Skripsi - Putri Amalia Siregar - 160821018
Skripsi - Putri Amalia Siregar - 160821018
Skripsi - Putri Amalia Siregar - 160821018
SKRIPSI
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN
KELEMBAPAN SERTA PEMBASMI HAMA PADA TANAMAN
DENGAN METODE PENGKABUTAN DI RUMAH KACA
BERBASIS ATMEGA 8
SKRIPSI
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
ii
PERNYATAAN
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi iniadalah karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan
ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 2018
PENGHARGAAN
Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat,
karunia, kesehatan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan
Kelembapan serta Pembasmi Hama pada Tanaman dengan Metode Pengkabutan Di
Rumah Kaca dengan Menggunakan At Mega 8”.
Shalawat dan salam kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW,
semoga kita mendapatkan syafa’atnya dikemudian hari kelak. Aamiin.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat maupun ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
skripsi ini. Terimakasih penulis ucapkan terkhusus untuk kedua orang tua tercinta
Ayahanda Safril Siregar yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayang,
dukungan secara moral dan materi kepada penulis hingga saat ini walaupun beliau sudah
tidak ada di dunia. dan Ibunda Leli Arisah Harahap, atas do’a, kepercayaan,
dukungan, semangat, dan materi yang telah diberikan kepada penulis selama penulis
mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan hingga terselesaikanya skripsi ini.
Kepada adik tersayang Suci dan Doli , atas do’a, dukungan dan semangat yang telah
diberikan kepada penulis selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Kepada kakak
tersayang Vivin dan Anggi, atas do’a, dukungan secara materi dan moral serta
semangat dalam membantu untuk terselesaikan nya skripsi ini. Dan tak lupa pula penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Perdinan Sinuhaji, MS, sebagai ketua Departemen Fisika FMIPA
USU
2. Bapak Drs.Takdir Tamba, M.Eng.Sc sebagai pembimbing yang telah
bekontribusi membantu penulis dalam memberikan ide, saran, kritik dan
bimbingannya kepada penulis selama penulis mengerjakan skripsi ini
3. Dosen-dosen di Departemen Fisika yang telah memberikan ilmu selama penulis
mengenyam perkuliahan.
iv
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan dari para pembaca.Semoga hasil skripsi ini menjadi Ibadah bagi penulis
dan bermanfaat bagi pembaca. Aamiin Ya Rabbal’alamin.
ABSTRAK
Telah dirancang suatu alat yang dapat membasmi hama serta memonitoring suhu dan
kelembapan dengan metode pengkabutan pada rumah kaca dengan menggunakan
ATMega8. Alat ini terdiri dari sensor SHT11 untuk memonitoring suhu dan
kelembapan, LCD untuk menampilkan hasil dari monitoring suhu dan kelembapan,
Mistmaker yang digunakan untuk membentuk kabut dan beberapa actuator seperti kipas
dan air untuk menjaga kestabilan suhu dan kelembapan pada rumah kaca. Software pada
alat ini menggunakan bahasa pemrograman C. Prinsip kerja dari alat ini secara umum
adalah sistim minimum terhubung ke sumber tegangan PLN dengan menggunakan
adaptor, setelah system diaktifkan maka mikrokontrol akan menyimpan data yang sudah
diberikan. Pada saat system hidup dilakukan setpoint RH sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh tanaman pada rumah kaca. Mikrokontroler akan menyimpan data RH kemudia
sensor SHT11 akan langsung bekerja untuk mendeteksi suhu dan kelembapan pada
ruangan. Hasil dari pembacaan sensor SHT11 akan diolah di mikrokontroler dan akan di
tampilakan pada LCD. Jika hasil monitoring kurang dari RH yang ditentukan maka
mikrokontroler akan mengirim data pada Mistmaker, sehingga Mistmaker akan
menyala. Untuk menghidupkan Mistmaker yang dapat membasmi hama digunakan push
button dan hasil setelah pemberian larutan yang bercampur peptisida hama akan mati
setelah waktu 2 menit.
ABSTRACT
It has been designed a tool that can eradicate pests and monitor temperature and
humidity with the method of fogging in a greenhouse using ATMega8.The device
consists of the SHT11 sensor for monitoring temperature and humidity, the LCD to
display the results of temperature and humidity monitoring, Mistmaker is used to form
fog and several actuators such as fans and water to maintain temperature and humidity
stability in the greenhouse.Software on this tool uses C programming language. The
working principle of this tool in general is the minimum system connected to the PLN
voltage source by using an adapter, after the system is activated the microcontroller will
store the data that has been given.When the living system is carried out, RH setpoint is
in accordance with what is needed by plants in the greenhouse. The microcontroller will
store RH data then the SHT11 sensor will work immediately to detect the temperature
and humidity in the room.The results of the SHT11 sensor reading will be processed in
the microcontroller and will be displayed on the LCD. If the monitoring results are less
than the specified RH, the microcontroller will send data to the Mistmaker, so the
Mistmaker will turn on.To turn on the Mistmaker which can eradicate pests, use the
push button and the results after giving the solution mixed with pepticide pests will die
after 2 minutes
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. LatarBelakang 1
1.2. RumusanMasalah 2
1.3. BatasanMasalah 2
1.4. TujuanPenelitian 2
1.5. ManfaatPenelitian 3
1.6. Sistematika Penulisan 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1. Hama 4
2.2. Tanaman 5
2.2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman 5
2.3.Komunikasi Serial 15
2.3.1. KarakteristikSinyal Port Serial 15
2.3.2. Konverter MAX232 16
2.4. Power Supply (CatuDaya) 17
2.5. Microsoft Acces 2007 19
2.6. Visual Studio 2015 19
viii
DAFTAR GAMBAR
1. Pengidentifikasian barcode 5
DAFTAR GAMBAR
1. Pengidentifikasian barcode 5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SkematikKeseluruhanRangkaian
Lampiran 2 Program keseluruhan
Lampiran 3 GambarAlatSecaraKeseluruhandanSaatPengujian
Lampiran 4 Data Pengujiankeseluruhan
Lampiran 5Datasheet Arduino Mega
BAB 1 PENDAHULUAN
Rumah kaca adalah sebuah bangunan yang terbuat dari gelas atau plastik di mana
tanaman dibudidayakan. Tanaman terbagi atas beberapa jenis seperti cabai, tomat,
Jambu, dan sayur-sayuran, yang setiap musim panennya tidak sesuai dengan yang
diharapkan kulitasnya. Salah satu penyebabnya yaitu hama seperti semut, ulat,
wereng ,belalang dan banyak lagi. pembudidayaan tanaman dalam rumah kaca masih
banyak dilakukan secara manual, yaitu dalam hal penyiraman, pengaturan suhu dan
kelembapan tanaman serta pembasmian Hama di dalam rumah kaca tersebut.
Alat pembasmi hama saat ini sudah banyak sekali yang diterapkan oleh
masyarakat, salah satu contoh yang diterapkan masyarakat adalah menggunakan alat
perangkap Hama dengan memanfaatkan sifat hama misalnya wereng yang tertarik
kepada cahaya yaitu sifat “NEVIGASI LITANT” dimana wereng tersebut akan
tertarik terhadap cahaya yang ada disekitarnya khususnya cahaya lampu. Selain itu
ada juga pengambangan alat pengusir Hama dengan menggunakan frekuensi suara
ultrasonik, cara kerjanya adalah mengusir hama yang mendekat sesuai dengan radius
pancaran suara ultrasonic tersebut, tetapi alat ini belum bisa maksimal karena Hama
akan terusir dan pindah ke lahan yang lainnya.
2.1. Hama
Hama merupakan suatu organisme yang mengganggu tanaman,merusak tanaman dan
menimbulkan kerugian secara ekonomi,membuat produksi suatu tanaman berkurang dan
dapat juga menimbulkan kematian pada tanaman. Hama dari jenis serangga dan penyakit
merupakan kendala yang dihadapi oleh setiap para petani yang selalu mengganggu
perkembangan tanaman budidaya dan hasil produksi pertanian. Hama dan penyakit
tersebut merusak bagian suatu tanaman, sehingga tanaman akan layu dan bahkan mati.
Akibat dari serangan hama, maka akan terjadi susut kuantitatif, susut kualitatif
dan susut daya tumbuh. Susut kuantitatif adalah turunnya bobot atau volume bahan
karena sebagian atau seluruhnya dimakan oleh hama. Susut kualitatif adalah turunnya
mutu secara langsung akibat dari adanya serangan hama, misalnya bahan yang
tercampur oleh bangkai, kotoran serangga atau bulu tikus dan peningkatan jumlah butir
gabah yang rusak. Susut daya tumbuh adalah susut yang terjadi karena bagian lembaga
yang sangat kaya nutrisi dimakan oleh hama yang menyebabkan biji tidak mampu
berkecambah. Secara ekonomi, kerugian akibat serangan hama adalah turunnya harga
jual komoditas bahan pangan (biji-bijian).
2.2. Tanaman
2.2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat
balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap
sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan
sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan
proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif,
tidak dapat dinyatakan dengan angka.
b. Cahaya
c. Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu
terlalu tinggi, enzim akan rusak, dan bila suhu terlalu rendah enzim
menjadi tidak aktif.
2.3. Sensor
Sensor adalah detektor yang memiliki kemampuan untuk mengukur beberapa jenis
kualitas fisik yang terjadi, seperti tekanan atau cahaya. Sensor kemudian akan dapat
mengkonversi pengukuran menjadi sinyal bahwa seseorang akan dapat membaca.
Sebagian besar sensor yang digunakan saat ini benar-benar akan dapat berkomunikasi
dengan perangkat elektronik yang akan melakukan pengukuran dan perekaman. Hari ini,
Anda akan dapat menemukan sensor di berbagai perangkat yang berbeda yang Anda
gunakan secara teratur. Layar sentuh yang ada di ponsel anda memiliki sensor, dan
selain itu ada pula sensor tekanan untuk membuka pintu di pasar. Sensor adalah bagian
dari kita yang sangat umum dari kehidupan sehari-hari.
Sensitivitas sensor menentukan banyak aplikasi sensor itu sendiri. Ketika sensor
merespon perubahan yang relatif besar dalam suatu medium dengan perubahan yang
relatif kecil dengan detektor material dan output yang konsekuen, itu menunjukkan
sensitivitas rendah. Tapi kadang-kadang diperlukan sensor untuk mengukur perubahan
kecil, dalam hal ini sensor dituntut untuk menunjukkan sensitivitas tinggi, menanggapi
secara signifikan untuk perubahan menit dalam medium dibawah pengukuran.
Seringkali, linearitas sensor tersebut terbatas pada kisaran ketata yang dibatasi, diluar itu
akan merespon tidak akurat.
3. Colour Sensor
Color sensor juga bisa mendeteksi gelap terang dengan menangkap warna hitam
dan putih. Tapi selain itu, Color Sensor juga dapat mendeteksi warna lainnya
seperti merah, biru, kuning, dan sebagainya. Pada aplikasinya color sensor juga
bisa digunakan untuk membuat robot Line Follower, bahkan yang lebih canggih,
yaitu: dapat mengikuti garis dengan warna yang lebih spesifik.
4. Distance Sensor
Jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi objek dengan cara mengukur
jarak objek tersebut. Sensor ini bisa mengukur jarak dengan sangat akurat.
Dalam robot, Distance Sensor berguna sebagai mata. Robot dapat melihat objek
didepannya dengan sensor ini.
5. Sounds Sensor
Fungsinya tentu saja seperti telinga. Melalui program sensor ini bisa
membedakan suara yang nyaring, suara yang tidak nyaring, dan hening.
Intensitasnya bisa kita atur manual, atau melalui program, tergantung jenis
Sound Sensor yang dipakai. Bahkan untuk jenis Voice Recognition, itu bisa
diprogram untuk mendengar kata (bahasa) yang digunakan manusia.
6. Balance Sensor
Biasa digunakan untuk membuat robot tetap seimbang. Mengetahui kemiringan,
dan membantu bangun saat robot terjatuh. Salah satu contohnya adalah
Gyroscope, dipakai juga pada Smartphone.
7. Gas Sensor
Berfungsi untuk mendeteksi berbagai jenis gas atau asap yang ada disekitar.
Seperti hidung pada manusia, dapat membedakan yang mana gas yang biasa
mana gas yang berbahaya. Contoh penerapan gas Sensor adalah untuk robot
penjinak Bom, atau robot GreenBird.
8. Temperature Sensor
Sama seperti kulit yang dapat merasakan panas dan dingin. Dengan temperatur
sensor robot dapat mengenali suhu yang ada disekitarnya.
9
- Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari ripple ataupun
noise listrik yang lain
- Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada
tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga
toleransi perubahan tegangan daya input
- Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input
- Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi
pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal terjadi.
Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan
output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya,
juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efisiensi 100%.
Konversi AC ke DC
Untuk konversi listrik AC ke DC, ada dua metode yang mungkin digunakan.Pertama
dengan linear power supply.Ini adalah rangkaian AC ke DC yang sangat sederhana.
Setlah Listrik AC dari line input di-step-down oleh transformer, kemudian dijadikan DC
secara sederhana dengan rangkaian empat diode penyearah. Komponen tambahan lain
adalah kapasitor untuk meratakan tegangan. Tambahan komponen yang mungkin
disertakan adalah linear regulation, yang bertugas menjaga tegangan sesuai yang
diinginkan, meski daya output yang dibutuhkan bertambah.
Mist maker banyak digunakan sebagai alternatif untuk pembasmi hama. Biasanya, kabut
yang dihasilkan dicampur dengan insektisida untuk membunuh serangga. Kabut tersebut
mengandung piretroid, semacam insektisida sintetis dan pyrethrins yang insektisida yang
berasal dari bunga krisan.
Sebuah mist maker ultrasonik atau pembuat kabut menggunakan air untuk
menghasilkan kabut. Gelombang ultrasonik terfokus pada air, menyebabkan air berubah
menjadi gas kering. Karena kapasitasnya untuk menghasilkan kelembaban cukup tinggi,
alat ini dapat digunakan dalam kamar perkecambahan atau rumah kaca untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Mikrokontroler adalah suatu sistem komputer lengkap dalam satu chip. Lengkap
dalam artian memiliki unit CPU, port I/O (paralel dan serial), timer, counter, memori
RAM untuk penyimpanan data saat eksekusi program, dan memori ROM tempat dari
mana perintah yang akan dieksekusi. Dan merupakan suatu komponen elektronik kecil
yang mengendalikan operasi komponen elektronik lain pada suatu sirkuit elektronik.
ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang berbeda-
beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari
masing-masing kaki ATmega8.
2.7. Relay
Relay merupakan suatu komponen untuk membuka atau menutup kontak secara elektrik
dengan tujuan menghubungkan fungsi dari rangkaian satu ke rangkaian yang lain.
Bentuk Fisik dan symbol relay diperlihatkan pada gambar 5.
Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan
Secara prinsip kerja dari relay: ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan
timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan
menutup. Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya.
Pole merupakan banyaknya contact yang dimiliki oleh relay. Sedangkan Throw adalah
banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact.
cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya didalam sebuah perangkat
LCD adalah lampu neon bewarna putih dibagian belakang susunan kristal cair tadi. Titik
cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan
citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena
pengaruhpolarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya
membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Dalam menampilkan karakter untuk membantu menginformasikan proses dan
kontrol yang terjadi dalam suatu program robot kita sering menggunakan LCD. Ada
beberapa jenis LCD perbedaanya hanya terletak pada alamat menaruh karakternya.
Salah satu LCD yang sering dipergunakan adalah LCD 16x2 artinya LCD tersebut
terdiri dari 16 kolom dan 2 baris. LCD ini sering dipergunakan karena harganya relatif
murah dan pemakaiannya yang mudah. LCD yang digunakan masih membutuhkan agar
dapat dikoneksikan dengan sistem minimum dalam suatu mikrokontroller. Driver
tersebut berisi rangkaian pengaman, pengatur tingkat kecerahan backlight maupun data
serta untuk mempermudah pemasangan di mikrokontroller (portable-red). LCD Display
16 X 2 diperlihatkan pada gambar 6.
Gambar 6. LCD 16 x 2
POWER
SUPLAY
LCD
SENSOR Driver
SHT11 Kipas Kipas
Driver
Kipas
Kipas
RUMAH
KACA RELAY MIST MAKER
(MESIN KABUT)
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pin 2 dan 3 terhubung ke mikrokontroler
yang berfungsi untuk mengirikan data hasil pengukuran dari sensor ke mikrokontroler.
Dalam mikrokontoler tersebut data akan diolah dan kemudian di tampilkan pada LCD.
3.4. Rangkaian Mistmaker Ultrasonik
Dalam prototipe yang dibuat, pengendalian kelembaban dan suhu dilakukan dengan
mengatur kadar uap air yang ada dalam. Jika nilai kelembaban dan suhu yang dideteksi
oleh sensor berada di bawah nilai kelembaban setpointnya, maka uap air ditambahkan
oleh perangkat yang disebut dengan mistmaker (mesin kabut). Mist maker ini
merupakan suatu alat yang bisa menghasilkan embun atau uap yang tidak panas ataupun
dingin. Alat ini bisa digunakan untuk hiasan akuarium, taman dan dapat pula
difungsikan sebagai aroma terapi jika diberikan cairan aromaterapi ke dalam air.
Rangkaian ultrasonic Mistmaker dapat dilihat pada gambar 11.
Fungsi dan spesifikasinya adalah menghasilkan embun atau uap air dimana embun itu
tidak menguap ke atas melainkan berputar - putar di mesin sehingga dibutuhkannya
Kipas untuk menghembuskan uap atau embun tersebut ke objek. Mistmaker ultrasonik
yang digunakan tidak boleh aktif pada keadaan kering, sehingga alat ini membutuhkan
air yang cukup untuk bekerja. Pada gambar mistmaker terhubung dengan relay yang
akan mengontrol banyak nya kabut keluar.
Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk
saluran input timer.
• Port C (PC5…PC0)
Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam
masingmasing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai
dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki
karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan
arus (source).
• RESET/PC6
Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin
ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port
C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan
berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini
rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa 8 minimum, maka akan
menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.
• Port D (PD7…PD0)
Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.
Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini
tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi
sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.
• AVcc
Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus
dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog
saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk
menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka
AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.
• AREF : Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC
Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 16 x
2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi
30
data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk
potensio sebesar 10 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil. Gambar 14.
Dari gambar 14, rangkaian ini terhubung ke mosi, miso, sck pada pin PB3, PB4,
PB5, yang merupakan pin I/O dua arah Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD
display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMega 8.
start
Inisialisasi
Y
T
If
IF Setting = 0
Up = 0
Y
T
T
Mist
If Set RH ++
Maker RH
RH < set RH
Mati
Y
T
If
Mist Down = 0
Maker RH
hidup
Y
Set RH --
T
Mist Maker If
Hama Mati Up = 0
Mist Maker
Hama Hisup
Selesai
10 2,5
11 4,95
12 0,004
13 1,38
14 4,97
15 4,95
16 4,96
17 4,95
18 0,004
19 0,017
20 4,98
21 4,98
22 0
23 0,001
24 0,001
25 0,001
26 0,001
27 4,98
28 4,98
1 0,001
2 4,98
3 0,69
4 4,93
5 0,7
6 0,52
7 0
8 0
9 0
10 0
11 4,97
12 0,65
13 4,94
14 0,003
15 4,94
16 0,003
17 4,97
18 0,009
#include <LiquidCrystal.h>
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
void loop() {
lcd.setCursor(0, 0);
37
Program di atas akan menampilkan kata “Tes LCD” di baris pertama pada
display LCD 2x16. Pada alat dalam penelitian ini, Saat keseluruhan rangkaian
diaktifkan. Hasil gambar pengujian tertera pada lampiran.
#include <SHT1x.h>
#define dataPin 10
#define clockPin 11
#include <LiquidCrystal.h>
void setup()
lcd.begin(16,2);
void loop()
{
38
float temp_c;
float humidity;
temp_c = sht1x.readTemperatureC();
humidity = sht1x.readHumidity();
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Temp: ");
lcd.print(temp_c, DEC);
lcd.print("C / ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Humidity: ");
lcd.print(humidity);
lcd.println("%");
delay(1000);
Setelah dilakukan pengujian sensor diatas dengan menggunakan program, maka sensor
akan berjalan dan akan mendekteksi suhu dan kelembapan pada ruangan. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat maka dapat di set kelembapan (RH) sebesar 90%
utuk melakukan monitoring suhu dan kelembapan yang tertera pada tabel 4.
5 9 30,3 90
6 11 30,2 90
7 13 30,2 90
8 15 30,3 91
9 17 30,3 90
10 19 30,3 91
11 21 30,4 92
12 23 30,4 90
Pada tabel dilakukan pengujian selama 23 menit dengan selisih 2 menit, pada saat
dilakukan pengujian sensor SHT11 bekerja untuk meonitoring suhu dan kelembapan
pada ruangan. Pada saat kelembapan berada > dari 90% maka secara otomatis
Mistmaker yang tidak bercampur dengan peptisida akan bekerja dan akan menjaga
kelembapan tetap berada dalam keaadaan lembab. Berikut grafik suhu vs Rh yang
terlihat pada gambar19.
Grafik suhu Vs RH
92.5
92
91.5
91
90.5
90
89.5
89
88.5
88
87.5
RH (%)
Fungsi utama dari kipas adalah untuk mengatur pertukaran udara dalam suatu
ruangan. Baik dari segi efisien waktu pertukaran udaranya maupun jumlah udara yang
bergantian tiap menit. Kipas dalam ruangan difungsikan sebagai pengatur kelembaban
udara dan suhu. Karena uap air dan panas dapat dikeluarkan dari dalam ruangan
bersamaan dengan pengeluaran udara yang menjadi media penghantarnya. Pengujian
kipas dalam dan luar dalam keadaan aktif dan tidak aktif dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Pengujian kipas dalam dan luar pada keadaan aktif dan tidak aktif
Pin Kolektor Tegangan (V) Status
Kipas Dalam 3,05 Aktif
12,4 Non Aktif
Kipas Racun 3,02 Aktif
11,9 Non Aktif
Kipas RH 2,95 Aktif
12,0 Non Aktif
#define fan_humi A2
#define fan_racun 12
#define fan_dalam A3
void setup() {
pinMode(fan_dalam, OUTPUT);
void loop() {
digitalWrite(fan_dalam,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(fan_dalam,LOW);
delay(1000);
41
Pada saat dijalankannya program maka kipas yang berada diluar akan menghembuskan
angin sehingga kabut yang ada pada wadah terhembus ke ruangan prototype, dan kipas
yang ada didalam juga menyala untuk menghembuskan kabut dalam ruangan, agar kabut
tersebut tersebar secara merata.
Tabel 6. Pengujian mist maker pada saat aktif dan tidak aktif
Mistmaker Tegangan (V) Status
Hama 23,0 Aktif
0,015 Non Aktif
RH 22,9 Aktif
0,002 Non Aktif
void setup() {
pinMode(fan_humi, OUTPUT);
pinMode(fan_racun, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(fan_humi,HIGH);
digitalWrite(fan_racun,HIGH);
delay(1000);
42
digitalWrite(fan_humi,LOW);
digitalWrite(fan_racun,LOW);
delay(1000);
}
void setup() {
pinMode(racun, OUTPUT);
pinMode(humi, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(humi,HIGH);
digitalWrite(racun,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(humi,LOW);
digitalWrite(racun,LOW);
delay(1000);
}
Pada saat dilakukan pengujian, Mistmaker akan menyala dan akan menciptakan kabut
yang akan menguap pada wadah.
#define pb2 10
#define pb3 11
void setup()
43
lcd.begin(16, 2);
Serial.begin(9600);
pinMode(pb1,INPUT);
pinMode(pb2,INPUT);
pinMode(pb3,INPUT);
digitalWrite(pb1,OUTPUT);
digitalWrite(pb2,OUTPUT);
digitalWrite(pb3,OUTPUT);
void loop() {
if (digitalRead(pb1)==0){basmi = 1;delay(100);}
if (digitalRead(pb1)==0){humi_set++;}
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(humi_set);
delay(100);
}
44
Push Button disisni berfungsi untuk mengatur pada saat dilakukanya settingan untuk
kelembapan,menyalakan dan mematikan Mistmaker pembasmi Hama.
120
100
80
60 RH
waktu
40
20
0
29,1 29,6 30,1 30,2 30,3 30,2 30,3
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa sensor SHT11 dapat mengontrol suhu
maupun kelembapan di rumah kaca, Dalam prototype ini yang dapat dikontrol hanya
kelembapan yang ada di rumah kaca. Dan prototype ini berhasil dalam memonitoring
suhu dan kelembapan serta pembasmian hama, dan dapat dilihat kelembapan dengan
larutan yang bercampur dengan peptisida memiliki kelmabapan yang sangat besar dan
proses dalam melakukan kelembapannya juga sangat cepat.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan pembahasan sistem maka penulis
dapat menarik kesimpulan, antara lain :
1. Telah berhasil digunakan UltraSonic Mist Maker utuk membentuk kabut yang
dapat membasmi hama dan juga menjaga suhu dan kelembapan di dalam rumah
kaca.
2. Telah berhasil dirancang sebuah sistem untuk membasmi hama, dimana
mempermudah untuk mengusir hama dan menjaga tumbuhan dari penyakit dan
Serangan Hama.
3. Telah berhasil digunakan sensor SHT11 sebagai pendeteksi suhu dan
kelembapan yang membentuk kabut pada rumah kaca. Jika suhu dan kelembapan
tidak sesuai dengan yang di set pada program maka akuator akan menstabilkan
suhu dan kelembapan tersebut.
5.2. Saran
Setelah melakukan penelitian, diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran untuk
dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu :
1. Untuk pengembangan lebih lanjut, perlu dilakukan penambahan sensor yang
dapat mengetahui keberadaan hama agar pembasmian tidak dilakukan secara
manual.
2. Untuk pengembangan lebih lanjut, perlu dilakukan pengujian pembasmian hama
di alam terbuka.
47
DAFTAR PUSTAKA
https://bukuteori.com/2017/09/13/hama-yang-menyerang-padi/
Diakses : 06 Maret 2018
https://learnstream.weebly.com/home/ultrasonic-mist-maker
Diakses : 06 Maret 2018
48
LAMPIRAN
49
50
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystallcd(8, 6, 5, 4, 3, 2);
#include <SHT1x.h>
#define dataPin A4
#define clockPin A5
float temp_c;
float temp_f;
float humidity;
#define humi A0
#define racun A1
#define fan_humi A2
#define fan_racun 12
#define fan_dalam A3
#define pb1 9
#define pb2 10
#define pb3 11
int basmi=0;
int lembab = 0;
int setting=0;
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
51
Serial.begin(9600);
pinMode(pb1,INPUT);
pinMode(pb2,INPUT);
pinMode(pb3,INPUT);
digitalWrite(pb1,OUTPUT);
digitalWrite(pb2,OUTPUT);
digitalWrite(pb3,OUTPUT);
pinMode(humi,OUTPUT);
pinMode(racun,OUTPUT);
pinMode(fan_humi,OUTPUT);
pinMode(fan_racun,OUTPUT);
pinMode(fan_dalam,OUTPUT);
//digitalWrite(ok,HIGH);
//digitalWrite(set,HIGH);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.setCursor(0,1);
delay(2000);
lcd.clear();
void loop() {
if (digitalRead(pb1)==0){basmi = 1;delay(100);}
if (digitalRead(pb1)==0){humi_set++;}
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(humi_set);
delay(100);
temp_c = sht1x.readTemperatureC();
humidity = sht1x.readHumidity();
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("T:");
lcd.print(temp_c, 1);
lcd.write(0B11011111);
lcd.print("C");
lcd.setCursor(10,1);
lcd.print("RH:");
lcd.print(humidity,0);
lcd.print("%");
53
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(humi_set);
if (humidity<humi_set){
digitalWrite(humi,HIGH);
digitalWrite(fan_humi,HIGH);
digitalWrite(fan_dalam,HIGH);
digitalWrite(humi,HIGH);
digitalWrite(fan_humi,HIGH);
digitalWrite(fan_dalam,HIGH);
else if (temp_c>35){
digitalWrite(fan_dalam,HIGH);
digitalWrite(racun,HIGH);
digitalWrite(fan_racun,HIGH);
digitalWrite(fan_dalam,HIGH);
else {
digitalWrite(humi,LOW);
digitalWrite(fan_humi,LOW);
digitalWrite(fan_dalam,LOW);
digitalWrite(racun,LOW);
54
digitalWrite(fan_racun,LOW);
delay(100);
2. Gambar Pengujian
56
3. Gambar Peralatan
57