LAPORAN 3.1 Sampai Monev

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA

INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)


PADA KELUARGA IBU SULINAH

Disusun oleh :
Avinda Deviana 22020114120028
Bernadeth Ajeng 22030114130106
Bima Raka Wondy 22020114130136
Budi Haryadi P. 22020114120092

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu adalah anggota keluarga yang berperan penting dalam mengatur semua urusan di
dalam rumah tangga seseorang, termasuk juga dengan pendidikan anak dan kesehatan seluruh
anggota keluarga. Hampir seluruh keluarga meletakkan ibu sebagai peran untuk memutuskan
suatu keputusan terkait apapun termasuk juga keputusan penyelenggaraan kesehatan. Namun
tidak jarang dilaporkan bahwa angka kematian ibu akibat dari kehamilan, nifas, bahkan pasca
nifas.
Penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu saat ini bahkan
menggunakan Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu indikator yang peka dalam
menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Menurut WHO, AKI adalah kematian
selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab
yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penangannya, tetapi bukan disebabkan
oleh kecelakaan / cedera.
Berdasarkan survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2012, didapatkan
angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 359 tiap 100.000 kelahiran hidup.
Meskipun sebenarnya angka ini sudah terhitung menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya,
namun penurunan angka kematian ibu ini belum cukup signifikan apalagi jika dibandingkan
dengan target MDGs (Millenium Development Goals) ke-5 yaitu 102 tiap 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015. Potensi untuk mencapai target ini dapat dikatakan off track, yang artinya
diperlukan kerja keras dan sungguh-sungguh untuk mencapainya.
Pemerintah bersama masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa setiap
ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu
dan bayi, serta perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi. Termasuk juga di dalamnya
akses terhadap keluarga berencana (KB).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mampu mengidentifikasi permasalahn keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga ibu
postpartum dan BBL.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melakukan komunikasi dengan keluarga dalam mengidentifikasi atau pengkajian
permasalahan kesehatan.
b) Mampu melakukan identifikasi atau pengkajian permasalahan kesehatan pada keluarga
(Ibu hamil, bayi, anak, dan dewasa) sesuai dengan kompetensi.
c) Mampu melakukan identifikasi atau pengkajian permasalahan kesehatan lingkungan
dalam keluarga.
d) Mengetahui kondisi ibu postpartum dan BBL.
e) Mengetahui keadaan keluarga ibu postpartum beserta derajat kesehatan dan
pengetahuan kesehatannya.
f) Melakukan tatalaksana lebih lanjut berdasarkan keadaan bio-psiko-sosial ibu
hamil yang telah dilakukan survey.
g) Melatih kemampuan berkomunikasi langsung dengan responden selaku klien
kesehatan.
BAB II
HASIL PENGKAJIAN

A. Identitas Pasien dan Keluarga

1. Identitas Responden
A. Identitas Ibu
1. Nama : Sulinah
2. Usia : 31 tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Status perkawinan :
5. Perkawinan ke :1
6. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
7. Penghasilan :-
8. Lama menikah : 9 tahun
9. Agama : Islam
10. Golongan darah :
11. Alamat : Rowosari Tengah RT 4 RW 4
12. No. Hp : (sama dengan suami)

B. Identitas Suami
1. Nama : Ansori
2. Usia : 32 tahun
3. Pendidikan : MI
4. Perkawinan ke :1
5. Pekerjaan : Kuli batu
6. Penghasilan : Rp 400.000/minggu (jika ada pekerjaan)
7. Agama : Islam
8. Golongan darah : tidak tahu
9. Alamat : Rowosari Tengah RT 4 RW 4
10. No. Hp : 085868444210
2. Demografi
Keduduka
Status Pekerjaa
No. Nama n di L/P Usia Agama Suku Pendidikan
Marital n
Keluarga
Kepala
1 Ansori L 32 tahun Islam Jawa Menikah MI Kuli batu
keluarga
Ibu rum
2 Sulinah Istri P 31 tahun Islam Jawa Menikah SMP
tangga
Adil Damar Anak Belum
3 L 9 tahun Islam Jawa MI (kelas 2) Pelajar
Pramudipta pertama menikah
Andara Lintang Anak Belum
4 P 1 bulan Islam Jawa - -
Pradipta kedua menikah

u
g h h h
u g g g
g u u u
g g g g
g g g g
v g g g
3. v v
g v
g g g
4. Genogram (keterangan belum) v
v v v
v
v v v
v v
v v
Asam urat, g g g
Liver ±25 g
kolesterol v th yg lalu v v
v
v v v v
g g g g
v v v Ny. Sv
g g g g
v v v v
Tn. A, v v v v
merokok v v v v
v v v v
v v v v
An. A
An. A v v v
v
v v v
v
v v v
v
v v v
v v
v v
Keterangan v v v
v
v v v v
: Laki-laki hidup v v v v
: Perempuan hidup v v v v
: Meninggal v v v v
v v v v
----- : Tinggal serumah v v v
v
v v v v
v g g g
g
B. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Biologis

a) Kesakitan
Bayi Ny. S mengalami infeksi pencernaan pada umur 2 minggu setelah
dilahirkan. Tanda dan gejala yang muncul awalnya demam dan mengalami
penurunan berat badan secara terus-menerus. Bayi Ny. S dibawa berobat ke
tempat praktik bidan mandiri dan diberi obat paracetamol, setelah belum ada
perkembangan selama 5 hari. Bayi Ny. S akhirnya dibawa ke rumah sakit dan
mendapat perawatan selama 5 hari.

b) Penyakit genetic
Keluarga Ny. S tidak memiliki riwayat penyakit genetic

c) Kematian
Tidak ada anggota keluarga yang meninggal dalam satu tahun terakhir.

d) Kesehatan reproduksi wanita


Ny. S mengalami menstruasi pertama ketika duduk dibangku SMP, selama
menstruasi tidak mengalami keluhan seperti nyeri. Ny. S mengatakan datang
bulan secara teratur tiap bulannya selama seminggu.
Anggota keluarga Ny. S tidak ada yang sedang hamil, Ny. S sendiri telah
melahirkan pada tanggal 9 Februari 2017 dengan jarak kehamilan sebelumnya 8
tahun. Selama hamil Ny. S rutin memeriksakan kehamilan di tempat praktik bidan
mandiri sebanyak 14 kali. Pelayanan yang diterima Ny. S adalah pemeriksaan
kehamilan, pemberian Fe, dan cek Hb. Riwayat persalinan sebelumnya adalah
secara spontan/normal dan tidak memiliki masalah kehamilan.
Ny. S dan Tn. A mengikuti program keluarga berencana dengan jenis alat
kontrasepsi yang digunakan adalah suntik 3 bulanan. Ny. S tidak memiliki
keluhan KB yang diikuti.
e) Kesehatan bayi
Bayi Ny. S lahir dengan berat 2800 gram, panjang 46 cm, lingkar kepala 31 cm,
lingkar dada 30 cm, lingkar lengan 10 cm, dan mendapatkan imunisasi Hb 0. Bayi
Ny. S rutin ditimbang setiap minggu di tempat praktik bidan karena bayi Ny. S
mengalami penurunan berat badan secara terus-menerus sehingga perlu
dimonitori untuk mencegah penurunan berat badan lebih lanjut. Setelah 2 minggu
lahir, bayi Ny. S mengalami demam selama 1 minggu dan akhirnya dirawat di
rumah sakit. Ketika di rumah sakit bayi Ny. S di diagnosis mengalami infeksi
pencernaan. Setelah 5 hari mendapatkan perawatan di rumah sakit bayi Ny. S
diperbolehkan untuk pulang.

2. Fungsi Psikologi
Keluarga Tn. A dan Ny. S tidak memiliki masalah psikologi dan hubungan antar
keluarganya berjalan baik. Pengambilan keputusan mengenai masalah kesehatan
keluarga dilakukan oleh Ny. S. Saat waktu luang keluarga menyempatkan waktu
untuk berekreasi minimal 1 tahun sekali.

3. Fungsi Ekonomi
Tn. A bekerja sebagai kuli batu dengan penghasilan tidak menentu per bulannya ±Rp.
1.600.000 (dibawah UMR). Sedangkan Ny. S sebagai ibu rumah tangga yang tidak
memiliki penghasilan.

4. Fungsi Pendidikan
Didalam keluarga terdapat 1 orang anak usia 8 tahun bersekolah MI. Keluarga Ny. S
memiliki rencana pendidikan bagi anak-anaknya, tetapi tidak memiliki dana
khusus/tabungan untuk pendidikan.

5. Fungsi Religius
Keluarga Ny. S biasa melakukan ibadah dirumah, tetapi tidak memiliki ruangan
khusus untuk beribadah sehari-hari.

6. Fungsi Sosial Budaya


Ny. S aktif mengikuti arisan PKK yang ada di lingkungannya, sedangkan Tn. A
jarang mengikuti pertemuan warga. Kepercayaan budaya yang berkembang di
keluarga Ny. S adalah ibu nifas yang mengkonsumsi jamu tradisional dari rempah-
rempah yang dipercaya mampu memberikan kesehatan/kebugaran bagi ibu dan anak.

7. Skor APGAR
No
Pernyataan poin
.
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga saya,
1 untuk membantu saya pada waktu saya mendapat 2
kesusahan. (Adaptation)
Saya puas dengan cara keluarga saya, untuk
2 membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan 1
masalah dengan saya. (Partnership)
Saya puas bahwa keluarga saya, menerima dan
3 mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas 2
atau arah baru. (Growth)
Saya puas dengan cara keluarga saya, mengekspresikan
4 afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya seperti 2
marah, sedih atau mencintai. (Affection)
Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya
5 1
menyediakan waktu bersama-sama. (Resolve)

Nilai total skor APGAR pada keluarga ini adalah 8 yang menandakan tidak ada disfungsi
keluarga.

8. SCREEM

Pertanyaan Sangat Setuju Tidak Sangat


Setuju (2) Setuju Tidak
(3) (1) Setuju
(0)
Sosial Di dalam keluarga, kami saling √
membantu satu sama lain.
Teman-teman dan tetangga juga
membantu kami bila kami
mendapat kesulitan
Kebudayaa Budaya saling membantu satu √
n sama lain dilingkungan kami
tinggal sangat membantu
Keagamaan Kami percaya dan yakin dengan √
agama yang kami anut
Ekonomi Penghasilan keluarga kami √
cukup untuk kehidupan sehari-
hari
Pendidikan Pendidikan/pengetahuan kami √
cukup untuk memahami
masalah kesehatan
Kesehatan Sangat mudah untuk √
menjangkau fasilitas pelayanan
kesehatan di tempat tinggal
kami

Dari survey Family SCREEM maka keluarga dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil dari
penghitungan survey yang bilamana didapatkan hasil
0-6 : tidak ada sumber daya dalam keluarga
7-12 : sumber daya dalam keluarga cukup
13-18 : sumber daya dalam keluarga memadai

SKOR : 14
KESAN : sumber daya dalam keluarga memadai
9. Gambarlah Denah Rumah! (Skala= 1:100 cm)
WC

Dapur

Kamar Tidur
7m

Ruang Tamu+Keluarga

5m

10. JARAK UNTUK MENCAPAI PELAYANAN KESEHATAN TERDEKAT


a. Puskesmas : Klien mengatakan jarak ke puskesmas kurang lebih 3 Km
b. Puskesmas Pembantu : ...................................
c. Posyandu : ..................................
d. Lain - Lain (sebutkan): ....................................
Cara tempuh: menggunakan kendaraan sepeda motor

11. PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU


1. Kebiasaan makan
Keluarga Ny. S memiliki pola makan yang teratur yakni 3 kali dalam sehari.
Variasi makanan keluarga Ny. S dapat dikatakan kurang beragam karena sayur dan
lauk yang dimakan sehari-hari tidak berbeda jauh. Sayur yang sering dikonsumsi oleh
keluarga Ny. S adalah bayam sedangkan lauk yang sering dikonsumsi adalah telur
dan tempe. Ad, anak pertama Ny. S tidak suka mengkonsumsi sayur selain lalapan
timun. An, anak kedua Ny. S masih berusia 1 bulan dan sedang menjalani ASI
eksklusif.
Keluarga Ny. S tidak memiliki pantangan makanan di rumah, serta tidak suka
mengkonsumsi makanan cepat saji. Makanan yang dikonsumsi sehari-hari pun lebih
sering memasak sendiri di rumah dan jarang membeli. Keluarga Ny. S tidak memiliki
alergi apapun terhadap makanan sehingga tidak membatasi jenis makanan yang
dikonsumsi.

2. Kebiasaan olahraga
Anggota keluarga Ny. S dapat dikatakan tidak teratur melakukan olahraga.
Ny. S sibuk mengurusi keperluan rumah tangga, sedangkan Tn. A jika sedang tidak
bekerja lebih sering menghabiskan waktu untuk beristirahat. Ad, rutin melakukan
olahraga karena mata pelajaran di sekolah, sedangkan jika di rumah Ad sering
menggunakan sepeda untuk bermain bersama temannya.

3. Personal hygiene
Keluarga Ny. S memiliki kebiasaan mandi 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan
sore. Mereka rutin menggosok gigi 2 kali sehari dengan sikat gigi milik sendiri.
Keluarga Ny. S memiliki WC sendiri di dalam rumahnya. Kebiasaan mencuci tangan
keluarga Ny. S belum dapat dikatakan baik karena mereka tidak selalu mencuci
tangan setelah BAB dan sebelum makan.

4. Perilaku resiko kesehatan


Tn. A memiliki kebiasaan merokok hingga 1-2 bungkus per hari. Rokok yang
biasa dikonsumsi oleh Tn. A merupakan rokok jenis filter. Keluarga Ny. S sering
menggunakan obat nyamuk dengan jenis obat yang dibakar.

5. Rumah sehat
Keluarga Ny. S jarang membuka jendela ruang keluarga dan di dalam
kamarnya tidak terdapat jendela keluar. Rumah dan halaman kadang dibersihkan
tergantung kesibukan anggota keluarga karena Ny. S sendiri masih fokus mengurus
anaknya yang baru lahir. Keluarga Ny. S selalu membuah sampah rumah tangga di
tempat sampah dan membuang tinja bayi setiap hari ke jamban. Alat masak yang
digunakan dalam rumah Ny. S adalah kompor gas.
C. Keadaan Lingkungan

1. Komponen rumah
Berdasarkan pengamatan dari fisik rumah responden, didapatkan hasil sebagai berikut :
a) Langit-langit : Tidak ada.
b) Dinding : Semi permanen, pasangan bata atau yang tidak plester
c) Lantai : Plesteran yang retak dan berdebu
d) Jendela kamar tidur : Tidak ada
e) Jendela ruang keluarga : Ada permanen
f) Ventilasi : Ada, luas ventilasi <10% luas lantai
g) Lubang asap dapur : Ada, luas ventilasi <10% luas lantai
h) Pencahayaan : Terang dan tidak silau sehingga dapat untuk membaca
normal
i) Memelihara hewan ternak: Tidak.

2. Sarana sanitasi
Berdasarkan pengamatan dari lingkungan sarana sanitasi rumah responden, didapatkan
hasil sebagai berikut :
a) Pembuangan air limbah : Ada, dialirkan ke selokan terbuka
b) Pembuangan sampah : Ada, kedap air dan tertutup
c) Air bersih : Sumur artetis
Jarak Sumber Air Bersih 2 meter dari tempat pembuangan kotoran
d) Jamban keluarga : Leher angsa
D. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Indikator rumah tangga sehat
No Indikator Ya Tidak
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan √
2. Bayi diberi ASI saja sampai berusia 6 bulan √
3. Balita minimal ditimbang 8 x dalam satu tahun √
4. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup √
untuk memenuhi zat gizi: Energi, protein,
lemak, vitamin dan mineral
5. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk √
masak, mandi dan cuci
6. Keluarga menggunakan jamban keluarga sehat √
yang berbentuk leher angsa
7. Setiap anggota keluar membuang sampah pada √
tempatnya
8. Setiap anggota keluarga menempati ruangan √
rumah minimal 9 m2
9. Semua ruangan tempat tinggal berlantai kedap √
air, bukan tanah
10. Anggota keluarga yang berumur >10 tahun √
melakukan aktifitas fisik 30 menit/hari minimal
3x/minggu
11. Anggota keluarga tidak ada yang merokok √
didalam rumah
12. Anggota keluarga mencuci tangan dengan √
sabun sebelum makan dan sesudah BAB
13. Anggota keluarga menggosok gigi minimal 2x √
sehari dengan sikat gigi masing-masing
14. Anggota keluarga tidak ada yang membeli, √
menjual dan menggunakan miras serta narkoba
15. Anggota keluarga menjadi anggota √
pemeliharaan kesehatan (termasuk dana sehat,
ASKES, ASKES KIN, Jamsostek, JKN, KIS,
dan lain-lain)
16. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk √
(PSN) yang dibuktikan dengan tidak adanya
jentik baik didalam maupun diluar rumah

Nilai total PHBS pada keluarga ini adalah 12 yang menandakan Keluarga Sehat Utama.

E. KUESIONER IDENTIFIKASI MASALAH PERTUMBUHAN –


PERKEMBANGAN DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO (BILA KELUARGA
TERDAPAT ANAK)
No Pola Asuh KETERANGAN
1 Apakah tipe pola asuh orang tua yang diberikan pada anak?
(berdasarkan kuesioner pola asuh)
No Identifikasi Faktor Risiko Lingkungan Mikro YA TIDAK
2 Apakah terdapat kelainan/penyakit yang diturunkan di keluarga? √
3 Apakah proses kelahiran anak normal tanpa masalah kesehatan? √
4 Apakah Anak sehat secara fisik? √
5 Apakah terdapat kelainan congenital atau dismorfik? √
6 Apakah Anak sehat secara mental emosional? √
7 Apakah Anak dapat bersosialisasi dengan baik? √
8 Apakah pertumbuhan anak normal?(sesuai buku KIA) √
9 Apakah perkembangan anak normal?(sesuai buku KIA) √
10 Apakah anak termasuk dalam tipe anak manja/penurut/pasif (pilih salah penurut
satu)
No Identifikasi Faktor Risiko Lingkungan Mini YA TIDAK
11 Apakah terdapat masalah kesehatan saat kehamilan? √
12 Apakah orangtua memiliki pengetahuan yang cukup untuk merawat √
anak?
13 Apakah orangtua mengetahui arti asi eksklusif? √
14 Apakah orangtua mempraktekkan asi eksklusif kepada anak? √
15 Apakah orangtua mengetahui tindakan apa yang dilakukan bila anak √
demam?
16 Apakah orangtua mengetahui tindakan apa yang dilakukan bila anak √
diare?
17 Apakah orangtua tahu cara memantau pertumbuhan dan perkembangan √
anak?
18 Apakah gaji orangtua cukup untuk kehidupan keluarga? √
19 Apakah orangtua mendukung dengan program wajib belajar pemerintah? √
20 Apakah orangtua mengetahui tentang kebutuhan nutrisi anak? √
21 Apakah hubungan suami dan istri harmonis dan konsisten dalam √
menerapkan pola asuh?
22 Apakah orangtua beranggapan terdapat program kesehatan yang √
bertentangan dengan agama/budaya?
23 Apakah orangtua selektif dalam menyikapi teknologi? √
24 Apakah orangtua memliki peraturan mengenai jam menonton √
televisi/bermain game atau gadget?
25 Apakah imunisasi dasar anak lengkap? √
26 Apakah seluruh anggota keluarga sudah mengikuti program BPJS? √
27 Apakah orangtua memiliki buku KIA untuk anak? √
28 Apakah orangtua mengetahui fungsi buku KIA? √
29 Apakah orangtua membawa anak ke fasilitas kesehatan/puskesmas bila √
anak sakit?
30 Apakah orangtua lebih percaya pengobatan alternative dibandingkan √
medis?
31 Apakah anak rutin dibawa ke posyandu? √
32 Apakah kedua orangtua bekerja diluar rumah? √
33 Apakah anak dititipkan di tempat penitipan anak? √
34 Apakah anak mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini √
35 Siapakah yang merawat anak sehari-hari?(ibu/bapak/kakek- Ibu, bapak
nenek/pengasuh)
F. KUESIONER POLA ASUH
Identitas
Nama : Sulinah
Usia : 30 tahun

No. Pernyataan SS S TS STS


1. Saya biasanya akan menegur akan dengan keras V
untuk mengingatkan apabila mereka tidak
membereskan kembali mainannya usai bermain
2. Saya sengaja melibatkan anak-anak saat V
menyiapkan makanan karena saya suka
kebersamaan dengan mereka
3. Saya menanyakan kepada anak apa yang mereka V
inginkan di hari libur
4. Menurut saya, anak-anak perlu ditegur dengan V
keras bila mereka menghilangkan peralatan
sehari-hari rumah
5. Pada waktu saya sedang tidak punya uang dan V
anak saya menginginkan sesuatu, maka saya akan
berusaha menjelaskan keadaan saya kepada anak
6. Kami yang menentukan kemana kami akan V
berlibur pada hari libur
7. Kami jarang ikut serta sewaktu anak saya V
mengerjakan tugas sekolahnya di rumah
8. Sendau gurau meliputi rumah kami sehingga V
suasana rumah menjadi hangat
9. Kami biasanya tidak ikut serta dalam kegiatan V
anak saya seperti bermain boneka atau mobil-
mobilan
10. Orang tualah yang sebaiknya menentukan baju V
baru atau sepatu baru buat anak
11. Pada pagi hari, saya membebaskan anak saya V
untuk makan pagi atau tidak
12. Saya yang menentukan segala kegiatan diluar V
rumah bagi anak
13. Saya memberi batasan waktu bermain bagi anak V
dan memberi alasan mengapa saya melakukannya
14. Bila anak saya menginginkan alat tulis yang baru,
saya pasti akan berusaha membelikannya V
walaupun alat tulis lama masih bisa dipakai
15. Saya akan menegur apabila anak berbuat salah V
kepada temannya sewaktu bermain dan mengajak
anak berdiskusi mengenai hal tersebut
16. Saya sering membiarkan bilamana anak V
menghilangkan peralatan sehari-hari di rumah
17. Bila anak saya pulang bermain dengan menangis, V
biasanya akan saya tegur kenapa ia menangis
tanpa respon lebih lanjut
18. Saya akan menegur dengan keras bila anak-anak V
bertengkar sewaktu mereka bermain
19. Saya memberikan kebebasan kepada anak untuk V
bermain sesuka hatinya
20. Saya akan menegur dengan keras bila anak-anak V
bertengkar sewaktu mereka bermain
21. Menurut saya, pelukan dan ciuman pada anak V
hanya membuat mereka manja
22. Saya biasanya membelikan sepatu baru yang V
diminta anak saya seperti milik temannya
walaupun sepatu lama masih bagus
23. Saya akan meminta kepada anak untuk membantu V
mencari peralatan yang dia hilangkan
24. Saya memberitahu alasan kenapa anak-anak V
sebaiknya tidur siang, sehingga mereka dapat
mengerti alasan tersebut
25. Terserah kepada anak apakah ikut kegiatan diluar V
sekolah atau tidak
26. Bila saya mau membelikan mainan baru untuk V
anak, biasanya saya menanyakan kepada anak
pilihan mainan yang diinginkannya
27. Saya selalu menginginkan anak untuk V
membereskan mainan bilamana mereka lupa
melakukannya
28. Saya akan menegur dengan keras anak saya V
apabila pada waktu kami berjalan-jalan ke mall
atau pasar tiba-tiba dia ingin dibelikan mainan
yang dilihatnya
29. Aturan dalam rumah berjalan dengan mengikuti V
kehendak atau kemauan anak
30. Saya jarang ikut serta dalam kegiatan keseharian
anak saya seperti bermain boneka atau mobil- V
mobilan dan membiarkan mereka bermain sesuka
hati

Keterangan
SS : Sangat sesuai : skor 4
S : Sesuai : skor 3
TS : Tidak sesuai : skor 2
STS : Sangat tidak sesuai : skor 1

Interpretasi
Jenis pola Komponen Nomor Skor
asuh pernyataan
Otoriter Kasih sayang/ kehangatan 18 3
21 2
kurang
28 3
Keterlibatan orang tua 6 2
9 2
kurang
10 1
Pengawasan orang tua / 1 3
4 3
kontrol ketat
12 2
20 3
TOTAL 24
Demokratis Kasih sayang/ kehangatan 3 3
5 3
baik
8 3
Keterlibatan orang tua baik 2 3
15 4
23 3
27 3
Pengawasan orang tua / 13 3
24 4
kontrol baik
26 4
TOTAL 33
Permisif Kasih sayang/ kehangatan 14 3
19 1
berlebihan
22 2
Keterlibatan orang tua 7 2
17 2
kurang
30 3
Pengawasan orang tua / 11 2
16 1
kontrol longgar
25 3
29 3
TOTAL 22

Kesimpulan
Pola asuh anak keluarga Ny. S terhadap anaknya, adalah Demokratis

G. CEKLIST PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM DAN BBL


No MATERI PENGETAHUAN MAMPU
DEMONSTRASI
YA TIDAK YA TIDAK
IBU POSTPARTUM
1. Perineal higien √ √
2. Nutrisi ibu menyusui √ √
3. Cara menyusui yang √ √
benar
4. Cara menyimpan dan √ √
menyiapkan ASI
perah
5. ASI eksklusif √ √
6. Cara mengatasi ASI √ √
sedikit
7. Cara mengatasi √ √
putting lecet
8. Cara mengatasi √ √
pembengkakan pada
payudara
9. Perawatan payudara √ √
10 Tanda bahaya nifas √ √
.
11 Senam nifas √ √
.
12 Mobilisasi post seksio √ √
. sesarea
13 Keluarga berencana √ √
.
14 Mitos yang berkaitan √ √
. dengan kesehatan ibu
dan anak
15 Pemberian vitamin A √ √
. pada ibu nifas
16 Postpartum blues √ √
.
BAYI BARU LAHIR
17 Cara merawat tali √ √
. pusat
18 Cara memandikan √ √
. bayi
19 Pijat bayi √ √
.
20 Mengenal tanda bayi √ √
. cukup ASI
(memperhatikan BAK
dan BAB bayi)
21 Tanda bahaya bayi √ √
. baru lahir
22 Tanda anak tumbuh √ √
. sehat dan tidak sehat
23 Imunisasi bayi √ √
.
24 Cara mengurus akte √ √
. kelahiran
25 Pentingnya vitamin A √ √
.
26 MP ASI (waktu √ √
. pemberian, jenis,
kandungan gizi)
27 Perawatan bayi berat √ √
. bayi lahir rendah
28 Metode kanguru √ √
.
BAB III
PERENCANAAN

A. Tujuan
- Meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan infeksi pada neonates
- Meningkatkan pengetahuan perawatan payudara
- Meningkatkan pengetahuan cara menyusui
- Meningkatkan motivasi keluarga untuk menjalankan pola hidup sehat

B. Rencana Intervensi
No. Masalah Kesehatan Intervensi kolaborasi
1. Kurangnya pengetahuan 1. Memberikan edukasi mengenai tanda dan gejala
pencegahan infeksi pada infeksi pada bayi baru lahir
bayi 2. Memberikan edukasi manajemen kebersihan
lingkungan bayi
3. Mengajarkan cara/teknik cuci tangan yang benar
bagi keluarga sebelum berinteraksi dengan bayi
4. Bekerja sama dengan bidan setempat untuk
proses monitoring kesehatan bayi
2. Kurangnya pengetahuan 1. Memberikan edukasi klien mengenai pentingnya
perawatan payudara perawatan payudara
2. Memberikan edukasi mengenai perubahan yang
terjadi payudara (putiing masuk, lecet, bengkak,
dan kurangnya suplai ASI)
3. Mengajarkan klien menjaga kebersihan payudara
4. Mengajarkan klien massage payudara
3. Kurangnya pengetahuan 1. Memberikan edukasi tentang pentingnya ASI,
cara menyusui manfaatnya untuk pertumbuhan bayi.
2. Jelaskan tanda (bahwa) bayi membutuhkan
makan (misalnya refleks rooting, menghisap)
3. Jelaskan mengenai cara menyusui yang benar
dengan menjamin adanya kelekatan bayi ke dada
dengan cara yang tepat, (bayi) memegang dada
ibu serta (adanya) kompresi dan terdengar suara
menelan.
4. Kesiapan penerapan healthy 1. Memberikan edukasi tentang kebudayaan
life style kebiasaan mengkonsumsi jamu-jamuan
2. Edukasi mengenai dampak kebiasaan merokok
terhadap keluarga
3. Memberikann edukasi mengenai gizi seimbang
dan cara menerapkannya dalam konsumsi
makanan sehari-hari
4. Pemberian rekomendasi menu yang sesuai
dengan kebutuhan gizi tiap anggota keluarga
(diutamakan rekomendasi untuk variasi
makanan)
5. Sosial-ekonomi yang 1. Konseling dengan keluar mengenai keadaan
kurang ekonomi dan perilaku sehari-hari sehingga tidak
semakin membebani ekonomi keluarga
BAB IV

IMPLEMENTASI

A. Intervensi

Intervensi Evaluasi Rencana Tindak Lanjut

Edukasi mengenai PHBS


- Penjelasan mengenai pemberian - Pengetahuan ibu mengenai PHBS sudah
ASI eksklusif cukup baik
- Penimbangan bayi dan balita setiap - Ibu telah mempraktekkan beberapa perilaku
bulan hidup sehat di rumah, seperti pemberian
- Penggunaan air bersih ASI eksklusif, cara mencuci tangan, rutin
- Monitoring mengenai pelaksanaan
- Mencuci tangan dengan air bersih menimbang berat badan bayi, makan buah
PHBS oleh Bapak
dan sabun dan sayur setiap hari, pemberantasan jentik
- Monitoring pelaksanaan mengenai
- Penggunaan jamban sehat di rumah dan mengenai merokok di dalam
aktivitas fisik
- Pemberantasan jentik nyamuk di rumah
rumah - Bapak masih belum menerapkan mengenai
- Makan buah dan sayur setiap hari PHBS di rumah tangga
- Melakukan aktivitas fisik setiap - Ibu dan keluarga masih belum menerapkan
hari mengenai aktivitas fisik rutin
- Tidak merokok di dalam rumah
Edukasi mengenai bahaya merokok
- Penjelasan mengenai bahaya - Bapak masih belum kooperatif dan tidak - Melakukan edukasi ulang mengenai
merokok dan akibatnya bagi bersedia mengikuti edukasi tersebut sampai bahaya merokok bagi lingkungan
keluarga akhir sekitar khususnya keluarga
- Penjelasan mengenai alternatif
pengganti rokok
Edukasi dan demonstrasi massage - Ibu telah mengetahui pemberian ASI setiap - Monitoring pelaksanaan massase
payudara dan cara untuk menyusui
2 jam sekali payudara sehari 2 kali
- Ibu telah mengetahui posisi bayi yang benar
ketika menyusui
- Ibu mampu mempraktekan massase
payudara

Edukasi dan demonstrasi perawatan - Ibu telah mengetahui bagaimana memegang


bayi (memandikan, genital hygiene bayi ketika memandikan secara benar - Memberikan edukasi dan demonstrasi
bayi) - Ibu mengetahi bagaimana membersihkan mengenai massage bayi
genitalia bayi secara benar

Edukasi dan konseling mengenai - Ibu sudah kooperatif dan mengerti


kebutuhan gizi pada ibu menyusui mengenai gizi yang diperlukan untuk ibu
menyusui
- Penjelasan mengenai zat gizi yang - Recall 24 jam untuk mengatahui
- Perlu ditingkatkan motivasi untuk
dibutuhkan dan perlu ditambahkan perubahan variasi makanan menjadi
penambahan variasi makanan karena ibu
untuk asupan ibu menyusui lebih baik
masih ragu-ragu untuk makan makanan
- Merekomendasikan penambahan yang butuh persiapan lebih banyak (memilih
variasi makanan sehari-hari ibu lebih makan tempe goreng karena praktis)
B. Monitoring dan Evaluasi
Intervensi Monitoring Rencana Tindak Lanjut
No. Masalah Indikator Hasil yang
Materi Media Keluarga Kader Puskesmas
Keberhasilan Ditemui
1. Kurangnya - Penjelasan Poster Ibu dan keluarga Ibu dan keluarga Mendukung Memberika Penyuluhan
pengetahuan mengenai mengetahui telah mengetahui dan n terkait
pencegahan pemberian ASI mengenai perilaku mengenai mengimplem pendamping perilaku
infeksi pada perilaku sehat entasikan an mengenai hidup
eksklusif sehat untuk
bayi untuk mencegah perilaku perilaku bersih dan
- Penggunaan air mencegah terjadinya infeksi sehat untuk hidup sehat sehat
bersih terjadinya infeksi mencegah di
- Mencuci tangan terjadinya lingkungan
dengan air bersih infeksi. tersebut
dan sabun
- Penggunaan
jamban sehat
- Pemberantasan
jentik nyamuk di
rumah
- Makan buah dan
sayur setiap hari
- Melakukan
aktivitas fisik
setiap hari
- Tidak merokok
di dalam rumah
- Edukasi dan
demonstrasi
perawatan bayi
(memandikan,
genital hygiene
bayi)

2. Kurangnya Edukasi dan Leaflet dan Ibu dapat Ibu telah dapat Mendukung Pendamping Penyuluhan
pengetahuan demonstrasi boneka mendemonstrasikan mendemonstrasi ibu untuk an mengenai mengenai
perawatan massage payudara cara massage kan cara dapat tetap menyusui ASI
payudara dan dan cara untuk massage menyusui yang benar eksklusif
payudara dan cara
cara menyusui payudara dan dengan cara dan MP-
menyusui menyusui yang cara menyusui yang benar ASI
benar yang benar
4. Kesiapan - Penjelasan Poster dan - Terjadi - Bapak telah - Keluarga Pendamping Penyuluhan
penerapan mengenai leaflet perubahan mengurangi mendukun an dan mengenai
healthy life bahaya merokok kebiasaan frekuensi g bapak edukasi bahaya
style merokok untuk mengenai merokok
dan akibatnya merokok
- Merokok tidak menguran kebiasaan dan pola
bagi keluarga - Terjadi dekat bayi dan gi merokok di makan
- Penjelasan perubahan setelah frekuensi keluarga
mengenai variasi makanan merokok merokok dan variasi
alternatif langsung - Terus makan ibu
pengganti rokok membersihkan mendukun menyusui
- Penjelasan diri g untuk
- Makanan yang meningkat
mengenai zat
dikonsumsi kan variasi
gizi yang ibu dan makanan
dibutuhkan dan keluarga lebih
perlu bervariasi
ditambahkan
untuk asupan
ibu menyusui
- Merekomendasi
kan
penambahan
variasi makanan
sehari-hari ibu

5. Sosial- Memberi motivasi Konseling Jumlah rokok Jumlah rokok Mendukung - -


ekonomi bapak untuk dalam sehari dalam sehari dan
yang kurang mengurangi rokok berkurang telah berkurang memotivasi
bapak untuk
sehingga dapat
mengurangi
memanfaatkan rokok
uangnya untuk hal
lain

Anda mungkin juga menyukai