Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA

INTER PROFESSIONAL EDUCATION (IPE)

PADA KELUARGA NY. S DI KEDUNGSARI RT 4 RW 8, KELURAHAN


ROWOSARI, TEMBALANG

Dosen pembimbing:

Sari Sudarmianti, S.Kp., M.Kep.Sp.Kep.Mat

Disusun oleh:

Hanifah Dian Anugeraheni 22020114120027

Lia Andriani T A 22030114140093

Jeremi Ferdian 22010114120038

Jessa Kris Dayanti 22010114120089

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2017
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan berjudul :

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA

INTER PROFESSIONAL EDUCATION (IPE)

PADA KELUARGA NY. S DI KEDUNGSARI RT 4 RW 8, KELURAHAN


ROWOSARI, TEMBALANG

Disusun oleh :

Hanifah Dian Anugraheni 22020114120027

Lia Andriani T A 22030114140093

Jeremi Ferdian 22010114120038

Jessa Kris Dayanti 22010114120089

menyatakan telah memenuhi syarat yang diterima

Semarang, 16 Juni 2017

Dosen Pembimbing

Sari Sudarmianti, S.Kp., M.Kep.Sp.Kep.Mat


BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi
masyarakat (Sjahmien Moehji, 2003: 14) dalam (Surasih, 2005). Jika masukan zat
gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka
akan terjadi defisiensi zat gizi. Kekurangan zat gizi dan rendahnya derajat kesehatan
ibu hamil masih sangat rawan, hal ini ditandai masih tingginya angka kematian ibu
(AKI) yang disebabkan oleh perdarahan karena anemia gizi dan kekurangan energi
kronik (KEK) selama masa kehamilan (Surasih, 2005).
Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan ibu yang menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga kesehatan pada
ibu hamil mengalami gangguan (Depkes RI.2002). Kekurangan energi kronis terjadi
pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil. Faktor penyebab KEK pada ibu hamil
sangat kompleks diantaranya, ketidak seimbangan asupan zat gizi, penyakit infeksi,
dan perdarahan (FKM.UI, 2007) dalam (Mahirawati, 2014). Kekurangan Energi
Kronik pada ibu hamil juga berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR) (Zulhaida, 2003) dalam (Mahirawati, 2014).
Prevalensi risiko kekurangan energi kronik pada wanita usia subur di Indonesia
pada tahun 2007 sebesar 19,1%. Salah satu provinsi yang memiliki prevalensi KEK
sedang adalah propinsi Jawa Timur sebesar 21,9% (Riskesdas, 2007). Di Jawa
Timur, kabupaten Sampang memiliki prevalensi ibu KEK yang lebih tinggi
dibandingkan kabupaten lainnya yaitu 87% pada tahun 2010 dan tahun 2011 sebesar
10,38% (Dinas kesehatan kabupaten Sampang, 2011)
Ketika keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan
protein) yang berlangsung lama atau menahun maka seseorang tersebut telah
mengalami kekurangan energi kronikyang ditandai dengan berat badan kurang dari
40 kg atau tampak kurus dan dengan LILA-nya kurang dari 23,5 cm (Depkes,1999)
dalam (Sandjaja, 2009). Oleh karena itu apabila ibu mengalami risiko KEK selama
hamil maka akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin.
B. Tujuan
B.1. Tujuan Umum

Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan keluarga untuk


meningkatkan kesehatan keluarga

B.2. Tujuan Khusus


1. Melakukan komunikasi dengan keluarga dalammengidentifikasi atau
pengkajian permasalahan kesehatan.
2. Melakukan identifikasi penghasilan keluarga
3. Melakukan pencarian informasi data kesakitan dalam keluarga
4. Melakukan pencarian informasi data kematian dalam keluarga
5. Melakukan pencarian informasi data kesehatan dalam keluarga sesuai
dengan komposisi dalam keluarga (Ibu hamil, bayi, balita, anak, remaja,
dewasa, dan lansia)
6. Melakukan identifikasi kondisi kesehatan lingkungan dalam keluarga
7. Melakukan identifikasi PHBS
BAB II
ISI

A. Hasil Pengkajian, Permasalahan dan Perencanaan


1. IDENTITAS KK (Kepala Keluarga)

Tanggal kunjungan rumah : maret-awal mei 2017

Nama KK : Anwar Munawar

Alamat KK : Jalan Kedungsari RT 4 RW 8 Kelurahan Rowosari

Kecamatan Tembalang, Semarang

Telp / No HP : 085641897057

2. DEMOGRAFI
Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam 1 rumah dalam 1 tahun terakhir :
No Nama Keduduk Jenis Umur Aga- Suku Status Pendi Pekerja Jamina
an dalam Kela (Tahun/ ma Marital dikan an nKeseh
Keluarga min Bulan) atan
(L/P
)
1 Anwar KepalaK L 29 Islam Jawa Menikah SD Jamkes
Munawa eluarga Januari Buruh mas
r 1973 bangun
an

2 Samiatu Istri P 14 Islam Jawa Menikah SMP Jamkes


n Januari Buruh mas
1987 batik

3 Sabillan Anakpert P 28 Islam Jawa BelumM TK Pelajar Jamkes


awara ama Januari enikah mas
2012
4 Jumi Mertua P 70 Islam Jawa Janda Tidak Tidak Jamkes
tahun sekola bekerja mas
h
5 Zaki Anak L 5 Islam Jawa Belum Tidak Tidak Jamkes
Hanif kedua minggu menikah sekola bekerja mas
h

3. GENOGRAM

Ny.J (70th) Ny.Y(76th) Tn. X (78th)


Tn.B (67th)

Ny.S (29th) Tn.A (44th)


(40)(43th)

An.S (5th) An.Z (5mg)

KETERANGAN:
: Mertua : Anak pertama : garis keturunan

: Ibu hamil (klien) : Suami : garis pernikahan

: Anak kedua
: tinggal serumah
: laki-laki : perempuan : laki-laki
meninggal
4. FUNGSI KELUARGA

FUNGSI BIOLOGIS

1. Kesakitan
Daftar anggota keluarga yang sakit dalam 1 tahun terakhir :
No Nama Umur Jenis Penyakit/ Pemberi Tempat
(tahun/bulan) Kelamin gangguan pengobatan pengobatan
kesehatan
1 Anwar 44 tahun Laki-laki Batuk dan pilek Dokter Puskesmas
Munawar
2 Samiatun 30 tahun Perempuan Ginggivitis Dokter gigi Puskesmas

3 Sabilla 5 tahun Perempuan Batuk dan pilek Dokter Puskesmas


Nawwara
4. Jumi 70 tahun Perempuan Batuk Dokter Puskesmas
2. Penyakit Genetik
Tidak didapatkan penyakit genetik dalam keluarga Ibu Samiatun
3. Kematian
Tidak didapatkan kematian dalam keluarga Ibu Samiatun selama 1 tahun ini .
FUNGSI EKONOMI
Penghasilan rata-rata per bulan: ≥ UMR
Analisis SCREEM

Dari survey Family SCREEM maka keluarga dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil
dari penghitungan survey yang bilamana didapatkan hasil
0-6 : tidak ada sumber daya dalam keluarga
7-12 : sumber daya dalam keluarga cukup
13-18 : sumber daya dalam keluarga memadai
SKOR : 13
KESAN : sumber daya dalam keluarga memadai

FUNGSI PENDIDIKAN
1. Perencanaan pendidikan keluarga : Ada
2. Dana khusus untuk pendidikan : Tidak ada
FUNGSI RELIGIUS
1. Kegiatan melakukan ibadah di rumah : Ya
2. Ruangan khusus untuk beribadah di rumah: Tidak ada

5. HASIL PENGKAJIAN DAN PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN


a. Antenatal
 Pengkajian Responden
Nama : Ibu Samiatun

Alamat : Jalan Kedungsari RT 4 RW 8 Kelurahan Rowosari

Kecamatan Tembalang, Semarang

TTL : Semarang, 14 Januari 1987

Tanggal Pengkajian : 4,8,19 Maret 2017

HB : 11,5 gr/dl

HPHT : 1 Juli 2016

HPL : 8 April 2017

Usia Kehamilan : 38 minggu

TFU : 20 cm

Riwayat kehamilan : G2P1A0

Tinggi badan : 149 cm

Berat badan : sebelum : 40kg saat hamil : 45.8 kg

LILA : 23.2 cm

IMT : 18,28
Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

KunjungankeDokter : Ke bidan 1 bulan sekali

Program KB : Suntik (3 bulan)

Skor Poedji Rochjati :

I II III 1V
K NO Masalah/Faktor Risiko Skor Tribulan
I II III. III.2
EL .
1
.F.
Skor Awal Ibu Hamil 2 2
R.
I 1 Terlau muda, hamil < 16 thn 4
2 a. terlalu lambat hamil I, kawin ≥ 4
4 th
b. terlalu tua, hamil ≥ 35 th 4
3 Terlalu cepat hamil lagi (< 2 th) 4
4 Terlalu lama hamil lagi (≥ 10 th) 4
5 Terlalu banyak anak, 4/lebih 4
6 Terlalu tua, umur ≥ 35 th 4
7 Terlalu pendek ≤ 145 cm 4
8 Pernah gagalke hamilan 4
9 Pernah melahirkan dengan: 4
a. tarikan tang/vakum
b. uri dirogoh 4
c. diberi infus/transfusi 4
10 Pernah operasi sesar 8
II 11 Penyakit pada ibu hamil: 4
a. kurang darah b. Malaria
c. TBC paru d. Payah jantung 4
e. kencing manis (diabetes) 4
f. penyakit menular seksual 4
12 Bengkak pada muka/tungkai dan 4
tekanan darah tinggi
13 Hamil kembar 2 atau lebih 4
14 Hamil kembar air (hydramnion) 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak lintang 8
III 19 Pendarahan dalam kehamilan ini 8
20 Pre eklampsia berat/kejang-2 8
JUMLAH SKOR 2

Tambahan kuesioner untuk Ibu Hamil

CEKLIST PENGETAHUAN IBU HAMIL


MAMPU
NO MATERI PENGETAHUAN DEMONSTRASI
    YA TIDAK YA TIDAK
PASANGAN USIA SUBUR
1 Pencegahan IMS (Ca Servix,HIV/AIDS)   v   v
2 SADARI   v   v
3 Kontrasepsi   v   v
4 Persiapan kehamilan (gizi kehamilan)   v   v
PERAWATAN KEHAMILAN
1 Perubahan tubuh selama kehamilan v     v
Keluhan umum saat hamil dan cara
mengatasi (keputihan,nyeri
2 v   v  
pinggang,kram kaki,wasir,pembengkakan
di kaki, anemia)
Kesiapan psikologis ibu menghadapi
3 v   v
kehamilan  
4 Hubungan seksual lama hamil v     v
Obat yang boleh dan tidak boleh
5 v v
dikonsumsi    
6 Tanda bahaya kehamilan   v   v
7 Gizi ibu hamil   v   v
Perawatan payudara dan persiapan
8 v v
menyusui    
9 Infeksi Seksual Menular   v   v
10 HIV/AIDS   v   v
Pentingnya minum tablet besi minimal 90
11 v v
butir    
Penyakit yang berpengaruh terhadap
12 v v
kehamilan    
13 Aktivitas dan latihan selama hamil   v   v
14 Minimal kunjungan kehamilan   v   v
15 TT ibu hamil   v   v
16 Kehamilan berisiko   v   v
17 Stiker P4 A   v   v
18 Buku KIA   v   v
19 ANC (berapa kali)   v   v
20 Senam hamil v     v
INTRANATAL
1 Tanda-tanda persalinan   v   v
2 Tanda bahaya persaliann   v   v
3 Macam posisi persalinan   v   v
4 Inisiasi Menyusu Dini   v   v
5 Cara meneran yang baik   v   v
6 Manajemen nyeri persalinan   v   v
7 Tempat persalinan yang dianjurkan   v   v
8 Cara persalinan   v   v
9 Pendamping persalinan v     v
10 Persiapan persalinan   v   v
11 Penolong persalinan v     v

INDEKS BARTHEL
No KETERANGAN DENGAN MANDIRI SKOR PASIEN
BANTUAN
1. Makan 5 10 10
2. Tansfer Bed/Kursi 5 – 10 15 15
3. Grooming [Personal 0 5 5
toilette] : Cuci muka,
cuci rambut, gosok
gigi, becukur
4. Toiletting 5 10 10
5. Mandi 0 5 5
6. Berjalan di tempat datar 10 15 15
7. Naik dan turun tangga 5 10 10
8. Berpakaian 5 10 10
9 Kontrol BAB 5 10 10
10 Kontrol BAK 5 10 10
Keterangan :Skor 0-20 : ketergantungan total

Skor 21-60 : ketergantungan berat

Skor 62-90 : ketergantungan sedang

Skor 91-99 : ketergantungan ringan


Skor 100 : mandiri, tetapi tidak berarti penderita dapat

hidup sendiri, penderita mungkin tidak


dapat memasak, menjaga rumah, atau tidak
dapat bermasyarakat

Skor total : 100

SKALA KECEMASAN (Zung Self-rating Anxiety Scale)

Hanya Kadang Cukup Hampir


sedikit -kadang sering seluruh
No. Daftar Pertanyaan
waktu
(1) (2) (3)
(4)

1 Saya merasa mental saya jatuh V


dan sedih

2 Pagi adalah saat dimana perasaan V


saya paling baik

3 Saya merasa ingin menangis V

4 Saya mengalami problem tidur di V


malam hari

5 Saya makan sebanyak yg biasa V


saya lakukan

6 Saya tetap dapat menikmati seks V

7 Saya perhatikan berat badan saya V


turun

8 Saya punya masalah dlm buang V


air besar

9 Detak jantung saya berdetak lebih V


cepat dari biasanya
10 Saya lelah tanpa sebab V

11 Pikiran saya sejernih sebagaimana V


biasanya

12 Saya merasa mudah untuk V


melakukan hal-hal yg dulu biasa
saya lakukan

13 Saya merasa tidak tenang dan V


tidak dapat berdiam diri

14 Saya merasa penuh harapan akan V


masa depan

15 Saya lebih mudah tersinggung V


daripada biasanya

16 Saya merasa mudah untuk V


memutuskan sesuatu

17 Saya merasa berguna V


&dibutuhkan

18 Kehidupan saya baik-baik saja V

19 Saya merasa orang lain akan lebih V


baik jika saya meninggal

20 Saya masih menikmati hal-hal V


yang dulu suka saya lakukan
Kategori:

Normal : 25-44

Tingkat kecemasan ringan – sedang : 45-59

Tingkat kecemasan yang bermakna-berat : 60-74

Tingkat kecemasan ekstrim : ≥75

Skor : 51
Perhitungan dan Data Zat Gizi Hasil Recall 24 Jam
PerhitunganNy. S
BB = 40,6 kg
TB = 149 cm
Usia = 30 Tahun
Lila = 23,2 cm
Perhitungan Kebutuhan;
1. IMT = BB / (TB)2
= 40,6 / 1492
=
18,28 (Underweight)
2. Kebutuhan Energi
 REE = (10 x BB) + (6.25x TB) – ( 5 x usia ) – 161
= 10 x 40,6 + 6,25 x 149 – 5 x 30 - 161
= 416 + 931,25 – 150-161
= 1036,25
 Aktivitas Fisik= REE x Faktor pengkali
= 1036,25x 1,50
=1554,375
 SDA = 10 % x Aktivitas fisik
= 10% x 1554,375
= 155,4375
 Kebutuhan Energi Total = Aktivitas fisik + SDA
= 1554,375 + 155,4375
= 1709,8125 + 300 (Trimester III)
= 2.009,8125 kkal
3. Kebutuhan Protein = 1,1 gram x KgBB + 20 kkal
= 1,1 x 40,6 + 20 kkal
= 64,66 gram
4. Kebutuhan Lemak = 20% x Kebutuhan energi
= 20 % x 2.009,8125
= 401,9625 kkal : 9
= 44,6625gr
5. Kebutuhan Karbohidrat = 60% x Kebutuhan energi
= 60% x 2009,8125
=1.205,8875 kkal :4
= 301,4718 gram
Ny. Samiatun yang berusia 29 tahun, hamil dengan usia kehamilan 38 minggu
dengan G2P1A0. Jarak kehamilan 4.5 tahun. Ny. Samiatun melakukan
pemeriksaan kehamilan sebanyak 8x. Terkadang Ny. Samiatun memeriksakan
kehamilan di puskesmas dan juga tempat praktik bidan mandiri. Selain
pemeriksaan kehamilan, Ny. Samiatun juga mendapatkan imunisasi TT sebanyak
2x, terakhir tanggal 3 Januari 2017. Riwayat persalinan sebelumnya yaitu spontan
dan tidak terdapat masalah kehamilan sebelumnya. Ny. Samiatun menggunakan
KB suntik selama 3 tahun 10 bulan di tempat praktek bidan mandiri. Terdapat
perubahan yang di rasakan pada Ny. Samiatun seperti bertambahnya berat badan.
Kehamilan anak kedua ini sudah direncanakan, karena ibu Ny. Samiatun yang
meminta untuk menambah cucu. Ny. Samiatun mengeluh mual saat setelah
mengkonsumsi tablet besi. Itulah alasannya Ny. Samiatun jarang meminum tables
besi secara teratur saat hamil. Ny. Samiatun juga mengatakan jika tidak
mengetahui tentang nutrisi yang harus terpenuhi saat hamil, perawatan payudara
untuk persiapan menyusui, tanda bahaya kehamilan dan kehamilan beresiko
 Masalah yang terdapat pada antenatal:
1. Konsumsi tablet besi yang kurang
2. Ibu tidak mengetahui perihal kebutuhan makanan selama hamil
3. Kurangnya persiapan untuk persalinan meliputi perawatan payudara.

PENGKAJIAN GIZI IBU HAMIL

1. Pengetahuan Gizi
Pengetahuan gizi adalah kemampuan seseorang memahami konsep dan prinsip
serta informasi yang berhubungan dengan gizi, makanan dan hubungannya dengan
kesehatan. Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan, saling berinteraksi
membentuk pola perilaku yang khas. Pengetahuan gizi khususnya untuk ibu hamil
mempunyai peranan penting dalam pemilihan makanan dan minuman yang tepat.
Pengetahuan gizi ibu hamil sangan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan di mana
semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula tingkat
pengetahuan ibu hamil akan konsumsi makanan sehari-hari bagi dirinya dan juga
dalam keluarganya.
Tingkat pengetahuan yang tinggi bagi ibu hamil akan mempengaruhi proses
belajar atau daya terima informasinya. Hal ini di karenakan semakin tinggi tingkat
pengetahuan dan pendidikan ibu hamil semakin mudah ibu hamil tersebut menerima
informasi. Dengan pengetahuan tinggi maka ibu hamil cenderung untuk mendapatkan
informasi baik dari orang lain maupun dari media massa. Sebaliknya tingkat
pengetahuan yang rendah akan menghambat perkembangan dan sikap ibu hamil.
Pengetahuan gizi bagi ibu hamil sangat erat kaitannya dengan asupan makanan yang
di konsumsi tiap hari nya. Dalam hal ini ibu hamil biasanya mempunyai penilaian
terhadap jenis makanan sehingga makanan itu mempunyai status yang berbeda. Ibu
hamil memegang peranan penting karena bertanggung jawab terhadap pengolahan,
menyiapkan dan memasak makanan untuk keluarganya. Untuk itu, ibu tersebut harus
mempunyai pengetahuan gizi agar dapat membedakan mana makanan yang baik
secara gizi dan makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi.
Dari hasil pengkajian data di dapatkan bahwa responden ibu hamil Ny. S
memiliki pengetahuan yang rendah akan pengetahuan terhadap asupan makanan yang
baik, perawatan selama kehamilan dan lainnya . Hal ini di pengaruhi oleh tingkat
pendidikan responden Ny. S yang rendah di mana responden Ny.S berpendidikan
tingkat Sekolah Menengah Pertama.

2. Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan adalah suatu istilah untuk menggambarkan kebiasaan dan
perilaku yang berhubungan dengan makanan dan makan, seperti tata krama makan,
pola makanan yang dimakan, frekuensi dan porsi makanan, kepercayaan dan
penerimaan terhadap makanan (misalnya pantangan dan rasa suka atau tidak suka
terhadap makanan), distribusi makanan di antara anggota keluarga, dan cara
pemilihan bahan makanan yang hendak dimakan. Kebiasaan makan pada ibu hamil
dapat diketahui dengan melihat konsumsi makanan sehari-harinya. Kebiasaan makan
ini juga akan berpengaruh pada asupan makan yang di konsumsi tiap harinya.
Apabila tidak terpenuhinya asupan makanan yang cukup gizi pada ibu hamil maka
cenderung akan kekurangan zat gizi tertentu pada ibu tersebut seperti Kurang Energi
Kronis (KEK).
Frekuensi makan pada ibu hamil merupakan seringnya ibu hamil tersebut
melakukan kegiatan makan dalam sehari baik makanan utama ataupun selingan.
Frekuensi makan ibu hamil merupakan kebiasaan makan berhubungan erat dengan
kecukupan kebutuhan zat gizi. Sedangkan untuk jenis dan jumlah makanan
merupakan suatu ukuran maupun takaran makanan dan ketersediaan berbagai jenis
makanan yang dikonsumsi pada tiap kali makan. Dalam hal ini berarti kebiasaan
makan pada ibu hamil berkaitan erat terhadap pemilihan makanan yang akan
membentuk pola perilaku makan. Oleh karena itu, kebiasaan makan tiap ibu
hamil dalam memilih makanan akan berbeda satu dengan yang lain.
Untuk mengetahui kebiasaan makan ibu hamil meliputi frekuensi, jenis dan
jumlah makanan yang sering di konsumsi ibu hamil dan keluarganya dilakukan
pengukuran melalui beberapa Metode ingatan 24 Jam (24-hours food recall), Food
Frequency Kualitatif, DDS (Dietary Diversity Score), HDDS (Household Dietary
Diversity Score). Hasil metode 24-hours food recall di lakukan sebanyak tiga kali di
dapatkan hasil bahwa rata-rata asupan makanan responden Ny. S dan anggota
keluarganya kurang dan kebiasaan makanan responden Ny. S memiliki kebiasan
makan yang baik dengan frekuensi makan setiap harinya sebanyak tiga kali makanan
utama dengan selingan makanan sebanyak dua kali yakni pagi dan sore hari.

Untuk Food Frequency Kualitatif di dapatkan bahwa jenis dan jumlah


makanan yang sering di konsumsi responden Ny. S kurang bervariasi hal ini di tandai
dengan tidak adanya variasi menu yang di sajikan dalam tiga kali makanan utama.
Selain itu makanan selingan yang di konsumsi responden Ny. S dan anggota
keluargnya kurang baik yakni sering mengkonsumsi jajan snack dan lainya.
Jumlah/porsi makanan yang di konsumsi reponden Ny. S dan anggota terbilang
kurang hal ini di tandai dengan rata-rata jumlah makanan yang sering di konsumsi
responden Ny. S dan keluargannya dengan porsi yang kecil hal ini juga berpengaruh
pada asaupan makanan yang di konsumsi Ny. S dan anggota keluarga lainnya.
Sedangkan berdasarkan DDS (Dietary Diversity Score), ,ketahanan pangan keluarga
sudah terbilang sangat baik, karena dalam rumah tangga mengasup ke 12 kelompok
makanan pada food group HDDS (Household Dietary Diversity Score).
3. Asupan Zat Gizi
Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak
hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan
hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung
dalam makanan yang dikonsumsi. Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin
memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus
mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu
hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya
harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan
dengan baik.
Kebutuhan zat gizi selama hamil lebih besar dibandingkan dengan pada
sebelum hamil, terutama untuk zat gizi tertentu. Pada setiap tahap kehamilan, seorang
ibu hamil membutuhkan gizi yang seimbang, yaitu makanan dengan kandungan zat
gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin.
Untuk itu ibu hamil harus menambah asupan makan untuk memenuhi kebutuhan zat
gizi. Selain itu, ibu hamil harus menerapkan pola konsumsi yang baik agar kebutuhan
zat gizinya selama kehamilan terpenuhi dan terhindar dari risiko Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada ibu hamil. Asupan mikronutrien meningkat selama kehamilan
karena terjadinya peningkatan plasma darah ibu dan pertumbuhan uterus, plasenta,
payudara, lemak tubuh dan janin itu sendiri. Berikut dengan peningkatan energi
selama kehamilan yang berpengaruh dengan meningkatnya mikronutrien untuk
metabolisme makronutrien dan produksi ATP.
Berdasarkan hasil pengkajian asupan makan berdasarkan metode ingatan 24
Jam (24-hours food recall) pada responden Ny. S dan anggota keluarganya di
dapatkan rata-rata asupan makanan yang di konsumsi kurang dari kebutuhan yang
seharusnya Namun, asupan lemaknya cukup. Untuk asupan zat gizi Makronutrien
pada responden Ny.S yaitu kebutuhan energi, Karbohidrat dan protein terbilang
kurang dari kebutuhan seharusnya sedangkan untuk asupan lemaknya cukup. Pada
responden anggota keluarga lainnya yaitu An. S yang merupakan anak responden
Ny.S , Tn. A yang merupakan suami responden Ny. S dan Ny. J yang merupakan ibu
dari responden Ny. S di dapatkan asupan kebutuhan energi, karbohidrat dan protein
kurang dari kebutuhan tetapi untuk asupan lemaknya cukup sedangankan untuk
asupan mangan di kategorikan lebih dari kebutuhan.
Sedangkan asupan zat gizi Mikronutrien pada responden Ny. S didapatkan
asupan serat, besi, zinc, kalium, vitamin B1,vitamin B6, vitamin D, vitamin E,
vitamin K, Asam folat, dan magnesium kurang dari kebutuhan. Untuk asupan
natrium, vitamin B1, vitamin B2 dan fosfor cukup. Sedangakan untuk asupan zat gizi
mangan lebih.
Pada responden An. S di dapatkan asupan serat, besi, zinc, kalsium, natrium,
kalium,vitamin B6, vitamin B12, vitamin D, vitamin, E,vitamin K, dan Asam folat
kurag dari kebutuhan. Untuk asupan vitamin B1,vitamin B2,vitamin A, vitamin C,
Fosfor dan magnesium cukup sedangkan untuk asupan zat gizi mangan lebih.
Pada responden Tn. A di dapatkan asupan serat, besi, zinc, kalsium, natrium,
kalium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B12, vitamin A, vitamin C, vitamin D,
vitamin E, vitamin K, asam folat dan magnesium kurang untuk vitamin B6
dikategorikan cukup dan pada asupan mangan lebih.
Pada responden Ny. J di dapatkan asupan serat, besi, zinc, kalsium, natrium,
kalium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, vitamin D, vitamin E,
vitamin K, asam folat dan magnesium kurang sedangkan untuk asupan zat gizi
vitamin B12, vitamin A dan Mangan di kategorikan lebih dari kebutuhan.
4. Makanan Pantangan
Makanan pantangan biasanya berkaitan dengan mitos-mitos terhadap makanan
tertentu dan kepercayaan akan konsumsi makanan yang berdampak negatif pada
kehamilan. Berdasarkan data responden Ny. S tidak memiliki pantangan khusus
terhadap makanan yang di konsumsinya.

b. Dewasa
Nama : Bapak Anwar Munawar

Tgl lahir : 29 Januari 1973

Usia : 44 tahun

Pendidikan : SD

Status Perkawinan : Kawin

Perkawinan ke :1

Pekerjaan : Buruh bangunan

Penghasilan : Rp. 2.500.000,00


Lama menikah : 6 tahun

Agama : Islam

Golongan darah :B

Alamat : Jalan Kedungsari RT 4 RW 8 Kelurahan Rowosari

Kecamatan Tembalang, Semarang

No Hp : 085641897057

 SKOR APGAR
Mintalah pasien untuk menjawab pertanyaan di bawah ini. Gunakan kata “keluarga“
apabila saudara mengkaji hubungan klien dengan keluarga dan gunakan kata “teman-
teman“untuk menyatakan hubungan klien dengan teman-temanya.
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya, untuk
membantu saya pada waktu saya Mendapat kesusahan. (Adaptation)
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya, untuk membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya. (Partnership)
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3. Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya, menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan aktifitas atau arah baru. (Growt)
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya, mengekpresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi saya seperti marah sedih atau mencintai. (Affection)
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
5. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya, dan saya menyediakan waktu
bersama-sama. (Resolve)
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Penilaian:

Pertanyaan yang di jawab:

 Selalu mendapat poin 2


 Kadang-kadang mendapat poin 1
 Tidak pernah mendapat poin 0
Total nilai kurang dari 3 menandakan disfungsi keluarga yang sangat tinggi
Total nilai 4-6 menandakan disfungsi keluarga sedang
Total nilai 7-10 menandakan tidak ada disfungsi keluarga
Score : 9
Kesan : Tidak ada disfungsi keluarga

 Pertanyaan Tentang Personel Higiene


1. Kebiasaan Mandi :2 kali/hari
2. Kebiasaan gosok gigi :2 kali/hari
3. Kepemilikan sikat gigi :milik sendiri
4. Tempat buang air besar (BAB):WC sendiri
5. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun setelah BAB:Kadang-kadang
6. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan:Kadang kadang
Kebiasaan cuci tangan pakai sabun setelah pegang binatang : Kadang-kadang

 Pertanyaan untuk Perilaku Risiko Kesehatan


1. Kebiasaan merokok anggota keluarga:
Ya (Bapak)
Bila ya, berapa batang sehari 1 bungkus rokok
2. Jenis rokok yang dikonsumsi yang dikonsumsi Anda/anggotakeluarga
Filter
3. Kebiasaan minum minuman keras?
Tidak
4. Kebiasaan menggunakan obat nyamuk :
Kadang kadang
Bila pernah jenis obat nyamuk : bakar

Perhitungan Tn. A
BB = 58 kg
TB = 157,3 cm
Usia = 44 Tahun
Lpi =
Lpa =
Perhitungan Kebutuhan;
1. IMT = BB / (TB)2
= 58 / (157,3)2
= 23,44 (Normal)
 BB Ideal = (Tb-100) – 10% (Tb-100)
= (157,3-100) – 10 % (157,3-100)
= 57,3 – 10% (57,3)
= 51,57
2. Kebutuhan Energi
 REE = (10 x BB) + (6.25x TB) – ( 5 x usia ) +5
= 10 x 58 + 6,25 x 157,3 – 5 x 44 +5
= 580 + 983,125 – 220+5
= 1348,125
 Aktivitas Fisik = REE x Faktor pengkali
= 1348,125 x 1,75
= 2359,21875
 SDA = 10 % x Aktivitas fisik
= 10% x 2359,21875
= 235,9218
 Kebutuhan Energi Total = Aktivitas fisik + SDA
= 2359,21875+ 235,9218
= 2595,14 kkal
3. Kebutuhan Protein = 1,1 gram x KgBB
= 1,1 x 58
= 63,8 gram
4. Kebutuhan Lemak = 25% x Kebutuhan energi
= 25 % x 2595,14
= 648,785kkal : 9
= 72,087 gr
5. Kebutuhan Karbohidrat = 60% x Kebutuhan energi
= 60% x 2595,14
=1557,084 kkal : 4
= 389,271 gram

Tn. Anwar berusia 44 tahun. Bekerja sebagai buruh bangunan. tn Anwar sangat
memperhatikan kehamilan sang istri (Ny. Samiatun). Tn. Anwar juga seorang perokok
yang sehari-harinya merokok karena sudah menjadi kebiasaan. Tn. Anwar mengatakan
jika sehari saja tidak merokok maka badan terasa pegal. Tn. Anwar biasanya
menghabiskan 1 bungkus rokok per hari. Tn. Anwar beserta keluarga jarang melakukan
olahraga, karena malas. Tn. Anwar tidak memiliki masalah kesehatan.

 Masalah pada dewasa


1. Kebiasaan merokok setiap hari sebanyak 1 bungkus.
2. Jarang berolahraga

c. Anak

Nama : Sabilla Nawwara

Umur : 5 tahun

Tanggal Pengkajian : 4,8,19 Maret 2017

Kesehatan Bayi ( 1 – 12 Bulan) Dan Anak Balita (1 - < 5Tahun)


a. Apakah setiap bulan bayi dan balita anda ditimbang?
Ya
b. Bila ya, kemana anda menimbang bayi anda?
Posyandu
c. Apakah bayi anda mendapatkan imunisasi?
Ya
Pertanyaan tentang Olah Raga
1. Apakah anggota keluarga teratur melakukan olah raga?Tidak
Pertanyaan Tentang Personel Higiene
1. Kebiasaan Mandi :2 kali/hari
2. Kebiasaan gosok gigi :2 kali/hari
3. Kepemilikan sikat gigi :milik sendiri
4. Tempat buang air besar (BAB):WC sendiri
5. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun setelah BAB:Kadang-kadang
6. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan:Kadang kadang
7. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun setelah pegang binatang : Kadang-kadang
KUESIONER POLA ASUH

Identitas
Nama : Tn. A
Usia : 44 tahun
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya biasanya akan menegur akan dengan keras V
untuk mengingatkan apabila mereka tidak
membereskan kembali mainannya usai bermain
2. Saya sengaja melibatkan anak-anak saat menyiapkan V
makanan karena saya suka kebersamaan dengan
mereka
3. Saya menanyakan kepada anak apa yang mereka V
inginkan di hari libur
4. Menurut saya, anak-anak perlu ditegur dengan keras V
bila mereka menghilangkan peralatan sehari-hari
rumah
5. Pada waktu saya sedang tidak punya uang dan anak V
saya menginginkan sesuatu, maka saya akan
berusaha menjelaskan keadaan saya kepada anak
6. Kami yang menentukan kemana kami akan berlibur V
pada hari libur
7. Kami jarang ikut serta sewaktu anak saya V
mengerjakan tugas sekolahnya di rumah
8. Sendau gurau meliputi rumah kami sehingga V
suasana rumah mengjadi hangat
9. Kami biasanya tidak ikut serta dalam kegiatan anak V
saya seperti bermain boneka atau mobil-mobilan
10. Orang tualah yang sebaiknya menentukan baju baru V
atau sepatu baru buat anak
11. Pada pagi hari, saya membebaskan anak saya untuk V
makan pagi atau tidak
12. Saya yang menentukan segala kegiatan diluar rumah V
bagi anak
13. Saya memberi batasan waktu bermain bagi anak dan V
memberi alasan mengapa saya melakukannya
14. Bila anak saya menginginkan alat tulis yang baru, V
saya pasti akan berusaha membelikannya walaupun
alat tulis lama masih bisa dipakai
15. Saya akan menegur apabila anak berbuat salah V
kepada temannya sewaktu bermain dan mengajak
anak berdiskusi mengenai hal tersebut
16. Saya sering membiarkan bilamana anak V
menghilangkan peralatan sehari-hari di rumah
17. Bila anak saya pulang bermain dengan menangis, V
biasanya akan saya tegur kenapa ia menangis tanpa
respon lebih lanjut
18. Saya akan menegur dengan keras bila anak-anak V
bertengkar sewaktu mereka bermain
19. Saya memberikan kebebasan kepada anak untuk V
bermain sesuka hatinya
20. Saya akan menegur dengan keras bila anak-anak V
bertengkar sewaktu mereka bermain
21. Menurut saya, pelukan dan ciuman pada anak hanya V
membuat mereka manja
22. Saya biasanya membelikan sepatu baru yang diminta V
anak saya seperti milik temannya walaupun sepatu
lama masih bagus
23. Saya akan meminta kepada anak untuk membantu V
mencari peralatan yang dia hilangkan
24. Saya memberitahu alasan kenapa anak-anak V
sebaiknya tidur siang, sehingga mereka dapat
mengerti alasan tersebut
25. Terserah kepada anak apakah ikut kegiatan diluar V
sekolah atau tidak
26. Bila saya mau membelikan mainan baru untuk anak, V
biasanya saya menanyakan kepada anak pilihan
mainan yang diinginkannya
27. Saya selalu menginginkan anak untuk membereskan V
mainan bilamana mereka lupa melakukannya
28. Saya akan menegur dengan keras anak saya apabila V
pada waktu kami berjalan-jalan ke mall atau pasar
tiba-tiba dia ingin dibelikan mainan yang dilihatnya
29. Aturan dalam rumah berjalan dengan mengikuti V
kehendak atau kemauan anak
30. Saya jarang ikut serta dalam kegiatan keseharian V
anak saya seperti bermain boneka atau mobil-
mobilan dan membiarkan mereka bermain sesuka
hati
Keterangan
SS : Sangat sesuai : skor 4
S : Sesuai : skor 3
TS : Tidak sesuai : skor 2
STS: Sangat tidak sesuai : skor 1
Interpretasi
Jenis pola Komponen Nomor Skor
asuh pernyataan
Otoriter Kasih sayang/ kehangatan 18 3
21 2
kurang
28 3
Keterlibatan orang tua 6 3
9 2
kurang
10 1
Pengawasan orang tua / 1 3
4 3
kontrol ketat
12 3
20 3
TOTAL 26
Demokratis Kasih sayang/ kehangatan 3 3
5 3
baik
8 4
Keterlibatan orang tua baik 2 1
15 4
23 3
27 3
Pengawasan orang tua / 13 4
24 4
kontrol baik
26 4
TOTAL 33
Permisif Kasih sayang/ kehangatan 14 4
19 1
berlebihan
22 3
Keterlibatan orang tua 7 1
17 2
kurang
30 2
Pengawasan orang tua / 11 3
16 1
kontrol longgar
25 3
29 3
TOTAL 23
Perhitungan An. A
BB = 10,7 kg
TB = 58 cm
Usia = 5 Tahun
1. BMI = 8,1 (Who Antroplus)
2. Zscore = BB/U = -2,35 SD  Gizi kurang
= TB/U = 1,04SD  Normal
= IMT/U = -2,61SD  Sangat Kurus
Perhitungan Kebutuhan;
3. Kebutuhan Energi
 REE = (10 x BB) + (6.25x TB) – ( 5 x usia ) – 161
= 10 x 10,7 + 6,25 x 58 – 5 x 5 - 161
= 107 + 362,5 – 25 -161
= 283,5
 Pertumbuhan = 50 % x 283,5
= 141,75
 Aktivitas Fisik = REE x Faktor pengkali
= 283,5 x 1,70
= 481,95
 SDA = 10 % x(REE + AF)
= 10% x (283,5 +481,95)
= 48,195
 Kebutuhan Energi Total = REE +Pertumbuhan +AF+SDA
= 283,5 + 141,75 + 481,95 + 48,195
= 955,395 kkal
4. Kebutuhan Protein = 20 % x955,395
= 47,769 gram
5. Kebutuhan Lemak = 25% x Kebutuhan energi
= 25 % x 955,395
=238,848kkal : 9
= 26,538gr
6. Kebutuhan Karbohidrat = 60% x Kebutuhan energi
= 60% x 955,395
=573,237 kkal : 4
= 143,309 gram
An. Sabilla adalah seorang anak berusia 5 tahun. An Sabilla anak yang ceria dan juga
mudah bersosialisasi namun masih sering malu bila bertemu dengan orang baru. Saat
ini An Sabilla sekolah di TK daerah Rowosari. An Sabilla susah sekali apabila di suruh
makan, kebiasaan jajan setiap hari. An Sabilla sudahbisa membaca serta menuliskan
namanya menggunakan pensil.

 Masalah pada Anak


1. Berat badan Anak Sabilla underweight
d. Geriatri
Nama : Ny. Jumi
Umur : 70 tahun

Tanggal Pengkajian : 4,8,19 Maret 2017

Fraility Index :

Skala Depresi Geriatri

Pilihan jawaban yang sesuai dengan perasaanan dalam satu minggu terakhir:

1 Apakah Bapak/Ibu sebenarnya puas dengan kehidupan Ya TIDAK


Bapak/Ibu?
2 Apakah Bapak/Ibu telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat Ya Tidak
atau kesenangan Bapak/Ibu?
3 Apakah Bapak/Ibu merasa kehidupan Bapak/Ibu kosong? Ya Tidak
4 Apakah Bapak/Ibu sering merasa bosan? Ya Tidak
5 Apakah Bapak/Ibu mempunyai semangat yang baik setiap saat? Ya Tidak
6 Apakah Bapak/Ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi Ya Tidak
pada Bapak/Ibu?
7 Apakah Bapak/Ibu merasa bahagia untuk sebagian besar hidup Ya Tidak
Bapak/Ibu?
8 Apakah Bapak/Ibu sering merasa tidak berdaya? Ya Tidak
9 Apakah Bapak/Ibu lebih senang tinggal di rumah daripada pergi Ya Tidak
ke luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
10 Apakah Bapak/Ibu merasa mempunyai banyak masalah dengan Ya Tidak
daya ingat Bapak/Ibu dibandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah Bapak/Ibu pikir bahwa hidup Bapak/Ibu sekarang ini Ya Tidak
menyenangkan?
12 Apakah Bapak/Ibu merasa tidak berharga seperti perasaan Ya Tidak
Bapak/Ibu saat ini?
13 Apakah Bapak/Ibu penuh semangat? Ya Tidak
14 Apakah Bapak/Ibu merasa bahwa keadaan Bapak/Ibu tidak ada Ya Tidak
harapan?
15 Apakah Bapak/Ibu pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya Ya Tidak
dari Bapak/Ibu?
TOTAL NILAI

Skor: Dihitung dari jumlah jawaban yang bercetak tebal dan berhuruf kapital

 Tiap jawaban huruf kapital mempunyai nilai1

 Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baik/tidak depresi

 Skorantara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

 Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

Hasil : 4

INDEKS BARTHEL

No KETERANGAN DENGAN MANDIRI SKOR PASIEN


BANTUAN
1. Makan 5 10 10
2. Tansfer Bed/Kursi 5 – 10 15 15
3. Grooming [Personal 0 5 5
toilette] : Cuci muka,
cuci rambut, gosok
gigi, becukur
4. Toiletting 5 10 10
5. Mandi 0 5 5
6. Berjalan di tempat datar 10 15 15
7. Naik dan turun tangga 5 10 10
8. Berpakaian 5 10 10
9 Kontrol BAB 5 10 10
10 Kontrol BAK 5 10 10
Keterangan :Skor 0-20 : ketergantungan total

Skor 21-60 : ketergantungan berat

Skor 62-90 : ketergantungan sedang

Skor 91-99 : ketergantungan ringan

Skor 100 : mandiri, tetapi tidak berarti penderita dapat

hidup sendiri, penderita mungkin tidak


dapat memasak, menjaga rumah, atau tidak
dapat bermasyarakat

Skor total : 100

SKALA KECEMASAN (Zung Self-rating Anxiety Scale)

Hanya Kadang Cukup Hampir


sedikit -kadang sering seluruh
No. Daftar Pertanyaan
waktu
(1) (2) (3)
(4)
1 Saya merasa mental saya jatuh V
dan sedih

2 Pagi adalah saat dimana perasaan V


saya paling baik

3 Saya merasa ingin menangis V

4 Saya mengalami problem tidur di V


malam hari

5 Saya makan sebanyak yg biasa V


saya lakukan

6 Saya tetap dapat menikmati seks V

7 Saya perhatikan berat badan saya V


turun

8 Saya punya masalah dlm buang V


air besar

9 Detak jantung saya berdetak lebih V


cepat dari biasanya

10 Saya lelah tanpa sebab V

11 Pikiran saya sejernih sebagaimana V


biasanya

12 Saya merasa mudah untuk V


melakukan hal-hal yg dulu biasa
saya lakukan

13 Saya merasa tidak tenang dan V


tidak dapat berdiam diri

14 Saya merasa penuh harapan akan V


masa depan

15 Saya lebih mudah tersinggung V


daripada biasanya
16 Saya merasa mudah untuk V
memutuskan sesuatu

17 Saya merasa berguna V


&dibutuhkan

18 Kehidupan saya baik-baik saja V

19 Saya merasa orang lain akan lebih V


baik jika saya meninggal

20 Saya masih menikmati hal-hal V


yang dulu suka saya lakukan
Kategori:

Normal : 25-44

Tingkat kecemasan ringan – sedang : 45-59

Tingkat kecemasan yang bermakna-berat : 60-74

Tingkat kecemasan ekstrim : ≥75

Skor : 51

c. Perhitungan Ny. J
BB = 35,5 kg
TB = 144,5 cm
Usia = 70 tahun
Perhitungan Kebutuhan;
1. IMT = BB / (TB)2
= 35,5 / (144,5)2
= 17,67 (Underweight)
 BB Ideal = (Tb-100) – 10% (Tb-100)
= (144,5-100) – 10 % (144,5-100)
= 44,5 – 10% (44,5)
= 43,955
2. Kebutuhan Energi
 REE = (10 x BB) + (6.25x TB) – ( 5 x usia ) – 161
= 10 x 35,5 + 6,25 x 144,5 – 5 x 70 - 161
= 355 + 903,125 – 350 -161
= 747,125
 Aktivitas Fisik = REE x Faktor pengkali
= 747,125 x 1,70
= 1270,1125
 SDA = 10 % x Aktivitas fisik
= 10% x 1270,1125
= 127,011
 Kebutuhan Energi Total = Aktivitas fisik + SDA
= 1270,1125 + 127,011
= 1397,1235 kkal
3. Kebutuhan Protein = 1,1 gram x KgBB
= 1,1 x 35,5
= 39,05 gram
4. Kebutuhan Lemak = 20% x Kebutuhan energi
= 20 % x 1397,1235
= 279,4247 kkal : 9
= 31,047 gr
5. Kebutuhan Karbohidrat = 60% x Kebutuhan energi
= 60% x 1397,1235
=838,2741 kkal : 4
= 209,5685 gram
FORMAT KEGIATAN INTERVENSI

I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan dari data pengkajian yang telah dilakukan terdapat masalah kesehatan
pada keluarga Ny. S yaitu:
a. Ny. Samiatun
1. Konsumsi tablet besi yang kurang
2. Ibu tidak mengetahui perihal kebutuhan makanan selama hamil
3. Kurangnya persiapan untuk persalinan meliputi perawatan payudara.
b. Tn. Anwar
1. Kebiasaan merokok setiap hari sebanyak 1 bungkus.
2. Jarang berolahraga
c. An. Sabilla
1. Berat badan Anak Sabilla underweight
Berdasarkan masalah kesehatan yang tedapat pada keluarga Ny. S, kami menyusun
intervensi berupa:

Kegiatan Intervensi Kriteria hasil

Edukasi dan Konseling 1. Edukasi dan konseling  Terjadi peningkatan tingkat


mengenai pola makan ibu pengetahuan ibu
selama hamil  Terjadi perubahan pola makan
2. Edukasi dan konseling ibu selama hamil dan menyusui
mengenai asupan tablet besi  Perbaikan skor test pada saat
3. Edukasi dan konseling post test
mengenai tanda-tanda akan  Tidak ada infeksi pada tali
melahirkan pusat bayi
4. Edukasi dan konseling  Ibu berhasil memberikan ASI
mengenai perawatan tali eksklusif kepada anaknya
pusat
5. Edukasi dan konseling
mengenai perawatan
payudara
6. Edukasi dan konseling
mengenai ASI eksklusif dan
teknik menyusui yang benar
7. Edukasi dan konseling
mengenai perubahan
fisiologis bayi serta gizi yang
tepat selama masa nifas
Pemberian zat gizi 1. Pemberian susu ibu hamil  Terjadi perbaikan asupan
tambahan bagi ibu 2. Pemberian makanan makan ibu
hamil tambahan untuk ibu hamil  Terjadi peningkatan berat
berupa buah-buahan badan pada ibu dan bayi

Pemberian leaflet 1. Pemberian leaflet KB  Ibu menggunakan KB jangka


2. Pemberian leaflet perawatan panjang
payudara  Ibu merawat payudara dengan
teknik yang tepat dan benar

Olahraga 1. Senam nifas  Tekanan darah menjadi normal


2. Olahraga untuk keluarga  Melaksanakan olahraga
minimal seminggu satu kali

Pemberian contoh 1. Membuat bekal (bento) untuk  Peningkatan nafsu makan dan
menu makanan sehat anak usia sekolah perbaikan pola makan anak

II. PERENCANAAN
A. TARGET AUDIENS
1. Ny. S
2. Tn. A
3. An. S
4. Ny. J
B. TEMPAT, TANGGAL, JAM
Tempat : Rumah Ny. S Jalan Kedungsari RT 4 RW 8 Kelurahan Rowosari
Kecamatan Tembalang, Semarang
Tanggal : 8 Maret 2017, 19 Maret 2017, 29 April 2017 dan 13 Mei 2017
Jam : 16.00-19.00 WIB
C. RENCANA PELAKSANAAN
PEMBUKAAN INTI ACARA PENUTUP
Intervensi dibuka Memberikan intervensi yang Setelah selesai diberikan
dengan penyampaian telah direncanakan intervensi, evaluasi diberikan
tujuan kepada klien dan sebelumnya yaitu edukasi dengan menanyakan kembali
menerangkan apa yang dan konseling, Pemberian zat kepada keluarga perihal apa
akan diberikan. gizi tambahan bagi ibu hamil, yang telah disampaikan oleh
Kemudian meminta Pemberian leaflet, Olahraga, mahasiswa.
persetujuan dari klien dan Pemberian contoh menu
tentang tindakan yang makanan sehat
akan dilakukan.
Persiapkan alat dan
bahan yang akan
digunakan untuk
pelaksanaan intervensi.
HASIL PELAKSANAAN INTERVENSI DAN EVALUASI

Wakt Masalah Tujuan


Implementasi Evaluasi Formatif
u Kesehatan Umum Khusus
8 Gizi Untuk memperoleh Agar saat Bina hubungan (S) Klien mengatakan bersedia menjawab pertanyaan
Maret seimbang : kepercayaan klien pengkajian saling percaya (O) Klien menjawab pertanyaan terbuka dengan
2017 kurang kepada kita kita dapat kepada klien menceritakannya
dari memperoleh (A) Klien terbuka
kebutuhan data yang (P) Memberikan pertanyaan sesuai kebutuhan
tubuh akurat
berhubunga langsung dari
n dengan sumber
asupan
makanan
tidak
mencukupi
(kurang
nafsu
makan)
(00002)

8 Gizi Agar pengetahuan Ibu Berikan informasi (S) Klien mengatakan malas makan dan sering merasa
Maret seimbang : ibu meningkat mengetahui tentang kebutuhan kenyang
2017 kurang makanan apa nutrisi pada ibu (O) Klien terlihat tidak bersemangat
dari saja yang hamil dan menyusui (A) Klien belum mengetahui gizi seimbang ibu hamil
kebutuhan dapat dan menyusui
tubuh membantu (P) Bantu klien memilih makanan yang disukai dan
berhubunga untuk makan makanan tambahan (biskuit, jus)
n dengan menaikkan
asupan berat badan,
makanan ibu
tidak mengetahui
mencukupi makanan
(kurang yang
nafsu dibutuhkan
makan) pada saat
(00002) mengandung

8 Gizi Untuk meningkatkan Untuk Diskusikan makanan (S) Klien mengatakan biasanya suka makan sayur tahu
Maret seimbang : nafsu makan klien mengetahui yang disukai dan dan nasi
2017 kurang makanan apa tidak disukai klien (O) Klien tidak terlalu pilah-pilih makanan
dari saja yang (A) Klien sehari-hari makan sayur, nasi, lauk masakan
kebutuhan disukai dan sendiri
tubuh tidak disukai (P) Anjurkan klien makan makanan yang disukai
berhubunga oleh klien
n dengan
asupan
makanan
tidak
mencukupi
(kurang
nafsu
makan)
(00002)

8 Gizi Untuk meningkatkan Untuk Bantu klien memilih (S) Klien mengatakan makan 2x sehari selama hamil
Maret seimbang : kecukupan gizi klien memudahkan makanan yang (O) Klien terlihat belum paham
2017 kurang klien dalam dibutuhkan (A) Klien belum mengetahui gizi ibu hamil dan
dari mengonsumsi menyusui
kebutuhan makanan (P) Anjurkan mengkonsumsi daun katuk
tubuh setiap harinya
berhubunga
n dengan
asupan
makanan
tidak
mencukupi
(kurang
nafsu
makan)
(00002)

8 Gizi Agar makanan yang Untuk Sediakan pilihan (S) Klien mengatakan mendapatkan biskuit khusus ibu
Maret seimbang : dikonsumsi oleh meningkatka makanan ringan hamil, tetapi jarang memakannya.
20171 kurang klien lebih bervariasi n nafsu yang bisa (O) Klien terlihat tidak berselera makan
9 dari makan klien dikonsumsi klien (A) Klien belum mengerti kebutuhan nutrisinya
Maret kebutuhan seperti jus atau (P) Anjurkan klien makan camilan yang disukai
2017, tubuh biskuit sehat khusus seperti buah atau jus.
berhubunga ibu hamil
n dengan
asupan
makanan
tidak
mencukupi
(kurang
nafsu
makan)
(00002)
8 Gizi Untuk menambah Untuk Berikan kepada klien (S) klien mengatakan menyukai susu coklat yang
Maret seimbang : berat badan ibu dan menambah susu untuk ibu hamil diberikan dan akan minum secara teratur
2017, kurang janin nafsu makan (O) klien tanpak lahap meminum suus coklat
19 dari ibu sehingga (A) klien menyukai susu coklat
Maret kebutuhan berat janin (P) teruskan intervensi meminum susu coklat
2017 tubuh dan ibu
berhubunga bertambah
n dengan
asupan
makanan
tidak
mencukupi
(kurang
nafsu
makan)
(00002)

8 Gizi Untuk mengetahui Untuk Pantau perubahan (S) Klien mengatakan berat badan 42 Kg
Maret seimbang : peningkatan jumlah mengetahui BB atau IMT klien (O) Tubuh klien tidak terlihat terlalu kurus, tetapi
2017, kurang berat badan klien jumlah berat terlihat tidak bersemangat
19 dari badan dan (A) Klien memiliki kemauan untuk meningkatkan
Maret kebutuhan juga IMT gizinya
2017, tubuh kliendalam (P) Motivasi klien menambah BB
29 berhubunga batas normal
April n dengan
2017, asupan
13 makanan
Mei tidak
2017 mencukupi
(kurang
nafsu
makan)
(00002)

19 Kerusakan Untuk meningkatkan Klien paham Ajarkan klien cara (S) Klien mengatakan belum mengetahui langkah-
Maret gigi pengetahuan klien cara gosok gigi dengan langkah cara menggosok gigi
2017 berhubunga menggosok benar dengan (O) Klien terlihat bingung saat ditanya
n dengan gigi yang metode lefleat (A) Klien belum bisa menggosok gigi dengan benar
kurang oral benar (P) Ajarkan klien langkah-langkah cara menggosok
hygiene gigi
(00048)
19 Kerusakan Untuk meningkatkan Untuk Berikan media (S) Klien mengatakan akan menempelnya dirumah
Maret gigi pengetahuan klien meningkatka lefleat gosok gigi (O) Klien terlihat senang diberikan media lefleat
2017 berhubunga tantang cara n minat klien sebagai pengingat (A) Klien memiliki kemauan untuk rajin menggosok
n dengan menggosok gigi untuk ketika dirumah gigi
kurang oral menggosok (P) Berikan media lefleat untuk ditempel dirumah
hygiene gigi
(00048)
19 Kerusakan Untuk menjaga Agar gigi Anjurkan klien (S) Klien mengatakan suka makan permen, malas
Maret gigi kesehatan mulut dan karies klien untuk makan gosok gigi
2017 berhubunga gigi klien tidak makanan sehat yang (O) Gigi klien terlihat beberapa yang karies
n dengan bertambah tidak menyebabkan (A) Klien belum dapat membedakan makanan yang
kurang oral karies gigi. dapat menyebabkan karies gigi dan tidak
hygiene (P) Berikan edukasi makanan sehat untuk kesehatan
(00048) gigi dan tidak sehat penyebab karies gigi

19 Kerusakan Untuk menjaga Untuk Anjurkan klien (S) Klien mengatakan takut ke dokter gigi
Maret gigi kesehatan mulut dan mengetahui untuk mengontrol (O) Klien terlihat tidak tertarik untuk pergi ke dokter
2017 berhubunga gigi klien kondisi gigi setiap 6 bulan gigi
n dengan terkini sekali (A) Klien belum pernah ke dokter gigi
kurang oral tentang gigi (P) Anjurkan klien ke dokter gigi 6 bulan sekali dan
hygiene klien anjurkan keluarga memotivasi dan mendukung.
(00048)
19 Kerusakan Untuk mengajarkan Klien dapat Demonstrasi (S) klien mengatakan telah mengerti cara
Maret gigi langsung kepada mempraktikk langsung cara menggosok gigi yang benar
2017, berhubunga klien cara menyikat an secara menggosok gigi (O) klien mendemonstrasikan cara menggosok gigi
29 n dengan gigi yang benar langsung cara bersama klien yang benar
April kurang oral menggosok (A) klien dapat menggosok gigi dengan benar
2017, hygiene gigi yang (A) anjurkan untuk mempertahankan cara
13 (00048) benar menggosok gigi dengan benar
Mei
2017
4 Mei Kopping Untuk membuat Untuk Olah raga bersama (S) Tn. A berkata “Saya senang mbak bisa
2017 stress badan menjadi segar menumbuhka dengan keluarga Ny. olahraga bersama keluarga, ya maklum saja
keluarga dan sehat n rasa S karena saya kan kerja juga pulang malem, kalo pas
kurang kekeluargaan hari libur capek pengennya tidur di rumah. Badan
efektif antara sesama jadi enak sekarang, hati juga senang bisa kumpul
anggota sama anak istri”
keluarga,
(O) keluarga mengikuti olahraga dengan senang
sebagai salah
dan gembira
satu kopping
stress yang (A) masalah teratasi
dapat
dilakukan (P) lanjutkan pemberian intervensi olahraga
oleh keluarga bersama setiap 1 bulan sekali
4 Mei Kurangnya Agar keluarga Untuk Pemberian leaflet (S) Ny. S berkata “sekarang saya sudah tau mbak
2017 pengetahua paham dan mengerti membantu apa aja KB itu, tapi kayaknya saya tetap akan
n akan tentang KB yang keluarga KB memakai KB suntik untuk alat kontrasepsinya”
pemakaian digunakan dalam (O) Ny.s mengangguk paham saat ditanya tentang
alat pemilihan manfaat menggunakan KB, Ny. S dapat
kontrasepsi alat menyebutkan apa saja alat kontrasepsi
KB kontrasepsi (A) masalah teratasi
yang aman (P) -
Kurangnya Untuk melatih agar Untuk Pemberian leaflet (S) Ny. S berkata “waah sekarang saya bisa mbak
pengetahua Ny. S dapat mengurasi perawatan payudara melakukan pijat payudara sendiri”
n akan melakukan resiko kanker (O) Ny. S dapat mendemonstrasikan secara
pemijatan pemijatan payudara payudara mandiri tentang pemijatan payudara
payudara secara mandiri pada wanita (A) masalah teratasi
(P) lanjutkan intervensi pemijatan payudara pada
Ny.S
III. RENCANA TINDAK LANJUT

RTL
Intervensi PUSKESMAS KADER KELUARGA

Edukasi dan konseling mengenai asupan tablet besi Selain memberikan tablet besi Peran serta dari kader Perhatian khusus keluarga
dan juga buku KIA kepada ibu harus ditingkatkan kepada ibu hamil dalam
hamil, puskesmas juga harus untuk pendampingan menjaga kondisi ibu hamil
memberikan edukasi mengenai ibu hamil di Rowosari
dosis, waktu pemberian, efek
samping.

Mengevaluasi pemberian Memantau status gizi Perhatian khusus keluarga


Edukasi dan konseling mengenai pemberian gizi yang baik biskuit untuk meningkatkan ibu hamil di sekitar mengenai asupan makanan
status gizi untuk ibu hamil kelurahan Rowosari ibu selama hamil dan
kepada ibu menyusui

Menjelaskan isi dari buku KIA Menggerakkan kembali


Edukasi dan konseling mengenai perawatan payudara yang salah satunya adalah kelas ibu hamil.
perawatan untuk payudara

Edukasi dan konseling mengenai ASI eksklusif dan teknik Memberikan teknik menyusui Memonitor apakah
menyusui yang benar yang benar pengeluaran ASI ibu
Memberikan informasi lancar
mengenai tanda-tanda anak Mengenali tanda-tanda
puas saat menyusui ketika pemberian ASI ibu
tidak lancar

Memantau kesehatan bayi


Edukasi dan konseling mengenai perubahan fisiologis bayi Penimbangan rutin dan dan membawa ke rumah
sakit apabila terdapat
serta gizi yang tepat selama masa nifas termonitor tanda-tanda bahaya bayi.
Edukasi secara spesifik
mengenai apa-apa saja
perubahan fisiologis bayi
Pemberian leaflet KB Membuat leaflet untuk Mendukung penggunaan
kontrasepsi kontrasepsi pada pasangan
dan memilih KB yang
sesuai
Senam nifas Mengadakan senam nifas Mengatur jadwal untuk Memberikan dukungan
untuk ibu hamil di sekitar pengadaan senam nifas terhadap ibu hamil untuk
wilayah kerja puskesmas melakukan senam nifas

Memberi fasilitas untuk


pengadaan kegiatan senam
nifas
1. FORMAT RESUME YG UNTUK DIKUMPULIN KE DR SAEKHOL YANG KELOMPOK BESAR

N NAMA IBU ALAMAT U SK SKO SKO MASLAAH KESEHATAN INTERVENSI RTL


O M O R R PUSKESMAS KADER KELUARG
U R APG SCR
R PH AR EE
BS M
1. Ibu Samiatun Jalan Kedungsari RT 4 30 9 Ny. Samiatun
RW 8 Kelurahan
Rowosari 1. Konsumsi tablet besi yang
kurang
2. Ibu tidak mengetahui
K perihal kebutuhan makanan
e selama hamil
c 3. Kurangnya persiapan untuk
a persalinan meliputi
m perawatan payudara.
a
t Tn. Anwar
a
n 1. Kebiasaan merokok
T
setiap hari sebanyak 1
e
m bungkus.
b
a 2. Jarang berolahraga
l
a An. Sabilla
n
g 1. Berat badan Anak Sabilla
,
S underweight
e
m
a
r
a
n
g
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. 2007. Gizi dan Kesehatan
Masyarakat Edisi I. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Mahirawati, Vita Kartika. ( 2014 ). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kekurangan Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Kamoning Dan
Tambelangan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.Vol. 17 No. 2 April 2014: 193–
202

Muliawati, Siti & Lestari, Tri. 2013. Faktor penyebab ibu hamil kurang energi kronis di
puskesmas sambi kecamatan sambi kabupaten boyolali tahun 2012. Jurnal Ilmiah
Rekam Medis d an Informatika Kesehatan vol 3(3)

Nur Agustian , Efrinita. (2010). Hubungan antara asupan protein dengan kekurangan


energi kronik (KEK) pada ibu hamil di kecamatan Jebres Surakarta. Other thesis,
UNS

Nurmadinisia, Rahmi. (2012). Efektifitas Program Pemberian Makanan Tambahab pada


Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik di Kota Depok. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Jakarta

Pillitteri, adele. 1999. Maternal and Child Health Nursing: Care of the childbearing and
childbearing family. (3rd Ed). Philadelphia: Lippincot.

Pratiwi, A. H. (2012). Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dan AnemiaSaat


Kehamilan Terhadap Berat Badan Lahir Rendah(BBLR) Dan Nilai Apgar.
Jember: Universitas Jember

Sandjaja. ( 2009 ). Risiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Indonesia.Gizi
Indon 2009, 32(2):128-138

Surasih, Halym. ( 2005 ). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keadaan Kurang


Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Banjarnegara. Universitas
Negeri Semarang. Diakses pada tanggal 26 Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai