Senyawa Organik didefinisikan sebagai senyawa yang dibangun oleh unsur karbon sebagai
kerangka utamanya yang mengikat unsur non logam yang lain (nitrogen, hidrogen, oksigen).
Senyawa-senyawa ini umumnya berasal dari makhluk hidup atau yang terbentuk oleh makhluk
hidup (organisme).
Senyawa ini mudah kita jumpai seperti ureum atau urea terdapat pada air seni (urin). Gula
pasir atau sakarosa yang banyak terdapat didalam tebu dan alkohol merupakan hasil fermentasi dari
lautan gula.
Definisi lain Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen
beserta dengan elemen lainnya (misalnya nitrogen dan oksigen). CO2, CO, O2 bukan senyawa
organik karena tidak mengandung atom hidrogen.
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang mengandung karbon dan hidrogen saja. Senyawa
hidrokarbon banyak terdapat di alam dan juga pada makhluk hidup, dimulai dari bahan bakar
hingga dengan molekul yang berasal atau ditemukan dalam makhluk hidup seperti protein, lemak,
karbohidrat, asam amino dan lain-lain.
Alkana adalah hidrokarbon yang paling sederhana, hanya mengandung ikatan tunggal
diantara atom-atom karbonnya dan paling tidak peka. Meski demikian, secara komersial alkana
sangat dibutuhkan karena alkana merupakan senyawa yang terkandung dalam bensin dan pelumas.
Ciri khas utama yang terdapat pada alkana yang membedakannya dengan senyawa karbon-
hidrogen lainnya adalah alkana bersifat jenuh. Berhubung bersifat jenuh, maka senyawa alkana
tidak mengandung ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Senyawa yang memiliki ikatan rangkap
maka akan bersifat sangat reaktif.
Energi yang terkandung dalam ikatan karbon-karbon dan ikatan karbon-hidrogen dalam
alkana sudah besar, serta ketika alkana dibakar maka akan melepaskan panas yang besar, terutama
dalam bentuk api
Alkana yang cukup sederhana adalah metana.
etana
Etana molekul hidrokarbon kedua paling sederhana. Metana dapat dianggap sebagai 2 molekul
metana yang berikatan dengan yang lainnya, tetapi dengan atom hidrogen yang dikurangi 2.
Pengertian Senyawa Anorganik
Senyawa Anorganik adalah senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon,
umumnya senyawa ini didapat di alam, beberapa contoh dari senyawa ini yaitu garam dapur
(Natrium klorida) dengan lambang NaCl, alumunium hidroksida yang dijumpai pada obat maag,
memiliki lambang Al(OH)3.
Demikian juga dengan gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu gas oksigen dengan
lambang O 2 dan gas karbon dioksida dengan lambang CO2. Asam juga dikatakan sebagai salah
satu senyawa anorganik yang mudah kita kenal misalnya asam klorida (HCl), asam nitrat (HNO3),
dan lainnya.
Senyawa anorganik adalah senyawa yang disusun oleh atom utama logam, banyak kita
jumpai pada zat yang tidak hidup, misalnya tanah, batu-batuan, air laut dan lain sebagainya.
Senyawa anorganik dapat diklasifikasikan sebagai senyawa bentuk oksida asam basa dan
bentuk garam, terlihat pada bagian berikut :
Senyawa oksida merupakan senyawa yang dibentuh oleh atom oksigen dengan atom
lainnya. Keberadaan atom oksigen sebagai penciri senyawa oksida.
Berdasarkan unsur pembentuk senyawa oksida senyawa oksida dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu senyawa oksida logam dan oksida bukan logam, penggolongan ini
disederhanakan pada bagan berikut :
Secara garis besar faktor yang melandasi pemisahan bidang kajian senyawa organik dan senyawa
anorganik adalah :
1. Jumlah senyawa organik jauh lebih banyak daripada senyawa anorganik.
2. Seluruh senyawa organik telah terkandung atom karbon, yang mempunyai keunikan dalam
hal kemampuannya membentuk rantai dengan sesama atom karbon, dan mempunyai sifat-
sifat khas.
Berdasarkan struktur Lewisnya, berapakah jumlah atom H yang dapat diikat atom C?
Atom C dapat mengikat 4 atom H membentuk CH4. Senyawa yang terbentuk antara atom C dan
atom H disebut hidrokarbon.
b. Atom C Dapat Berikatan dengan Atom O Membentuk Karboksida
Apa yang terjadi jika atom C dan atom O bereaksi? Jawabannya dapat diketahui dengan melihat
struktur Lewis kedua atom. Berikut struktur Lewis atom C dan atom O.
Atom C memiliki 4 elektron valensi, sedangkan atom O memiliki 6 elektron valensi. Untuk
mencapai kestabilannya, atom C memerlukan 4 elektron, sedangkan atom O memerlukan 2
elektron. Keempat elektron yang diperlukan atom C berasal dari sumbangan 2 atom O yang masing-
masing menyumbangkan 2 elektron untuk digunakan bersama. Demikian juga dengan atom O yang
memerlukan 2 elektron. Setiap atom O mendapatkan sumbangan 2 elektron dari atom C untuk
digunakan bersama.
Senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara atom C dan atom O dinamakan senyawa
karboksida.