Anda di halaman 1dari 8
Kajian Toksikologi dan Penanggulangan Pelepasan Senjata Kimia Mariana Raini Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Litbang Kesehatan, Depkes RI ‘email: mariana_raini @lithang.depkes.go.id Abstract A chemical weapon is defined as a substance that is intended for use in military and non- military operations to kill, seriously injure or otherwise incapacitate people, or to harm or destroy their habitat or economy. Chemical weapons can be made by toxic chemicals reaction. Chemical weapons misused may lead to terror, injury, death and environmental damage. The Chemical Weapons Convention (CWC) is an arms control agreement which outlaws the production, stockpiling and use of chemical weapons. CWC is the Convention on the Prohibition of the Development, Production, Stockpiling and Use of Chemical Weapons and on their Destruction This article describe how to identify chemical weapons, sign and symptom of their toxicity, impact and the chemical weapons convention, in order to handle ‘and control chemical weapons release. Key words : chemical weapons, precursor, Chemical Weapons Convention Pendabuluan Senjata_kimia merupakan senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau me- lumpuhkan musuh, Penggunaan senjata ki- mia berbeda dengan senjata konvensional dan senjata nuklir Karena efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya ledaknya tetapi karena proses kimia- wi yang ditimbutkannya. Efek merusak senjata kimia dapat menyebabkan kema- tian, ketidekmampuan sementara atau ba- hava _pamanen bagi manasia dan bina: * aha kimia yang digunakan untuk senjata biasanya bahan kimia beracun dan sejenisnya yang bertujuan untuk menum- pas lawan Secara massal, membuat lawan tidak berdaya, dan dapat digunakan seba- gai penyerangan musuh secara psikologis Penggunaan senjata kimia sangat berbahaya Karena selain dapat menimbul- kan banyak korban dalam waktu yang s2- ngat singkat, juga mengakibatkan kerusa- kan lingkungan yang parah, Di samping itu, penanganan akibat pelepasan senjata kimia sangat sulit dan melibatkan banyak personal terlatih, alat pendeteksi khusus, alat pelindung diri, dekontaminan dan an- t untuk menyelamatkan Korban, pemu- Tihan korban, dan pemulihan lingkungen, dan lain-lain ® Pencegahan proliferasi senjata kimia beserta teknologi dan material sensitif yang terkait dengan senjata tersebut, perlu diterapkan melalui Kerja sama regional maupun global, sehingga tidak disalah gu- nakan oleh para teroris. Segaia upaya un- tuk memiliki, mengembangkan dan meng- gunakan senjata kiniia dipandang sebagai tindakan yang tidak dapat diterima oleh komunitas intemasional '. Masyarakat intemasional melalui ne- garanya masing-masing sepakat memben- tuk suatu perjanjian yang disebut KSK (konvensi senjata kimia). Konvensi ini me~ rupakan perjanjian intemnasional di bidang perlucutan senjata yang melarang pengem- 25 bangan, produksi, penyimpanan, penga- lihan dan penggunaan senjata kimia serta pemusnahannya’. Indonesia banyak memiliki industri Khususnya industri kimia dan farmasi yang melibatkan bahan kimia berbahaya dalam. proses produksinya. Selain untuk ikut menjaga ketertiban dunia, Indonesia me- ratifikasi KSK terutama bertujuan untuk menjaga kelancaran perdagangan impor- ekspor bahan kimia berbahaya yang juga berfungsi sebagai bahan baku dan/atau ba- han penolong proses produksi di industri kimia. Senjata kimia berdasarkan toksisitas- nya diklasifikasikan ke dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok memberikan ge- jala dan tanda keracunan yang berbeda, juga terdapat senjata kimia yang membe- tikan karakteristik spesifik, seperti bau dan wama yang khas_ sehingga dapat diidenti- fikasi dengan cepat. Berdasarkan penge- tahuan tentang senjata kimia baik menge- nai sifat dan karakteristik senjata kimia, gejala dan tanda keracunan maka aspek kerusakan dapat dicegah atau dihindari dan dapat dilakukan upaya penyelamatan yang efektif melalui kerja sama semua pihak. Klasifikasi senjata kimia Bahan kimia beracun yang telah di- identifikasi untuk kebutuhan verifikasi oleh organisasi yang berwenang yaitu Or- ganization Prohibition Chemical Weapon (OPCW) tercatat dalam daftar Annex on Chemicals pada Konvensi Senjata Ki- mia®”. Klasifikasi senjata kimia berdasar- kan keputusan konvensi senjata kimia dapat dilihat pada Tabel 1. Sendangkan Klasifikasi senjata kimia berdasarkan tok- sisitasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Racun Saraf (Nerve agents) Racun ini masuk ke dalam tubuh me- lalui pernafasan, mulut, atau melalui kulit. Secara kimia, racun ini termesuk golongan organofosfat. Racun ini bekerja dengan menghambat penyaluran impuls saraf de- ngan cara mengikat kolinesterase, sehing- ga tidak terjadi hidrolisis asetilkolin, Ase- 26 Kajian Toksikolog) dan (Mariana Rein’) tilkolin adalah suatu neurotransmitter yang terdapat di antara ujung-ujung saraf dan otot serta, berfungsi meneruskan rangsa- ngan saraf"™"" Asetilkolin §=§ —-——> Kolin Asam asetat Kolinesterase diikat gas saraf Gambar 1. Reaksi Pengikatan Klinesterase dengan Gas Sarat Gas saraf akan mengikat kolineste- rase, schingga terjadi penimbunan aseti kolin, Akumulasi racun asetilkolin terjadi pada reseptor muskarinik, nikotinik dan si- napsis sistem saraf pusat!!, Daya ikat racun ini dengan kolinesterase sangat kuat, permanen (tidak dapat diperbaiki dengan terapi) dan berlangsung sangat cepat. Dalam bentuk gas, racun saraf dapat membunuh korban hanya dalam beberapa detik’”'". Racun saraf dalam bentuk cairan tergantung dati Kepekatannya dan derajat keracunan dapat menimbuikan kematian dalam beberapa menit sampai jam. Racun darah (Blood Agent) Pada umumnya berbentuk gas dan masuk dalam tubuh melalui pernafasan, Racun ini mempengarubi fungsi tubuh melalui kerjanya eurymecytochromeorida- se yang membawa oksigen melalui darah ke ‘seluruh jaringan tubuh'?, Racun ini seperti hidrogen sianida dalam tubuh akan mengikat protein darah, dan myoglobin, Sianida akan menggantikan kedudukan ikatan ion besi (Fe’’) dengan metmyo- globin. Afinitas ikatan sianida ini sangat kuat_sehingga dapat mengusir ion besi (Fe**) secara permanen dan dalam bebe- rapa detik dapat menimbutkan kematian, Racun darah hidrogen sianida dan sia- nogen klorida, jika terurai akan meng hasilkan gas sianida dan akan menimbul kan bau seperti kacang almond. Hidrogen sianida lebih toksik dari pada sianogen klorida. Paparan melalui kulit mempunyai efek yang sama dengan melalui inhalasi. Sur, Kefarmasian Indo, Vol-.1.2009: 25-32 Klien Tokstkologi dan .....n. (Mariana Rain) Tabel 1, Klasifikasi Seajata Kimia Berdasarkan Konvensi Senjata Kimia® Daftar f ‘R. Bakan Kimia beracun kil (C10, termasuk sikloalkl) alkil_ (Me, Et. o-Pratau i-Pr) fasfonofforidat Coatoh Sarin : O-Isoprofil ‘metilfosfonofloridat Soman; 0-Pinakolil ‘metilfosfonofloridat ‘O-Alkil (C<10, termasuk siklealkil) iNest (Me, Etn-Pr atau i-Pr) fosforamidosianidat_conton Tabun : O-Eui NN-dimetit {osforamiosianidat (-Akil (H atau (C<10, termasuk sikloalkil) S-2 diaikil (Me, E, a-Pr tay i-P2) -aminoetil alk (Me, Et n-Pr atau iPr) fosfonotiolat dan bentuk garam teralkilasi atau protonasi Conon VX : O.Btil S-2-diizoprofilaminoetit metal fosfonotiolat 4, Sulfur mustard 2-kloroetiikiorametisulfida Masiard gas: Bis(2-kloroetiljselfide Bis(2-Kloroetlio)netana Sesquimustard: 1,2-Bis(2- loroetitiojtaaa 1,3-Bis(2-Kloroetitiyn-peopana 14-Bis(2-kloroetitio)-n-butane 1,S-Bis(2-Kloroetiltio)-n-peatana Bis(2-Kloroetltiometijeter (0-Mustard : Bis(2-klocoetltioetijeter 5. Lewisit Lewisit 1: 2-klorovinildiklorosrsina Lewisit 2: Bis(2 klorovinl) Rloroarsina Lewisit 3: Tris(2-klorovinil)arsina 6. Nitrogen masterd HNI: Bis(2Kloroetietilaming HN2: Bis(2Kloroetl}metilamina HIS: Tris(2-kloroetiljamina 7. Saksitoksin 8 Ricin B.Prekursor 9. Alkil (Me, Et, n-Pr atau i-Pr) ‘Rsfonildiftoridat Contoh : DF: Metilfosfonitdifforida 10. O-Atkil (H stau C10, termasuk sikloalkit) O-2-dathst (Me, Et, n-Pr atau i-Px)-eminoetil alkil (Me, Et, n-Pr atau iPr) fosfonit dan bentuk garam teralklasi ata terprotonasi contoh : QL: O-Etil O-2-disoprofil aminoetl metilfosfonit 11. Klorosarin: O-Isoprofil smetilfosfonckloridat 12, Klorosoman: O-Pinakolil smetilfosfoncklorida * 1 2 3 Daftar? 2 Bahao Kina beracum Amiton: 0,0-Dietil S-[2- (dietilamino)etil]fosforotiolat dan Dentok garam teralklasi atau terprotonasi PFIB: 1,1,33,3-PentaNore-2- (triflorometl)-1-propana BZ: 3-Kinoklidini bens itt 1B. Prekursor 4 13, 14, ‘Semus bahan kimia kecuali yang, ‘masuk daftar 1, mengandung atom fosfor yang terikat pada I met ti atau profil (normal atau io) tapi {idak terikat sebagai stom Karbon, conto’ Meiilfosfon! dikocida, Dimetl metlfosfonat, kezuali Fonofas (O-eil fel ‘tlfosfonotilotionat) NAN-Dialkil (Me,Etn-Pr atau PA) fosforamidik dihalida Dial (Me,Eta-Pr atau LP) N.N=

Anda mungkin juga menyukai