PENGEMBANGAN KULKAS
PORTABLE MENGGUNAKAN REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK
OLEH:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
E. Manfaat Pengembangan......................................................................... 4
3. Thermoelektrik .............................................................................. 9
4. Freon ............................................................................................. 11
6. Heatsink......................................................................................... 13
D. Pertanyaam Penelitian.......................................................................... 19
A. Model Pengembangan.......................................................................... 20
ii
B. Prosedur Pengembangan ...................................................................... 22
D. Pengujian Sistem.................................................................................. 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat saat ini. Indonesia yang beriklim tropis, hampir di setiap rumah
tangga, sistem pendingin banyak digunakan adalah AC, Kulkas, Freezer dan
segar.
menyimpan berbagai jenis makanan agar lebih tahan lama dan tetap segar.
yang dapat merusak struktur lapisan O3 (ozon) jika terurai di udara. Upaya
adalah dengan mengganti bahan kimia lain yang tidak merugikan atau dengan
1
dengan energi listrik yang terjadi antara dua jenis logam yang berbeda. Efek
Peltier (Santosa, 2015). Penggunaan elemen peltier ini dapat dirancang dalam
suatu sistem yang dapat menggantikan sistem konvensional dan lebih ramah
lingkungan.
lapisan ozon semakin tipis dikarenakan zat ini saat dilepaskan di udara dapat
bereaksi dengan ozon. Ozon dibentuk oleh oksigen, rumus ozon adalah O3
namun karena bereaksi dengan freon maka lapisan ozon tersebut berubah
lapisan ozon di atmosfer bahkan hingga terdapat lubang ozon. Lubang inilah
bagi lapisan ozon. Kedua energi listrik yang digunakan tidak sebesar energi
2
B. Rumusan Masalah
thermoelektrik?
C. Tujuan Pengembangan
refrigerator thermoelektrik.
thermoelektrik.
3
E. Manfaat Pengembangan
1. Manfaat Teoritis
refrigerator thermoelektrik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
elektronika.
b. Bagi industri
c. Bagi jurusan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Definisi Pengembangan
manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau
ada. Produk yang dihasilkan dalam kegiatan pengembangan ini tidak harus
5
yang sudah ada sebelumnya bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk
baru.
.Gambar 2.1
Model Prototype (Sumber: Shalahuddin: 2015)
6
bagaimana sistem yang sedang berjalan untuk kemudian mengetahui
pengguna.
Pada tahap ini, Prototype dari sistem di uji coba oleh pelanggan
yang ada.
7
sebelumnya dari keluhan pelanggan atau pengguna. 3) Uji coba yakni:
pelanggan.
Analisis Kebutuhan
Pra Pengembangan
1. Analisis permasalahan
2. Analisis data penunjang
Perancangan
Evaluasi
Penerapan Validasi
Uji coba
Produk
Akhir
Gambar 2.4
Konsep Pengembangan kulkas portable menggunakan refrigerator
Thermoelektrik
8
3. Thermoelektrik
antara dua kawat dari jenis logam yang berbeda (misalnya, tembaga dan besi).
perbedaan suhu antara titik sambungan termokopel dan koneksinya pada alat
ukur.
saat ini adalah Bismuth Telluride (Bi2Te3). Thermo-Electric dibangun oleh dua
buah semikonduktor yang berbeda, satu tipe N dan yang lainnya tipe P. Bahan
9
dapat digunakan dalam situasi tertentu, namun Bismuth Telluride adalah bahan
perbedaan suhu maksimal 70oC antara sisi panas dan dinginnya. (Santosa,
2015)
sebagai berikut:
a. Tipe: TEC-12706
b. Dimensi: 40 x 40 x 3.9mm
d. Arus maksimal: 7A
Gambar 2.8
Thermoelektrik Peltier TEC-12706 (Sumber: google.com)
10
4. Freon
Freon atau refrigerant adalah senyawa kimia atau gas yang biasanya
dalam pendingin buatan, yaitu hidro chloro, fluoro dan carbon. Pada mesin
(chloro fluoro carbon) dan didominasi oleh R-12 dan R-22. Synthetic
refrigerant CFC seperti R-12 dan R-22 mempunyai efek negatif terhadap
antara lain CFC (Chloro fluoro carbon), dan jenis natural yang langsung
digunakan dari alam, perlu diketahui bahwa Freon tergolong zat yang
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 100 tahun dalam atmosfer
sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira – kira 15 tahun, CFC bergerak naik
dengan perlahan ke dalam stratosfer (10-50 km). Lapisan ozon secara efisien
menyaring semua sinar ultraviolet yang berbahaya dari sinar matahari dengan
melalui sinar UV-C ditangkap oleh oksigen). Lapisan Ozon adalah pelindung
11
terhadap radiasi UV-B yang berbahaya sehingga kerusakan pada ozon ini dapat
molekul ozon. Semakin tinggi kadar klorin senyawa, semakin lama akan
hampir 70% bahan kimia perusak ozon buatan manusia di atmosfer diukur
(Yusal, 2017)
Gambar 2.5
Freon (Sumber: google.com)
5. Heatsink
12
dingin yang dihasilkan thermoelektrik. Suhu dingin pada bagian heatsink
disebarkan oleh kipas agar udara dingin menyebar diseluruh ruangan kotak
dimana sisi ini sangat berpengaruh dalam kinerja kotak pedingin dan
pemanas.
semakin tebal akan semakin lama panas menjalar keseluruh bagian heatsink.
Bentuk Fin (sirip) sebaiknya yang berupa irisan langsung dari dasar HS, pada
Gambar 2.9
Heatsink (Sumber: google.com)
kotak pemanas dan pendingin ini menggunakan dua buah fan yang
ditempatkan ditengah sisi panas dan sisi dingin kotak. Spesifikasi fan untuk
mendinginkan heatsink yang baik yaitu ukuran fan besar dan putaran yang
tinggi. Kipas ini berfungsi membantu menjaga suhu komponen agar tetap
13
Kipas ini terdiri dari kumparan kawat tembaga yang menghasilkan
kabel kipas, maka kipas akan langsung merubah arus listrik menjadi medan
magnet yang dapat memutar kipas sesuai dengan arah aliran listrik. (Arifin,
2017)
Gambar 2.10
Kipas DC (Sumber: google.com)
7. Power Supply
merubah tegangannya dari AC jadi DC. Jadi arus listrik PLN yang bersifat
14
Power supply merupakan kata yang diadopsi dari bahasa inggris.
Catu Daya. Penampakan power supply bila dilihat luarnya adalah berupa
kotak berbentuk persegi, sedangkan dari dalam berupa papan induk dengan
dapat digunakan sebagai perangkat yang memasok energi listrik untuk satu
Gambar 2.7
Power Supply (Sumber: google.com)
8. Sensor Suhu
digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia
menjadi tegangan dan arus listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali dan
pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai
15
Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik
nilai masukan yang ada dapat diperoleh tegangan listrik keluaran yang
cukup besar.
keluaran sensor untuk mencapai nilai akhirnya pada nilai masukan yang
berubah secara mendadak. Sensor harus dapat berubah cepat bila nilai
Gambar 2.8
Pengukur suhu Digital (Sumber: google.com)
16
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
memiliki kesamaan dengan teknologi yang akan dibuat yaitu pemanfaatan sisi
yang akan dibuat yaitu portable dan pemanfaatan sisi pendinginan peltier.
Namun yang menjadi perbedaanya adalah pada penelitian ini membuat kulkas
C. Kerangka Pikir
aman dan nyaman sehingga bisa menciptakan kondisi yang ramah lingkungan
17
guna meminimalisir terjadinya pemanasan global, dilengkapi fitur input suara
Gambar 2.9
Bagan Kerangka Pikir
18
D. Pertanyaan Penelitian
refrigerator thermoelektrik?
thermoelektrik?
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Research and Development (R&D). R&D adalah sebuah proses atau langkah-
produk yang telah ada. Produk dalam konteks ini adalah tidak selalu berbentuk
tetapi bisa juga perangkat lunak (software) seperti program untuk pengolahan
20
Analisis Kebutuhan
Pra Pengembangan
3. Analisis permasalahan
4. Analisis data penunjang
Perancangan
Evaluasi
Validasi
Penerapan
Uji coba
Produk
Akhir
Gambar 3.1
Konsep Pengembangan Kulkas Portable Menggunakan Refrigerator
Thermoelektrik
21
B. Prosedur Pengembangan
Analisis Permasalahan
Tahap Pra
Pengembangan
Analisis Data Penunjang
Desain Produk
Belum
Validasi Ahli Layak Revisi
Tahap Penerapan
Layak
Belum Layak
Uji Coba Revisi
Layak
Gambar 3.2
Model Prosedural Pengembangan Kulkas portable Menggunakan refrigerator
Thermoelektrik
22
1. Tahap Pra Pengembangan
apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang layak. Tahap
dikembangkan.
Analisis Permasalahan
Gambar 3.3
Tahap Pra Pengembangan
2. Tahap Pengembangan
Peneliti akan membuat hal yang dibutuhkan. Tahap desain adalah tahap
thermoelektrik. Perancangan produk pada tahapan ini tidak lepas dari hasil
sistem. Pada tahap ini, beberapa hal yang dilakukakan seperti rancangan
23
awal (initial design), rancangan awal yang dimaksud adalah rancangan
seluruh sistem pendingin ruangan yang harus dikerjakan sebelum uji coba
produk, tahap ini dilakukan untuk membuat sistem sesuai dengan kerangka
Desain Produk
Sistem Pendingin
(hardware)
Gambar 3.4
Tahap Perancangan dan Pengembangan
3. Tahap Penerapan
validasi, uji coba dan revisi. Jika sistem pendingin ruangan yang dibuat
pendingin ruangan sesuai saran dari ahli. Pada tahap ini meliputi kegiatan
evaluasi yaitu validasi ahli, uji coba functionality dan revisi. Hasilnya akan
layak produk yang dikembangkan dan bagian mana yang masih lemah
langsung dengan mencoba satu-satu fitur dan komponen dari sistem oleh
24
peneliti untuk mereview hasil perancangan. Mengamati fungsi setiap
dilakukan dengan metode black box texting dimana penguji akan menilai
Dimana pada tahap ini dilakukan pengujian funcsionalty. pada uji coba
yaitu: seberapa valid dan praktis produk yang dikembangkan dan bagian
merangkum semua hasil uji coba produk yaitu uji coba funcionalty untuk
25
menentukan apakah sistem pendingin ruangan yang dibuat valid dan
C. Desain Pengembangan
1. Analisi Kebutuhan
refrigerator thermoelektrik:
dikembangkan.
c) Heatsink
26
d) Empat unit Kipas arus searah
a) Bluetooth
3. Desain
maupun proses yang terjadi pada produk yang dirancang. Desain tersebut
berikut:
a. Perancangan Alat
Gambar 3.7
Diagram Blok Sistem Pendingin Ruangan
27
b. Perancangan Perangkat Keras
Gambar 3.8
Rancangan Mekanik Pendingin Ruangan
suhu panas pada sistem. Pada bagian depan sistem terdapat sensor suhu
28
Adapun ilustrasi elektronika dari sistem alat di gambarkan di
bawah ini.
1. Thermoelektrik
pembuangan panas pada sisi panas. Apabila suhu panas sama dengan
suhu lingkungan, maka pada sisi dingin akan didapatkan suhu yang
berikut:
Modul
Heatsink Thermoelektrik
Gambar 3.11
Ilustrasi Thermolektrik
29
2. Sensor DHT11
dingin. Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan sensor suhu
Modul
Sensor
Suhu Thermoelektrik
Gambar 3.9
Ilustrasi Sensor suhu
D. Pengujian Sistem
catu daya yang dibutuhkan untuk bekerja, pin yang diperuntukan sebagai
masukan dan keluaran pada komponen yang digunakan. Pengujian ini untuk
30
b. Pengujian sistem pendingin modul thermoelektrik peltier TEC-12706.
pendingin. Dalam pengujian ini, aspek yang diuji berupa proses seberapa
3. Pengujian Functionality
Tabel 3.2
Instrumen Functionality
Requirement Hasil
No Butir uji
Yang diuji Ya Tidak
1 Hardware Apakah Sensor suhu dapat
mengukur suhu
2 Hardware Apakah Thermoelektrik
peltier TEC-12706 dapat
mengkonversi panas ke
dingin
3 Hardware Apakah kipas DC dapat
berputar
4 Hardware Apakah kulkas dapat
mendinginkan makanan
dan minuman dalam
kulkas
5 Hardware Apakah power supply
dapat menurunkan
tegangan 220 VAC
menjadi 12 VDC
31
E. Subjek dan Objek Penelitian
1. Objek Penelitian
refrigerator thermoelektrik.
2. Subjek Penelitian
mana objek (variabel) berada atau melekat, jika bicara tentang subjek
penelitian berbicara tentang unit analisis, yakni subjek yang menjadi pusat
perhatian atau sasaran peneliti. Pada data kualitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Data kualitatif dapat
subjek dalam penelitian ini adalah validasi ahli yaitu uji coba Functionality.
32
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi.
langsung terhadap objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, observasi yang
dilakukan adalah observasi non partisipasi, yaitu pengamat tidak ikut serta
2016).
penelitian ini pula, peneliti tidak harus memiliki seorang partisipan atau
33
Tabel 3.4
Instrumen Pengukuran
2. Kusioner
dilakukan untuk melakukan uji sistem dan uji validasi oleh ahli mekanik
input yang akan diuji, kondisi yang harus dieksekusi dan hasil yang
diharapkan.
34
Data-data yang dianalisis disajikan dalam bentuk tabel. Pada sistem ini
pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya/tidak,
dapat dibuat dalam bentuk checklist dengan skor tinggi satu dan skor rendah
nol.
Tabel. 3.5
Konversi skor skala Guttman
deskriptif dimana:
100% dan memiliki interperensi sangat baik maka dinyatakan bahwa alat
layak. Tetapi jika alat tidak mendapat nilai 100% maka harus dilakukan
35
DAFTAR PUSTAKA
36
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Terang. (2016). Analisa Kinerja Sistem Pendingin Peltier yang Menggunakan Sel
PV dengan Sumber Energi Radiasi Matahari. Jurnal Energi dan
Mnufaktur, Vol. 9, No. 2,.
Yusal, Y. (2017). Tinjuan Etika Terhadap Penggunaan Freon Untuk Mesin
Pendingin Dalam Filsafat Ilmu. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan
Riset Ilmiah, Vol. 1 No. 1.
37