Anda di halaman 1dari 14

1

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI


BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA SD

(Jurnal)

Oleh

ANI ISTIQOMAH
MUNCARNO
A. SUDIRMAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
1

HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL SKRIPSI

Judul Artikel : HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR


DENGAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISWA SD
Nama Mahasiswa : Ani Istiqomah
Nomor Pokok : 1413053010
Mahasiswa
Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : S.1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Metro, Juni 2018


Peneliti

Ani Istiqomah
NPM 1413053010

MENGESAHKAN,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Muncarno, M. Pd. Drs. A. Sudirman, M. H.


NIP 19581213 198503 1 003 NIP 19540505 198303 1 003

Dosen Pembahas Dosen Pembimbing Bidang


Ilmu

Drs. Sarengat, M. Pd. Drs. Rapani, M. Pd.


NIP 19580608 198403 1 003 NIP 19600706 198403 1 004
1

Hubungan antara Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar


Pendidikan Kewarganegaan Siswa SD

Ani Istiqomah1, Muncarno2, A. Sudirman3

1
FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
2
FKIP Universitas Pendidikan Indonesia, Jl Dr. Setia Budi No. 229 Cidadap Isola
Sukasari, Kota Bandung. Jawa Barat 40154
3
FH Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
*e-mail:aniistiqomahnuryono@gmail.com,Telp +6281278266266

Received: Accepted: Online Published:

Abstract: The Relation Learning Style with Achievement Civic Education of


Elementary Shcool Students.
The problem in this research is the low of civic education learning achievement. The
purpose of this study is to determine the significance of the relationship between learning
styles with the achievement of learning Civics students class V SD Negeri 5 Metro Barat.
The type of research used is quantitative research with correlational ex-postfacto research
method. Population in this research amount to 35 student which also become sample of
research. Data collection techniques used are observation, questionnaires and
documentation. The results showed that there is a relationship between learning styles with
the achievement of learning Civics, the results obtained in the test significance has been
done, known Fhitung = 0.78 ≥ Ftabel = 2.35.

Keywords: Learning achievement, learning styles, civic education.

Abstrak: Hubungan antara Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Pendidikan


Kewarganegaraan Siswa SD
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar PKn. Tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui kesignifikansian hubungan antara gaya belajar dengan
prestasi belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 5 Metro Barat. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian ex-postfacto
korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 35 siswa yang sekaligus menjadi
sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, angket dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya belajar
dengan prestasi belajar PKn, hasil yang diperoleh dalam uji signifikansi yang telah
dilakukan, diketahui Fhitung = 0,78 ≥ Ftabel = 2,35.

Kata kunci: Gaya belajar, PKn, prestasi belajar.


21

PENDAHULUAN/ kognitif, afektif, ataupun


INTRODUCTION psikomotorik maka siswa belum
Pendidikan merupakan kebutuhan memperoleh prestasi belajar yang
paling mendasar yang dibutuhkan maksimal.
manusia. Karena setiap manusia di
dunia ini pasti membutuhkan Terdapat dua faktor yang dapat
pendidikan, bahkan sejak masih mempengaruhi proses dan prestasi
dalam kandungan. Pendidikan belajar pada setiap orang yaitu faktor
menjadi modal bangsa untuk menjadi internal dan faktor eksternal. Salah
lebih maju dan berkembang kearah satu faktor internal yang
yang lebih baik lagi. Alwi (2007: 263) mempengaruhi prestasi belajar adalah
mengungkapkan bahwa pendidikan gaya belajar. Menurut Wang (2007:
adalah proses pengubahan sikap dan 409) defines “learning style as an
tata laku seseorang atau sekelompok individual’s preferred or habitual
orang dalam usaha mendewasakan ways of processing the knowledge
manusia melalui upaya pengajaran and transforming the knowledge into
dan pelatihan. personal knowledge” yang artinya
“gaya belajar sebagai pilihan individu
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 atau cara-cara kebiasaan memproses
tentang Sistem Pendidikan Nasional pengetahuan dan mengubah
Bab I Pasal 1 ayat 1 (Sisdiknas, 2003: pengetahuan menjadi pengetahuan
2) menegaskan bahwa pendidikan pribadi ”.
merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar Berdasarkan hasil observasi,
dan proses pembelajaran agar siswa wawancara dan studi dokumentasi
secara aktif mengembangkan potensi yang dilakukan peneliti dengan guru
dirinya untuk memiliki kekuatan kelas V SD Negeri 5 Metro Barat
spiritual keagamaan, pengendalian pada tanggal 30 Januari 2018
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak didapatkan informasi bahwa prestasi
mulia serta keterampilan yang belajar yang dilihat dari nilai semester
diperlukan dirinya, masyarakat, ganjil mata pelajaran PKn siswa kelas
bangsa dan negara. Pelaksanaan V masih rendah. Karena sebagian
pendidikan di sekolah pasti tidak nilai siswa masih di bawah Kriteria
selalu berjalan mulus, akan ada Ketuntasan Minimal (KKM).
masalah dan kendala yang dihadapi. Ketuntasan belajar siswa yang dilihat
dari dokumentasi guru, diperoleh data
Salah satu masalah dalam sebagai berikut.
pelaksanaan pendidikan adalah
rendahnya prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku. Sudjana (2014: 3)
mengungkapkan bahwa tingkah laku
sebagai prestasi belajar dalam
pengertian yang luas mencakup
bidang kognitif, afektif, dan
psikomotoris. Apabila siswa belum
mengalami peningkatan dalam bidang
31

Tabel 1. Prestasi belajar yang Siswa memiliki kesulitan dalam


dilihat dari nilai semester ganjil memahami materi pelajaran yang
mata pelajaran PKn siswa kelas V akhirnya berdampak pada prestasi
SD Negeri 5 Metro Barat Tahun belajar mereka, terutama pada mata
Pelajaran 2017/2018 pelajaran PKn. Menurut penjelasan
guru, ada siswa yang sering membuat
Kelas V
keributan di dalam kelas, tetapi siswa
KKM Angka Presentase tersebut memperoleh prestasi belajar
T`untas (≥ 75) 5 14,29 % PKn yang bagus. Namun, ada juga
siswa yang terlihat serius
Belum Tuntas
(<75) 30 85,71 %
memperhatikan penjelasan guru tetapi
prestasi belajar PKn yang diperoleh
∑ 35 100%
justru kurang bagus. Hal ini karena
(Sumber : Dokumentasi nilai rapor siswa belajar belum sesuai dengan
PKn SD Negeri 5 Metro Barat) gaya belajar yang dimiliki. Adapun
masalah lain yang ditemukan adalah
Berdasarkan tabel 1 sebagian nilai siswa juga merasa kesulitan
PKn siswa masih di bawah KKM menyesuaikan cara belajar siswa
yang ditetapkan sekolah dan guru dengan cara mengajar guru di
dengan mempertimbangkan sekolah. Karena metode yang
kompleksitas dan kesulitan pelajaran digunakan guru dalam pembelajaran
adalah 75. Maka dapat dilihat dari kurang bervariasi, metode yang sering
tabel prestasi belajar di atas, digunakan guru yaitu ceramah dan
perolehan prestasi belajar PKn masih tanya jawab.
kurang optimal. Karena dari 35 siswa
hanya 5 siswa (14,29%) yang tuntas Menurut siswa kelas V di SD Negeri
atau mendapatkan nilai di atas KKM, 5 Metro Barat, PKn merupakan salah
sedangkan yang tidak tuntas atau satu mata pelajaran yang dirasa cukup
nilainya di bawah KKM ada 30 siswa sulit. Karena menurut mereka materi
(85,71%). PKn memiliki cakupan materi
pelajaran yang luas, sehingga siswa
Berdasarkan hasil observasi tersebut merasa kesulitan dalam memahami
didapatkan juga informasi bahwa ada dan menguasai materi–materi
beberapa masalah yang menyebabkan pelajaran PKn.
kurang optimalnya perolehan prestasi
belajar PKn pada siswa kelas V SD Sehubungan uraian di atas, maka
Negeri 5 Metro Barat, yaitu antara pembelajaran PKn tersebut belum
siswa satu dengan siswa yang lainnya dapat dikatakan berhasil. Karena
memiliki karakteristik yang berbeda- seperti yang diungkapkan Mulyasa
beda, terutama dalam menyerap suatu (2008: 207) bahwa kegiatan belajar
informasi yang disampaikan oleh mengajar dapat dikatakan berhasil
guru dalam proses pembelajaran. Hal apabila terjadi perubahan perilaku
ini sesuai dengan pendapat Menurut yang positif pada diri siswa
Knisley (2002 : 11-12) dalam proses seluruhnya atau setidaknya sebagian
pembelajaran, peserta didik memiliki besar (75%) sesuai dengan
gaya belajar yang berbeda-beda. kompetensi dasar.
14

Berdasarkan masalah di atas, maka Populasi dan Sampel


diperoleh rumusan masalah yaitu Populasi dalam penelitian ini
Apakah terdapat hubungan yang berjumlah 35 siswa kelas V SD
signifikan dan positif antara gaya Negeri 5 Metro Barat pada semester
belajar dengan prestasi belajar PKn genap tahun pelajaran 2017/2018.
siswa kelas V SD Negeri 5 Metro
Barat. Penelitian ini bertujuan untuk Teknik pengambilan sampel dalam
mengetahui hubungan yang penelitian ini menggunakan teknik
signifikan dan positif antara gaya non probablility sampling. Teknik
belajar dengan prestasi belajar PKn non probability sampling yang
siswa kelas V SD Negeri 5 Metro digunakan dalam penelitian ini adalah
Barat. sampling jenuh. Sugiyono (2016: 85)
sampling jenuh adalah teknik
METODE/METHOD penentuann sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai
Jenis Penelitian sampel. Jadi, sampel dalam penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif ini berjumlah 35 siswa.
dengan metode penelitian ex-
postfacto korelasi. Jenis penelitian ini Prosedur
dilakukan ketika ingin mengetahui Tahap-tahap penelitian korelasi yang
tentang kuat atau lemahnya hubungan telah dilaksanakan adalah sebagai
antara dua atau lebih variabel. berikut; (1) Memilih subjek
Menurut Sukardi (2007: 166) penelitian yaitu siswa kelas V SD
penelitian korelasi adalah suatu Negeri 5 Metro Barat. Sedangkan
penelitian yang melibatkan tindakan subjek uji coba instrumen kuesioner
pengumpulan data guna menentukan, (angket) yaitu siswa yang merupakan
apakah ada hubungan dan tingkat bukan bagian dari subjek penelitian
hubungan antara dua variabel atau dan tidak termasuk dalam sampel
lebih. penelitian. Dalam hal ini peneliti akan
mengujicobakan instrumen kuesioner
Penelitian ini bertujuan untuk (angket) pada siswa kelas V SD
mengetahui hubungan yang Negeri 4 Metro Barat. (2) Menyusun
signifikan dan positif antara gaya kisi-kisi dan instrumen pengumpul
belajar dengan prestasi belajar PKn data yang berupa angket. (3) Menguji
kelas V. Penelitian ini dilaksanakan cobakan instrumen pengumpul data
pada bulan Februari 2018, yaitu pada pada subjek uji coba instrumen. (4)
semester genap di SD Negeri 5 Metro Menganalisis data dari hasil uji coba
Barat. instrumen untuk mengetahui apakah
instrumen yang disusun telah valid
Tempat dan Waktu Penelitian dan reliabel. (5) Melaksanakan
Penelitian ini dilaksanakan di SD penelitian dengan membagikan
Negeri 5 Metro Barat yang beralamat instrumen angket kepada sampel
di Jalan Budi Utomo, Kecamatan penelitian. Sedangkan untuk
Metro Barat, Kota Metro, Provinsi mengetahui prestasi belajar PKn,
Lampung pada bulan Februari 2018, dilakukan studi dokumentasi yang
yaitu pada semester genap tahun dilihat pada dokumen nilai rapor
pelajaran 2017/2018. semester ganjil siswa kelas V SD
Negeri 5 Metro Barat. (6)
51

Menghitung kedua data yang Tabel 2. Skor Penilaian Jawaban


diperoleh untuk mengetahui Angket Gaya Belajar
hubungan yang signifikan dan positif
antara gaya belajar dengan prestasi Bentuk Skor
pilihan Pernyataan Pernyataan
belajar PKn kelas V SD Negeri 5 jawaban positif negatif
Metro Barat. (7) Interpretasi hasil Selalu 4 1
perhitungan data. Sering 3 2
Kadang 2 3
Tidak pernah 1 4
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk Sumber : Djaali (2008 : 28)
mengumpulkan data terdiri dari
metode pokok yaitu angket yang Teknik analsis data dalan penelitian
telah diujicobakan dan metode bantu ini ada 3. Yang pertama yaitu uji
yaitu wawancara dan/atau observasi normalitas, uji normalitas
yang digunakan untuk mengumpul- dimaksudkan untuk memperlihatkan
kan data pendukung dan belum ter- bahwa data sampel berasal dari
ungkap metode utama. populasi yang berdistribusi normal.
Uji normalitas dalam penelitian ini
Instrumen Penelitian dengan menggunakan metode Uji Chi
Bentuk pengumpulan data yang Kuadrat (χ2) dengan kaidah keputusan
digunakan dalam penelitian ini ada- jika χ2hitung < χ2tabel, artinya distribusi
lah metode survei, yaitu teknik pe- data normal, dan jika χ2hitung > χ2tabel,
ngumpulan dan analisis data berupa artinya distribusi data tidak normal.
opini dari subjek yang diteliti melalui
kuesioner/angket dan dokumentasi. Uji selanjutnya yaitu uji linieritas, uji
Bentuk pengumpulan data meng- linieritas bertujuan untuk mengetahui
gunakan angket, yaitu untuk me- apakah variabel terikat dan variabel
ngumpulkan data variabel X yaitu bebas memiliki hubungan yang
gaya belajar. Sedangkan untuk mem- liniear atau tidak. Uji tersebut
peroleh data prestasi belajar siswa digunakan sebagai prasyarat dalam
menggunakan dokumentasi nilai analisis korelasi ataupun regresi
rapot peserta didik yang diperoleh liniear. Rumus utama pada uji
dari wali kelas V semester ganjil SD linieritas yaitu dengan Uji-F jika
Negeri 5 Metro Barat. Fhitung < Ftabel, artinya data berpola
linier, dan jika Fhitung > Ftabel, artinya
Teknik Analisis Data data berpola tidak linier.
Teknik analisis data yang di-gunakan
dalam penelitian ini adalah teknik Uji yang terakhir yaitu uji hipotesis,
analisis data kuantitatif. Data yang uji hipotesis yang berfungsi untuk
dianalisis berupa angka yang mencari hubungan antara variabel X
ditetapkan dalam skor hasil jawaban terhadap Y, maka hasil korelasi
responden dari angket yang berisi tersebut diuji dengan rumus Korelasi
butir-butir item. Setiap butir item Product Moment dengan kaidah
memiliki skor sebagai berikut. keputusan jika thitung > ttabel, artinya
terdapat hubungan yang signifikan
atau hipotesis penelitian diterima, dan
jika thitung < ttabel, artinya tidak
terdapat hubungan yang signifikan
atau hipotesis penelitian ditolak.
61

HASIL DAN PEMBAHASAN/ belajar yang belum sesuai. Lebih


RESULT AND DISCUSSION jelasnya digambarkan pada diagram
berikut.
Hasil/Result
15 Frekuensi Variabel X
Deskripsi Data Hasil Penelitian
10
Berdasarkan hasil instrumen angket
yang dilaksanakan kepada siswa kelas
5
V SD Negeri 5 Metro Barat pada
tanggal 23 Februari 2018 dan prestasi
0
belajar PKn yang didapat dari nilai
rapor semester ganjil, diketahui data
sebagai berikut Frekuensi Variabel X
Gambar 1. Diagram Deskripsi
Frekuensi Variabel X
Tabel 3. Data Variabel X dan Y Selanjutnya menghitung jumlah
keseluruhan siswa yang mempunyai
Variabel
Data
X Y
gaya belajar tersendiri, terdapat 13
Skor Max 103 90 siswa yang cenderung gaya belajar
Skor Min 68 75 visual, 4 siswa yang cenderung gaya
∑ 3014 2879 belajar auditif, 18 siswa yang
s (simpangan baku) 7,88 4,39
cenderung gaya belajar kinestetik.
Sumber: Hasil penarikan angket 27 Berikut peneliti sajikan hasil
Februari 2018 dan nilai rapor PKn penarikan angket dalam bentuk tabel.
1. Data Gaya Belajar (X) Tabel 5. Pengelompokoan Gaya
Belajar Siswa
Tabel 4. Deskripsi frekuensi data
variabel X ∑
Inisial
Kelompok
Resp.
Visual Auditif Kinestetik
Presentase
No Interval f Ket
% ATS 29 27 22 Visual
Sangat
1 68-73 2 5,71
Rendah RUM 29 20 31 Kinsetetik
2 74-79 6 17,14 Rendah
GA 30 25 32 Kinestetik
3 80-85 10 28,57 Sedang
Cukup MA 31 24 29 Visual
4 86-91 10 28,57
Tinggi
5 92-97 4 11,43 Tinggi MSNS 27 30 31 Kinestetik
Sangat QSMD 25 26 30 Kinestetik
6 98-103 3 8,57
Tinggi
Jumlah 35 100 NHK 26 20 32 Kinestetik
Sumber: Hasil penarikan angket 27 RA 32 24 27 Visual
Februari 2018 MS 32 22 24 Visual

MAP 25 24 31 Kinestetik
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa
SSR 32 27 31 Visual
22,85% (5,71%+17,14%) gaya
belajar siswa termasuk dalam NF 25 26 29 Kinestetik

kategori sangat rendah dan rendah. MF 30 22 38 Kinestetik


Hal ini menunjukkan bahwa 22,85% FRRP 30 27 28 Visual
siswa kelas V SD Negeri 5 Metro
JAS 33 30 34 Kinestetik
Barat masih belum menerapkan gaya
71

Inisial
∑ Menurut Sari (2014 : 19) gaya belajar
Kelompok
Resp.
Visual Auditif Kinestetik yang baik akan berpengaruh pada
NAF 38 27 36 Visual
prestasi belajar. Karena jika gaya
belajar baik maka prestasi belajar
HD 35 25 31 Visual
akan menjadi baik.
AAM 32 31 33 Kinestetik

ASO 28 25 29 Kinestetik Dengan kata lain gaya belajar


FDP 33 28 29 Visual memiliki keterkaitan erat dengan
MY 29 28 31 Kinestetik
prestasi belajar. Karena gaya belajar
merupakan salah satu faktor yang
DCS 27 25 26 Visual
mempengaruhi prestasi belajar siswa
AS 26 29 28 Audiotori itu sendiri.
WI 33 24 34 Kinestetik
2. Data Prestasi Belajar (X)
MR 26 35 23 Audiotori

APR 23 21 24 Kinestetik Tabel 6. Deskripsi frekuensi data


MARH 36 26 29 Visual variabel Y
MRS 35 31 36 Kinestetik
f
OA 19 22 30 Kinestetik No. Kelas Interval
MAA 34 29 32 Visual 1. 75 - 77 4
AA 30 26 22 Visual
2. 78 - 80 9
YR 33 31 39 Kinestetik

RD 31 28 37 Kinestetik 3. 81 - 83 9
YDR 29 31 30 Audiotori
4. 84 - 86 6
BMD 22 32 23 Audiotori

Sumber: Hasil penarikan angket 27 5. 87 - 89 4


Februari 2018 6. 90 – 92 3

Berdasarkan tabel 5 selanjutnya, ∑ 35


menghitung persentase masing-
masing gaya belajar (visual, auditif, Sumber: Dokumentasi guru kelas V
dan kinestetik). Caranya dengan SD Negeri 5 Metro Barat
membandingkan jumlah siswa yang
memiliki gaya belajar tertentu dengan Pada tabel 6 terlihat bahwa frekuensi
jumlah keseluruhan siswa kelas V SD tertinggi terdapat pada kelas interval
Negeri 5 Metro Barat. Berikut 78-80 dan 81-86 yakni sebanyak 9
disajikan cara menghitung persentase siswa, sedangkam frekuensi terendah
gaya belajar siswa kelas V SD Negeri terdapat pada kelas interval 90-92
5 Metro Barat. yaitu hanya sebanyak 3 siswa. Lebih
a. Persentase Gaya Belajar Visual = jelasnya dapat dilihat pada histogram
13 berikut.
x 100% = 37,14%
35
b. Persentase Gaya Belajar Auditif =
4
x 100% = 11,42 %
35
c. Persentase Gaya Belajar
18
Kinestetik = 35 x 100% = 51,42%
81

≤ 2,35 maka dapat dinyatakan bahwa


Gaya Belajar hubungan variabel X dan variabel Y
10 berpola linier.

5 Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji perhitungan
0 hipotesis dalam penelitian ini
75-77 78-80 81-83 84-86 87-89 90-92
diperoleh hasil koefisien korelasi
frekuensi variabel X terhadap variabel Y
sebesar 0,49 bertanda positif dengan
Gambar 2. Diagram Deskripsi kriteria sedang. Koefisien korelasi
Frekuensi Variabel Y yang didapat selanjutnya diuji dengan
uji-t yaitu uji signifikansi untuk
Uji Prasyarat Analisis Data mencari kebermaknaan hubungan
Terdapat dua data yang perlu diuji antara gaya belajar dengan prestasi
normalitas, yaitu data variabel X belajar.Caranya adalah dengan
(Gaya Belajar) dan Y (Prestasi membandingkan thitung dengan ttabel,
Belajar PKn kelas V SD Negeri 5 jika thitung>ttabel dengan α = 0,05 maka
Metro Barat). Interpretasi hasil per- artinya signifikan.
hitungan dilakukan dengan mem- Hasil perhitungan diperoleh thitung =
bandingkan χ² hitung dengan χ²tabel 3,23 dengan nilai ttabel untuk α = 0,05
untuk α = 0,05 dengan dk = k – 1. dan dk= n-2 (dk = 35-2 = 33) adalah
sebesar 1,69. Hasil tersebut
Uji normalitas dilakukan untuk menunjukkan thitung> ttabel yaitu 3,23 >
mengetahui apakah kumpulan data 1,69 hal ini berarti hipotesis diterima,
dari sebuah variabel berdistribusi artinya terdapat hubungan yang
normal atau tidak. Menurut kaidah signifikan dan positif antara gaya
pengujian data dalam penelitian belajar dengan prestasi belajar
dikatakan berdistribusi normal pendidikan kewarganegaraan siswa
apabila χ2hitung ≤ χ2tabel,dengan χ2tabel kelas V SD Negeri 5 Metro Barat.
untuk α = 0,05 dan dk= k–1 (dk= 6 – Hasil tersebut sesuai dengan hasil
1 = 5) adalah sebesar 11,070. penelitian Rijal (2015 : 18) dengan
nilai korelasi sebesar 0,577 antara
Hasil perhitungan uji normalitas gaya belajar siswa dengan hasil
diperoleh χ2hitung variabel X adalah belajar kognitif biologi.
0,961 dan χ2hitung variabel Y adalah
2,299. Hasil perhitungan tersebut Hasil analisis menunjukkan bahwa
menunjukkan data variabel X dan Y siswa kelas V SD Negeri 5 Metro
memiliki sebaran yang berdistribusi Barat 37,14% cenderung gaya belajar
normal, karena χ2hitung ≤ χ2tabel yaitu visual, 11,42% cenderung gaya
0,691 ≤ 11,070 untuk variabel X dan belajar auditif dan 51,42% cenderung
2,299 ≤ 11,070 untuk variabel Y. gaya belajar kinestetik. Hasil tersebut
berpengaruh pada prestasi belajar
Setelah dilakukan uji normalitas, uji siswa, siswa yang cenderung gaya
persyaratan analisis selanjutnya ialah belajar kinestetik memiliki prestasi
uji linieritas. Hasil perhitungan uji belajar yang termasuk dalam kategori
linieritas diperoleh data Fhitung = 0,78 sangat tinggi dan tinggi. Sedangkan
dan Ftabel = 2,35. Hasil tersebut siswa yang cenderung gaya belajar
menunjukkan Fhitung< Ftabel yaitu 0,78
91

visual dan auditif memiliki prestasi belajarnya, dia akan


belajar yang termasuk dalam kategori mengintegrasikannya dalam proses
cukup, rendah dan sangat rendah. belajar sehingga dia akan belajar dengan
lebih mudah dan cepat dan akan berhasil.
Keuntungan lain dari identifikasi gaya
Pembahasan/Discussion
belajar sendiri oleh siswa adalah bahwa
Hasil penelitian yang diperoleh itu akan membantu siswa untuk menjadi
membuktikan bahwa, terdapat pemecah masalah yang efektif.
hubungan yang signifikan dan positif
antara gaya belajar dengan prestasi Semakin sukses individu tersebut dalam
belajar. Besarnya koefisien korelasi memecahkan masalah yang dia hadapi,
(r) antara gaya belajar dengan prestasi semakin banyak kontrol dia akan
belajar adalah sebesar 0,49. Nilai mengambil alih kehidupannya sendiri.
koefisien korelasi (r) yang diperoleh Adalah penting bahwa individu
tersebut tergolong sedang. Arah menerima pendidikan di bidang yang
hubungan yang positif menunjukkan sesuai untuk gaya belajar mereka.
semakin tinggi skor gaya belajar Seseorang yang dididik di daerah yang
tidak memiliki hubungan dengan gaya
maka akan semakin tinggi pula belajarnya mungkin kurang percaya diri
prestasi belajar siswa. Demikian pula dan ia mungkin kurang berhasil; dia
sebaliknya, jika semakin rendah mungkin menjadi frustrasi.
skor gaya belajar maka akan semakin Pengetahuan tentang gaya belajar juga
rendah pula prestasi belajar siswa. memberikan informasi kepada siswa
seperti mengapa ia telah belajar dengan
Hal ini sesuai dengan pendapat Uno cara yang berbeda dari yang lain. Ini
(2008: 140) yang menyatakan bahwa membantu untuk mengontrol proses
setiap orang memiliki cara belajar pembelajaran.
yang berbeda dalam memahami dan
menyerap suatu informasi yang Hal ini penting karena salah satu sinyal
terpenting dalam belajar adalah belajar
didapatkan. Ada yang cepat dalam
menjadi otonom, yaitu, bagi individu
memahami dan menyerap informasi untuk bertanggung jawab atas
tersebut, tetapi ada pula yang sedang pembelajarannya sendiri. Karena itu, dia
bahkan sangat lambat. harus tahu apa itu gaya belajar. Ini harus
menjadi bagian dari proses pembelajaran
Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi untuk memungkinkan individu
oleh gaya belajar. Gunawan (2004: memperoleh pengetahuan, yang terus
139) dengan penelitiannya berubah dan berubah, tanpa bantuan
mengemukakan bahwa hasil riset orang lain.
menunjukkan siswa yang belajar
dengan menggunakan gaya belajar Secara singkat, kepercayaan dalam
belajar akan meningkat secara konsisten
mereka yang dominan, saat
ketika para pelajar tahu cara belajar.
mengerjakan tes, akan mencapai nilai Belajar untuk belajar dan menggenggam
yang jauh lebih tinggi dibandingkan pengetahuan dengan cara yang sesuai
bila mereka belajar dengan cara yang akan mengurangi kebutuhan akan kendali
tidak sejalan dengan gaya belajar yang sombong oleh para guru. Pada titik
mereka. ini, guru membimbing siswa. Para siswa
bertanggung jawab atas pembelajaran
Abbas (2012 : 109) menungkapkan mereka, mereka berada di pusat proses
bahwa gaya belajar memiliki tempat dan semuanya berada di bawah kendali
penting dalam kehidupan individu. mereka. Mereka mencari jawaban atas
Ketika seseorang mengetahui gaya masalah dan mendapatkan manfaat dari
101

penampilan dan preferensi unik mereka dan nilai rata-rata 82,55 sebagai
dalam gaya belajar mereka. Orang-orang acuan siswa kelas V SD Negeri 5
itu akan mengidentifikasi tujuan mereka, Metro Barat, didapatkan hasil
tidak seperti mereka yang preferensi gaya terdapat hubungan yang signifikan
belajarnya tidak teridentifikasi. Mereka dan positif antara gaya belajar dengan
tahu apa yang ingin mereka pelajari dan
prestasi belajar PKn siswa kelas V SD
“bagaimana.” Kesadaran ini akan
mengubah perspektif mereka dalam Negeri 5 Metro Barat.
mempelajari hal-hal baru
Hal tersebut dibuktikan dengan nilai
Berdasarkan penjabaran di atas maka koefisien korelasi variabel X dengan
gaya belajar menjadi salah satu variabel Y yaitu r= 0,49 dengan thitung
faktor yang mempengaruhi prestasi = 3.23. Nilai koefisien korelasi (r)
belajar siswa. Namun seorang guru tergolong sedang dengan thitung>ttabel
harus pandai dalam menggali potensi yaitu 3,23>1,69 (dengan α=0,05),
siswa yang sesuai dengan kebutuhan artinya gaya belajar berhubungan
dan kemampuan masing-masing. secara signifikan dengan prestasi
belajar. Nilai koefisien determinasi
Hal ini sesuai dengan apa yang yaitu sebesar 24,01%, hal ini berarti
diungkapkan oleh Wulandari (2011 : gaya belajar memberikan hubungan
9) semakin seseorang menyadari gaya ssebesar 24,01% dengan prestasi
belajar dan menggunakan cara-cara belajar. Sedangkan sisanya yaitu
yang efisien sesuai dengan gaya 75,99% dipengaruhi oleh variabel
belajar maka akan memperoleh atau faktor lain yang tidak dibahas
prestasi yang lebih baik. Berdasarkan dalam penelitian ini. Pencapaian
hasil penelitian yang didapat makna prestasi belajar yang tinggi dapat
disarankan agar setiap mahasiswa ditingkatkan melalui gaya belajar
menggunakan cara belajar yang yang lebih baik.
sesuai dengan gaya belajar sehingga
akan memiliki prestasi yang lebih Hasil yang didapatkan tersebut sesuai
baik, demikian juga institusi untuk dengan hasil penelitian Tanta (2010 :
selalu memperhatikan adanya 12) Hasil penelitian menunjukkan
perbedaan individual dalam bahwa gaya belajar siswa termasuk
merancang metode instruksionalnya. dalam tipe visual. Gaya belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar
Menurut Styles (2006 : 10) Siswa siswa pada p-value statictic 0,000
dapat menjadi pembelajar yang lebih (<0,05) dan nilai statistik t untuk
baik jika mereka tahu gaya belajar variabel independen adalah 8,850
mereka dan menggunakan strategi pada tingkat beton 5%. Jenis regresi
masing-masing. Para pembelajar ini adalah Y = 18,292 + 0,892X.
perlu melihat bahasa tubuh dan
ekspresi wajah guru untuk Hasil uji validasi statistik F
sepenuhnya memahami isi pelajaran. menunjukkan nilai p-0,000 (<0,05)
dan koefisien determinasi atau R
SIMPULAN/CONCLUSION square adalah 0,73, dan itu berarti
Berdasarkan hasil penelitian dan bahwa 73% dari hasil belajar siswa
pembahasan tentang hubungan antara dipengaruhi oleh gaya belajar mereka.
gaya belajar dengan prestasi belajar
PKn semester ganjil dengan KKM 75
11 1

DAFTAR Sari, Kartika. 2014. Analisis


RUJUKAN/REFERENCES Karakteristik Gaya Belajar
VAK Mahasiswa Pendidikan
Abbas. 2012. Visual, Auditory, Informatika Angkatan 2014.
Kinaesthetic Learning Styles Jurnal Pendidikan dan
and Their Impacts on English Informatika. 1 (1) : 19.
Language Teaching. Journal of
Studies in Education. 2 (1) : Styles, L. 2006. VARK Learning
104-113 Styles: Visual, Auditory,
Read/Write, Kinesthetic Visual
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Learning Style. VARK
Bahasa Indonesia. Jakarta. Learning Styles. 1 (2) : 10.
Balai Pustaka.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Belajar Mengajar. Bandung.
Jakarta. CV Pendoman Ilmu PT Remaja Rosdakarya.
Jaya.
Sugiyono, Agus. 2011. Cooperative
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Learning : Teori dan Aplikasi
No. 20 tahun 2003. Jakarta. PAIKEM. Yogyakarta. Pustaka
Depdiknas. Pelajar.

Gunawan, Adi. 2003. Genius Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian


Learning Strategy: Petunjuk Pendidikan Kompetensi dan
Praktis untuk Menerapkan Praktiknya. Jakarta. Bumi
Accelerated Learning. Jakarta. Aksara.
PT Gramedia Pustaka Utama.
Tanta. 2010. Pengaruh Gaya Belajar
Knisley, Jeff. 2002. A Four-Stage terhadap Hasil Belajar
Model of Mathematical Mahasiswa pada Program
Learning.ERIC Journal articles Studi Biologi Umum Program
Mathematics Educator. 12 Studi Biologi Universitas
(1) : 11-16. Cendrawasih. Jurnal
Kependidikan Dasar. 1 (1) : 12.
Mulyasa, E. 2008. Implementasi
KTSP. Jakarta. Bumi Aksara. Wang, L. 2007. Variation in learning
styles in a group of Chinese
Rijal, Syamsu. 2015. Hubungan English as a foreign language
antara Sikap, Kemandirian learners. International
Belajar, dan Gaya Belajar Education Journal, Vol. 8 (2):
dengan Hasil Belajar Kognitif 408-417.
Siswa. Jurnal Bioedukatika. 3
(2) :18.
12 1

Wulandari. 2011. Hubungan Gaya


Belajar dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Semester IV
Program Study D IV Kebidanan
Universitas Sebelas Maret.
Jurnal Kesehatan Kusuma
Husada. 2 (1) : 9.

Anda mungkin juga menyukai