Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS DATA KATEGORIK


“Uji Tanda Sampel Tunggal”

Dosen pengajar :

Djoni Hatidja,S.Si,M.Si

Disusun Oleh :

Fiqih Syaukani Belenehu


17101103019

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Uji Tanda
sampel tunggal” ini.
Dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini, terutama kepada orang tua yang telah memberikan kasih dan sayangnya serta
supportnya juga kepada teman-teman yang turut ikut membantu dalam pembuatan
makalah ini dan juga kepada penulis blog/website yang telah penulis copy beberapa
ilmunya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan di dalamnya dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis berharap
adanya saran atau kritikan untuk memperbaiki kesalahan dalam penulisan laporan ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dalam rangka
menambah wawasan.

Manado,28 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan....................................................................................................... 1
BAB II. DASAR TEORI............................................................................................ 2
2.1 Uji Tanda Satu Sampel.............................................................................. 2
BAB III. PEMBAHASAN.......................................................................................... 4
3.1 Contoh Soal ............................................................................................. 4
BAB IV. PENUTUP.................................................................................................... 7
4.1 Kesimpulan............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ iv
LAMPIRAN ............................................................................................................... v

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Statistika Non Parametik atau disebut juga statistika bebas sebaran. Uji Statistik Non-
Parametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsiasumsi mengenai
sebaran data populasinya (belum diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi
normal). Oleh karenanya statistik ini juga dikemukakan sebagai statistik bebas sebaran
(tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Dari segi
data, pada dasarnya data berjumlah kecil, yakni kurang dari 30 data.
Kelebihan uji non parametrik diantaranya perhitungan sederhana dan cepat, data dapat
berupa data kualitatif (nominal atau ordinal), dan distribusi data tidak harus normal.
Sedangkan kelemahan uji non parametrik yaitun statistik non parametrik terkadang
mengabaikan beberapa informasi tertentu. Uji tanda (sign test) merupakan uji statistika
non parametrik yang sederhana dan merupakan uji non parametrik yang paling awal
digunakan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini yakni sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Uji Tanda?
2. Bagaimana penerapan Uji Tanda?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami tentang Statistika non parametrik yakni Uji Tanda sampel Tunggal.

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Uji Tanda


Uji tanda (sign test) merupakan uji statistika non parametrik yang sederhana dan
merupakan uji non parametrik yang paling awal digunakan. Dinamakan “Uji Tanda karena
hasil pengamatan berdasarkan atas tanda (positif atau negative) yang dapat dilakukan satu
sampel dan dua sapel berpasangan. Uji tanda digunakan untuk melihat adanya perbedaan
antara dua kondisi (sebelum dan sesudah perlakuan) tanpa melihat besarnya perbedaan
yang terjadi. Misalkan ada kondisi A kita berikan perlakuan sehingga menjadi kondisi B,
di sana kita akan melihat apakah terdapat perbedaan di dua kondisi tersebut, apakah
menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk.

Hipotesis-hipotesis

Hipotesis Nol : Tidak ada perbedaan antara kondisi A dan B


Hipotesis Alternatif : Ada perbedaan antara kondisi A dan B
A. Dua Sisi (Kondisi B sama/tidak ada perbedaan dengan kondisi A)
H0 : M = M0
H1 : M ≠ M0
B. Satu Sisi (Kondisi B lebih baik atau lebih buruk dari kondisi A)
H0 : M = M0 atau M ≤ M0
H1 : M > M0
C. Satu Sisi (Kondisi B lebih baik atau lebih buruk dari kondisi A)
H0 : M = M0 atau M ≥ M0
H1 : M < M0

Taraf Nyata (α)

Statistik Uji
1. Hitung Xi – M0 dengan i = 1, 2, 3, . . . , n
2. Beri tanda plus “+” untuk : Xi – M0 > 0,
Beri tanda minus “-” untuk : Xi – M0 < 0, dan
Beri tanda nol “0” untuk : Xi – M0 = 0

2
3. Hitung jumlah tanda plus (T+), jumlah tanda minus (T-) dan jumlah tanda nol (T 0).
Jika terdapat T0 , maka banyaknya data (n) dikurangi T0 .
a. Sampel kecil (n≤25), gunakan table distribusi binomial.
b. Sampel besar (n≥25), gunakan distribusi normal.
(T ±0,5 )−0,5 n ( T ± 0,5 ) −0,5 n
Z= atau Z =
√ n 0,5(1−0,5) 0,5 √ n
T + 0,5 digunakan jika T lebih kecil dari n/2 dan T - 0,5 digunakan jika T
lebih besar dari n/2.
4. Untuk Hipotesis A (dua sisi) : Tentukan T dari T+ atau T- yang terkecil.
Untuk Hipotesis B (satu sisi) : Tentukan T dari T- , jadi T = T-
Untuk Hipotesis C (satu sisi) : Tentukan T dari T+ , jadi T = T+
5. Hitung/tentukan nilai P(K ≤ T | n, 0,50) berdasarkan Tabel Distribusi Peluang
Binomial atau Hitung Z dan Z table berdasarkan distribusi normal. Banyaknya n
tergantung pada T0 , lihat langkah 3.

Kriteria Pengujian
• Distribusi probabilitas pensampelan adalah distribusi probabilitas binomial
• Untuk n cukup besar, distribusi probabilitas pensampelan dapat didekatkan
ke distribusi probabilitas normal

Kaidah Pengambilan Keputusan


Untuk A (Dua Sisi) :
Tolaklah H0 , jika P(K ≤ T | n, 0,50) sama atau lebih kecil dari α /2.
Untuk B (Satu Sisi) :
Tolaklah H0 , jika P(K ≤ T | n, 0,50) sama atau lebih kecil dari α.
Untuk C (Satu Sisi) :
Tolaklah H0 , jika P(K ≤ T | n, 0,50) sama atau lebih kecil dari α.

atau,

Jika |Zhit|  < |Ztabel|, maka terima H0


Jika |Zhit|  ≥ |Ztabel|, maka tolak H0 alias terima H1

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Contoh Soal


1. Dalam suatu studi tentang waktu transit miokardia telah mengukur waktu transit
yang teramati pada sejumlah subjek dengan arteri koroner kanan yang secara
angiografik normal. Median waktu transit yang teramati untuk kelompok ini adalah
3,50 detik. Misalkan sebuah riset lain mengulang prosedur tersebut menggunakan
sampel yang terdiri atas 11 orang pasien dengan arteri koroner kanan jelas
tersumbat dan hasil yang diperoleh tampak seperti dalam Tabel 1. Dapatkah tim
yang kedua ini menyimpulkan, pada taraf nyata 0,05 bahwa median waktu transit
yang teramati dalam populasi yang sampelnya telah diambil itu berbeda dari 3,50?
(p = 0,50)

Tabel 1
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Transit time 1,8 3,3 5,65 2,2 3,5 3,5 2,7 3,25 3,1 2,7 3
(detik) 5 5

2. Diperoleh informasi bahwa obat A sebagai anti nyeri mempunyai median (M 0)


penyembuhan 8 jam. Bila obat A dikombinasikan dengan obat C apakah dapat
mepercepat waktu penyembuhan? Untuk mengetahui hal tersebut maka kombnasi
obat A dan C diberikan pada 11 orang. Gunakan taraf nyata 0,05.
Tabel 2
Contoh ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Waktu
6 7 8 9 10 10 10 11 11 12 12
penyembuhan

3.2. Penyelesaian
1. Soal no.1
Hipotesis :
H0 : M = 3,50
H1 : M ≠ 3,50

Taraf Nyata : α = 0,05 ; α/2 = 0,025

4
Statistik Uji :
1. Tabel Perhitungan Uji Tanda, sebagai berikut :
Tabel 1.1 Perhitungan uji Tanda untuk Contoh Soal 3.1
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Transit
1,8 3,3 5,65 2,25 2,5 3,5 2,75 3,25 3,1 2,7 3
time
Median 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
 Xi – M0 -1,7 -0,2 2,15 -1,3 -1 0 -0,8 -0,3 -0,4 -0,8 -0,5
Tanda - - + - - 0 - - - - -

2. Dari Tabel 1.1 Perhitungan Uji Tanda dapat diperoleh bahwa : T+ = 1 , T- = 9 dan T0 =
1
3. Karena hipotesisnya dua sisi, maka nilai T ditentukan oleh T+ dan T- terkecil.
Karena T+ (= 1) lebih kecil daripada T- (= 9), maka T = T+ = 1
4. Karena T0 = 1, maka banyaknya data (n = 11) berkurang T0 = 1, sehingga menjadi n =
10.
5. Berdasarkan dari Tabel 1.1. Distribusi Peluang Binomial untuk n = 10 dan p = 0,50
diperoleh :

P(K ≤ T | n, 0,50) = P(K ≤ 1 | 10, 0,50) = 0,0108


(dilihat pada table distribusi peluang binomial)

Keputusan:
Karena P(K ≤ 1 | 10, 0,50) = 0,0108 lebih kecil dari α/2 = 0,025, maka H0 ditolak.

Kesimpulan:
Bahwa tim yang kedua dapat menyimpulkan bahwa median waktu transit yang teramati
dalam populasi yang sampelnya telah diambil itu berbeda dari 3,50 , pada taraf nyata 0,05.

2.Soal no. 2
Hipotesis :
H0 : M = 8 atau M ≥ 8
H1 : M ¿ 8

Taraf Nyata : α = 0,05 ; α /2 = 0,025

Statistik Uji :
1. Tabel Perhitungan Uji Tanda, sebagai berikut :
Tabel 2.1 Perhitungan Uji Tanda untuk Contoh Soal no 2
Contoh ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Waktu
6 7 8 9 10 10 10 11 11 12 12
penyembuhan
Median 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Xi – M0 -2 -1 0 1 2 2 2 3 3 4 4
Tanda - - 0 + + + + + + + +

5
2. Dari Tabel 2.1 Perhitungan Uji Tanda dapat diperoleh bahwa : T+ = 8 , T- = 2 dan
T0 = 1
3. Karena hipotesisnya satu sisi, maka nilai T ditentukan oleh T+.
4. Karena T0 = 1, maka banyaknya data (n = 10) berkurang T0 = 1, sehingga menjadi
n = 10.
5. Berdasarkan dari Tabel 1.1. Distribusi Peluang Binomial untuk n = 10 dan p = 0,50
diperoleh :
P(K ≤ T | n, 0,50) = P(K ≤ 8 | 10, 0,50) = 0,9893
(dilihat pada table distribusi peluang binomial)

Keputusan:
Karena P(K ≤ 8 | 10, 0,50) = 0,9893 lebih besar dari α = 0,05, maka H0 diterima.

Kesimpulan:
Bahwa dapat disimpulkan bahwa bila obat A dikombinasikan dengan obat C tidak
berpengaruh mepercepat waktu penyembuhan. median waktu yang teramati dalam
populasi yang sampelnya telah diambil itu tidak kurang dari 8 jam, pada taraf nyata 0,05.

6
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Uji tanda (sign test) atau dalam kasus contoh tunggal secara spesifik disebut uji tanda
satu contoh (one-sample sign test)  merupakan pionir dari seluruh prosedur nonparametrik.
Disebut uji tanda karena data diubah menjadi serangkaian tanda ‘plus’ (+) dan ‘minus’ (-).
Uji tanda digunakan untuk melihat adanya perbedaan antara dua kondisi (sebelum dan
sesudah perlakuan) tanpa melihat besarnya perbedaan yang terjadi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ni Wayan. 2013. Statistika Non Parametrik. Universitas Brawijaya: Malang.

Harry. 2011. Uji Non Parametrik. http://research-indonesia.blogspot.com/2012/11/uji-non-


parametrik.html.

Zakaria. 2013. Uji Statistik Sampel Tunggal. Universitas Samudra: Aceh.


https://www.slideshare.net/cvrhmat/fp-unsam-b-3844249-bab21ujitanda.

iv
LAMPIRAN

Tabel distribusi peluang binomial

Anda mungkin juga menyukai