoe Penelitian Masyarakat-III, Jakarta: Gramedia
Louis Berkhof dan Cornelius Van Til, 2004. Dasar Pendidikan Kristen, Surabaya: Momentum
Nicholas P. Wolterstorff, 2007. Mendidik untuk Kehidupan, Surabaya: Momentum
Paulus Lilik Kristianto, 2006. Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen, Yogyakarta: ANDI
S. Wismoady Wahono, 1990. Di Sini Kutemukan, Jakarta: BPK-Gunung Mulia
Simanjuntak, Simanjunatak, 2017. Filsafat Pendidikan dan Pendidikan Kristen, Yogyakarta: ANDI
Susanto, 2002. Pembahasan terpadu Statistika dan Metodologi Riset Jilid 1, Yogyakarta: ANDI
Tambunan, Elia, 2011. Pendidikan Agama Kristen, Yogyakarta: Illumination
Thomas dan S. Nasution, 1985. Penuntun Membuat Disertase, Tesis dan Skripsi, Bandung: Jasen
Tong, Stephen, 2010. Kerajaan Allah, Gereja & Pelayanan, Surabaya: Momentum
Tung, Khoe Yao, 2000. Terpanggil Menjadi Pendidik Kristen yang Berhati Gembala, Yogyakarta:
ANDI
Walter C. Kaiser, Jr., 2004. Teologi Perjanjian Lama, Malang: Gamdum Mas
Badudu, J.S. dan Sutan Mohammad Zain, 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
W.R.F. Browing, 2007. Kamus Alkitab, Jakarta: BPK- Gunung Mulia
https://jewishcentersurabaya.wordpress.com/2018/05/18/pendidikan-yahudi/ diakses 2 Des. 2019

61
BAB 3
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL

Adapun keunggulan dari Jurnal ini ialah :


 Bagian – bagian dari jurnal ini penyusunan nya sangat tertata rapi

 jurnal ini memiliki nomor ISSN sehingga jurnal ini resmi diterbuitkan

 Jurnal ini termasuk jurnal yang masih ter update,

 Di akhir jurnal terdapat daftar pustaka.

Adapun kelemahan dalam jurnal ini ialah :


 Dalam jurnal ini terdapat kata-kata yang kurang di mengerti pembaca sehingga jurnal ini sulit
dimengerti
 Tidak mencantumkan gambar. Sehingga isi jurnal kurang menarik

Anda mungkin juga menyukai