NIM : B1D017216
KELAS : 6B2
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS PETERNAKAN
2020
1. Terangkan pengertian Gudang dan Pergudangan !
Jawab
gudang atau pergudangan adalah suatu tempat penyimpanan yang berfungsi untuk
menyimpan persediaan sebelum diproses lebih lanjut. Pengadaan gudang dalam suatu
perusahaan menandakan bahwa hasil produksi dari perusahaan tersebut cukup besar
sehingga arus keluar masuk dan stok penyimpanan barang harus dikendalikan. Oleh
karena itu, gudang merupakan solusi dalam penanganan secara efektif dan efisien dalam
perencanaan kesediaan hasil produksi sebuah perusahaan. Warehouse merupakan tempat
penyimpanan barang, baik bahan baku yang akan digunakan dalam proses manufaktur,
maupun barang jadi yang siap dikirimkan. Sedangkan kegiatan pergudangan
(warehousing) tidak hanya kegiatan penyimpanan barang saja melainkan proses
penanganan barang mulai dari penerimaan barang, pencatatan, penyimpanan, pemilihan,
penyortiran pemberian label sampai dengan proses pengiriman barang (Meyers and
Stephens, 2000). Menurut Mulcahy (1994), gudang adalah suatu fungsi penyimpanan
berbagai macam jenis produk yang memiliki unit penyimpanan dalam jumlah yang besar
maupun yang kecil dalam jangka waktu saat produk dihasilkan oleh pabrik (penjual) dan
saat produk dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja dalam fasilitas produksi. Fungsi
utama pada gudang menurut Warman (2004), adalah sebagai tempat penyimpanan bahan
mentah (raw material), barang setengah jadi (intermediate goods), maupun tempat
penyimpanan produk yang telah jadi (final goods). Selain itu, gudang juga menjadi
tempat penampungan barang yang akan dikirim atau barang yang baru datang.
Menurut Tompkins et al (2003), fungsi gudang adalah sebagai berikut:
a. Receiving Suatu aktivitas yang meliputi kegiatan penerimaan semua material yang
telah dipesan untuk disimpan dalam gudang, penjaminan terhadap kualitas maupun
kuantitas barang sesuai dengan pesanan, serta pengalokasian atau pembagian barang
untuk disimpan atau dikirim lagi.
b. Inspection and quality control Perpanjangan dari proses receiving dan dilakukan ketika
suppliers tidak konsisten terhadap kualitas atau produk yang dibeli sulit diatur dan harus
diperiksa tiap langkah dalam proses.
c. Repackaging Kegiatan memecah produk yang diterima dalam jumlah atau ukuran yang
besar dari supplier kemudian dikemas dalam satuan yang lebih kecil atau
menggabungkan beberapa produk dalam bentuk kit. Pelabelan ulang dilakukan ketika
produk diterima tanpa tanda yang mudah dibaca oleh sistem atau manusia untuk tujuan
identifikasi.
d. Putaway Merupakan kegiatan memindahkan dan menempatkan barang pada tempat
penyimpanan.
e. Storage Merupakan suatu keadaan dimana barang menunggu untuk diambil sesuai
dengan permintaan.
f. Order picking Merupakan proses pemindahan barang dari gudang sesuai dengan
permintaan. Hal ini merupakan layanan dasar warehouse untuk customer dan merupakan
fungsi utama dari dasar desain warehouse.
g. Postponement Dapat dilakukan sebagai langkah yang dapat dipilih setelah proses
pengambilan barang. Seperti pada proses repackaging, barang sejenis atau campuran
dikemas untuk memudahkan penggunaan.
h. Sortation Merupakan kegiatan memilah barang sesuai dengan pesanan masingmasing
dan akumulasi pendistribusian dari berbagai pesanan.
i. Packing and shipping Aktivitas yang meliputi kegiatan pengecekan kelengkapan sesuai
dengan pesanan, pengepakan barang sesuai dengan shipping container yang tepat,
menyiapkan dokumen pengiriman, pengakumulasian pesanan dan penempatan muatan ke
dalam truk.
j. Cross-docking Pengeluaran tanda terima dari receiving dock langsung ke shipping
dock.
k. Replenishing Merupakan kegiatan pengisian kembali lokasi pengambilan utama di
gudang.
Macam-Macam Gudang
Gudang yang letaknya dalam sebuah bangunan tertutup, tidak bergerak, tidak
untuk lalu lintas barang dan digunakan untuk menyimpanan barang.
4. Tulis dan jelaskan beberapa pedoman yang diperlukan untuk merancang dan
melaksanakan penataan ruang gudang logistic!
Jawab
Penataan barang dalam gudang diusahakan sedemikian rupa sehingga bila ada
gangguan ruangan akan mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
Di samping harus memperhatikan beberapa asas tata ruang tersebut, untuk melancang dan
melaksanakan penataan ruang gudang, penting memperhatikan beberapa pedoman yang
meliputi berikut ini
1. Hendaknya dalam ruang gudang ada ruang/tempat untuk melakukan pengecekan
barang masuk. ruang ini berfugsi untuk memeriksa dan mengecek barang yang akan
dimasukkan ke dalam gudang. Dengan demikian. secara fisik maupun administratif
barang-barang yang dimasukkan ke dalam gudang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Hendaknya di dalam ruang gudang disediakan ruang tata usaha untuk melakukan
kegiatan-kegiatan administratif penggudangan guna menjamin ketertiban administratif,
penyediaan peranti pengawasan barang dalam gudang dan keamanan barang.
3. Hendaknya di dalam ruang gudang disediakan ruang untuk menampung barang-
barang yang segera digunakan maupun sering digunakan/diminta oleh unit kerja.
keberadaan ruang sangat penting karena selain untuk menjaga keamanan barang, juga
bisa mendukung kecepatan dalam pelayanan permintaan barang kepada unit-unit kerja
yang membutuhkan. Kecepatan dalam pelayanan permintaan barang kepada unit-unit
kerja yang membutuhkan penting dilakukan karena ada kecenderungan bahwa apabila
petugas gudang tidak cepat dalam memberikan pelayanan, pihak-pihak yang
membutuhkan barang kemudian berusahan dan akan mengambil sendiri terhadap barang
yang dibutuhkan sehingga hal ini akan memberikan peluang dan kemungkinan
banyaknya kehilangan barang.
4. Hendaknya di dalam ruangan gudang disediakan ruang lalu lintas barang yang
cukup, baik untuk pemasukan barang maupun pengeluaran barang guna menjamin
kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang. Hal ini disebabkan sering ada
kecenderungan yang keliru, yaitu memasukkan barang kedalam gudang sebanyak-
banyaknya tanpa memperhitungkan pentingnya kelancaran lalu lintas barang guna
mempercepat pemasukan dan pengeluaran.
5. Hendaknya ruang gudang ada ruang untuk pengecekan barang keluar. Ruang ini
berfungsi untuk memeriksa dan mengecek barang yang akan dikeluarkan dari gudang
karena adanya permintaan dari unit kerja. Sebagaimana fungsi ruang cek barang masuk,
ruang cek barang keluar ini dimaksudkan guna menjamin pengeluaran logistik baik
secara fisik maupun administrasi dapat dipertanggungjawabkan. Adapun penempatan
ruang cek barang keluar, bisa berdekatan dengan ruang cek barang masuk ataupun
terpisah, dengan mempertimbangkan frekuensi mutasi logistik.
Denah gudang
1) Untuk kemudahan bergerak, gudang jangan disekat-sekat, kecuali jika diperlukan.
Perhatikan posisi dinding dan pintu untuk mempermudah gerakan.
2) Berdasarkan arah arus penerimaan dan pengeluaran logistik dan peralatan, tata letak
ruang gudang perlu memiliki lorong dapat ditata berdasarkan sistem:
b. Arus huruf U
c. Arus huruf L
3) Pengaturan sirkulasi udara: salah satu faktor penting dalam merancang gudang
adalah adanya sirkulasi udara yang cukup didalam ruangan, termasuk pengaturan
kelembaban udara dan pengaturan pencahayaan.
4) Penggunaan rak dan pallet yang tepat dapat meningkatkan sirkulasi udara,
perlindungan terhadap banjir, serangan hama, kelembaban dan efisiensi penanganan.
Obat, Vaksin dan serum memerlukan tempat khusus seperti lemari pendingin
khusus (cold chain) dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran
listrik.
Bahan kimia harus disimpan dalam bangunan khusus yang terpisah dari gudang
induk.
Peralatan besar/ alat berat memerlukan tempat khusus yang cukup untuk
penyimpanan dan pemeliharaannya.
Sarana Gudang
3. Alat angkutan/transportasi: kendaraan roda dua, roda empat, forklift dan lainnya
4. Alat dokumentasi administrasi: komputer dan printer, brankas, lemari arsip dan
lainnya
Keamanan gudang
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan logistik dan peralatan di gudang perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Lokasi Pergudangan diupayakan secara historis aman dari bencana (misalnya aman
dari gempa, banjir, tanah longsor).
2. Pencegahan Kebakaran
berpengait besi.
3. Keamanan Gudang
a. Dipagar keliling
c. Petugas keamanan
Administrasi Pergudangan
Untuk menjaga keamanan logistik dan kelangsungan kerja organisasi maka dalam
kegiatan penggudangan logistik penting dilakukan administrasi penggudangan secara
tertib dan benar. Hal ini disebabkan administrasi penggudangan dapat dijadikan
instrumen pengawasan dan pengendalian di dalam penglolaan penggudangan di setiap
organisasi.
Setiap terjadi pengeluaran logistik dari gudang harus segera dilakukan pencatatan
pengeluaran logistik ke dalam buku pengeluaran gudang, disamping harus pula
melakukan pengisian pengeluaran pada kartu barang sehingga nantinya dapat diketahui
jumlah persediaan logistik jenis logistik tertentu.
Surat penyerahan barang atau sering pula disebut bon pengeluaran barang
merupakan surat bukti pengeluaran/penyerahan barang dengan jenis dan spesifikasi
tertentu serta jumlah tertentu oleh bagian gudang kepada unit kerja tertentu pada waktu
tertentu. penyerahan barang kepada unit kerja bisa dilakukan apabila telah dievaluasi oleh
beberapa pihak yang berkewajiban dan berhak mengambil keputusan untuk bisa atau
tidaknya barang tersebut untuk diberikan/diserahkan kepada unit kerja tertentu dengan
mempertimbangkan berbagai kepentingan. Sehubungan dengan hal itu, surat penyerahan
barang baru dinyatakan sah apabila ditandai oleh: (1) yang menyetujui, (2), yang
menyerahkan, dan (3) yang menerima barang.
a. Pemantauan
b. Supervisi
c. Evaluasi
5. Tulis dan jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam merancang tata letak
gudang !.
Jawab
Perancangan tata letak didefinisikan sebagai perancangan tata letak pabrik sebagai
perencanaan dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan
interelasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses
transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk
(Apple, 1990).
Menurut Heizer et al (2009), tata letak gudang adalah sebuah desain yang mencoba
meminimalkan biaya total dengan mencari paduan yang terbaik antara luas ruang dan
penanganan bahan. Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk
menemukan titik optimal diantara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan luas ruang dalam gudang. sebagai konsekuensinya, tugas manajemen
adalah memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang yaitu memanfaatkan
volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah. biaya
penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan transportasi barang masuk,
penyimpanan, dan transportasi bahan yang keluar untuk dimasukkan dalam gudang.
Biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata
letak gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan bahan dalam gudang (Heizer et
al, 2009).
Meyers dan Stephens (2000), memberikan dua kriteria yang penting untuk tata letak
gudang. Dua kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fixed Location Semua produk ditempatkan pada lokasi yang tetap sehingga pekerja
dapat menemukan produk yang dimaksud secara cepat.
1. Faktor Material
a. Prinsip Popularity Prinsip ini adalah prinsip pengelompokan produk atau material
berdasarkan frekuensi perputaran suatu material. Kecepatan ferkuensi perputaran suatu
material dibedakan menjadi perputaran cepat (fast moving), perputaran sedang (medium
moving) dan perputaran lambat (slow moving). Penempatan material yang mempunyai
tingkat rasio kuantitas perputaran tertinggi.
c. Prinsip Size Adalah prinsip pengelompokan material berdasarkan atas ukuran, dalam
hal ini dimensi material dan kuantitas material. Penempatan material yang sulit untuk
dipindahkan juga menjadi pertimbangan untuk ditempatkan pada lokasi yang strategis
sehingga mudah untuk dipindahkan dan biaya perpindahannya relatif ringan.
1) Material yang mudah kadaluarsa Material yang mudah kadaluarsa atau membusuk
membutuhkan kontrol lingkungan yang baik dan teratur.
2) Material yang mudah hancur dan bentuk tak biasa Material dengan bentuk tak biasa
terkadang menimbulkan perpindahan penting dan masalah pergudangan. Jika beberapa
material disatukan, open space harus diterapkan pada gudang. Jika material tersebut
hancur ketika kelembaban tinggi, ukuran penyimpanan tiap unit dan metode pergudangan
harus sesuai.
3) Material yang berbahaya Berbagai material seperti cat, pernis, propane dan bahan
kimia yang mudah terbakar harus diletakkan terpisah. Kode keamanan harus dicek dan
wajib diikuti dengan tanda material mudah terbakar atau meledak.
4) Material yang berharga Beberapa macam material yang mempunyai nilai tinggi dan
atau berukuran kecil biasanya menjadi target pencurian. Material seperti ini harus
mendapatkan perlindungan khusus di sekitar lokasi penyimpanan.
5) Material yang sensitif Beberapa bahan kimia tidak berbahaya jika disimpan secara
terpisah, tetapi mudah menguap jika bersinggungan dengan bahan kimia lain. Beberapa
material tidak membutuhkan gudang khusus, tetapi mudah terkontaminasi jika
bersinggungan dengan material lain.
2. Faktor Ruang Perencanaan ruang meliputi penentuan kebutuhan ruang untuk material
yang disimpan dalam gudang. Setelah mempertimbangkan faktor material, perencanaan
ruang harus memaksimalkan kegunaan ruang dan juga menyediakan pelayanan yang
dibutuhkan. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan saat perencanaan ruang antara lain:
a. Space conservation
b. Space limitation Pengunaan ruang akan dibatasi oleh tiang penopang, sprinkler dan
tinggi langitlangit, muatan tiap lantai, tonggak dan kolom lajur, dan tinggi tumpukan
material yang aman.
c. Accessibility Tekanan yang berlebih pada penggunaan ruang dapat menunjukkan akses
material yang buruk. Ruang warehouse harus memenuhi tujuan spesifik untuk akses
material. Gang sebagai jalan utama seharusnya lurus dan harus menuju pintu dengan
tujuan untuk memperbaiki pergerakan dan mengurangi waktu tempuh. Gang seharusnya
cukup lebar untuk mendukung aktivitas pergudangan yang efisien, tetapi bukan
pemborosan ruang.
d. Ordeliness Inti dari prinsip keteraturan adalah fakta bahwa “warehouse keeping” yang
baik dimulai dari housekeeping dalam pikiran. Aisle (gang) seharusnya ditandai dengan
baik menggunakan aisle tape atau cat. Sebaliknya material yang letaknya melanggar
ruang gang dan akses ke material akan berkurang. Ruang kosong di dalam area gudang
harus dihindarkan dan harus dikoreksi dimana hal itu mungkin terjadi. Selain itu, tata
letak gudang yang baik juga harus mengadaptasi asas-asas efektifitas kerja, efisiensi,
produktifitas dan keselamatan kerja agar produk yang tersimpan memenuhi standar yang
ditetapkan. Prinsip yang diadaptasikan dalam melaksanakan asas tersebut adalah MESH
System (Osada, 2011). Dinyatakan pula bahwa MESH System (Management,
Environment, Safety, and Health System) sebagai wujud kesadaran akan pentingnya
keadaan lingkungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja. Salah satu cara
mengimplementasikan MESH System dengan melakukan penerapan housekeeping
management dari Jepang, yaitu 5S yang terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan
Shitsuke. 5S diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat dan Rajin. Sistem Housekeeping diterapkan karena terjadi ketidak teraturan
penempatan tools di tempat kerja, khususnya departemen produksi. Program 5R
diharapkan menghilangkan pemborosan yang ada dapat diminimalkan sehingga terjadi
peningkatan produktifitas dan efektivitas dari perusahaan. Jahja (2009), mengatakan
bahwa metode 5R merupakan tahap untuk mengatur kondisi tempat kerja yang
berdampak terhadap efektifitas kerja, efisiensi, produktifitas dan keselamatan kerja. Salah
satu cara menciptakan suasana kerja yang nyaman adalah perusahaan menerapkan sikap
kerja 5R.