Disusun oleh:
Alma wahyunui nst
Universitas abdurrab
Pekanbaru
2020
Pendahuluan
Dari kita lahir sebagai bayi dan sekarang sampai sebesar ini, kita melalui suatu fase
yang disebut sebagai pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan disini merupakan proses
bertambahnya jumlah dan ukuran sel tubuh makhluk hidup. Dalam pertumbuhan banyak hal
yang mempengaruhi misalnya, intake makanan, aktifitas sehari–hari dan tidak lupa hormon.
Hormon dihasilkan dikelenjar hipofisis. Dimana sekresi hormon di pengaruhi Hipotalamus
dan hipofisis. Kelenjar hipofisis terbagi atas tiga, yaitu : hipofisis anterior atau adenohipofisis
dan hipofisis posterior atau neurohipofisis.
Makroskopis
Kelenjar hipofisis atau pituitary adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak dirongga tulang
didasar otak tepat dibawah hipotalamus. Hipofisis dihubungkan dengan hipotalamus melalui
sebuah tangkai penghubung tipis.1
1
Hipofisis memiliki dua lobus yang secara anatomis dan fungsional berbeda, Hipofisi Anterior
(adenohipofisis) dan Hipofisis Posterior (Neurohipofisis). Adenohipofisis terdiri dari karingan
epitel kelenjar (adeno artinya “kelenjar).1
Mikroskopis
Kelenjar pituari terbagi menjadi pars distal (lobus anterior), pars tuberalis, dan pars
intermedia. Pars distal itu dilapisi oleh kapsula fibrosa yang tipis, dan komponen penyusun
adalah sebagai berikut,2
Pars tuberalis, adalah mengelilingi infundibulum dari neurohipofisis. Dan didominasi oleh
gonadotroph ( basophil), yang menghasilkan hormon FSH dan LH.2
2
Pars intermedia, zona yang tipis antara pars distalis dan pars nervosa neurohipofisis.
Berkembang dari dinding dorsal kantung hipofisis. Yang biasanya terdiri dari kista berisi
koloid. Komponen sel penyusun nya adalah basophil. Hormon yang dihasilkan adalah sel
corticotroph yang menghasilkan MSH, γ LPH, β endorphin.2
Hormon Pertumbuhan
3
insiuin. Dengan menurunya sensitivitas terthadap insulin, sebagian besar sel tidak
mengangkut glukosa melalui intra sel sehingga meningkatkan kadar glukosa plasma.4
I. Adenohipofisis
4
II. Fungsi GH
Growth Hormone
Hormon pertumbuhan (Growth Hormone [GH]) atau hormon somatotropik
(STH) adalah sejenis hormon protein. Hormon ini mengendalikan pertumbuhan
seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan jumlah, disertai efek utama
pada pertumbuhan tulang dan otot rangka.1 Hormon pertumbuhan dihasilkan di
hiposfisis anterior dan merupakan hormon utama yang mengatur pertumbuhan pada
manusia. Hormon pertumbuhan manusia adalah anggota dari sekelompok hormon
yang, selain GH, terdiri dari proklatin (PRL) dan somatomamotropin korionik manusia
(hCS; laktogen plasenta manusia). Walaupun masing-masing memiliki potensi
mendorong pertumbuhan dan aktivitas laktogenik, hanya GH yang memiliki pengaruh
bermakna pada pertumbuhan.4
Hormon pertumbuhan adalah suatu polipeptida dengan 191 asam amino (berat
molekul sekitar 22.000) yang memiliki dua jembatan disulfida. Baik GH maupun hCS
dikode sebagai suatu prahormon di kromosom 17.2 Growth hormone adalah hormon
yang bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia
tumbuh besar. Growth hormone selain memiliki peranan terhadap pertumbuhan,
growth hormone juga memiliki peranan lain yaitu meningkatkan protein tubuh,
menggunakan lemak dan menghemat penggunaan karbohidrat.
5
1. Peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik yang
menyebabkan pertumbuhan tulang
2. Meningkatkan kecepatan reproduksi dari sel kondrositik dan osteogenik
3. Efek khusus dalam mengubah kondrosit menjadi sel osteogenik, jadi
menyebabkan timbunan khusus tulang yang baru.4
Hormon ini merangsang aktivitas osteoblas dan proliferasi tulang rawan epifisis
sehingga terbentuk ruang untuk pembentukan tulang lebih banyak. Osteoblas di dalam
periosteum tulang dan dalam beberapa cavitas tulang membentuk tulang baru pada
permukaan tulang yang lama. Secara bersamaan osteoklas di dalam tulang meresorpsi
tulang yang lama. Bila kecepatan pembentukan lebih besar dari resorpsi, maka
ketebalan tulang akan meningkat. GH dengan kuat merangsang aktivitas osteoblas.
GH dapat mendorong pemanjangan tulang panjang selama lempeng epifisis
tetap berupa tulang rawan atau terbuka dan pada akhir masa remaja di bawah pengaruh
hormon seks lempeng ini mengalami penulangan sempurna, atau menutup, sehingga
tulang tidak lagi dapat memanjang meskipun terdapat GH.7 Karena itu, setelah
lempeng tertutup , tidak lagi bertambah tinggi.
III. Mekanisme GH
Hormon pertumbuhan dilepaskan dari hipofisis anterior sebagai respon
terhadap keseimbangan antara dua hormone hipotalamus: Growth Hormone Releasing
Hormone (GHRH) dan Growth Hormone Inhibiting Hormone yang juga disebut
somatostatin. GH bekerja dengan cara umpan balik negatif pada hipotalamus untuk
menurunkan pelepasan GHRH lebih lanjut.5
Peningkatan GHRH terjadi sebagai respon terhadap peningkatan kadar asam
amino yang bersirkulasi, hipoglikemia, puasa atau kelaparan, stress fisik dan
emosional, dan penurunan GH. Olahraga menstimulasi pelepasan GHRH, secara
langsung atau melalui efek hipoglikemia dan stress fisik. Hormon reproduktif
(estrogen dan testosterone) tampak meningkatkan sekresi GH, baik dengan bekerja
secara langsung pada hipofisis ataupun melalui stimulasi GHRH.6
6
Gambar 4. Umpan balik
Growth Hormon
Hipotalamus melepaskan hormon inhibisi untuk GH, yang disebut
somatostatin. Somatostatin dilepaskan sebagai respon terhadap glukosa darah yang
tinggi, asam lemak bebas, obesitas, dan kortisol. Pengaruh emosi-termasuk stres-
menstimulasi somatostatin, kemungkinan besar melalui peningkatan kortisol sehingga
menurunkan pertumbuhan.6 Hormon ini juga menekan pembentukan dan pengeluaran
thyroid-stimulating hormone (TSH), gastrin, sekretin, polipeptida vasoaktif usus
(VIP), serta insulin dan glukagon. Somatostatin dihasilkan oleh sejumlah sel dalam
tubuh.6
a) Terhadap Karbohidrat
Hormone pertumbuhan mempunyai empat pengaruh utama terhadap metabolisme
glukosa di dalam sel, yaitu: 7,8
8
dari jaringan adiposa seringkali menjadi sangat besar sehingga sejumlah besar asam
asetoasetat dibentuk oleh hati dan dilepaskan ke dalam cairan tubuh, dengan demikian
menyebabkan ketosis. Pergerakan lemak yang berlebihan ini dari jaringan adiposa
juga seringkali menyebabkan perlemakan hati (fatty liver).8
Insulin dan hormon tiroid juga memiliki efek meningkatkan pertumbuhan dan penting
agar pertumbuhan dapat berjalan dengan optimal. Selama masa remaja, androgen dan
estrogen mempercepat pertumbuhan dan merangsang “lonjakan pertumbuhan” (growth
spurt).2 Insulin dihasilkan oleh sel beta dari pulau langerhans yang terdapat pada organ
pankreas. Sedangkan tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang terletak di atas permukaan
anterior kartilago tiroid trakea, tepat di bawah laring.8
Faktor Non-hormonal
Selain dipengaruhi oleh hormon, pertumbuhan manusia juga dipengaruhi oleh asupan
gizi melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi. Makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak dan protein membantu dalam pertumbuhan. Dimana hormon pertumbuhan
memerlukan lemak, protein, dan karbohidrat dalam mempengaruhi sekresi hormon
pertumbuhan.5 Lalu vitamin dan mineral juga ikut peran dalam proses pertumbuhan. Vitamin
yang berperan dalam pertumbuhan tulang yaitu, vitamin D yang berfungsi absorpsi kalsium di
usus halus. Lalu mineral yang berperan yaitu Kalsium (Ca), karena pertumbuhan tulang dan
gigi 99% dipengaruhi kalsium (Ca), jika terjadi defisiensi kasium (Ca) maka vitamin D juga
ikut defisiensi jika Magnesium (Mg) ikut defisiensi akan mempengaruhi penurunan kadar
kalsium di darah. 9
Kesimpulan
Pada masa pertumbuhan selain karena adanya growth hormon dan hormone
pertumbuhan lain seperti insulin dan tiroid, asupan makanan juga berpengaruh karena adanya
gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Terjadinya pertumbuhan tinggi badan yang
semakin bertambah cepat dibanding teman-teman perempuan sebayanya, dan membuat
remaja ini mempunyai tinggi 193cm. Kemungkinan terjadi karena adanya kelebihan growth
hormon, kelebihan hormon ini bisa terjadi salah satunya karena adanya tumor pada kelenjar
hipofisis yang membuat hipersekresi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10