Anda di halaman 1dari 2

I.

Edukasi
Kontrol rutin untuk memantau perbaikan klinis dan efek samping pengobatan.
Menjelaskan rute penularan histoplasmosis yang disebabkan oleh fungus dalam
kotoran burung atau kelelawar yang dapat terhirup melalui pernafasan.
Menghindari kontak dengan burung atau kelelawar. A1 (ref a)

II. Prognosis
Kutaneus histoplasmosis primer dapat terjadi tetapi sangat jarang disebabkan
oleh inokulasi langsung organisme ke kulit (mis, tenaga kesehatan lab), memiliki
prognosis yang berbeda dibanding dengan pasien imunokompromais.
Pasien yang terinfeksi HIV dengan histoplasmosis diseminata yang datang
dengan gangguan pernapasan atau ginjak berat dan / atau fungemia memiliki
prognosis buruk. Angka mortalitas meningkat 32 % di banding infeksi
oportunistik lain yaitu 14 %. Histoplasmosis diseminata merupakan penyebab
mortalitas penting pada daerah dengan keterbatasan sumber daya, atau pada
kasus HIV stadium lanjut yang tidak diobati antiretroviral. A1 (ref b, c, d, e)
Inisiasi terapi memerlukan studi faktor prognostik sebagai kriteria dalam
memandu dalam memberikan terapi lini pertama antara Amphotericin B atau
Itraconazole. A1 (ref c)
Penanda laboratorium yang dikaitkan dengan hasil klinis buruk termasuk
peningkatan laktal dehidrogenase > 2 kali, peningkatan kreatinin,
trombositopenia <100.000/mm3 A1 (ref d)

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

Kepustakaan bagian Sissy

A. Wheat LJ, Conolly-Strringfield PA, Bake RL, Curfman MF, Eads ME, et al.
Disseminated histoplasmosis in the acquired immune deficiency
syndrome: clinical findings, diagnosis and treatment, and review of the
literature. Medicine (Baltimore) 1990;69(6):361
B. Couppie P, Aznar C, Carme B, Nacher M, American histoplasmosis in
developing countries with a special focus on patients with HIV: diagnosis
treatment and prognosis. Curr Opin Infect Dis 2006; 19:443
C. Huber F, Nacher M, Aznar C, et al. AIDS related Histoplasma capsulatum
var capsulatum infection: 25 years experience of French Guaina. AIDS
2008: 22:1047
D. Bradley JW, Sankara IR, Rodriguez JM, et al. Histoplasmosis in HIV
infected patients in a southern regional medical center: poor prognosis in
the era of highly active antiretroviral therapy. Diagn Microbiol Infect Dis
2008: 62: 151
E. Daher EF, Silva GB Jr, Barros FA, et al. Clinical and laboratory features of
disseminated histoplasmosis in HIV patients from Brazil. Trop Med Health
2007: 12:1108
III. Bagan Alur
Spesimen sputum: yeast like
Pasien dengan gambaran klinis dan cells. Spesimen darah tepi,
gejala sumsum tulang, biopsi. Kultur.
suspek histoplasmosis, ditunjang Konfirmasi DNA Probe.
pemeriksaan laboratorium, biopsi
Serologi antigen Histoplasma.
spesimen kulit
PCR

Tidak
Ya

Diagnosis banding
Histoplasmosis
lainnya

Medikamentosa
 Itraconazole (lokal /
diseminata ringan, terapi
supresif)
 Amphotericin B intravena
pada kasus diseminata berat

Anda mungkin juga menyukai