Anda di halaman 1dari 10

KOMPLIKASI

Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura,tulang dan


hati.Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:

a. metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darah kapiler


(penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebaran hematogen dan limfogen dapat mengenai
hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak ,syaraf.

b. gangguan neuro varkuler

c. Faktor patologi

d. Fibrosis payudara

e. kematian

 
4. MANIFESTASI KLINIS CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKERPAYUDARAG
ejala umum Ca mamae adalah :

 Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara

 Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulaitimbul pembengkakan

 Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu,mengkerut seperti kulit jeruk
purut dan adanya ulkus pada payudara

 Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas

 Ada cairan yang keluar dari puting susu

 Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi danterjadi retraksi

 Ada rasa sakit

 Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darahmeningkat

 Ada pembengkakan didaerah lengan

 Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.

 Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.

 Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudahdiobati, serta puting susu seperti
koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.

 Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).

 Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.

 Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain
5. PENTAHAPAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA
Kanker payudara mempunyai 4 stadium, yaitu:
a. Stadium ITumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN)dan tanpa penyebaran
jauh. Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasipada kulit dan otot pektoralis.
 
b. Stadium IiaTumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus(LN) dan tanpa
penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cmtanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa
penyebaran jauh.
c.Stadium Iib Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus(LN) dan tanpa
penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpaketerlibatan limfonodus (LN) dan tanpa
penyebaran jauh.
d. Stadium IIIa Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN)tanpa penyebaran
jauh.
e. Stadium IIIbTumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN)dan terdapat
penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan limfonodus (LN) supraklavikula
atau metastasis ke infraklavikula atau menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan
edema pada tangan.Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga luka
bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum
menyebar kepembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagianlain dari organ
tubuh
f. Stadium IIIc Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfeinfraklavikular ipsilateral,
atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasiskelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar
limfe aksilar, ataumetastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateralg. Stadium IV Tumor yang mengalami
metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liveratau tulang rusuk.
Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti(Price & Wilson, 1995), namun
ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu:

 Mekanisme hormonalSteroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan
dalamlingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi ca mammae(Smeltzer & Bare,
2002: 1589).

 VirusInvasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massaabnormal pada sel yang
sedang mengalami proliferasi.

 Genetik
Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkagegenetic”
 autosomal dominan (Reeder, Martin, 1997).

 Defisiensi imunDefesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferonyang
berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker danmeningkatkan aktivitas
antitumor .
 
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga
berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :
a. Tinggi melebihi 170 cm
b. Masa reproduksi yang relatif panjang.
c. Faktor Genetik
d. Ca Payudara yang terdahulu
e. Keluarga
f. Kelainan payudara ( benigna )
g. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain
h. Faktor endokrin dan reproduksi
i. Obat anti konseptiva ora

KOMPLIKASIMetastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura,tulang dan


hati.Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:a. metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe
dan pembuluh darahkapiler (penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab hematogen dan
limfogendapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak
,syaraf.b. gangguan neuro varkulerc. Faktor patologid. Fibrosis payudarae. kematian

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut
transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:

a. Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang
disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. tetapi tidak semua selmemiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.
kelainan genetik dalamsel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih
rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel
menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

b. Fase Promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel
yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu
diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan(gabungan dari sel yang peka dan
suatu karsinogen).

 PENATALAKSANAAN MEDIS CA MAMMAE


(CARSINOMA MAMMAE)/ KANKERPAYUDARA

1) Pembedahan
a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai
ototpectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun ototpectoralis minor bisa jadi
diangkat atau tidak diangkat.

b. Mastectomy total Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan ototpectoralis mayor
diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dindingdada tidak diangkat.

c. Lumpectomy/tumor Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turutdiangkat. Exsisi
dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normalyang berada di sekitar tumor tersebut.

d. Wide excision/mastektomy parsial.Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.

e. Ouadranectomy. Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan ototpectoralis mayor.

2) Radiotherapy Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pulamerupakan therapi
tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya,kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus
atau otot pectoralis, radangtenggorokan.

3) Chemotherapy Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam alirandarah. Efek samping:
lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokanmembuat, mudah terserang penyakit.

4) Manipulasi hormonal.Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudahbermetastase.


Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat jugadigabung dengan therapi endokrin lainnya.

 
2) DIAGNOSA
DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE) / KA
NKERPAYUDARA DIAGNOSA KEP. NOC NICNutrisi kurang dari kebutuhan
tubuhberhubungan dengan pembedahan,mis; anoreksiaNOC :v Nutritional Status : food and
FluidIntakeKriteria Hasil :v Adanya peningkatan berat badansesuai dengan tujuanv Berat
badan ideal sesuai dengantinggi badanv Mampu mengidentifikasi kebutuhannutrisiv Tidak
ada tanda tanda malnutrisiv Tidak terjadi penurunan berat badanyang berartiNIC :Nutrition
Management§ Kaji adanya alergi makanan§ Kolaborasi dengan ahli gizi untukmenentukan
jumlah kalori dan nutrisi yangdibutuhkan pasien.§ Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intakeFe§ Anjurkan pasien untuk meningkatkan proteindan vitamin
C§ Berikan substansi gula§ Yakinkan diet yang dimakan mengandungtinggi serat untuk
mencegah konstipasi§ Berikan makanan yang terpilih ( sudahdikonsultasikan dengan ahli
gizi)§ Ajarkan pasien bagaimana membuat catatanmakanan harian.§ Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori§ Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
 
§ Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkannutrisi yang dibutuhkanNutrition
Monitoring§ BB pasien dalam batas normal§ Monitor adanya penurunan berat
badan§ Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasadilakukan§ Monitor interaksi anak atau
orangtua selamamakan§ Monitor lingkungan selama
makan§ Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidakselama jam makan§ Monitor kulit kering
dan perubahanpigmentasi§ Monitor turgor kulit§ Monitor kekeringan, rambut kusam,
danmudah patah§ Monitor mual dan muntah§ Monitor kadar albumin, total protein, Hb,
dankadar Ht§ Monitor makanan kesukaan
 
§ Monitor pertumbuhan dan perkembangan§ Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan konjungtiva§ Monitor kalori dan intake nuntrisi§ Catat adanya
edema, hiperemik, hipertonikpapila lidah dan cavitas oral.§ Catat jika lidah berwarna
magenta, scarletGangguan rasa nyaman nyeriberhubungan dengan
prosespembedahanNOC :v Pain Level,v Pain control,v Comfort levelKriteria Hasil :v Mampu
mengontrol nyeri (tahupenyebab nyeri, mampumenggunakan tehnik nonfarmakologiuntuk
mengurangi nyeri, mencaribantuan)v Melaporkan bahwa nyeri berkurangdengan
menggunakan manajemennyeriv Mampu mengenali nyeri (skala,NIC :Pain
Management§ Lakukan pengkajian nyeri secarakomprehensif termasuk lokasi,
karakteristik,durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi§ Observasi reaksi nonverbal
dariketidaknyamanan§ Gunakan teknik komunikasi terapeutik untukmengetahui pengalaman
nyeri pasien§ Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri§ Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau§ Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatanlain tentang ketidakefektifan
kontrol nyeri masalampau
 
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)v Menyatakan rasa nyaman setelahnyeri
berkurangv Tanda vital dalam rentang normal§ Bantu pasien dan keluarga untuk mencaridan
menemukan dukungan§ Kontrol lingkungan yang dapatmempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan,pencahayaan dan kebisingan§ Kurangi faktor presipitasi nyeri§ Pilih dan lakukan
penanganan nyeri(farmakologi, non farmakologi dan interpersonal)§ Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukanintervensi§ Ajarkan tentang teknik non farmakologi§ Berikan
analgetik untuk mengurangi nyeri§ Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri§ Tingkatkan istirahat§ Kolaborasikan dengan dokter jika adakeluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil§ Monitor penerimaan pasien tentangmanajemen nyeri Analgesic
Administration§ Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
 ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE1) PENGKAJIAN CA MAMMAE (CARSINOMA
MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

1. Riwayat Kesehatan Sekarang Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya


benjolanyang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras,bengkak dan nyeri.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada
mammae, kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagiandada sehingga pernah
mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupunmengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker
ovarium atau kanker serviks.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pad
akemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernahmengidap penyakit kanker
lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks

.4. Pemeriksaan Fisika. Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulatdengan
tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.

b. Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlaluberminyak.
c. Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mataanemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri
tekan.

d. Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tandainfeksi dan tidak ada gangguan


fungsi pendengaran.

e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.

f. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa
.g. Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.
h. Dada: adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling, ulserasi
atau tanda-tanda radang.
i. Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar. 
j. Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.

5. Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon
a. Persepsi dan ManajemenBiasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa
padapayudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa.
b. Nutrisi – Metabolik Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntahdan terjadi
penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsimakanan mengandung MSG.
c. EliminasiBiasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena,nyeri saat defekasi,
distensi abdomen dan konstipasi.
d. Aktivitas dan Latihan Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klienter
ganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.e. Kognitif dan PersepsiBiasanya klien akan mengalami pusing
pasca bedah sehinggakemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik
.f. Istirahat dan TidurBiasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
g. Persepsi dan Konsep DiriPayudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilanganakibat
operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilanganhaknya sebagai wanita normal.

DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddarth. 2002.


Keperawatan Medikal Bedah vol 2.Jakarta : EGCMansjoer, Arif. 2000.
Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.Jakarta : Media AesculapiusMarilyan, Doenges E. 2000.
Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatyan px)Jakarta :
 
EGCCloskey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification(NIC)
. St. Louis :Mosby Year-Book.Johnson,Marion, dkk. (2000).
  Nursing Outcome Classifications (NOC)
. St. Louis :MosbyYear-BookJuall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).
Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi10.
Jakarta:EGCPrice Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 .Edisi 4.
Jakarta. EGCSjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC
:Jakarta.Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan MedikalBedah : Brunner
Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.Sjamsuhidajat. R (1997), Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, JakartaWiley dan
Blacwell. (2009).
  Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,NANDA.

Anda mungkin juga menyukai