Tubuh memiliki
mekanisme pertahanan terhadap radikal bebas. Jelaskan bagaimana maknisme tubuh
terhadapt aktivitas radikal bebas tersebut.
Radikal bebas adalah molekul yang mempunyai sekelompok atom dengan elektron yang
tidak berpasangan. Radikal bebas adalah bentuk radikal yang sangat reaktif dan mempunyai
waktu paruh yang sangat pendek. Jika radikal bebas tidak diinaktivasi, reaktivitasnya dapat
merusak seluruh tipe makromolekul seluler, termasuk karbohidrat, protein, lipid dan asam
nukleat
Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan
mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan
lemak. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron
yang dimiliki radikal bebas dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan
radikal bebas yang dapat menimbulkan stress oksidatif
Antioksidan memiliki dua fungsi. Fungsi pertama merupakan fungsi utama yaitu sebagai
pemberi atom hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering
disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara
cepat ke radikal lipid (R•, ROO•) atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara
turunan radikal antioksidan (A•) tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal
lipid.22
Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi
dengan berbagai mekanisme di luar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan
pengubahan radikal lipid ke bentuk lebih stabil.23
Tubuh manusia mempunyai beberapa mekanisme untuk bertahan terhadap radikal bebas.
Pertahanan yang bervariasi saling melengkapi satu dengan yang lain karena bekerja pada
oksidan yang berbeda atau dalam bagian seluler yang berbeda. Suatu garis pertahanan yang
penting adalah sistem enzim yang bersifat protektif atas radikal bebas seperti superoksida
dismutase R (SOD), katalase, glutathion synthetase, glucose-6-phosphate dehydrogenase dan
glutathion peroxidase.17
Superoxide Dismutase (SOD) adalah metalloenzymes yang mengandung atom tembaga, seng
atau besi yang dibentuk dalam sitosol dan yang mengandung mangan dibentuk didalam
matrik mitokondria, cara kerjanya dengan mengkatalisis dismutasi pada superoxide menjadi
hydrogen peroxide dan oksigen, hydrogen peroxide mudah untuk berdifusi melewati
membran plasma.18 Selanjutnya hydrogen peroxide diubah menjadi molekul air oleh enzim
katalase dan glutation peroksidase. SOD merupakan enzim antioksidan yang berefek sangat
kuat dan merupakan pertahan tubuh pertama dalam menghadapi radikal bebas. Keberadaan
SOD dapat ditemukan di otak, hati, sel darah merah, ginjal, tiroid, testis, otot jantung,
mukosa lambung, kelenjar ptuitari, pankreas dan paru. SOD ditemukan pada seluruh makluk
hidup yang penting bagi perlindungan sistem aerobik untuk mencegah keracunan oksigen
( dan derivat radikal bebas dalam oksigen). Aktivitas SOD dapat dijadikan acuan pengukuran
stress oksidatif dalam tubuh.
Mekanisme pertahana tubuh yang di perankan oleh antioksidan endogen. Enzim superoksida
dismutase (SOD) akan mengubah radikal superoksida (O2-٠) yang dihasilkan dari respirasi
serta yang berasal dari lingkungan, menjadi hidrogen peroksida (H2O2), yang masih bersifat
reaktif. SOD terdapat di dalam sitosol dan mitokondria. Peroksida dikatalisis oleh enzim
katalase dan glutation peroksidase (GPx). Katalase mampu menggunakan satu molekul H2O2
sebagai substrat elektron donor dan satu molekul H2O2 menjadi substrat elektron akseptor,
sehingga 2 molekul H2O2 menjadi 2 H2O dan O2. Di dalam eritrosit dan jaringan lain, enzim
glutation peroksidase (GPx) mengkatalisis destruksi H2O2 dan lipid hidroperoksida dengan
menggunakan glutation tereduksi (GSH), melindungi lipid membran dan hemoglobin dari
serangan oksidasi oleh H2O2, sehingga mencegah terjadinya hemolisis yang disebabkan oleh
serangan peroksida.8 GSH akan dioksidasi menjadi GS-SG. Agar GSH terus tersedia untuk
membantu kerja enzim GPx, maka GS-SG ini harus direduksi lagi menjadi GSH. Fungsi ini
diperankan oleh enzim glutation reduktase (GRed).8GS-SG ini harus direduksi lagi menjadi
GSH. Fungsi ini diperankan oleh enzim glutation reduktase (GRed).8 H2O2 yang tidak
dikonversi menjadi H2O, dapat membentuk radikal hidroksil reaktif (OH٠) apabila bereaksi
dengan ion logam transisi (Fe2+/Cu+). OH٠ bersifat lebih reakif dan berbahaya karena dapat
menyebabkan kerusakan sel melalui peroksidasi lipid, protein dan DNA. Di pihak lain, tubuh
tidak mempunyai enzim yang dapat mengubah OH٠ menjadi molekul yang aman bagi sel.
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwll VW. Harper’s Illustrated Biochemistry.
26theds. New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2003.