Y DENGAN HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LILIN KOTA PALEMBANG
TAHUN 2020
ALDONA SEPTIANI
1914901020
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
sama lain (Harmoko, 2012).Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah
unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama
lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. Menurut
WHO (1969) keluarga merupakan anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah , adopsi atau perkawinan (Setiadi, 2008). Sedangkan menurut
Depkes RI ( 1988) keluarga adalah inti terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan di seluruh dunia. Perubahan pola
struktur masyarakat dari garis ke industry dan perubahan dari gaya hidup, social ekonomi
tidak menular, sehingga angka kejadian penyakit tidak menular bervariasi dalam transisi
epidemiologi. Salah satu penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit tidak
merupakan factor resiko penyakit jantung, pembuluh darah, ginjal, stroke, dan diabetes
Hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Ditahun
2020 sekitar 1,56 miliar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi
membunuh hamper 8 miliyar orang setiap tahun di dunia dan hamper 1,5 juta orang
setiap tahun nya di kawasan asia timur-selatan. Sekitar sepertiga dari orang dewasa di
seperti merokok, obesitas, aktivitas fisik, dan stress psikososial. Hipertensi sudah menjadi
masalah kesehatan masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah yang
lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini. Pengendalian hipertensi, bahkan di Negara
merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinngi yaitu sebesar 25,8%.
sebesar 22,6%. Data dari dinas kesehatan provensi sumatera selatan tahun 2014
hipertensi merupakan 5 penyakit terbanyak yang di derita oleh masyarakat dengan jumlah
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114
mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini
berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan
khasiat dari obat tradisional.Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman
dari pada penggunaan obat modern.Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki
efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. 7 Seledri atau celery
( Apium graveolens ) merupakan salah satu dari jenis terapi herbal untuk menangani
penyakit hipertensi. Pada sebuah percobaan perfusi pembuluh darah menunjukkan apigenin
Mekanisme umum tanaman obat dalam mengontrol tekanan darah antara lain,
memberikan efek dilatasi pada pembuluh darah dan menghambat angiotensin converting
ginjal dalam meningkatkan tekanan darah.13 Banyak jenis tanaman obat yang dilaporkan
mempunyai efek untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan salah satunya adalah
seledri.Seledri memiliki efek yang baik untuk menurunkan tekanan darah pada penderita
tekanan darah tinggi (hipertensi).Tekanan darah umumnya mulai turun sehari setelah
pengobatan yang diikuti dengan membaiknya subjektif seperti tidur terasa nyaman, dan
Berdasarkan survey data awal yang di lakukan di puskesmas sungai lilin, prevalensi
kejaidan hipertensi merupakan salah satu penyakit terbanyak yang menepati urutan utama
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ny.Y yang peneliti lakukan pada bulan April
2020 bahwa Ny.y mengalami hipertensi dengan tanda-tanda kuduk berat, pusing, dan
jantung berdebar-debar dan untuk mengurangi gaejala tersebut Ny.y meminum obat anti
Untuk fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan pengelolaan kasus pada
pasien hipertensi dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.S dengan kasus
Hipertensi pada Ny.y Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Lilin Kota Palembang Tahun
2020”.
B. Rumusan Masalah
judul” Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.S Dengan Kasus Hipertensi Pada Ny.Y Di
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Pada Ny.Y Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Lilin Kota Palembang Tahun 2020.
2. Tujuan khusus
Ny.Y Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Lilin Kota Palembang Tahun 2020.
Hipertensi Pada Ny.Y Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Lilin Kota Palembang
Tahun 2020.
Hipertensi Pada Ny.Y Di Wilayah kerja Puskesmas Sungai Lilin Kota Palembang
Tahun 2020.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis tentang
Hasil karya ilmiah dijadikan sebagai bahan untuk pelaksanaan pendidikan serta
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
2. Struktur Keluarga
sesuatu yang melingkar dua arah dalam keluarga dalam keluarga, misalnya
saat istri marah pada suami, maka suami akan mengklarifikasikan apa yang
norma dan peraturan. Norma adalah pola prilaku yang baik menurut
berubah kearah positif. Tipe struktur kekuatan dalam keluarga antara lain:
hak untuk mengontrol seperti orang tua terhadap anak ( legimate power),
power).
3. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
c. Fungsi sosialisasi
perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak. Meneruskan nilai-nilai
budaya
d. Fungsi ekonomi
yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak dan jaminan hari tua
e. Fungsi pendidikan
mendapatkan tindak lanjut atau perawatan agar masalah yang lebih parah
keluarga.
5. Peran Keluarga
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan
Berikut ini tugas keluarga menurut Friedman (1998), adalah sebagai berikut:
atau menciptakan suasana rumah yang sehat, untuk kelangsungan hidup anggota
6. Kemampuan Keluarga
kognitif, afektif dan psikomotor (Bloom, 1956 dalam Potter dan Perry,
2005). Ketiga domain tersebut lebih dikenal pengetahuan, sikap dan praktik.
secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman,
1999) :
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling
repot)
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-
7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan
keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah
anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
3) Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
1) Mempertahankan kesehatan
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan
meninggal
1. Definisi Hipertensi
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114
mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih.
2. Klasifikasi Hipertensi
1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140
2. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.
Krisis hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak
(sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg), pada penderita hipertensi, yg
membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi
dengan kemungkinan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target (otak, mata
(retina), ginjal, jantung, dan pembuluh darah). Tingginya tekanan darah bervariasi, yang
1. Hipertensi Emergensi
Situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat
organ target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam
Situasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa adanya
gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa adanya gejala
yang berat atau kerusakan organ target progresif dan tekanan darah perlu diturunkan
dalam beberapa jam. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam
(penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan lebih lambat (dalam hitungan jam
sampai hari).
C. Etiologi
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
1. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
3. Stress Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
1. Hipertensi Primer
bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan),
ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih), kebiasaan hidup (konsumsi garam
yang tinggi melebihi dari 30 gr, kegemukan atau makan berlebihan, stres, merokok,
2. Hipertensi Sekunder
melitus, stroke.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada:
darah perifer.
D. Patofisiologi
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan
dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia
simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang
kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah
yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya
elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang
pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.
Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi
volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan
jugularis. Dari sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila diteruskan
pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan
darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan retensi
natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan darah. Dengan peningkatan
tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ-organ seperti jantung.
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
hipertensi yaitu: mengeluh sakit kepala, pusing lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual
2. Sakit kepala
3. Pusing / migraine
6. Sukar tidur
8. Nokturia
9. Azotemia
F. PemeriksaanPenunjang
ginjal.
hipertensi.
i. Urinalisa: Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.
l. EKG: 12 Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi ventrikel
kiri ataupun gangguan koroner dengan menunjukan pola regangan, dimana luas,
peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
m. Foto dada: apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatan
jantung.
2. Pemeriksaan lanjutan (tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yang
pertama):
perbaikan ginjal.
f. Komplikasi
1. Terapi tanpa Obat Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi
ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa
obat ini meliputi: diet destriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr,
4. Menghentikan merokok
5. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu: Macam
olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan
lain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-
87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar
6. Edukasi Psikologis
a. Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada
subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek
seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti
b. Tehnik relaksasi
Kesehatan (Penyuluhan).
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi
juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
penderita.
Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint
Pressure, Usa, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis
kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan
H. Cara Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya
hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan konsumsi
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi
2. Pencegahan sekunder
hipertensi berupa:
a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan
b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan
stabil mungkin.
d. Batasi aktivitas.
I. Diit Hipertensi
perhari, telur ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak).
f. Buah-buahan (semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah
terbatas).
g. Bumbu (pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak
tradisional untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal yang perlu
kemungkinan adanya efek samping yang tidak diketahui. Obat – obat tradisional
tersebut diantaranya:
a. Buah Belimbing
Buah ini dapat mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga
bisa menurunkan tekanan darah bagi mereka yang sudah mengalaminya. Caranya
yaitu buah belimbing yang sudah masak diparut halus. Kemudian parutan
belimbing diperas sehingga menjadi satu gelas sari belimbing. Air perasan ini
diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu bulan. Setelah satu
bulan sari belimbing ini dapat diminum dua hari sekali. Tidak perlu
menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan. Bagi mereka yang sudah
b. Daun Seledri
halus, saring dan peras deengan kain bersih dan halus. Air saringan usahakan satu
gelas diamkan selama satu jam, kemudian diminum pagi dan sore dengan sedikit
ampasnya yang ada di dasar gelas. Menurut penelitian daun seledri bisa
c. Bawang Putih
Caranya dengan memakan langsung tiga siung bawang putih mentah setiap
pagi dan sore hari. Pilih bawang putih yang kulitnya berwarna coklat kehitaman
karena mutunya lebih baik. Jika tidak mau memakannya dalam keadaan mentah
bisa direbus atau dikukus dulu. Namun karena banyak zatnya yang bisa berkhasiat
yang dapat ikut larut ddalam air rebusannya, sebaiknya ditambaah menjadi 8
Buah ini sebagai alternatif untuk menekan hipertensi. Caranya hampir sama
dengan buah belimbing, yaitu dengan cara memarut halus, kemudian diperas
memakai kain kassa yang bersih, diambil airnya. Minum sari mengkudu setiap
e. Avokad
Caranya lima daun avokad dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas
air putih. Tunggu air rebusan hingga menjaadi 2 gelas, saring. Satu gelas diminum
f. Melon
g. Semangka
h. Mentimun
BAB III
A. Pengkajian keluarga
1. Data umum
a. Nama KK : Tn S
b. Alamat : Jln. Palembang-Jambi Musi Banyuasin Sumatra selatan.
c. Pekerjaan : Pedagang
d. Pendidikan : SD sederajat
e. Hubungan dengan keluarga: suami/ kepala keluarga
(kecelekaan)
Ket
Keluargan Tn.S memiliki tiga turunan, di keluarga Tn.S tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menular, tetapi mempunyai riwayat penyakit keturunan, seperti stroke dan darah tinggi.
Dari keluarga Tn.S memeliki kedua orang tua yang sudah meninggal disebekan karena penyakit
stroke, dan Tn.s memiliki 6 saudara laki-laki dan 1 orang meninggal karena kecelakaan lalu
lintan tahun 2016 yang lalu. Kemudian dari keluarga Ny.Y juga mempunyai kedua orang tua
yang sudah meninggal disebabkan oleh penyakit hipotensi dan hipertensi. Ny.y juga memiliki 10
bersaudara yaitu 5 laki-laki dan 5 perempuan. Kemudian Tn.S dan Ny.y memiliki 4 orang anak,
3 orang sudah menikah dan meninggalkan rumah, 1 orang belum menikah dan masih menempuh
dunia pendidikan di bangku kuliah. Kemudian Tn.S dan Ny.y juga memiliki cucu 3 orang
berjenis kelamin perempuan. Jadi sekarang keluarga Tn.S yang tinggal serumah berjumlah 3
6. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S merupakan tipe keluarga tradisonal, keluarga besar seperti yang terdiri dari
ayah Tn.s (58 th) istri Ny.y (55 th) dan memiliki 4 orang anak, 3 perempuan dan 1 laki-laki.
Ny.Y berumur 36 th sebagai anak pertama peremuan telah meninggalkan rumah (menikah,
anak kedua perempuan Ny.S 33 th telah menikah, Tn.W 30 Th anak ke tiga telah menikah dan
meninggalkan rumah dan An.A anak terakhir 22 th sedang mengeban pendidikan di bangku
kuliah.
Kesimpulan: keluarga inti yang terdiri dari , suami, istri dan anak.
7. Suku Bangsa:
Semua keluarga Tn.S semua bersuku bangsa Indonesia. Tn.S dan Ny.Y berasal dari suku
minangkabau , walaupun tinggal di daerah sumatera selatan (Palembang) tetapi keluarga Tn.S
tetap mengikuti budaya dan adat istiadat minang seperti mengunakan bahasa minang dalam
kehidupan sehari-hari dan tidak bisa mengunakan bahasa Palembang dengan utuh meskipun
Kesimpulan : keluarga Tn.S belum mengunakan bahasa Palembang seutuh nya untuk
menyesuaikan lingkungan.
8. Agama:
Tn.S di setiap hari nya melaksanakan shalat 5 waktu , sedangkan Ny.Y selalu shalat tepat
waktu dan melaksanakan shalat sunat seperti shalat tahajud dan dhuhadan tak lupa mengaji
Al-QUR’AN., Ny.Y selalu mengikuti acara keagaman yang diadakan di setiap kompleks
seprti acara tahlilan, dan penggajian, sedangkan An.A mengerjakan shalat 5 waktu dalam
Kesimpulan : keluarga Tn.S melaksanakan kegiatan agama secara rutin di setiap hari nya..
karenakan adanya virus covid 19 yang terjadi pada saat ini, Tn.S hanya seorang pedagang
jadi sumber pendapatan sehari-hari dari barang danganganya, sekarang barang dagangan Tn.S
sangat sepi pembeli, yang sebelumnya pendapatan sehari bisa mencapai Rp, 500-700 rb dan
cukup untuk biaya sehari-hari , kini menjadi turun Rp, 100-150 rb perhari yang mana
pengeluaran untuk sehari bisa menncpai > 100 rb untuk membeli bahan makanan dan
kebutuhan lainya sperti sabun, gula, kopi dll, sumber pendapatan keuangan yang lain yaitu
Tn.S berbisnis pinang yang hasilnya di dapatkan setiap bulanan nya, dari bisnis pinang inilah
Tn.S bisa mencukupi kebutuhan keluarga, seperti membayar tagihan listrik, uang arisan dan
kesimpulan dari status social Tn.S yaitu, akibat dari wabah virus covid 19 ini pendapatan
sehari-hari Tn.S menjadi menurun, dimana pemasukan dan penguluaran sangat pas-pasan
mencukupi kebutuhan sehari-hari, hal ini menimbulkan stressor bagi kelaurga Tn.s
Keluarga Tn.S jarang sekali berekreasi bersama keluarga dikarenakan sibuk berdangang,
untuk saat ini aktivitas kelurga hanya melakukan aktivitas seperti gotong royong
membersihkan halaman rumah, bercanda gurau bersama. Semenjak ada wabah virus covid 19
keluarga sangat membatasi berinteraksi sesama masyarakat lainya, untuk saling menjaga dan
Kesimpulan : kurang nya waktu bersama keluarga di sebabkan karena mempunyai kesibukan
masing-masing, tetapi karena wabah covid 19 ini keluarga Tn.S memiliki banyak waktu untuk
Tahap perkembangan keluarga Tn.S yaitu Tn.S dan Ny.y sekarang memasuki tahap lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga yang beluem terpenihi yatu dimana Tn.S dan Ny.Y
belum sepenuhnya mengetahui persiapan apa saja yang akan dilakukan dimasa tua dan
Tn.S pernah mengalami riwayat penyakit luka tertusuk paku ( tetanus ), sekarang Tn.S
mengalami batuk-batuk akibat kecaduan merokok, kebiasaan merokok sejak muda yang
dimiliki Tn.S yang membuatnya sangat ketergantungan untuk merokok, apabila tidak
merokok Tn.S akan merasakan pusing dan lidah nya pahit. Sedangkan Ny.Y mempunyai
riwayat penyakit hipertensi sampai sekarang akibat pola hidup yang tidak sehat dan An.A
pernah mengalami riwayat diare dan sekarang An.A tidak memiliki penyakit apapun.
Kesimpulan : dalam keluarga Tn.S tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular ,
Bapak dari Tn.S sudah meninggal sejak 5 tahun yang lalu akibat riwayat penyakit stroke,
sedangkan ibu dari Tn.S meninggal sejak 4 tahun yang lalu akibat dari riwayat penaykit
stroke juga, sedangkan bapak dari Ny.Y sudah meninggal sejak 7 tahun yang lalu akibat
riwayat penyakit hipotensi, sedangkan ibu dari Ny.Y meninggal sejak 10 tahun yang lalu
Kesimpulan: riwayat kesehatan keluarga sebelumnya tidak ada yang mempunyai riwayat
penaykit menular, tetapi memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi dan stroke
Keluarga Tn.S tinggal di rumah permanen dengan luas 150 m 2 dan luas tanah 150 m2 dan
luas bangunan 100 m2 terdiri dari 75% berlantai plester dan semen 25% (ruang dapur dan
kamar mandi ). Ventilasi cukup baik cahaya matahari bisa masuk melalui jendela maupun
pintu. Penerangan dengan mengunakan listrik. Sedangkan air bersih diperoleh dari PAM.
diambil oleh petugas sampah. Limbah keluarga langsung terbuang melalui selokan
dibelakang rumah yang mengalir ke sungai. WC terletak didalam kamar mandi denga septic
WC
Kamar 3
Ruang keluarga
WC
Ruang tamu
Kamar utama
Keterangan :
a. Ruang tamu
b. Ruang tidur l
c. Ruang tidur ll
e. Ruang makan
f. Ruang dapur
g. Kamar mandi dan WC
Tetangga keluarga Tn.S pada umumnya bekerja sebagaian besar pedangang dan ada juga
yang berprofesi sebagai pegawai bank, dan kerja PT. jarak rumah mereka agak berdekatan.
Ikatan antar keluarga baik, saling tolong menolong masih menjadi kebiasaan diwilayah
tersebut, serta saling peduli antar sesama apabila ada yang memerlukan bantuan.
Kesimpulan: karakteristik jarak rumah tetangga cukup berdekatan antar rumah dan rumah
lain nya.
Keluarga Tn.S merupakan salah satu keluarga yang bertempat tinggal menetap jadi belum
Semenjak ada wabah covid 19 di Indonesia. Tn.S sudah mulai mengurangi berkumpulan
bersama orang banyak, walaupun kadang sesekali berkumpul tetapi tidak waktu lama,
sedangan Ny.Y sudah membatasi interkasi sesama komunitas, seperti tidak melakukan
pengajian yang biasanya dilakukan setiap bulan. Dan An.A tidak lagi berbincang-bicang
atau berinterksi langsung bersama teman komunitasnya, kalaupun ada keperluan atau pesan
yang perlu disampaikan, itu melalui social media, seperti whatsaap, dan instagram.
Kesimpulan nya adalah keluarga Tn.S sudah mulai membatasi dan sudah mulai menyadari
pentingnya social distancing untuk kepentingan bersama guna memutus mata rantai covid 19
Keluarga Tn.S mempunyai alat pendukung kesehatan seperti tensi digital dan alat timbang
berat badan. An.A sangat mendukung apapun hal yang berkaitan dengan kesehatan seperti
memeriksa tekanan darah secara rutin kepada Ny.Y dan menyediakan obat seperti obat
Kesimpulan :keluarga sudah memiliki jaminan kesehatan yang memadai dari pemerintah
dan keluarga.
Keluarga mengunakan bahasa minang di setipa hari nya antar anggota keluarga,
berkomunikasi dengan keluarga yang jauh dengan mengunakan memanfaat kan teknologi
Tn.S mengatakan bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam pengambilan
keputusan dan juga mempunyai peranan penting dalam mengubah prilaku anaknya.
a. Suami
- mencari nafkah
b. Isteri
c. Anak
- belajar
V. Fungsi Keluarga
ga sehingga mempunyai satu orang keturunan. Di keluarga saling menghargai satu sama lain antar
anggota keluarga.
Interaksi di dalam keluarga Tn.S baik, Tn.S mengatakan keluarga selalu mengajarkan dan
menekankan bagaimana berprilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
Tn.S tidak ada melakukan diit khusus, sedangkan Ny,Y sedang melaksanakan diit rendah
garam di karenakan Ny.Y menderita penyakit hipertensi. Dan An.A sedang melakukan
Tn.S jarang melakukan tidur siang, Tn.S mempunyai kebiasaan tidur 6 jam perhari.
Sedangkan Ny.y memiliki jadwal tidur yang teratur yaitu tidur siang selama 1 jam dan
tidur malam selama 7 jam. Dan An .A juga memeliki jadwal tidur yang cukup yaitu 6-7
jam perhari.
Kesimpulan nya yaitu keluarga Tn.S memiliki kebiasaan tidur dan istirahat yang cukup
Tn.S jarang sekali melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ataupun lari, Ny.Y jarang
melakukan aktifitas fisik seperti lari ataupun senam pagi. Sedangkan An.A rutin
Kesimpulan : keluarga Tn.S masih jarang melakukan aktifitas fisik seperti olahraga dan
Tn.S memiliki kebiasaan meminum obat batuk setiap kali batuk timbul seperti obat OBH
44, sedangkan Ny.Y mempunyai kebiasaan meminum obat anti hipertensi setiap hari
dalam penatalaksanaan yang benar dalam dosis dokter . Dan anak An.A tidak memeliki
Tn.S pernah melakukan perawatan gigi yaitu membersihkan karang gigi ke dokter gigi,
Ny.Y juga pernah melakukan pearwatan gigi ke dokter. Sedangkan An.A juga pernah
melakukan perawatan gigi yaitu mencabut dan membersihkan karang gigi Dan Keluarga
Tn.S tidak ada melakukan perawatan gigi. kesimpulan nya yaitu keluarga Tn.S
melakukan perawatan gigi dan tidak ditemukan masalah kesehatan di perawatan gigi.
Sumber pembiayaan
Keluarga Tn.S memperoleh sumber pembiayaan dari berdagang dan berbisnis pinang.
Tn.S jangka pendek yang di alami yaitu belum mampu untuk mengontrol atau mengurangi
kecaduan merokok, sedangkan Stress jangka panjang yang dialami yaitu perekenomian
menurunan menurun akibat virus covid 19 sedangkan kebutuhan sehari-hari harus tetap
terpenuhi. Ny.Y stressor jangka pendek yag dialami yaitu belum mampu mengontrol diit
rendah garam untuk mencegah hipertensi yang sedang dialami, sedangkan stressor jangka
panjang yang dialami yaitu, Ny.y merasa cemas akan kasus covid 19 yang sedang terjadi,
yang kian hari kian menakutkan, Ny.y merasa cemas yang berlebihan seperti tidak mau
menonton siaran berita tentang virus covid 19, dan merasa virus covid 19 ini begitu sulit
untuk ditanggani. Dan An.A stressor jangka pendek yang dialami yaitu belum mampu
melakukan program diit untuk menaikan berat badan, sedanglan stressor jangka panjang
yang dialami yaitu semua kegiatan dibatasi dan tidak bisa berkreasi seperti yang biasa
dilakukan. Kesimpulannya yaitu: dampak dari virus corona ini sangat menganggu
psikologis bagi keluarga Tn.S terutama bagi Ny.Y yang begitu cemas akan adanya virus
corona, Ny.Y sangat mengakhawatirkan keluarga dan merasa lebih sensitive terhadap
kesehatan keluarga.
28. Kemapuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/ Stersor
Kemampuan keluarga dalam menghadapi kosndisi yakni tetap tenang dan terus berusaha
yaitu tetap menjaga kebersihan dan tetap jaga jaga jarak sama siapa pun dan terus berdoa.
Keluarga Tn.S mengunkan koping keluarga dengan cara apabilan ada Menurut penuturan
keluarga apabila ada masalah dalam keluarga selalu dibicarakan dengan anggota keluarga.
Keluarga Tn.S mengatakan strategi yang digunakan untuk kelurga dalam menghadapi
masalah yaitu menghadapinya dengan tenang tanpa emosi dan panic tapi memikirkan jalan
keluarnya
N PENFIS Tn.S Ny.Y An.A
O
1 Kepala Inspeksi : simetris, Inspeksi : simetris, Inspeksi : simetris,
tidak pucat, lesi (-), tidak pucat, lesi (-), rata, muka tidak
(-)
kotoran.
3 Hidung Simetris, nyeri (-), Simetris, nyeri (-), Simetris, nyeri (-),
luka (-), benjolan (-) luka (-), benjolan (-) luka (-), benjolan (-)
bersih, karies gigi karies gigi (+) dan ada bersih, gigi masih
(+) dan ada beberapa beberapa gigi yang lengkap, karang gigi
(-) (-)
6 Leher Pembesaran kelenjer Pembesaran kelenjer Pembesaran kelenjer
letus cardis ada pada letus cardis ada pada letus cardis ada pada
Auskultasi: HR : 84 Auskultasi:
HR : 84 Inspeksi : simetris HR : 84
Palpasi : kesimetrisan
3 clavicularis ICS 3
Batas atas kanan. kekiri. Batas atas kanan.
3. Vesikuler 3.
kekiri. kekiri.
Auskultasi : Auskultasi :
Vesikuler Vesikuler
Simetris, lesi (-), Simetris, lesi (-), jejas Simetris, lesi (-),
jejas (-), benjolan (-) (-), benjolan (-) jejas (-), benjolan (-)
nyeri tekan (-) nyeri nyeri tekan (-) nyeri nyeri tekan (-) nyeri
lepas (-), massa (-) lepas (-), massa (-) lepas (-), massa (-)
Tidak ada eluhan Tidak ada eluhan pada Tidak ada eluhan
bawah. bawah.
Keluarga berharap kepada petugas kesehatan agar mutu pelayanan dan membantu masalah
Tn.S. Tn.S berharap bisa mengerti tentang penyakit hipertensi dan masih butuh penjelasan
1. Data fokus
memperingatkan Ny.y untuk diit tinggi garam seperti ikan asin dan
merokok merokok
melakukan aktivitas fisi seperti 12. Tn.S tampak tidak mau minum obat
12. Ny.y mengatakan kaki nya terasa yang bersantan dan berlemak
13. Ny.y mengatakan sakit apabila jalan sakit pada kaki nya
menganjurkan Ny.y untuk banyak 16. Tampak Ny.y meminum obat herbal
istirahat seperti rebusan air kunyit dan jahe
minum air rebusan jahe, dan kunyit Ny.y untuk banyak istirahat
16. An.A mengatakan untuk meredam 18. Tampak Ny.y cemas terhadap
atau batuk
2. Analisa data
O
1. DS: Ketidakefektifan
secara tiba-tiba.
DO:
dokter
rendang
S: 36,80C
N: 90X/m
RR: 18x/m
CTM.
DS:
kebiasaan merokok
kering
kesehatan
DO:
apabila sakit
mencuci tangan
DS:
terlalu lamam
istirahat
memperkuat imun
rematik.
3. Prioritas Masalah
Skala : mampu
Mudah 2 2 membantu
Sebagian 1 menurunkan
Dicegah membantu
Cukup 2 0,6
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah Keluarga
Skala : menyadari
rasa khawatir
0 Ny.N
JUMLAH 3,1
2205 keluarga
- Tampak Kontrol nyeri
Ny.Y tidak
Kemampuan
rutin
keluarga
meminum
memberikan
obat
perawatan langsung
hipertensi
setiap hari
yang
Keluarga mampu
dianjurkan Keluarga mampu
memodifikasi
dokter memodifikasi
1908 6485 lingkungan :
- Tampak lingkungan:
2009 Manajemen
keluarga
Deteksi resiko
selalu lingkungan rumah
memperingat Dukungan keluarga yang aman
kan Ny.y 1910 selama pengobatan 5440
Peningkatan
untuk diit
Menyiapkan support sistem
rendah
lingkungan rumah
garam
yang aman
- Tampak
Ny.Y masih
makanan
yang tinggi
garam seperti
ikan asin dan
rendang
- TTV Ny.y: Keluarga mampu Keluarga mampu
TD: 190/100 memanfaatkan memanfaatkan
1806
mmMg fasilitas kesehatan: fasilitas kesehatan
7400 :
S: 36,80C Pengetahuan tentang
sumber-sumber Panduan pelayanan
N: 90X/m
kesehatan kesehatan
1603 7400
RR: 18x/m
Perilaku mencari Bantuan sistem
mengruangi
kebiasaan
merokok
- Tn.S
mengatakan
jarang
sekali
melakukan
aktivitas fisi
seperti
olahraga
dan senam
- Tn.S
mengatakan
mempunyai
kebiasaan
merokok
setiap hari
nya
- Tn.S
mengatakan
jarang
sekali
mencuci
tangan
sehabis
berpergian
dari luar
rumah
DO:
- Tampak
Tn.S
merokok
setiap hari
nya
- Tampak
keluarga
Tn.S
memakan
makanan
yang
bersantan
dan
berlemak
setiap
harinya
- Tampak
Tn.S jarsng
melakukan
aktivitas
fisik seperti
senam dan
olahraga
- Tampak
Tn.S jarang
meminum
obat apabila
sakit
- Tampak
Tn.S jarang
sekali
memperhati
kan
kesehatan
Data NANDA / SDKI NOC / SLKI NIC / SIKI
minum
air
rebusan
jahe, dan
kunyit
- An.A
mengatak
an untuk
meredam
kaki Ny.y
dengan
air hangat
DO:
- Tampak
Ny.y
sering
merasaka
n sakit
pada kaki
nya
- Tampak
Ny.Y
berjalan
dengan
hati-hati
- Tampak
Ny.y
meminum
obat
herbal
seperti
rebusan
air kunyit
dan jahe
untuk
memperk
uat imun
- Tampak
keluarga
mengajur
kan Ny.y
untuk
banyak
istirahat
- Tampak
Ny.y
cemas
terhadap
penyakit
yang
dialaminy
a yaitu
hipertensi
dan
rematik.
Implementasi Dan Evaluasi
tgl
Minggu, 09.00
Ketidakefektifan Pertemuan ke 3 S : Keluarga Tn.S
Ketidakefektifan Pertemuan ke 4 S:
Senin, 13.15 Pemeliharaan keluarga mampu mengenal keluarga mengatakan
Kesehatan masalah kesehatan keluarga mengetahui tentang
13/04/2020 WIB
khususnya Ny.y dengan penyakit
hipertensi dengan mengenal - Keluarga
masalah mengetahui
a. Mengetahui tentang tentang
pengertian hipertensi pengertian
b. Mengetahui tentang hipertnsi
hipertensi - Keluarga
c. Mengetahui tentang mengetahui
hipertensi tentang penyebab
d. Mengetahui tentang hipertensi
pengobatan/ - Keluarga
penatalaksanaan mengetahui
hipertensi penatalaksanaan
e. Mengetahui tentang hipertensi
manifestasi klinis dari - Keluarga tentang
hipertensi manifestasi klinis
dari hipertensi
O:
tampak kelaurga Ny.y
menyebutkan
pengetahuan tentang
hipertensi
- Keluarga
menyebutkan
pengertian
hipertensi
- Keluarga
menyebutkan
penyebab
hipertensi
- Keluarga
menyebutkan
penatalaksanaan
hipertensi
- Keluarga
menyebutkan
manifestasi klinis
A:
ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
P:
Lanjutkan masalah
keperawatan berikutnya.
Ketidakefektifan
- TTV Ny.y
sebelum
meminum
rebusan daun
selesdri TD:
190/100 mmMg
S: 36,80C
N: 90X/m
RR: 18x/m
- Sesudah
meminum daun
seledri turun
menjadi TD:
140/70 mmHg,
RR=18 X mnt,
N= 78 x mnt
A : Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
teratasi sebagian
P : Lanjutkan ke tugas
keperawatan keluarga
berikutnya yaitu
manajemen nutrisi untuk
pasien hipertensi
Ketidakefektifan Pertemuan ke 7
Pemeliharaan keluarga mampu mengenal
Kamis, 13.10
kesehatan masalah kesehatan keluarga S : Keluarga Tn.S
17.00 - Mengidentifikasi S:
WIB factor internal dan - Tn.S mengatakan
eksternal yang dapat sudah mampu
Sabtu, meningkatkan atau menyadari penting
18/04/202 mengurangi motivasi nya cara mencuci
0 untuk berprilaku sehat tangan dengan
- Menjelaskan penting benar
mencuci tangan - Tn.S mengatakan
- Menjelaskan sudah bisa
bagaimana cara melakukan cara
mencuci tangan yang mencuci tangan
benar dengan benar
O:
- tampak Tn.S
sudah paham
tentang penting
nya mencuci
tangan
- tampak Tn.S
sudah mampu
cara mencuci
tangan dengan
benar
A:
prilaku kesehatan
cenderung beresiko
teratasi
P:
masalah teratasi
DX 3 : Resiko Jatuh terhadap factor usia