Disusun oleh :
SARIF FAQIH
(NIM. 1625040013)
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah- Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Pembelajaran Mikro yang berjudul “KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR“.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi kita Muhammad
SAW, keluarga dan sahabat – sahabatnya yang telah membimbing umat manusia
dari alam jahiliyah menuju alam islamiyah.
Dengan terselesainya makalah ini tak lupa penulis menyampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa informasi,
pengarahan maupun petunjuk yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga
karya tulis ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini mempunyai banyak
kekurangan dalam hal pembuatan makalah, sehingga masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang
membangun, sehingga dapat memperbaiki makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi keterampilan dasar mengajar...........................................................2
B. Macam-macam keterampilan dasar mengajar...............................................3
C. Tujuan dan manfaat keterampilan dasar mengajar........................................24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................25
B. Saran..............................................................................................................26
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami
suatu peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-faktor
penunjang misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang
memadai di setiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor pendidik atau kinerja
guru. Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu
pendidikan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat juga mempengaruhi
perkembangan pendidikan.
Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi,
dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau
lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam
mengembangkan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar
adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan
terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan
pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar mengajar ini perlu dikuasi
oleh semua guru.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan membahas mengenai
keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan dapat memahani dan memiliki
kemampuan untuk menerapkan keterampilan dasar mengajar tersebut secara utuh
dan terintegrasi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajarannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi keterampilan dasar mengajar?
2. Apa macam-macam keterampilan dasar mengajar?
3. Bagaimana tujuan dan manfaat keterampilan dasar mengajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memaparkan definisi keterampilan dasar mengajar.
2. Untuk memaparkan macam-macam keterampilan dasar mengajar.
3. Untuk memaparkan tujuan dan manfaat keterampilan dasar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keterampilan Dasar Mengajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan
untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan mengajar adalah melatih. DeQueliy dan
Gazali mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang
dengan cara paling singkat dan tepat. Definisi yang modern di Negara-negara
yang sudah maju bahwa “teaching is the guidance of learning”, mengajar adalah
bimbingan kepada siswa dalam proses belajar.
Alvin W.Howard berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas untuk
mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau
mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan
knowledge.
Jadi dapat disimpulkan keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah
kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional
behaviors) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar
dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional.
Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa
keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh
tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh
seorang tenaga pengajar, yaitu:
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach).
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya( how to teach).
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara
membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan
dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar
memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar
proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas
seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.
B. Macam-Macam Ketrampilan Dasar Mengajar
Menurut Turney terdapat 8 keterampilan mengajar/membelajarkan yang sangat
berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:
1. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi,
termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan
hasil pembelajaran, yang sekaligus merupakan bagian dari keberhasilan dalam
pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas.
Melalui keterampilan bertanya guru mampu mendeteksi hambatan proses
berpikir di kalangan siswa dan sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar di kalangan siswa. Dengan demikian, guru dapat mengembangkan
pengelolaan kelas dan sekaligus pengelolaan instruksional menjadi lebih efektif.
Selanjutnya dengan kemampuan mendengarkan guna dapat menarik simpati dan
empati di kalangan siswa sehingga kepercayaan siswa terhadap guru meningkat
yang pada akhirnya kualitas proses pembelajaran dapat lebih di tingkatkan.
a. Macam-macam Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Keterampilan bertanya dasar : mempunyai beberapa komponen yang perlu
diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Keterampilan bertanya
dasar terdiri atas 7 komponen. Ketujuh komponen-komponen itu ialah sebagai
berikut:
a) Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat. Hal ini bertujuan agar pertanyaan
yang diberikan guru mudah dipahami oleh siswa.
b) Pemberian acuan, acuan dapat diberikan pada awal pertanyaan maupun sewaktu-
waktu saat guru akan memberikan pertanyaan. Acuan tersebut berupa informasi
yang perlu diketahui siswa. Hal ini bertujuan sebagai pedoman bagi siswa dalam
menjawab pertanyaan.
c) Pemusatan, yaitu memfokuskan perhatian siswa agar terpusat pada inti masalah
tertentu sesuai dengan pertanyaan.
d) Pemindahan giliran, siswa pertama memberikan jawaban, kemudian guru
meminta siswa kedua melengkapi jawaban siswa pertama, lalu siswa ketiga dan
seterusnya. Hal ini dapat mendorong siswa untuk selalu memperhatikan jawaban
yang diberikan temannya serta meningkatkan interaksi antarsiswa.
e) Penyebaran, berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan guru. Guru menunjukkan pertanyaan kepada seluruh siswa kemudian
menyebarkan pertanyaan secara acak sehingga semua siswa siap untuk mendapat
giliran.
f) Pemberian waktu berpikir, guru mengajukan pertanyaan kemudian menunggu
beberapa saat untuk siswa berpikir bar kemudian meminta atau menunjuk siswa
untuk menjawab pertanyaan.
g) Pemberian tuntunan, agar siswa yang tidak bisa menjawab atau siswa yang bisa
menjawab namun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan setelah memperoleh
tuntunan dari guru siswa tersebut akan mampu memberikan jawaban yang
diharapkan.
2) Ketrampilan bertanya lanjut : lanjutan dari bertanya dasar yang mengutamakan
usaha pengembangan kemampuan berfikir siswa. Komponen keterampilan
bertanya lanjut terdiri dari:
a) Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan, guru diharapkan
memberikan pertanyaan yang bersifat pemahaman, aplikasi (penerapan), alalisis
dan sintesis, evaluasi, dan kreasi. Pertanyaan yang bersifat ingatan hendaknya
dibatasi sesuai dengan sifat materi dan karakteristik siswa.
b) Pengaturan urutan pertanyaan, agar kemampuan berpikir siswa dapat berkembang
secara baik dan wajar. Pertanyaan pada tingkat tertentu hendaknya dimantapkan,
kemudian beralih ke tingkat pertanyaan yang lebih tinggi. Hal itu dikarenakan
agar tidak membingungkan siswa dan tidak menghambat perkembangan
kemampuan berpikir siswa.
c) Penggunaan pertanyaan pelacak, hal ini bertujuan agar guru dapat membimbing
siswa untuk mengembangkan jawabannya.
d) Peningkatan terjadinya interaksi, merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan
keterlibatan mental intelektual siswa secara maksimal.
b. Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan
1) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
2) Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
3) Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
4) Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
6) Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi.
7) Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
8) Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar.
c. Prinsip Penggunaan Keterampilan Bertanya
Dalam menerapkan keterampilan bertanya, guru hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan atau hal-hal yang mempengaruhi
keefektifan pertanyaan sebagai berikut:
1) Kehangatan dan keantusiasan
Pertanyaan hendaknya diajukan dengan penuh keantusiasan dan kehangatan
karena hal ini akan mempengaruhi kesungguhan siswa dalam menjawab
pertanyaan.
2) Menghindari kebiasaan-kebiasaan berikut:
a) Mengulangi pertanyaan sendiri
Mengulangi pertanyaan sendiri akan membuat siswa tidak memperhatikan
pertanyaan pertama sehingga menurunkan perhatian dan partisipasi siswa.
b) Mengulangi jawaban siswa
Mengulangi jawaban siswa yang bertujuan untuk memberikan penguatan
sangat baik dilakukan oleh guru. Namun, jika guru terbiasa mengulangi jawaban
siswa maka siswa lain tidak akan mendengarkan jawaban temannya karena
jawabannya akan diulangi oleh guru.
c) Menjawab pertanyaan sendiri
Guru cenderung menjawab sendiri pertanyaannya kalau siswa tidak ada yang
memberikan jawaban. Kebiasaan ini tidak baik karena dapat membuat siswa
frustasi dan malas berpikir
d) Mengajukan pertanyaan yang memancing jawaban serentak
Sebagai satu selingan, guru kadang-kadang mengajukan pertanyaan yang
memancing jawaban serentak sehingga kelas menjadi hidup. Namun, kalau hal ini
dibiasakan maka akan menurunkan fungsi pertanyaan karena guru tidak tahu siapa
yang menjawab dan siswa malas berpikir karena guru tidak meminta jawaban
perorangan. Untuk menghindari kebiasaan ini, guru hendaknya menyusun
pertanyaan secara baik dengan tingkat kesukaran yang sesuai sehingga siswa tidak
mungkin menjawabnya secara serentak.
e) Mengajukan pertanyaan ganda
Pertanyaan yang diberikan oleh guru secara ganda dapat menyebabkan siswa
menjadi frustasi karena banyaknya pertanyaan dan pertanyaan-pertanyaan itu
dijadikan menjadi satu pertanyaan. Guru hendaknya memecah pertanyaan menjadi
beberapa pertanyaan sehingga siswa yang kurang mampu berpikir dapat
memikirkan jawaban dengan tenang dan tidak menjadi frustasi.
f) Menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan
Guru kadang-kadang cenderung menunjuk siswa tertentu untuk menjawab
pertanyaan yang akan diajukannya. Hal ini sebaiknya dihindari karena dapat
membuat siswa lain tidak memperhatikan pertanyaan guru. Sebaiknya guru
mengajukan pertanyakan ke seluruh siswa, menunggu sejenak, kemudian baru
menunjuk siswa tertentu untuk menjawabnya.
3) Memberikan waktu berpikir
Pada pertanyaan tingkat lanjut, waktu berpikir yang dberikan hendaknya lebih
lama dari waktu berpikir yang diberikan ketika menerapkan keterampilan bertanya
dasar. Hal ini sangat perlu diperhatikan karena siswa memerlukan waktu yang
cukup untuk berpikir dan menyusun jawabannya.
4) Mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan
Pertanyaan-pertanyaan pokok yang akan diajukan oleh guru hendaknya
disiapkan secara cermat sehingga urutan tingkat kesukaran pertanyaan dapat
disusun lebih dahulu dan materi pelajaran dapat dicakup secara tuntas.
5) Menilai pertanyaan yang telah diajukan
Pertanyaan-pertanyaan pokok hendaknya dinilai oleh guru setelah pelajaran
berlangsung sehingga ketepatan jumlah pertanyaan, tingkat kesukaran, kualitas
pertanyaan dalam mengembangkan kemampuan berpikir, dan cakupan materinya
dapat diketahui dengan jelas.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan keterampilan bertanya
tersebut, diharap guru akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa
serta meningkatkan keterlibatan mental intelektual siswa melalui pertanyaan-
pertanyaan yang diajukannya.
Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
http://aulia-kesenangan.blogspot.com/2016/09/makalah-keterampilan-dasar mengajar.html
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/9588/8-Keterampilan-Dasar-Mengajar-ini-
Yang-Harus-Dikuasai-Guru