Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN REFLEKSI
NAMA : XXXXXX
NIM : 12345678
KELAS : A
POKJAR : XXXXXX
UPBJJ : XXXXXX
I. PENDAHULUAN
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar,
membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan
bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah
suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
peserta didik adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki guru. Oleh karena itu, guru dituntut
harus menguasai:
1. Penguasaan bidang studi, baik yang berkenaan dengan keilmuan maupun metodologi keilmuan
kulaifikasi pendidikan mahasiswa, dalam hal ini adalah guru, terutama di tingkat Sekolah
Dasar.Kompetensi yang diharapkan pada mata kuliah ini agar mahasiswa mampu meningkatkan
dapat mengikuti kegiatan pelatihan dan pemantapan tugas yang dikerjakan mahasiswa.Melalui
kegiatan inilah rumusan yang sebenarnya diharapkan oleh TIM FKIP agar mahasiswa terlatih untuk
Beberapa kegiatan yang dilakukan Saya, selaku mahasiswa UT, dari mulai awal bimbingan
menyusun laporan refleksi dari semua pembelajaran, simulasi PKM, hingga sampai pada ujian PKM
nantinya. Harus dapat dipertanggungjawabkan keputusannya secara moral, ilmiah, dan profesional
Oleh karena itu, laporan refleksi ini dibuat sebagai gambaran intropeksi diri guru untuk
menjadi seorang yang professional sebelum ia mendapatkan pengakuan dari lembaga yang
memberikannnya pengakuan tersebut. Di samping itu, pembuatan laporan ini dibuat untuk bisa
melatih diri menjadi guru professional melalui Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK4209).
Sebagaimana tersebut di atas, mengajar merupakan kegiatan manajerial yang harus dapat
dibekalli dengan kebiasaan dan kemampuan menyelenggarakan program pembelajaran mulai dari
sekolah berdasarkan keilmuan bidang studi dan kependidikan keguruan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
1. Melihat kekuatan dan kelemahan Saya dalam mengajar, apa saja yang sudah baik dan yang belum
baik, serta faktor apa yang meyebabkan perilaku mengajar kita disebut baik dan kurang baik.
2. Laporan ini akan membantu Saya, sebagai mahasiswa/guru SD, agar dapat memahami, menguasai,
dan mencapai kemampuan yang secara psikologis lebih baik, sebagai dasar bagi kekuatan Saya
Pelaksanaan dari seluruh kegiatan laporan ini terbagi dalam 2 bagian, yaitu:
a. Pelaksanaan PKM pertama dilakukan di semester 3 masing-masing RPP, Refleksi, penilaian APKG1
b. Pelaksanaan PKM kedua dilakukan di semester 4 (Mata kuliah PKM/PDGK4209 terregistrasi pada
semester 4/2009.2) masing-masing RPP, Refleksi, penilaian APKG1 dan penilaian APKG2 berjumlah
Kemampuan Mengajar itu, saya buat jadwal pelaksanaanya dalam tabel berikut:
Tabel pelaksanaan PKM pada Semester 3. (terdiri atas masing-masing 8 RPP, 8 Refleksi, 8
PKG1, 8APKG2)
Tabel Pelaksanaan PKM pada Semester 4 (Terdiri atas 4 Mata Pelajaran sehingga RPP
berjumlah 12)
mengatur jadwal kegiatan. Mengingat jadwal kegiatan pada semester 2 pada kalender
1. Pertemuan 1 (Pendidikan Kewarganegaraan)
Siswa saya kurang memahami beberapa petunjuk saya mengenai bahan berupa
Koran/majalah sebagai bahan pembelajaran.
Untuk menjembatani siswa dalam mempelajari keseluruhan materi, saya membuat peta
konsep.
Melalui kliping, siswa menjadi tahu nilai lebih dari seorang kolektor terutama kliping.
adalah:
Saya akan terus mencoba beberapa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
yang variatif.
2. Pertemuan 2 (IPA)
berlangsung.
Saya tidak pandai mengorganisasikan kelas dalam mengatur waktu agar lebih efektif..
Pengalaman pribadi sebagai anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) semasa SMA.
adalah:
Saya bersama siswa harus lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Saya akan
Kurangnya pendekatan terhadap siswa yang tidak memiliki kemampuan awal sama sekali.
Ketegasan, kesabaran, dan terus menerus berlatih adalah strategi yang saya terapkan untuk
Siswa SD masih melihat segala sesuatu dari hal – hal yang kongkret.
Ada seorang anak yang memiliki kecerdasan dalam berhitung, tetapi membacanya sangat
lambat.
adalah:
4. Pertemuan 4 (IPS)
kompetensi.
b. Kelemahan tersebut terjadi karena:
Ada siswa yang masih berpikiran sederhana, tetapi semua pemikiran itu dilatarbelakangi
Semua kekuatan yang saya sadari harus saya pertahankan bahkan akan terus berkembang
5. Pertemuan 5 (Pendidikan Kewarganegaraan)
Ketersedian alat untuk memperbesar dengan ukuran yang mencukupi kebutuhan kelas.
Pengalaman pribadi sebagai anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) semasa SMA.
Tidak ada hal unik yang saya temukan selama proses pembelajaran.
adalah:
Saya bersama siswa harus lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Saya akan
6. Pertemuan 6 (IPA)
berlangsung.
Saya tidak pandai mengorganisasikan kelas dalam mengatur waktu agar lebih efektif..
Saya dapat menjelaskan semua detail teori, prosedur praktikum, dan penerapan konsep
Pengalaman pribadi sebagai anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) semasa SMA.
adalah:
Saya bersama siswa harus lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Saya akan
7. Pertemuan 7 (Bahasa Indonesia)
Saya ingin menggunakan model bermain peran pada media pembelajaran berupa media
adalah:
Saya akan berusaha mempertahankan kekuatan saya, dan mencoba seefektif mungkin dalam
8. Pertemuan 8 (Bahasa Indonesia)
Alokasi waktu yang tidak sesuai dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.Dan juga media
pembelajaran.
Media yang digunakan berupa tape recorde yang sudah tua dan mudah rusak, sehingga
Ada siswa yang yang hanya tertarik pada salah satu penokohan saja, protagonist.
adalah:
Saya harus benar-benar memikirkan beberapa hal yang menjadi kelemahan dari beberapa
9. Pertemuan 9 (Matematika)
Matematika.
Saya pernah menjadi anggota KIR (Kelomok Ilmiah Remaja) semasa SMA.
adalah:
Saya harus bisa menuangkan semua pengalaman saya semasa menjadi Anggota KIR.
10. Pertemuan 10 (IPS)
Ketersedian alat untuk memperbesar dengan ukuran yang mencukupi kebutuhan kelas.
Pengalaman pribadi sebagai anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) semasa SMA.
Tidak ada hal unik yang saya temukan selama proses pembelajaran.
f. Dengan memperhatikan proses pembelajaran pada pertemuan 10, rencana saya berikutnya
adalah:
Saya bersama siswa harus lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Saya akan
11. Pertemuan 11 (MATEMATIKA/EKSAKTA)
Saya membutuhkan adaptasi yang lebih agar terjadi penyesuaian sikap dan kondisi belajar
agar terpenuhi.
Saya memiliki beberapa strategi dalam menyelesaikan berbagai macam jenis soal
Matematika.
Saya pernah menjadi anggota KIR yang dilatih untuk terbiasa menyelesaikan soal-soal Ujian.
e. Hal-hal unik yang terjadi selama proses pembelajaran adalah:
Sikap egoisme dalam memimpin kelompok siswa tertentu tampak sekali ketika metode
f. Dengan memperhatikan proses pembelajaran pada pertemuan 11, rencana saya berikutnya
adalah:
Saya harus mengembangkan strategi pembelajaran untuk dapat mempermudah siswa saya
Saya menggunakan bahan pembelajaran yang kekinian agar siswa saya lebih cepat dan tepat
Pengaruh/dampak isu terbaru menyebabkan beberapa siswa “demam” terhadap sikap nge-
fans mereka.
f. Dengan memperhatikan proses pembelajaran pada pertemuan 12, rencana saya berikutnya
adalah:
Penggunaan bahan pembelajaran yang bersifat kekinian harus saya pertahakan agar siswa
III. KESIMPULAN
o Alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sangat berbeda dengan alokasi waktu yang
direncanakan semula;
o Alokasi waktu sangat ditentukan oleh media pembelajaran yang digunakan. Bahkan metode
o Ketegasan dan cepat menyesuaikan metode dan media pembelajaran yang direncanakan
dengan pelaksanaan.
o Pengalaman sebagai anggota KIR (kelompok ilmiah Remaja) dan pemain teater semasa SMA;
o Sikap tegas dan cepat sesuai dengan kedisiplinan yang diterapkan sejak dini.
Semua kekuatan atau hal-hal yang baik wajib Saya pertahankan, bahkan harus
ditingkatkan.Disamping itu, sumber informasi sekarang jauh lebih berkembang dan cepat maka
Saya harus lebih cepat tanggap dalam mengelola informasi pendidikan terutama informasi
tentang keilmuannya bahkan pembelajarannya. Kelemahan yang Saya tulis dalam refleksi ini
menjadi tolok ukur bahwa Saya sebenarnya bukan Mahluk yang sempurna. Dari sekian banyak
kelemahan itu, Saya terpacu dan ingin terus memperbaiki guna mencapai keprofesionalisme
diri menjadi seorang guru yang sesuai diamanatkan Undang-Undang Republik Indonesia