ENTREPRENEUR IBU RUMAH TANGGA RT.01/RW.12 DESA LIMBUNGAN KECAMATAN RUMBAI PESISIR M.Fikry Hadi *, Ranti Darwin, Dwi Widiarsih, Muhammad Hidayat, Neng Murialti, Mizan Asnawi Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau *Email: fikrihadi@umri.ac.id Abstrak Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas pokok melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran, serta melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat adalah suatu gerakan proses pemberdayaan diri untuk kepentingan masyarakat. Adapun pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat membawa perubahan kepada masyarakat yang lebih baik. Adapun bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Dosen Fakultas Ekonomi salah satunya adalah mengadakan pelatihan dengan memberikan keterampilan kepada ibu Rumah Tangga dalam bentuk pembuatan kreasi produk-produk bernilai ekonomis dari barang bekas. Setelah di adakan pelatihan diharapkan Ibu-ibu Rumah Tangga dapat mengembangkan variasi produk menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi dan menjadi entrepreneurship yang sukses. Kata kunci : Entrepreneur, Barang Bekas, Peningkatan Produktivitas.
PENDAHULUAN aktivitas manusia, mulai dari usaha
pengambilan sumber daya alam sebagai Dalam mencapai kondisi masyarakat bahan baku berlanjut menjadi bahan yang yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang siap untuk energi, bahan setengah jadi untuk akan datang, akan sangat diperlukan adanya suatu barang dan aktivitas jasa dalam lingkungan permukiman yang sehat. Dari mengonsumsi barang-barang tersebut untuk aspek persampahan, maka kata sehat akan mencapai kesejahteraan hidup manusia. berarti sebagai kondisi yang akan dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara Sampah masih menjadi kendala di baik sehingga bersih dari lingkungan berbagai daerah, termasuk Kota Pekanbaru. permukiman dimana manusia beraktifitas di Kenyataannya, produksi sampah berbanding dalamnya. Sampah merupakan konsekuensi lurus dengan perkembangan kota itu sendiri. langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk sampah timbul sejak adanya kehidupan dapat menghilangkan imej kotor di manusia. Timbulnya bersamaan dengan daerahnya. Keberadaan sampah di kehidupan sehari- Pemanfaatan sampah daur ulang ini hari tak lepas dari tangan manusia yang tentunya juga akan memberikan dampak membuang sampah sembarangan, mereka positif untuk mendorong jiwa entrepreneur menganggap barang yang telah dipakai tidak untuk terus dapat berkreatifitas dalam memiliki kegunaan lagi dan membuang mengolah sampah anorganik ini menjadi dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran produk-produk yang berkualitas. Produk- akan pentingnya kebersihan menjadi faktor produk yang dihasilkan dari barang-barang yang paling dominan, di samping itu bekas ini memiliki nilai jual yang bersaing kepekaan masyarakat terhadap lingkungan dipasaran. Kegiatan ini tentunya akan harus dipertanyakan. Mereka tidak mendorong tumbuh kembangnya sektor mengetahui bahaya apa yang akan terjadi UKM di Kota Pekanbaru untuk menunjang apabila tidak dapat menjaga lingkungan perekonomian masyarakat. sekitar. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru, Riau (2016), menyatakan Rumusan Masalah wilayah tersebut saat ini mampu Bagaimana cara meningkatkan nilai menghasilkan sampah 500 ton/hari, dari guna bahan-bahan bekas dan bagaimana cara sekitar 1,3 juta penduduk. Secara rata-rata, memanfaatkan dan membuat bahan bekas 2,6 kilogram sampah diproduksi tiap menjadi barang yang bermanfaat. penduduknya setiap hari.Dalam upaya penaggulangan sampah di Kota Pekanbaru ini, maka salah satunya dilakukan proses Tujuan daur ulang. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yang baru, untuk mengurangi penggunaan adalah: memberikan pengetahuan tentang energi, mengurangi dari polusi, kerusakan menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan lahan,dan emisi gas rumah kaca jika dan memanfaatkan barang-barang bekas dibandingkan dengan proses pembuatan yang memiliki nilai ekonomi. barang baru. Pada saat sekarang ini kegiatan daur ulang bisa dilakukan dengan memanfaatkan Manfaat barang bekas menjadi yang sangat memiliki Dengan adanya dan dilaksanakannya nilai ekonomis yang tinggi bahkan dalam pengabdian masyarakat ini maka diharapkan proses pemasaran juga memiliki harga yang para ibu-ibu rumah tangga dapat cukup tinggi.Selain diproduksi untuk mengembangkan kreativitas dan mendorong pemasaran, dan menghasilkan uang, semangat entrepreneur untuk meningkatkan pemanfaatan barang bekas ini juga bisa pengahailan tambahan bagi perekonomian digunakan sebagai media pembelajaran dan keluarga. kreativitas semua kalangan, selain itu juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. METODE PENGABDIAN Kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan mendefenisikan smapah sebagai suatu benda pihak terkait yang mendukung kelancaran yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh Koordinasi dan komunikasi yang baik kegiatan manusia. Sementara didalam UU antara masyarakat yang akan menjadi No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan peserta pengabdian dengan pelaksana Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan merupakan salah satu faktor kegiatan sehari hari manusia atau proses penentu keberhasilan kegiatan pengabdian alam yang berbentuk padat atau semi padat ini. Sebelum memulai kegiatan pengadian berupa zat organik atau anorganik bersifat ini, tim pengabdian melakukan survey awal dapat terurai atau tidak dapat terurai yang ke lokasi tempat pengabdian akan dianggap sudah tidak berguna lagi dan berlangsung dan berkoordinasi dengan dibuang kelingkungan,(Slamet, 2002:15 ). perangkat daerah setempat. Schumpeter dalam As’ad (2002: 145) Kegiatan pengabdian pada mengemukakan bahwa wirausaha atau masyarakat di laksanakan dengan metode entrepreneur adalah seseorang yang ceramah, demonstrasi/ pelatihan dan tanya menggerakkan perekonomian masyarakat jawab yang dilaksanakan selama 1 hari. untuk maju ke depan, mencakup mereka Adapun tahapan-tahapan dalam yang mengambil risiko, mengkoordinasi pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai penanaman modal atau sarana produksi, berikut: Ceramah digunakan untuk yang mengenalkan fungsi faktor produksi menyampaikan pengetahuan secara baru atau yang mempunyai respon kreatif umum tentang manfaat berwirausaha, dan inovatif. Clelland dalam As’ad (2002: peluang wirausaha. Demonstrasi digunakan 145) mendefinisikan wirausaha adalah orang untuk memberikan keterampilan secara yang menerapkan kemampuannya untuk langsung mengenai proses pembuatan mengatur, menguasai alat-alat produksi dan produk dari barang-barang bekas kain perca, menghasilkan hasil yang berlebihan yang botol bekas, Koran bekas dan selongsong selanjutnya dijual atau ditukarkan dan bekas dan penyiapan peralatan yang memperoleh pendapatan dari usahanya berkaitan dengan pembuatan produk. tersebut. Pelatihan pembuatan produk dari barang Suryana (2009) juga berpendapat bahwa bekas ditujukan untuk memberikan seorang wirausaha adalah mereka yang pengetahuan kepada para ibu Rumah Tangga melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif yang tidak bekerja namun ingin produktif dengan jalan mengembangkan ide dan untuk memiliki penghasilan tambahan. meramu sumber daya untuk menemukan Evaluasi hasil pelatihan dilakukan selama peluang dan perbaikan hidup. Wirausaha proses dan setelah kegiatan pelatihan juga dapat didefinisikan sebagai orang yang dilaksanakan. memiliki, mengelola, dan melembagakan usahanya sendiri. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mengartikan sampah sebagai benda yang dibuang karena tidak terpakai dan tidak dapat digunakan lagi. Manik (2003) HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan tahapan persiapan, tahapan ini dilaksanakan di RT.01 / Rw.12 Desa persiapan dimana tim pelaksana kegiatan Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir Kota melakukan briefing untuk penyiapan bahan- Pekanbaru. Terlaksananya kegiatan ni sesuai bahan yang dibutuhkan pada saat pelatihan, dengan jadwal yang telah ditetapkan dan membagi tugas masing- masing pembicara, disepakati oleh ibu-ibu Rumah Tangga menyiapkan para peserta pelatihan, sebelum kegiatan ini dimulai. Pengabdian menyiapkan materi pelatihan yang kepada masyarakat ini dimulai dengan berhubungan dengan pemanfaatan barang- melakukan tahap persiapan, pada tahap ini barang bekas yang bernilai ekonomi. dilakukan observasi dan permohonan izin Tahapan pelaksanaan kegiatan kepada perangkat desa RT.01 / Rw.12 Desa dilaksanakan sesuai dengan waktu yang Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir telah di sepakati pada tanggal 25 Agustus sebagai tempat pelaksanaan pengabdian ini. 2017 bertempat di aula posyandu Selain itu pada tahap persiapan juga RT.01/RW.12 Desa limbungan Kecamatan mencari informasi jumlah peserta dan Rumbai Pesisir. Tahapan pelaksanaan kegiatan peserta sebelum diadakan pelatihan kegiatan dimulai dengan menjelaskan materi kepada ibu-ibu di Desa Limbungan tentang Entrepreneur, manfaat dari Kecamatan Rumbai Pesisir. Setelah waktu berwirausaha, dan peluangpeluang usaha pelaksanaan disepakati, tim dari Dosen untuk memotivasi peserta dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyusun pemanfaatan barangbarang bekas yang jadwal pelaksanaan dan membuat kesepakan bernilai ekonomi bagi peningkatan dengan pihak perangkat desa dan ibu-ibu produktivitas jiwa entrepreneur . Tahapan Rumah Tangga RT.01 / Rw.12 Desa pelaksanan selanjutnya yaitu demonstrasi Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir. pembuatan souvenir dari barang bekas sampai souvenir siap untuk dijual. Adapun tujuan dari kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan Tahapan pelatihan diberikan kepada setiap Catur Dharma Perguruan Tinggi peserta berupa uraian atau langkah-langkah Muhammadiyah, yang salah satunya adalah pembuatan produk dari, pembuatan produk pengabdian pada masyarakat. Pelatihan ini dari botol bekas, pembuatan produk dari ditujukan kepada ibu-ibu Rumah Tangga, koran bekas, pembuatan produk dari plastik adapun bentuk pelatihan berupa kiat dalam kemasan bekas. Arahan dan tanya jawab pemanfaatan barang-barang yang bernilai berlangsung pada saat kegiatan berlangsung, ekonomi bagi peningkatan produktivitas instruktur menjelaskan langkah-langkah jiwa entrepreneur pada ibu rumah tangga. pembuatan souvenir dari barang bekas yang Dengan adanya kegiatan pelatihan ini akan berbahan kain perca, botol bekas, Koran dapat menciptakan kreativitas dan bekas, plastic kemasan makanan bekas dan keterampilan ibu-ibu dalam pemanfaatan langsung mendemostrasikan kepada peserta. barang-barang bekas untuk menjadi barang Peserta yang terbagi kedalam 3 kelompok yang bernilai ekonomi agar dapat mengikuti langkahlangkah yang diperagakan meningkatkan pendapatan masyarakat di oleh instruktur sesuai dengan bahan dan alat Desa Limbungan Kecamatan Rumbai yang digunakan. Pelatihan berlangsung Pesisir. Pada tahap pelaksanaan kegiatan ini mulai pukul 14.00 – 17.00 WIB. [3] Achmad Serudji Hadi, Daur Ulang Barang Bekas sebagai Penopang Sumber KESIMPULAN Kehidupan, Laporan Penelitian pada Secara keseluruhan kegiatan pelatihan Universitas Indonesia Program Pascasarjana pembuatan souvenir dengan pemanfaatan Bidang Ilmu Hukum, Jakarta, 2001, h. 28-29 barang-barang bekas yang bernilai ekonomi [4] Damanhuri, Enri & Padmi, Tri. (2010). berjalan baik dan lancar. Pelatihan ini Pengelolaan Sampah. Retrieved from memberikan keterampilan wirausaha kepada http://www.kuliah.ftsl.itb.ac.id/ ibuibu Rumah Tangga di Desa Limbungan wpcontent/uploads/2010/09/diktat sampah- Kecamatan Rumbai Pesisir sebagai bekal 2010-bag-1-3.pdf wirausaha, atau pun sebagai bekal untuk memulai usaha sampingan. Materi [5] Departemen Pendidikan Nasional, Pusat kewirausahaan yang diberikan diharapkan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa dapat memotivasi peserta pelatihan untuk Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. memulai usaha, dan diharapkan usaha [6] Faizah. (2008). Pengelolaan Sampah tersebut dapat berjalan secara kontinue. Rumah Tangga Berbasis Masyarakat (Studi Pemahaman peserta pengabdian sebesar Kasus di Kota Yogyakarta). Univesitas 80% memahami dan memiliki keterampilan Diponogoro. Retrieved from dalam mempraktekan pembuatan souvenir http://eprints.undip.ac.id/17313 /1/faizah.pdf dari pemanfaatan barang-barang bekas [7] Gelbert M, Prihanto D, dan Suprihatin A, seperti kain perca, botol bekas, Koran bekas, 1996. Konsep Pendidikan Lingkungan selongsong bekas. Hidup dan ” Wall Chart ”. Buku Panduan Pendidikan Lingkungan Hidup, PPPGT/VEDC, Malang UCAPAN TERIMAKASIH [8] Manik, K.E.S., 2003. Pengelolaan Terimakasih kami ucapkan kepada semua Lingkungan Hidup. Djambatan. Jakarta pihak yang mendukung kelancaran pengabdian ini terutama untuk Studio Riau, [9] Machfoedz, Mas'ud. (2005). Pengusha muda Kota Pekanbaru dan kepada Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan Bapak Ibu Dosen Universitas Implementasi. Yogyakarta: BPEE Muhammadiyah Riau. Yogyakarta. [10] Prianto, Ragil, Agus. (2011). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di DAFTAR PUSTAKA Kelurahan Jombang Kota Semarang [1] A. Guruh Permadi. (2011). Menyulap (Analisis Sosio Yuridis Pasal 28 Undang Sampah Jadi Rupiah. Surabaya: Mumtaz Undang No 18 Tahun 2008 Tentang Media. Pengelolaan. Universitas Negeri Semarang. Retrieved from [2] As’ad, M. 2002. Psikologi Industri. http://lib.unnes.ac.id/7974/1/85 61.pdf Yogyakarta: LIBERTY [11] Purbasari,N. (2014). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah Plastik (Studi Kasus Pada Komunitas Bank Sampah Poklili Perumahan Griya Lembah Depok Kecamatan Sukmajaya Kota Depok) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah [12] Slamet J,S, 2002. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada Universty Press,Yogyakarta. [13] Suryana. 2009. Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.