Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT

PADA KLIEN DI RUANG ANGSA VI DAN VII


RSUD WANGAYA DENPASAR

A. PENDAHULUAN

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan


sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada
harus bersifat kondusif dengan belajar banyak langkah-langkah konkrit dalam
pelaksanaannya (Nursalam, 2002), salah satunya adalah pengelolaan
sentralisasi obat. Kontroling terhadap penggunaan dan konsumsi obat,
sebagai salah satu peran perawat, perlu dilakukan dalam suatu pola atau alur
yang sistematis sehingga penggunaan obat benar-benar dapat dikontrol oleh
perawat sehingga risiko-risiko kerugian baik secara materiil maupun secara
non materiil dapat dieliminir. Kegiatan sentralisasi obat meliputi pembuatan
strategi persiapan sentralisasi obat, persiapan sarana yang dibutuhkan dan
membuat petunjuk tekhnis penyelenggaraan sentralisasi obat serta
pendokumentasian hasil pelaksanaan sentralisasi obat. Pengelolaan
sentralisasi yang optimal merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran Perawat Primer dalam pengelolaan
sentralisasi obat dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi
obat.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengelola obat pasien : pemberian obat secara tepat dan benar
sesuai dengan Prinsip 6 B+1W dan mendokumentasikan hasil
pengelolaan.
b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Perawat Primer dan
Perawat Associate dalam penerapan Prinsip 6 B+1W.
2

c. Meningkatkan kepuasan klien dan keluarga atas asuhan keperawatan


yang diberikan.
d. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat
dalam pengelolaan sentralisasi obat.
e. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program therapi

C. PERAN
a. Perawat Primer dan Perawat Associate
 Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi obat
 Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat
 Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama
pasien dirawat
 Melakukan tindakan kolaboratif dalam pelaksanaan program therapi

b. Perawat Primer lain dan Supervisor


 Memberikan perlindungan terhadap pasien terhadap tindakan
malpraktik
 Menilai kepatuhan pasien terhadap program therapi
 Memotivasi pasien untuk mematuhi program therapy
D. SKEMA PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT

DOKTER

PENDEKATAN PERAWAT

KELUARGA/ PASIEN

FARMASI/ APOTIK

KELUARGA/ PASIEN
 Surat persetujuan
 Lembar serah terima
obat

KARU/ PP / PERAWAT YANG


MENERIMA

PENGATURAN / PENGELOLAAN
OLEH PERAWAT

KLIEN
E. PELAKSANAAN
Kegiatan sentralisasi obat akan dilaksanakan pada tanggal 20 oktober 2010
di Ruang Angsa RSUD Wangaya . Ruangan yang digunakan dalam mengelola
sentralisasi obat adalah Ruang RA VI dan RA VII. Metode yang digunakan
adalah pendekatan secara langsung dengan klien dengan komunikasi terapeutik
untuk meyakinkan pasien agar bersedia mengikuti pengelolaan sentralisasi obat
dan menggunakan format pengelolaan sentralisasi obat.

F. METODE
4

 Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima dan


pemberi obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serah
terima obat.
 Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan jam
pemberian obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai dengan
identitas pasien pada format kontrol dan pemakaian obat .

5. INSTRUMEN
 Informed Consent pengelolaan sentralisasi obat
 Format Kontrol dan Pemakaian Obat
 Buku Sentralisasi Obat (Buku Serah Terima Obat)
 Lemari obat dan Kotak sentralisasi Obat

8. PENGORGANISASIAN
a. Kepala Ruangan : Tripayana
b. Perawat primer : Arya Ningrat
c. Perawat Asociate : 1 Ria Pratiwi
2 Suardana
3 Sinta Kartikasari
4 Keni
d. Pembimbing : 1. IGA Triyani S.Kep Ns
2. Ida Ayu Trisna Dewi S.Kep Ns

8. KRITERIA EVALUASI
a. Struktur :
- Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di ruang Angsa kelas I, II dan
III.
- Persiapan dilakukan sebelumnya.
- Perawat yang bertugas

b. Proses :
- Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang telah
ditentukan dan pasien yang telah menyetujui informed consent untuk
dilakukan sentralisasi obat.
- Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan.
c. Hasil
- Klien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
- Obat dapat diberikan secara tepat dan benar sesuai dengan 6B
- Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
- Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar.
6

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN PROGRAM


PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN I STIKES
BALI
DI RUANG ANGSA RSUD WANGAYA DENPASAR
2010

A. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SURAT PERSETUJUAN


SENTRALISASI OBAT.
1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri,
anak, istri, suami, orang tua, dan lain-lain.
2. Nama Klien, Umur, Jenis kelamin, alamat, no.reg diisi sesuai dengan data
klien yang bersangkutan.
3. Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
4. Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent.
5. Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan klien yang
menyetujui dilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.

B. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PEMBERIAN OBAT


ORAL DAN OBAT SUNTIK.
1. Pengisian nama pasien, No. Register, umur, Ruangan.
2. Kolom Nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis,dan
nama dokter yang merawat.
3. Kolom tanggal diisi tanggal penerimaan obat, secara vertical begitu juga pada
kolom terima yaitu jumlah obat yang diterima dan frekuensi obat diberikan.
4. Kolom pemakaian obat diisi sesuai shift, jam berapa obat diberikan beserta
paraf perawat.
5. Kolom sisa obat diisi oleh perawat pada setiap shift pagi, siang dan malam
yaitu jumlah obat beserta paraf perawat pada akhir dinas.

C. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SERAH TERIMA OBAT.


1. Pengisian nama pasien, Umur, No.Reg, Ruangan.
2. Kolom tanggal diisi sesuai dengan tanggal serah terima obat.
3. Kolom nama obat dan jumlah diisi sesuai dengan nama obat dan jumlah
yang diterima.
4. Kolom TT/Nama terang yang menyerahkan disi oleh keluarga / klien atau
oleh perawat pada saat pasien pulang.
5. Kolom TT/Nama terang yang diserahkan diisi oleh perawat atau keluarga
yang menerima.
6. Kolom keterangan diisi bila ada hal-hal yang berkaitan dengan serah terima
obat.
8

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2002, Manajemen keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional, Salemba Medika, Jakarta .

Nursalam, 2001, Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.


Salemba Medika; Jakarta
PRAKTIK MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
NERS ANGKATAN I KELOMPOK IIA DI RUANG ANGSA RSUD
WANGAYA DENPASAR

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Untuk : ( ) Diri Sendiri ( ) Istri ( ) Suami
( ) Anak ( ) Orang Tua ( ) Lainnya

Nama Klien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Ruang :
No.reg :

Menyatakan (setuju / tidak setuju *) untuk dilakukan sentralisasi obat,


setelah mendapatkan penjelasan tentang sentralisasi obat yaitu pengaturan
pemakaian obat yang diatur / dikoordinir oleh perawat sesuai ketentuan dosisi
yang diberikan dokter.
Sentralisasi obat ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
 Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam
pengelolaan sentralisasi obat
 Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang bertugas
saat itu
 Obat dari apotik diserahkan kepada perawat
 Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima
dan ditandatangani oleh keluarga/pasien dan perawat yang menerima
 Obat akan disimpan di kantor perawatan
 Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis
 Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan
diberikan pada pasien/keluarga

Dengan demikian menyatakan bertanggung jawab atas pernyataan yang dibuat


dan tidak akan melakukan tuntutan / gugatan dikemudian hari atas tindakan
tersebut.
Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

Denpasar,……………2010
Perawat Yang Menerangkan Yang Menyetujui
10

(………………………………..) (………………………….)

Saksi 1 :…………………(………………….)

Saksi 2 :…………………(………………….)

NB : Harap diisi dengan nama jelas dan tanda tangan


*) Coret yang tidak perlu
RESUME SENTRALISASI OBAT
PADA Tn. SD DENGAN DHF

Penanggung Jawab : Arya Ningrat


Hari/tanggal : Rabu, 20 Oktober 2010
Jam : 09.00 – 09.30 WIB
Tempat : Ruang Angsa RSUD wangaya
Acara : Sentralisasi obat

a. Acara dihadiri oleh :


1. Pembimbing klinik sebanyak 1 orang
2. Pembimbing akademik sebanyak 1 orang
3. Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Bali 11 orang

b. Susunan acara :
1. Persiapan anggota dalam kegiatan sentralisasi obat terutama yang
berperan sebagai Kepala Ruangan, Perawat Primer dan Perawat Associate.
2. Pelaksanaan role play sentralisasi obat yang diawasi oleh
pembimbing klinik dan pembimbing akademik
3. Diskusi tentang jalannya kegiatan sentralisasi obat

c. Hasil evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan
proposal, undangan dan berlatih role play. Perawat primer yang akan
melakukan sentralisasi obat model serta kepala ruangan sebagai supervisor
dalam kegiatan sentralisasi obat.
2. Evaluasi Proses
No WAKTU KEGIATAN
1 09.00 Perawat primer dan perawat associate melapor pada
karu bahwa akan melaksanakan sentralisasi obat pada
pasien “SD” dengan DHF
3 09.08 PP, PA menuju bed pasien “SD”
12

1. PP menyampaikan penjelasan tentang


sentralisasi obat pada pasien dan keluarga.
2. PP memberikan kesempatan pasien dan
keluarga untuk bertanya.
3. PP meminta pasien / keluarga untuk
menandatangani surat persetujuan untuk
diadakannya sentralisasai obat . PP, PA dan petugas
farmasi juga turut menandatangani surat persetujuan.
4. PP, PA dan petugas farmasi menuju ke
nurse station.
5. karu memberi reward kepada PP tentang
pelaksanaan sentralisasi obat model
6. PP mengucapkan terimakasih kepada
petugas farmasi.
4 09.20 Diskusi pembimbing klinik :
1. I G A Triyani,S.Kep.,Ns
 Pelaksanaan proses sentralisasi obat
sangat baik dan perlu ditingkatkan lagi.
 Perlu kejelasan peran dari perawat
primer dan perawat associate.
 Perlu alur koordinasi antara perawat dan
petugas farmasi
 Pendokumentasian hasil secara benar
sesuai dengan prosedur.
5 09.30 Kegiatan sentralisasi obat berakhir

3. Evaluasi Hasil
 Kegiatan dihadiri oleh pembimbing klinik dan
pembimbing akademik.
 Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa
tercapai dengan baik.
 Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.
 Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-
masing.

Denpasar, 20 Oktober 2010


Penanggung Jawab Kegiatan Ketua Kelompok

Arya Ningrat Tripayana

Mengetahui

Pembimbing klinik Pembimbing pendidikan

(I G A triyani,S.Kep.,Ns) (I A Trisnadewi,S.Kep, Ns)


1

FORMAT SERAH TERIMA OBAT

Nama Pasien : Ruangan :


Umur : No.Reg :

Keterangan TT/Nama Terang TT/Nama Terang Keterangan


Tgl No Nama Obat Dosis Jumlah
(Diterima/Diserahkan) Yang Menyerahkan Yang diserahkan

Anda mungkin juga menyukai