A. Tujuan Kegiatan
Mahasiswa dapat membuktikan empedu bersifat sebagai emulgator
B. Kajian Pustaka
Menurut Devi (2017:139) Hati merupakan kelenjar pencernaan yang
terbesar dalam tubuh dengan berat 2 kg dan berwarna kemerahan.Terletak di
dalam rongga perut sebelah kanan, di bawah sekat rongga dada.Menghasilkan
cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea).
Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu . Kandungan
empedu berupa garam kholat, natrium karbonat, clan kolesterol. Garam kholat
berfungsi mengaktifkan lipase pancreas, menurunkan tekanan permukaan
butir-butir lemak sehingga dapat di emulsikan dalam pencernaan, bersenyawa
dengan asam lemakn membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan
mudah diserap. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu
sehingga membuat pH empedu menjadi 7,1 sampai 8,5. Kolesterol merupakan
lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air.Merupakan
prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone. Empedu
menghasilkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dan garam
empedu.Fungsi empedu untuk mengemulsikan atau memecah lemak dan
membunuh kumen-kumen dalam saluran pencernaan bagian atas .
Menurut (Thomas, 1990: 396) Kandung empedu berbentuk bulat buah
apokat, berujung buntu, merupakan divertiulum dari duktus hepatikus
komunis yang dihubungkan dengan duktus sistikus. Kandung empedu
panjangnya kurang lebih 8 cm dan garis tengahnya 4 cm tetapi dapat sangat
membesar. Dindingnya terdiri atas tiga lapis yaitu membran mukosa,
muskularis, dan adventisia (serosa). Membran mukosa bila kosong, mukosa
membentuk banyak lipatan atau rugae jadi dalam potongan tampak tidak
teratur, seringkali tampak kelenjar simpleks.Semua sel epitel serupa selnya
2
Empedu tendiri dari garam empedu, pigmen empedu, dan zat yang larut
dalam larutan elektrolit alkalis yang mirip dengan liur pancreas. Sekitar 500
mL disekresikan setiap hari. Sebagian komponen empedu diserap ulang dalam
usus kemudian dieksresikan kembali oleh hati. Glukurom'da pada pigmen
empedu, bilirubin dan biliverdin, menyebabkan empedu berwarna kuning
keemasan. Garam empedu adalah garam-garam natn'um dan kalium asam
empedu, dan semua zat yang disekresi kedalam empedu berkonjugasi dengan
glisin atau taurin, suatu derifat sistem. Bersamaan dengan vitamin D
kolesterol, berbagai hormon steroid, dan glikosida digitalis, asam-asam
empedu mengandung inti siklopentano perhidroperhidrofenantren. Dua asam
empedu utama (primer) yang terbentuk dalam hati adalah asam kolat dan asam
kenodeosikolat. Didalam kolon, bakteri mengubah asam kolat menjadi asam
diosikolat dan asam kenodioksikolat menjadi asam litokolat. Oleh karena
terbentuk akibat kerja bakteri, asam dioksikolat dan asam litokolat disebut
asam empedu sekunder (W illiam, 2002: 482-483).
Menurut (William, 2002: 483) Garam-garam empedu memiliki sejumlah
efek penting. Garam-garam ini menurunkan tegangan permukaan dan bersama
fosfolipid dan monogkliserida, berperan untuk emulsifikasi lemak sebagai
persiapan untuk dicerna dan diserap diusus halus, garam-garam ini bersifat
amfipatik yaitu memiliki domain hidrofilik dan hidrofobik, salah satu
permukaan molekul bersifat hidrofilik kama ikatan peptidapolar dan gugus
karboksil serta hidroksil terletak di permukaan tersebut, sedangkan permukaan
lain bersifat hidrofobik. Dengan demikian, garam empedu cenderung
membuntuk lempeng silindris yang disebut misel, dengan permukaan
hidrofilik menghadap keluar dan permukaan hidrofobik menghadap kedalam.
Misel berperan penting dalam mempertahankan lemak dalam larutan dan
membawanya ke brush border sel epitel usus, dan disitu lemak tersebut
diserap. Sembilan puluh sampai 95% garam-garam empedu diserap dari m
halus. Sebagian diserap melalui difusi nonionic, tetapi sebagian besar diserap
dari ileum terminalis oleh suatu proses kotratransport Na+-garam empedu
sistem Nai-K+ ATPase basolateral yang sangat efisien, yang mirip dengan
4
bilirubin) tidak dengan mudah larut dalam air oleh karena itu, terikat dengan
albumin dalam darah (Sulaman, 2012: 9).
Empedu hati adalah cairan isotonic berpigmen dengan komposisi
elektrolit mirip plasma darah, tetapi berbeda dengan empedu dalam kandung
empedu. Komponen utama empedu hati adalah air, asam empedu, lesitin
empedu, lesitin dan fosfolipid lain, dan kolesterol yang tidak diensterfikasi.
Unsur pokok lain temasuk b ilirubin terkonjugasi, protein elektrolit, mucus
dan seringkali obat-obatan serta hasil tambahan metabolik lainnya. Total
sekresi empedu hati basal kira-kira 500-700 mU hari. Sekresi empedu antara
lain dirangsang oleh peningkatan aliran darah hepatik, perangsangan vagus,
peningkatan kadar garam empedu dalam darah, sekretin, dan lain-lain
(Sulaman, 2012: l0).
Asam empedu disintesis di hati dan jaringan lain. Sebanyak 250-500 mg
diproduksi dan hilang bersama fese setiap harinya. Sintesisnya berada dalam
control umpan balik negative. Asam empedu primer, yaitu asam kolik dan
asam kenodeoksikolik dibentuk dari kolesterol. Terdapat 2 jalur metabolic
yang berbeda dari sintesis asam empedu. Jalur yang telah lama dikenal
hidroksilasi kolesteriol pada hati (Sulaman, 2012: ll).
Fungsi kandung empedu dan sfingter, fungsi sfmgter adalah mencegah
teljadinya refluks kandungan duodenum ke dalam pancreas dan duktusbiliaris
serta meningkatkan pengisisan kandung empedu. Oleh kandung empedu,
empedu hati disimpan sampai pada saat diperlukan dalam proses pencernaan.
Sebelumnya, empedu hati dipekatkan melalui absorpsi air dan elektrolit
transmukosa. Pada kondisi normal kandung empedu akan mengosonhkan jalur
sepanjang traktus biliarisuntuk membantu proses pencernaan dengan
meningkatkan peristaltic dan absorpsi, mencegah pembusukan, dan
mengemulsikan lemak (Sulaman, 2012: 13).
Kandung empedu (vesika fellea) adalah kantung yang berbentuk buah
peer yang terletak pada permukaan visceral, diliputi oleh peritoneum, kecuali
bagian yang melekat pada hepar. Terletak pada permukaan bawah hati di
antara lobus dckstra dan lubus kuadratus hati. Empedu terdiri atas: fundus
6
D. Cara Kerja
1. Disiapkan 2 buah tabung reaksi. Pada masing-masing tabung diisi 3 mL
aquades.
2. Ditambahkan 3 tetes minyak goreng pada masing-masing tabung.
3. Ditambahkan pada tabung pertama 3 mL empedu encer.
4. Dikocok kedua tabung, kemudian dicatat dan diperhatikan apakdl
terbentuk emulsi yang stabil.
9
Daftar Rujukan
Hidayat, A, dkk. 2016. Buku Ajar llmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba
Medika
Sulaman, Ali, dkk. 2012. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: Sagung Seto
Nonci, Faridha Y. 2016. Formulasi dan Uji Stabilitas F isik Krim Susu Kuda
Sumbawa Dengan Emulgator Nonionik dan Anionik. Jf fnk uinam. 4(4): 169.
Journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/juma1_fannasi/article. Diakses pada7
0ktober 2019.