Oleh :
DEWI ANGGRAINI
NIM : 201302015
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2017
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing II Pembimbing I
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji :
2. Penguji 1
3. Penguji 2
Istokomah, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Mengesahkan
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
Ketua,
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu,
Every action has a reaction, every act has a consequence, and every
v
PERSEMBAHAN
vi
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : 201302015
Prodi : S1 Keperawatan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan
dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dlam memperoleh gelar
yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun belum/tidak
Dewi Anggraini
NIM. 201302015
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
No. Hp : 081216417968
Email : Dewianggraini275@gmail.com
Riwayat Pendidikan
viii
ABSTRAK
DEWI ANGGRAINI
201302015
ix
ABSTRACT
DEWI ANGGRAINI
201302015
x
DAFTAR ISI
Abstrak ............................................................................................................. ix
Abstract ............................................................................................................ x
Daftar Isi........................................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
2.1 Konsep Perkembangan .............................................................................. 10
2.2 Konsep Anak Usia 1-3 tahun .................................................................... 16
2.3 Konsep Stimulasi Perkembangan ............................................................. 20
xi
2.4 Penilaian Perkembangan dengan Menggunakan DDST ........................... 25
2.5 Kerangka Teori Penelitian ......................................................................... 30
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................ 31
3.2 Hipotesis Penelitian................................................................................... 32
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 33
4.2 Populasi dan Sampel ................................................................................. 34
4.3 Teknik Sampling ....................................................................................... 37
4.4 Kerangka Kerja Penelitian ....................................................................... 38
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional variabel ............................ 40
4.6 Instrumen penelitian ................................................................................. 43
4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 44
4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 45
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 45
4.10 Teknik Analisa Data ................................................................................ 47
4.11 Etika Penelitian ....................................................................................... 54
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian .................................................. 57
5.2 Data Umum ................................................................................................ 58
5.3 Data khusus ................................................................................................ 62
5.4 Pembahasan .............................................................................................. 65
5.5 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 74
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ............................................................................................... 75
6.2 Saran ........................................................................................................... 75
Daftar Pustaka ................................................................................................. 77
Lampiran-lampiran .......................................................................................... 80
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 5.5 karakteristik Anak Berdasarkan jenis Kelamin
61
xiv
DAFTAR GAMBAR
Tahun…………………………………………………………… 33
Tahun…………………………………………………………… 39
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SINGKATAN
OR : Ods Ratio
CC : Coefisiensi Contingensi
xvii
DAFTAR ISTILAH
Deprivasi Maternal : Kondisi dimana anak kehilangan kasih sayang orang tua
: Tidak berdaya
Independence : Kepribadian
Fringer : Penglihatan
Visual : Pendengaran
Auditif : Lisan/ucapan
Justice : Kerahasiaan
Confidentially
xviii
KATA PENGANTAR
Perkembangan Motorik Anak usia 1-3 Tahun di Play Group Kelurahan Pandean
Kota Madiun”. skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
penyusunan skripsi ini tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan,
arahan, dan motivasi kepada penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis
1. Kepala Sekolah Play Group Insan Al-firdaus Kota Madiun yang telah
2. Kepala Sekolah Play Group Al-Hidayah Plus Kota Madiun yang telah
Madiun.
xix
5. Cholik Harun, M.Kes selaku pembimbing I yang telah meluangkan banyak
proposal ini.
mulai goyah dan selalu menemani saya disaat suka dan duka.
dan motivasinya.
10. Semua Murid dan ibu/pengasuh Play Group Insan Al-Firdaus dan Play
Group Al-Hidayah Plus Kota Madiun yang telah bersedia menjadi responden
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari
semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.
Dewi Anggraini
NIM. 201302015
xx
BAB I
PENDAHULUAN
Masa balita merupakan waktu yang sangat penting dan sangat berpengaruh
perubahan yang terjadi pada anak yang dapat dilihat dari berbagai aspek, antara
harus dilalui sesuai periode perkembangan atau sesuai umur anak (Soejatingsih,
sebesar 11-16 %. Pada tahun 2014 sebesar 10-14% anak mengalami gangguan
dari Dinkes Provinsi Jawa Timur terdapat 1-3% anak mengalami keterlambatan
motorik.Data jumlah balita kabupaten Madiun pada Tahun 2015 berjumlah 2.449
pemeriksaan terhadap 2.634 anak dari usia 0-72 bulan. Hasil pemeriksaan tersebut
1
(Membutuhkan pemeriksaan lebih dalam) sebanyak 13 % dan penyimpangan
terdapat pada aspek motorik kasar (seperti berjalan, duduk), 30% motorik halus
satunya balita akan bermasalah dalam hubungan sosial awal dengan teman
tahap motorik tidak terlalui maka motorik anak tidak akan berkembang, sehingga
seperti anak tidak ada kesempatan untuk belajar karena terlalu dimanjakan, selalu
digendong atau diletakkan di babywalker terlalu lama dan juga anak yang
2
penyakit neuromuscular seperti penyakit duchenne muscular dystrophy dan buta
perkembangan yang normal dan ini merupakan hasil interaksi banyak faktor yang
berkembang secara normal.Seperti ketika anak sudah berumur satu tahun, anak
sudah bisa berjalan. Namun terdapat anak yang mengalami terlambat berjalan,
meski usia sudah lebih dari setahun. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya
orang tua dalam merangsang motorik kasar pada anak. Orang tua selalu khawatir
anak jatuh sehingga sering mengendongnya, hal ini juga akan membuat anak
terlambat berjalan. Sebab otot-otot kaki anak tidak pernah mendapat stimulus
terarah akan cepat berkembang dari pada anak yang kurang mendapatkan
untuk melakukan kegiatan bermain yang melibatkan gerak fisik motorik. Anak
3
fungsional, misalnya seperti gerakkan berlari, melompat, merangkak, memanjat,
status gizi, APE (alat permainan edukatif) serta pola pengasuhan orang tua
(Lindawati,2014).
Dari hasil study pendahuluan yang dilakukan di Play Group Insan Al-
Firdaus Jl.Serayu Kota madiun, terdapat 52 balita usia 1-3 tahun. Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan pada salah satu guru didapatkan 4 balita yang
tersebut didapatkan dari penilaian KPSP oleh guru di play group Insan Al-Firdaus
Kota Madiun. Berdasarkan fenomena diatas peneliti memilih tempat Play Group
Insan Al-Firdaus Kota Madiun karena data yang diperlukan yaitu keterlambatan
4
1.2 Rumusan Masalah
pencapaian perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun di Play Group Kelurahan
motorik anak usia 1-3 tahun di Play Group Kelurahan pandean Kota Madiun.
pencapaian perkembangan motorik normal pada anak usia 1-3 tahun di Play
pencapaian perkembangan motorik abnormal pada anak usia 1-3 tahun di Play
pekembangan motorik anak usia 1-3 tahun di Play Group Kelurahan Pandean
Kota Madiun.
5
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian bagi orang tua adalah untuk dapat menambah informasi
Manfaat penelitian bagi tenaga pendidik play group dapat digunakan sebagai
1-3 tahun.
6
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis mungkin ada kemiripan dari beberapa
1. Eha Lucky (2011) meneliti Hubungan pola asuh ibu dengan tingkat
terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan perkembangan
tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada
subjek penelitian, variabel penelitian tersebut yaitu pola asuh ibu dengan
stimulasi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 0-5 tahun di Desa
dilakukan oleh peneliti terletak pada subjek penelitian, jenis penelitian, serta
7
variabel pada penelitian tersebut perkembangan motorik kasar sedangkan pada
penelitian yang akan dilakukan dengan variabel pencapaian motorik halus dan
Hasil uji hubungan antara stimulasi yang diberikan ibu dengan perkembangan
ibu dengan perkembangan motorik halus pada anak usia toddler di PAUD
Persamaan dari penelitian ini dengan terletak pada subjek dan variabel
signifikasi <0,05.
8
Persamaan dari penelitian ini dengan terletak pada subjek dan variabel
dalam penelitian yang akan dilakukan pencapaian motorik pada anak usia
toddler.
pada variabel dependent yaitu stimulasi lingkungan rumah dan pola asuh orang
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati”
(progresif and continous change in the organism from birth to death). Pengertian
loncat.
10
2.1.2 Ciri-Ciri Perkembangan
Menurut Yusuf Syamsu (2011), Perkembangan itu secara umum mempunyai ciri-
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik : perubahan tinggi dan berat badan
imajinasi dan fantasi ke realitas, dan perubahan yang biasanya hanya tertuju
pineal pada bagian bawah otak, rambut-rambut halus dan gigi susu. Tanda
perilaku implusif.
1. Personal Sosial
11
menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, tradisi, dan
meleburkan diri menjadi satu serta saling menjalin kerja sama dan
komunikasi.
2. Bahasa
bahasa seperti halnya belajar hal lain, yaitu dengan meniru dan mengulang
hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam
otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
kasar meliputi penggunaan otot-otot kasar seperti tangan, kaki dan badan
12
termasuk contoh perkembangan motorik kasar.Otot-otot besar dan
anak berbeda maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda
alat mainan.
13
kehidupannya, ke kondisi yang independence (bebas, tidak bergantung). Anak
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya, dan dapat berbuat
bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal
akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan
self-concept(kepribadian anak).
1. Faktor Genetik
Faktor genetic merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
perkembangan anak. Faktor ini merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi
anak yang menjadi ciri khanya.Melalui genetic yang terkadang didalam sel
tulang.
14
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang cukup baik akan menghambatnya. Berikut ini yang dapat
a. Mekanisme
Trauma, cairan ketuban yang kurang dan posisi fetus yang abnormal bisa
b. Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang menyebakan kelainan bawaan pada bayi anatara lain
c. Radiasi
d. Gizi
perkembangan.
15
e. Hubugan anak dalam keluarga
dikehendaki oleh orang tuanya atau yang selalu merasa tertekan, akan
f. Stimulasi
g. APE
anak.
2.2.1 Pengertian
Anak usia toddler adalah anak usia 12-36 bulan (1-3 tahun). Pada periode
ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana
mengontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala.
Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan
16
2.2.2 Ciri-Ciri Umum Anak Usia 1-3 Tahun
Ciri-ciri tumbuh kembang anak usia1-3 tahun menurut Rizky (2015) yaitu:
3. Bagian kaki berlawanan secara khas terdapat pada usia 1-3 tahun karena
4. Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak usia toddler pada tahap pra-
operasioanal (2-7 tahun). Tahap ini ditandai oleh adanya pemakaian kata-kata
mereka wakili, kemampuan untuk focus pada satu satu dimensi pada satu
5. Menurut Erikson, tahap psikososial anak toddler (usia 1-3 tahun) berada pada
tahap ke-2: otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu. Masa balita yang
berlangsung mulai 1-3 tahun (early childhood). Tahap ini merupakan tahap
anus otot (anal/muscular stages). Pada masa ini anak cenderung aktif dalam
segala hal, sehingga orang tua dianjurka untuk tidak terlalu membatasi ruang
kebebasan melakukan apapun yang dia mau. Pembatasan ruang gerak pada
17
anak dapat menyebabkan anak akan mudah menyerah dan tidak dapat
melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain. Sebaliknya jika anak
terlalu diberi kebebasan mereka akan cenderung bertindak sesuai yang dia
usia ini orang tua harus seimbang dalam mendidik anak antara pemberian
kebebasan dan pembatasan ruang gerak anak, karena dengan cara itulah anak
membeakan diri sendiri dengan orang lain, pemisahan dari orang tua,
perilaku yang dapat diterima secara social dan interaksi egosentris dengan
orang lain. Rasa malu dan ragu-ragu dapat berkembang jika anak usia balita
6. Perkembangan motorik
Perkembangan motorik pada anak 1-3 tahun meliputi motorik halus dan
motorik kasar, yang akan diuraikan berikut ini (Cintya dkk, 2015)
18
1. Motorik halus (fine Motor)
3. Bersosialisasi
19
4. Mengkoordinasikan gerak tubuh dan ativitas-aktivitas dasar kehidupan sehari-
hari termasuk buang air besar (BAB) maupun buang air kecil (BAK)
rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi
tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang
anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat
Pemberian stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa pranatal, dan setelah
lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya sedini mungkin.Asah merupakan
20
kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang didapat melalui
Stimulasi dari orang terdekat seperti orang tua sangatlah dibutuhkan anak
stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru
6. Gunakan alat bantu / permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar
anak.
8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya
21
stimulasi/rangsangan yang berasal dari luar diri anak tersebut. Macam-
macam stimulasi yang dapat diberikan orang tua pada anaknya adalah:
1) Stimulasi Visual
2) Stimulasi Auditif
dengan yang mereka dengar dari sekitar mereka, disini orang tua
orang di sekitar anak seperti orang tua akan di rekam oleh otak anak.
3) Stimulasi verbal
akan meniru ucapan tersebut dan tidak jarang anak juga akan
4) Stimulasi Taktil
rasa aman dan percaya diri pada anak sehingga anak akan lebih
22
2.3.3 Cara stimulasi Pada Anak Usia 1-3 Tahun
Berbagai stimulasi perkembangan yang dapat dilakukan oleh ibu kepada anak
1. Motorik Kasar
Stimulasi motorik kasar yang dapat dilakukan oleh ibu antara lain :
2. Motorik Halus
Stimulasi motorik halus yang dapat diberikan oleh ibu antara lain :
23
2) Mengajarkan anak untuk menaruh benda di dalam wadah.
(APE) yaitu :
1. Tangga
mengembangkan kekuatan otot tangan dan otot kaki. Alat ini membutuhkan
2. Ayunan
temannya.
3. Papan Titian
Alat ini berfungsi untuk melatih keseimbangan anak. Alat ini digunakan
dengan cara anak berjalan di atas papan tersebut. Kegiatan ini dapat
4. Jungkat-Jungkit
24
kaki ke tanah.Sedangkan mengembnagkan kekuatan tangan saat tangan anak
5. Prosotan
Sebelum meluncur anak harus memanjat tangga. Motorik kasar anak akan
tubuhnya saat menapaki anak tangga. Selain itu anak belajar mengenai
peraturan, yaitu anak harus tertib bergiliran naik satu persatu saat meluncur
6. Komedi Putar
memutar komedi yang di tumpangi anak. Alat ini memiliki bentuk yang
yang hanya dilakukan tenaga kesehatan, guru TK, dan petugas PAUD yang
terlatih.
25
2.4.1 Pengertian DDST (Denver Develomental Screening Test)
perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostic atau tes IQ.DDST memenuhi
semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik.Tes ini
mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang
3. Langue
4. Gross motor
26
2.4.3 Alat yang Diguankan dalam Pemeriksaan DDST
kuning-hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas
dan pensil.
1. Tahap pertama : secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia 3-6
Pelasanan tes perlu adanya kerjasama yang aktif dari anak dan orang tua
atau pengasuh, ruang yang cukup luas, dan ada langkah-langkah yang harus
dilalui yaitu :
Pada pelaksanaan DDST umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan
menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu
tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah
27
dan sama dengan atau lebih dari 15 hari bibulatkan keatas. Misalnya Budi
lahir pada tanggal 23 mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes
berikut :
2. Pelaksanaan
Tarik garis lurus dengan menggunakan pensil dan pengaris yang ada pada
lembar DDST sesuai umur anak.Tarik garis umur dari atas ke bawah dan
cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung atas garis umur. Formulir denver
dapat digunakan untuk beberapa kali, gunakan garis umur dengan warna yang
berbeda.
Periksa satu persatu tiap item sesuai dengan item pengujian yang tepat berada
pada garis dan di sebelah kiri garis jika sebelumnya anak belum pernah diuji,
makan diberikan kode (L) jika anak menolak melaksanakan permintaan atau
perintah yang diberikan penguji, dan penguji boleh bertanya pada orang tua
permintaan atau perintah yang diberikan dengan baik. F: Fall/gagal, bila anak
28
menolak melakukannya dengan baik. R: Refusal/menolak, bila anak menolak
pada 1 sektor atau lebih didapatakan keterlambatan dan pada sector yang
sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis
ventikal usia.
29
2.5 Kerangka Teori Penelitian
Genetik
Pencapaian
Faktor-faktor yang perkembangan
mempengaruhi motorik :
perkembangan 1. Perkembangan
motorik motorik halus
2. Perkembangan
motorik kasar
1. Gizi
2. Mekanisme
3. Stimulasi
Lingkungan 4. Hubungan anak
dalam keluarga
5. Toksin/zat
kimia
6. Radiasi
7. APE
perkembangan motorik pada anak yaitu faktor genetic, faktor genetik ini
merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya.
Dan faktor lingkungan yang di bagi atas beberapa faktor yaitu gizi, mekanisme,
stimulasi, hubungan anak dalam keluarga, toksin/zat kimia, radiasi, APE. Dari
30
BAB III
Stimulasi Pencapaian
perkembangan : perkembangan motorik :
Anak usia 1-3 1. Normal
tahun 1. Baik
2. Buruk 2. Abnormal/meragukan
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
: berhubungan
Gambar 3.1 menjelaskan bahwa anak usia 1-3 tahun membutuhkan atau berkaitan
erat dengan stimulasi dari ibu dengan kategori baik atau kurang baik stimulsai itu
31
3.2 Hipotesis Penelitian
atau lebih variabel yang diharapakan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam suatu
penelitian.Setiap hipotesa terdiri atas suatu unit atau bagian dari permasalahan
(Nursalam, 2013).
32
BAB IV
METODE PENELITIAN
yang diharapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun penelitian pada
Jenis penelitian yang digunakan ini adalah komparatif dengan desain case
kelompok subjek tanpa adanya suatu perlakuan dari peneliti. Desain case control,
faktor resiko dan efek atau penyakit sudah terjadi di masa lampau sebelum
(Nursalam, 2013).
Casus
Baik
Perkembangan
Stimulasi Retrospektif motorik
Buruk perkembangan abnormal/
Meragukan
Control
Baik Perkembangan
Stimulasi Retrospektif
motorik normal
perkembangan
Buruk
33
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian
(Notoatmojo, 2010). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh anak usia 1-3
tahun di play group Kelurahan Pandean kota Madiun yang berjumlah 72.
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan subyek yang akan diteliti yang dianggap
n=
(Lemessow)
Keterangan :
α : derajat kepercayaan
d : toleransi kesalahan
34
Tabel 4.1 Tabel nilai Z sesuai nilai α
Α 1-α Z1- α/2 Z1- α
n=
n=
n=
n=
n = 18,34+20% = 22,08 = 22
1. Kriteria Inklusi
35
Kriteria inklusi adalah karakteristik subyek penelitian dari suatu populasi
target yang diteliti (Nursalam, 2009). Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah:
7. Kriteria Eksklusi
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2009).
36
Tabel 4.4 Tabel kriteria eksklusi casus
Ibu/ pengasuh Anak
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlahsampel akan mewakili
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
anggota sampel dan populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
37
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
penelitian yang akan dilakukan meliputi siapa yang akan diteliti (subjek
penelitian), variabel yang akan diteliti, dan variabel yang mempengaruhi dalam
38
Populasi
Seluruh anak yang berhasil/normal dalam pencapian perkembangan
motorik dan anak yang abnormal/ meragukan dalam pencapian
perkembangan motorik
Sampel
22 anak yang berhasil/normal dalam pencapaian perkembangan motorik
22 anak yang meragukan/abnormal dalam pencapian perkembangan
motorik
Teknik Sampling
Simple random sampling
Jenis Penelitian
Komparatif dengan desain case control
Variabel
Variabel Bebas : Variabel Terikat :
Stimulasi perkembangan Pencapaian perkembangan
motorik
Pengumpulan Data
Menggunakan kuesioner dan DDST (denver
Development Screening Test)
Pengolahan Data
Editing, coding, scoring, and tabulasi
Analisa data
Chi square
Pelaporan
39
4.5 Variabel Penelitian dan definisi Operasional
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
variabel yaitu :
stimulasi perkembangan.
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
40
Table 4.6 tabel definisi operasional
Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skor / kategori
penelitian operasional
Variabel Stimulasi Indicator Kuesioner Nominal skor yang
independent adalah stimulasi dalam diberikan untuk
: kegiatan perkembangan bentuk pertanyaan
Stimulasi merangsang meliputi : skala stimulasi
perkembang kemampuan Motorik kasar likert perkembangan:
an dasar anak 1. Melatih anak berupa 10 selalu : 4
agar anak untuk berdiri item sering : 3
tumbuh dan sendiri pertanyaan kadang-kadang:2
berkembang 2. Melatih anak dalam tidak pernah :1
secara untuk setiap kriteria stimulasi
optimal oleh melangkah pembagian perkembangan
ibu. dan berjalan usia dinilai dengan
3. melatih anak hasil scoring
membungkuk diolah dalam
kemudian bentuk
berdiri
4. Melatih anak casus :
untuk
0: Jika hasil skor
menendang
T < Mean T :
bola
stimulasi
5. Melatih anak
buruk
untuk naik
tangga tanpa Control:
bantuan
6. melatih anak 1: Jika hasil skor
melompat T ≥ Mean T :
7. Melatih anak stimulasi baik
berdiri dengan
1 kaki
8. Mengajarkan
anak lempar
tangkap bola
9. Memperkenal
kan anak pada
sepeda roda
tiga
Motorik halus
1. Mengajarkan
anak untuk
menyusun
menara
41
2. Mengajarkan
anak untuk
mengambi
benda kecil
seperti manic-
manik
3. Mengajarkan
anak menaruh
benda dalam
wadah
4. Memberikan
anak pensil
dan kertas
untuk anak
mencoret-
coret
5. Mengajarkan
anak
menirukan
garis vertical
42
peringatan.
meragukan :
bila pada pada
sector
didapatkan 2
ketrlambatan
atau lebih. Bila
pada 1 sektor
atau lebih
didapatkan
keterlambatan
pada sector
yang sama
tidak ada yang
lulus pada
kotak yang
berpotongan
dengan garis
vertical usia.
Control :
1: Normal : tidak
ada skor
terlambat atau
maksimal 1
peringatan.
dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Pada
43
pencapaian perkemabngan motorik respondent dengan mengunakan DDST
diinginkan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat
maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terhadap instrumen penelitian.
Untuk uji validitas dan uji reabilitas yang digunakan untuk variabel stimulasi
perkembangan
yang dapat digunakan adalah dikemukakan oleh person, yang dikenal rumus
product moment person.Penentuan uji validitas : jika p-value ≤ 0,05 maka item
pertanyaan dinyatakan valid, begitu pula sebaliknya jika p-value > 0,05 maka item
pertanyaan tersebut valid. Setelah kuesioner melalui tahap editing dan scoring
product moment.
44
4.7.2 Uji Reliabilitas
instrumen yang dilakukan telah reliabel. Suatu alat dikatakan reliable alat itu
mengukur suatu gejala dalam berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama
internal konsisten yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja kemudian
hasil yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Untuk menguji reabilitas
alat ukur kuesioner dikatakan reliable jika nilai Alpha Cronbach lebih atau sama
dengan 0,60 (Arikunto, 2011). Berdasarkan hasil uji coba pada 12 responden
Lokasi penelitian Ini akan dilakukan di Play Group Insan Al-Firdaus dan
45
suatu penelitian (Nursalam, 2013). Dalam melakukan penelitian prosedur yang
1. Mengurus surat ijin penelitian dengan membawa surat dari STIKES Bhakti
Madiun yaitu Play Group Insan Al-Firdaus dan Play Group Al-Hidayah Plus.
serta bantuan alat-alat yang dibutuhkan sesuai dengan tahapan usia anak.
yang memiliki anak dengan perkembangan motorik normal dan ibu/ pengasuh
46
9. Peneliti mengecek dan memastikan kembali bahwa semua pertanyaa sudah
10. Setelah semua data terkumpul peneliti melakukan pengolahan data, analisi
disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah,
berikut :
1. Editing
(Nugroho, 2012).
2. Entri Data
(Statitical Padage for Social Sciense) very 16.00 for Window.Pada pengisian
47
kode pada program SPSS masing-masing variabel penelitian diberi kode
berupa angka.
3. Coding
“coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan (Nugroho, 2012).
Usia ibu :
Laki-laki : kode 1
Perempuan : kode 2
SD : kode 1
SMP : kode 2
SMA : kode 3
Stimulasi perkembangan :
Baik : kode 1
Buruk : kode 2
48
Perkembangan motorik kasar :
Normal : kode 1
Meragukan : kode 2
Abnormal : kode 3
4. Scoring
perhitungan.
a. Stimulasi perekembangan :
Selau :4
Sering :3
Kadang-kadang :2
Tidak pernah :1
Tidak pernah :4
Kadang-kadang :3
Sering :2
Selau :1
49
yang bersifat positif (favorable) terhadap masalah yang diteliti,
Keterangan :
Keterangan :
MT : rata-rata T
n : jumlah sampel
Keterangan :
S : Standart deviasi
50
x : skor Responden
n : jumlah sampel
Falll/gagal :1
Refusal/menolak :2
Passed/lulus :3
5. Tabulating
ketegori.
1. Analisa Univariat
51
P=
Keterangan :
P = Angka Presentase
f = Frekuensi
n = Banyaknya Responden
2. Analisa Bivariat
tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan terikat dengan menggunakan uji
usia 1-3 tahun. Pengolahan analisa data bivariat ini dengan menggunakan
Squaredengan α = 0,05. Dasar digunakannya uji statistik chi square, jika data
dari kedua variabel yang akan diolah mengandung unsur skala nominal.
Selain itu juga untuk melihat kemaknaan perhitungan jika nilai p-value ≤
pencapiaan motorik pada anak usia 1-3 tahun. Jika nilai p-value > 0,05
52
Adapun langkah-langkah sebagai berikut membuat table
Buruk A B A+B
Baik C D C+D
sebanyak 2 dan kolom sebanyak 2 diperoleh derajat kebebasan (db) (2-1) (2-1) =
1Nilai ekpetasi atau nilai yang diharpakan (fh) sesuai dengan hipotesis penelitian.
Nilai ekpetasi dapat dihitung dengan perkalian antar marginal kolom dan baris
yang bersangkutan dibagi dengan jumlah seluruhnya (N) atau grand total yang
53
Tabel 4.8 Daftar nilai keeratan hubungan antar variabel
No. Nilai Kategori
1 0,00 - 0,199 Sangat lemah
penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.
a. Prinsip Manfaat
54
b. Prinsip Menghargai Hak Azasi Manusia (Recpect Human dignity)
2012).
a. Inform consent
Pemberian inform consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan
responden terburu-buru.
55
b. Prinsip Anomality
di tentukan sebelumnya
c. Prinsip confidentially
responden.
56
BAB 5
Bab ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang
Pada Anak Usia 1-3 Tahun Di Play Group Kelurahan Pandean Kota Madiun.
Pengumpulan data dilakukan pada 44 responden ibu dan anak, yaitu 22 anak
motorik abnormal yang dipilih secara acak, sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan pada penelitian maka hasil penelitian berisi data umum dan data
tingkat pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin. Sedangkan data khusus berisi
abnormal.
Madiun. Di kelurahan Pandean terdapat 2 Play Group yaitu Play Group Insan Al-
Firdaus dan Play group Al-Hidayah Plus, merupakan sebuah lembaga pendidikan
non formal yang berada di Jl. Serayu Kelurahan Pandean Kota Madiun. Jumlah
responden dalam penelitian ini adalah 44 responden dengan usia 1-3 tahun. Di
kedua play group memiliki fasilitas sekolah yang hampir sama yaitu lingkungan
sekolah terdapat sarana bermain yang cukup luas, memadai dan lengkap serta
57
Tersedianya APE. sarana prasarana kesehatan seperti UKS belum mempunyai
ruangan tersendiri masih menjadi satu dengan ruang guru akan tetapi memiliki
peralatan P3K yang cukup lengkap. Di kedua play group juga terdapat kurikulum
kriteria tentang perkembangan motorik anak baik motorik kasar maupun halus.
Tidak hanyak perkembangan fisik motorik namun juga kesehatan dan perilaku
ibu 30,70, Median 30,00 dan Modus 29, dengan usia termuda 25 tahun, sedangkan
usia ibu paling tua 42 tahun dengan standart devisiasi 4,380. Pada tingkat
58
5.2.2 Karakteristik Ibu Berdasarkan Pendidikan
Jumlah 44 100,0
Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan hasil bahwa sebagian besar dari 44 ibu di
Play Group Kelurahan Pandean Kota Madiun 30 orang ibu (68,2%) berpendidikan
(SMA).
2. Swasta 17 38,6
3 Wiraswata 0 0
4 PNS 13 29,5
Jumlah 44 100
berprofesi sebagai PNS yang berjumlah 13 orang ibu (29,5%), tidak bekerja/IRT
59
5.2.4 Karakteristik bBerdasarkan jumlah Anak
1 1 16 36,4
2 2 17 38,6
Jumlah
rata-rata usia anak 2,63, median 2,90 dan modus 3, dengan usia termuda 1,9 tahun
sedangkan usia paling tua 3 tahun dengan standart devisiasi 430. Pada tingkat
60
5.2.6 Karakteristik Anak Usia 1-3 Tahun Berdasarkan jenis kelamin
1. Laki-laki 20 45,5
2. Perempuan 24 54,5
Jumlah 44 100
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Stimulasi Perkembangan di Play Group
Kelurahan Pandean Kota Madiun. Pada Bulan Juli 2017
No. Stimulasi Perkembangan Frekuensi (n) Presentase (%)
1. Baik 15 34,1%
2. Buruk 29 65,9%
Jumlah 44 100,0
61
5.2.8 Perkembangan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun
Hasil analisis perkembangan motorik anak usia 1-3 ahun di Play Group
1. Normal 22 50%
2. Abnormal 22 50%
Jumlah 44 100,0
responden anak usia 1-3 tahun sebanyak 22 anak (50%) dengan perkembangan
anak (50%).
perkembangan motorik normal anak usia 1-3 tahun di play Group Kelurahan
Pandean Madiun.
62
Tabel 5.8 Tabulasi silang antara stimulasi perkembangan dengan
pencapaian perkembangan motorik normal anak usia 1-3
tahuun di Play Group Kelurahan Pandean kota Madiun. Pada
bulan juli 2017
Stimulasi Perkembangan Frekuensi (n) Presentase (%)
Baik 13 59,1
Buruk 9 40,9
Jumlah 22 100
Abnormal
perkembangan motorik abnormal anak usia 1-3 tahun di Play Group Kelurahan
Pandean Madiun.
Baik 2 9,1
Buruk 20 90,9
Jumlah 22 100
63
Dari tabel 5.8 menunjukkan bahwa sebagian riwayat pemberian stimulasi
pencapaian perkembangan motorik pada anak usia 1-3 tahun dapat dilihat pada
tabel 5.10
CC = 0.467
responden (59,1%) sedangkan orang tua dengan pemberian stimulasi baik dengan
64
sebanyak 9 responden (40,9%), dan untuk stimulasi perkembangan buruk dengan
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan spss 16 dengan uji chi square
pencapaian perkembangan motorik pada anak usia 1-3 tahun di play Group
Pada tabel 5.8 menunjukkan hasil ods ratio menunjukkan bahwa anak
yang diberikan stimulasi perkembangan buruk oleh orang tua beresiko 14x
baik oleh orang tua beresiko 14x mengalami perkembangan motorik normal.
5.4 Pembahasan
dengan pencapaian perkembangan Motorik Anak Usia 1-3 tahun di play Group
Normal
65
perkembangan motorik normal dengan masa lalunya pemberian stimulasinya baik
genetik dan lingkungan. Orang tua termasuk salah satu faktor lingkungan, yaitu
lingkungan kelurga karena disinilah orang tua melakukan interaksi pertama kali
stimulasi/ rangsangan yang diberikan orang tua. Anak yang banyak mendapatkan
stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang
tergantung pada seberapa banyak stimulasi dan dorongan yang diberikan. Hal ini
disebabkan karena otot-otot anak baik halus ataupun kasar belum mencapai
yang diberikan, maka perkembangan anak akan semakin baik. Semakin banyak
perkembangan anak semakin optimal. Disebutkan juga bahwa jaringan otak anak
66
yang banyak mendapat stimulasi akan berkembang mencapai 80% pada usia
Stimulasi perkembangan anak salah satunya adalah usia orang tua, sesuai hasil
penelitian di dapatkan bahwa rata-rata ibu berusia 30 tahun dengan usia paling
muda 25 tahun dan paling tua dengan usia 42 tahun. Menurut Hurlock semakin
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja sehingga pemberian stimulasi
jumlah anak, Berdasarkan jumlah anak didapatkan hasil bahwa sebagian besar
dengan jumlah anak 3 atau lebih sebanyak 11 responden (25,0%). Jumlah anak
yang sedikit menyebabkan orang tua dapat lebih efektif dalam mengasuh anak.
anak yang banyak atau terlalu besar dengan jarak yang relative pendek dapat
67
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi perkembangan yang optimal
dengan keluarga. Sesuai hasil penelitian yang dilakukan di Play Group Kelurahan
Pandean Kota Madiun tersedianya sarana prasarana yang cukup memadahi serta
bermain yang cukup luas, ruang kelas, halaman sekolah yang digunakan untuk
senam setiap pagi, tersedia APE cukup lengkap. Hal ini sesuai dengan pendapat
(9,1%). Hal ini sesuai pendapat Santoso (2014), pada umumnya anak memiliki
pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan ini merupakan hasil interaksi
68
Faktor-faktor tersebut meliputi genetik, lingkungan, mekanisme, toksin/zat kimia,
gizi, hubungan anak dengan keluarga, stimulasi, dan APE. Stimulasi merupakan
kebutuhan yang sangat penting untuk perkembangan anak. Anak yang mendapat
motorik yang berada di bawah normal umur anak. Akibatnya pada umur tertentu
mengalami gangguan dalam melakukan gerak dan juga akan menghambat akses
jaringan otak anak yang banyak mendapat stimulasi akan berkembang mencapai
80% pada usia kurang dari 4 tahun. Sebaliknya jika anak tidak pernah diberi
stimulasi maka jaringan otak akan mengecil sehingga fungsi otak menurun. Hal
2012)
berjenis kelamin laki-laki dan anak dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 9
(40,9%). Hal ini juga sesuai dengan pendapat Hurlock (1999) menyatakan ada
tiga alas an penting mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan
69
anak selama hidupnya. Pertama, setiap bulan anak mengalami peningkatan
jenis kelamin individu. Ketiga, sikap orang tua dan anggota keluarga lainnya
sehubungan dengan jenis kelamin mereka. Keinginan untuk memiliki anak jenis
kelamin tertentu akan mempengaruhi sikap penerimaan orang tua dan keluarga
terhadap anak, yang selanjutnya berpengaruh juga pada perilaku dan hubungan
dapatkan bahwa sebagian besar responden bekerja diluar rumah, yaitu responden
responden (29,5%) dan sebagian kecil responden tidak bekerja (IRT) sebanyak
perkembangan yang diberikan ibu pada anak sebagian besar responden dengan
data tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar respoden bekerja di luar rumah
70
yang baik bagi anak. Responden di play group kelurahan Pandean Kota madiun
sebagian besar responden berprofesi sebagai PNS dan swasta yang sebagian besar
waktunya digunakan untuk bekerja di luar rumah sehingga quality time dengan
anak amat sedikit, maka anak lebih sering diasuh oleh orang lain yang belum tentu
memahami pentingnya stimulasi perkembangan anak sejak dini seperti orang tua
atau ibunya
Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Notoatmojo (2010),
sebagian besar ibu berstatus tidak bekerja akan mempunyai banyak waktu untuk
mengurus anaknya, dan yang masuk dalam kategori cukup sebanyak 2 (11,1%),
kurang sebanyak 1 (5,6%) ini kemungkinan di pengaruhi oleh faktor pekerjaan ibu
mengungkapkan bahwa kedekatan hubungan ibu-anak lebih tinggi pada ibu yang
wanita yang bekerja dan memiliki anak balita biasanya akan lebih mengalami
konflik pekerjaan dengan kuluarga dibanding dengan orang tua yang memiliki
anak yang sudah menginjak remaja Karena intensitas perhatian akan berbeda
oleh pengetahuan serta pendidikan orang tua (Nasrul Efendy, 2007). Hal ini
untuk menyerap berbagai informasi dan mempunyai pola pikir yang yang lebih
71
maju dibandingkan dengan tingkat pendidikan dasar atau rendah. Hasil penelitian
(31,8%). Namun sesuai hasil penelitian masih tingginya pemberian stimulasi yang
buruk hal ini mungkin dipengaruhi oleh kurangnya waktu orang tua berinteraksi
dengan anak karena sebagian besar responden dengan pendidikan tinggi bekerja
diluar rumah. hal ini sesuai dengan pendapat Chiarello LA (2011) keberhasilan
suatu stimulasi tidak tergantung dari pendidikan orang tua akan tetapi lebih
Perkembangan Motorik
usia 1-3 tahun di Play Group kelurahan Pandean Kota Madiun. Dari data
kuesioner yang menunjukkan bahwa sebagian besar anak distimulasi buruk oleh
motorik normal.
72
Berdasarkan analisa dengan menggunakan uji statistic chi square dengan
program spss versi 16.0 didapatkan p=0,001<α = 0,05 dengan nilai hitung pearson
= 12,239 makan H1 diterima H0 ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan
anak usia 1-3 tahun di Play Group Kelurahan Pandean kota Madiun. Sedangkan
pengaruh antar variabel sedang. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa stimulasi
abnormal pada anak. Hasil analisis pada penelitian ini sesuai dengan Sutrisno
(2014) dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak peran orang tua
merencanakan kegiatan fisik motorik yang bermakna dan sesuai bagi anak.
masa kritis yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan anak dalam proses
dewasa. Pada masa ini, seorang anak selain mengalami pertumbuhan fisik yang
73
Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh anatara stimulasi
motorik anak usia 1-3 tahun di Play Group Kelurahan Pandean Kota Madiun.
optimal atau bisa dikatakan belum sempurna. Setiap penelitian yang dilakukan
1. Pada saat pengambilan data kurang sempurna antara lain karena keterbatasan
sarana dan prasarana serta situasi dalam pengisian kuesioner yang kurang
memadahi. Penelitian dilakukan didalam kelas dimana anak ada rasa takut,
malu untuk melaksanakan tugas yang diberikan dan beberapa responden tidak
pemeriksaan.
74
BAB 6
6.1 Kesimpulan
dengan pencapaian perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun di Play Group
6.2 Saran
75
walupun anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan pengasuh
waktu anak dirumah lebih panjang dari waktu anak di sekolah yang
hanya terpaut beberapa jam saja. Agar orang ibu/ pengasuh tetap
76
DAFTAR PUSTAKA
77
NASKAH_PUBLIKASI.pdf. Di download pada tanggal 04 Februari 2017
pukul 19.30 WIB.
Herawati. 2012. Psikologi Perkembangan III. Bandung: PGTK UPI.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Metode Penelitian Kebidanan dan Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Lintang, D.S. 2015. Teori dan Konsep Tumbuh Kembang. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Nurmaningsih Ayuba. 2015. Hubungan Peran Ibu Dalam Stimulasi Dini dengan
Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto
Barat Kabupaten Gorontalo.http://eprints.ung.ac.id/12330/1/2015-1-1-
14201-841411071-abstraksi-23072015105933.pdf.Di download pada
tanggal 04 Februari 2017 pukul 20.15 WIB.
78
Slamet Suyanto. 2015. Dasar-Dasar Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Hikayat Publishing.
Sutrisno MY. 2014. Hubungan Status gizi dengan perkembangan Motorik Kasar
Anak usia 6-24 bulan di Posyandu Mandalawangi pandeglang Banten.
repository.uinjkt.ac.id/dspace/.../MOHAMMAD%20YOGI%20SUTRISNO
-FKIK.pdf diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 21.40
79
Lampiran 1
80
Lampiran 2
Dengan hormat,
Nim : 201302015
Tahun di Play Group Kelurahan Pandean Kota Madiun”. Sehubungan dengan ini,
saya mohon kesedian saudara untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian
yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi saudara akan sangat kami jaga
Peneliti
Dewi Anggraini
NIM 201302015
81
Lampiran 3
(Informed Consent)
Dengan hormat ,
Nim : 201302015
Tahun Di Play Group Kelurahan Pandean Kota Madiun Adapun informasi yang
Sehubungan dengan hal tersebut, apabila saudara setuju ikut serta dalam
Peneliti Responden
Dewi Anggraini
NIM 201302015
82
Lampiran 4
83
Lampiran 5
KUESIONER
A. Data Umum
Petunjuk : pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan kondisi ibu, dengan
memberikan tanda (√) pada kotak sesuai dengan jawaban ibu. Dan isilah
5. Pekerjaan ibu
Swasta
Wiraswasta
PNS
Laki-laki
Perempuan
84
Lampiran 6
Berilah tanda √pada setiap pertanyaan sesuai dengan usia anak pada kolom yang
telah di sediakan
Keterangan :
SL : selalu
SR : sering
KD : kadang-kadang
TP : Tidak pernah
85
Anak usia 19-24 bulan
Jawaban
No Pertanyaan SR SL JR TP
Total nilai
86
Anak usia 25-36 bulan
Jawaban
No Pertanyaan SR SL JR TP
Total nilai
87
Lampiran 7
88
Lampiran 8
89
Lampiran 9
90
Lampiran 10
91
92
Lampiran 11
DATA STIMULASI PERKEMBANGAN YANG DIBERIKAN IBU PADA ANAK USIA 1-3 DI PLAY GROUP KELURAHAN PANDEAN
KOTA MADIUN PADA BULAN JUNI 2017
Jumlah Pertanyaan
No. Usia Pendidikan Pekerjaan N T_Skor Kategori
Anak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 30 Perguruan Tinggi Tidak bekerja/IRT 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 37 67,54 50 BAIK
2 32 Perguruan Tinggi PNS 2 4 1 2 3 1 3 2 2 3 2 23 38,646 50 BURUK
3 30 Perguruan Tinggi PNS 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 4 26 44,839 50 BURUK
4 31 Sekolah Menengah Atas Swasta 3 3 3 2 2 3 2 2 1 4 4 26 44,839 50 BURUK
5 35 Perguruan Tinggi PNS 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 4 30 53,097 50 BAIK
6 29 Perguruan Tinggi Swasta 1 2 2 3 1 3 2 1 1 3 3 21 34,517 50 BURUK
7 29 Perguruan Tinggi Tidak bekerja/IRT 2 2 4 4 2 3 2 3 2 4 4 30 53,097 50 BAIK
8 26 Sekolah Menengah Atas Swasta 1 3 1 2 1 2 3 4 3 3 3 25 42,775 50 BURUK
9 32 Sekolah Menengah Atas swasta 2 4 1 2 1 2 3 2 2 4 4 25 42,775 50 BURUK
10 29 Perguruan Tinggi Tidak bekerja/IRT 2 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 36 65,483 50 BAIK
11 30 Perguruan Tinggi Swasta 2 4 1 2 1 1 3 3 3 3 4 25 42,775 50 BURUK
12 31 Sekolah Menengah Atas Swasta 2 3 3 3 2 3 2 2 1 4 4 27 46,903 50 BURUK
13 30 Perguruan Tinggi Tidak bekerja/IRT 2 4 1 3 1 3 3 4 3 4 4 30 53,097 50 BAIK
14 30 Perguruan Tinggi PNS 2 2 4 4 2 3 2 2 1 4 4 28 48,968 50 BURUK
15 40 Perguruan Tinggi PNS 3 3 1 3 1 3 3 3 2 3 4 26 44,839 50 BURUK
16 31 Perguruan Tinggi PNS 3 3 1 2 1 2 4 3 2 3 3 24 40,71 50 BURUK
17 27 Sekolah Menengah Atas Tidak bekerja/IRT 1 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 32 57,225 50 BAIK
18 40 Perguruan Tinggi PNS 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 4 26 44,839 50 BURUK
19 28 Perguruan Tinggi Tidak bekerja/IRT 1 3 4 4 4 4 2 3 1 4 4 33 59,29 50 BAIK
20 29 Sekolah Menengah Atas Swasta 1 3 3 3 2 2 2 2 1 4 4 26 44,839 50 BURUK
21 29 Perguruan Tinggi PNS 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 4 28 48,968 50 BURUK
22 25 Sekolah Menengah Atas Swasta 1 3 1 2 1 2 3 4 2 3 4 25 42,775 50 BURUK
23 26 Perguruan Tinggi Swasta 1 3 1 3 1 3 4 3 3 3 4 28 48,968 50 BURUK
24 25 Sekolah Menengah Atas Tidak bekerja/IRT 1 2 3 3 3 2 2 2 1 4 4 26 44,839 50 BURUK
25 29 Sekolah Menengah Atas Swasta 2 3 1 2 1 1 4 3 2 3 3 23 38,646 50 BURUK
26 33 Perguruan Tinggi PNS 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 36 65,483 50 BAIK
27 36 Perguruan Tinggi Swasta 3 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 24 40,71 50 BURUK
93
28 30 Perguruan Tinggi Swasta 2 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 35 63,418 50 BAIK
29 27 Perguruan Tinggi Tidak bekerja/IRT 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38 69,612 50 BAIK
30 39 Perguruan Tinggi PNS 2 3 3 3 3 3 2 2 1 4 4 28 48,968 50 BURUK
31 34 Perguruan Tinggi Swasta 2 4 1 3 1 2 3 4 2 3 3 26 44,839 50 BURUK
32 40 Sekolah Menengah Atas Swasta 3 2 3 3 3 3 3 2 1 4 4 28 48,968 50 BURUK
33 25 Perguruan Tinggi Tidak bekerja/IRT 1 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 33 59,29 50 BAIK
34 42 Perguruan Tinggi PNS 3 3 1 3 1 2 3 4 3 4 4 28 48,968 50 BURUK
35 28 Sekolah Menengah Atas Tidak bekerja/IRT 2 3 4 4 3 2 3 2 1 4 4 30 53,097 50 BAIK
36 31 Perguruan Tinggi PNS 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 4 27 46,903 50 BURUK
37 26 Sekolah Menengah Atas Swasta 1 2 3 3 2 2 1 2 1 4 4 24 40,71 50 BURUK
38 35 Perguruan Tinggi PNS 2 3 1 2 1 2 2 3 3 3 3 23 38,646 50 BURUK
39 33 Perguruan Tinggi Tidak bekerja/IRT 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 71,676 50 BAIK
40 30 Perguruan Tinggi Tidak bekerja/IRT 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 71,676 50 BAIK
41 29 Perguruan Tinggi Swasta 1 4 1 2 1 2 3 3 2 3 3 24 40,71 50 BURUK
42 26 Sekolah Menengah Atas Tidak bekerja/IRT 1 2 3 3 3 2 2 2 1 4 4 26 44,839 50 BURUK
43 27 Perguruan Tinggi Swasta 1 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 24 40,71 50 BURUK
44 27 Sekolah Menengah Atas Tidak bekerja/IRT 1 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 36 65,483 50 BAIK
94
Lampiran 12
DATA PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PLAY GROUP KELURAHAN PANDEAN KOTA
MADIUN PADA BULAN JUNI 2017
95
23 Perempuan 3 Abnormal
24 Laki-laki 3 Abnormal
25 Laki-laki 2,6 Abnormal
26 Perempuan 2,11 Normal
27 Laki-laki 2 Normal
28 Perempuan 2,5 Normal
29 Laki-laki 1,9 Normal
30 perempuan 3 Normal
31 Laki-laki 2 Abnormal
32 perempuan 3 Abnormal
33 perempuan 2,7 Normal
34 perempuan 2 Abnormal
35 perempuan 3 Normal
36 Laki-laki 3 Abnormal
37 Perempuan 3 Normal
38 Laki-laki 3 Normal
39 Laki-laki 3 Normal
40 Perempuan 2,5 Normal
41 Laki-laki 2 Abnormal
42 perempuan 3 Abnormal
43 Laki-laki 2,5 Abnormal
44 Laki-laki 3 Abnormal
96
Lampiran 13
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.906 10
Correlations
s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 TOTAL
* *
s1 Pearson Correlation 1 .549 .543 .543 .590 .529 .155 .272 .323 .220 .613
Sig. (2-tailed) .065 .068 .068 .044 .077 .630 .393 .306 .493 .034
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * * ** **
s2 Pearson Correlation .549 1 .707 .707 .707 .781 .354 .391 .420 .500 .785
Sig. (2-tailed) .065 .010 .010 .010 .003 .260 .209 .174 .098 .002
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* ** ** ** **
s3 Pearson Correlation .543 .707 1 1.000 .850 .875 .500 .184 .297 .354 .808
Sig. (2-tailed) .068 .010 .000 .000 .000 .098 .567 .348 .260 .001
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* ** ** ** **
s4 Pearson Correlation .543 .707 1.000 1 .850 .875 .500 .184 .297 .354 .808
Sig. (2-tailed) .068 .010 .000 .000 .000 .098 .567 .348 .260 .001
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * ** ** ** * * * **
s5 Pearson Correlation .590 .707 .850 .850 1 .957 .650 .405 .594 .636 .953
Sig. (2-tailed) .044 .010 .000 .000 .000 .022 .191 .042 .026 .000
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
** ** ** ** * * **
s6 Pearson Correlation .529 .781 .875 .875 .957 1 .644 .390 .492 .586 .935
97
Sig. (2-tailed) .077 .003 .000 .000 .000 .024 .210 .104 .045 .000
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * * * *
s7 Pearson Correlation .155 .354 .500 .500 .650 .644 1 .644 .594 .530 .707
Sig. (2-tailed) .630 .260 .098 .098 .022 .024 .024 .042 .076 .010
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* ** *
s8 Pearson Correlation .272 .391 .184 .184 .405 .390 .644 1 .820 .521 .600
Sig. (2-tailed) .393 .209 .567 .567 .191 .210 .024 .001 .083 .039
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * ** ** **
s9 Pearson Correlation .323 .420 .297 .297 .594 .492 .594 .820 1 .840 .738
Sig. (2-tailed) .306 .174 .348 .348 .042 .104 .042 .001 .001 .006
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * ** **
s10 Pearson Correlation .220 .500 .354 .354 .636 .586 .530 .521 .840 1 .742
Sig. (2-tailed) .493 .098 .260 .260 .026 .045 .076 .083 .001 .006
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* ** ** ** ** ** * * ** **
TOTAL Pearson Correlation .613 .785 .808 .808 .953 .935 .707 .600 .738 .742 1
Sig. (2-tailed) .034 .002 .001 .001 .000 .000 .010 .039 .006 .006
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
98
Lampiran 14
Statistics
USIA_IBU
N Valid 44
Missing 0
Mean 30.7045
Median 30.0000
a
Mode 29.00
Range 17.00
Minimum 25.00
Maximum 42.00
Cases
Median 30.0000
Variance 19.190
Minimum 25.00
Maximum 42.00
99
Range 17.00
USIA_IBU
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
100
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SekolahMenengah 14 31.8 31.8 31.8
PerguruanTinggi (Akademi,
30 68.2 68.2 100.0
PT)
Total 44 100.0 100.0
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TidakBekerja/IbuRumahTan
14 31.8 31.8 31.8
gga
Swasta 17 38.6 38.6 70.5
PNS 13 29.5 29.5 100.0
Total 44 100.0 100.0
jumlah_anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 anak 16 36.4 36.4 36.4
2 anak 17 38.6 38.6 75.0
lebih dari sama dengan 3 11 25.0 25.0 100.0
Total 44 100.0 100.0
USIA_ANAK
N Valid 44
Missing 0
Mean 2.6366
Median 2.9000
Mode 3.00
Std. Deviation .43001
Range 1.10
Minimum 1.90
Maximum 3.00
USIA_ANAK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.9 1 2.3 2.3 2.3
2 10 22.7 22.7 25.0
2.11 1 2.3 2.3 27.3
2.4 1 2.3 2.3 29.5
2.5 4 9.1 9.1 38.6
101
2.6 1 2.3 2.3 40.9
2.7 2 4.5 4.5 45.5
2.8 1 2.3 2.3 47.7
2.9 2 4.5 4.5 52.3
3 21 47.7 47.7 100.0
Total 44 100.0 100.0
JENIS_KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 20 45.5 45.5 45.5
Perempuan 24 54.5 54.5 100.0
Total 44 100.0 100.0
102
STIMULASI_PERKEMBANGAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 14 31.8 31.8 31.8
BURUK 30 68.2 68.2 100.0
Total 44 100.0 100.0
PERKEMBANGAN_MOTORIK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NORMAL 22 50.0 50.0 50.0
ABNORMAL 22 50.0 50.0 100.0
Total 44 100.0 100.0
Usia * Perkembangan_MotorikCrosstabulation
Perkembangan_Motorik
perkembanganmotorik_normal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak bekerja / IRT 10 45.5 45.5 45.5
swasta 5 22.7 22.7 68.2
PNS 7 31.8 31.8 100.0
Total 22 100.0 100.0
103
perkembanganmotorik_abnormal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak bekerja 3 13.6 13.6 13.6
swasta 11 50.0 50.0 63.6
PNS 8 36.4 36.4 100.0
Total 22 100.0 100.0
perkembanganmotorik_normal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sekolah menengah (SMA) 5 22.7 22.7 22.7
perguruan tinggi
17 77.3 77.3 100.0
(akademi,PT)
Total 22 100.0 100.0
perkembanganmotorik_abnormal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sekolah menengah (SMA) 9 40.9 40.9 40.9
perguruan tinggi (akademi,
13 59.1 59.1 100.0
PT)
Total 22 100.0 100.0
perkembanganmotorik_normal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 7 31.8 31.8 31.8
perempuan 15 68.2 68.2 100.0
Total 22 100.0 100.0
perkembanganmotorik_abnormal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 13 59.1 59.1 59.1
perempuan 9 40.9 40.9 100.0
Total 22 100.0 100.0
104
Perkembanganmotorik_Normal * Stimulasi_PrekembanganCrosstabulation
Stimulasi_Prekembangan
Perkembanganmotorik_Abnormal * StimulasiCrosstabulation
Stimulasi
PERKEMBANGAN_MOTORIK
105
% within
STIMULASI_PERKEMBANG 13.3% 86.7% 100.0%
AN
% within
PERKEMBANGAN_MOTORI 9.1% 59.1% 34.1%
K
Total Count 22 22 44
Expected Count 22.0 22.0 44.0
% within
STIMULASI_PERKEMBANG 50.0% 50.0% 100.0%
AN
% within
PERKEMBANGAN_MOTORI 100.0% 100.0% 100.0%
K
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square a
12.239 1 .000
b
Continuity Correction 10.115 1 .001
Likelihood Ratio 13.293 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear Association 11.961 1 .001
b
N of Valid Cases 44
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Risk Estimate
106
Lampiran 15
107
Lampiran 16
JADWAL KEGIATAN
BULAN
No. Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Pembuatan dan
Konsul Judul
2 Penyusunan
Proposal
3 Bimbingan
Proposal
4 Ujian Proposal
5 Revisi Proposal
6 Pengambilan Data
7 Penyusunan dan
Konsul Skripsi
8 Ujian Skripsi
108
Lampirabn 17
109
110
111
112