Anda di halaman 1dari 8

Nama : Tobias Valentino Febian

NIM : PO.62.20.1.18.037

Resume materi 1 (satu). Senin, 13 April 2020

Pengertian Antropologi

Antropologi dari bhs Yunani anthropos dan logos. Anthropos (manusia) dan logos
(ilmu), jadi antropologi adalah:

Ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku,
keanekaragaman, dan lain sebagainya.

Koentjaraningrat: Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada


umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan.

William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

David Hunter: anthropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia.

Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu anak turunan Antropologi :

Antropologi Fisik

1. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia
dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan
mengamati ciri-ciri fisik.

Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Anak Turunan Antropologi :

Antropologi Budaya

1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan


budaya manusia mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada
di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam
kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan
individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan
berpegang pada konsep psikologi.
Resume materi 2 (dua). Senin, 13 April 2020

Pengertian Antropologi Kesehatan

Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi sosial dan kebudayaan


yang mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi masalah-masalah
kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan masalah terkait lainnya.

Solita Sarwono: adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan
masyarakat tentang penyakit dan kesehatan.

Weaver, (1968), adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai aspek dari
kesehatan dan penyakit.

Fabrega (1972) : adalah studi yang menjelaskan: berbagai faktor, mekanisme dan proses
yang memainkan peranan didalam atau mempengaruhi cara-cara dimana individu2
& kelompok2 terkena oleh atau berespons terhadap sakit dan penyakit dan juga mempelajari
masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan terhadap pola-pola tingkah laku.

Foster dan Anderson (1978) adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi
antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan
penyakit pada manusia.

Kesimpulannya antropologi kesehatan adalah studi tentang kesehatan manusia


berupa pencegahan, pengobatan dan penyembuhan penyakit baik masa lalu maupun masa
kini yang berhubungan dengan kultural dan biologis dan melibatkan berbagai macam disiplin
ilmu (interdisipliner).

Antropologi kesehatan mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang


berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya baik sakit yang berhubungan
dengan kepercayaan (misfortunes), kekuatan supranatural/penyihir, penyembuhan penyakit.

Tugas utama ahli antropologi kesehatan adalah bagaimana individu di masyarakat


mempunyai persepsi dan beraksi terhadap ill dan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang
akan dipilih, untuk mengetahui mengenai budaya dan keadaaan sosial di komunitas tempat
tinggal.

Ruang Lingkup Kajian Antropologi Kesehatan

Menurut Foster/Anderson, Antropologi kesehatan mengkaji masalah-masalah


kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial
budaya.

Kutup biologi yang dimaksud Foster/Anderson adalah:

1. Pertumbuhan dan perkembangan manusia,


2. Peranan penyakit dalam evolusi manusia,
3. Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba).

Kutup sosial-budaya meliputi:

1. Sistem medis tradisional (etnomedisin),


2. Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka,
3. Tingkah laku sakit,
4. Hubungan antara dokter pasien,
5. Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada masyarakat
tradisional

Sumbangan Antropologi Terhadap Ilmu Kesehatan

Menurut Foster dan Anderson ada empat hal utama:

1. Perspektif Antropologi

Terdapat dua konsep dalam perspektif antropologi bagi ilmu kesehatan

a) Pendekatan Holistik, pendekatan ini memahami gejala sebagai suatu sistem.


Pendekatan ini dimana suatu pranata tidak dapat dipelajari sendiri-sendiri
lepas dari hubungannya dengan pranata lain dalam keseluruhan sistem.
b) Relativisme Budaya, Standar penilaian budaya itu relative, suatu aktivitas
budaya yang oleh pendukungnya dinilai baik, pantas dilakukan mungkin saja
nilainya tidak baik dan tidak pantas bagi masyarakat lainnya.
2. Perubahan: Proses dan Persepsi (Perubahan Terencana)
Suatu perubahan terencana akan berhasil apabila perencanan program bertolak
dari konsep budaya. Bertolak dari itu, perencanaan program pembaharuan kesehatan
dalam upaya mengubah perilaku kesehatan tidak hanya memfokuskan diri pada hal
yang tampak, tetapi seharusnya pada aspek psiko-budaya
3. Metodologi Penelitian
Ahli antropologi menawarkan suatu metose penelitian yang longgar tetapi
efektif untuk menggali serangkaian masalah teoretik dan praktis yang dihadapi dalam
berbagai program kesehatan.
4. Premis
Premis atau asumsi atau dalil yang mendasari atau dijadikan pedoman individu
atau kelompok dalam memilih alternatif tindakan. Premis-premis tersebut memainkan
peranan dalam menentukan tindakan individu dan kelompok.

Kegunaan Antropologi Kesehatan

Antropologi mempunyai pandangan ttg pentingnya pendekatan budaya. Budaya


merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat & bagaimana cara memandang
dunia, bgm mengungkapkan emosionalnya, & bagaimana berhubungan dgn org lain,
kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan
dari suatu generasi ke generasi selanjutnya dengan cara menggunakan simbol, bahasa, seni, &
ritual yg dilakukan dalam perwujudan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, hal2 tersebut
tentunya akan mempengaruhi status kesehatan masy & pola pelayanan kesehatan yg ada di
masyarakat .
Resume materi 3 (tiga). Selasa, 14 April 2020

Proses Sosial & Interaksi sosial

Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan
bersama, misalnya, pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan
ekonomi, ekonomi dan hukum, dan seterusnya.

AGEN SOSIALISASI

Siapa yang melaksanakan proses sosialisasi? Dalam sosiologi kita berbicara mengenai
agen-agen sosialisasi {agents of socialization)—pihak yang melaksanakan sosialisasi.

Fuller dan Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan empat agen sosialisasi utama:


keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan. Meskipun klasifikasi ini
dibuat untuk masyarakat Amerika, namun dapat diterapkan pula pada masyarakat kita.

Keluarga

Pada awal kehidupan manusia biasanya agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan
saudara kandung. Pada masyarakat yang mengenal sistem keluarga luas (Extended family)
agen sosialisasi bisa berjumlah lebih banyak dan dapat mencakup pula nenek, kakek, paman,
bibi dan sebagainya atau pada sistem penitipan anak dalam kedua orang tua bekerja,
sosialisasi terhadap anak dibawah usia lima tahun mungkin dilakukan pula oleh orang lain
yang sama sekali bukan kerabat seperti tetangga, baby sister, pekerja sosial, petugas tempat
penitipan anak dan sebagainya.

Arti penting agen sosialisasi pertama pun terletak pada pentingnya kemampuan yang
diajarkan pada tahap ini. Untuk dapat berinteraksi dengan significant others pada tahap ini
seorang bayi belajar berkomunikasi secara verbal dan nonverbal; ia mulai berkomunikasi
bukan saja melalui pendengaran dan penglihatan tetapi juga melalui pancaindra lain, terutama
sentuhan fisik.

Teman Bermain

Setelah mulai dapat bepergian, seorang anak memperoleh agen sosialisasi lain: teman
bermain, baik yang terdiri atas kerabat maupun tetangga dan teman sekolah. Di sini seorang
anak mempelajari berbagai kemampuan baru.

Pada tahap inilah seorang anak memasuki game stage— mempelajari aturan yang mengatur
peran orang yang kedudukannya sederajat. Dalam kelompok bermain pulalah seorang anak
mulai belajar nilai-nilai keadilan.

Sekolah

Agen sosialisasi berikut—tentunya dalam masyarakat yang telah mengenalnya—


adalah sistem pendidikan formal. Pendidikan formal mempersiapkannya untuk penguasaan
peran-peran baru di kemudian hari, di kala seseorang tidak tergantung lagi Menurut Dreeben
di sekolah seorang anak harus belajar untuk mandiri. Kalau di rumah seorang anak dapat
mengharapkan bantuan orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, maka di
sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung
jawab. Ketergantungan pada orang tua yang dijumpai di rumah tidak terdapat di sekolah;
guru menuntut kemandirian dan tanggung jawab pribadi bagi tugas-tugas sekolah. Aturan
kedua yang dipelajari anak melibat prestasi. Aturan ketiga yang dipelajari anak ialah aturan
mengenal universalisme. setiap siswa mendapat perlakuan sama.

Media Massa

Light, Keller dan Calhoun (1989) mengemukakan bahwa media cetak (surat kabar,
majalah) maupun elektronik (radio, televisi, film, internet) merupakan bentuk komunikasi
yang menjangkau sejumlah besar orang.

INTERAKSI SOSIAL SEBAGAI FAKTOR UTAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses
sosial), oleh karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas
sosial. . Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia,
maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Mereka saling menegur,
berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas
semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial.

Faktor yg mempengaruhi interaksi sosial.

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain,
faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-
sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.

Faktor imitasi, mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial.
Salah-satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin pula
mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif di mana misalnya, yang ditiru adalah
tindakan-tindakan yang menyimpang. Kecuali daripada itu, imitasi juga dapat mele-mahkan
atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi seseorang.

Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap
yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Jadi proses ini sebenarnya
hampir sama dengan imitasi akan tetapi titik-tolaknya berbeda. Berlangsungnya sugesti dapat
terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi, hal mana menghambat daya
berpikirnya secara rasional.

Faktor Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-


keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya
lebih mendalam daripada imitasi, oleh karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas
dasar proses ini. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya (secara tidak sadar),
maupun dengan disengaja oleh karena seringkali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal
tertentu di dalam proses kehidupannya.

Faktor simpati sebenarnya merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada
pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun
dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk
bekerja sama dengannya.

Syarat terjadinya interaksi sosial

Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat,
yaitu:

1. adanya kontak sosial (social-contact),

2. adanya komunikasi.

Kontak sosial (social-contact),

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu:

1. Antara orang perorangan,

misalnya apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam eluarganya.


Proses demikian terjadi melalui sosialisasi yaitu suatu proses, di mana anggota masyarakat
yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota.

2. Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya,

Misalnya apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindak-annya berlawanan


dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memaksa anggota-
anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.

3. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya. Umpamanya, dua
partai politik mengadakan kerja sama untuk me-ngalahkan partai politik yang ketiga di dalam
pemilihan umum. Atau apabila dua buah perusahaan bangunan mengadakan suatu kontrak
untuk membuat jalan raya, jembatan dan seterusnya di suatu wilayah yang baru dibuka.

Komunikasi

Arti terpenting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada
perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-
perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan
kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain
tersebut. Dengan demikian apabila dihubungkan dengan interaksi sosial, kontak tanpa komunikasi,
tidak mempunyai arti apa. Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi pelbagai macam penaf-
siran terhadap tingkah-laku orang lain. Seulas senyum, misalnya, dapat ditafsirkan sebagai keramah-
tamahan, sikap bersahabat atau bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukkan
kemenangan.

Anda mungkin juga menyukai